Gambaran Motivasi Menjadi Relawan Di Kalangan Mahasiswa

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Beberapa tahun belakangan ini, bentuk kegiatan pelayanan masyarakat
yang dilakukan para relawan telah menjadi tren tersendiri di Indonesia. Aktivitas
kerelawanan ini menjadi tren di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan
pasca terjadinya bencana tsunami Aceh pada bulan desember tahun 2004 lalu,
yang kemudian membuat masyarakat menjadi semakin sadar akan pentingnya
kegiatan kerelawanan. Relawan di Indonesia sudah mencapai 39,226 relawan
yang tersebar di seluruh nusantara (Indorelawan, 2017).
Relawan sendiri adalah orang yang tanpa dibayar menyediakan waktunya
untuk mencapai tujuan organisasi, dengan tanggungjawab yang besar atau
terbatas, tanpa atau dengan sedikit latihan khusus, tetapi dapat pula dengan latihan
yang sangat intensif dalam bidang tertentu, untuk bekerja sukarela membantu
tenaga profesional (Slamet, 2009). Relawan menyumbangkan waktu mereka
untuk berbagai kegiatan masyarakat, seperti olahraga, rekreasi, layanan darurat,
kesehatan, pendidikan, seni, hobi, kesejahteraan, pemuda, agama, pelayanan
masyarakat, budaya, warisan, lingkungan, profesional, bisnis dan serikat

organisasi (Noble 1991; Brosnan & Cuskelly, 2001). Relawan juga berkontribusi
dalam melakukan pendampingan kepada warga dan anak-anak, seperti dalam
kutipan wawancara berikut.

1
Universitas Sumatera Utara

2

“Kegiatannya ada pendampingan ke warga-warga yang rekanan sama
kita dan kegiatannya juga ke lapas anak”
(Komunikasi Personal, 2016)
Pertimbangkan juga fakta-fakta dan angka kegiatan relawan di Amerika
berikut. Pada tahun 1995, terdapat 93 juta orang dewasa Amerika tergabung di
beberapa jenis kegiatan kerelawanan, dengan jumlah jam kerja sebesar 20,3
miliar. Jumlah relawan formal dan informal ini sebesar 93 juta yang mewakili
49% dari populasi orang dewasa; seperempat dari mereka di khususkan untuk
melakukan layanan relawan 5 jam atau lebih per minggu. Relawan biasanya
mengajarkan anak-anak dan orang dewasa yang buta huruf, menemani untuk
tinggal di rumah, melakukan konseling kepada yang bermasalah, dan perawatan

kesehatan untuk orang yang sakit (Clary & Snyder, 1998).
Fakta dan data Independent Sector, 1996 (Clary & Snyder, 1998)
menunjukkan bahwa menjadi sukarelawan merupakan fenomena psikologi yang
menarik. Meskipun sekitar setengah dari seluruh orang dewasa Amerika yang
terlibat dalam kesukarelawanan, setengah lainnya diketahui tidak terlibat sama
sekali. Hanya sebagian kecil dari relawan tersebut yang menunjukkan tingkat
keterlibatan yang tinggi. Selain itu, penolong harus mencari kesempatan untuk
memberi bantuan dengan melakukan musyawarah, menyediakan bantuan dari
waktu ke waktu, dan keputusan penolong untuk membantu dipengaruhi oleh
kegiatan yang dilakukan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penolong
atau tidak. Kondisi ini juga terjadi di Indonesia. Berbagai kegiatan yang dilakukan
para relawan tidak hanya didominasi oleh kalangan profesional dan relawan usia
dewasa madya saja, tetapi relawan yang berusia remaja hingga usia dewasa muda
2
Universitas Sumatera Utara

3

saat ini mulai ikut aktif terlibat dalam berbagai kegiatan kerelawanan untuk
memenuhi fungsi relawan, khususnya dari kalangan mahasiswa. Pada umumnya

para mahasiswa aktif sebagai relawan dalam berbagai kegiatan pelayanan
masyarakat, seperti penyuluhan kesehatan, pendidikan, sampai pada kegiatan
penanggulangan bencana. Pada saat bencana Gunung Merapi tahun 2010 lalu
hampir 50% dari jumlah total relawan adalah para mahasiswa (Sapto, 2012).
Di dalam proses menjalankan studinya, mahasiswa memiliki jadwal kuliah
yang padat dan juga tugas-tugas perkuliahan. Djamarah (2002) mengatakan
bahwa selama menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal baik pelajar maupun
mahasiswa, tidak terlepas dari keharusan mengerjakan tugas-tugas studi. Tetapi
padatnya jadwal perkuliahan dan kewajiban mahasiswa dalam mengerjakan tugastugasnya tidak membuat mereka berhenti melakukan kegiatan kerelawanan
padahal kegiatan kerelawanan yang mereka lakukan akan menghabiskan waktu
mereka, membuat mereka harus terlibat interaksi dengan orang-orang asing dan
bahkan kegiatan tersebut tidak menghasilkan uang untuk mereka. Berdasarkan
fenomena ini peneliti tertarik ingin mengetahui apa sebenarnya motivasi yang
melatarbelakangi mahasiswa melakukan kegiatan kerelawanan sampai mereka
rela melakukannya di tengah padatnya jadwal perkuliahan serta tugas-tugas, harus
terlibat interaksi dengan orang-orang asing dan bahkan tanpa adanya bayaran.
Peneliti melakukan survei awal kepada beberapa mahasiswa yang aktif
dalam kegiatan kerelawanan untuk melihat gambaran awal motivasi mereka
bergabung dalam organisasi APP (Aliansi Pemuda Peduli) untuk menjadi relawan.
Aliansi Pemuda Peduli atau di singkat dengan APP ini adalah sebuah organisasi

3
Universitas Sumatera Utara

4

sosial kemanusiaan dan lingkungan yang aktif pada kegiatan peningkatan sumber
daya pemuda, pelestarian budaya, pelestarian lingkungan, meningkatkan mutu
pendidikan, pertumbuhan anak-anak, meningkatkan ekonomi kalangan bawah,
relawan siaga bencana & humantropy atau secara umum APP adalah organisasi
gerakan kepedulian. APP memiliki tujuan untuk kemanusiaan, sosial, budaya dan
lingkungan. Dari hasil survei kepada beberapa relawan mahasiswa di organisasi
APP didapatkan beberapa alasan mengapa mereka mau bergabung dalam
organisasi, yaitu karena adanya ketertarikan kepada organisasi APP, ada pula
yang ingin memperoleh pengalaman, ingin menambah pengetahuan serta
menyalurkan hobi, minat dan bakatnya, ada juga yang disebabkan agar ia dapat
menambah jaringan, ingin mengasah diri serta suka dengan kegiatan-kegiatan
sosial.
Terdapat banyak teori yang menjelaskan mengenai motivasi yang
mendasari perilaku manusia. Khusus mengenai motivasi kerelawanan akan
dibahas dengan pendekatan fungsional Clary dan Snyder (1998), pendekatan

fungsional ini untuk memahami motivasi yang mendorong individu menjadi
relawan dan yang mempertahankan usaha mereka dari waktu ke waktu.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap mahasiswa yang mengikuti kegiatan kerelawanan agar mengetahui
“Gambaran Motivasi Menjadi Relawan Di Kalangan Mahasiswa”.

4
Universitas Sumatera Utara

5

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah peneliti hendak mengetahui:
1. Bagaimanakah gambaran umum motivasi menjadi relawan di kalangan
mahasiswa
2. Bagaimanakah gambaran motivasi menjadi relawan di kalangan
mahasiswa ditinjau dari jenis kelamin
3. Bagaimanakah gambaran motivasi menjadi relawan di kalangan
mahasiswa ditinjau dari suku bangsa
4. Bagaimanakah gambaran motivasi menjadi relawan di kalangan

mahasiswa ditinjau dari agama

C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran motivasi menjadi relawan
di kalangan mahasiswa

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memberi
gambaran pengetahuan di bidang ilmu mengenai motivasi mahasiswa
menjadi relawan dan memberi sumbangan pengetahuan bagi ilmu
psikologi khususnya di bidang Psikologi Sosial.

5
Universitas Sumatera Utara

6

2. Manfaat praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberi

informasi kepada komunitas, organisasi maupun NGO yang ingin
menggunakan jasa relawan agar mengetahui motivasi menjadi relawan di
kalangan mahasiswa.

E. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan ini disusun berdasarkan suatu sistematika penulisan yang teratur
guna memudahkan pembaca memahaminya.
Bab I: Pendahuluan
Pada bab ini berisikan latar belakang permasalahan, pertanyaan penelitian,
tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
Bab II: Landasan Teori
Bab ini berisikan tinjauan teori yang di dalamnya dijelaskan teori mengenai
motivasi dan teori tentang relawan.
Bab III: Metode Penelitian
Bab ini berisikan metode penelitian yang digunakan, identifikasi variabel,
definisi operasional, populasi, sampel dan metode pengambilan sampel,
reliabilitas, prosedur pelaksanaan penelitian dan metode analisa data yang
dilakukan.

6

Universitas Sumatera Utara

7

Bab IV: Analisis dan Pembahasan Data
Bab ini akan menguraikan gambaran umum subjek penelitian, karakteristik
dari subjek penelitian, hasil utama penelitian, dan pembahasan hasil
penelitian.
Bab V: Kesimpulan dan Saran
Bab ini akan menguraikan kesimpulan penelitian dan dilengkapi dengan saransaran dari penelitian yang telah dilakukan.

7
Universitas Sumatera Utara