Keragaman Morfologi dan Filogeni Jenis Kemenyan (Styrax sp) di Sumatera Utara

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kemenyan (Styrax sp) merupakan jenis serbaguna dan dikenal sebagai
penghasil getah bernilai ekonomis tinggi. Getah kemenyan dimanfaatkan untuk
industri farmasi, bahan pengawet, parfum, kosmetik, aroma terapi, dupa,
campuran rokok kretek (Widyastuti, 1989). Sedangkan kayu kemenyan yang tidak
produktif juga sering dimanfaatkan oleh masyarakat lokal sebagai ornamen,
jembatan dan bangunan rumah.
Pohon Kemenyan memiliki nilai ekonomi penting bagi sebagian besar
masyarakat di Sumatera Utara. Setiap tahunnya produksi kemenyan di Sumatera
Utara diperkirakan mencapai 4.460 ton per tahun dan mampu memberikan
kontribusi 70-80% penghasilan petani sekitar hutan di Sumatera Utara (Silalahi
dkk., 2013). Sentra produksi kemenyan di Sumatera Utara tersebar di 5 (lima)
Kabupaten dengan luasan berbeda. Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang
Hasundutan, Papak Barat, dan Toba Samosir dengan luas sekitar 21.119 ha,
Kabupaten Dairi 844 ha dan Tapanuli Selatan 830 ha. Adapun jenis yang paling
banyak diusahakan dan diketahui oleh masyarakat adalah kemenyan toba dan
kemenyan durame.
Preferensi masyarakat untuk membudidayakan jenis kemenyan toba dan

durame diduga dilatarbelakangi regenerasi alaminya yang mudah diperoleh dan
pengetahuan terhadap kemenyan jenis lain yang masih terbatas. Seperti diketahui
umumnya masyarakat hanya menanam jenis toba atau durame saja, namun
demikian para petani kemenyan juga sering menyebut adanya jenis yang
menyerupai durame dan disebut sebagai jenis bulu. Kemenyan ini jarang

1
Universitas Sumatera Utara

2

dibudidayakan karena cabutan alaminya susah diperoleh, padahal beberapa petani
menganggap kualitas getah yang dihasilkan lebih bagus daripada yang lain.
Pengetahuan dan database yang baik mengenai jenis kemenyan dapat
menjadi baseline dalam kegiatan pemuliaan kemenyan untuk memperoleh
karakter-karakter unggul serta memudahkan petani untuk identifikasi dilapangan.
Pengetahuan yang baik tentang jenis-jenis kemenyan juga menghindarkan
kepunahan jenis akibat preferensi terhadap jenis kemenyan tertentu. Oleh karena
itu diperlukan studi khusus untuk membedakan jenis kemenyan yang ada,
khususnya di Sumatera Utara.

Identifikasi jenis kemenyan dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan
karakterisasi morfologi. Karakter morfologi mempunyai peran penting di dalam
sistematika, sebab walaupun banyak pendekatan yang digunakan dalam menyusun
sistem klasifikasi, namun semuanya berpangkal pada karakter morfologi (Rahayu
dan Handayani, 2008). Kegiatan karakterisasi morfologi ini juga merupakan salah
satu upaya untuk menghindari adanya erosi gen (Yuniati, 2011) dan berguna
sebagai pedoman dalam pemberdayaan sumber daya genetik dalam program
pemuliaan tanaman (Hershey, 1987). Hasil dari kegiatan karakterisasi dapat
digambarkan dalam bentuk matrik similaritas maupun disimilaritas dan
diilustrasikan dengan pohon filogenetik atau dendogram.
Studi awal yang dilakukan oleh Jayusman (1997) menemukan ada dua jenis
kemenyan yang tersebar di Sumatera Utara, yaitu kemenyan toba (Styrax
sumatrana

J.J.SM)

dan

kamenyan


durame

(Styrax

benzoin).

Dalam

perkembangannya ditemukan juga salah satu jenis kemenyan lagi yaitu kemenyan
bulu (Styrax benzoine var. hiliferum) yang jarang di budidayakan.

2
Universitas Sumatera Utara

3

Steenis (1953) menyebut jenis bulu sebagai S. benzoine var hiliferum, namun
hingga saat ini deskripsi jenis tersebut belum banyak di ketahui. Lebih lanjut
Jayusman (2006) studi yang dilakukan pada kemenyan durame (Styrax benzoin)
menemukan variabilitas fenotipik yang luas terutama pada karakter diameter

batang, tipe tajuk, tebal kulit dan luas daun, bentuk buah (diameter dan berat
buah) dan bentuk biji (panjang, diameter dan berat biji).
Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan adanya studi mendalam
mengenai filogenetik kemenyan di Sumatera utara melalui pendekatan morfologi
untuk membedakan jenis-jenis yang ada dilapangan. Melalui studi ini diharapkan
akan diperoleh informasi yang jelas mengenai pengelompokan jenis kemenyan
yang ada di Sumatera Utara.
Tujuan Penelitian
Penelitian mengenai morfologi dan filogeni kemenyan bertujuan untuk :
1. Untuk mendapatkan informasi

mengenai karakteristik keragaman

morfologi jenis kemenyan di Sumatera Utara
2. Untuk mendapatkan dendogram kekerabatan filogeni jenis kemenyan
di Sumatera Utara.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas
mengenai morfologi dan filogeni kemenyan di Sumatera Utara. Dengan
diketahuinya informasi tersebut diharapkan dapat memudahkan petani dalam

identifikasi jenis, menghindari erosi gen yang terjadi akibat preferensi terhadap
satu jenis, serta pemberdayaan sumber daya genetik dalam program pemuliaan
pohon.

3
Universitas Sumatera Utara