Penerapan Metode Markov Chain dalam Perencanaan Perawatan Mesin untuk Meminimumkan Biaya Perawatan (Studi Kasus: PTPN IV Unit Usaha Adolina)

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang ini mengakibatkan
kebutuhan akan tenaga manusia mulai bergeser untuk kemudian digantikan dengan
mesin atau peralatan produksi lainnya. Produktivitas dan efisiensi suatu mesin dapat
dilihat dari kondisi mesin dan peralatan yang mendukungnya. Penggunaan mesin
secara kontinu akan mengalami penurunan tingkat produktivitas mesin itu sendiri.
Dalam usaha untuk menjaga tingkat kesiapan mesin agar hasil produksi tetap
terjamin akibat penggunaan mesin secara terus-menerus, maka dibutuhkan kegiatan
pemeliharaan mesin.
Dalam suatu perusahaan seringkali kita jumpai, masalah pemeliharaan
mesin atau maintenance kurang mendapat perhatian khusus sehingga pemeliharaan
mesin tidak teratur. Biasanya kegiatan pemeliharaan mesin dilakukan setelah
kondisi mesin mengalami kerusakan dan tidak dapat dioperasikan lagi. Jika hal
tersebut terus terjadi maka akan sangat merugikan perusahaan karena menimbulkan
biaya-biaya yang cukup besar seperti biaya down time dan biaya perbaikan, serta
akan berakibat pada terhentinya proses produksi, keefektifan mesin menurun, dan
tidak kalah penting konsumen di rugikan, kepercayaan perusahaan menurun
membuat konsumen kurang loyal terhadap produk, ini berdampak negatif bagi

perusahan.
PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina yang berlokasi di
Kabupaten

Serdang

Berdagai

merupakan

perusahaan

perkebunan

yang

menghasilkan kelapa sawit yang diolah menjadi minyak sawit CPO (Crude Palm
Oil) dan inti sawit serta kakao. Proses produksi CPO melalui beberapa mesin
produksi. Mesin produksinya adalah Stasiun Penerimaan Buah, Stasiun Hopper
Tandan Kosong, Stasiun Rebusan, Stasiun Penebah, Stasiun Kempa, Stasiun

Minyakan, Stasiun Penimbunan Minyak, dan Stasiun Pengolahan Biji dan Inti,
kelancaran proses produksi CPO bergantung pada kesiapan mesin-mesin produksi
tersebut sehingga pemeliharaan mesin-mesin perlu dilakukan secara rutin.

Universitas Sumatera Utara

2

Pemeliharaan tersebut dapat meliputi pemeliharaan pencegahan (preventive) dan
pemeliharan perbaikan (corrective). Pemeliharaan-pemeliharaan tersebut akan
mempengaruhi pada biaya downtime dan biaya pemeliharaan pencegahan atau
pemeliharaan preventive suatu kegiatan pemeliharaan memiliki biaya pemeliharaan
yang cukup tinggi.
Frederick S. Hillier, Gerald J. Lieberman (2008) mengembangkan model
penyelesaian pemeliharaan dengan menggunakan metode markov chain. Pada
metode ini ada beberapa asumsi untuk menggunakan metode ini yaitu adanya
inspeksi untuk menentukan state mesin diakhir periode dan tindakan pemeliharaan
yang akan diambil untuk mengatasi kerusakan yang terjadi apabila hasil dari
inspeksi menunjukkan terjadinya suatu kerusakan. Di dalam manajemen perawatan,
markov chain digunakan untuk menganalisa kemungkinan transisi status mesin dari

kondisi baik, rusak ringan, rusak sedang, sampai dengan rusak berat di masa
mendatang. Dimana kebijakan pemeliharaan diambil berdasarkan sistem stokastik
selama proses produksi dalam manajemen perawatan perusahaan. Berdasarkan
uraian yang penulis jelaskan di atas maka penulis memilih judul skripsi
“Penerapan Metode Markov Chain dalam Perencanaan Perawatan Mesin
untuk Meminimumkan Biaya Perawatan”.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka persoalan yang akan dibahas
adalah bagaimana merencanakan waktu dan tindakan perawatan mesin sesuai
dengan kondisi mesin sehingga bisa meminimumkan biaya perawatan.

1.3 Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penulisan skripsi ini yaitu :
1. Pembahasan hanya dilakukan pada perawatan mesin-mesin Stasiun Kempa
pada PTPN IV Unit Usaha Adolina.
2. Perhitungan biaya hanya didasarkan pada biaya pemeliharaan yang terjadi
pada saat dilakukan pemeliharaan perbaikan (corrective) dan pencegahan
(preventif).


Universitas Sumatera Utara

3

3. Pengambilan data dalam periode satu tahun mulai dari Januari sampai
dengan Desember 2016.

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Menentukan perencanaan perawatan mesin secara teratur.
2. Menentukan biaya perawatan yang minimum.

1.5 Kontribusi Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
a. Penelitian ini dapat dijadikan usulan kebijakan pemeliharaan yang lebih
sistematis dan teratur untuk tahun berikutnya sehingga pemborosan biaya
dapat dikurangi.
b. Perusahaan akan mengetahui penagaruh kerusakan mesin terhadap
pendapatan perusahaan.

2. Bagi Peneliti
Peneliti mendapatkan pengalaman yang berharga melalui keterlibatannya secara
langsung pada dunia kerja serta mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
diperoleh tentang metode Markov Chain dalam menganalisa biaya pemeliharaan
mesin.
3. Bagi Universitas
Menambah kepustakaan universitas yang sudah ada, khususnya mengenai
pemeliharaan mesin produksi yang tepat.

1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Mengidentifikasi kerusakan dari down time periode Januari-Desember 2016.

Universitas Sumatera Utara

4

2. Pengolahan Data
a. Menghitung perubahan status mesin didasarkan down time kerusakan dari

perusahaan.
b. Menentukan matrik probabilitas transisi kerusakan mesin.
c. Menyusun tindakan perawatan (kebijakan) berdasarkan status mesin.
d. Menyusun tindakan perawatan (kebijakan) usulan berdasarkan tindakan
perawatan perusahaan.
e. Menghitung biaya perawatan meliputi biaya down time, biaya perawatan
pencegahan, biaya kerusakan dan biaya rata-rata ekspektasi.
f. Menghitung biaya perawatan korektif dan pencegahan perusahaan dan
usulan.
3. Membuat kesimpulan dan saran.

Universitas Sumatera Utara