Analisis Tingkat Kepuasan Penggunaan Google Search Engine di Kalangan Siswa SMA Negeri 4 Kota Pematang Siantar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Konteks Masalah
Teknologi menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan

manusia. Teknologi memberikan kepada manusia bermacam-macam kemudahan
guna melakukan pekerjaan, dan lebih dari itu memberikan kepada manusia
kehidupan yang lebih menyenangkan dan lebih nyaman (Rachmadi, 1998: 16).
Perkembangan teknologi yang pesat membuat masyarakat dengan sangat mudah
bisa memenuhi kebutuhan informasinya. Teknologi menjadi salah satu bagian
yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia.
Internet adalah salah satu hasil perkembangan teknologi yang muncul
seiring berkembangnya ICT (Information and Communication Technology).
Seperti yang dijelaskan oleh Sayling Wen (2001), sekarang ini yang terpenting
dan paling luas adalah Internet, yang menghubungkan komputer-komputer pribadi
yang paling sederhana hingga komputer-komputer super yang paling canggihinilah struktur jaringan komputer yang saling berhubungan (Bungin, 2006: 137).
Internet merupakan teknologi informasi yang banyak menjanjikan
kemudahan dan fasilitas, melalui media ini kita dapat memperoleh berbagai

macam informasi yang kita butuhkan. Dunia Internet atau yang sering dikenal
dengan istilah cyberspace tidak mengenal batas waktu dan wilayah, selama
komputer terhubung dengan jaringan Internet maka kita dapat melakukan akses
kemana saja, melakukan interaksi dengan orang atau pihak lain secara virtual
(Wismantoro, 2005: 75).
Kehadiran Internet di dunia informasi memiliki sejarah yang panjang. Ada
beberapa versi yang bertentangan mengenai awal mula lahirnya Internet. Cerita
yang lebih umum adalah Internet merupakan produk Perang Dingin. Dalam versi
ini, angkatan udara pada tahun 1962, yang ingin mempertahankan kemampuan
1

Universitas Sumatera Utara

militer untuk mentransfer informasi di seluruh negeri bahkan ketika suatu area
sudah dihancurkan oleh serangan militer, menugaskan ilmuwan komputer papan
atas untuk mengembangkan alat yang dapat melakukan hal tersebut. Akan tetapi,
banyak peneliti dan ilmuwan memperdebatkan “mitos yang telah lama tidak
terbantahkan yang kemudian diterima menjadi sebuah fakta”, yaitu Internet pada
awalnya “dibangun untuk melindungi ketahanan nasional di tengah ancaman
serangan nuklir” (Baran, 2008: 388). Versi kedua, pada bulan Agustus tahun 1962

J.C.R.

Licklider

dari

MIT

(Massachusetts

Institute

of

Technology)

mengemukakan sebuah konsep bahwa interaksi sosial dapat dilakukan juga
melalui sebuah jaringan komputer. Konsep ini dikenal dengan nama galactic
network. Licklider ini mempunyai misi sebuah jaringan komputer global yang
saling berhubungan di mana setiap orang dapat mengakses data dan program

secara cepat setiap saat. Semangat konsep tersebut sangat sesuai dengan konsep
Internet sekarang ini (Ardianto, 2004: 17).
Internet berkembang pesat sejalan dengan perkembangan zaman. Seluruh
perusahaan, universitas bahkan sekolah-sekolah sudah memfasilitasi diri mereka
dengan Internet. Internet telah membuat revolusi dunia komputer dan dunia
komunikasi yang tidak pernah diduga sebelumnya. Internet merupakan bentuk
dari new media yang digunakan sebagai sarana berkomunikasi serta bertukar
informasi. Di era ICT (Information and Communication Technology) seperti saat
ini, Internet lebih banyak digunakan sebagai sumber informasi yang penting untuk
dikembangkan kedepannya. Internet menjadi “raja” sumber informasi, dengan
jumlah pengakses mencapai ratusan juta orang di seluruh dunia. Menurut Sisson
dan Pontau dalam Novianto (2013: 8), ini disebabkan karena Internet mampu
menawarkan sebuah kenyamanan (convenience) yang tidak bisa ditemui dalam
saluran informasi lainnya. Bentuk dari kenyamanan tersebut antara lain adalah
kecepatan akses, serta kemutakhiran dan keberagaman informasi yang disajikan.
Menurut laporan State of Connectivity 2015: A Report on Global Internet
Access yang dibuat oleh Facebook, hingga akhir tahun 2015 jumlah pengguna
Internet di dunia mencapai 3,2 miliar orang. Perkembangan Internet di Indonesia
juga memberikan dampak yang sangat besar, hal ini dapat dilihat dari pengguna
2


Universitas Sumatera Utara

Internet di Indonesia yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Dari hasil
riset Nasional yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) bekerjasama dengan PusKaKom UI, menunjukkan bahwa
selama tahun 2012 penetrasi pengguna Internet adalah 24,23%, pada tahun 2014
naik menjadi 34,9% atau sekitar 88,1 juta orang, sedangkan pada tahun 2016
mengalami peningkatan hingga 51,8% atau sekitar 132,7 juta orang. Dengan
89,7% dari 132,7 juta orang tersebut adalah mahasiswa, 69,8% adalah pelajar,
58,4% adalah pekerja, 25,3% adalah ibu rumah tangga dan 6,7% lainnya.
Kecenderungan masyarakat Indonesia dalam menggunakan Internet salah
satunya sebagai sumber informasi didasari adanya kebutuhan akan suatu
informasi tertentu yang ingin dipenuhi. Secara singkat informasi adalah suatu
pesan yang diterima dan dipahami. Sebagai sebuah data, informasi adalah
sekumpulan fakta yang kemudian dicarikan suatu kesimpulannya. Informasi juga
dijadikan sebagai sebuah pengetahuan yang diperoleh melalui studi pengalaman
atau belajar (Liliweri, 2011: 837). Internet merupakan kebutuhan yang utama dan
hal yang umum bagi masyarakat, mulai dari kalangan pekerja, mahasiswa, siswa
SMA, SMP, sampai kalangan anak sekolah dasar. Segala bentuk informasi yang

sifatnya tidak terbatas bisa didapatkan melalui Internet. Pengguna Internet dapat
mencari informasi, bertukar pesan data dan lain sebagainya hanya dalam hitungan
detik. Kehadiran Internet dengan segala kemudahannya menjadikan masyarakat
mulai meninggalkan media informasi lainnya.
Menurut Wersig, kebutuhan informasi muncul karena adanya problematic
situation (situasi yang penuh masalah) di mana seseorang merasa harus
memperoleh masukan dari sumber-sumber lain di luar dirinya. Kebutuhan
informasi mencerminkan adanya persyaratan yang harus dipenuhi dalam
melaksanakan tugas tertentu. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
mahasiswa adalah individu yang secara aktif melakukan pemenuhan kebutuhan
informasi yang didorong oleh kebutuhan akademisnya dengan tuntutan
penggunaan sumber informasi yang mempertimbangkan relevansi, up to date serta
kredibilitas (Novianto, 2013: 5).
3

Universitas Sumatera Utara

Fasilitas-fasilitas di dalam Internet sangat membantu kita dalam melakukan
kegiatan baik itu untuk bisnis, menambah ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.
Ada beberapa fasilitas dari Internet yang sering kita temui dan digunakan antara

lain e-mail, chatting, newsgroup, world wide web, FTP, search engine dan lain
sebagainya. Dengan melimpahnya sajian di Internet, hal itu tidak lantas membuat
mudah bagi orang-orang atau user untuk menemukan apa yang mereka cari.
Sering kali, karena begitu banyak pilihan yang ditawarkan, user justru menjadi
bingung, apa yang mesti dilakukan dan darimana harus memulai. Kondisi ini lebih
merepotkan bagi mereka yang belum biasa berhadapan dengan dunia maya.
Dalam kondisi ini yaitu dimana manusia harus menemukan satu titik informasi di
antara lautan informasi, sudah barang tentu yang dibutuhkan adalah sebuah mesin
pencari yang pintar, yang dapat menyuguhkan apa-apa yang di-request dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya dan dengan tingkat akurasi yang dapat
diandalkan. Jika dilihat dari karakteristiknya, yang harus mampu melakukan
pencarian atas berbagai topik dalam kecepatan tinggi, yang dibutuhkan manusia
adalah sebuah search engine (Wismantoro, 2005: 76). Berdasarkan riset dari
Georgia Tech’s GVU Center, mayoritas pengguna Internet mengandalkan fasilitas
search engine sebagai alat dalam mencari informasi (Nizar, 2009: 3). Search
engine memudahkan pengguna Internet mencari beragam informasi yang
dibutuhkan hanya dengan menggunakan keyword dalam proses pencariannya.
Menurut Lubis (2004), ada beberapa search engine yang dapat digunakan
sebagai sumber pencarian informasi bagi pengguna Internet, yaitu: Google,
Yahoo!, Lycos, Altavista, Deja, Excite, Hotbot, MSN dan Netscape Search

(Novianto, 2013: 23). Peneliti mendapatkan beragam data mengenai penggunaan
search engine oleh pengguna Internet di Indonesia. Data bersumber dari situs
uniquedailytips, untuk kategori search engine yang banyak dikunjungi di
Indonesia tahun 2016 adalah Google.co.id yang masuk dalam peringkat pertama
disusul Yahoo! pada urutan kedua. Dilihat dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa Google menempati urutan pertama sebagai search engine yang paling
banyak diakses di Indonesia. Di Google Search Engine kita bisa mendapatkan
berbagai informasi yang kita perlukan. Google menghasilkan pencariannya
4

Universitas Sumatera Utara

dengan teknologi yang menggunakan “kecerdasan kolektif Web itu sendiri”; yaitu
hasil pencarian dipresentasikan dan diberi peringkat berdasarkan seberapa sering
suatu situs dihubungkan dengan situs lainnya (Baran, 2008:398).
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 4
Pematang Siantar dengan asumsi bahwa siswa sebagai pengguna Internet yang
aktif. SMA Negeri 4 Pematang Siantar juga menerapkan proses belajar mengajar
menggunakan Internet untuk meningkatkan pengetahuan siswa. Sekolahnya sudah
difasilitasi dengan sistem WIFI. Banyak tugas yang diberikan kepada siswa, yang

mana informasinya dapat diperoleh melalui Internet. Informasi yang digunakan
untuk melengkapi tugas, kebanyakan mereka dapatkan dengan menggunakan
Google Search Engine. Berdasarkan uraian yang sudah dipaparkan oleh peneliti
sebelumnya, maka peneliti memilih judul “Pola Penggunaan Google Search
Engine di Kalangan Siswa SMA Negeri 4 Kota Pematang Siantar”

5

Universitas Sumatera Utara

1.2

Batasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas, maka peneliti

membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalahnya yaitu:
1. Penelitian ini difokuskan pada penggunaan Google Search Engine.
2. Objek penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 4 Kota Pematang
Siantar kelas X, XI dan XII yang masih aktif dan menggunakan Google
Search Engine minimal satu kali sehari.

3. Penelitian ini hanya meneliti pola penggunaan Google Search Engine di
kalangan siswa.

1.3

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat

dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana pola penggunaan
Google Search Engine di kalangan Siswa SMA Negeri 4 Kota Pematang
Siantar?”

1.4

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola

penggunaan Google Search Engine di kalangan siswa SMA Negeri 4 Kota
Pematang Siantar.


1.5

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Akademis
Penelitian diharapkan mampu berkontribusi positif dalam penelitian
komunikasi dan secara khusus menjadi referensi tambahan bagi
mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.
2. Secara Teoritis

6

Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan Ilmu
Komunikasi khususnya untuk peran aktif masyarakat dalam memilih dan
menggunakan media khususnya Internet sebagai sumber informasi.
3. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan masukan bagi
peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang berkaitan

dengan penggunaan berbagai search engine salah satunya Google sebagai
sarana dalam memenuhi kebutuhan informasi.

7

Universitas Sumatera Utara