Tingkat Pengetahuan Dokter Gigi Terhadap Standard Precaution Sebelum Perawatan Gigi pada Tempat Praktek di Kecamatan Medan Baru Periode 2016

DAFTAR PUSTAKA

1. Pankhurst CL, Coulter WA. Basic guide to infection prevalention and control
in dentistry. United kingdom: Willey-Blackwell, 2009: 1-2.
2. Amoran OE, Onwube OO. Infection control and practice of standard
precaution among healthcare workers in northern Nigeria. Jurnal of global
infectious diseases 2013; 5(4): 156-63.
3. Lugito MDH. Kontrol infeksi dan keselamatan kerja dalam praktek
kedokteran gigi. Jurnal PDGI 2013; 62(1): 24-30.
4. Reda AA, Fisseha S, Bezatu Mengistie, Vandeweerd JM. Standard
precautions: Occupational exposure and behavior of health care workers in
Ethiopia.http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.001
4420. (6 September 2015).
5. Yulianti, Rosyidah, Hariyono W. Hubungan tingkat pengetahuan perawat
dengan penerapan universal precaution pada perawat di bangsal rawat inap
rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Kesmas 2011: 162-232.
6. Yanti GN. Hubungan faktor pengetahuan, kepercayaan, ketersediaan sarana,
peraturan dan pengawasan di rumah sakit dengan perilaku dokter gigi dalam
menerapkan standard precaution di rumah sakit kota Medan. Tesis. Medan:
Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat USU, 2013: 1-4,8,38.

7. Setiawan PI. Tingkat pengetahuan mahasiswa ko-ass terhadap standar
operasional prosedur dalam pengendalian infeksi silang ( Di RSGM Hj.
Halimah DG. Sikati Jl. Kandea kota Makasar). Skripsi. Makasar: Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, 2014: 36.
8. Wibowo T, Parishni K, Haryanto D. Proteksi dokter gigi sebagai pemutus
rantai infeksi silang. Jurnal PDGI 2009; 58: 6-9.
9. Edy S, Samad R. Upaya pencegahan terhadap bahaya infeksi silang saat
melakukan perawatan oleh dokter gigi di Makasar. Departemen Ilmu

Universitas Sumatera Utara

Kesehatan

Gigi

Masyarakat

Fakultas

Kedokteran


Gigi,

Universitas

Hasanuddin, 2012; 2(17): 157.
10. Mulyanti S, Putri MH. Pengendalian infeksi silang di klinik gigi. Jakarta:
EGC, 2012: 29-36.
11. Lin ML, Yin CT, Hong SW. Infection control of the asian healthcare wolker.
3rd ed. APSIC, 2011:24.
12. Kementrian kesehatan RI. Standar pencegahan dan pengendalian infeksi
pelayanan kesehatan gigi dan mulut di fasilitas pelayanan kesehatan. Jakarta:
Kementrian kesehatan RI, 2012: 9-19.
13. Fryer FS. Autralia Dental Asociation Inc, ADA guidelines for infection
control. 2nd ed. Australia, 2012: 8-15.
14. Sholikhah HH, Arifin A. Pelaksanaan universal precaution oleh perawat dan
pekarya kesehatan (studi kasus di rumah sakit islam Malang). Buletin
penelitian kesehatan 1 Juni 2005: 29-39.
15. Health WS. CPR/AED for professional rescuers and health care providers.
American Red Cross, 2011: 4.

16. Farmer T, Mitchell C, Goodrick S, Currie K. Australian guidelines for the
prevention and control of infection in healthcare. Australian Government,
2010: 21.
17. Yasmin, Azizah, Hairizan N, Rahimi, dkk. Standard precaution. Ministry of
Health Malaysia, 2002: 6.
18. Datin N. Infection control in dental practice. Malaysia dental council, 2007: 13.
19. Desiyanto FA, Djannah SN. Efektivitas mencuci tangan menggunakan cairan
pembersih tangan antiseptik terhadap jumlah angka kuman. Jurnal Kesmas
2013; 7(2): 75-82.
20. Muhammad

N.

Jangan

ragu

menggunakan

masker.


http://www.rsjakarta.co.id/artikel-dokter/masker-kenali-jenis-dan-kegunaan/
(2 November 2015).

Universitas Sumatera Utara

21. Anonymous. Penggunaan alat pelindung diri dalam pencengahan infeksi
nosokomial.

http://cholate-gustiar.blogspot.co.id/2012/12/penggunaan-alat-

pelindung-diri-dalam.html. (2 November 2012).
22. Molinary JA, Harte JA. Cottoneā€™s practical infection control in dentistry. 3rd
ed. Lippincott Williams&Wilkins, a wolters Kluwer business, 2010: 90-9,
103-12.
23. Fauzia N, Ansyori A, Haryanto T. Kepatuhan standar prosedur operasional
handhygiene pada perawat diruang rawat inap rumah sakit. Jurnal Kedokteran
Brawijaya 2014; 28(1):95-98.
24. Askarian M, Assadian O. Infection control practices among dental
profesionals in Shiraz dentistry school, Iran. Arc Iranian Med. 2009; 12(1):4851.

25. Dahlan M. Besar sampel dan cara pengambilan sampel. Edisi 3, Jakarta:
Salemba Medika, 2013: 138-9.

Universitas Sumatera Utara