Hubungan Kualitas Tidur Dengan Adaptasi Fisiologis Masa Postpartum di Klinik Sumiariani Medan Johor

BAB I
PENDAHULUAN

1.

Latar belakang
Kebutuhan fisiologis dasar manusia terdiri dari hygiene, nutrisi, tidur, aman

nyaman, oksigenasi, dan eliminasi (Potter & Perry, 2005). Kebutuhan dasar yang
paling mudah terpenuhi adalah kebutuhan akan tidur. Tidur adalah keadaan
normal yang berlangsung secara berkala dimana terjadi penurunan kegiatan
fisiologik yang disertai penurunan kesadaran (Kuswadji, 1997 dalam Alawiyah
2009).
Setiap orang tidak dapat terlepas dari tidur, dimana kondisi seseorang
tergantung

pada

kualitas

tidurnya


(Kuswadji,

1997

dalam

Alawiyah

2009).Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga
seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang,
gelisah, lesu, apatis, kehitaman disekitar mata, kelopak mata bengkak,
konjungtiva merah, mata perih, sakit kepala, dan sering menguap atau mengantuk
(Hidayat, 2006).
Tidur yang tidak adekuat dan berkualitas buruk dapat menyebabkan
gangguan keseimbangan.Secara fisiologis, kualitas tidur yang buruk dapat
menyebabkan

rendahnya


tingkat

kesehatan

individu

dan

meningkatkan

kelelahan(Jenkins, 2005).
Kebutuhan dan kebiasaan tidurakan berubah pada masa-masa tertentu,
khususnya ibu postpartum.Pada masa postpartum, ibu membutuhkan istirahat dan

1
Universitas Sumatera Utara

2

tidur yang cukup.Postpartum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan

plasenta keluar lepas dari rahim, sampai 6 minggu berikutnya, disertai dengan
pulihnya organ-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami
perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan
(Suhemi, Widyasih, dan Rahmawati, 2009).
Penelitian yang dilakukan (Mindel, Sadeh, Kwon, & Goh, 2005 dalam
Siallagan 2010) tentang an olfactory stimulus modifies night time sleep in young
men and women mengatakan bahwa diberbagai negara lebih dari setengah (54%)
ibu postpartum memiliki kualitas tidur yang buruk, dengan rentang 50,9% (di
Malaysia) hingga 77,8% (di Jepang)
Kebutuhan tidur yang memuaskan bagi ibu postpartum merupakan masalah
yang sangat penting sekalipun tidak mudah dicapai (Ambarwati dan Wulandari,
2010). Ibu akan mengalami kelelahan setelah melahirkan sehingga harus
diberikan kesempatan beristirahat. Ibu harus bisa mengatur istirahatnya seperti
saat bayi tidur untuk menggantikan waktu tidur yang hilang saat bayi terbangun
pada malam hari.Dengan demikian ibu harus dapat mengatur kegiatan rumah
tangga sehingga dapat menyediakan waktu untuk beristirahat pada siang hari
sekitar 1-2 jam pada siang hari dan 7-8 jam pada malam hari (Rokhmiati 2002,
dalam Ernawati, 2012).
Kebutuhan istirahat dan tidur pada ibu postpartum sangat diperlukan dalam
proses penyembuhan organ-organ reproduksi. Fungsi tidur pada masa postpartum

adalah untuk mengistirahatkan tubuh yang letih, meningkatkan kekebalan tubuh
dari serangan penyakit, mempercepat involusi uteri, memperbanyak produksi ASI,

Universitas Sumatera Utara

3

menambah konsentrasi, dan kemampuan fisik (Bobak, Lowdermilk, Jensen, &
Perry, 2005).
Berdasarkan hasil penelitian Kuncahyana, (2013) tentang pengaruh nyeri
episiotomiibu nifas terhadap status psikologis ibu nifas di wilayah kecamatan
Sukodono Sragen hubungan kelelahan dengan kualitas tidur didapati bahwa
kelelahan yang dialami oleh responden berbanding terbalik dengan kualitas tidur
yang dialami. Semakin tinggi tingkat kelelahan yang dialami responden maka
kualitas tidurnya jadi semakin buruk.Begitu pula apabila tingkat kelelahannya
semakin rendah maka kualitas tidurnya semakin baik.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat diasumsikan bahwa ibu postpartum
akan mengalami perubahan pada kualitas tidurnya sehabis melahirkan. Dengan
banyaknya permasalahan yang timbul maka peneliti tertarik melakukan penelitian
untuk melihat apakah ada hubungan kualitas tidur dengan adaptasi fisiologis

masa postpartum.
2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian adalah setiap orang tidak dapat terlepas dari tidur dimana kondisi
seseorang tergantung pada kualitas tidurnya. Kebutuhan dan kebiasaan tidur akan
berubah pada masa tertentu khususnya ibu postpartum. Kebutuhan istirahat dan
tidur pada ibu postpartum sangat diperlukan dalam proses penyembuhan organorgan reproduksi.

Universitas Sumatera Utara

4

3.

Pertanyaan Penelitian
Apakah ada hubungan kualitas tidur terhadap adaptasi fisiologis masa


postpartum ?
4.

Tujuan Penelitian
1.

Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan kualitas tidur terhadap adaptasi fisiologis
masa postpartum
2.

Tujuan Khusus
a.

Mengidentifikasi gambaran kualitas tidur ibu postpsrtum

b.

Mengidentifikasi adaptasi fisisologis ibu postpartum


c.

Mengidentifikasi hubungan kualitas tidur terhadap adaptasi
fisiologis postpartum

5.

Manfaat Penelitian
1.

Penelitian Keperawatan

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta wawasan dalam
melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai penerapan ilmu yang telah
didapat selama di bangku kuliah.
2.

Pendidikan Keperawatan


Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam memberikan
mata kuliah yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.

Pelayanan Keperawatan

Sebagai masukan guna meningkatkan dan memaksimalkan asuhan
keperawatan

antenatal atau postnatal dan sebagai informasi serta

Universitas Sumatera Utara

5

tambahan ilmu pengetahuan bagi perawat dalam memahami hubungan
kualitas tidur terhadap adaptasi fisiologis masa postpartum.

Universitas Sumatera Utara