ADAPTASI PSIKOLOGIS DAN FISIOLOGIS IBU POSTPARTUM

  

Oleh : Tutik Rahayu

Oleh : Tutik Rahayu

  

Periode post partum dibagi menjadi tiga

Periode post partum dibagi menjadi tiga yaitu: yaitu:

  1.Immediately PP: berlangsung sampai

  1.Immediately PP: berlangsung sampai 24 jam pertama PP

  24 jam pertama PP

  2. Early PP : berlangsung sampai

  2. Early PP : berlangsung sampai minggu pertama PP minggu pertama PP

  

3. Late PP : berlangsung minggu ke 2-ke

  

3. Late PP : berlangsung minggu ke 2-ke

  

Periode post partum (peurperium)

  

Periode post partum (peurperium)

adalah jangka waktu 6 minggu, adalah jangka waktu 6 minggu, yang dimulai setelah kelahiran yang dimulai setelah kelahiran bayi sampai pemulihan kembali bayi sampai pemulihan kembali organ-organ reproduksi seperti organ-organ reproduksi seperti sebelum kehamilan sebelum kehamilan

  

  Banyak faktor yang mempengaruhi proses Banyak faktor yang mempengaruhi proses pemulihan ini, termasuk tingkat energi, pemulihan ini, termasuk tingkat energi, kenyamanan psikologis dan fisik, kesehatan kenyamanan psikologis dan fisik, kesehatan bayi baru lahir, perawatan dan motivasi bayi baru lahir, perawatan dan motivasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan profesional, dimana pada periode ini lebih profesional, dimana pada periode ini lebih ditekankan pada kesejahteraan ibu dan ditekankan pada kesejahteraan ibu dan respon dari bayinya. Untuk memberikan respon dari bayinya. Untuk memberikan perawatan yang bermanfaat bagi ibu, bayi perawatan yang bermanfaat bagi ibu, bayi dan keluarganya, perawat harus dan keluarganya, perawat harus

  

ADAPTASI PSIKOLOGIS

ADAPTASI PSIKOLOGIS

  Reva Rubin (1977) membagi fase

Reva Rubin (1977) membagi fase

postpartum pada 3 fase, yaitu : postpartum pada 3 fase, yaitu :

  • – taking in

  taking in

  • – taking hold

  taking hold

  • – letting go

  letting go

  1.

   Waktu refleksi bagi ibu-ibu cenderung pasif,

  Waktu refleksi bagi ibu-ibu cenderung pasif,

membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi

membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi

kebutuhan sehari. Hal ini disebabkan karena ibu kebutuhan sehari. Hal ini disebabkan karena ibu mengalami ketidak nyamanan fisik setelah persalinan, mengalami ketidak nyamanan fisik setelah persalinan, seperti nyeri perineum, hemoroid, afterpain. Pada seperti nyeri perineum, hemoroid, afterpain. Pada akhirnya ibu tidak mempunyai keinginan untuk akhirnya ibu tidak mempunyai keinginan untuk

merawat bayinya. Ibu masih fokus pada persalinan

merawat bayinya. Ibu masih fokus pada persalinan

dan merasa kagum pada bayinya. Apakah benar bayi dan merasa kagum pada bayinya. Apakah benar bayi

tersebut adalah anaknya? Apakah persalinan telah

tersebut adalah anaknya? Apakah persalinan telah berakhir? Ibu membutuhkan istirahat untuk berakhir? Ibu membutuhkan istirahat untuk

  2. Taking Hold 2-3 hari

  2. Taking Hold 2-3 hari post partum post partum

  Setelah melewati fase pasif, ibu memulai Setelah melewati fase pasif, ibu memulai fase aktifnya, dimuali dengan memenuhi fase aktifnya, dimuali dengan memenuhi kebutuhan sehari dan dapat mengambil kebutuhan sehari dan dapat mengambil keputusan. Selama fase taking hold, ibu keputusan. Selama fase taking hold, ibu mulai tertarik merawat bayinya. Pada fase mulai tertarik merawat bayinya. Pada fase ini ibu juga dapat diberikan pendidikan ini ibu juga dapat diberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan bayi dan kesehatan tentang perawatan bayi dan mempraktekkan dengan pengawasan, mempraktekkan dengan pengawasan, seperti mendukung kepala bayi, menyusui seperti mendukung kepala bayi, menyusui dengan benar, atau menyendawakan bayi. dengan benar, atau menyendawakan bayi.

  3. Letting Go

  3. Letting Go

  Pada fase ketiga, ibu mulai mendefinisikan Pada fase ketiga, ibu mulai mendefinisikan kembali perannya. Ibu mulai melepaskan kembali perannya. Ibu mulai melepaskan perannya yang dulu, dari mempersiapkan perannya yang dulu, dari mempersiapkan kelahiran, menjadi ibu yang memiliki anak. kelahiran, menjadi ibu yang memiliki anak.

  Ibu menerima anak tanpa membandingkan Ibu menerima anak tanpa membandingkan dengan harapan terhadap anak pada saat dengan harapan terhadap anak pada saat menanti kelahiran. Ibu yang berhasil menanti kelahiran. Ibu yang berhasil melewati fase ini akan mudah melakukan melewati fase ini akan mudah melakukan

Adaptasi lain yang secara Adaptasi lain yang secara psikologis dialami oleh ibu hamil psikologis dialami oleh ibu hamil

  

  Abandonment Abandonment

Adalah perasaan tidak berarti dan dikesampingkan.

  

Adalah perasaan tidak berarti dan dikesampingkan.

  

Sesaat setelah persalinan, ibu merasa menjadi

Sesaat setelah persalinan, ibu merasa menjadi

pusat karena semua orang menanyakan keadaan pusat karena semua orang menanyakan keadaan

dan kesehatannya. Beberapa jam setelah itu,

dan kesehatannya. Beberapa jam setelah itu, perhatian orang-orang di sekitar mulai ke bayi dan perhatian orang-orang di sekitar mulai ke bayi dan ibu merasa “cemburu” kepada bayi. Saat pulang ibu merasa “cemburu” kepada bayi. Saat pulang kerumah, ayah akan merasakan hal yang sama

kerumah, ayah akan merasakan hal yang sama

dengan ibu, karena istri akan lebih fokus pada bayi. dengan ibu, karena istri akan lebih fokus pada bayi.

  Perawat harus membicarakan hal ini pada ayah dan Perawat harus membicarakan hal ini pada ayah dan ibu secara bersamaan, bagaimanapun juga peran ibu secara bersamaan, bagaimanapun juga peran

  2. Disappointment

  2. Disappointment

  Adalah perasaan orang tua yang merasa Adalah perasaan orang tua yang merasa kecewa terhadap kondisi bayi karena tidak kecewa terhadap kondisi bayi karena tidak sesuai yang diharapkan saat hamil. Orang sesuai yang diharapkan saat hamil. Orang tua yang menginginkan bayi yang putih, tua yang menginginkan bayi yang putih, berambut keriting, dan selalu tersenyum berambut keriting, dan selalu tersenyum akan merasa kecewa ketika mendapati akan merasa kecewa ketika mendapati bayinya berkulit gelap, berambut tipis dan bayinya berkulit gelap, berambut tipis dan menangis terus. Perawat harus membantu menangis terus. Perawat harus membantu orang tua untuk dapat menerima bayinya, orang tua untuk dapat menerima bayinya, dengan menunjukkan kelebihan-kelebihan dengan menunjukkan kelebihan-kelebihan

  3. Pospartal Blues

  3. Pospartal Blues

  80% wanita post partum mengalami 80% wanita post partum mengalami perasaan sedih yang tidak mengetahui perasaan sedih yang tidak mengetahui alasan mengapa sedih. Ibu sering menangis alasan mengapa sedih. Ibu sering menangis dan lebih sensitif. Pospartal blues juga dan lebih sensitif. Pospartal blues juga dikenal sebagai baby blues. Kejadian ini dikenal sebagai baby blues. Kejadian ini dapat disebabkan karena penurunan kadar dapat disebabkan karena penurunan kadar estrogen dan progesteron. Pada beberapa estrogen dan progesteron. Pada beberapa wanita dapat disebabkan karena respon dari wanita dapat disebabkan karena respon dari ketergantugan pada orang lain akibat ketergantugan pada orang lain akibat kelelahan, jauh dari rumah dan kelelahan, jauh dari rumah dan

   UTERUS UTERUS 1. 1. Proses Involusi

  Proses Involusi Involusi adalah proses kembalinya uterus ke

  Involusi adalah proses kembalinya uterus ke kondisi sebelum kehamilan, yang dimulai kondisi sebelum kehamilan, yang dimulai sesaat setelah pengeluaran plasenta sesaat setelah pengeluaran plasenta dengan kontraksi otot uterus. Dalam 12 jam dengan kontraksi otot uterus. Dalam 12 jam persalinan, tinggi fundus uteri kurang lebih persalinan, tinggi fundus uteri kurang lebih

  1 cm di atas umbilicus dan turun 1-2 cm 1 cm di atas umbilicus dan turun 1-2 cm

  9 hari postpartum, uterus tidak teraba karena 9 hari postpartum, uterus tidak teraba karena masuk ke rongga pelvis 1 – 2 minggu masuk ke rongga pelvis 1 – 2 minggu postpartum, berat uterus berkisar antara 500- postpartum, berat uterus berkisar antara 500-

  350 gr. Dan pada minggu ke 6 postpartum, 350 gr. Dan pada minggu ke 6 postpartum, berat uterus antara 50-60 gr. Penurunan berat uterus antara 50-60 gr. Penurunan hormon esterogen dan progesteron setelah hormon esterogen dan progesteron setelah persalinan menyebabkan terjadinya autolisis persalinan menyebabkan terjadinya autolisis pada jaringan uterus dalam proses pada jaringan uterus dalam proses pengembalian ke kondisi sebelum hamil. pengembalian ke kondisi sebelum hamil.

  Penyebab utama dari subbinvolusi adalah Penyebab utama dari subbinvolusi adalah

  2. Kontraksi Uterin

  2. Kontraksi Uterin Intensitas kontraksi uterin meningkat secara

  Intensitas kontraksi uterin meningkat secara bermakna segera setelah persalinan bayi, bermakna segera setelah persalinan bayi, yang merupakan respon untuk segera yang merupakan respon untuk segera mengurangi jumlah volume intra uterin. mengurangi jumlah volume intra uterin.

  Selama 1 sampai 2 jam pertama Selama 1 sampai 2 jam pertama postpartum, aktivitas uterin menurun postpartum, aktivitas uterin menurun

  3. Afterpains

  3. Afterpains Relaksasi dan kontraksi secara bergantian

  Relaksasi dan kontraksi secara bergantian dan periodik menyebabkan kram uterus dan periodik menyebabkan kram uterus yang tidak nyaman dan sisebut sebagai yang tidak nyaman dan sisebut sebagai afterpains dan terjadi pada awal afterpains dan terjadi pada awal postpartum. Afterpains lebih dirasakan ibu- postpartum. Afterpains lebih dirasakan ibu- ibu yang melahirkan bayi yang besar, ibu yang melahirkan bayi yang besar, gemeli atau hidramnion. Menyusui dan gemeli atau hidramnion. Menyusui dan oksitosin injeksi dapat memperberat oksitosin injeksi dapat memperberat

  4. Tempat Perlekatan Plasenta

  4. Tempat Perlekatan Plasenta Segera setelah plasenta dan selaput amnion keluar,

  Segera setelah plasenta dan selaput amnion keluar, terjadi vasokonstriksi dan trombosis untuk terjadi vasokonstriksi dan trombosis untuk

mencegah tempat perlekatan plasenta melebar.

mencegah tempat perlekatan plasenta melebar.

  Pertumbuhan endometrium menyebabkan Pertumbuhan endometrium menyebabkan terlepasnya jaringan nekrotik dan mencegah terlepasnya jaringan nekrotik dan mencegah timbulnya jaringan scar. Hal ini akan timbulnya jaringan scar. Hal ini akan

mempengaruhi tempat perlekatan plasenta pada

mempengaruhi tempat perlekatan plasenta pada

kehamilan yang akan datang. Regenerasi kehamilan yang akan datang. Regenerasi endometrium akan selesai pada minggu ke-3 endometrium akan selesai pada minggu ke-3

  5. Lokhea

  5. Lokhea Pengeluaran uterus setelah melahirkan

  Pengeluaran uterus setelah melahirkan disebut sebagai lokhea. Pengeluaran disebut sebagai lokhea. Pengeluaran lokhea meliputi 3 tahap yang lokhea meliputi 3 tahap yang dikarakteristikkan dengan warna, jumlah dikarakteristikkan dengan warna, jumlah dan waktu pengeluaran. dan waktu pengeluaran.

  a. Lokhea Rubra

  a. Lokhea Rubra Mengandung darah, sel desidua,

  Mengandung darah, sel desidua, dan dan bekuan darah, berwarna merah menyala bekuan darah, berwarna merah menyala berbau amis. Pada 2 jam setelah berbau amis. Pada 2 jam setelah melahirkan, jumlah lokhea mungkin melahirkan, jumlah lokhea mungkin seperti saat menstruasi. Hal ini seperti saat menstruasi. Hal ini b. Lokhea Serosa

  b. Lokhea Serosa Mengandung sisa darah, serum, dan

  Mengandung sisa darah, serum, dan leukosit. Warna pink atau kecoklatan dan leukosit. Warna pink atau kecoklatan dan berlangsung sampai hari ke-10 postpartum. berlangsung sampai hari ke-10 postpartum.

  c. Lokhea Alba

  c. Lokhea Alba Mengandung leukosit, desidua, sel epitel,

  Mengandung leukosit, desidua, sel epitel, mucus, serum dan bakteri. Berwarna mucus, serum dan bakteri. Berwarna kekuningan hingga putih dan berlangsung kekuningan hingga putih dan berlangsung

  b. Cerviks

  b. Cerviks

Cerviks kembali lembut segera setelah

  Cerviks kembali lembut segera setelah persalinan. Cerviks atas atau segmen persalinan. Cerviks atas atau segmen

bawah uterus tampak edema, tipis dan

bawah uterus tampak edema, tipis dan

fragil selama beberapa hari setelah fragil selama beberapa hari setelah postpartum. Porsio mungkin menonjol postpartum. Porsio mungkin menonjol

kearah vagina, tampak memar dengan

kearah vagina, tampak memar dengan

sedikit laserasi. Laktasi dapat sedikit laserasi. Laktasi dapat

  c. Vagina dan Perineum

  c. Vagina dan Perineum

  Kondisi vagina kembali seperti sebelum Kondisi vagina kembali seperti sebelum kehamilan terjadi pada minggu ke 6-8 kehamilan terjadi pada minggu ke 6-8 postpartum. Rugae muncul kembali setelah postpartum. Rugae muncul kembali setelah minggu ke 4 postpartum tetapi tidak mungkin minggu ke 4 postpartum tetapi tidak mungkin kembali ke kondisi seperti saat sebelum kembali ke kondisi seperti saat sebelum menikah. Penurunan estrogen juga menikah. Penurunan estrogen juga menyebabkan produksi mukosa vagina menyebabkan produksi mukosa vagina berkurang sehinga lubrikasi minimal mukosa berkurang sehinga lubrikasi minimal mukosa

  

Pada ibu dengan luka episiotomi maka harus menjaga

Pada ibu dengan luka episiotomi maka harus menjaga

kebersihan daerah perineum minimal selama 2 kebersihan daerah perineum minimal selama 2 minggu postpartum. Proses penyembuhan luka minggu postpartum. Proses penyembuhan luka episiotomi sama dengan luka insisi pada tindakan episiotomi sama dengan luka insisi pada tindakan

bedah lainnya. Tanda-tanda infeksi menurut Davidson

bedah lainnya. Tanda-tanda infeksi menurut Davidson

  (1974) yaitu (REEDA) harus selalu dipantau. Proses (1974) yaitu (REEDA) harus selalu dipantau. Proses penyembuhan akan terjadi setelah minggu 2 -3 penyembuhan akan terjadi setelah minggu 2 -3 postpartum. postpartum.

  

Hemoroid juga dapat ditemukan pada ibu postpartum,

Hemoroid juga dapat ditemukan pada ibu postpartum,

terutama pada ibu yang mengedan kuat saat terutama pada ibu yang mengedan kuat saat

  2. Sistem Endokrin

  2. Sistem Endokrin a.

  a.

  Hormon Plasenta Hormon Plasenta

  Keadaan hormon plasenta menurun Keadaan hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan seperti dengan cepat setelah persalinan seperti human plasenta laktogen (hPL), human human plasenta laktogen (hPL), human corionik gonadotropin (hCG). Estrogen corionik gonadotropin (hCG). Estrogen dan progesteron mencapai kadar dan progesteron mencapai kadar terendah pada minggu pertama terendah pada minggu pertama b. Hormon Hipofisis dan Fungsi Ovarium

  b. Hormon Hipofisis dan Fungsi Ovarium Hormon prolaktin meningkat secara progresif

  Hormon prolaktin meningkat secara progresif selama kehamilan dan setelah melahirkan akan selama kehamilan dan setelah melahirkan akan tetap meningkat pada ibu menyusui. Kadar tetap meningkat pada ibu menyusui. Kadar

prolaktin akan ditentukan oleh lama dan frekuensi

prolaktin akan ditentukan oleh lama dan frekuensi

menyusui, status nutrisi ibu, serta kekuatan bayi

menyusui, status nutrisi ibu, serta kekuatan bayi

dalam menghisap. Penurunan kadar estrogen dan

dalam menghisap. Penurunan kadar estrogen dan

progesteron juga menyebabkan kadar hormon progesteron juga menyebabkan kadar hormon prolaktin meningkat. Pada ibu tidak menyusui kadar prolaktin meningkat. Pada ibu tidak menyusui kadar prolaktin akan berkurang dan mencapai kadar prolaktin akan berkurang dan mencapai kadar seperti sebelum kehamilan pada minggu ke 4-6 seperti sebelum kehamilan pada minggu ke 4-6 postpartum. postpartum.

  

Ovulasi pada ibu tidak menyusui terjadi pada hari

Ovulasi pada ibu tidak menyusui terjadi pada hari

ke 27 setelah persalinan, denga rata-rata waktu 70- ke 27 setelah persalinan, denga rata-rata waktu 70-

  75 hari. Pada ibu menyusui, menstruasi terjadi 75 hari. Pada ibu menyusui, menstruasi terjadi

  3. Abdomen

  3. Abdomen Abdomen pada ibu postpartum akan

  Abdomen pada ibu postpartum akan kembali normal hampir seperti kondisi kembali normal hampir seperti kondisi sebelum hamil setelah minggu ke-6 sebelum hamil setelah minggu ke-6 postpartum. Striae mungkin masih postpartum. Striae mungkin masih ada. Pengembaliuan tonus otot ada. Pengembaliuan tonus otot dipengaruhi oleh tonus itu sendiri, dipengaruhi oleh tonus itu sendiri, latihan yang tepat, dan jumlah dari sel latihan yang tepat, dan jumlah dari sel

  4. Sistem Perkemihan

  4. Sistem Perkemihan Steroid yang tinggi selama kehamilan

  Steroid yang tinggi selama kehamilan

menyebabkan fungsi ginjal menjadi

menyebabkan fungsi ginjal menjadi

meningkat. Setelah persalinan, kadar meningkat. Setelah persalinan, kadar

steroid berkurang dan fungsi ginjal

steroid berkurang dan fungsi ginjal

juga menurun. Ginjal akan kembali

juga menurun. Ginjal akan kembali

normal seperti sebelum hamil setelah normal seperti sebelum hamil setelah 1 bulan persalinan.

  a. Komponen Urin

  a. Komponen Urin

  BUN meninkat akibat autolisis pada BUN meninkat akibat autolisis pada proses involusi. Proteinuria + 1 normal proses involusi. Proteinuria + 1 normal karena pemecahan sel otot uterus karena pemecahan sel otot uterus selama 1 dan 2 postpartum. Ketonuria selama 1 dan 2 postpartum. Ketonuria terjadi pada ibu dengan persalinan terjadi pada ibu dengan persalinan lama yang disertai dehidrasi lama yang disertai dehidrasi

  b. Diuresis Postpartum

  b. Diuresis Postpartum

  Selama 12 jam postpartum, ibu mulai

Selama 12 jam postpartum, ibu mulai

kehilangan cairan yang bertumpuk di

kehilangan cairan yang bertumpuk di

ekstrasel selama kehamilan akibat dari ekstrasel selama kehamilan akibat dari penurunan kadar estrogen. penurunan kadar estrogen.

  Pengeluaran cairan dapat mengurangi Pengeluaran cairan dapat mengurangi berat badan ibu postpartum sebanyak berat badan ibu postpartum sebanyak 2.25 kg.

  c. Uretra dan Bladder

  c. Uretra dan Bladder

  Penekanan kepala bayi pada bladder saat Penekanan kepala bayi pada bladder saat persalinan dapat menyebabkan penurunan persalinan dapat menyebabkan penurunan sensitivitas syaraf destrusor terhadap volume sensitivitas syaraf destrusor terhadap volume urin yang ada di bladder. Ditambah adanya urin yang ada di bladder. Ditambah adanya laserasi di perineum dan episiotomi laserasi di perineum dan episiotomi menyebabkan keinginan untuk berkemih menyebabkan keinginan untuk berkemih menjadi menurun. Hal ini menyebabkan menjadi menurun. Hal ini menyebabkan timbulnya distensi bladder yang dapat timbulnya distensi bladder yang dapat menghambat turunnya uterus dan menghambat turunnya uterus dan memudahkan timbulnya infeksi. Syaraf dan otot memudahkan timbulnya infeksi. Syaraf dan otot

  5. Sistem Gastrointestinal

  5. Sistem Gastrointestinal

  Nafsu makan Nafsu makan

  

Ibu postpartum akan merasa kelaparan setelah

Ibu postpartum akan merasa kelaparan setelah

melahirkan karena energi yang dikeluarkan saat

melahirkan karena energi yang dikeluarkan saat

persalinan persalinan

  

  Buang air besar Buang air besar

  BAB Spontan mungkin terjadi pada hari 2-3 BAB Spontan mungkin terjadi pada hari 2-3

postpartum. Keterlambatan ini disebabkan oleh

postpartum. Keterlambatan ini disebabkan oleh

penurunan tonus otot kolon selama persalinan dan penurunan tonus otot kolon selama persalinan dan postpartum, diare, kekurangan makanan, atau

  6. Payudara

  6. Payudara Ibu Menyusui Ibu Menyusui

  Saat mulai menyusui, massa berupa Saat mulai menyusui, massa berupa kantong ASI dapat teraba di payudara, kantong ASI dapat teraba di payudara, hanya berbeda dengan massa pada tumor hanya berbeda dengan massa pada tumor atau karsinoma, massa pada payudara ibu atau karsinoma, massa pada payudara ibu menyusui berpindah-pindah dan tidak menyusui berpindah-pindah dan tidak menetap. Sebelum proses menyusui menetap. Sebelum proses menyusui dimulai, pengeluaran payudara berupa dimulai, pengeluaran payudara berupa cairan kekuningan yang disebut kolostrum. cairan kekuningan yang disebut kolostrum.

  7. Sistem kardiovaskuler

  7. Sistem kardiovaskuler a.

  a.

  Volume Darah Volume Darah

  Perubahan volume darah dipengaruhi oleh Perubahan volume darah dipengaruhi oleh kehilangan darah saat persalinan dan kehilangan darah saat persalinan dan pengeluaran edema fisiologi saat pengeluaran edema fisiologi saat kehamilan. Volume darah yang bertambah kehamilan. Volume darah yang bertambah

  (1000-1500 ml) selama kehamilan akan (1000-1500 ml) selama kehamilan akan berkurang sampai 2 minggu postpartum berkurang sampai 2 minggu postpartum

  b. Cardiac Output (CO)

  b. Cardiac Output (CO) CO akan meningkat dibanding saat

  CO akan meningkat dibanding saat kehamilan pada 30-60 menit setelah kehamilan pada 30-60 menit setelah persalinan. Hal ini disebabkan karena persalinan. Hal ini disebabkan karena adanya pemutusan sirkulasi adanya pemutusan sirkulasi uteroplasenta. Ini akan menurun cepat uteroplasenta. Ini akan menurun cepat pada minggu ke-2 postpartum dan pada minggu ke-2 postpartum dan

kembali pada kondisi sebelum kehamilan

  c. Komponen Darah

  c. Komponen Darah

  Hemoglobin (Hb) dan Hematokrit (Ht) Hemoglobin (Hb) dan Hematokrit (Ht)

  Selama 72 jam setelah persalinan, terdapat kehilangan Selama 72 jam setelah persalinan, terdapat kehilangan

plasma dalam jumlah besar sehingga menyebabkan Hb dan

plasma dalam jumlah besar sehingga menyebabkan Hb dan

  Ht meningkat hingga 7 hari setelah persalinan. Tidak terdapat Ht meningkat hingga 7 hari setelah persalinan. Tidak terdapat

destruksi sel darau merah selama periode postpartum dan

destruksi sel darau merah selama periode postpartum dan

kadar sel darah merah akan kembali normal setelah minggu 8 kadar sel darah merah akan kembali normal setelah minggu 8 postpartum

   postpartum Sel Darah Putih

  Sel Darah Putih Leukosit normal pada ibu hamil adalah 12.000/mm

  Leukosit normal pada ibu hamil adalah 12.000/mm 3. 3. pada ibu pada ibu postpartum, kadar leukosit bisa mencapai 20.000-25.000/mm postpartum, kadar leukosit bisa mencapai 20.000-25.000/mm 3 3 dan ini normal. dan ini normal.

  Faktor Pembekuan Faktor Pembekuan

  d. Varicosites

  d. Varicosites

  Varicosites di ekstremitas dan anus, Varicosites di ekstremitas dan anus, kadang-kadang di vulva akan kadang-kadang di vulva akan berkurang segera setelah persalinan. berkurang segera setelah persalinan.

  8. Sistem Persyarafan

  8. Sistem Persyarafan

  Sakit kepala (headaches) saat Sakit kepala (headaches) saat postpartum dapat disebabkan oleh postpartum dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti : preeklamsi beberapa hal, seperti : preeklamsi

  (PIH), stress, kehilangan cairan (PIH), stress, kehilangan cairan serebrospinal saat dilakukan spinal serebrospinal saat dilakukan spinal anesthesi. Tergantung pada penyebab anesthesi. Tergantung pada penyebab dan tindakan, sakit kepala akan dan tindakan, sakit kepala akan

  

9. Sistem Muskuloskeletal

  

9. Sistem Muskuloskeletal

  

Relaksasi sendi terutama pada sendi

Relaksasi sendi terutama pada sendi

panggul yang terjadi selama panggul yang terjadi selama persalinan kembali mendekat dan persalinan kembali mendekat dan stabil pada minggu ke 6-8 post partum stabil pada minggu ke 6-8 post partum

  10. Sistem integumen

  10. Sistem integumen

  Kleasma gravidarum biasanya Kleasma gravidarum biasanya menghilang pada akhir kehamilan. menghilang pada akhir kehamilan.

  Hiperpigmentasi pada areola dan linea Hiperpigmentasi pada areola dan linea nigra mungkin masih ada sampai nigra mungkin masih ada sampai setelah persalinan. Striae di payudara, setelah persalinan. Striae di payudara, abdomen dan tungkai mungkin abdomen dan tungkai mungkin berkurang tetapi tidak hilang Proses adaptasi menjadi orang tua Proses adaptasi menjadi orang tua mencakup: mencakup:

  Tanggung jawab terhadap peran baru

  • Tanggung jawab terhadap peran baru

  Sikap terhadap adanya peran baru

  • Sikap terhadap adanya peran baru

  Penyesuaian hubungan dengan anggota keluarga yang lain anggota keluarga yang lain

  • Penyesuaian hubungan dengan

  Secara biologik adaptasi ini dimulai sejak Secara biologik adaptasi ini dimulai sejak pertemuan ovum dan sperma pertemuan ovum dan sperma

  Pada periode pranatal ibu merupakan orang Pada periode pranatal ibu merupakan orang utama yang memfasilitasi terciptanya utama yang memfasilitasi terciptanya lingkungan sehingga janin dapat tumbuh lingkungan sehingga janin dapat tumbuh dan berkembang dan berkembang

  Proses parenting akan menyokong Proses parenting akan menyokong kematangan seseorang kematangan seseorang

  Menurut Steele and Pollack (1968) proses menjadi Menurut Steele and Pollack (1968) proses menjadi orang tua mencakup:

  1. orang tua mencakup: 1.

  Cognitif- motorik skill Cognitif- motorik skill

  Berkaitan dengan perawatan bayi seperti Berkaitan dengan perawatan bayi seperti menyusui,menggendong,memakaikan baju dll. menyusui,menggendong,memakaikan baju dll.

  Kemampuan tersebut tidak timbul secara otomatis Kemampuan tersebut tidak timbul secara otomatis

  Dipengaruhi oleh budaya dan pengalaman individu, Dipengaruhi oleh budaya dan pengalaman individu, sehingga beberapa ortu perlu belajar bagaimana sehingga beberapa ortu perlu belajar bagaimana

pelaksanaan tugas perawatan bayi kepada :

pelaksanaan tugas perawatan bayi kepada :

  2. Cognitif – afektif skliil

  2. Cognitif – afektif skliil Merupakan komponen Psikologik baik

  Merupakan komponen Psikologik baik

ayah –ibu sebagai dasar menjadi ortu

ayah –ibu sebagai dasar menjadi ortu

  Aspek kecintaan, menerima figur orang Aspek kecintaan, menerima figur orang tua mencakup sikap tua mencakup sikap kehalusan,kelembutan, kesadaran dan kehalusan,kelembutan, kesadaran dan perhatian terhadap kebutuhan bayi perhatian terhadap kebutuhan bayi

  Parental Attachment( kasih sayang Parental Attachment( kasih sayang orang tua) orang tua)

  

Dimulai selama kehamilan, bersifat

terus menerus konstan dan konsisten terus menerus konstan dan konsisten

  • Dimulai selama kehamilan, bersifat

  Mercer (1982) Menjelaskan lima pre

kondisi yang mempengaruhi kasih

kondisi yang mempengaruhi kasih

  • Mercer (1982) Menjelaskan lima pre

  1. 1. Kesehatan mental, emosi orang tua ( termasuk Kesehatan mental, emosi orang tua ( termasuk kemampuan percaya terhadap orang lain)

  2. kemampuan percaya terhadap orang lain) 2.

  Sistem suport dari lingkungan sosial, teman ortu Sistem suport dari lingkungan sosial, teman ortu 3. 3. Kemampuan berkomunikasi dan merawat bayi Kemampuan berkomunikasi dan merawat bayi 4. 4. Pendekatan dan kedekatan ortu terhadap bayi Pendekatan dan kedekatan ortu terhadap bayi 5. 5. Kecocokan ortu bayi( status bayi,temperamen, Kecocokan ortu bayi( status bayi,temperamen, sex) sex) Touch ( raba ) Digunakan secara meluas oleh orang tua atau

  Digunakan secara meluas oleh orang tua atau pengasuh sebagai cara untuk mengenal pengasuh sebagai cara untuk mengenal dengan bayi sebagai anggota baru dengan bayi sebagai anggota baru

  Sensual Respon ( respon Yang memberi Sensual Respon ( respon Yang memberi kepuasan) kepuasan) 1.

  • jari- jari-
  • jari- jari-

    merupakan alat raba yang merupakan alat raba yang

  2.Eye to eye contack

  2.Eye to eye contack Membantu perkembangan awal-

  Membantu perkembangan awal- 

   membentuk membentuk hubungan saling percaya hubungan saling percaya

  3. Suara( Voice)

  3. Suara( Voice) Orang tua – bayi saling mengenal melalui suara

  Orang tua – bayi saling mengenal melalui suara

  4. Bau ( odor )

  4. Bau ( odor ) Ibu berkomentar terhadap bau bayinya yang unik

  Ibu berkomentar terhadap bau bayinya yang unik

Bayi belajar mengenal bau ibu terutam terhadap bau

  

Bayi belajar mengenal bau ibu terutam terhadap bau

asi. asi.

  Kontak awal: Kontak awal:

  Sangat penting di dalam perkembangan hubungan di masa yang akan datang hubungan di masa yang akan datang

  • Sangat penting di dalam perkembangan

  Segera dilakukan pada jam- jam pertama sesudah kelahiran sesudah kelahiran

  • Segera dilakukan pada jam- jam pertama

  Keuntungan: - bagi ibu: meningkatkan kadar prolaktin dan oksitosin kadar prolaktin dan oksitosin

  • Keuntungan: - bagi ibu: meningkatkan

  Bonding- Attachment Bonding- Attachment

  Hubungan ibu anak atas dasar kasih sayang( bonding ) , keterikatan sayang( bonding ) , keterikatan

  • Hubungan ibu anak atas dasar kasih

  ( attachment) ( attachment)

  Dapat melibatkan ayah

  • Dapat melibatkan ayah

  Pada kala (IV) sesudah kelahiran merupakan waktu yang optimal untuk merupakan waktu yang optimal untuk bonding bonding

  • Pada kala (IV) sesudah kelahiran
  • Timbul respon spesifik ketika pertama kali

  Adaptasi ayah: Adaptasi ayah:

  Ayah mulai melibatkan diri terhadap perawatan bayi perawatan bayi

  • Ayah mulai melibatkan diri terhadap

  Ayah terpikat pada bayi

  • Ayah terpikat pada bayi

  Sering mengadakan kontak mata dengan sentuhan atau kontak mata sentuhan atau kontak mata

  • Sering mengadakan kontak mata dengan

  Merasa meningkat harga dirinya

  • Merasa meningkat harga dirinya

  Adaptasi Sibling: Adaptasi Sibling:

  Memperkenalkan bayi pada keluarga Memperkenalkan bayi pada keluarga

   

  Kakaknya Kakaknya

  Orang tua harus mampu membagi kasih sayang perhatian pada semua anak sayang perhatian pada semua anak

  • Orang tua harus mampu membagi kasih

  Reaksi cemburu sering sekali terjadi pada kakanya, terutama jika bayi menyita waktu kakanya, terutama jika bayi menyita waktu

  • Reaksi cemburu sering sekali terjadi pada

  Cara adaptasi sibling: Cara adaptasi sibling:

  Menjenguk ke RS

  • Menjenguk ke RS

  Telepon

  • Telepon

  Waktu pulang: ayah dengan bayi, ibu dengan sibling dengan sibling

  • Waktu pulang: ayah dengan bayi, ibu

  Beri hadiah dari bayi untuk sibling

  • Beri hadiah dari bayi untuk sibling

  Anjurkan pengunjung menegur sibling

  • Anjurkan pengunjung menegur sibling

  Sibling terlibat waktu perawatan bayi

  • Sibling terlibat waktu perawatan bayi

  Tugas Orang tua dalam mengurangi” Sibling Tugas Orang tua dalam mengurangi” Sibling

  Rivalry” Rivalry”

  Upayakan anak yang besar atau sibling mersa tetap dicintai dan diperhatikan mersa tetap dicintai dan diperhatikan

  • Upayakan anak yang besar atau sibling

  Monitor prilaku sibling dari kemungkinan melakukan prilaku agresif melakukan prilaku agresif

  • Monitor prilaku sibling dari kemungkinan

  Atur waktu dan ruang dalam perawatan anak anak

  • Atur waktu dan ruang dalam perawatan
  • Perkenalkan sibling dengan bayi sejak dalam