Karakteristik Penderita Kondiloma Akuminata di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan masalah kesehatan masyarakat

dan termasuk salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan kesehatan
secara global, karena penyakit ini hampir terjadi di semua negara. Insiden IMS di
berbagai negara di seluruh dunia mengalami peningkatan yang cukup cepat.
Peningkatan insidens IMS dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perubahan
demografik, fasilitas kesehatan yang tersedia kurang memadai, pendidikan
kesehatan khususnya pendidikan seksual dan belum adanya perubahan sikap dan
perilaku. (WHO, 2011).
Data WHO (World Health Organization) tahun 2007 menyebutkan
jutaan kasus infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus terjadi setiap
tahunnya, terutama yang disebabkan oleh HIV, virus herpes, human papilloma
virus dan virus hepatitis B. Umumnya, seluruh infeksi ini juga memberikan
dampak luas pada masalah kesehatan dan masalah ekonomi, khususnya untuk
negara berkembang yang mengalami kerugian ekonomi sebesar 17% akibat
masalah kesehatan ini.

Kondiloma akuminata (KA) adalah infeksi menular seksual yang
disebabkan oleh Human PapillomaVirus (HPV) tipe 6 dan 11 yang menyebabkan
adanya kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan mukosa (Koutsky LA,
Kiviat NB,2002). KA merupakan faktor predisposing terjadinya kehamilan
ektopik, kemandulan, transmisi transvertikal pada janin, komplikasi selama
kehamilan dan persalinan serta meningkatkan risiko infeksi HIV (co factor HIV)

1

Universitas Sumatera Utara

2

(Amo J, Gonzalez, Losana, et al). Di Amerika serikat, berdasarkan data Center for
Disease Control and Prevention tahun 2013 tercatat ada lebih dari 19,7 juta kasus
baru infeksi menular seksual (IMS) setiap tahun, dan 14,1 juta kasus merupakan
infeksi HPV. Data tahun 2014 jumlah penderita KA menunjukkan kenaikan mulai
tahun 2011 – 2013. Tahun 2011 berjumlah 453.000 penderita, tahun 2012 turun
menjadi 353.000 penderita di tahun 2013 kembali mengalami kenaikan 404.000
penderita (CDC,2014).

Prevalensi KA di tiap negara berbeda, tergantung praktik seksual dan
distribusi umur penduduk (Amo J, Gonzalez, Losana, et al). Di negara maju,
prevalensi KA di masyarakat berkisar 11 – 46% (Koutsky LA, Kiviat NB) dan
pada PSK berkisar 43 – 63% (Amo J, Gonzalez, Losana, et al). Penelitian pada
PSK yang berkunjung ke klinik IMS di Madrid, Spanyol, diperoleh prevalensi KA
sebesar 53% pada kelompok umur muda (