Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan

masyarakat

yang

setinggi-tingginya

sebagai

investasi

bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Masyarakat berperan serta baik secara perseorangan maupun terorganisasi dalam

segala bentuk dan tahapan pembangunan kesehatan dalam rangka membantu
mempercepat pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Peran serta mencakup keikutsertaan secara aktif dan kreatif (UU Kesehatan RI,
2009).
Menurut data WHO, diare merupakan penyebab kematian nomor tiga di
dunia pada anak di bawah umur lima tahun, dengan Proportional Mortality Rate
(PMR) 17%. Pada tahun yang sama, diare di Asia Tenggara juga menempati
urutan ke tiga penyebab kematian anak di bawah umur lima tahun dengan
Proportional Mortality Rate (PMR) sebesar 18% (Olyfta, 2010).

WHO juga mencatat penyakit diare membunuh 2 juta anak di dunia setiap
tahun. Di Inggris, satu dari lima orang menderita diare infeksi setiap tahunnya,
dan satu dari enam orang pasien yang berobat ke praktek umum menderita infeksi.
Di Afrika, anak terserang diare 7 kali setiap tahunnya dibanding di negara
berkembang lainnya yang mengalami diare 3 kali setiap tahun (WHO, 2009).

Universitas Sumatera Utara

Di Indonesia, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat utama. Hal ini disebabkan masih tingginya angka kesakitan dan

menimbulkan banyak kematian terutama pada bayi dan balita serta sering
menimbulkan kejadia luar biasa. Di Indonesia, setiap tahun terdapat 112.000
kasus diare yang mengalami kematian pada semua golongan dan 55.000 kasus
kematian terjadi pada balita (Depkes RI, 2000).
Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Sumatera Utara tahun 2010 jumah
penderita diare berkurang menjadi 70.723 jiwa dari 112.016 jiwa pada tahun
2009. Tetapi pada tahun 2010 terjadi KLB diare di Kabupaten Tapanuli Selatan
dengan jumlah penderita 34 jiwa dan 1 orang meninggal dunia (Profil Dinkes
Sumatera Utara, 2010).
Berdasarkan profil Puskesmas Medan Labuhan, penyakit diare di daerah
tersebut termasuk dalam daftar 10 penyakit terbesar dengan jumlah angka diare
sebesar 1.013, dengan kematian balita sebesar 317 (Profil Kesehatan Kota Medan
Tahun 2007).
Berdasarkan survei awal yang dilakukan penulis pada tanggal 4 November
2015 di Rumah Susun Seruwai, penulis menemukan 7 dari 10 orang yang
diwawancarai mengalami beberapa keluhan diare dalam 6 bulan terakhir.
Penghuni rumah pernah mendapat keluhan seperti sakit perut setelah
mengkonsumsi air minum. Penghuni rumah yang lain pernah mengalami sakit
perut setelah makan masakan rumah. Dari kejadian tersebut memang tidak dapat
dipastikan


kejadian tersebut dipengaruhi kondisi hygiene sanitasi perumahan

yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Diawal penulis memperhatikan pola hidup

Universitas Sumatera Utara

penghuni rumah terdapat beberapa penghuni yang mengkonsumsi air minum dari
air sumur bor dan pada saat memasak tidak sampai mendidih dan kondisi air
masih ada yang keruh. Kemudian penulis juga melihat dalam survei awal bahwa
para penghuni rumah susun tidak memperhatikan kebersihan diri dengan tidak
mencuci tangan menggunakan sabun ketika selesai dari kamar mandi, dan ketika
menjamah makanan. Begitu juga dengan lingkungan penghuni dimana masih
terdapat tempat sampah yang tidak tertutup dan tidak kedap air serta masih
terdapat penghuni yang membuang sampah dengan sembarangan di sekitar
perumahan sehingga terdapat banyak lalat di sekitar tempat penampungan sampah
sementara Rumah Susun Seruwai.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin melakukan penelitian
mengenai hubungan sanitasi dasar dan kepadatan lalat dengan kejadian diare pada
penghuni Rumah Susun Seruwai.

1.2 Rumusan Masalah
Diare menduduki peringkat keempat dalam sepuluh penyakit terbesar di
Puskesmas Medan Labuhan pada tahun 2015. Penyakit diare merupakan salah
satu penyakit berbasis lingkungan dan erat kaitannya dengan keadaan sanitasi
lingkungan bahkan dengan sanitasi dasar. Oleh karena itu penulis ingin
melihat apakah ada hubungan antara sanitasi dasar, kepadatan lalat dengan
kejadian diare pada penghui Rumah Susun Seruwai tahun 2016.

Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan sanitasi dasar dan kepadatan lalat dengan
kejadian diare pada penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan
Labuhan tahun 2016.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik penghuni Rumah Susun Seruwai
2. Untuk mengetahui sanitasi dasar Rumah Susun Seruwai
3. Untuk mengetahui hubungan sarana air bersih dengan kejadian diare
pada penghuni Rumah Susun Seruwai

4. Untuk mengetahui hubungan sarana pembuangan kotoran (jamban)
dengan kejadian diare pada penghuni Rumah Susun Seruwai
5. Untuk mengetahui hubugan sarana pembuangan air limbah dengan
kejadian diare pada penghuni Rumah Susun Seruwai
6. Untuk mengetahui hubungan antara sarana pembuangan sampah
dengan kejadian diare pada penghuni Rumah Susun Seruwai
7. Untuk mengetahui hubungan kepadatan lalat dengan kejadian diare
pada Rumah Susun Seruwai
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai sumber informasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya sarana sanitasi dasar dalam hubungannya dengan
penyakit diare

Universitas Sumatera Utara

2. Sebagai bahan masukan kepada Dinas Perumahan dan Permukiman Kota
Medan selaku pengelola Rumah Susun Seruwai
3. Sebagai bahan masukan bagi penulis agar dapat memperkaya pengetahuan
dan pengalaman serta sebagai proses belajar di Fakultas Kesehatan
Masyarakat USU Medan

4. Sebagai referensi bagi berbagai pihak yang akan melanjutkan penelitian
ini ataupun penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

15 135 159

Hubungan Hygiene Sanitasi, Kepadatan Lalat Dan Pengelolaan Limbah Padat Dengan Kejadian Diare Pada Rumah Susun Sukaramai Tahun 2014

6 79 157

Gambaran Hygiene Sanitasi, Kepadatan Lalat, Pengolahan Limbah Padat Dan Kejadian Diare Pada Rumah Susun Sukaramai Tahun 2014

1 32 157

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

5 20 104

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

0 0 14

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

0 1 2

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

1 1 31

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

0 2 3

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

0 0 18

1. Dapur Rumah Responden - Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

1 2 30