Pengaruh Bahan Irigasi Antara Ekstrak Etanol Buah Lerak (Sapindus rarak DC) dengan Sodium Hipoklorit dan EDTA terhadap Smear Layer Saluran Akar Gigi (Studi SEM)

72

Lampiran 1
Alur Pikir
Irigasi dalam Perawatan Endodonti
1.

Keberhasilan perawatan endodonti 1. Sodium Hipoklorit
sangat bergantung pada preparasi
chemomechanical

dan

• Pertama kali digunakan sebagai

Irigasi paling berperan penting pada

terapi saluran akar oeh Walker

perawatan


tahun 1936

endodonti

sebagai

• Digunakan sebagai medikamen

layer selama dan sesudah proses

oleh Grossman pada tahun 1941

• Sodium hipoklorit 2,5% dan 5%

Bahan irigasi yang ideal adalah


dapat melarutkan pulpa dan




Memiliki sifat antimikroba

jaringan

Mampu melarutkan jaringan

1977)



pulpa vital ataupun nekrotik

nekrotik (Madden,

• Memiliki sifat antimikroba
• Toksisitas tinggi




Tidak toksik



yang rendah

smear layer anorganik, sehingga

Dapat menjadi pelumas yang

harus dikombinasikan dengan

baik

bahan irigasi lainnya.



Memiliki tegangan permukaan


• Tidak mampu mengeliminasi

Mampu mencegah pembentukan 2. EDTA
smear layer selama instrumentasi
atau mengeliminasi smear layer
yang terbentuk.

4.

perang dunia I

disenfeksi dan membuang smear

preparasi.
3.

• Diperkenalkan oleh Dakin pada

obturasi


saluran akar.
2.

Bahan Irigasi

Bahan irigasi yang sering digunakan





Bahan irigasi chelator



layer anorganik

Mampu mengeliminasi smear

EDTA


bereaksi

dengan

adalah sodium hipoklorit, EDTA,

jaringan

klorheksidin, MTAD atau kombinasi

menggantikan ion kalsium dan

dari bahan-bahan tersebut.

ion

anorganik

natrium


dan

sehingga

Universitas Sumatera Utara

73

5.

Pada saat tindakan preparasi saluran

membentuk senyawa baru yang

akar

larut dalam cairan irigasi.

secara


instrumen

mekanis

dengan

endodonti,

terjadi

juga

memiliki

efek

antibakteri yang rendah dan

materi organik dan anorganik yang


bahkan

disebut smear layer. Oleh karena itu,

memiliki

sodium

sehingga

hipoklorit

tidak

dapat

sama

sekali


sifat

tidak

antibakteri

penggunaannya

mengeliminasi smear layer karena

sebagai bahan irigasi harus

pada materi utama pada smear layer

dikombinasikan

adalah materi anorganik (Lester &

NaOCl.




Calt

&

menyatakan

1

bahan

µm

dan

sebahagian
materi

besar

anorganik.

dengan

Serper

Ketebalan smear layer diperkirakan

mengandung

7.

EDTA

pembentukan lapisan/layer berupa

Boyde, 1977).
6.



bahwa

irigasi

(2002)
10

17%

ml

EDTA

selama 1 menit efektif dalam

(Goldman et al, 1981)

eliminasi smear layer, tetapi

Smear layer hanya ditemukan pada

pengaplikasian

bagian

yang

setelah

10

menit

dapat

sedangkan

pada

menyebabkan

erosi

pada

yang

tidak

peritubular

saluran

diinstrumentasi,
saluran

akar

akar

diinstrumentasi tidak ditemui adanya

EDTA

17%

dan

intertubular

efek

antimikroba

dentin.

smear layer. (Madder et al, 1984, 3. Klorheksidin


Shaper dan Zapke, 2000)
8.

Memiliki

Alasan utama smear layer harus

yang

dieliminasi



durasi yang panjang



smear layer.

terdiri
bertahan

dari

karena
bakteri
hidup

smear

layer

yang

dapat

dan

bermultiplikasi serta dapat

dapat

Tidak

terus-menurus

dapat

dengan

mengeliminasi

Tidak dapat melarutkan sisasisa jaringan nekrotik.

4. MTAD
berproliferasi ke dalam tubulus



Memiliki efek antimikroba

Universitas Sumatera Utara

74

dentin.(Brannstorm & Nyborg,
1973)




Dapat

mengeliminasi

smear

layer anorganik
MTAD

disarankan

penggunaannya sebagai irigasi
final

karena

melarutkan

tidak
smear

dapat
layer

organik .



Dari uraian di atas terlihat bahwa bahan irigasi yang selama ini digunakan
terbuat dari bahan-bahan kimia yang dapat memberikan efek samping atau




toksik pada jaringan.
Diperlukan suatu bahan irigasi yang memiliki khasiat yang lebih baik dan
biokompatibel
Prioritas dan fokus penelitian untuk pembangunan nasional (JAKSTRANAS
IPTEK 2015- 2019) tentang pengembangan dan penemuan bahan baru dari
tanaman tradisional dalam bidang kesehatan

Buah Lerak

• Salah satu bahan alami yang dapat dikembangkan adalah buah lerak. Buah lerak
telah digunakan sebagai insekstisida, nematisida, antiseptik, bahan dasar sampo
serta kosmetik.

• Khasiat farmakologik buah lerak antara lain sebagai antijamur, bakterisid,
antiinflamasi dan peluruh dahak.

Universitas Sumatera Utara

75
• Buah lerak ini terdiri dari biji yang mengandung minyak dan daging buah yang
mengandung saponin, alkaloid, polifenol, antioksidan, flavanoid serta tannin.

• Flavanoid diduga dapat merusak membran sel karena sifatnya yang lipofilik dan
kemampuannya membentuk kompleks dengan protein ekstraseluler.

• Senyawa polifenol menghambat enzim penting mikroorganisme, sedangkan
alkaloid sudah digunakan berabad-abad dalam bidang medis karena dapat melawan
sel asing melalui ikatan dengan DNA sel sehingga mengganggu fungsi sel.

• Senyawa saponin dapat bekerja sebagai antimikroba yang diduga akan menyerang
lapisan batas sel bakteri melalui ikatan gugus polar dan non polar sehingga
menyebabkan terjadinya lisis pada dinding sel bakteri. Saponin juga bersifat sebagai
surfaktan (menurunkan tegangan permukaan) dan deterjen yang dapat melarutkan
kotoran.

• Penelitian Fitrawati J dan Nevi Y (2007) menunjukkan bahwa ektstrak etanol lerak
0,01% memiliki efek antifungal dan dapat menghambat pertumbuhan Candida
albicans

• Peneltian Irham dan Nevi Y (2007) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak 0,01%
memiliki efek antibakteri terhadap Streptococcus Mutans

• Penelitian Sanny dan Nevi Y (2008) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak
memiliki efek antibakteri terhadap Fusobacterium nucleatum dengan nilai KHM
0,25%

• Penelitian Elvia ER dan Nevi Y (2008) menyatakan bahwa ekstrak lerkak 0,01%
dan saponin buah lerak 0,008% dapat mencegah kebocoran mikro karena dapat
mengangkat smear layer

• Penelitian Marsha RD dan Nevi Y (2010) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak
25% mempunyai efek antibakteri terhadap Enterococcus faecalis

• Penelitian Mutia Pratiwi dan Nevi Y (2010) menunjukkan bahwa ekstrak etanol
lerak 0,01% dapat menurunkan sel-sel radang pada tikus wistar jantan.

• Penelitian Bakti FU dan Nevi Y (2010) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak
memiliki efek anlagetik pada konsentrasi 2,5 % , 5%, dan 7,5%.

Universitas Sumatera Utara

76
• Siregar SN dan Nevi Y (2011) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak 1.25%
diperoleh nilai LC50

• Penelitian Rosida IY (2013) menunjukkan bahwa ekstrak buah lerak (Sapindus
rarak) 0,01% sebagai dentin conditioner efektif mampu membersihkan smear layer
dan sama efektifnya dengan asam poliakrilat 10%

• Penelitian Fifin IS dan Nevi Y (2013) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak
25% mempunyai tegangan permukaan yang lebih rendah dari klorheksidin 2%
sehingga dengan nilai tegangan permukaan rendah suatu bahan irigasi dapat
berpenetrasi lebih dalam pada tubulus dentin.

• Penelitian Syarifah M dan Nevi Y (2013) menunjukkan bahwa tegangan permukaan
ekstrak etanol lerak dengan konsentrasi 5-25% memiliki tegangan permukaan lebih
rendah dibandingkan dengan NaOCl 2,5%.

• Penelitian Vivi L dan Nevi Y (2014) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak 25%
mempunyai efek antibakteri terhadap Porphyromonas gingivalis

• Penelitian Teo HY dan Nevi Y (2015) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak
6,25%, 12,5% dan 25% memiliki efek untuk melarutkan jaringan pulpa pada waktu
kontak 2 menit, 5 menit dan 10 menit. Ekstrak lerak mempunyai daya untuk
melarutkan jaringan pulpa yang lebih tinggi dibandingkan dengan NaOCl 2,5% dari
segi konsentrasi dan waktu kontak.

Dari uraian diatas, banyak kelemahan dari sodium hipoklorit dan EDTA. Esktrak
etanol lerak memiliki beberapa kelebihan sesuai dengan syarat bahan irigasi. Namun,
sejauh ini belum ada penelitian tentang kebersihan dinding saluran akar jika
menggunakan ekstrak etanol lerak sebagai bahan irigasi.

Universitas Sumatera Utara

77

Timbul permasalahan :




Apakah ada pengaruh ekstrak etanol buah lerak pada konsentrasi 25%
terhadap smear layer jika dipakai sebagai bahan irigasi saluran akar gigi ?
Apakah ada perbedaan pengaruh bahan irigasi antara ekstrak etanol buah lerak
25% dengan kombinasi sodium hipoklorit 2,5% dan EDTA 17% terhadap smear
layer saluran akar gigi ?

Tujuan penelitian :




Untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol buah lerak pada konsentrasi 25%
terhadap smear layer jika dipakai sebagai bahan irigasi saluran akar gigi.
Untuk mengetahui perbedaan pengaruh bahan irigasi antara ekstrak etanol buah
lerak 25% dengan kombinasi sodium hipoklorit 2,5% dan EDTA 17% terhadap
smear layer saluran akar gigi.

Judul Penelitian :
Pengaruh bahan irigasi antara ekstrak etanol buah lerak (Sapindus rarak DC) dengan
sodium hipoklorit dan EDTA terhadap smear layer saluran akar gigi (Studi SEM).

Universitas Sumatera Utara

78

Lampiran 2
Alur Ekstraksi Lerak
Buah lerak 1 kg dicuci dan dikeluarkan bijinya sehingga diperoleh 940 gram
daging buah lerak
Daging buah dipotong kecil-kecil (±3mm).

Potongan daging buah dimasukkan ke dalam lemari pengering selama seminggu.

Lerak yang telah kering seberat 550 gram dihaluskan dengan blender dan diayak dan
didapat serbuk 500 gram.

500 gram simplisia dimaserasi dengan 800 ml pelarut etanol 70% selama 3 jam.

Pindahkan simplisia ke dalam perkolator dan tambahkan 200 ml etanol 70%.

Diamkan selama 24 jam, kemudian biarkan menetes.

Tambahkan etanol 70% berulang-ulang secukupnya secukupnya hingga selalu
terdapat selapis cairan penyari diatas simplisia.
Ekstrak cair.
Diuapkan dengan vaccum rotavapor.
Ekstrak kental bewarna cokelat kekuningan.
Disimpan dalam wadah tertutup dan disimpan dalam kulkas dan diberi label

Universitas Sumatera Utara

79

Lampiran 3
Alur Persiapan Sampel
40 buah gigi premolar mandibula yang dicabut untuk keperluan perawatan ortodonti

Gigi direndam dalam larutan salin sebelum diberi perlakuan.

Mahkota gigi dipotong sampai batas cementoenamel junction

Panjang kerja seluruh sampel ditentukan dengan mengukur panjang gigi dan
dikurangi 1 mm

Preparasi Saluran Akar dengan menggunakan Protaper Universal NiTi rotary
instrument

Irigasi saluran akar sesuai dengan kelompok perlakuan

Ekstrak etanol buah
lerak 25%

Ekstrak etanol buah
lerak 25% dan
NaOCl 2,5%

NaOCl 2,5% +
EDTA 17%

Salin

Saluran akar dikeringkan dengan paper point

Sampel akan diukur dari cementoenamel junction dari arah bukolingual sampai ke
ujung apeks dan diberi tanda

Universitas Sumatera Utara

80

Sampel yang diberi tanda akan bur dengan separating disk dan dibelah dengan
menggunakan chisel

Uji sampel dengan Scanning Electron Microscope.

Analisa Data

Universitas Sumatera Utara

81

Lampiran 4
Anggaran Penelitian
1. Kertas saring

Rp 5.000

2. Set infus

Rp 10.000

3. Separating disk

Rp 80.000

4. K-File #10, #15

Rp 100.000

5. Protaper NiTi Rotary Instrument4 set @Rp 800.000

Rp 3.200.000

6. Spuit 5 ml + jarum two side-vented 30G 4 set @Rp 50.000 Rp 200.000
7. Endo accses 4 set @Rp 80.000

Rp 320.000

8. Chisel

Rp 20.000

9. Biaya (SEM) 33 sampel @117.000

Rp 3.861.000

10. Buah lerak 1 kg

Rp 25.000

11. Etanol 70%

Rp 19.000

12. Kertas perkamen

Rp 2.000

13. Plastik tertutup

Rp 1.000

14. Kapas 1 bungkus

Rp 3.000

15. Aluminium foil

Rp 10.000

16. Akuades

Rp 15.000

17. Larutan NaOCl 2,5%

Rp 20.000

18. Larutan salin steril

Rp 7.000

19. EDTA 17%

Rp 120.000

20. Absorbent Paper Points

Rp 40.000

21. Masker dan handscoon

Rp 15.000

22. Biaya administrasi laboratorium Farmasi USU

Rp 300.000

Total :

Rp 8.373.000

+

Universitas Sumatera Utara

82

Lampiran 5
Jadwal Penelitian
Kegiatan
1. Penentuan
masalah dan
survei ke
lab/lapangan
2. Penyusunan
proposal
3. Ujian
proposal
4. Perbaikan
proposal
5. Pengambilan
data

Agus

Sept

X

X

X

Okt

Nov

Des

Jan

X

X

X

X

Feb

Mar

Apr

Mei

X
X
X

6. Analisis
statistik

X

7. Penyusunan
laporan
8. Diskusi tim
laporan
penelitian
9. Perbaikan

X
X
X

10. Ujian skripsi

X

11. Perbaikan
12. Penyerahan
skripsi ke
departemen,
perpustakaan

X
X

Universitas Sumatera Utara

83

Lampiran 6
Hasil Scanning Electron Microscope (SEM)
Kelompok I : Ekstrak etanol buah lerak 25% (Pembesaran 1000x)
Sampel 1

Sampel 2

Universitas Sumatera Utara

84

Sampel 3

Sampel 4

Universitas Sumatera Utara

85

Sampel 5

Sampel 6

Universitas Sumatera Utara

86

Sampel 7

Sampel 8

Universitas Sumatera Utara

87

Sampel 9

Sampel 10

Universitas Sumatera Utara

88

Kelompok II : Kombinasi Ekstrak etanol buah lerak 25% dan NaOCl 2,5%
(Pembesaran 1000x)
Sampel 1

`

Sampel 2

Universitas Sumatera Utara

89

Sampel 3

Sampel 4

Universitas Sumatera Utara

90

Sampel 5

Sampel 6

Universitas Sumatera Utara

91

Sampel 7

Sampel 8

Universitas Sumatera Utara

92

Sampel 9

Sampel 10

Universitas Sumatera Utara

93

Kelompok III : NaOCl 2,5% dan EDTA 17% (Pembesaran 1000x)
Sampel 1

Sampel 2

Universitas Sumatera Utara

94

Sampel 3

Sampel 4

Universitas Sumatera Utara

95

Sampel 5

Sampel 6

Universitas Sumatera Utara

96

Sampel 7

Sampel 8

Universitas Sumatera Utara

97

Sampel 9

Sampel 10

Universitas Sumatera Utara

98

Kelompok IV : Salin (Pembesaran 1000x)

Sampel 1

Sampel 2

Universitas Sumatera Utara

99

Sampel 3

Sampel 4

Universitas Sumatera Utara

100

Lampiran 7
Uji Kappa Statistik
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Pemeriksa 1 *
Pemeriksa 2

Missing

Percent
360

N

100.0%

Total

Percent
0

N

.0%

Percent
360

100.0%

Pemeriksa 1 * Pemeriksa 2 Crosstabulation
Count
Pemeriksa 2
No smear
layer
Pemeriksa 1 No smear layer

Moderate
smear layer

Heavy smear
layer

Total

63

0

0

63

Moderate smear
layer

0

183

0

183

Heavy smear layer

0

0

114

114

63

183

114

360

Total

Symmetric Measures
Value
Measure of
Agreement

Kappa

N of Valid Cases

1.000

Asymp. Std.
Errora
Approx. Tb
.000

25.659

Approx.
Sig.
.000

360

a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Universitas Sumatera Utara

101

Lampiran 8
Hasil Uji Kruskall- Wallis
Kruskall Wallis
NPar Tests
Ranks
Kelompok perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi

N

Mean Rank

Ekstrak etanol buah lerak
25%

10

10.60

Ekstrak etanol buah lerak
25% dan NaOCl 2,5%

10

14.80

NaOCl 2,5% dan EDTA
17%

10

22.10

Salin

10

34.50

Total

40

Test Statisticsa,b
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Chi-Square
df
Asymp. Sig.

28.162
3
.000

a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Kelompok perlakuan

Universitas Sumatera Utara

102

Lampiran 9
Hasil Uji Mann-Whitney

Ranks
Kelompok Perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi

N

Mean Rank

Sum of
Ranks

Ekstrak etanol buah lerak
25%

10

9.00

90.00

Ekstrak etanol buah lerak
25% + NaOCl 2,5%

10

12.00

120.00

Total

20

Test Statisticsb
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Mann-Whitney U

35.000

Wilcoxon W

90.000

Z

-1.314

Asymp. Sig. (2-tailed)

.189

Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]

.280a

a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok Perlakuan

Universitas Sumatera Utara

103

NPar Tests
Mann-Whitney Test

Ranks
Kelompok Perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi

N

Mean Rank

Sum of
Ranks

Ekstrak etanol buah
lerak 25%

10

7.10

71.00

NaOCl 2,5% + EDTA
17%

10

13.90

139.00

Total

20

Test Statisticsb
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Mann-Whitney U

16.000

Wilcoxon W

71.000

Z

-2.952

Asymp. Sig. (2-tailed)

.003

Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]

.009a

a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok Perlakuan

Universitas Sumatera Utara

104

NPar Tests
Mann-Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan
Kebersihan Saluran
Akar Gigi

N

Mean Rank Sum of Ranks

Ekstrak etanol buah
lerak 25%

10

5.50

55.00

Salin

10

15.50

155.00

Total

20

Test Statisticsb
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Mann-Whitney U

.000

Wilcoxon W

55.000

Z

-4.119

Asymp. Sig. (2-tailed)

.000

Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]

.000a

a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok
perlakuan

Universitas Sumatera Utara

105

NPar Tests
[DataSet0]
Mann-Whitney Test
Ranks
Kelompok Perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi

N

Mean Rank

Sum of
Ranks

Ekstrak etanol buah lerak
25% + NaOCl 2,5%

10

8.30

83.00

NaOCl 2,5% + EDTA
17%

10

12.70

127.00

Total

20

Test Statisticsb
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Mann-Whitney U

28.000

Wilcoxon W

83.000

Z

-2.193

Asymp. Sig. (2-tailed)

.028

Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]

.105a

a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok Perlakuan

Universitas Sumatera Utara

106

NPar Tests
Mann-Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi

N

Mean Rank

Sum of Ranks

Ekstrak etanol buah lerak
25% dan NaOCl 2,5%

10

5.50

55.00

Salin

10

15.50

155.00

Total

20

Test Statisticsb
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Mann-Whitney U

.000

Wilcoxon W

55.000

Z

-4.147

Asymp. Sig. (2-tailed)

.000

Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]

.000a

a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok perlakuan

Universitas Sumatera Utara

107

NPar Tests
Mann Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi

N

Mean Rank

NaOCl 2,5% dan EDTA
17%

10

6.50

Salin

10

14.50

Total

20

Test Statisticsa,b
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Chi-Square
df
Asymp. Sig.

12.667
1
.000

a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Kelompok perlakuan

Universitas Sumatera Utara

108

Lampiran 10
Surat Komisi Etik

Universitas Sumatera Utara

109

Lampiran 11
Surat Determinasi Tumbuhan

Universitas Sumatera Utara

110

Lampiran 12
Surat Penelitian Laboraturium Obat Trasdisional Farmasi USU

Universitas Sumatera Utara

111

Lampiran 13
Surat Penelitian Metalurgi LIPI

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Porphyromonas gingivalis (Penelitian In Vitro)

5 140 88

Sitotoksisitas Ekstrak Lerak (Sapindus rarak DC) Terhadap Sel Fibroblas Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar Secara In Vitro

6 63 80

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

1 55 78

Pengaruh Bahan Irigasi Antara Ekstrak Etanol Buah Lerak (Sapindus rarak DC) dengan Sodium Hipoklorit dan EDTA terhadap Smear Layer Saluran Akar Gigi (Studi SEM)

13 65 131

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 14

Pengaruh Bahan Irigasi Antara Ekstrak Etanol Buah Lerak (Sapindus rarak DC) dengan Sodium Hipoklorit dan EDTA terhadap Smear Layer Saluran Akar Gigi (Studi SEM)

0 0 18

Pengaruh Bahan Irigasi Antara Ekstrak Etanol Buah Lerak (Sapindus rarak DC) dengan Sodium Hipoklorit dan EDTA terhadap Smear Layer Saluran Akar Gigi (Studi SEM)

1 2 2

Pengaruh Bahan Irigasi Antara Ekstrak Etanol Buah Lerak (Sapindus rarak DC) dengan Sodium Hipoklorit dan EDTA terhadap Smear Layer Saluran Akar Gigi (Studi SEM)

0 0 6

Pengaruh Bahan Irigasi Antara Ekstrak Etanol Buah Lerak (Sapindus rarak DC) dengan Sodium Hipoklorit dan EDTA terhadap Smear Layer Saluran Akar Gigi (Studi SEM)

0 0 20

Pengaruh Bahan Irigasi Antara Ekstrak Etanol Buah Lerak (Sapindus rarak DC) dengan Sodium Hipoklorit dan EDTA terhadap Smear Layer Saluran Akar Gigi (Studi SEM)

1 9 5