Pengaruh Bahan Irigasi Antara Ekstrak Etanol Buah Lerak (Sapindus rarak DC) dengan Sodium Hipoklorit dan EDTA terhadap Smear Layer Saluran Akar Gigi (Studi SEM)
72
Lampiran 1
Alur Pikir
Irigasi dalam Perawatan Endodonti
1.
Keberhasilan perawatan endodonti 1. Sodium Hipoklorit
sangat bergantung pada preparasi
chemomechanical
dan
• Pertama kali digunakan sebagai
Irigasi paling berperan penting pada
terapi saluran akar oeh Walker
perawatan
tahun 1936
endodonti
sebagai
• Digunakan sebagai medikamen
layer selama dan sesudah proses
oleh Grossman pada tahun 1941
• Sodium hipoklorit 2,5% dan 5%
Bahan irigasi yang ideal adalah
•
dapat melarutkan pulpa dan
•
Memiliki sifat antimikroba
jaringan
Mampu melarutkan jaringan
1977)
•
pulpa vital ataupun nekrotik
nekrotik (Madden,
• Memiliki sifat antimikroba
• Toksisitas tinggi
•
Tidak toksik
•
yang rendah
smear layer anorganik, sehingga
Dapat menjadi pelumas yang
harus dikombinasikan dengan
baik
bahan irigasi lainnya.
•
Memiliki tegangan permukaan
• Tidak mampu mengeliminasi
Mampu mencegah pembentukan 2. EDTA
smear layer selama instrumentasi
atau mengeliminasi smear layer
yang terbentuk.
4.
perang dunia I
disenfeksi dan membuang smear
preparasi.
3.
• Diperkenalkan oleh Dakin pada
obturasi
saluran akar.
2.
Bahan Irigasi
Bahan irigasi yang sering digunakan
•
•
Bahan irigasi chelator
•
layer anorganik
Mampu mengeliminasi smear
EDTA
bereaksi
dengan
adalah sodium hipoklorit, EDTA,
jaringan
klorheksidin, MTAD atau kombinasi
menggantikan ion kalsium dan
dari bahan-bahan tersebut.
ion
anorganik
natrium
dan
sehingga
Universitas Sumatera Utara
73
5.
Pada saat tindakan preparasi saluran
membentuk senyawa baru yang
akar
larut dalam cairan irigasi.
secara
instrumen
mekanis
dengan
endodonti,
terjadi
juga
memiliki
efek
antibakteri yang rendah dan
materi organik dan anorganik yang
bahkan
disebut smear layer. Oleh karena itu,
memiliki
sodium
sehingga
hipoklorit
tidak
dapat
sama
sekali
sifat
tidak
antibakteri
penggunaannya
mengeliminasi smear layer karena
sebagai bahan irigasi harus
pada materi utama pada smear layer
dikombinasikan
adalah materi anorganik (Lester &
NaOCl.
•
Calt
&
menyatakan
1
bahan
µm
dan
sebahagian
materi
besar
anorganik.
dengan
Serper
Ketebalan smear layer diperkirakan
mengandung
7.
EDTA
pembentukan lapisan/layer berupa
Boyde, 1977).
6.
•
bahwa
irigasi
(2002)
10
17%
ml
EDTA
selama 1 menit efektif dalam
(Goldman et al, 1981)
eliminasi smear layer, tetapi
Smear layer hanya ditemukan pada
pengaplikasian
bagian
yang
setelah
10
menit
dapat
sedangkan
pada
menyebabkan
erosi
pada
yang
tidak
peritubular
saluran
diinstrumentasi,
saluran
akar
akar
diinstrumentasi tidak ditemui adanya
EDTA
17%
dan
intertubular
efek
antimikroba
dentin.
smear layer. (Madder et al, 1984, 3. Klorheksidin
•
Shaper dan Zapke, 2000)
8.
Memiliki
Alasan utama smear layer harus
yang
dieliminasi
•
durasi yang panjang
•
smear layer.
terdiri
bertahan
dari
karena
bakteri
hidup
smear
layer
yang
dapat
dan
bermultiplikasi serta dapat
dapat
Tidak
terus-menurus
dapat
dengan
mengeliminasi
Tidak dapat melarutkan sisasisa jaringan nekrotik.
4. MTAD
berproliferasi ke dalam tubulus
•
Memiliki efek antimikroba
Universitas Sumatera Utara
74
dentin.(Brannstorm & Nyborg,
1973)
•
•
Dapat
mengeliminasi
smear
layer anorganik
MTAD
disarankan
penggunaannya sebagai irigasi
final
karena
melarutkan
tidak
smear
dapat
layer
organik .
•
Dari uraian di atas terlihat bahwa bahan irigasi yang selama ini digunakan
terbuat dari bahan-bahan kimia yang dapat memberikan efek samping atau
•
•
toksik pada jaringan.
Diperlukan suatu bahan irigasi yang memiliki khasiat yang lebih baik dan
biokompatibel
Prioritas dan fokus penelitian untuk pembangunan nasional (JAKSTRANAS
IPTEK 2015- 2019) tentang pengembangan dan penemuan bahan baru dari
tanaman tradisional dalam bidang kesehatan
Buah Lerak
• Salah satu bahan alami yang dapat dikembangkan adalah buah lerak. Buah lerak
telah digunakan sebagai insekstisida, nematisida, antiseptik, bahan dasar sampo
serta kosmetik.
• Khasiat farmakologik buah lerak antara lain sebagai antijamur, bakterisid,
antiinflamasi dan peluruh dahak.
Universitas Sumatera Utara
75
• Buah lerak ini terdiri dari biji yang mengandung minyak dan daging buah yang
mengandung saponin, alkaloid, polifenol, antioksidan, flavanoid serta tannin.
• Flavanoid diduga dapat merusak membran sel karena sifatnya yang lipofilik dan
kemampuannya membentuk kompleks dengan protein ekstraseluler.
• Senyawa polifenol menghambat enzim penting mikroorganisme, sedangkan
alkaloid sudah digunakan berabad-abad dalam bidang medis karena dapat melawan
sel asing melalui ikatan dengan DNA sel sehingga mengganggu fungsi sel.
• Senyawa saponin dapat bekerja sebagai antimikroba yang diduga akan menyerang
lapisan batas sel bakteri melalui ikatan gugus polar dan non polar sehingga
menyebabkan terjadinya lisis pada dinding sel bakteri. Saponin juga bersifat sebagai
surfaktan (menurunkan tegangan permukaan) dan deterjen yang dapat melarutkan
kotoran.
• Penelitian Fitrawati J dan Nevi Y (2007) menunjukkan bahwa ektstrak etanol lerak
0,01% memiliki efek antifungal dan dapat menghambat pertumbuhan Candida
albicans
• Peneltian Irham dan Nevi Y (2007) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak 0,01%
memiliki efek antibakteri terhadap Streptococcus Mutans
• Penelitian Sanny dan Nevi Y (2008) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak
memiliki efek antibakteri terhadap Fusobacterium nucleatum dengan nilai KHM
0,25%
• Penelitian Elvia ER dan Nevi Y (2008) menyatakan bahwa ekstrak lerkak 0,01%
dan saponin buah lerak 0,008% dapat mencegah kebocoran mikro karena dapat
mengangkat smear layer
• Penelitian Marsha RD dan Nevi Y (2010) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak
25% mempunyai efek antibakteri terhadap Enterococcus faecalis
• Penelitian Mutia Pratiwi dan Nevi Y (2010) menunjukkan bahwa ekstrak etanol
lerak 0,01% dapat menurunkan sel-sel radang pada tikus wistar jantan.
• Penelitian Bakti FU dan Nevi Y (2010) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak
memiliki efek anlagetik pada konsentrasi 2,5 % , 5%, dan 7,5%.
Universitas Sumatera Utara
76
• Siregar SN dan Nevi Y (2011) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak 1.25%
diperoleh nilai LC50
• Penelitian Rosida IY (2013) menunjukkan bahwa ekstrak buah lerak (Sapindus
rarak) 0,01% sebagai dentin conditioner efektif mampu membersihkan smear layer
dan sama efektifnya dengan asam poliakrilat 10%
• Penelitian Fifin IS dan Nevi Y (2013) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak
25% mempunyai tegangan permukaan yang lebih rendah dari klorheksidin 2%
sehingga dengan nilai tegangan permukaan rendah suatu bahan irigasi dapat
berpenetrasi lebih dalam pada tubulus dentin.
• Penelitian Syarifah M dan Nevi Y (2013) menunjukkan bahwa tegangan permukaan
ekstrak etanol lerak dengan konsentrasi 5-25% memiliki tegangan permukaan lebih
rendah dibandingkan dengan NaOCl 2,5%.
• Penelitian Vivi L dan Nevi Y (2014) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak 25%
mempunyai efek antibakteri terhadap Porphyromonas gingivalis
• Penelitian Teo HY dan Nevi Y (2015) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak
6,25%, 12,5% dan 25% memiliki efek untuk melarutkan jaringan pulpa pada waktu
kontak 2 menit, 5 menit dan 10 menit. Ekstrak lerak mempunyai daya untuk
melarutkan jaringan pulpa yang lebih tinggi dibandingkan dengan NaOCl 2,5% dari
segi konsentrasi dan waktu kontak.
Dari uraian diatas, banyak kelemahan dari sodium hipoklorit dan EDTA. Esktrak
etanol lerak memiliki beberapa kelebihan sesuai dengan syarat bahan irigasi. Namun,
sejauh ini belum ada penelitian tentang kebersihan dinding saluran akar jika
menggunakan ekstrak etanol lerak sebagai bahan irigasi.
Universitas Sumatera Utara
77
Timbul permasalahan :
•
•
Apakah ada pengaruh ekstrak etanol buah lerak pada konsentrasi 25%
terhadap smear layer jika dipakai sebagai bahan irigasi saluran akar gigi ?
Apakah ada perbedaan pengaruh bahan irigasi antara ekstrak etanol buah lerak
25% dengan kombinasi sodium hipoklorit 2,5% dan EDTA 17% terhadap smear
layer saluran akar gigi ?
Tujuan penelitian :
•
•
Untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol buah lerak pada konsentrasi 25%
terhadap smear layer jika dipakai sebagai bahan irigasi saluran akar gigi.
Untuk mengetahui perbedaan pengaruh bahan irigasi antara ekstrak etanol buah
lerak 25% dengan kombinasi sodium hipoklorit 2,5% dan EDTA 17% terhadap
smear layer saluran akar gigi.
Judul Penelitian :
Pengaruh bahan irigasi antara ekstrak etanol buah lerak (Sapindus rarak DC) dengan
sodium hipoklorit dan EDTA terhadap smear layer saluran akar gigi (Studi SEM).
Universitas Sumatera Utara
78
Lampiran 2
Alur Ekstraksi Lerak
Buah lerak 1 kg dicuci dan dikeluarkan bijinya sehingga diperoleh 940 gram
daging buah lerak
Daging buah dipotong kecil-kecil (±3mm).
Potongan daging buah dimasukkan ke dalam lemari pengering selama seminggu.
Lerak yang telah kering seberat 550 gram dihaluskan dengan blender dan diayak dan
didapat serbuk 500 gram.
500 gram simplisia dimaserasi dengan 800 ml pelarut etanol 70% selama 3 jam.
Pindahkan simplisia ke dalam perkolator dan tambahkan 200 ml etanol 70%.
Diamkan selama 24 jam, kemudian biarkan menetes.
Tambahkan etanol 70% berulang-ulang secukupnya secukupnya hingga selalu
terdapat selapis cairan penyari diatas simplisia.
Ekstrak cair.
Diuapkan dengan vaccum rotavapor.
Ekstrak kental bewarna cokelat kekuningan.
Disimpan dalam wadah tertutup dan disimpan dalam kulkas dan diberi label
Universitas Sumatera Utara
79
Lampiran 3
Alur Persiapan Sampel
40 buah gigi premolar mandibula yang dicabut untuk keperluan perawatan ortodonti
Gigi direndam dalam larutan salin sebelum diberi perlakuan.
Mahkota gigi dipotong sampai batas cementoenamel junction
Panjang kerja seluruh sampel ditentukan dengan mengukur panjang gigi dan
dikurangi 1 mm
Preparasi Saluran Akar dengan menggunakan Protaper Universal NiTi rotary
instrument
Irigasi saluran akar sesuai dengan kelompok perlakuan
Ekstrak etanol buah
lerak 25%
Ekstrak etanol buah
lerak 25% dan
NaOCl 2,5%
NaOCl 2,5% +
EDTA 17%
Salin
Saluran akar dikeringkan dengan paper point
Sampel akan diukur dari cementoenamel junction dari arah bukolingual sampai ke
ujung apeks dan diberi tanda
Universitas Sumatera Utara
80
Sampel yang diberi tanda akan bur dengan separating disk dan dibelah dengan
menggunakan chisel
Uji sampel dengan Scanning Electron Microscope.
Analisa Data
Universitas Sumatera Utara
81
Lampiran 4
Anggaran Penelitian
1. Kertas saring
Rp 5.000
2. Set infus
Rp 10.000
3. Separating disk
Rp 80.000
4. K-File #10, #15
Rp 100.000
5. Protaper NiTi Rotary Instrument4 set @Rp 800.000
Rp 3.200.000
6. Spuit 5 ml + jarum two side-vented 30G 4 set @Rp 50.000 Rp 200.000
7. Endo accses 4 set @Rp 80.000
Rp 320.000
8. Chisel
Rp 20.000
9. Biaya (SEM) 33 sampel @117.000
Rp 3.861.000
10. Buah lerak 1 kg
Rp 25.000
11. Etanol 70%
Rp 19.000
12. Kertas perkamen
Rp 2.000
13. Plastik tertutup
Rp 1.000
14. Kapas 1 bungkus
Rp 3.000
15. Aluminium foil
Rp 10.000
16. Akuades
Rp 15.000
17. Larutan NaOCl 2,5%
Rp 20.000
18. Larutan salin steril
Rp 7.000
19. EDTA 17%
Rp 120.000
20. Absorbent Paper Points
Rp 40.000
21. Masker dan handscoon
Rp 15.000
22. Biaya administrasi laboratorium Farmasi USU
Rp 300.000
Total :
Rp 8.373.000
+
Universitas Sumatera Utara
82
Lampiran 5
Jadwal Penelitian
Kegiatan
1. Penentuan
masalah dan
survei ke
lab/lapangan
2. Penyusunan
proposal
3. Ujian
proposal
4. Perbaikan
proposal
5. Pengambilan
data
Agus
Sept
X
X
X
Okt
Nov
Des
Jan
X
X
X
X
Feb
Mar
Apr
Mei
X
X
X
6. Analisis
statistik
X
7. Penyusunan
laporan
8. Diskusi tim
laporan
penelitian
9. Perbaikan
X
X
X
10. Ujian skripsi
X
11. Perbaikan
12. Penyerahan
skripsi ke
departemen,
perpustakaan
X
X
Universitas Sumatera Utara
83
Lampiran 6
Hasil Scanning Electron Microscope (SEM)
Kelompok I : Ekstrak etanol buah lerak 25% (Pembesaran 1000x)
Sampel 1
Sampel 2
Universitas Sumatera Utara
84
Sampel 3
Sampel 4
Universitas Sumatera Utara
85
Sampel 5
Sampel 6
Universitas Sumatera Utara
86
Sampel 7
Sampel 8
Universitas Sumatera Utara
87
Sampel 9
Sampel 10
Universitas Sumatera Utara
88
Kelompok II : Kombinasi Ekstrak etanol buah lerak 25% dan NaOCl 2,5%
(Pembesaran 1000x)
Sampel 1
`
Sampel 2
Universitas Sumatera Utara
89
Sampel 3
Sampel 4
Universitas Sumatera Utara
90
Sampel 5
Sampel 6
Universitas Sumatera Utara
91
Sampel 7
Sampel 8
Universitas Sumatera Utara
92
Sampel 9
Sampel 10
Universitas Sumatera Utara
93
Kelompok III : NaOCl 2,5% dan EDTA 17% (Pembesaran 1000x)
Sampel 1
Sampel 2
Universitas Sumatera Utara
94
Sampel 3
Sampel 4
Universitas Sumatera Utara
95
Sampel 5
Sampel 6
Universitas Sumatera Utara
96
Sampel 7
Sampel 8
Universitas Sumatera Utara
97
Sampel 9
Sampel 10
Universitas Sumatera Utara
98
Kelompok IV : Salin (Pembesaran 1000x)
Sampel 1
Sampel 2
Universitas Sumatera Utara
99
Sampel 3
Sampel 4
Universitas Sumatera Utara
100
Lampiran 7
Uji Kappa Statistik
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Pemeriksa 1 *
Pemeriksa 2
Missing
Percent
360
N
100.0%
Total
Percent
0
N
.0%
Percent
360
100.0%
Pemeriksa 1 * Pemeriksa 2 Crosstabulation
Count
Pemeriksa 2
No smear
layer
Pemeriksa 1 No smear layer
Moderate
smear layer
Heavy smear
layer
Total
63
0
0
63
Moderate smear
layer
0
183
0
183
Heavy smear layer
0
0
114
114
63
183
114
360
Total
Symmetric Measures
Value
Measure of
Agreement
Kappa
N of Valid Cases
1.000
Asymp. Std.
Errora
Approx. Tb
.000
25.659
Approx.
Sig.
.000
360
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Universitas Sumatera Utara
101
Lampiran 8
Hasil Uji Kruskall- Wallis
Kruskall Wallis
NPar Tests
Ranks
Kelompok perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi
N
Mean Rank
Ekstrak etanol buah lerak
25%
10
10.60
Ekstrak etanol buah lerak
25% dan NaOCl 2,5%
10
14.80
NaOCl 2,5% dan EDTA
17%
10
22.10
Salin
10
34.50
Total
40
Test Statisticsa,b
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Chi-Square
df
Asymp. Sig.
28.162
3
.000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Kelompok perlakuan
Universitas Sumatera Utara
102
Lampiran 9
Hasil Uji Mann-Whitney
Ranks
Kelompok Perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi
N
Mean Rank
Sum of
Ranks
Ekstrak etanol buah lerak
25%
10
9.00
90.00
Ekstrak etanol buah lerak
25% + NaOCl 2,5%
10
12.00
120.00
Total
20
Test Statisticsb
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Mann-Whitney U
35.000
Wilcoxon W
90.000
Z
-1.314
Asymp. Sig. (2-tailed)
.189
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]
.280a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok Perlakuan
Universitas Sumatera Utara
103
NPar Tests
Mann-Whitney Test
Ranks
Kelompok Perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi
N
Mean Rank
Sum of
Ranks
Ekstrak etanol buah
lerak 25%
10
7.10
71.00
NaOCl 2,5% + EDTA
17%
10
13.90
139.00
Total
20
Test Statisticsb
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Mann-Whitney U
16.000
Wilcoxon W
71.000
Z
-2.952
Asymp. Sig. (2-tailed)
.003
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]
.009a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok Perlakuan
Universitas Sumatera Utara
104
NPar Tests
Mann-Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan
Kebersihan Saluran
Akar Gigi
N
Mean Rank Sum of Ranks
Ekstrak etanol buah
lerak 25%
10
5.50
55.00
Salin
10
15.50
155.00
Total
20
Test Statisticsb
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
55.000
Z
-4.119
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]
.000a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok
perlakuan
Universitas Sumatera Utara
105
NPar Tests
[DataSet0]
Mann-Whitney Test
Ranks
Kelompok Perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi
N
Mean Rank
Sum of
Ranks
Ekstrak etanol buah lerak
25% + NaOCl 2,5%
10
8.30
83.00
NaOCl 2,5% + EDTA
17%
10
12.70
127.00
Total
20
Test Statisticsb
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Mann-Whitney U
28.000
Wilcoxon W
83.000
Z
-2.193
Asymp. Sig. (2-tailed)
.028
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]
.105a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok Perlakuan
Universitas Sumatera Utara
106
NPar Tests
Mann-Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Ekstrak etanol buah lerak
25% dan NaOCl 2,5%
10
5.50
55.00
Salin
10
15.50
155.00
Total
20
Test Statisticsb
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
55.000
Z
-4.147
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]
.000a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok perlakuan
Universitas Sumatera Utara
107
NPar Tests
Mann Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi
N
Mean Rank
NaOCl 2,5% dan EDTA
17%
10
6.50
Salin
10
14.50
Total
20
Test Statisticsa,b
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Chi-Square
df
Asymp. Sig.
12.667
1
.000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Kelompok perlakuan
Universitas Sumatera Utara
108
Lampiran 10
Surat Komisi Etik
Universitas Sumatera Utara
109
Lampiran 11
Surat Determinasi Tumbuhan
Universitas Sumatera Utara
110
Lampiran 12
Surat Penelitian Laboraturium Obat Trasdisional Farmasi USU
Universitas Sumatera Utara
111
Lampiran 13
Surat Penelitian Metalurgi LIPI
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1
Alur Pikir
Irigasi dalam Perawatan Endodonti
1.
Keberhasilan perawatan endodonti 1. Sodium Hipoklorit
sangat bergantung pada preparasi
chemomechanical
dan
• Pertama kali digunakan sebagai
Irigasi paling berperan penting pada
terapi saluran akar oeh Walker
perawatan
tahun 1936
endodonti
sebagai
• Digunakan sebagai medikamen
layer selama dan sesudah proses
oleh Grossman pada tahun 1941
• Sodium hipoklorit 2,5% dan 5%
Bahan irigasi yang ideal adalah
•
dapat melarutkan pulpa dan
•
Memiliki sifat antimikroba
jaringan
Mampu melarutkan jaringan
1977)
•
pulpa vital ataupun nekrotik
nekrotik (Madden,
• Memiliki sifat antimikroba
• Toksisitas tinggi
•
Tidak toksik
•
yang rendah
smear layer anorganik, sehingga
Dapat menjadi pelumas yang
harus dikombinasikan dengan
baik
bahan irigasi lainnya.
•
Memiliki tegangan permukaan
• Tidak mampu mengeliminasi
Mampu mencegah pembentukan 2. EDTA
smear layer selama instrumentasi
atau mengeliminasi smear layer
yang terbentuk.
4.
perang dunia I
disenfeksi dan membuang smear
preparasi.
3.
• Diperkenalkan oleh Dakin pada
obturasi
saluran akar.
2.
Bahan Irigasi
Bahan irigasi yang sering digunakan
•
•
Bahan irigasi chelator
•
layer anorganik
Mampu mengeliminasi smear
EDTA
bereaksi
dengan
adalah sodium hipoklorit, EDTA,
jaringan
klorheksidin, MTAD atau kombinasi
menggantikan ion kalsium dan
dari bahan-bahan tersebut.
ion
anorganik
natrium
dan
sehingga
Universitas Sumatera Utara
73
5.
Pada saat tindakan preparasi saluran
membentuk senyawa baru yang
akar
larut dalam cairan irigasi.
secara
instrumen
mekanis
dengan
endodonti,
terjadi
juga
memiliki
efek
antibakteri yang rendah dan
materi organik dan anorganik yang
bahkan
disebut smear layer. Oleh karena itu,
memiliki
sodium
sehingga
hipoklorit
tidak
dapat
sama
sekali
sifat
tidak
antibakteri
penggunaannya
mengeliminasi smear layer karena
sebagai bahan irigasi harus
pada materi utama pada smear layer
dikombinasikan
adalah materi anorganik (Lester &
NaOCl.
•
Calt
&
menyatakan
1
bahan
µm
dan
sebahagian
materi
besar
anorganik.
dengan
Serper
Ketebalan smear layer diperkirakan
mengandung
7.
EDTA
pembentukan lapisan/layer berupa
Boyde, 1977).
6.
•
bahwa
irigasi
(2002)
10
17%
ml
EDTA
selama 1 menit efektif dalam
(Goldman et al, 1981)
eliminasi smear layer, tetapi
Smear layer hanya ditemukan pada
pengaplikasian
bagian
yang
setelah
10
menit
dapat
sedangkan
pada
menyebabkan
erosi
pada
yang
tidak
peritubular
saluran
diinstrumentasi,
saluran
akar
akar
diinstrumentasi tidak ditemui adanya
EDTA
17%
dan
intertubular
efek
antimikroba
dentin.
smear layer. (Madder et al, 1984, 3. Klorheksidin
•
Shaper dan Zapke, 2000)
8.
Memiliki
Alasan utama smear layer harus
yang
dieliminasi
•
durasi yang panjang
•
smear layer.
terdiri
bertahan
dari
karena
bakteri
hidup
smear
layer
yang
dapat
dan
bermultiplikasi serta dapat
dapat
Tidak
terus-menurus
dapat
dengan
mengeliminasi
Tidak dapat melarutkan sisasisa jaringan nekrotik.
4. MTAD
berproliferasi ke dalam tubulus
•
Memiliki efek antimikroba
Universitas Sumatera Utara
74
dentin.(Brannstorm & Nyborg,
1973)
•
•
Dapat
mengeliminasi
smear
layer anorganik
MTAD
disarankan
penggunaannya sebagai irigasi
final
karena
melarutkan
tidak
smear
dapat
layer
organik .
•
Dari uraian di atas terlihat bahwa bahan irigasi yang selama ini digunakan
terbuat dari bahan-bahan kimia yang dapat memberikan efek samping atau
•
•
toksik pada jaringan.
Diperlukan suatu bahan irigasi yang memiliki khasiat yang lebih baik dan
biokompatibel
Prioritas dan fokus penelitian untuk pembangunan nasional (JAKSTRANAS
IPTEK 2015- 2019) tentang pengembangan dan penemuan bahan baru dari
tanaman tradisional dalam bidang kesehatan
Buah Lerak
• Salah satu bahan alami yang dapat dikembangkan adalah buah lerak. Buah lerak
telah digunakan sebagai insekstisida, nematisida, antiseptik, bahan dasar sampo
serta kosmetik.
• Khasiat farmakologik buah lerak antara lain sebagai antijamur, bakterisid,
antiinflamasi dan peluruh dahak.
Universitas Sumatera Utara
75
• Buah lerak ini terdiri dari biji yang mengandung minyak dan daging buah yang
mengandung saponin, alkaloid, polifenol, antioksidan, flavanoid serta tannin.
• Flavanoid diduga dapat merusak membran sel karena sifatnya yang lipofilik dan
kemampuannya membentuk kompleks dengan protein ekstraseluler.
• Senyawa polifenol menghambat enzim penting mikroorganisme, sedangkan
alkaloid sudah digunakan berabad-abad dalam bidang medis karena dapat melawan
sel asing melalui ikatan dengan DNA sel sehingga mengganggu fungsi sel.
• Senyawa saponin dapat bekerja sebagai antimikroba yang diduga akan menyerang
lapisan batas sel bakteri melalui ikatan gugus polar dan non polar sehingga
menyebabkan terjadinya lisis pada dinding sel bakteri. Saponin juga bersifat sebagai
surfaktan (menurunkan tegangan permukaan) dan deterjen yang dapat melarutkan
kotoran.
• Penelitian Fitrawati J dan Nevi Y (2007) menunjukkan bahwa ektstrak etanol lerak
0,01% memiliki efek antifungal dan dapat menghambat pertumbuhan Candida
albicans
• Peneltian Irham dan Nevi Y (2007) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak 0,01%
memiliki efek antibakteri terhadap Streptococcus Mutans
• Penelitian Sanny dan Nevi Y (2008) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak
memiliki efek antibakteri terhadap Fusobacterium nucleatum dengan nilai KHM
0,25%
• Penelitian Elvia ER dan Nevi Y (2008) menyatakan bahwa ekstrak lerkak 0,01%
dan saponin buah lerak 0,008% dapat mencegah kebocoran mikro karena dapat
mengangkat smear layer
• Penelitian Marsha RD dan Nevi Y (2010) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak
25% mempunyai efek antibakteri terhadap Enterococcus faecalis
• Penelitian Mutia Pratiwi dan Nevi Y (2010) menunjukkan bahwa ekstrak etanol
lerak 0,01% dapat menurunkan sel-sel radang pada tikus wistar jantan.
• Penelitian Bakti FU dan Nevi Y (2010) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak
memiliki efek anlagetik pada konsentrasi 2,5 % , 5%, dan 7,5%.
Universitas Sumatera Utara
76
• Siregar SN dan Nevi Y (2011) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak 1.25%
diperoleh nilai LC50
• Penelitian Rosida IY (2013) menunjukkan bahwa ekstrak buah lerak (Sapindus
rarak) 0,01% sebagai dentin conditioner efektif mampu membersihkan smear layer
dan sama efektifnya dengan asam poliakrilat 10%
• Penelitian Fifin IS dan Nevi Y (2013) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak
25% mempunyai tegangan permukaan yang lebih rendah dari klorheksidin 2%
sehingga dengan nilai tegangan permukaan rendah suatu bahan irigasi dapat
berpenetrasi lebih dalam pada tubulus dentin.
• Penelitian Syarifah M dan Nevi Y (2013) menunjukkan bahwa tegangan permukaan
ekstrak etanol lerak dengan konsentrasi 5-25% memiliki tegangan permukaan lebih
rendah dibandingkan dengan NaOCl 2,5%.
• Penelitian Vivi L dan Nevi Y (2014) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak 25%
mempunyai efek antibakteri terhadap Porphyromonas gingivalis
• Penelitian Teo HY dan Nevi Y (2015) menunjukkan bahwa ekstrak etanol lerak
6,25%, 12,5% dan 25% memiliki efek untuk melarutkan jaringan pulpa pada waktu
kontak 2 menit, 5 menit dan 10 menit. Ekstrak lerak mempunyai daya untuk
melarutkan jaringan pulpa yang lebih tinggi dibandingkan dengan NaOCl 2,5% dari
segi konsentrasi dan waktu kontak.
Dari uraian diatas, banyak kelemahan dari sodium hipoklorit dan EDTA. Esktrak
etanol lerak memiliki beberapa kelebihan sesuai dengan syarat bahan irigasi. Namun,
sejauh ini belum ada penelitian tentang kebersihan dinding saluran akar jika
menggunakan ekstrak etanol lerak sebagai bahan irigasi.
Universitas Sumatera Utara
77
Timbul permasalahan :
•
•
Apakah ada pengaruh ekstrak etanol buah lerak pada konsentrasi 25%
terhadap smear layer jika dipakai sebagai bahan irigasi saluran akar gigi ?
Apakah ada perbedaan pengaruh bahan irigasi antara ekstrak etanol buah lerak
25% dengan kombinasi sodium hipoklorit 2,5% dan EDTA 17% terhadap smear
layer saluran akar gigi ?
Tujuan penelitian :
•
•
Untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol buah lerak pada konsentrasi 25%
terhadap smear layer jika dipakai sebagai bahan irigasi saluran akar gigi.
Untuk mengetahui perbedaan pengaruh bahan irigasi antara ekstrak etanol buah
lerak 25% dengan kombinasi sodium hipoklorit 2,5% dan EDTA 17% terhadap
smear layer saluran akar gigi.
Judul Penelitian :
Pengaruh bahan irigasi antara ekstrak etanol buah lerak (Sapindus rarak DC) dengan
sodium hipoklorit dan EDTA terhadap smear layer saluran akar gigi (Studi SEM).
Universitas Sumatera Utara
78
Lampiran 2
Alur Ekstraksi Lerak
Buah lerak 1 kg dicuci dan dikeluarkan bijinya sehingga diperoleh 940 gram
daging buah lerak
Daging buah dipotong kecil-kecil (±3mm).
Potongan daging buah dimasukkan ke dalam lemari pengering selama seminggu.
Lerak yang telah kering seberat 550 gram dihaluskan dengan blender dan diayak dan
didapat serbuk 500 gram.
500 gram simplisia dimaserasi dengan 800 ml pelarut etanol 70% selama 3 jam.
Pindahkan simplisia ke dalam perkolator dan tambahkan 200 ml etanol 70%.
Diamkan selama 24 jam, kemudian biarkan menetes.
Tambahkan etanol 70% berulang-ulang secukupnya secukupnya hingga selalu
terdapat selapis cairan penyari diatas simplisia.
Ekstrak cair.
Diuapkan dengan vaccum rotavapor.
Ekstrak kental bewarna cokelat kekuningan.
Disimpan dalam wadah tertutup dan disimpan dalam kulkas dan diberi label
Universitas Sumatera Utara
79
Lampiran 3
Alur Persiapan Sampel
40 buah gigi premolar mandibula yang dicabut untuk keperluan perawatan ortodonti
Gigi direndam dalam larutan salin sebelum diberi perlakuan.
Mahkota gigi dipotong sampai batas cementoenamel junction
Panjang kerja seluruh sampel ditentukan dengan mengukur panjang gigi dan
dikurangi 1 mm
Preparasi Saluran Akar dengan menggunakan Protaper Universal NiTi rotary
instrument
Irigasi saluran akar sesuai dengan kelompok perlakuan
Ekstrak etanol buah
lerak 25%
Ekstrak etanol buah
lerak 25% dan
NaOCl 2,5%
NaOCl 2,5% +
EDTA 17%
Salin
Saluran akar dikeringkan dengan paper point
Sampel akan diukur dari cementoenamel junction dari arah bukolingual sampai ke
ujung apeks dan diberi tanda
Universitas Sumatera Utara
80
Sampel yang diberi tanda akan bur dengan separating disk dan dibelah dengan
menggunakan chisel
Uji sampel dengan Scanning Electron Microscope.
Analisa Data
Universitas Sumatera Utara
81
Lampiran 4
Anggaran Penelitian
1. Kertas saring
Rp 5.000
2. Set infus
Rp 10.000
3. Separating disk
Rp 80.000
4. K-File #10, #15
Rp 100.000
5. Protaper NiTi Rotary Instrument4 set @Rp 800.000
Rp 3.200.000
6. Spuit 5 ml + jarum two side-vented 30G 4 set @Rp 50.000 Rp 200.000
7. Endo accses 4 set @Rp 80.000
Rp 320.000
8. Chisel
Rp 20.000
9. Biaya (SEM) 33 sampel @117.000
Rp 3.861.000
10. Buah lerak 1 kg
Rp 25.000
11. Etanol 70%
Rp 19.000
12. Kertas perkamen
Rp 2.000
13. Plastik tertutup
Rp 1.000
14. Kapas 1 bungkus
Rp 3.000
15. Aluminium foil
Rp 10.000
16. Akuades
Rp 15.000
17. Larutan NaOCl 2,5%
Rp 20.000
18. Larutan salin steril
Rp 7.000
19. EDTA 17%
Rp 120.000
20. Absorbent Paper Points
Rp 40.000
21. Masker dan handscoon
Rp 15.000
22. Biaya administrasi laboratorium Farmasi USU
Rp 300.000
Total :
Rp 8.373.000
+
Universitas Sumatera Utara
82
Lampiran 5
Jadwal Penelitian
Kegiatan
1. Penentuan
masalah dan
survei ke
lab/lapangan
2. Penyusunan
proposal
3. Ujian
proposal
4. Perbaikan
proposal
5. Pengambilan
data
Agus
Sept
X
X
X
Okt
Nov
Des
Jan
X
X
X
X
Feb
Mar
Apr
Mei
X
X
X
6. Analisis
statistik
X
7. Penyusunan
laporan
8. Diskusi tim
laporan
penelitian
9. Perbaikan
X
X
X
10. Ujian skripsi
X
11. Perbaikan
12. Penyerahan
skripsi ke
departemen,
perpustakaan
X
X
Universitas Sumatera Utara
83
Lampiran 6
Hasil Scanning Electron Microscope (SEM)
Kelompok I : Ekstrak etanol buah lerak 25% (Pembesaran 1000x)
Sampel 1
Sampel 2
Universitas Sumatera Utara
84
Sampel 3
Sampel 4
Universitas Sumatera Utara
85
Sampel 5
Sampel 6
Universitas Sumatera Utara
86
Sampel 7
Sampel 8
Universitas Sumatera Utara
87
Sampel 9
Sampel 10
Universitas Sumatera Utara
88
Kelompok II : Kombinasi Ekstrak etanol buah lerak 25% dan NaOCl 2,5%
(Pembesaran 1000x)
Sampel 1
`
Sampel 2
Universitas Sumatera Utara
89
Sampel 3
Sampel 4
Universitas Sumatera Utara
90
Sampel 5
Sampel 6
Universitas Sumatera Utara
91
Sampel 7
Sampel 8
Universitas Sumatera Utara
92
Sampel 9
Sampel 10
Universitas Sumatera Utara
93
Kelompok III : NaOCl 2,5% dan EDTA 17% (Pembesaran 1000x)
Sampel 1
Sampel 2
Universitas Sumatera Utara
94
Sampel 3
Sampel 4
Universitas Sumatera Utara
95
Sampel 5
Sampel 6
Universitas Sumatera Utara
96
Sampel 7
Sampel 8
Universitas Sumatera Utara
97
Sampel 9
Sampel 10
Universitas Sumatera Utara
98
Kelompok IV : Salin (Pembesaran 1000x)
Sampel 1
Sampel 2
Universitas Sumatera Utara
99
Sampel 3
Sampel 4
Universitas Sumatera Utara
100
Lampiran 7
Uji Kappa Statistik
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Pemeriksa 1 *
Pemeriksa 2
Missing
Percent
360
N
100.0%
Total
Percent
0
N
.0%
Percent
360
100.0%
Pemeriksa 1 * Pemeriksa 2 Crosstabulation
Count
Pemeriksa 2
No smear
layer
Pemeriksa 1 No smear layer
Moderate
smear layer
Heavy smear
layer
Total
63
0
0
63
Moderate smear
layer
0
183
0
183
Heavy smear layer
0
0
114
114
63
183
114
360
Total
Symmetric Measures
Value
Measure of
Agreement
Kappa
N of Valid Cases
1.000
Asymp. Std.
Errora
Approx. Tb
.000
25.659
Approx.
Sig.
.000
360
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Universitas Sumatera Utara
101
Lampiran 8
Hasil Uji Kruskall- Wallis
Kruskall Wallis
NPar Tests
Ranks
Kelompok perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi
N
Mean Rank
Ekstrak etanol buah lerak
25%
10
10.60
Ekstrak etanol buah lerak
25% dan NaOCl 2,5%
10
14.80
NaOCl 2,5% dan EDTA
17%
10
22.10
Salin
10
34.50
Total
40
Test Statisticsa,b
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Chi-Square
df
Asymp. Sig.
28.162
3
.000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Kelompok perlakuan
Universitas Sumatera Utara
102
Lampiran 9
Hasil Uji Mann-Whitney
Ranks
Kelompok Perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi
N
Mean Rank
Sum of
Ranks
Ekstrak etanol buah lerak
25%
10
9.00
90.00
Ekstrak etanol buah lerak
25% + NaOCl 2,5%
10
12.00
120.00
Total
20
Test Statisticsb
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Mann-Whitney U
35.000
Wilcoxon W
90.000
Z
-1.314
Asymp. Sig. (2-tailed)
.189
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]
.280a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok Perlakuan
Universitas Sumatera Utara
103
NPar Tests
Mann-Whitney Test
Ranks
Kelompok Perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi
N
Mean Rank
Sum of
Ranks
Ekstrak etanol buah
lerak 25%
10
7.10
71.00
NaOCl 2,5% + EDTA
17%
10
13.90
139.00
Total
20
Test Statisticsb
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Mann-Whitney U
16.000
Wilcoxon W
71.000
Z
-2.952
Asymp. Sig. (2-tailed)
.003
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]
.009a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok Perlakuan
Universitas Sumatera Utara
104
NPar Tests
Mann-Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan
Kebersihan Saluran
Akar Gigi
N
Mean Rank Sum of Ranks
Ekstrak etanol buah
lerak 25%
10
5.50
55.00
Salin
10
15.50
155.00
Total
20
Test Statisticsb
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
55.000
Z
-4.119
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]
.000a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok
perlakuan
Universitas Sumatera Utara
105
NPar Tests
[DataSet0]
Mann-Whitney Test
Ranks
Kelompok Perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi
N
Mean Rank
Sum of
Ranks
Ekstrak etanol buah lerak
25% + NaOCl 2,5%
10
8.30
83.00
NaOCl 2,5% + EDTA
17%
10
12.70
127.00
Total
20
Test Statisticsb
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Mann-Whitney U
28.000
Wilcoxon W
83.000
Z
-2.193
Asymp. Sig. (2-tailed)
.028
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]
.105a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok Perlakuan
Universitas Sumatera Utara
106
NPar Tests
Mann-Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Ekstrak etanol buah lerak
25% dan NaOCl 2,5%
10
5.50
55.00
Salin
10
15.50
155.00
Total
20
Test Statisticsb
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
55.000
Z
-4.147
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]
.000a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok perlakuan
Universitas Sumatera Utara
107
NPar Tests
Mann Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan
Kebersihan Saluran Akar
Gigi
N
Mean Rank
NaOCl 2,5% dan EDTA
17%
10
6.50
Salin
10
14.50
Total
20
Test Statisticsa,b
Kebersihan
Saluran Akar
Gigi
Chi-Square
df
Asymp. Sig.
12.667
1
.000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Kelompok perlakuan
Universitas Sumatera Utara
108
Lampiran 10
Surat Komisi Etik
Universitas Sumatera Utara
109
Lampiran 11
Surat Determinasi Tumbuhan
Universitas Sumatera Utara
110
Lampiran 12
Surat Penelitian Laboraturium Obat Trasdisional Farmasi USU
Universitas Sumatera Utara
111
Lampiran 13
Surat Penelitian Metalurgi LIPI
Universitas Sumatera Utara