Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Perumahan Serasi Residence Tahap 3 PT. Baggi Glenwill Gemilang Dengan Model Anlisis Jalur (Studi Kasus Konsumen Perumahan Serasi Residen Tahap 3)

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Schiffman and Kanuk dalam Sumarwan, (2003) mendefinisikan perilaku
konsumen sebagai berikut : “The term consumer behavior can bedefed as the
behavior that consumers display in searching for purchasing, using, evaluating,
and disposing of products, service and ideas and which they expect will satisfy
their needs”.

Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang

diperlihatkan konsumen untuk mencari, membeli, dengan Model, mengevaluasi,
dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan
kebutuhan mereka.
Engel, et.al. dalam Sumarwan, (2003) mengartikan perilaku konsumen
sebagai :“We define consumer behavior as those activities directly involved in
obtaining, consumering, and disposing of product and services, including the
decision processes that precede and follow these action”. Pernyataan tersebut
mengemukakan bahwa perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung
terlihat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan produk dan jasa,

termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

2.2 Data
Data merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang
sesuatu keadaan. Informasi yang diperoleh memberikan keterangan, gambaran,
atau fakta mengenai suatu persoalan dalam bentuk kategori, huruf, atau
bilangan.Data digunakan untuk menyediakan informasi bagi suatu penelitian,
pengukuran kinerja, dasar pembuatan keputusan dan menjawab rasa ingin tahu.
Jenis-jenis data berdasarkan cara memperolehnya yaitu:
1. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari
individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau pengisian kuisioner

10
Universitas Sumatera Utara

11

yang biasa dilakukan oleh peneliti biasanya data primer, peneliti melakukan
observasi sendiri baik di lapangan maupun di laboratorium.

2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data
primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data
primer atau pihak lain yang pada umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel
atau diagram-diagram. (Sugiyarto, dkk, 2001).

2.2.1 Skala Pengukuran
Jenis-jenis skala pengukuran terbagi atas 4 bagian, yaitu:
1. Skala Nominal
Skala nominal yaitu skala yang paling sederhana disusun menurut jenis
(kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan
sebuah karakteristik dengan karakteristik lainnya.
Contoh: Jenis kulit 1 = putih; 2 = kuning; 3 = hitam.
2. Skala Ordinal
Skala ordinal ialah skala yang didasarkan pada ranking, diurutkan dari jenjang
yang lebih tinggi sampai jenjang yang terendah atau sebaliknya.
Contoh: A = hasil baik; B = hasil cukup; C = hasil sedang.
3. Skala Interval
Skala interval adalah suatu pemberian angka kepada kelompok dari objekobjek yang mempunyai sifat skala nominal dan ordinal ditambah dengan satu
sifat lain yaitu jarak yang sama, data skala interval diberikan apabila kategori

yang digunakan bisa dibedakan, diurutkan, dan mempunyai jarak tertentu tetapi
tidak bisa dibandingkan.
Contoh: termometer, pengukuran suhu dengan skala celcius.
4. Skala Ratio
Skala ratio digunakan untuk pengukuran yang memperhatikan golongan,
urutan, panjang, dan perbandingan atau ratio.
Contoh: ukuran panjang, berat, dan waktu dengan nol sebagai patokan.
Dari keempat jenis skala pengukuran tersebut, ternyata skala interval lebih
sering digunakan untuk mengukur gejala dalam penelitian sosial. Para ahli

Universitas Sumatera Utara

12

sosiologi menyatakan skala pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan
kepribadian. Termasuk tipe ini adalah: skala sikap, skala moral, test karakter,
skala partisipasi sosial.

2.2.2 Model Skala
Dari tipe-tipe skala pengukuran tersebut, maka dalam pembahasan ini hanya

dikemukakan skala untuk mengukur sikap. Dalam melakukan penelitian, bentukbentuk skala sikap yang sering digunakan ada 5 macam, yaitu:
a.

Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam
penelitian ini kriterianya yaitu: sangat puas=5; Puas = 4; cukup puas = 3;
kurang puas = 2; sangat tidak puas = 1.

b.

Skala Guttman
Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas
(tegas) dan konsisten. Misalnya: ya - tidak; benar - salah; positif - negatif dan
lain sebagainya.

c.

Skala Diferensial Semantik (Semantic Differensial Scale)
Skala Diferensial Semantik atau skala perbedaan semantik berisikan

serangkaian karakteristik dua kutub, seperti panas - dingin; popular - tidak
popular; baik - tidak baik, dan sebagainnya.

d.

Rating Scale
Rating Scale yaitu data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif, bentuk rating scale lebih fleksibel,
tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi untuk mengukur persepsi
responden terhadap gejala/fenomena lainnya.

e.

Skala Thrustone
Skala Thrustone meminta responden untuk memilih pertanyaan yang disetujui
dari beberapa pernyataan yang menyajikan pandangan yang berbeda-beda.

Universitas Sumatera Utara

13


2.3 Variabel
Variabel adalah karakteristik yang akan di observasi dari unit pengamatan.
Variabel dalam penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang
diteliti yang memiliki variasi antara satu objek dengan objek yang lain dalam
kelompok tersebut. Dilihat dari hubungan antar variabel dikenal bermacammacam variabel, antara lain:
1.

Variabel independen (bebas, eksogenus) adalah variabel yang menjadi sebab
terjadinya variabel dependen (terikat, endogenus).

2.

Variabel dependen (terikat, endogenus) adalah variabel yang nilainya
dipengruhi oleh variabel independen

3.

Variabel


moderator

adalah

variabel

yang

dapat

memperkuat

atau

memperlemah
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
4.

Variabel intervening adalah variabel moderator yang nilainya tidak dapat
diukur secara pasti, seperti sedih, gembira, dan lain sebagainya.


5.

Variabel control adalah variabel yang dapat dikendalikan oleh peneliti.

2.4

Pengertian Analisis Jalur

Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun
1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Joreskog &
Sorbom,1996; Johnson & Wichern,1992). Terdapat beberapa defenisi mengenai
analisis jalur, diantaranya: “Analisis jalur suatu teknik untuk menganalisis
hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya
mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara
tidak langsung” (Robert D. Rutherford 1993). Sementara itu, defenisi lain
mengatakan analisis jalur merupakan perkembangan langsung bentuk regresi
berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan
(magnitude) dan signifikansi (significance) hubungan sebab akibat hipotetikal
dalam seperangkat variabel (Paul Webley, 1997).

Jadi model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan
maupun antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung
maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel

Universitas Sumatera Utara

14

terikat (endogen). Model path analysis yang dibicarakan adalah pola hubungan
sebab akibat atau “a set of hypothesized causal asymmetric relation among the
variables”. Oleh sebab itu, rumusan masalah penelitian dalam kerangka path
analysis berkisar pada:
1. Apakah variabel eksogen (

, …,

) berpengaruh dominan terhadap

variabel endogen
2. Berapa besar pengaruh kausal langsung, kausal tidak langsung, kausal total

, …,

maupun simultan seperangkat variabel eksogen (

) terhadap

variabel endogen

2.4.1 Manfaat Analisis Jalur
Manfaat lain model analisis jalur adalah untuk:
a.

Penjelasan

(explanation)

terhadap

fenomena


yang

dipelajari

atau

permasalahan yang diteliti
b.

Prediksi nilai variabel terikat ( ) berdasarkan nilai variabel bebas ( ), dan
prediksi dengan analisis jalur ini bersifat kualitatif

c.

Faktor diterminan yaitu penentuan variabel bebas

( ) mana yang

berpengaruh dominan terhadap variabel terikat ( ), juga dapat digunakan
untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variabel bebas ( )
d.

Pengujian model, Dngan Model theory trimming, baik untuk uji reliabilitas
(uji keajegan) konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep
baru

2.4.2 Asumsi – asumsi Analisis Jalur
Asumsi yang mendasari analisi jalur sebagai berikut :
a.

Pada model analisis jalur, hubungan antara variabel adalah bersifat linier,
adaptif dan bersifat normal

b.

Hanya sistem aliran kausal kesatu arah artinya tidak ada arah kusalitas yang
berbalik

c.

Variabel terikat ( endogen ) minimal dalam skala ukur interval dan ratio

Universitas Sumatera Utara

15

d.

Dengan Model sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan
sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel

e.

Observed variables diukur tanpa kesalahan ( instrument pengukuran valid
dan

reliable ) artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara

langsung
f.

Model yang dianalisis dispesifikasikan ( diidentifikasi ) dengan benar
berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan yang artinya model
teori yang dikaji atau diuji dibangun berdasakan kerangka teoritis tertentu
yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti

2.4.3 Diagram Jalur Dan Persamaan Struktural
Pada saat akan melakukan analisi jalur, disarankan untuk terlebih dahulu
menggambarkan secara diagramatik struktur hubungan kausa antar variabel
penyebab dengan variabel akibat. Diagram ini disebut diagram jalur atau ( Path
Diagram ), bentuknya ditentukan oleh proposi teoritik yang berasal dari kerangka
pikir tertentu.

Gambar 2.1 Diagram Jalur Yang Menyatakkan Hubungan Kausal Dari
Sebagai Penyebab Ke

Sebagai Akibat

Keterangan :
adalah variabel eksogen (exogenous variable), untuk itu selanjutnya variabel
penyebab akan disebut sebagai variabel eksogen.
adalah variabel edogen (exogenous variable) sebagai akibat
adalah variabel residu(residual variable), yang merupakan gabungan dari:

Universitas Sumatera Utara

16

, yang mungkin mempengaruhi

a. Variable lain di luar

dan telah

teridentifikasi oleh teori, tetapi tidak dimasukkan dalam model.
b. Variabel lain di luar

, yang mungkin mempengaruhi

tetapi belum

terindentifikasi oleh teori.
c. Kekeliruan pengukuran (error of measurement)
d. Komponen yang sifatnya tidak menentu (random component)
Gambar 2.1 merupakan diagram jalur yang paling sederhana. Gambar
menyatakan bahwa

dipengaruhi secara langsung oleh

, tetapi diluar

,

masih banyak penyebab lain yang dalam penelitian yang sedang dilakukan tidak
diukur. Penyebab lain dinyatakan oleh . Persamaan struktural yang dimiliki oleh
gambar adalah

. Selanjutnya tanda anak panah satu arah

menggambarkan pengaruh langsung dari variabel eksogen terhadap variabel
endogen.

Gambar 2.2 Diagram Jalur yang Menyatakan Hubungan Kausal dari

,

,

ke
Gambar 2.2 menunjukkan bahwa diagram jalur tersebut terdapat tiga buah
variabel eksogen, yaitu

,

, dan

sebuah variabel endogen ( ) serta sebuah

variabel residu . Pada diagram di atas juga mengisyaratkan bahwa hubungan
antara

dengan

,

dengan

sedangkan hubungan antara

dan

dengan

dengan
,

dengan

adalah hubungan kausal,
dan

dengan

dengan

masing-masing adalah hubungan korelasional. Perhatikan panah dua arah, panah
tersebut menyatakan hubungan korelasional. Bentuk persamaan strukturalnya
adalah:

=

+

+

+

Universitas Sumatera Utara

17

Gambar 2.3 Diagram Jalur yang Menyatakan Hubungan Kausal dari
, dan dari

ke

,

,

ke

Perhatikan bahwa pada gambar diatas, terdapat dua buah sub-struktur.
Pertama, sub-struktur yan menyatakan hubungan kausal dari

dan

serta kedua, sub-struktur yang mengisyaratkan hubungan ksusal dari
Persamaan struktural untuk gambar adalah :

=

+

+

, ke

,

ke

.

dan

=

+
Pada sub-struktur pertama
sebagai variabel endogen dan

dan

merupakan variabel eksogen,

sebagai variabel residu. Pada sub-struktur kedua,

merupakan variabel eksogen,

sebagai variabel endogen dan

sebagai

variabel residu.
Berdasarkan contoh – contoh diagram jalur diatas, maka dapat
memberikan kesimpulan bahwa makin kompleks sebuah hubungan struktural,
makin kompleks diagram jalurnya, dan makin banyak pula sub-struktur yang
membangun diagram jalur tersebut

2.5.4 Koefisien Jalur
Besarnya pengaruh langsung dari suatu variabel eksogen terhadap variabel
endogen tertentu, dinyatakan oleh besarnya nilai numerik koefisien jalur ( path
coefficienct ) dari eksogen ke endogen.
Hubungan antara

dan

adalah hubungan korelasional. Intensitas

keeratan hubungan tersebut dinyatakan oleh besarnya koefisien-koefisien korelasi
. Hubungan
langsung dari

1

dan
ke

ke

, dan dari

adalah hubungan kausal. Besarnya pengaruh
ke

, masing – masing dinyatakan oleh

Universitas Sumatera Utara

18

besarnya nilai numerik koefisien jalur

dan

. Koefisien jalur

menggambarkan besarnya pengaruh langsung residu atau (implicit exogenous
variable) terhadap

.

Langkah kerja yang dilakukan untuk menghitung koefisien jalur adalah :
1.

Gambarkan dengan jelas diagram jalur yang mencerminkan proposisi
hipotetik yang diajukan, lengkap dengan persamaan strukturalnya. Disini
diterjemahkan hipotesis penelitian yang diajukan kedalam diagram jalur,
sehingga bisa tampak jelas variabel apa saja yang merupakan variabel
eksogen dan apa yang menjadi variabel endogennya.

2.

Menghitung matriks korelasi antar variabel.

Formula untuk menghitung koefisien
Dengan

korelasi yang dicari adalah

Model Product Moment Coefficient dari Karl Pearson. Alasan

penggunaan teknik koefisien dari Karl Pearson ini adalah karena variabel –
variabel ynag hendak dicari korelasinya memiliki skala penguruan interval.
Formulanya :

Keterangan:
rxy : Koefisien Korelasi
: Skor pertanyaan
: Skor total
n
3.

: Jumlah Sampel

Identifikasikan sub-strukturnya dan persamaan yang akan dihitung koefieien
jalurnya. Misalkan dalam sub-strukturnya yang telah identifikasi terhadap k
buah variabel eksogen, dan sebuah variabel endogen
yang dinyatakan oleh
persamaan:

Universitas Sumatera Utara

19

+

+ …+

+

Kemudian hitung matriks korelasi antar variabel eksogen yang menyusun
sub-strukturnya tersebut.

4.

Menghitung matriks invers korelasi variabel eksogen, dengan rumus :

5.

Menghitung semua koefisien jalur

, dimana i=1,2,…,k; melalui rumus

2.5.5 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R2 digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh
variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Dapat digunakan dengan
rumus :

Keterangan:
= koefisien determinasi
= koefisien jalur
= korelasi antar variabel bebas ke-u dan variabel terikat ke-k

Universitas Sumatera Utara

20

2.5.6 Menguji Koefisien Jalur Secara Simultan
Menguji kebermaknaan ( test og significance ) setiap koefisien jalur yang telah
dihitung secara bersama-samaan, serta menguji perbedaan besarnya pengaruh
masing – masing variabel eksogen terhadap variabel endogen, dapat dilakukan
langkah kerja berikut :
a.

Nayatakan hipotesis statistik ( hipotesis operasional ) yang akan diuji.
Ho:

≠ 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel eksogen (

variabel endogen (

variabel endogen (
b.

)

= 0, artinya terdapat pengaruh variabel eksogen (

H1:

) terhadap

) terhadap

)

Menentukan taraf signifikan
Taraf signifikan α = 0,05
Dengan derajat kebebasan ( dk ) V1 = k dan V2 = (n – k – 1)

c.

Kriteria Pengujian
Ho: Diterima jika Fhitung ≤ Ftabel
Ho: Ditolak jika Fhitung > Ftabel

d. Uji Statistik
F=
Keterangan:
i = 1,2, …,k
k = jumlah variabel eksogen ( variabel bebas ) dalam sub-struktur yang
sedang diuji
n = jumlah sampel
F = mengikuti tabel distribusi F dengan derajat bebas
2.5.7 Besarnya Pengaruh Variabel Eksogen Terhadap Variabel Endogen
Pengaruh yang diterima oleh sebuah variabel endogen dari dua atau lebih variabel
eksogen, dapat secara sendiri – sendiri maupun secara bersama – sama. Pengaruh
secara sendiri – sendiri (parsial), bisa berupa pengaruh langsung, bisa juga berupa
pengaruh tidak langsung, yaitu melalui variabel eksogen yang lainnya.
Menghitung besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung serta pengaruh

Universitas Sumatera Utara

21

total variabel eksogen terhadap variabel endogen secara parsial, dapat dilakukan
dengan rumus:
a.

Besarnya pengaruh langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen
=

b.

Besarnya pengaruh tidak langusng variabel eksogen terhadap variabel
endogen
=

2.6

Uji Validitas

Suatu instrument dikatakan valid jika instrument dapat mengukur sesuatu dengan
tepat apa yang hendak diukur. Pengujian dilakukan pada setiap butir pernyataan
atau ( kuesioner ). Uji validitas dapat dicari dengan rumus :

Keterangan:
rxy
: Koefisien Korelasi
: Skor pertanyaan
: Skor total
n

: Jumlah Sampel

2.7

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengukur konsistensi dari
instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil dari suatu pengukuran dapat
dipercaya. Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas adalah koefisien
alfa dari Cronbach (1951), yaitu:

Keterangan:

= reliabilitas instrument/koefisien alfa

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Pengembang Perumahan Terhadap Konsumen Perumahan Dalam Perjanjian Jual Beli Rumah Yang Dilakukan Antara Pengembang Perumahan Dengan Konsumen Perumahan (Studi Di PT. Berkah Tawakkal)

1 14 104

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Perumahan Serasi Residence Tahap 3 PT. Baggi Glenwill Gemilang Dengan Model Anlisis Jalur (Studi Kasus Konsumen Perumahan Serasi Residen Tahap 3)

0 13 64

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP DIMENSI MUTU PERUMAHAN SEDERHANA ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP DIMENSI MUTU PERUMAHAN SEDERHANA DI KABUPATEN BANTUL.

0 2 10

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PERUMAHAN Evaluasi Kelayakan Investasi Proyek Perumahan Dan Tingkat Kepuasan Konsumen Perumahan (Studi Kasus : Shapira Town House Paulan Karanganyar).

1 8 20

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Perumahan Serasi Residence Tahap 3 PT. Baggi Glenwill Gemilang Dengan Model Anlisis Jalur (Studi Kasus Konsumen Perumahan Serasi Residen Tahap 3)

0 0 11

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Perumahan Serasi Residence Tahap 3 PT. Baggi Glenwill Gemilang Dengan Model Anlisis Jalur (Studi Kasus Konsumen Perumahan Serasi Residen Tahap 3)

0 1 2

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Perumahan Serasi Residence Tahap 3 PT. Baggi Glenwill Gemilang Dengan Model Anlisis Jalur (Studi Kasus Konsumen Perumahan Serasi Residen Tahap 3)

0 1 9

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Perumahan Serasi Residence Tahap 3 PT. Baggi Glenwill Gemilang Dengan Model Anlisis Jalur (Studi Kasus Konsumen Perumahan Serasi Residen Tahap 3)

0 0 1

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Perumahan Serasi Residence Tahap 3 PT. Baggi Glenwill Gemilang Dengan Model Anlisis Jalur (Studi Kasus Konsumen Perumahan Serasi Residen Tahap 3)

0 0 9

Analisis Pengaruh Kualitas pelayanan dan Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Perumahan Stella Residence Setia Budi Medan

0 0 33