Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Perumahan Serasi Residence Tahap 3 PT. Baggi Glenwill Gemilang Dengan Model Anlisis Jalur (Studi Kasus Konsumen Perumahan Serasi Residen Tahap 3)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Seiring
dengan hal tersebut, kebutuhan primer yaitu sandang, pangan, papan, serta
pendidikan menjadi meningkat pula di negara ini. Salah
satunya
adalah
papan/tempat tinggal. Tempat tinggal manusia biasanya disebut rumah.
Menurut Undang-Undang, Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai
tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga (UU No. 4 Tahun
1992 Tentang
Perumahan dan Permukiman). Rumah merupakan suatu
bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Di
samping itu, rumah juga merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi
pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan
yang berlaku di dalam suatu masyarakat (Sarwono dalam Budiharjo, 1998).
Pada masa sekarang ini, rumah bukan hanya berfungsi sebagai tempat
berlindung, tetapi juga dijadikan sebagai modal untuk membina rumah tangga,
seperti sarana pengenalan pendidikan sejak dini kepada anak, pelestarian
kebudayaan daerah dan lain sebagainya. Oleh karena itu, rumah yang
menjadi kebutuhan primer menjadi sasaran penting bagi setiap orang untuk
memilikinya.
Karena kebutuhan terhadap rumah semakin meningkat tiap tahunnya,
setiap
negara,
perumahan yang
khususnya
Indonesia
dimaksudkan
untuk
mempunyai
mengimbangi
program
laju
pengadaan
pertumbuhan
penduduk tersebut. Menurut Undang-Undang, Perumahan adalah kelompok
rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan (UU No. 4
Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman). Menurut Yudhohusono
(1991), perumahan dapat diartikan sebagai suatu cerminan dari diri pribadi
manusia, baik secara
perorangan
maupun dalam suatu
kesatuan
dan
1
Universitas Sumatera Utara
2
kebersamaan dengan lingkungan alamnya dan dapat juga mencerminkan taraf
hidup, kesejahteraan, kepribadian dan peradaban manusia penghuninya. Dengan
adanya.
perumahan
diharapkan
dapat
meningkatkan
kehidupan
serta
kesejahteraan dibidang ekonomi, sosial dan budaya masyarakat Indonesia.
Pemerintah berupaya untuk meningkatkan pengadaan perumahan, ini
dibuktikan dengan adanya lembaga/instansi yang khusus mengurus perumahan
untuk
rakyat. Lembaga/instansi tersebut antara lain adalah Kementrian
Perumahan Rakyat
yang disingkat menjadi Kemenpera dan Perusahaan
Umum Perumahan Nasional yang disingkat menjadi Perumnas. Kemenpera
mempunyai tugas membantu
Presiden dalam merumuskan kebijakan dan
koordinasi di bidang perumahan rakyat. Sedangkan Perumnas adalah Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum)
dimana keseleruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah. Perumnas didirikan
sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang layak bagi
masyarakat menengah ke bawah.
Selain lembaga/instansi pemerintahan tersebut, pemerintah juga bekerja
sama dengan pihak swasta dan perbankan untuk memberikan atau menyediakan
Kredit Pemilikan Rumah yang biasa disingkat KPR, yang selanjutnya sangat
berguna untuk membantu masyarakat ekonomi menengah kebawah dalam hal
memperoleh rumah hunian. Menurut Kemenpera (Peraturan Menteri No. 03
Tahun 2007), masyarakat yang khususnya masyarakat berpenghasilan rendah,
masih belum mampu tinggal dirumah yang layak, sehat, aman, serasi, dan
teratur tanpa dukungan fasilitas subsidi perumahan untuk pemilikan rumah
sehat sederhana sehingga Kemenpera memfasilitasi subsidi perumahan melalui
KPR bersubsidi.
Investasi atau modal yang ditanamkan dalam proyek pembangunan
perumahan merupakan investasi yang sangat besar. Tidak dapat dipungkiri
bahwa
setiap pengadaan proyek harus memiliki profit yang menjadi
pendapatan dari pihak yang mengadakan proyek tersebut. Untuk mendapatkan
profit tersebut, minat masyarakat sebagai konsumen menjadi faktor utama
yang sangat berpengaruh pada kelangsungan sebuah proyek, dalam hal ini
proyek perumahan. Bagi masyarakat,
harga
pembelian
rumah
sangat
Universitas Sumatera Utara
3
bergantung dan harus sesuai pada keinginan dan kebutuhan yang diharapkan
sehingga akan menimbulkan kepuasan. Menurut Kotler
(2007), tingkat
kepuasan sebagai fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan
harapan.
Harapan
pelanggan
dan
kinerja
yang
disampaikan
dapat
menyebabkan mengapa dua organisasi pada jenis bisnis yang sama dapat
dinilai berbeda oleh pelanggannya.
Setiap perusahaan mempunyai
perhatian
inovasi
tersendiri
untuk menarik
maupun minat masyarakat agar produk yang dihasilkan dapat
memberikan kepuasan, baik bagi konsumen maupun perusahaan itu sendiri.
Selain itu, perusahaan juga dihadapkan dengan persaingan pasar yang ketat
sehingga setiap perusahaan berusaha sebaik mungkin untuk menarik minat
masyarakat. Apabila minat masyarakat untuk membeli rumah tinggi, maka
rumah yang terjual jumlahnya akan lebih banyak, dan profit yang didapatkan
akan lebih besar.
Pembangunan perumahan juga tergantung pada daerah dimana proyek
tersebut akan dilangsungkan. Dalam UU tentang Perumahan dan Permukiman,
disebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki tugas yang salah
satunya adalah menyusun rencana pembangunan dan pengembangan perumahan
dan
kawasan permukiman pada tingkat Kabupaten/Kota; serta memiliki
wewenang yang salah satunya adalah menyusun dan menyediakan basis data
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat Kabupaten/Kota. Daerah
yang sedang berkembang sangat layak untuk dijadikan lokasi pembangunan
perumahan.
PT. Bagi Glenwill Gemilang merupakan perusahaan konstruksi yang
terlibat dalam pembangunan perumahan di Kabupaten Deli serdang. PT. Bagi
Glenwill Gemilang membangun perumahan yang diberi nama Perumahan
Serasi Residence, setiap perumahan harus memikirkan hal-hal dinginkan dan
dibutuhkan
oleh konsumen, sehingga hal tersebut sangat mempengaruhi
tingkat kepuasan konsumen perumahan.
Pada saat penelitian ini dilakukan pemasaran Perumahan Serasi Residence
Tahap 3 sedang berlangsung dan rumah yang telah terjual serta ditempati oleh
konsumen adalah 53 unit dari total 98 unit rumah yang akan dibangun. Proyek
Universitas Sumatera Utara
4
Perumahan Serasi Residence dimulai pada akhir tahun 2009. Penulis menjadikan
rumah sebagai contoh sampel yang digunakan untuk penelitian. Oleh karenanya,
penulis
mengambil
judul
“
ANALISIS
KEPUASAN
KONSUMEN
TERHADAP PERUMAHAN SERASI RESIDENCE TAHAP 3 PT. BAGI
GLENWILL GEMILANG DENGAN MODEL ANALISIS JALUR”.
1.2 Rumusan Masalah
Hal-hal yang menjadi masalah yaitu kebutuhan terhadap rumah ya ng semakin
meningkat setiap tahunnya, sehingga PT. Bagi Glenwill Gemilang membangun
perumahan yang diberi nama Perumahan Serasi Residence Tahap 3 dengan harus
memikirkan hal-hal yang dinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen, dengan
maksud ingin memberikan kepuasan konsumen terhadap perumahan.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah pada sasaran yang diharapkan, maka
diperlukan batasan masalah yang akan dibahas meliputi:
1.
Responden yang diamati adalah konsumen Perumahan Serasi Residence
Tahap 3 PT. Bagi Glenwill Gemilang.
2.
Penelitian dilakukan dengan menyebar Kuesioner yang terdiri dari
pertanyaan- pertanyaan yang disusun berdasarkan 5 diminsi Service Quality
yaitu Bukti fisik (X1), Kehandalan (X2,) Daya Tanggap (X3), Jaminan (X4),
Emphaty (X5) dan Kepuasan Konsumen (Y).
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah melihat sebrapa besar pengaruh langsung dan
tidak lansung dari setiap faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen
dalam memilih Perumhan Serasi Residence Tahap 3.
Universitas Sumatera Utara
5
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai bahan masukan bagi PT Bagi Glenwill Gemilang.
2.
Sebagai bahan untuk menambah dan memperkaya penelitian ilmiah di
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara.
1.6 Tinjauan Pustaka
Dengan model buku yang berkaitan dengan penelitian sebagai referensi, guna
membantu dalam penyusunan penelitian ini. Beberapa referensi pendukung teori
adalah sebagai berikut :
Path Analysis (Sugiyono: 2009). Analisis jalur (Path Analysis) merupakan
pengembangan statistik regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai
bentuk khusus analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan
menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat.
Model strukturalnya adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1 Model Struktural Analisis Jalur
Path Analysis (Sitepu, 1994:23). Path Analysis (Analisis Jalur) dengan Model
korelasi dan regresi. Dari struktur analisis jalur terdapat langkah-langkah yang
digunakan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
6
a. Menghitung Koefisien Jalur
Langkah- langkah yang dilakukan untuk menghitung koefisien jalur adalah
(Muhidin, 2007):
1. Gambarkan dengan jelas diagram jalur yang mencerminkan proposisi
hipotetik yang diajukan, lengkap dengan persamaan strukturalnya.
2. Menghitung matriks korelasi antar variabel.
...
1
...
1
=
`
⁞
⁞
⁞
...
1
...
⁞
1
⁞
...
1
Formula untuk menghitung koefisien korelasi yang dicari adalah
menggunakan Product Moment Coeffisient dari Karl Pearson. Alasan
penggunaan teknik koefisien korelasi dari Karl Pearson adalah karena
variabel-variabel yang hendak dicari korelasinya memiliki skala
pengukuran interval.
Keterangan :
: Koefisien korelasi
n
: Jumlah sampel
: Variabel eksogen
: Variabel endogen
Universitas Sumatera Utara
7
: 1, 2, …, n
3. Hitung matriks korelasi antar variabel eksogenus yang menyusun substruktur tersebut.
...
1
=
...
1
...
⁞
1
⁞
1
4. Menghitung matriks invers korelasi eksogenus dengan rumus:
...
...
...
=
...
⁞
...
5. Menghitung Koefisien Jalur antar variabel eksogen dengan variabel
endogen.
...
x
=
...
Koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus:
Universitas Sumatera Utara
8
=
x
Keterangan:
: koefisien determinasi
: koefisien jalur
: korelasi antar variabel bebas ke-u dan variabel terikat ke-k
Maka dapat diperoleh Koefisien residu
:
=
Keterangan:
: Koefisien residu
: Koefisien determinasi
6. Pengujian koefisien jalur secara simultan.
Keterangan :
k : 1, 2, …, k
n : Banyaknya variabel eksogenus dalam sub-struktur yang sedang diuji
t : Mengikuti tabel distribusi F, dengan derajat bebas k dan n – k – 1
Kriteria pengujian
Ditolak jika F hitung > F tabel.
7. Menghitung besarnya pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung
(eksogen) terhadap variabel terikat (endogen) secara parsial, dapat
dilakukan dengan rumus:
Universitas Sumatera Utara
9
1. Besarnya pengaruh langsung (Direct Effect) variabel bebas
terhadap variabel terikat
.
DE = (
Keterangan:
u : 1,2,…, n
i : 1,2,…, n
2. Besarnya pengaruh tidak langsung (Indirect Effect) variabel bebas
terhadap variabel terikat
IE = (
(
melalui hubungan korelasi dari variabel
.
(
Keterangan:
i : 1,2,…, n
k : 1,2,…, n
1.7 Metode Penelitian
Untuk menyusun skripsi ini, penulis melakukan penerapan metode penelitian
dalam memperoleh data yang dibutuhkan, sehingga penyusunan skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Adapun metode yang digunakan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini adalah :
1. Membahas identifikasi masalah.
2. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data primer yaitu dengan tahapan
sebagai berikut:
a.
Melakukan penyebaran dan pengumpulan angket kepada konsumen
b.
Teknik Sampling
c.
Uji validitas dan reliabilitas
d.
Uji Statistik Analisis Jalur (Path Analysis)
e.
Pengolahan data dengan bantuan program SPSS dan microsof excel.
3. Kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Seiring
dengan hal tersebut, kebutuhan primer yaitu sandang, pangan, papan, serta
pendidikan menjadi meningkat pula di negara ini. Salah
satunya
adalah
papan/tempat tinggal. Tempat tinggal manusia biasanya disebut rumah.
Menurut Undang-Undang, Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai
tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga (UU No. 4 Tahun
1992 Tentang
Perumahan dan Permukiman). Rumah merupakan suatu
bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Di
samping itu, rumah juga merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi
pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan
yang berlaku di dalam suatu masyarakat (Sarwono dalam Budiharjo, 1998).
Pada masa sekarang ini, rumah bukan hanya berfungsi sebagai tempat
berlindung, tetapi juga dijadikan sebagai modal untuk membina rumah tangga,
seperti sarana pengenalan pendidikan sejak dini kepada anak, pelestarian
kebudayaan daerah dan lain sebagainya. Oleh karena itu, rumah yang
menjadi kebutuhan primer menjadi sasaran penting bagi setiap orang untuk
memilikinya.
Karena kebutuhan terhadap rumah semakin meningkat tiap tahunnya,
setiap
negara,
perumahan yang
khususnya
Indonesia
dimaksudkan
untuk
mempunyai
mengimbangi
program
laju
pengadaan
pertumbuhan
penduduk tersebut. Menurut Undang-Undang, Perumahan adalah kelompok
rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan (UU No. 4
Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman). Menurut Yudhohusono
(1991), perumahan dapat diartikan sebagai suatu cerminan dari diri pribadi
manusia, baik secara
perorangan
maupun dalam suatu
kesatuan
dan
1
Universitas Sumatera Utara
2
kebersamaan dengan lingkungan alamnya dan dapat juga mencerminkan taraf
hidup, kesejahteraan, kepribadian dan peradaban manusia penghuninya. Dengan
adanya.
perumahan
diharapkan
dapat
meningkatkan
kehidupan
serta
kesejahteraan dibidang ekonomi, sosial dan budaya masyarakat Indonesia.
Pemerintah berupaya untuk meningkatkan pengadaan perumahan, ini
dibuktikan dengan adanya lembaga/instansi yang khusus mengurus perumahan
untuk
rakyat. Lembaga/instansi tersebut antara lain adalah Kementrian
Perumahan Rakyat
yang disingkat menjadi Kemenpera dan Perusahaan
Umum Perumahan Nasional yang disingkat menjadi Perumnas. Kemenpera
mempunyai tugas membantu
Presiden dalam merumuskan kebijakan dan
koordinasi di bidang perumahan rakyat. Sedangkan Perumnas adalah Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum)
dimana keseleruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah. Perumnas didirikan
sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang layak bagi
masyarakat menengah ke bawah.
Selain lembaga/instansi pemerintahan tersebut, pemerintah juga bekerja
sama dengan pihak swasta dan perbankan untuk memberikan atau menyediakan
Kredit Pemilikan Rumah yang biasa disingkat KPR, yang selanjutnya sangat
berguna untuk membantu masyarakat ekonomi menengah kebawah dalam hal
memperoleh rumah hunian. Menurut Kemenpera (Peraturan Menteri No. 03
Tahun 2007), masyarakat yang khususnya masyarakat berpenghasilan rendah,
masih belum mampu tinggal dirumah yang layak, sehat, aman, serasi, dan
teratur tanpa dukungan fasilitas subsidi perumahan untuk pemilikan rumah
sehat sederhana sehingga Kemenpera memfasilitasi subsidi perumahan melalui
KPR bersubsidi.
Investasi atau modal yang ditanamkan dalam proyek pembangunan
perumahan merupakan investasi yang sangat besar. Tidak dapat dipungkiri
bahwa
setiap pengadaan proyek harus memiliki profit yang menjadi
pendapatan dari pihak yang mengadakan proyek tersebut. Untuk mendapatkan
profit tersebut, minat masyarakat sebagai konsumen menjadi faktor utama
yang sangat berpengaruh pada kelangsungan sebuah proyek, dalam hal ini
proyek perumahan. Bagi masyarakat,
harga
pembelian
rumah
sangat
Universitas Sumatera Utara
3
bergantung dan harus sesuai pada keinginan dan kebutuhan yang diharapkan
sehingga akan menimbulkan kepuasan. Menurut Kotler
(2007), tingkat
kepuasan sebagai fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan
harapan.
Harapan
pelanggan
dan
kinerja
yang
disampaikan
dapat
menyebabkan mengapa dua organisasi pada jenis bisnis yang sama dapat
dinilai berbeda oleh pelanggannya.
Setiap perusahaan mempunyai
perhatian
inovasi
tersendiri
untuk menarik
maupun minat masyarakat agar produk yang dihasilkan dapat
memberikan kepuasan, baik bagi konsumen maupun perusahaan itu sendiri.
Selain itu, perusahaan juga dihadapkan dengan persaingan pasar yang ketat
sehingga setiap perusahaan berusaha sebaik mungkin untuk menarik minat
masyarakat. Apabila minat masyarakat untuk membeli rumah tinggi, maka
rumah yang terjual jumlahnya akan lebih banyak, dan profit yang didapatkan
akan lebih besar.
Pembangunan perumahan juga tergantung pada daerah dimana proyek
tersebut akan dilangsungkan. Dalam UU tentang Perumahan dan Permukiman,
disebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki tugas yang salah
satunya adalah menyusun rencana pembangunan dan pengembangan perumahan
dan
kawasan permukiman pada tingkat Kabupaten/Kota; serta memiliki
wewenang yang salah satunya adalah menyusun dan menyediakan basis data
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat Kabupaten/Kota. Daerah
yang sedang berkembang sangat layak untuk dijadikan lokasi pembangunan
perumahan.
PT. Bagi Glenwill Gemilang merupakan perusahaan konstruksi yang
terlibat dalam pembangunan perumahan di Kabupaten Deli serdang. PT. Bagi
Glenwill Gemilang membangun perumahan yang diberi nama Perumahan
Serasi Residence, setiap perumahan harus memikirkan hal-hal dinginkan dan
dibutuhkan
oleh konsumen, sehingga hal tersebut sangat mempengaruhi
tingkat kepuasan konsumen perumahan.
Pada saat penelitian ini dilakukan pemasaran Perumahan Serasi Residence
Tahap 3 sedang berlangsung dan rumah yang telah terjual serta ditempati oleh
konsumen adalah 53 unit dari total 98 unit rumah yang akan dibangun. Proyek
Universitas Sumatera Utara
4
Perumahan Serasi Residence dimulai pada akhir tahun 2009. Penulis menjadikan
rumah sebagai contoh sampel yang digunakan untuk penelitian. Oleh karenanya,
penulis
mengambil
judul
“
ANALISIS
KEPUASAN
KONSUMEN
TERHADAP PERUMAHAN SERASI RESIDENCE TAHAP 3 PT. BAGI
GLENWILL GEMILANG DENGAN MODEL ANALISIS JALUR”.
1.2 Rumusan Masalah
Hal-hal yang menjadi masalah yaitu kebutuhan terhadap rumah ya ng semakin
meningkat setiap tahunnya, sehingga PT. Bagi Glenwill Gemilang membangun
perumahan yang diberi nama Perumahan Serasi Residence Tahap 3 dengan harus
memikirkan hal-hal yang dinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen, dengan
maksud ingin memberikan kepuasan konsumen terhadap perumahan.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah pada sasaran yang diharapkan, maka
diperlukan batasan masalah yang akan dibahas meliputi:
1.
Responden yang diamati adalah konsumen Perumahan Serasi Residence
Tahap 3 PT. Bagi Glenwill Gemilang.
2.
Penelitian dilakukan dengan menyebar Kuesioner yang terdiri dari
pertanyaan- pertanyaan yang disusun berdasarkan 5 diminsi Service Quality
yaitu Bukti fisik (X1), Kehandalan (X2,) Daya Tanggap (X3), Jaminan (X4),
Emphaty (X5) dan Kepuasan Konsumen (Y).
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah melihat sebrapa besar pengaruh langsung dan
tidak lansung dari setiap faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen
dalam memilih Perumhan Serasi Residence Tahap 3.
Universitas Sumatera Utara
5
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai bahan masukan bagi PT Bagi Glenwill Gemilang.
2.
Sebagai bahan untuk menambah dan memperkaya penelitian ilmiah di
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara.
1.6 Tinjauan Pustaka
Dengan model buku yang berkaitan dengan penelitian sebagai referensi, guna
membantu dalam penyusunan penelitian ini. Beberapa referensi pendukung teori
adalah sebagai berikut :
Path Analysis (Sugiyono: 2009). Analisis jalur (Path Analysis) merupakan
pengembangan statistik regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai
bentuk khusus analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan
menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat.
Model strukturalnya adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1 Model Struktural Analisis Jalur
Path Analysis (Sitepu, 1994:23). Path Analysis (Analisis Jalur) dengan Model
korelasi dan regresi. Dari struktur analisis jalur terdapat langkah-langkah yang
digunakan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
6
a. Menghitung Koefisien Jalur
Langkah- langkah yang dilakukan untuk menghitung koefisien jalur adalah
(Muhidin, 2007):
1. Gambarkan dengan jelas diagram jalur yang mencerminkan proposisi
hipotetik yang diajukan, lengkap dengan persamaan strukturalnya.
2. Menghitung matriks korelasi antar variabel.
...
1
...
1
=
`
⁞
⁞
⁞
...
1
...
⁞
1
⁞
...
1
Formula untuk menghitung koefisien korelasi yang dicari adalah
menggunakan Product Moment Coeffisient dari Karl Pearson. Alasan
penggunaan teknik koefisien korelasi dari Karl Pearson adalah karena
variabel-variabel yang hendak dicari korelasinya memiliki skala
pengukuran interval.
Keterangan :
: Koefisien korelasi
n
: Jumlah sampel
: Variabel eksogen
: Variabel endogen
Universitas Sumatera Utara
7
: 1, 2, …, n
3. Hitung matriks korelasi antar variabel eksogenus yang menyusun substruktur tersebut.
...
1
=
...
1
...
⁞
1
⁞
1
4. Menghitung matriks invers korelasi eksogenus dengan rumus:
...
...
...
=
...
⁞
...
5. Menghitung Koefisien Jalur antar variabel eksogen dengan variabel
endogen.
...
x
=
...
Koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus:
Universitas Sumatera Utara
8
=
x
Keterangan:
: koefisien determinasi
: koefisien jalur
: korelasi antar variabel bebas ke-u dan variabel terikat ke-k
Maka dapat diperoleh Koefisien residu
:
=
Keterangan:
: Koefisien residu
: Koefisien determinasi
6. Pengujian koefisien jalur secara simultan.
Keterangan :
k : 1, 2, …, k
n : Banyaknya variabel eksogenus dalam sub-struktur yang sedang diuji
t : Mengikuti tabel distribusi F, dengan derajat bebas k dan n – k – 1
Kriteria pengujian
Ditolak jika F hitung > F tabel.
7. Menghitung besarnya pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung
(eksogen) terhadap variabel terikat (endogen) secara parsial, dapat
dilakukan dengan rumus:
Universitas Sumatera Utara
9
1. Besarnya pengaruh langsung (Direct Effect) variabel bebas
terhadap variabel terikat
.
DE = (
Keterangan:
u : 1,2,…, n
i : 1,2,…, n
2. Besarnya pengaruh tidak langsung (Indirect Effect) variabel bebas
terhadap variabel terikat
IE = (
(
melalui hubungan korelasi dari variabel
.
(
Keterangan:
i : 1,2,…, n
k : 1,2,…, n
1.7 Metode Penelitian
Untuk menyusun skripsi ini, penulis melakukan penerapan metode penelitian
dalam memperoleh data yang dibutuhkan, sehingga penyusunan skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Adapun metode yang digunakan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini adalah :
1. Membahas identifikasi masalah.
2. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data primer yaitu dengan tahapan
sebagai berikut:
a.
Melakukan penyebaran dan pengumpulan angket kepada konsumen
b.
Teknik Sampling
c.
Uji validitas dan reliabilitas
d.
Uji Statistik Analisis Jalur (Path Analysis)
e.
Pengolahan data dengan bantuan program SPSS dan microsof excel.
3. Kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara