INFLASI PENYEBAB DAN BIAYA material dan (1)
INFLASI : PENYEBAB DAN
BIAYA
EKONOMI
INTAN SUCI ANANDA
MANAJEMEN TRIMESTER
TAHUN I
1616.1111.0933
INFLASI : PENYEBAB DAN BIAYA
Pengertian Inflasi adalah suatu kondisi perekonomian dimana hargaharga secara keseluruhan mengalami kenaikan dalam waktu yang
panjang. Secara umum inflasi bisa terjadi karena jumlah uang yang
beredar lebih banyak dari pada uang yang dibutuhkan.Gejala ekonomi ini
tidak pernah bisa dihilangkan sampai tuntas.Maka biasanya usaha yang
dilakukan
adalah
hanya
sebatas
sampai
mengurangi
dan
mengendalikannya.
TEORI KLASIK INFLASI
Teori kuantitas uang digunakan untuk menjelaskan dalam jangka
panjang mempengaruhi tingkat harga dan tingkat inflasi.Inflasi adalah
fenomena ekonomi yang luas yang perhatian terhadap nilai ekonomi
sebagai alat tukar.Ketika semua harga naik maka nilai uang jatuh.
TINGKAT HARGA-HARGA DAN NILAI UANG
Fakta mengatakan bahwa orang bersedia untuk memberikan banyak
uang untuk ditukar dengan barang atau jasa yang Ia perlukan agar dapat
memuaskan keinginannya. Inflasi lebih mengenai nilai uang daripada nilai
barang. Ketika tingkat harga naik, konsumen harus membayar lebih untuk
barang-barang dan jasa yang mereka beli. Karena ingkat harga
merupakan pengukur nilai uang apabila tingkat harga mengalami
kenaikan berarti nilai uang lebih rendah karena setiap lembar mata uang
lokal hanya dapat membeli barang dan jasa dengan jumlah yang lebih
sedikit.
JUMLAH UANG YANG BEREDA, PERMINTAAN UANG, DAN
KESEIMBANGAN MONETER
Permintaan dan penawaran merupakan cara untuk menentukan nilai
uang dalam perekonomian. Jumlah permintaan uang tergantung pada
suku bunga yang dapat diperoleh seseorang dengan menggunakan uang
untuk membeli surat obligasi yang menghasilkan bunga. Kesimpulan,
tingkat harga yang tinggi berarti nilai uang rendah, mengakibatkan
meningkatnya jumlah permintaan uang. Jika tingkat harga di atas titik
keseimbangan, masyarakat menyimpan uang lebih banyak daripada yang
telah dicetak oleh bank sentral.Jika tingkat harga turun dibawah titik
keseimbangan, masyarakat ingin memiliki uang lebih sedikit daripada
yang telah dicetak oleh bank sentral.
BAGAIMANA PENAWARAN DAN PERMINTAAN UANG DETERMINE TINGKAT
HARGA EQUILIBRIUM?
Sumbu horizontal menunjukkan jumlah uang. Sumbu vertikal kiri
menunjukkan nilai uang, dan sumbu vertikal kanan menunjukkan tingkat
harga. Kurva penawaran untuk uang bersifat vertikal karena jumlah uang
yang dipasok ditetapkan oleh the Fed. Kurva permintaan untuk uang
miring ke bawah karena orang ingin memegang jumlah uang yang lebih
besar saat setiap dolar membeli lebih sedikit. Pada titik ekuilibrium, titik A,
nilai uang (pada sumbu kiri) dan tingkat harga (pada sumbu kanan) telah
disesuaikan untuk membawa jumlah uang yang dipasok dan jumlah uang
yang diminta menjadi seimbang.
DAMPAK-DAMPAK INJEKSI MONETER
Ketika terjadi peningkatan jumlah uang yang beredar menyebabkan
uang menjadi lebih banyak, hasilnya adalah peningkatan pada tingkat
harga yang menyebabkan nilai uang turun.Tingkat harga ditentukan dan
tingkat harga dapat berubah seiring berjalannya waktu dinamakan teori
jumlah uang. Menurut teori ini, jumlah uang yang tersedia dalam
perekonomian menentukan nilai uang, dan pertumbuhan jumlah uang
adalah penyebab utama inflasi.
Gambar ini menunjukkan apa yang terjadi. Injeksi moneter
menggeser kurva penawaran ke kanan dari MS1 ke MS2, dan ekuilibrium
bergerak dari titik A ke titik B. Sebagai hasilnya, nilai uang (ditunjukkan
pada sumbu kiri) menurun dari 1/2 menjadi 1/4 , dan tingkat harga
ekuilibrium (ditunjukkan pada sumbu kanan) meningkat dari 2 menjadi 4.
Dengan kata lain, ketika kenaikan jumlah uang beredar menghasilkan
dolar lebih banyak, hasilnya adalah kenaikan tingkat harga yang membuat
setiap dolar kurang berharga. . Penjelasan tentang bagaimana tingkat
harga ditentukan dan mengapa hal itu dapat berubah dari waktu ke waktu
disebut teori kuantitas uang. Menurut teori kuantitas, jumlah uang yang
tersedia dalam ekonomi menentukan nilai uang, dan pertumbuhan dalam
kuantitas Uang adalah penyebab utama inflasi. Seperti yang dikatakan
ekonom Milton Friedman, "Inflasi selalu dan di mana saja merupakan
fenomena moneter."
DIKOTOMI KLASIK DAN KENETRALAN MONETER
Variabel ekonomi dibagi menjadi dua kelompok, terdiri atas variabelvariabel nominal yaitu variabel yang diukur dengan unit moneter.
Kelompok kedua terdiri atas variabel-variabel riil yaitu variabel yang
karena diukur dengan unit fisik. Para ekonom menyebut pemisahan
determinan variabel riil dan nominal dikotomi klasik (classical dichotomy).
Penyederhanaan teori ekonomi, ini menyatakan perubahan jumlah uang
beredar tak mempengaruhi variabel riil. Ketidakrelevanan uang untuk
variabel riil ini disebut netralitas moneter (monetary neutrality). Untuk
belajar isu-isu jangka-panjang—netralitas moneter.
KECEPATAN DAN PERSAMAAN JUMLAH
Nilai nominal keluaran (PDB nominal) dengan jumlah uang untuk
membayar barang dan jasa yang baru diproduksi terhadap uang kartal
selama setahun biasa disebut dengan velositas uang (velocity of money)
yaitu uang merujuk pada kecepatan sebuah mata uang bergerak di dalam
ekonomi.Karena inflasi meningkat jumlah uang cepat berpindah tangan.
Sehingga terdapat persamaan kecepatan:
V = (P x Y) / M
Dimana, P adalah tingkat harga (deflator PDB), Y adalah jumlah
keluaran (PDB riil), dan M adalah jumlah uang. (V) adalah velositas uang.
Dengan sedikit penyusunan ulang dengan aljabar, persamaan ini menjadi
MxV=PxY
Persamaan
ini
dinakaman persamaan
jumlah (quantity
equation) karena menghubungkan jumlah uang (M) dengan nominal
keluaran (P x Y). Bahwa peningkatan pada jumlah uang di dalam sebuah
perekonomian terdapat tiga variabel lain: Tingkat harga pastinaik, jumlah
keluaran pasti naik, atau kecepatan yang pasti turun.
HIPERINFLASI : tingkat inflasi yang sangat tinggi
didefinisikan sebagai inflasi yang melebihi 50 persen per bulan,
lebih dari 1 persen per hari. Ketika biaya jadi terlalu besar dengan
hiperinflasi, uang kehilangan perannya sebagai penyimpan nilai, unit
hitung dan media pertukaran. Barter atau penggunaan uang komoditas
menjadi biasa. Data hiperinflasi digunakan untuk menunjukkan adanya
hubungan yang jelas antara jumlah uang dan tingkat harga.
PAJAK INFLASI
Ketika pemerintah menambah penghasilan dengan mencetak uang
lebih banyak, pemerintah dikatakan memungut pajak inflasi (inflation
tax). Pajak inflasi adalah penghasilan yang dikumpulkan oleh pemerintah
dengan cara mencetak uang. Pemerintah memiliki pengeluaran yang
tinggi, penerimaan pajak tidak cukup, dan keterbatasan kemampuan
untuk meminjam.Akibatnya, pemerintah beralih pada pencetakan uang
untuk membiayai pengeluaran.Sehingga terjadi peningkatan besar dalam
jumlah uang menyebabkan inflasi besar.Inflasi berakhir ketika pemerintah
melakukan perbaikan fiskal.Seperti pemotongan pengeluaran pemerintah
yang mengurangi perlunya pajak inflasi.
EFEK FISHER
Kenaikan pada tingkat pertumbuhan uang menaikkan tingkat inflasi,
tetapi tidak memengaruhi variabel riil.Yang berkaitan dengan efek uang
terhadap suku bunga. Fisher Equation menunjukkan perbedaan antara
tingkat bunga riil dan nominal.
Persamaan fisher :
i=r+p
i adalah suku bunga nominal, r adalah Suku bunga riil, p adalah tingkat
inflasi
Bunga nominal dapat berubah karena dua hal : karena tingkat
bunga riil berubah atau karena tingkat inflasi berubah. Efek fisher
menyatakan bahwa suku bunga nominal menyesuiakan dengan inflasi
yang diduga. Para ekonom menyebut tingkat bunga yang bank bayar
sebagai tingkat
bunga
nominal dan
kenaikan
daya
beli
Anda
sebagai tingkat bunga riil.
Teori kuantitas dan persamaan yaitu pertumbuhan uang
mempengaruhi tingkat bunga nominal. Menurut teori kuantitas, kenaikan
tingkat pertumbuhan uang satu persen menyebabkan kenaikan 1% pada
tingkat inflasi. Kenaikan 1% pada tingkat inflasi akan menyebabkan
kenaikan 1% pada tingkat bunga nominal.
r=i–π
dimana r adalah tingkat bunga riil, i adalah tingkat bunga nominal
dan p adalah tingkat inflasi. P hanyalah persentase perubahan tingkat
harga P.
BEBAN-BEBAN INFLASI
1. Turunnya Daya Beli dan Kekeliruan Mengenai Inflasi
Inflasi menurunkan daya beli uang yang telah ia peroleh dengan
susah payah.Saat harga naik,setiap unit pendapatan hanya akan mampu
membeli barang dan jasa dengan jumlah yang lebh sedikit. Namun dari
yang lainnya Ketika harga naik,para pembeli barang dan jasa membayar
lebih banyak untuk barang dan jasa yang mereka beli. sehingga para
penjual barang dan jasa memperoleh lebih banyak uang untuk barang dan
jasa yang mereka jual. Karena sebagian besar orang memperoleh
penghasilan dengan menjual jasa mereka, seperti tenaga kerja,inflasi
pada pendapatan berjalan seiring dengan inflasi harga. Jadi inflasi sendiri
tidak mengurangi daya beli riil masyarakat.
2. Biaya Sol Sepatu
Besarnya biaya pengangguran nilai uang yang Anda pegang
disebut dengan biaya sol sepatu (shoeleather costs) akibat inflasi karena
dengan lebih banyak berkunjung ke bank menyebabkan sepatu anda lebih
cepat rusak. Kerugian sebenarnya dari pengurangan nilai tabungan uang
bukanlah kerusakan nilai sepatu tersebut,melainkan waktu dan
kenyamanan yang harus dikorbankan agar dapat memegang lebih sedikit
uang dari pada yang diinginkan jika tidak ada inflasi.
3. Biaya Menu
Inflasi meningkatkan biaya menu yang harus ditanggung oleh
perusahaan. Di dalam lingkungan global yang rendah inflasi saat ini,
penyesuaian harga setiap tahun adalah strategi bisnis yang sesuai bagi
banyak perusahaan.Namun,ketika inflasi tinggi menyebabkan biaya
perusahaan naik dengan cepat,penyesuaian harga setiap tahun tidak
dapat dilakukan.
4. Distorsi Pajak Akibat Inflasi
Pajak atas keuntungan modal nominal dan pendapatan bunga
nominal adalah dua contoh interaksi system pajak dengan inflasi. Karena
perubahan pajak akibat inflasi ini,inflasi yang tinggi cenderung
menurunkan minat orang-orang untuk menabung. tabungan dalam
perekonomian memberikan sumber daya untuk investasi,yang pada
gilirannya menjadi bahan yang penting dalam pertumbuhan ekonomi
jangka panjang.
5. Kebingunan dan Ketidaknyamanan
Sulit untuk menilai akibat dari kebingungan dan ketidaknyamanan
yang muncul akibat inflasi. inflasi menyebabkan nilai riil uang berubah
pada waktu yang berbeda,menghitung keuntungan sebuah perusahaan
selisih antara perolehan dan biaya lebih rumit dilakukan dalam
perekonomian yang mengalami inflasi.
6. Kerugian Khusus Akibat Inflasi Tidak Terduga:Redistribusi
Kekayaan secara Acak
Redistribusi terjadi dikarenakan banyaknya pinjaman dalam
perekonomian yang ditentukan dengan satuan hitung uang.Inflasi mudah
untuk berubah dan tidak menentu ketika tingkat inflasi rata-rata
tinggi.Hubungan antara tingkat inflasi dan perubahan inflasi ini mengarah
pada kerugian inflasi lainnya.Jika sebuah Negara menerapkan kebijakan
moneter dengan menggunakan inflasi tinggi,Negara tersebut bukan hanya
menaggung beban akibat dari inflasi yang tak terduga akan
tetapi,redistribusi kekayaan yang tidak seimbang terkait dengan inflasi tak
terduga.
BIAYA
EKONOMI
INTAN SUCI ANANDA
MANAJEMEN TRIMESTER
TAHUN I
1616.1111.0933
INFLASI : PENYEBAB DAN BIAYA
Pengertian Inflasi adalah suatu kondisi perekonomian dimana hargaharga secara keseluruhan mengalami kenaikan dalam waktu yang
panjang. Secara umum inflasi bisa terjadi karena jumlah uang yang
beredar lebih banyak dari pada uang yang dibutuhkan.Gejala ekonomi ini
tidak pernah bisa dihilangkan sampai tuntas.Maka biasanya usaha yang
dilakukan
adalah
hanya
sebatas
sampai
mengurangi
dan
mengendalikannya.
TEORI KLASIK INFLASI
Teori kuantitas uang digunakan untuk menjelaskan dalam jangka
panjang mempengaruhi tingkat harga dan tingkat inflasi.Inflasi adalah
fenomena ekonomi yang luas yang perhatian terhadap nilai ekonomi
sebagai alat tukar.Ketika semua harga naik maka nilai uang jatuh.
TINGKAT HARGA-HARGA DAN NILAI UANG
Fakta mengatakan bahwa orang bersedia untuk memberikan banyak
uang untuk ditukar dengan barang atau jasa yang Ia perlukan agar dapat
memuaskan keinginannya. Inflasi lebih mengenai nilai uang daripada nilai
barang. Ketika tingkat harga naik, konsumen harus membayar lebih untuk
barang-barang dan jasa yang mereka beli. Karena ingkat harga
merupakan pengukur nilai uang apabila tingkat harga mengalami
kenaikan berarti nilai uang lebih rendah karena setiap lembar mata uang
lokal hanya dapat membeli barang dan jasa dengan jumlah yang lebih
sedikit.
JUMLAH UANG YANG BEREDA, PERMINTAAN UANG, DAN
KESEIMBANGAN MONETER
Permintaan dan penawaran merupakan cara untuk menentukan nilai
uang dalam perekonomian. Jumlah permintaan uang tergantung pada
suku bunga yang dapat diperoleh seseorang dengan menggunakan uang
untuk membeli surat obligasi yang menghasilkan bunga. Kesimpulan,
tingkat harga yang tinggi berarti nilai uang rendah, mengakibatkan
meningkatnya jumlah permintaan uang. Jika tingkat harga di atas titik
keseimbangan, masyarakat menyimpan uang lebih banyak daripada yang
telah dicetak oleh bank sentral.Jika tingkat harga turun dibawah titik
keseimbangan, masyarakat ingin memiliki uang lebih sedikit daripada
yang telah dicetak oleh bank sentral.
BAGAIMANA PENAWARAN DAN PERMINTAAN UANG DETERMINE TINGKAT
HARGA EQUILIBRIUM?
Sumbu horizontal menunjukkan jumlah uang. Sumbu vertikal kiri
menunjukkan nilai uang, dan sumbu vertikal kanan menunjukkan tingkat
harga. Kurva penawaran untuk uang bersifat vertikal karena jumlah uang
yang dipasok ditetapkan oleh the Fed. Kurva permintaan untuk uang
miring ke bawah karena orang ingin memegang jumlah uang yang lebih
besar saat setiap dolar membeli lebih sedikit. Pada titik ekuilibrium, titik A,
nilai uang (pada sumbu kiri) dan tingkat harga (pada sumbu kanan) telah
disesuaikan untuk membawa jumlah uang yang dipasok dan jumlah uang
yang diminta menjadi seimbang.
DAMPAK-DAMPAK INJEKSI MONETER
Ketika terjadi peningkatan jumlah uang yang beredar menyebabkan
uang menjadi lebih banyak, hasilnya adalah peningkatan pada tingkat
harga yang menyebabkan nilai uang turun.Tingkat harga ditentukan dan
tingkat harga dapat berubah seiring berjalannya waktu dinamakan teori
jumlah uang. Menurut teori ini, jumlah uang yang tersedia dalam
perekonomian menentukan nilai uang, dan pertumbuhan jumlah uang
adalah penyebab utama inflasi.
Gambar ini menunjukkan apa yang terjadi. Injeksi moneter
menggeser kurva penawaran ke kanan dari MS1 ke MS2, dan ekuilibrium
bergerak dari titik A ke titik B. Sebagai hasilnya, nilai uang (ditunjukkan
pada sumbu kiri) menurun dari 1/2 menjadi 1/4 , dan tingkat harga
ekuilibrium (ditunjukkan pada sumbu kanan) meningkat dari 2 menjadi 4.
Dengan kata lain, ketika kenaikan jumlah uang beredar menghasilkan
dolar lebih banyak, hasilnya adalah kenaikan tingkat harga yang membuat
setiap dolar kurang berharga. . Penjelasan tentang bagaimana tingkat
harga ditentukan dan mengapa hal itu dapat berubah dari waktu ke waktu
disebut teori kuantitas uang. Menurut teori kuantitas, jumlah uang yang
tersedia dalam ekonomi menentukan nilai uang, dan pertumbuhan dalam
kuantitas Uang adalah penyebab utama inflasi. Seperti yang dikatakan
ekonom Milton Friedman, "Inflasi selalu dan di mana saja merupakan
fenomena moneter."
DIKOTOMI KLASIK DAN KENETRALAN MONETER
Variabel ekonomi dibagi menjadi dua kelompok, terdiri atas variabelvariabel nominal yaitu variabel yang diukur dengan unit moneter.
Kelompok kedua terdiri atas variabel-variabel riil yaitu variabel yang
karena diukur dengan unit fisik. Para ekonom menyebut pemisahan
determinan variabel riil dan nominal dikotomi klasik (classical dichotomy).
Penyederhanaan teori ekonomi, ini menyatakan perubahan jumlah uang
beredar tak mempengaruhi variabel riil. Ketidakrelevanan uang untuk
variabel riil ini disebut netralitas moneter (monetary neutrality). Untuk
belajar isu-isu jangka-panjang—netralitas moneter.
KECEPATAN DAN PERSAMAAN JUMLAH
Nilai nominal keluaran (PDB nominal) dengan jumlah uang untuk
membayar barang dan jasa yang baru diproduksi terhadap uang kartal
selama setahun biasa disebut dengan velositas uang (velocity of money)
yaitu uang merujuk pada kecepatan sebuah mata uang bergerak di dalam
ekonomi.Karena inflasi meningkat jumlah uang cepat berpindah tangan.
Sehingga terdapat persamaan kecepatan:
V = (P x Y) / M
Dimana, P adalah tingkat harga (deflator PDB), Y adalah jumlah
keluaran (PDB riil), dan M adalah jumlah uang. (V) adalah velositas uang.
Dengan sedikit penyusunan ulang dengan aljabar, persamaan ini menjadi
MxV=PxY
Persamaan
ini
dinakaman persamaan
jumlah (quantity
equation) karena menghubungkan jumlah uang (M) dengan nominal
keluaran (P x Y). Bahwa peningkatan pada jumlah uang di dalam sebuah
perekonomian terdapat tiga variabel lain: Tingkat harga pastinaik, jumlah
keluaran pasti naik, atau kecepatan yang pasti turun.
HIPERINFLASI : tingkat inflasi yang sangat tinggi
didefinisikan sebagai inflasi yang melebihi 50 persen per bulan,
lebih dari 1 persen per hari. Ketika biaya jadi terlalu besar dengan
hiperinflasi, uang kehilangan perannya sebagai penyimpan nilai, unit
hitung dan media pertukaran. Barter atau penggunaan uang komoditas
menjadi biasa. Data hiperinflasi digunakan untuk menunjukkan adanya
hubungan yang jelas antara jumlah uang dan tingkat harga.
PAJAK INFLASI
Ketika pemerintah menambah penghasilan dengan mencetak uang
lebih banyak, pemerintah dikatakan memungut pajak inflasi (inflation
tax). Pajak inflasi adalah penghasilan yang dikumpulkan oleh pemerintah
dengan cara mencetak uang. Pemerintah memiliki pengeluaran yang
tinggi, penerimaan pajak tidak cukup, dan keterbatasan kemampuan
untuk meminjam.Akibatnya, pemerintah beralih pada pencetakan uang
untuk membiayai pengeluaran.Sehingga terjadi peningkatan besar dalam
jumlah uang menyebabkan inflasi besar.Inflasi berakhir ketika pemerintah
melakukan perbaikan fiskal.Seperti pemotongan pengeluaran pemerintah
yang mengurangi perlunya pajak inflasi.
EFEK FISHER
Kenaikan pada tingkat pertumbuhan uang menaikkan tingkat inflasi,
tetapi tidak memengaruhi variabel riil.Yang berkaitan dengan efek uang
terhadap suku bunga. Fisher Equation menunjukkan perbedaan antara
tingkat bunga riil dan nominal.
Persamaan fisher :
i=r+p
i adalah suku bunga nominal, r adalah Suku bunga riil, p adalah tingkat
inflasi
Bunga nominal dapat berubah karena dua hal : karena tingkat
bunga riil berubah atau karena tingkat inflasi berubah. Efek fisher
menyatakan bahwa suku bunga nominal menyesuiakan dengan inflasi
yang diduga. Para ekonom menyebut tingkat bunga yang bank bayar
sebagai tingkat
bunga
nominal dan
kenaikan
daya
beli
Anda
sebagai tingkat bunga riil.
Teori kuantitas dan persamaan yaitu pertumbuhan uang
mempengaruhi tingkat bunga nominal. Menurut teori kuantitas, kenaikan
tingkat pertumbuhan uang satu persen menyebabkan kenaikan 1% pada
tingkat inflasi. Kenaikan 1% pada tingkat inflasi akan menyebabkan
kenaikan 1% pada tingkat bunga nominal.
r=i–π
dimana r adalah tingkat bunga riil, i adalah tingkat bunga nominal
dan p adalah tingkat inflasi. P hanyalah persentase perubahan tingkat
harga P.
BEBAN-BEBAN INFLASI
1. Turunnya Daya Beli dan Kekeliruan Mengenai Inflasi
Inflasi menurunkan daya beli uang yang telah ia peroleh dengan
susah payah.Saat harga naik,setiap unit pendapatan hanya akan mampu
membeli barang dan jasa dengan jumlah yang lebh sedikit. Namun dari
yang lainnya Ketika harga naik,para pembeli barang dan jasa membayar
lebih banyak untuk barang dan jasa yang mereka beli. sehingga para
penjual barang dan jasa memperoleh lebih banyak uang untuk barang dan
jasa yang mereka jual. Karena sebagian besar orang memperoleh
penghasilan dengan menjual jasa mereka, seperti tenaga kerja,inflasi
pada pendapatan berjalan seiring dengan inflasi harga. Jadi inflasi sendiri
tidak mengurangi daya beli riil masyarakat.
2. Biaya Sol Sepatu
Besarnya biaya pengangguran nilai uang yang Anda pegang
disebut dengan biaya sol sepatu (shoeleather costs) akibat inflasi karena
dengan lebih banyak berkunjung ke bank menyebabkan sepatu anda lebih
cepat rusak. Kerugian sebenarnya dari pengurangan nilai tabungan uang
bukanlah kerusakan nilai sepatu tersebut,melainkan waktu dan
kenyamanan yang harus dikorbankan agar dapat memegang lebih sedikit
uang dari pada yang diinginkan jika tidak ada inflasi.
3. Biaya Menu
Inflasi meningkatkan biaya menu yang harus ditanggung oleh
perusahaan. Di dalam lingkungan global yang rendah inflasi saat ini,
penyesuaian harga setiap tahun adalah strategi bisnis yang sesuai bagi
banyak perusahaan.Namun,ketika inflasi tinggi menyebabkan biaya
perusahaan naik dengan cepat,penyesuaian harga setiap tahun tidak
dapat dilakukan.
4. Distorsi Pajak Akibat Inflasi
Pajak atas keuntungan modal nominal dan pendapatan bunga
nominal adalah dua contoh interaksi system pajak dengan inflasi. Karena
perubahan pajak akibat inflasi ini,inflasi yang tinggi cenderung
menurunkan minat orang-orang untuk menabung. tabungan dalam
perekonomian memberikan sumber daya untuk investasi,yang pada
gilirannya menjadi bahan yang penting dalam pertumbuhan ekonomi
jangka panjang.
5. Kebingunan dan Ketidaknyamanan
Sulit untuk menilai akibat dari kebingungan dan ketidaknyamanan
yang muncul akibat inflasi. inflasi menyebabkan nilai riil uang berubah
pada waktu yang berbeda,menghitung keuntungan sebuah perusahaan
selisih antara perolehan dan biaya lebih rumit dilakukan dalam
perekonomian yang mengalami inflasi.
6. Kerugian Khusus Akibat Inflasi Tidak Terduga:Redistribusi
Kekayaan secara Acak
Redistribusi terjadi dikarenakan banyaknya pinjaman dalam
perekonomian yang ditentukan dengan satuan hitung uang.Inflasi mudah
untuk berubah dan tidak menentu ketika tingkat inflasi rata-rata
tinggi.Hubungan antara tingkat inflasi dan perubahan inflasi ini mengarah
pada kerugian inflasi lainnya.Jika sebuah Negara menerapkan kebijakan
moneter dengan menggunakan inflasi tinggi,Negara tersebut bukan hanya
menaggung beban akibat dari inflasi yang tak terduga akan
tetapi,redistribusi kekayaan yang tidak seimbang terkait dengan inflasi tak
terduga.