model pembelajaran kooperatif Group Inve
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, pendidikan selalu mengalami pembaharuan dengan
berbagai model serta strategi pembelajaran yang lebih menarik dan
inovatif, dimana peserta didik dapat secara aktif membangun konsep untuk
memahami suatu materi pelajaran.
Mayoritas peserta didik menganggap bahwa mata pelajaran biologi
adalah mata pelajaran yang cenderung membosankan karena hampir
semua materi berupa materi hafalan, oleh karena itu dalam membelajarkan
biologi kepada peserta didik, guru hendaknya lebih memilih berbagai
variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga
tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui
bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan
tergantung
tujuan
pembelajarannya,
kesesuaian
dengan
materi
pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan sumbersumber belajar yang ada. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan
peran serta siswa adalah model pembelajaran kooperatif. Dalam model
pembelajaran kooperatif lebih menitikberatkan pada proses belajar pada
kelompok dan bukan mengerjakan sesuatu bersama kelompok. Proses
belajar dalam kelompok akan membantu siswa menemukan dan
membangun sendiri pemahaman mereka tentang materi pelajaran yang
tidak dapat ditemui pada metode konvensional.
Salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif adalah tipe
Group Investigation (GI) yang menuntut para siswa untuk memiliki
kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan
proses kelompok (group process skills). Para siswa memilih topik yang
ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai
subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan dalam
suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Sehingga kami memilih
model
pembelajaran
kooperatif
Group
Investigation
(GI)
dalam
membelajarkan materi struktur dan fungsi organ tumbuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran kooperatif Group
Investigation (GI ) ?
2. Bagaimana
sintak dalam pelaksanaan model pembelajaran
kooperatif Group Investigation (GI) ?
3. Apasaja kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran
kooperatif Group Investigation (GI) ?
4. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif Group
Investigation (GI) dalam materi struktur dan fungsi organ
tumbuhan ?
C. Tujuan
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran kooperatif Group
Investigation (GI ) ?
2. Bagaimana
sintak dalam pelaksanaan model pembelajaran
kooperatif Group Investigation (GI) ?
3. Apasaja kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran
kooperatif Group Investigation (GI) ?
4. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif Group
Investigation (GI) dalam materi struktur dan fungsi organ
tumbuhan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation
Salah satu model pembelajaran yang mendukung keterlibatan
siswa dalam kegiatan belajar adalah model pembelajaran GI (Krismanto,
2003:6). Sudjana (Mudrika, 2007:15) mengemukakan bahwa GI
dikembangkan
oleh
mengkombinasikan
Herbert
strategi
Thelen
mengajar
sebagai
yang
upaya
untuk
berorientasi
pada
pengembangan proses pengkajian akademis. Kemudian Joyce dan Weil
(1980:230)
menambahkan
bahwa
model
pembelajaran
GI
yang
dikembangkan oleh Thelen yang bertolak dari pandangan John Dewey dan
Michaelis yang memberikan pernyataan bahwa pendidikan dalam
masyarakat demokrasi seyogyanya mengajarkan demokrasi langsung.
Ide model pembelajaran group investigation bermula dari
perpsektif filosofis terhadap konsep belajar. Untuk dapat belajar, seseorang
harus memiliki pasangan atau teman. Pada tahun 1916, John Dewey,
menulis sebuah buku Democracy and Education (Arends, 1998). Dalam
buku itu, Dewey menggagas konsep pendidikan, bahwa kelas seharusnya
merupakan cermin masyarakat dan berfungsi sebagai laboratorium untuk
belajar tentang kehidupan nyata. Pemikiran Dewey yang utama tentang
pendidikan adalah:
siswa hendaknya aktif, learning by doing;
Belajar hendaknya didasari motivasi intrinsik;
Pengetahuan adalah berkembang, tidak bersifat tetap;
Kegiatan belajar hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan
minat siswa;
Pendidikan harus mencakup kegiatan belajar dengan prinsip
saling memahami dan saling menghormati satu sama lain,
artinya prosedur demokratis sangat penting;
Kegiatan belajar hendaknya berhubungan dengan dunia nyata.
Gagasan-gagasan Dewey akhirnya diwujudkan dalam model
group-investigation yang kemudian dikembangkan oleh Herbert Thelen.
Thelen menyatakan bahwa kelas hendaknya merupakan miniatur
demokrasi yang bertujuan mengkaji masalah-masalah sosial antar pribadi
(Arends, 1998).
Group Investigationn merupakan
salah satu bentuk model
pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas
siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan
dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran
atau siswa dapat mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak
perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk
mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk
memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam
keterampilan proses kelompok. Model Group Investigation dapat melatih
siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan
siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap
akhir pembelajaran.
Di sini guru lebih berperan sebagai konselor, konsultan, sumber
kritik yang konstruktif. Peran tersebut ditampilkan dalam proses
pemecahan masalah, pengelolaan kelas, dan pemaknaan perseorangan.
Peranan guru terkait dengan proses pemecahan masalah berkenaan dengan
kemampuan meneliti apa hakikat dan fokus masalah. Pengelolaan
ditampilkan berkenaan dengan kiat menentukan informasi yang diperlukan
dan pengorganisasian kelompok untuk memperoleh informasi tersebut.
Pemaknaan perseorangan berkenaan dengan inferensi yang diorganisasi
oleh kelompok dan bagaimana membedakan kemampuan perseorangan.
Sarana pendukung model pembelajaran ini adalah: lembaran kerja
siswa, bahan ajar, panduan bahan ajar untuk siswa dan untuk guru,
peralatan penelitian yang sesuai, meja dan kursi yang mudah dimobilisasi
atau ruangan kelas yang sudah ditata untuk itu.
Selanjutnya Thelen (Joyce dan Weil, 1980:332) mengemukakan
tiga konsep utama dalam pembelajaran GI, yaitu:
a. Inquiry
b. Knowledge
c. The dynamics of the learning group
B. Sintak Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation
Model group-investigation memiliki enam langkah pembelajaran
(Slavin, 1995), yaitu:
(1) grouping (menetapkan jumlah anggota kelompok, menentukan sumber,
memilih topik, merumuskan permasalahan)
(2)
planning
(menetapkan
apa
yang
akan
dipelajari,
bagaiman
mempelajari, siapa melakukan apa, apa tujuannya)
(3) investigation (saling tukar informasi dan ide, berdiskusi, klarifikasi,
mengumpulkan informasi, menganalisis data, membuat inferensi)
(4) organizing (anggota kelompok menulis laporan, merencanakan
presentasi laporan, penentuan penyaji, moderator, dan notulis)
(5) presenting (salah satu kelompok menyajikan, kelompok lain
mengamati, mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau
tanggapan)
(6) evaluating (masing-masing siswa melakukan koreksi terhadap laporan
masing-masing berdasarkan hasil diskusi kelas, siswa dan guru
berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan, melakukan
penilaian hasil belajar yang difokuskan pada pencapaian pemahaman.
Sementara itu Setiawan (2006:10) mendeskripsikan fase-fase
dalam pembelajaran GI yaitu sebagai berikut:
a.
Fase
membaca,
menerjemahkan,
dan
memahami
masalah
Pada fase ini siswa harus memahami permasalahnnya dengan jelas.
Apabila dipandang perlu membuat rencana apa yang harus dikerjakan,
mengartikan persoalan menurut bahasa mereka sendiri dengan jalan
berdiskusi dalam kelompoknya, yang kemudian didiskusikan dengan
kelompok lain. Jadi pada fase ini siswa memperlihatkan kecakapan
bagaimana ia memulai pemecahan suatu masalah, dengan:
a)
Menginterpretasikan soal berdasarkan pengertiannya
b)
Membuat
suatu
kesimpulan
tentang
apa
yang
harus
dikerjakannya.
b. Fase pemecahan masalah
Pada fase ini mungkin siswa menjadi bingung apa yang harus
dikerjakan pertama kali, maka peran guru sangat diperlukan, misalnya
memberikan saran untuk memulai dengan suatu cara, hal ini dimaksudkan
untuk memberikan tantangan atau menggali pengetahuan siswa, sehingga
mereka terangsang untuk mecoba mencari cara-cara yang mungkin untuk
digunakan dalam pemecahan soal tersebut, misalnya dengan membuat
gambar, mengamati pola atau membuat catatan-catatan penting. Pada fase
ini siswa diharapkan melakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Mendiskusikan
dan
memilih
cara
atau
strategi
untuk
menangani permasalahan
b) Memilih dengan tepat materi yang diperlukan
c) Menggunakan berbagai macam strategi yang mungkin
d) Mencoba ide-ide yang mereka dapatkan pada fase a.
e) Memilih cara-cara yang sistematis
f) Mencatat hal-hal penting
g) Bekerja secara bebas atau bekerja bersama-sama (atau keduaduanya)
h) Bertanya kepada guru untuk mendapatkan gambaran strategi
untuk penyelesaian
i) Membuat kesimpulan sementara
j) Mengecek kesimpulan sementara yang didapat sehingga yakin
akan kebenarannya
c. Fase menjawab dan mengkomunikasikan jawaban
Setelah memecahkan masalah, siswa harus diberikan pengertian
untuk mengecek kembali hasilnya, apakah jawaban yang diperoleh itu
cukup komunikatif atau dapat dipahami oleh orang lain, baik tulisan,
gambar, ataupun penjelasannya. Pada intinya fase ini siswa diharapkan
berhasil:
a) Mengecek hasil yang diperoleh
b) Mengevaluasi pekerjannya
c) Mencatat dan menginterpretasikan hasil yang diperoleh dengan
berbagai cara
d) Mentransfer keterampilan untuk diterapkan pada persoalan yang
lebih kompleks
C. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Group
Investigation
Menurut Setiawan (2006:9) mendeskripsikan beberapa kelebihan
dari pembelajaran GI, yaitu sebagai berikut:
1. Secara Pribadi
Dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas
Memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif
Rasa percaya diri dapat lebih meningkat
Dapat belajar untuk memecahkan, menangani suatu masalah
2. Secara Sosial / Kelompok
Meningkatkan belajar bekerja sama
Belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru
Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis
Belajar menghargai pendapat orang lain
Meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan
Sedangkan untuk kekurangan dari penerapan model pembelajaran
kooperatif group investigation:
1. Sedikitnya materi yang tersampaikan pada satu kali pertemuan
2. Sulitnya memberikan penilaian secara personal
3. Tidak semua topik cocok dengan model pembelajaran group
investigation (GI) model pembelajaran GI cocok untuk diterapkan pada
suatu topik yang menuntut siswa untuk memahami suatu bahasan dari
pengalaman yang dialami sendiri
4. Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif
D. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation
dalam Pembelajaran Biologi
Dalam simulasi ini kami memilih materi struktur dan fungsi organ
tumbuhan sebagai materi yang disampaikan kepada peserta didik kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP ).
Dari sintak yang telah disusun oleh pakar pendidikan, kami
melakukan
beberapa
modifikasi
terhadap
sintak
tersebut
dalam
melaksanakan simulasi pembelajaran, yaitu:
1. Guru membuka pelajaran
2. Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok heterogen
5. Guru menjelaskan rnaksud pernbelajaran dan tugas kelornpok
6. Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu
kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok
lain.
7. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada melalui
media belajar yang sudah tersedia (dibawa oleh siswa) secara kooperatif
berisi penemuan
8. Setelah selesai diskusi, guru menunjuk salah satu siswa dari masingmasing
kelompok
untuk
mempresentasiakan
hasil
pembahasan
kelompok.
9. Guru dan siswa menarik kesimpulan materi yang dipelajari.
10. Guru member tes evaluasi pada siswa berupa 10 pertanyaan pilihan
ganda
11. Guru memberi penghargaan dan menutup pertemuan
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation adalah salah satu
bentuk model pembelajaran kooperatif
yang menekankan pada
partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi)
pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia,
misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui
internet.
Sintak dari Model pembelajaran kooperatif Group Investigation
adalah:
(1) grouping
(2) planning
(3) investigation
(4) organizing
(5) presenting
(6) evaluating
Kelebihan model pembelajaran Kooperatif Group Investigation:
1. Secara Pribadi
Dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas
memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif
rasa percaya diri dapat lebih meningkat
dapat belajar untuk memecahkan, menangani suatu masalah
2. Secara Sosial / Kelompok
meningkatkan belajar bekerja sama
belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru
belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis
belajar menghargai pendapat orang lain
meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan
Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation:
1.
Sedikitnya materi yang tersampaikan pada satu kali pertemuan
2.
Sulitnya memberikan penilaian secara personal
3.
Tidak semua topik cocok dengan model pembelajaran kooperatif
group investigation (GI)
4.
Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif
B. Saran
Sudah saatnya para pengajar mengevaluasi cara mengajarnya dan
menyadari dampaknya terhadap anak didik. model pembelajaran
Cooperative Learning Group Investigation perlu lebih sering digunakan
karena suasana positif yang timbul akan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mencintai pelajaran dan sekolah / guru. Selain itu, siswa akan
merasa lebih terdorong untuk belajar dan berpikir.
DAFTAR PUSTAKA
http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-gamestournaments-tgt/
http://hayardin-blog.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-groupinvestigation.html#ixzz1uTNeqNkC
http://rajul-al.blogspot.com/2012/01/makalah-model-pembelajarankooperatif.html
http://www.ilmiahpendidikan.com/2011/08/penerapan-metode-pembelajaran.html
http://www.m-edukasi.web.id/2012/04/model-pembelajaran-groupinvestigation.html
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN
BIOLOGI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING
TEKNIK GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi pembelajaran
Biologi
KELOMPOK 7
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Amalia Hasanah
Didix Novitawati
Fitri Nurhayatun
Heni Rahmawati
Linnasif Sari Dewi
Sulastri
Ulya Granit Pramudita
(K4310003)
(K4310021)
(K4310030)
(K4310035)
(K4310048)
(K4310080)
(K4310086)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, pendidikan selalu mengalami pembaharuan dengan
berbagai model serta strategi pembelajaran yang lebih menarik dan
inovatif, dimana peserta didik dapat secara aktif membangun konsep untuk
memahami suatu materi pelajaran.
Mayoritas peserta didik menganggap bahwa mata pelajaran biologi
adalah mata pelajaran yang cenderung membosankan karena hampir
semua materi berupa materi hafalan, oleh karena itu dalam membelajarkan
biologi kepada peserta didik, guru hendaknya lebih memilih berbagai
variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga
tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui
bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan
tergantung
tujuan
pembelajarannya,
kesesuaian
dengan
materi
pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan sumbersumber belajar yang ada. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan
peran serta siswa adalah model pembelajaran kooperatif. Dalam model
pembelajaran kooperatif lebih menitikberatkan pada proses belajar pada
kelompok dan bukan mengerjakan sesuatu bersama kelompok. Proses
belajar dalam kelompok akan membantu siswa menemukan dan
membangun sendiri pemahaman mereka tentang materi pelajaran yang
tidak dapat ditemui pada metode konvensional.
Salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif adalah tipe
Group Investigation (GI) yang menuntut para siswa untuk memiliki
kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan
proses kelompok (group process skills). Para siswa memilih topik yang
ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai
subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan dalam
suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Sehingga kami memilih
model
pembelajaran
kooperatif
Group
Investigation
(GI)
dalam
membelajarkan materi struktur dan fungsi organ tumbuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran kooperatif Group
Investigation (GI ) ?
2. Bagaimana
sintak dalam pelaksanaan model pembelajaran
kooperatif Group Investigation (GI) ?
3. Apasaja kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran
kooperatif Group Investigation (GI) ?
4. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif Group
Investigation (GI) dalam materi struktur dan fungsi organ
tumbuhan ?
C. Tujuan
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran kooperatif Group
Investigation (GI ) ?
2. Bagaimana
sintak dalam pelaksanaan model pembelajaran
kooperatif Group Investigation (GI) ?
3. Apasaja kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran
kooperatif Group Investigation (GI) ?
4. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif Group
Investigation (GI) dalam materi struktur dan fungsi organ
tumbuhan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation
Salah satu model pembelajaran yang mendukung keterlibatan
siswa dalam kegiatan belajar adalah model pembelajaran GI (Krismanto,
2003:6). Sudjana (Mudrika, 2007:15) mengemukakan bahwa GI
dikembangkan
oleh
mengkombinasikan
Herbert
strategi
Thelen
mengajar
sebagai
yang
upaya
untuk
berorientasi
pada
pengembangan proses pengkajian akademis. Kemudian Joyce dan Weil
(1980:230)
menambahkan
bahwa
model
pembelajaran
GI
yang
dikembangkan oleh Thelen yang bertolak dari pandangan John Dewey dan
Michaelis yang memberikan pernyataan bahwa pendidikan dalam
masyarakat demokrasi seyogyanya mengajarkan demokrasi langsung.
Ide model pembelajaran group investigation bermula dari
perpsektif filosofis terhadap konsep belajar. Untuk dapat belajar, seseorang
harus memiliki pasangan atau teman. Pada tahun 1916, John Dewey,
menulis sebuah buku Democracy and Education (Arends, 1998). Dalam
buku itu, Dewey menggagas konsep pendidikan, bahwa kelas seharusnya
merupakan cermin masyarakat dan berfungsi sebagai laboratorium untuk
belajar tentang kehidupan nyata. Pemikiran Dewey yang utama tentang
pendidikan adalah:
siswa hendaknya aktif, learning by doing;
Belajar hendaknya didasari motivasi intrinsik;
Pengetahuan adalah berkembang, tidak bersifat tetap;
Kegiatan belajar hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan
minat siswa;
Pendidikan harus mencakup kegiatan belajar dengan prinsip
saling memahami dan saling menghormati satu sama lain,
artinya prosedur demokratis sangat penting;
Kegiatan belajar hendaknya berhubungan dengan dunia nyata.
Gagasan-gagasan Dewey akhirnya diwujudkan dalam model
group-investigation yang kemudian dikembangkan oleh Herbert Thelen.
Thelen menyatakan bahwa kelas hendaknya merupakan miniatur
demokrasi yang bertujuan mengkaji masalah-masalah sosial antar pribadi
(Arends, 1998).
Group Investigationn merupakan
salah satu bentuk model
pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas
siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan
dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran
atau siswa dapat mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak
perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk
mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk
memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam
keterampilan proses kelompok. Model Group Investigation dapat melatih
siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan
siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap
akhir pembelajaran.
Di sini guru lebih berperan sebagai konselor, konsultan, sumber
kritik yang konstruktif. Peran tersebut ditampilkan dalam proses
pemecahan masalah, pengelolaan kelas, dan pemaknaan perseorangan.
Peranan guru terkait dengan proses pemecahan masalah berkenaan dengan
kemampuan meneliti apa hakikat dan fokus masalah. Pengelolaan
ditampilkan berkenaan dengan kiat menentukan informasi yang diperlukan
dan pengorganisasian kelompok untuk memperoleh informasi tersebut.
Pemaknaan perseorangan berkenaan dengan inferensi yang diorganisasi
oleh kelompok dan bagaimana membedakan kemampuan perseorangan.
Sarana pendukung model pembelajaran ini adalah: lembaran kerja
siswa, bahan ajar, panduan bahan ajar untuk siswa dan untuk guru,
peralatan penelitian yang sesuai, meja dan kursi yang mudah dimobilisasi
atau ruangan kelas yang sudah ditata untuk itu.
Selanjutnya Thelen (Joyce dan Weil, 1980:332) mengemukakan
tiga konsep utama dalam pembelajaran GI, yaitu:
a. Inquiry
b. Knowledge
c. The dynamics of the learning group
B. Sintak Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation
Model group-investigation memiliki enam langkah pembelajaran
(Slavin, 1995), yaitu:
(1) grouping (menetapkan jumlah anggota kelompok, menentukan sumber,
memilih topik, merumuskan permasalahan)
(2)
planning
(menetapkan
apa
yang
akan
dipelajari,
bagaiman
mempelajari, siapa melakukan apa, apa tujuannya)
(3) investigation (saling tukar informasi dan ide, berdiskusi, klarifikasi,
mengumpulkan informasi, menganalisis data, membuat inferensi)
(4) organizing (anggota kelompok menulis laporan, merencanakan
presentasi laporan, penentuan penyaji, moderator, dan notulis)
(5) presenting (salah satu kelompok menyajikan, kelompok lain
mengamati, mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau
tanggapan)
(6) evaluating (masing-masing siswa melakukan koreksi terhadap laporan
masing-masing berdasarkan hasil diskusi kelas, siswa dan guru
berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan, melakukan
penilaian hasil belajar yang difokuskan pada pencapaian pemahaman.
Sementara itu Setiawan (2006:10) mendeskripsikan fase-fase
dalam pembelajaran GI yaitu sebagai berikut:
a.
Fase
membaca,
menerjemahkan,
dan
memahami
masalah
Pada fase ini siswa harus memahami permasalahnnya dengan jelas.
Apabila dipandang perlu membuat rencana apa yang harus dikerjakan,
mengartikan persoalan menurut bahasa mereka sendiri dengan jalan
berdiskusi dalam kelompoknya, yang kemudian didiskusikan dengan
kelompok lain. Jadi pada fase ini siswa memperlihatkan kecakapan
bagaimana ia memulai pemecahan suatu masalah, dengan:
a)
Menginterpretasikan soal berdasarkan pengertiannya
b)
Membuat
suatu
kesimpulan
tentang
apa
yang
harus
dikerjakannya.
b. Fase pemecahan masalah
Pada fase ini mungkin siswa menjadi bingung apa yang harus
dikerjakan pertama kali, maka peran guru sangat diperlukan, misalnya
memberikan saran untuk memulai dengan suatu cara, hal ini dimaksudkan
untuk memberikan tantangan atau menggali pengetahuan siswa, sehingga
mereka terangsang untuk mecoba mencari cara-cara yang mungkin untuk
digunakan dalam pemecahan soal tersebut, misalnya dengan membuat
gambar, mengamati pola atau membuat catatan-catatan penting. Pada fase
ini siswa diharapkan melakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Mendiskusikan
dan
memilih
cara
atau
strategi
untuk
menangani permasalahan
b) Memilih dengan tepat materi yang diperlukan
c) Menggunakan berbagai macam strategi yang mungkin
d) Mencoba ide-ide yang mereka dapatkan pada fase a.
e) Memilih cara-cara yang sistematis
f) Mencatat hal-hal penting
g) Bekerja secara bebas atau bekerja bersama-sama (atau keduaduanya)
h) Bertanya kepada guru untuk mendapatkan gambaran strategi
untuk penyelesaian
i) Membuat kesimpulan sementara
j) Mengecek kesimpulan sementara yang didapat sehingga yakin
akan kebenarannya
c. Fase menjawab dan mengkomunikasikan jawaban
Setelah memecahkan masalah, siswa harus diberikan pengertian
untuk mengecek kembali hasilnya, apakah jawaban yang diperoleh itu
cukup komunikatif atau dapat dipahami oleh orang lain, baik tulisan,
gambar, ataupun penjelasannya. Pada intinya fase ini siswa diharapkan
berhasil:
a) Mengecek hasil yang diperoleh
b) Mengevaluasi pekerjannya
c) Mencatat dan menginterpretasikan hasil yang diperoleh dengan
berbagai cara
d) Mentransfer keterampilan untuk diterapkan pada persoalan yang
lebih kompleks
C. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Group
Investigation
Menurut Setiawan (2006:9) mendeskripsikan beberapa kelebihan
dari pembelajaran GI, yaitu sebagai berikut:
1. Secara Pribadi
Dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas
Memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif
Rasa percaya diri dapat lebih meningkat
Dapat belajar untuk memecahkan, menangani suatu masalah
2. Secara Sosial / Kelompok
Meningkatkan belajar bekerja sama
Belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru
Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis
Belajar menghargai pendapat orang lain
Meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan
Sedangkan untuk kekurangan dari penerapan model pembelajaran
kooperatif group investigation:
1. Sedikitnya materi yang tersampaikan pada satu kali pertemuan
2. Sulitnya memberikan penilaian secara personal
3. Tidak semua topik cocok dengan model pembelajaran group
investigation (GI) model pembelajaran GI cocok untuk diterapkan pada
suatu topik yang menuntut siswa untuk memahami suatu bahasan dari
pengalaman yang dialami sendiri
4. Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif
D. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation
dalam Pembelajaran Biologi
Dalam simulasi ini kami memilih materi struktur dan fungsi organ
tumbuhan sebagai materi yang disampaikan kepada peserta didik kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP ).
Dari sintak yang telah disusun oleh pakar pendidikan, kami
melakukan
beberapa
modifikasi
terhadap
sintak
tersebut
dalam
melaksanakan simulasi pembelajaran, yaitu:
1. Guru membuka pelajaran
2. Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok heterogen
5. Guru menjelaskan rnaksud pernbelajaran dan tugas kelornpok
6. Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu
kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok
lain.
7. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada melalui
media belajar yang sudah tersedia (dibawa oleh siswa) secara kooperatif
berisi penemuan
8. Setelah selesai diskusi, guru menunjuk salah satu siswa dari masingmasing
kelompok
untuk
mempresentasiakan
hasil
pembahasan
kelompok.
9. Guru dan siswa menarik kesimpulan materi yang dipelajari.
10. Guru member tes evaluasi pada siswa berupa 10 pertanyaan pilihan
ganda
11. Guru memberi penghargaan dan menutup pertemuan
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation adalah salah satu
bentuk model pembelajaran kooperatif
yang menekankan pada
partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi)
pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia,
misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui
internet.
Sintak dari Model pembelajaran kooperatif Group Investigation
adalah:
(1) grouping
(2) planning
(3) investigation
(4) organizing
(5) presenting
(6) evaluating
Kelebihan model pembelajaran Kooperatif Group Investigation:
1. Secara Pribadi
Dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas
memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif
rasa percaya diri dapat lebih meningkat
dapat belajar untuk memecahkan, menangani suatu masalah
2. Secara Sosial / Kelompok
meningkatkan belajar bekerja sama
belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru
belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis
belajar menghargai pendapat orang lain
meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan
Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation:
1.
Sedikitnya materi yang tersampaikan pada satu kali pertemuan
2.
Sulitnya memberikan penilaian secara personal
3.
Tidak semua topik cocok dengan model pembelajaran kooperatif
group investigation (GI)
4.
Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif
B. Saran
Sudah saatnya para pengajar mengevaluasi cara mengajarnya dan
menyadari dampaknya terhadap anak didik. model pembelajaran
Cooperative Learning Group Investigation perlu lebih sering digunakan
karena suasana positif yang timbul akan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mencintai pelajaran dan sekolah / guru. Selain itu, siswa akan
merasa lebih terdorong untuk belajar dan berpikir.
DAFTAR PUSTAKA
http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-gamestournaments-tgt/
http://hayardin-blog.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-groupinvestigation.html#ixzz1uTNeqNkC
http://rajul-al.blogspot.com/2012/01/makalah-model-pembelajarankooperatif.html
http://www.ilmiahpendidikan.com/2011/08/penerapan-metode-pembelajaran.html
http://www.m-edukasi.web.id/2012/04/model-pembelajaran-groupinvestigation.html
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN
BIOLOGI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING
TEKNIK GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi pembelajaran
Biologi
KELOMPOK 7
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Amalia Hasanah
Didix Novitawati
Fitri Nurhayatun
Heni Rahmawati
Linnasif Sari Dewi
Sulastri
Ulya Granit Pramudita
(K4310003)
(K4310021)
(K4310030)
(K4310035)
(K4310048)
(K4310080)
(K4310086)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012