Penerapan Demokrasi Di Indonesia. pdf

SMAN 1 BABELAN
DIREKTORAT PROGRAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Diajukan Guna Memenuhi Tugas PKN

PENERAPAN DEMOKRASI DI INDONESIA
Kelas
: XI IPA 2
Pembimbing : Dra. Hj. Nurhayati . MA.
Kelompok :
1. Siti Masrifah
2. Syafira Firdhiani
3. Ulfiatun Nurul F.
4. Vera Ratna A.
5. Wisnu Dwi P.
6. Yulia Ningsih

Tahun Ajaran
2014/2015
Jl. Kebalen Indah
SMAN 1 BABELAN


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan

penulisan

makalah

ini

dengan

judul

“PENERAPAN

DEMOKRASI DI INDONESIA” dengan baik. Penulisan makalah ini

merupakan salah satu syarat untuk melengkapi dan memperoleh nilai dari guru
PKN kami sebagi pelengkap dari presentasi.
Mengingat dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, penulis
mengharapkan bimbingan, saran dan kritik yang membangun kepada penulis,
sehingga dikemudian hari penulis dapat menciptakan karya tulis yang lebih baik
lagi.
Tidak lupa, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa pihak
lainnya, sehingga makalah ini selesai disusun. Serta tidak lupa kami ucapkan
terima kasih pula kepada semua jajaran siswa/siswi SMAN 1 BABELAN yang
tidak dapat saya sebut satu persatu.
Telah sampailah penulis dalam menyelesaikan penulisan ini yang sematamata, karena berkat rahmat Allah S.W.T yang telah memberikan kemudahan
dalam setiap langkah kepada penulis menuju cita-cita yang penulis impikan.
Disamping itu masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu
penulis menyampaikan maaf dan sebagai perubahan yang berarti dalam
perkembangan yang positif baik dalam penulisan makalah ini maupun karya tulis
lain yang akan penulis ciptakan dikemudian hari, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun.
Akhir kata penulis berharap semoga penulisan makalah ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.


Bekasi, 07 November 2014
Penulis

i

DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ....................................................................................

i

Daftar Isi ................................................ .............................................

ii

BAB I PENDAHUUAN .....................................................................

1

1.1.Latar Belakang ............................................................................


1

1.2.Tujuan ........................................................................................

1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................

2

2.1.Prinsip – Prinsip Demokrasi Pancasila ........................................

2

2.2.Nilai Moral Dari Pancasila

4

……………………………………


2.3.Paham Kegotongroyongan dan Kekeluargaan

…………………

4

2.4.Prinsip Pokok Demokrasi Pancasila ……………………………..

5

BAB III PENUTUP ...........................................................................

7

3.1.Kesimpulan ................................................................................

7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………


8

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Memahami makna demokrasi sangat penting dilakukan, supaya kalian tidak terjebak
kepada penafsiran yang salah dalam mengartikan demokrasi. Jika kalian salah dalam
menafsirkan makna demokrasi, maka dalam mewujudkannya pun akan salah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, demokrasi merupakan istilah politik yang
berarti pemerintahan rakyat. Hal tersebut bisa diartikan bahwa dalam sebuah
negara demokrasi kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh
mereka atau wakil – wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan bebas.
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan
politik negara (eksekutif, judikatif, dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga

negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain.
Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga
lembaga negara ini bisa saling mengontrol berdasarkan prinsip check and balance (pengawasan
dan pertimbagan).

1.2

Tujuan
Mengetahui tentang Demokrasi, Makna Demokrasi, dan prinsip – prinsip demokrasi.

PENERAPAN DEMOKRASI DI INDONESIA

1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Prinsip – Prinsip Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat,
konstitusional dengan mekanisme kedaulatan rakyat berdasarkan konstitusi yaitu Undangundang Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD

1945.
Ahmad Sanusi dalam tulisannya yang berjudul Memberdayakan Masyarakat dalam
Pelaksanaan 10 Pilar Demokrasi (2006: 193-205), mengutarakan 10 pilar demokrasi
konstitusional Indonesia menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yaitu :
1) Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, seluk beluk sistem serta
perilaku dalam menyelenggarakan kenegaraan RI harus taat asas, konsisten, atau sesuai
dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar KetuhananYang Maha Esa.
2) Demokrasi dengan kecerdasan. Artinya, mengatur dan menyelenggarakan demokrasi
menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 itu bukan
dengan kekuatan naluri, kekuatan otot, atau kekuatan massa semata-mata. Pelaksanaan
demokrasi itu justru lebih menuntut kecerdasan rohaniah, kecerdasan aqliyah, kecerdasan
rasional, dan kecerdasan emosional.
3) Demokrasi yang berkedaulatan rakyat. Artinya, Kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat.
Secara prinsip, rakyatlah yang memiliki/memegang kedaulatan itu. Dalam batas-batas
tertentu kedaulatan rakyat itu dipercayakan kepada wakil-wakil rakyat di MPR
(DPR/DPD) dan DPRD.
4) Demokrasi dengan rule of law. Hal ini mempunyai empat makna penting. Pertama,
kekuasaan negara Republik Indonesia itu harus mengandung, melindungi, serta
mengembangkan kebenaran hukum (legal truth) bukan demokrasi ugal-ugalan, demokrasi

dagelan, atau demokrasi manipulatif. Kedua, kekuasaan negara itu memberikan keadilan
hukum (legal justice) bukan demokrasi yang terbatas pada keadilan formal dan pura-pura.
Ketiga, kekuasaan negara itu menjamin kepastian hukum (legal security) bukan
demokrasi yang membiarkan kesemrawutan atau anarki. Keempat, kekuasaan negara itu
mengembangkan manfaat atau kepentingan hokum (legal interest), seperti kedamaian dan
pembangunan, bukan demokrasi yang justru mempopulerkan fitnah dan hujatan atau
menciptakan perpecahan, permusuhan, dan kerusakan.

PENERAPAN DEMOKRASI DI INDONESIA

2

5) Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara. Artinya, demokrasi menurut UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bukan saja mengakui kekuasaan
negara Republik Indonesia yang tidak tak terbatas secara hukum, melainkan juga
demokrasi itu dikuatkan denganpemisahan kekuasaan negara dan diserahkan kepada
badan-badan Negara yang bertanggung jawab. Jadi demokrasi menurut Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengenal semacam pembagian dan
pemisahan kekuasaan (division and separation of power), dengan system pengawasan dan
perimbangan (check and balances).
6) Demokrasi dengan hak asasi manusia, Artinya, demokrasi menurut Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengakui hak asasi manusia yang
tujuannya bukan saja menghormati hak-hak asas tersebut, melainkan terlebih-lebih untuk
meningkatkan martabat dan derajat manusia seutuhnya.
7) Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka. Artinya, demokrasi menurut UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menghendaki diberlakukannya
sistem pengadilan yang merdeka (independen) yang memberi peluang seluas-luasnya
kepada semua pihak yang berkepentingan untuk mencari dan menemukan hukum yang
seadil-adilnya. Di muka pengadilan yang merdeka itu penggugat dengan pengacaranya,
penuntut umum dan terdakwa dengan pengacaranya mempunyai hak yang sama untuk
mengajukan konsiderans (pertimbangan), dalil-dalil, fakta-fakta, saksi, alat pembuktian,
dan petitumnya.
8) Demokrasi dengan otonomi daerah. Artinya, otonomi daerah merupakan pembatasan
terhadap kekuasaan negara, khususnya kekuasaan legislatif dan eksekutif di tingkat pusat,
dan lebih khusus lagi pembatasan atas kekuasaan Presiden. Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara jelas memerintahkan dibentuknya daerahdaerah otonom pada propinsi dan kabupaten/kota. Dengan Peraturan Pemerintah, daerahdaerah otonom itu dibangun dan disiapkan untuk mampu mengatur dan
menyelenggarakan urusan-urusan pemerintahan sebagai urusan rumah tangganya sendiri
yang diserahkan oleh Pemerintah Pusat kepadanya.
9) Demokrasi dengan kemakmuran. Artinya, demokrasi itu bukan hanya soal kebebasan dan
hak, bukan hanya soal kewajiban dan tanggung jawab, bukan pula hanya soal
mengorganisir kedaulatan rakyat atau pembagian kekuasaan kenegaraan. Demokrasi itu
bukan pula hanya soal otonomi daerah dan keadilan hukum. Sebab bersamaan dengan itu

semua, demokrasi menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 itu ternyata ditujukan untuk membangun negara kemakmuran (welfare state) oleh
danuntuk sebesar-besarnya rakyat Indonesia.
10) Demokrasi yang berkeadilan sosial. Artinya, Demokrasi menurut Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menggariskan keadilansosial di antara berbagai
kelompok, golongan, dan lapisan masyarakat. Tidakada golongan, lapisan, kelompok,
satuan, atau organisasi yang jadi anak emas, yang diberi berbagai keistimewaan atau hakhak khusus.
PENERAPAN DEMOKRASI DI INDONESIA

3

Karakter utama demokrasi Pancasila adalah sila keempat, yaitu Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmah kebijaksanaan dalam p e r m u s y a w a r a t a n / p e r w a k i l a n . Dengan kata
lain, demokrasi Pancasila mengandung tiga karakter utama, yaitu kerakyatan, permusyawaratan,
dan hikmat kebijaksanaan.
Tiga karakter tersebut sekaligus berkedudukan sebagai cita-cita luhur penerapan demokrasi
di Indonesia. Cita-cita kerakyatan merupakan bentuk penghormatan kepada rakyat Indonesia
dengan member kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk berperan atau terlibat dalam proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemerintah. Citacita permusyawaratan
memancarkan keinginan untuk mewujudkan negara persatuan yang dapat mengatasi paham
perseorangan atau golongan. Sedangkan cita-cita hikmat kebijaksanaan merupakan keinginan
bangsa Indonesia bahwa demokrasi yang diterapkan di Indonesia merupakan demokrasi yang
didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan, perikemanusian, persatuan, permusyawaratan dan
keadilan. Hikmat kebijaksanaan itu adalah perpaduan antara kebenaran yang berasal dari Tuhan
dengan pemikiran manusia.

2.2 Nilai Moral Dari Pancasila
Demokrasi Pancasila mengandung beberapa nilai moral yang bersumber dari Pancasila, yaitu:
Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Pelaksanaan kebebasan yang dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, diri sendiri dan orang lain.
Mewujudkan rasa keadilan sosial.
Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.
Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

2.3 Paham Kegotongroyongan dan Kekeluargaan
Demokrasi Pancasila mendasarkan diri pada paham kekeluargaan dan kegotongroyongan
yang ditujukan untuk :
Kesejahteraan rakyat.
Mendukung unsur-unsur kesadaran ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
Menolak atheism.
Menegakkan kebenaran yang berdasarkan budi pekerti yang luhur.
PENERAPAN DEMOKRASI DI INDONESIA

4

Mengembangkan keperibadian Indonesia.
Menciptakan keseimbangan perikehidupan individu dan masyarakat, jasmani dan rohani,
lahir dan batin, hubunganmanusia dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan
Tuhannya.
Ciri demokrasi Pancasila Menurut Pancasila :
1. Pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi
2. Adanya pemilu secara berkesinambungan
3. Adanya peran-peran kelompok kepentingan
4. Adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak minoritas.
5. Demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara untuk menyelesaikan
masalah.
6. Ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan suara terbanyak.
2.4 Prinsip Pokok Demokrasi Pancasila
Prinsip merupakan kebenaran yang pokok/dasar orang berfikir, bertindak dan lain
sebagainya. Dalam menjalankan prinsip-prinsip demokrasi secara umum, terdapat 2 landasan
pokok yang menjadi dasar yang merupakan syarat mutlak untuk harus diketahui oleh setiap
orang yang menjadi pemimpin negara/rakyat/masyarakat/organisasi/partai/keluarga, yaitu :
1. Suatu negara itu adalah milik seluruh rakyatnya, jadi bukan milik perorangan atau milik
suatu keluarga/kelompok/golongan/partai, dan bukan pula milik penguasa negara.
2. Siapapun yang menjadi pemegang kekuasaan negara, prinsipnya adalah selaku pengurusa
rakyat, yaitu harus bisa bersikap dan bertindak adil terhadap seluruh rakyatnya, dan
sekaligus selaku pelayana rakyat, yaitu tidak boleh/bisa bertindak zalim terhadap
tuannyaa, yakni rakyat.
Adapun fungsi demokrasi Pancasila sebagai berikut :
Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara, misalkan :
1. Ikut menyukseskan Pemilu.
2. Ikut menyukseskan pembangunan.
3. Ikut duduk dalam badan perwakilan/permusyawaratan.
Menjamin tetap tegaknya negara RI.
Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan sistem
konstitusional.
Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila.
Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara lembaga Negara.
Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab.
PENERAPAN DEMOKRASI DI INDONESIA

5

Adapun prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Pemerintahan berdasarkan hukum: dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:
a. Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan
kekuasaan belaka (machtstaat),
b. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan tidak terbatas).
c. Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan MPR.
2. Perlindungan terhadap hak asasi manusia.
3. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah.
4. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang
merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh
Presiden, BPK, DPR, DPA atau lainnya.
5. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi Untuk menyalurkan
aspirasi rakyat.
6. Pelaksanaan Pemilihan Umum.
7. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2
UUD 1945).
8. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
9. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri
sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain.
10. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.

PENERAPAN DEMOKRASI DI INDONESIA

6

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah membaca dan memahami uraian materi di atas bahwa kehidupan demokratis itu
penting.
Pada hakikatnya sebuah negara dapat disebut sebagai negara yang demokratis, apabila di
dalam pemerintahan tersebut rakyat memiliki persamaan di depan hukum, memiliki
kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, dan memperoleh pendapatan yang
layak karena terjadi distribusi pendapatan yang adil, serta memiliki kekebasan yang bertanggung
jawab.

PENERAPAN DEMOKRASI DI INDONESIA

7

DAFTAR PUSTAKA
[1]

URL : http://bse.kemdikbud.go.id.htm , 07 november 2014

[2]

URL : http://www.sistempemerintahan.blogspot.com/2013/05demokasi.htm,
07 november 2014

[3]

URL : http://www.wikipedia.org/wiki/Demokrasi.htm, 07 november 2014

8