Riset Dan Teknologi Otomotif Untuk Indon

“ Riset Dan Teknologi Otomotif Untuk Indonesia Mandiri “
Teknologi saat ini semakin cepat berkembangnya hingga tak terbendung, yang
awal mulanya dari swasembada teknologi sekarang berubah menjadi ketahanan teknologi.
Dan Indonesia merupakan bagian dari pasar global yang harus kita jalani. Persaingan
global meliputi sumber SDM, produk, bea, teknologi dan sebagainya.
Rasio, raga, dan rasa merupakan 3 hal yang harus dimiliki kita untuk menjadi
seorang technopreneur. Rasio merupakn intelektual yang harus kita miliki, raga merupakan
kesehatan jasmani yang harus mendukung intelektual kita, dan rasa yang membuat kita
akan bersinergi lebih baik. Technopreneur merupakan seorang yang memberi sesuatu
manfaat bagi khalayak luas yang merubah kualitas kehidupan.
Dewasa ini Industri otomotf di Dunia berkembang seiring majunya teknologi. Mobil
listrik pun dikembangkan baik dinegara berkembang maupun negara maju. Untuk
Indonesia sendiri masih banyak kendala dalam mengembangkan mobil listrik ini yakni
cadangan energi, konsumtif, permintaan BBM, dan potensi kurang walaupun SDM pintar,
sumber daya banyak, pasar besar, dan industri cukup.
Untuk saat ini kementrian riset melakukan berbagai hal untuk terciptanya
Indonesia yang lebih baik diantaranya,
a.
b.
c.
d.

e.

Bekerjasama dengan kementrian Industri dan pemerintah
Outbputnya yakni mobil murah dan multiguna
Rencana membuat mesin sendiri karena saat ini mesin import
Menumbuhkan potensi otomotif di Indonesia
Support terhadap berbagai kalangan untuk terus berkarya
Seperti kita ketahui BBM di Indonesia disubsidi oleh pemerintah.

Penggunaan minyak di Indonesia saat ini mencapai 50%. Pemerintah
merencanakan pengurangan sampai 25%. Dan akan meningkatkan
energi terbarukan. Seperti geothermal sebanyak 5%, batu bara 33%.
Sehingga bahan bakar minyak akan ditekan semaksimal mungkin.
Selain itu akan dikembangkan juga seperti CNG, LGV, LNG, dan
biodiesel.

CNG merupakan bahan bakar gas yang terbentuk oleh C1, C2,
etan dan metan, yang dikonversi sampai 250 bar agar lebih ramah
lingkungan , mudah digunakan, dan safety. Namun ada beberapa
kendala untuk mengembangkan CNG di Indonesia ini yakni,


-

Sumber gas
Pipa gas
Pasar

Indonesia peringkat 10 didunia sebagai produsen gas, namun dalam penggunaan
CNG sendiri Indonesia menempati posisi 41. Hal ini dikarenakan pemerintah kurang
mendukung. Harga BBM disubsidi sehingga CNG kurang dilirik oleh pengguna bahan
bakar. Kekurangan CNG ini terdapat dari segi volum gasnya yakni hanya 17 liter, berbeda
dengan LPG yang mencapai 40 liter.
Berikut merupakan tipe-tipe tabung gas,
a. 100% still ( harga murah, namun berat )
b. Sebagian still dan composite hanya dibagian tengah ( relatif mahal, namun
ringan )
c. Sebagian still dan composite diseluruh badan ( teramat mahal namun ringan )
d. 100% composite ( mahal sekali, namun ringan )
Saat ini Pertamina mendukung hanya di Infrastruktur, yang bekerjasama dengan
Kemenhub dalam pendistribusian, Kemenkeu untuk penetapan kebijakan fiskal,

Kemenriset dalam hal penelitian, dan KemenESDM dalam jaminan supplay gas. Untuk
menjual suatu produk kita harus branding terlebihh dahulu. Seperti Enfogas untuk CNG,
dan Vigas untuk LNG. Dikala APBN kita 1400T, dan anggaran 300T impor BBM, dan pajak
100T, masalah teknologi, energi menjadi tantangan besar untuk kita .
Selain dari energi otomotif juga menjadi pasar yang menggiurkan baik bagi
investor asing maupun lokal berikut merupakan 4 komponen otomotif yakni,
1.
2.
3.
4.

Engine
Platform
Transmisi
Sistem pnegereman

Dan untuk industri otomotif ini ada 3 provinsi yang sangat mendukung yakni Jawa
Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Namun Jawa Barat merupakan provinsi yang siap
dan sangat serius untuk otomotif ini tinggal bagaimana pemerintah bekerja sama dengan
industri-industri otomotif di Jawa Barat. Dan masalah yang paling utama dalah teknologi si

kendaraan itu sendiri, selain dari konsumsi energi, teknologi sistem pengeraman belum
maksimal dan masih ketergantungannya terhadap energi fusi.