Makalah Individu Ilmu Pendidikan tentang (1)

MAKALAH INDIVIDU

Pengertian , Fungsi ,Dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu

: Drs. Imam Suyanto, M.Pd.

Disusun oleh:
Nama
NIM

: Laila Mutiara
: (K7113123)
Kelompok : 5
Kelas
: IA

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2013

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi
manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan
pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan
yang ada dalam sistem pendidikan formal (sekolah) saja. Manusia selama
hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat
luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan.
Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk
mancapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem
pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan
pendidikan yang berada di luar lingkungan formal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Lingkungan Pendidikan?

2. Apa Jenis-jenis Lingkungan Pendidikan?
3. Apa Fungsi Lingkungan pendidikan?
4. Bagaimana Pengaruh Timbal Balik antara Tripusat pendidikan Terhadap
Perkembangan Peserta Didik?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Lingkungan Pendidikan
2. Mengetahui jenis-jenis lingkungan pendidikan

2

3. Mengetahui fungsi lingkungan pendidikan
4. Mengetahui pengaruh timbal balik antara tripusat pendidikan dengan
perkembangan peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan
Pendidikan adalah pengalaman yang terjadi karena interaksi manusia dengan
lingkungannya , baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial manusia secara
efisien dan efektif. Dan tempat berlangsungnya pendidikan itu disebut lingkungan
pendidikan.

Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik
dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan disekitarnya, utamanya berbagai
sumber daya pendidikan yang tersedia , agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang
optimal.
Pelaksanaan pendidikan dilakukan melalui tiga kegiatan yakni:
1. membimbing,berkaitan dengan pemantapan jati diri.
2. mengajar, berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan.
3. melatihberkaitan dengan keterampilan dan kemahiran.
B. Tri pusat pendidikan
Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam
lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki
Hajar Dewantara lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah an lingkungan masyarakat, yang disebut tripusat pendidikan.

3

1.

Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah

kecil orang karena berhubungan sedarah. Dalam undang –undang di
tegaskan bahwa pendidikan keluarga itu merupakan salah satu upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pengalaman seumur hidup.
Menurut ki hajar dewantara, suasana kehidupan keluarga merupakan
tempat sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan individual
maupun pendidikan sosial.

2.

Sekolah
Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk
melaksanakan pendidikan. Semakin maju suatu masyarakat semakin
penting peran sekolah. Oleh karena itu, sekolah sebaiknya menjadi
pusat pendidikan untuk menyiapkan manusia Indonesia sebagai
individu, warga Negara , dan warga dunia di masa depan. Salah satu
alternatife yang mungkin dilakukan sekolah antara lain:
a. Pengajaran yang mendidik.
b. Peningkatan dan pemantapan pelaksanaan program
bimbingan dan penyuluhan di sekolah.
c. Pengembangan perpustakaan sekolah menjadi suatu pusat

sumber belajar (PSB).

3.

Masyarakat
Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika
anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga
dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti
pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas. Kaitan antara
masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yakni:

4

a. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan.
b. Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan kelompok sosial
masyarakat.
c. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik
yang di rancang maupun yang dimanfaatkan.
C. Pengaruh Timbal Balik antara Tripusat Pendidikan Terhadap Perkembangan
Peserta Didik.

Perkembangan peserta didik, seperti juga tumbuh-kembang anak pada umumnya,
dipengaruhi

oleh

berbagai

faktor

yakni

hereditas,

lingkungan,

proses

perkembangan, dan anugerah. Khusus untuk faktor lingkungan, peranan tripusat
pendidikan itulah yang paling menentukan, baik secara sendiri-sendiri ataupun
secara bersama-sama.

Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar
dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni:
1. pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya
2. pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan
3. pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.
Kontribusi itu akan berada bukan hanya antar individu, tetapi juga faktor pusat
pendidikan itu sendiri yang bervariasi di seluruh wilayah Nusantara. Namun
kecenderungan umum, utamanya pada masyarakat modern, kontribusi keluarga
pada aspek penguasaan pengetahuan dan pemahiran keterampilan makin mengecil
dibandingkan dengan kontribusi sekolah dan masyarakat.

5

Gambar 1. Saling Pengaruh antara tripusat pendidikan dengan Perkembangan
Peserta Didik
Setiap pusat pendidikan perlu ditingkatkan kontribusinya terhadap perkembangan
peserta didik, keserasian antara kotribusi itu, serta kejasama yang erat dan
harmonis antar tripusat tersebut. Dengan kontribusi pusat pendidikan yang saling
memperkuat dan melengkapi itu akan member perluang mewujudkan sumber
manusia terdidik yang bermutu.

Dalam petunjuk muatan lokal kuriklum SD dikemukakan beberapa tujuan yang
lebih rincidari muatan local tersebutyang dapat di kategorikan dalam dua
kelompok, sebagai berikut:
1. tujuan yang segera dapat dicapai:
a. bahan pengajaran lebih mudah diserap oleh murid.
b. Sumber belajar di daerah dapat lebih dimanfaatkan untuk kepentingan
pendidikan.
c. Murid dapat menerapkan pengetahuan untuk memecahkan masalah.
d. Murid lehih mengenal kondisi alam , dan lingkungan sosial di
daerahnya.
2. Tujuan yang memerlukan waktu relatife lama untuk mencapainnya:
a. Murid dapat meningkatkan pengetahuan mengenai daerahnya.
b. Murid diharapkan dapat menolong orang tuanya dan diri sendiri dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
c. Murid menjadi akrab dengan lingkungannya dan terhindar dari
keterasingan terhadap lingkungannya sendiri.

6

Muatan


lokal

kurikulum

SD

tersebut

dapat

diperluas

dengan

memperhatikan:
1. GBPP yang berlaku.
2. Sumber daya yang tersedia.
3. Kekhasan lingkungan dan kebutuhan daerah.
4. Mobilitas murid.

5. Perkembangan dan kemampuan murid.
PENUTUP

A.

Kesimpulan

Proses mencapai tujuan pendidikan untuk menghasilkan manusia yang unggul
baik secara pribadi maupun penguasaan ilmu pengetahuan tidak hanya tergantung
tentang bagaiamana sistem pendidikan dijalankan oleh lingkungan pendidikan
formal. Namun juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga serta lingkungan
masyarakat. Antara lingkungan pendidikan yang satu dan lingkungan yang lain
yang disebut sebgaia tripusat. Pendidikan tidak dapat berdiri sendiri, namun ada
hubungan saling mempengaruhi diantara lingkungan pendidikan.
B. Saran
Melihat kenyataan bahwa

untuk mencapai tujuan pendidikan yang

maksimal


diperlukan sebuah hubungan timbal balik yang yang erat maka diperlukan sebuah
koordinasi antar lingkungan pendidikan.

7

DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta
Munib Achmad, dkk. 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang. UPT MKK
UNNES

8

9