MENGGUNAKAN PANAS BUMI GEOTHERMAL SEBAGA (1)

MENGGUNAKAN PANAS BUMI
(GEOTHERMAL) SEBAGAI BAHAN
PEMBANGKIT LISTRIK
(ESSAY)

Disusun oleh :
Moch. Arief Prasetya

(XII MIA D / 18)

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PROBOLINGGO
Jl. SoekarnoHatta 137 ProbolinggoTelp./Fax. (0335) 421566
Website:http://sman1-prob.sch.id e-mail: [email protected]
KOTA PROBOLINGGO
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Menggunakan Panas Bumi (Geothermal) Sebagai
Bahan Pembangkit Listrik


Listrik merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan saat
ini. Listrik telah menjadi sebuah kebutuhan primer. Hampir setiap rumah
atau tempat lainnya membutuhkan listrik yang digunakan sebagai
sumber untuk melakukan hal-hal sepeti : sumber menyalakan lampu,
komputer, hp, dan lainnya. Selain itu, banyak sektor yang juga
membutuhkan listrik, dalam kuantitas kecil ataupun besar, seperti
penggunaan listrik pada sektor bisnis, pendidikan, pariwisata, dan lainlain. Oleh karena itu jumlah pemasokan listrik dibutuhkan dalam jumlah
yang sangat banyak untuk bisa memenuhi kebutuhan.
Pada saat ini, telah banyak cara dalam menghasilkan listrik.
Kemajuaan teknologi membantu pemerintah dalam memproduksi
sumber listrik untuk memenuhi kebutuhan. Selain itu juga
dimanfaatkannya kekayaan alam yang ada didalamnya untuk bahan
atau dasar agar dapat menghasilkan listrik. Salah satu alat dan bahan
misalnya pada penghasil listrik tenaga air yang memerlukan turbin
sebagai alatnya. Banyak hal yang telah dapat dimanfaatkan oleh
pemerintah dalam pemasokan listrik, seperti PLTU (Pembangkit Listrik
Tenaga Uap), PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Angin), PLTMH
(Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro), PLTP (Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi) dan lainnya.
Pada dasarnya Bumi tersendiri merupakan bahan terbesar dalam

menghasilkan listrik. Bumi memiliki panas bumi (geothermal) yang
dapat dijadikan bahan dasar dalam pembangkitan listrik. Pembangkit
listrik menggunakan panas bumi ini telah di terapkan di berbagai
negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Itali, Prancis, dan lainnya,
bahkan Indonesia. Geothermal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi
negara-negara pada saat bahan dasar listrik seperti batu bara dan

minyak bumi dengan harga melambung. Selain itu panas bumi terdapat
disetiap bagian dan dalam kuantitas yang sangat besar, serta tidak
berpengaruh dalam faktor cuaca dan tidak memerlukan biaya. Tidak
seperti berbahan batu bara atau minyak bumi yang menghasilkan 330
megawatt, pembangkit listrik minyak bumi memerlukan 105 juta barel
minyak bumi. Sedangkan PLTP hanya mengolah panas bumi yang telah
tersedia dan tidak perlu mengeluarkan uang atau lainnya.
Secara singkatnya prinsip kerja pembangkit listrik tenaga panas
bumi ini adalah air panas yang berasal dari steam sumur uap akan
disalurkan ke steam receiving header. Kemudian oleh separator air
dengan uap dipisahkan. Kemudian uap yang digunakan untuk
menggerakkan turbin sehingga menghasilkan listrik.
Pada dasarnya teknologi yang digunakan terbagi berdasarkan

suhu dan tekanan reservoir. Yaitu dry steam, flash team, dan binary
cycle. Untuk dry steam digunakan pada suhu sangat panas (>2350C)
dengan kapasitas air yang sedikit. Cara kerjanya uap langsung masuk
ke turbin dan memutarnya. Alat ini cocok digunakan untuk PLTP
kapasitas kecil dan untuk kandungan gas yang tinggi.
Flash Team merupakan teknologi yang bekerja pada suhu diatas
1820C pada reservior. Cara kerjanya adalah bila tempat tersebut
mengandung air panas maka memerlukan separator yaitu alat pemisah
air dan uap. Dengan menyemprotkan cairan kepada tangki yang
bertekanan lebih rendah, sehingga menguap dengan cepat. Uap yang
dihasilkan digunakan untuk memutar turbin tersebut. Sedangkan untuk
air panas yang tidak menguap, dikembalikan ke resorvior melalui
injection wells.
Binary cycle merupakan teknologi yang digunakan pada reservior
yang bersuhu 107-182 0C. Cara kerjanya adalah uap air panas dialirkan
ke salah satu pipa di heat exchanger untuk menguapkan cairan di pipa
lainnya yang disebut pipa kerja. Pipa kerja adalah pipa yang langsung
terhubung dengan turbin yang akan menggerakkan generator. Cairan

pada pipa kerja memiliki titik didih yang rendah seperti iso-butana atau

iso-pentana.
Pada penggunaan teknologi dry steam dan flash steam masih
mengeluarkan emisi seperti CO2, nitritoksida, dan sulfur walaupun 50%
lebih sedikit dari pada emisi pembangkit listrik yang menggunakan
minyak. Namun Binary cycle merupakan teknologi yang bebas dari
emisi, yang nantinya akan digunakan saat masa depan.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi ini merupakan pembangkit
listrik yang berdampak baik bagi aspek kehidupan. Hal itu dikarenakan
dengan menggunakan panas bumi dan teknologi binary cycle membuat
negara tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak serta dapat
menjaga kebersihan lingkungan dari emisi yang dihasilkan semisal dari
bahan dasar minyak bumi. Selain itu, menghasilkan daya yang lebih
besar yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN BUTON GRANULAR ASPHALT (BGA) 15/20 SEBAGAI BAHAN KOMPOSISI CAMPURAN AGREGAT HALUS

14 283 23

PERANCANGAN DAN ANALISIS ALAT UJI GETARAN PAKSA MENGGUNAKAN FFT (FAST FOURIER TRANSFORM)

23 212 19

PENGARUH SUBSTITUSI AGREGAT HALUS DENGAN PASIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PCC

5 68 1

ERBANDINGAN PREDIKSI LEEWAY SPACE DENGAN MENGGUNAKAN TABEL MOYERS DAN TABEL SITEPU PADA PASIEN USIA 8-10 TAHUN YANG DIRAWAT DI KLINIK ORTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

2 124 18

KADAR TOTAL NITROGEN TERLARUT HASIL HIDROLISIS DAGING UDANG MENGGUNAKAN CRUDE EKSTRAK ENZIM PROTEASE DARI LAMBUNG IKAN TUNA YELLOWFIN (Thunnus albacares)

5 114 11

KAJIAN MUTU FISIK TEPUNG WORTEL (Daucus carota L.) HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN OVEN

17 218 83

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERTAMBAKAN DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

6 47 9

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62