Laporan Struktur Baja 1 docx
STRUKTUR BAJA I |1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Pengertian Baja
Baja adalah bahan komoditas tinggi terdiri dari Fe dalam bentuk kristal dan karbon.
Besarnya unsur karbon adalah 1,6%. Pembuatan baja dilakukan dengan pembersihan dalam
temperatur tinggi. Besi mentah tidak dapat ditempa. Dimana pembuatan baja dengan
menggunakan proses dapur tinggi dengan bahan mentahnya biji besi (Fe) dengan oksigen (O)
dan bahan-bahan lainnya.
1.2
Baja Sebagai Bahan Struktur
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari baja sebagai bahan struktur adalah sebagai
berikut :
1. Baja mempunyai kekuatan cukup tinggi dan merata.
2. Baja adalah hasil produksi pabrik dengan peralatan mesin-mesin yang cukup canggih dengan
jumlah tenaga manusia relatif sedikit, sehingga pengawasan mudah dilaksanakan dengan
seksama dan mutu dapat dipertanggungjawabkan.
3. Pada umumnya struktur baja mudah dibongkar pasang, sehingga elemen struktur baja dapat
dipakai berulang-ulang dalam berbagai bentuk struktur.
4. Jika pemeliharaan struktur baja dilakukan dengan baik, struktur dari baja dapat bertahan
cukup lama.
1.3
Bentuk Profil Baja
Baja struktur diproduksi dalam berbagai bentuk profil. Bentuk profil baja yang sering
dijumpai dipasaran seperti : siku-siku, kanal, I atau H, jeruji, sheet piles, pipa, rel, plat, dan
kabel. Disamping itu ada profil yang bentuknya serupa dengan profil I tetapi sayapnya lebar,
sehingga disebut profil sayap lebar (wide flange). Beberapa kelebihan dari wide flange, yaitu:
1. Kekuatan lenturnya cukup besar
2. Mudah dilakukan penyambungan
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
STRUKTUR BAJA I |2
Adanya kelebihan diatas menjadikan wide flange sering digunakan sebagai kolom dan
balok pada bangunan gedung, gelagar dan rangka jembatan, dan bangunan struktur lainnya.
Khusus untuk wide flange dengan perbandingan lebar sayap dan tinggi profil (b/h) sama dengan
satu atau disebut juga profil H. Profil H ini sangat cocok digunakan untuk struktur pondasi tiang
pancang.
1.4
Sifat Metalurgi Baja
Sifat metalurgi baja ini sangat berkaitan erat dengan fungsi dari unsur-unsur atau
komponen kimia dalam baja. Baja struktur yang biasa dipakai untuk struktur rangka bangunan
adalah baja karbon (carbon steel) dengan kuat tarik sebesar 400 MPa, sedang baja struktur
dengan kuat tarik lebih dari 500 Mpa sampai 1000 Mpa disebut baja kekuatan tinggi (high
strength steel).
Sifat –sifat Baja
sifat yang dimiliki baja yaitu kekakuanya dalam berbagai macam keadaan pembebanan
atu muatan. Terutama tergantung dari :
Cara peleburannya
Jenis dan banyaknya logam campuran
Proses yang digunakan dalam pembuatan.
Berikut ini ada beberapa dalil yang menyangkut sifat-sifat baja :
Dalil I
Besi murni tidak mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan untuk dipergunakan sebagai bahan
penanggung konstruksi.
Dalil II
Peningkatan nilai dari sifat-sifat tertentu, lazim dengan tidak dapat dihindarkan senantiasa
mengakibatkan pengurangan dari nilai sifat-sifat lain, misalnya baja dengan keteguhan tinggi,
istimewa lazimnya kurang kenyal.
Dalam praktek terdapat satu hal yang sangat penting bahwa sifai-sifat konstruksi dapat
berarti runtuhnya seluruh konstruksi, oleh karena itu :
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
STRUKTUR BAJA I |3
1. Penentuan syarat minimum harus dimuat didalam deluruh kontrak pemesanan,
pembelian, atau penyerahan bahan.
2. Garansi tentang meratanya sifat-sifat itu harus didapatkan dengan dilakukanya
pengujian pada waktu penyerahan bahan.
3. Tuntutan yang tinggi tetapi tidak perlu benar, sebab beban tidak bernilai tinggi
itu lebih mahal atau ekonomis.
4. Sifat –sifat ynag kita kehendaki harus ada, bukan saja pada waktu sudah
dikerjakan, yaitu setelah dipotong, digergaji, di bor, ditempa, dibengkokan , dan
lain-lain.
5. Sifat-sifat yang kita kehendaki harus ada bukan saja merugikan dengan cara-cara
yang tidak dapat dipertanggung jawabkan .
6. bentuk-bentuk dari bagian-bagian bangunan dan sambungannya harus di
terapkan.
1.5 Bentuk-bentuk baja dalam perdagangan
1. Profil baja tunggal
Baja siku-siku sama kaki
Baja siku tidak sama kaki (baja T)
Baja siku tidak sama kaki (baja L)
Baja I
Baja Canal
Baja
2. Profil Gabungan
Dua baja L sama kaki
Dua baja L tidak sama kaki
Dua baja I
3. Profil susun
Dua baja I atau lebih
1.6 Macam-macam bentuk kuda-kuda Baja
a. Pratt Truss
b.
Hows Truss
c.
Pink Truss
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
STRUKTUR BAJA I |4
d.
Modified Pink Truss
e.
Mansarde Truss
f.
Modified Pratt Truss
g.
Crescent Truss
1.7 Keuntungan dan kerugian Pengunaan Baja
Keuntungan:
1.
Bila dibandingkan dengan beton maka baja lebih ringan.
2.
Apabila suatu saat konstruksi harus diubah,maka bahan baja akan lebih mudah
untuk dipindahkan.
3.
Bila konstruksi harus dibongkar, baja akan dapt dipergunakan lagi sedangkan
konstruksi dengan beton tidak dapt digunakan lagi.
4.
Pekerjaan konstruksi baja dapat dilakukan di bengkel sehingga pelaksanaannya
tidak membutuhkan waktu lama.
5.
Bahan baja sudah mempunyai ukuran dan mutu tertentu dari pabrik.
Kerugian:
1.
Biala konstruksi terbakar, maka kekuatannya akan berkurang, pada batas yang
besar juga dapat merubah konstruksi.
2.
Bahan baja dapat terkena karat, sehingga memerlukan perawatan.
3.
Karena memiliki berat yang cukup besar, dalam melakukan pengangkutan
memerlukan biaya yang besar.
4.
Dalam pelaksanaan konstruksi diperlikan tenaga ahli dan berpengalaman dalam hal
konstruksi baja.
1.8 Jenis-jenis alat Penyambung baja
a. Baut
b. Paku keling
c. Las lumer
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
STRUKTUR BAJA I |5
1.8.1 Baut
Pemakaian baut diperlukan bila:
1. Tidak cukup tempat untuk pekerjaan paku keling
2. Jumlah plat yang akan disambung> 5d (d diameter baut)
3. Dipergunakan untuk pegangan sementara
4. Konstruksi yang dapat dibongkar pasang
1.8.2 Paku keling
Sambungan paku keling dipergunakan pada konstruksi yang tetap, berarti tidak dapt
dibongkar pasang.Jumlah tebal pelat yang akan disambung tidak boleh>6d ( diameter paku
keling).Beberapa bentuk kepala paku keling:
Ada 2 macam las lumer menurut bentuknya, yaitu:
1. Las tumpul
2. Las sudut
1.9 Dasar-dasar Perhitungan
1.
Perhitungan dimensi gording
2.
Perhitungan dimensi batang tarik ( trackstang )
3.
Perhitungan dimensi ikatan angin
4.
Perhitungan dimensi kuda-kuda
5.
Perhitungan kontruksi perletakan
6.
Penggambaran
1.9.1 Macam-Macam Pembebanan
Pembebanan yang digunakan pada konstruksi rangka baja (pembebanan pada kudakuda), terdiri dari :
a.
Beban Mati
Beban penutup atap dan gording ( tanpa tekanan angin )
Beban berguna P = 100 kg
Berat sendiri kuda-kuda
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
STRUKTUR BAJA I |6
b.
Beban Angin
Beban angin kanan
Beban angin kiri
c.
Beban Plafond
1.9.2 Perhitungan dimensi gording
Gording diletakan diatas beberapa kuda-kuda dengan fungsinya menahan beban atap dan
perkayuannya,yang kemudian beban tersebut disalurkan pada kuda-kuda.
Pembebanan pada gording berat sendiri gording dan penutup atap
Dimana: a = jarak gording
L = jarak kuda-kuda
G = (1/2a+1/2a)x L meter x berat per m² penutup atap per m² gording
= ax berat penutup atap per m²
catatan: Berat penutup atap tergantung dari jenis penetup atap
Berat jenis gording diperoleh dengan menaksirkan terlebih dahulu dimensi gording,
biasanya gording menggunakan profil I, C, dan [setelah ditaksir dimensi gording dari tabel profil
di dapat berat per m, gording
Berat sendiri gording = g2 kg/m
Berat mati
= b.s penutup atap + b.s gording
= (g1 + g2) kg/m
Gording di letakkan tegak lurus bidang penutup atap, beban mati (g) bekerja vertikal.
gx
= g cos α
gy
= g sin α
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
STRUKTUR BAJA I |7
Gording diletakkan diatas beberapa kuda-kuda, jadi merupakan balik penerus diatas
beberapa balok tumpuan (continuous beam ). Untuk memudahkan perhitungan dapat dianggap
sebagai balok diatas dua tumpuan statis tertentu dengan mereduksi momen lentur.
Mmax
= 1/8 gl2
Ambil M
= 20 % (1/8 gl2)
Mmax
= 80 % (1/8 gl2)
Mmax
= 0,80 (1/8 gl2)
Dmax
= 1/2 gl
akibat gx
Mgl
= 0,80 (1/8 gx l2)
= 0,80 (1/8 sin α
akibat gy
Myl
l2)
= 0,8 (1/8 gy l2)
= 0,80 (1/8 g cos α
l2)
1.9.3 Beban berguna ( P = 100 kg )
Beban berguna P = 100 kg bekerja di tengah-tengah gording
Mmax
= 80 % ( ¼ PL)
Akibat Px Mx2
= 0,80 ( ¼ PxL )
= 0,80 ( ¼ P sin α
Akibat Py My2
L)
= 0,80 ( ¼ Py L )
= 0,80 ( ¼ P cos α
L)
1.9.4 Beban angin W
Ikatan angin hanya bekerja menahan gaya normal/aksial tarik saja. Cara
bekerjanya kalau yang satu bekerja sebagai batang tarik maka yang lainnya tidak menahan
apa-apa. Sebaliknya kalau arah angin berubah, maka secara berganti batang tersebut bekerja
sebagai batang tarik.Beban angin dianggap bekerja tegak lurus bidang atap
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
STRUKTUR BAJA I |8
Beban angin yang di tahan gording
W = a . x tekanan angin per meter = ……….kg/m2
Mmax
= 80 % ( 1/8 WL2 )
= 0,80 ( 1/8 WL2 )
Akibat Wx Mx3
=0
Akibat Wy My3
= 0,80 ( 1/8 WyL2 )
= 0,80 ( 1/8 WL2 )
1.9..5 Kombinasi pembebanan
I
II
Mx total
= Mx1 + Mx2
My total
= My1 + My2
Beban mati + Beban berguna + Beban angin
Mx total
= Mx1 + Mx2
My total
= My1 + My2 + My3
1.9.6 Kontrol tegangan
*kombinasi I
σ=
Mxtotal Mytotal
+
≤σ : σ =1600 kg/ cm 2
Wy
Wx
catatan: jika σ : σ , maka dimensi gording diperbesar
*kombinasi II
σ=
Mxtotal Mytotal
+
+¿σ :≤1, 25 σ
Wy
Wx
catatan :jika σ ≥1,25 σ , maka di mensi gording di perbasar
1.9.7 Kontol lendutan
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
STRUKTUR BAJA I |9
Akibat beban mati:
4
5 qx L
F xl=
cm
384 EI y
4
5qyL
F=
cm
384 EI x
Akibat beban berguna
3
Px L
F x 2=
cm
48 EI x
3
5W L
F y2 = y cm
48 EI y
Akibat beban angin
5W y L4
F y 3=
cm
384 EI x
F x3=0cm
Fx total = (Fx1+Fx2), ¿ F
Fy total = (Fy1+Fy2+Fy3), ¿ F
F1 =√ f 2x + f 2y≤f
catatan : jika F>F maka dimensi gording di perbesar
1.9.8 Perhitungan Dimensi Tracstang (Batang Tarik)
Batang tarik berfungsi untuk mengurangi lendutan gording pada arah sumbu x
(kemiringan atap dan sekaligus untuk mengurangi tegangan lentur pada arah sumbu x
Batang tarik menahan gaya tarik Gx dan Px, maka :
Gx
= berat sendiri gording + penutup atap arah sumbu x
Px
= beban berguna arah sumbu x
Pbs
=Gx + Px
Karena batang tarik di pasang dua buah, per batang tarik :
Pts =
σ=
Gx+ Px
2
F
≤σ ⇒ ambil σ
Fn
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 10
Gx+ Px
Gx+ Px
=σ ⇒ Fn=
2
2
Fn
σ
=
Fbr
=125 % Fn
Fbr
= ¼ п d2
Dimana :
Fn
= luas netto
Fbr
= luas brutto
A
= diameter batang tarik (diper oleh dari tabel baja )
1.9.9 Batang Tarik
Fn =
p
σ
Dimana: Fn = Luas penampang netto
P = Gaya batang
σ
= Tegangan yang diijinkan
Fbr = Fn + ∆ F ⇒
Fbr = 125%
1.9.10 Batang Tekan
Imin = 1,69 P.Lk²
Dimana: Imin = momen inersia minimum cm4
P
= gaya batang tekan, Kg
Lk
= panjang tekuk, cm
Setelah diperoleh Imin lihat tabel propil maka diperoleh dimensi/ukuran profil.
Kontrol:
1.
terhadap sumbu bahan
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 11
2.
terhadap sumbu bebas bahan
Untuk profil rangkap dipasang kopel plat atau plat kopling
Catatan:
a. Konstruksi rangka baja kuda-kuda biasanya dipakai prfil C
b. Pada batang tarik yang menggunakan profil rangkap perlu dipasang
kopel plat satu buah ditengah-tengah bentang
c. Pada batang tekan pemasangan kopel plat mulai mulai dari ujung
batang tengah ke tengah bentang dengan jumlah ganjil
1.9.11 Perhitungan Gaya-gaya Batang
Besarnya gaya batang tidak dapat langsung tidak dapat langsung dicari dengan cara
cremona, karena ada momen lentur pada kolom.Perhitungan dapat diselesaikan dengan membuat
batang-batang tambahan(fiktif)
Selanjutnya dapat diselesaikan dengan cara cremona.
Ada dua cara untuk mencari besarnya gaya batang yaitu dengan cara :
1. Grafis, yaitu dengan cara cremona dan car cullman
2. Analistis, yaitu dengan cara ritter, cara Henenberg, cara keseimbangan titik kumpul.
Untuk mencari gaya batang pada konstuksi kuda-kuda, biasanya dipakai dengan cara
cremona kemudian di kontrol dengan cara ritter. Selisih kesalahan cara cremona ddan cara ritter
maksimum 3 %jika lebih maka perhitungan harus di ulang.
Ada beberapa asumsi yang di ambil dalam penyelesaian konsrtuksi rangka batang,
terutama untuk mencari besarnya gaya batang, yaitu :
1. Titik simpul dianggap sebagai sendi (M=o)
2. Tiap batang hanya memikulgaya normal atau axial tarik atau tekan
3. Beban dianggap bekerja pada titik simpul
a. Beban mati dianggap bekerja vertikal pada tiap-tiap titik simpul batang tepi
atas
b. Beban angin, dianggap bekerja tegak lurus bidang atap pada tiap-tiap simpul
batang tepi atas
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 12
c. Bahan flapon, dianggap bekerja vertikal pada tiap-tiap titik simpul batang tepi
bawah
4. Gaya batang tekan arahnya mendekati titik simpul dan gaya batang tarik arahnya
menjauhi titik simpul
1.9.12 Cara Cremona ( Cara Grafis )
Dalam menyelesaikan cara cremona perlu diperhatikan beberapa patokan sebagai
berikut:
1. Ditetapkan segala gaya ,yaitu dari satuan Kg/ton menjadi satuan cm.
2. Penggambaran gaya batang dimulai dari titik simpul yang hanya terdapat maksimum
dua gaya batang yang belum diketahui.
3. Urutan penggambaran dapat searah jarum jam atau berlawanan arah jarum
jam.Keduanya jangan dikombinasikan.
4. Akhir dari penggambaran gaya batang harus kembali pada titik ,dimana dimulai
penggambaran gaya batang.
Prosedure penyelesaian cara cremona:
1. Gambar bentuk kuda-kuda rencana dengan skala yang benar,lengkap dengan ukuran
gaya-gaya yang bekerja.
2. Tetapkan skala gaya dari Kg atau ton menjadi cm.
3. Cari besar resultan dari gaya yang bekerja.
4. Cari besar arah dan titik tangkap dari reaksi perletakan.
5. Tetapkan perjanjian arah urutan penggambarandari masing-masing gaya batang pada
titik simpul searah jarum jam atau berlawanan jarum jam.
6. Gambar masing-masing gaya batang sesuai ketentuan pada patokan yang berlaku.
7. Ukuran panjang gaya batang, tarik (+),atau tekan (-).
8. Besarnya gaya yang dicari adalah panjang gaya batang dikalikan skala gaya.
1.9.13 Cara Ritter ( Analisis )
Mencari gaya-gaya dengan cara ritter bersifat analitis dan perlu diperhatikan
ketentuan berikut:
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 13
a. Membuat garis potong yang memotong beberapa batang yang akan dicari.
b. Batang yang terpotong diasumsikan sebagai batang tarik.Arah gaya menjauhi
titik
simpul.
Catatan : Sebaikanya ditinjau bagian konstruksi yangterdapat gaya lebih sedikit, hal ini
untuk mempercepat perhitungan
Urutan cara penggambaran:
1. Gambar bentuk konstruksi rangka batang yang akan dicari ,gaya batang lengkap
dengan ukuran dan gaya-gaya yang bekerja.
2. Cari besar reaksi perletakan
3. buat garis potong yang memotong batang yang akan dicari gaya batangnya.
4. Tinjau bagian konstruksi yang terpotong tersebut dimana terdapat gaya-gaya yang
lebih sedikit.
5. Tandai arah gaya dari batang yang terpotong tersebut dimana terdapat gaya yang
lebih sedikit.
6. Cari jarak gaya trhadap titik yang ditinjau.
7. Selanjutnya didapat gaya batang yang dicari.
1.9.14 Perhitungan Sambungan
Dalam kontruksi baja ada beberapa sambungan yang biasanya digunakan. Pada
perhitungan disini sambungan yang dipergunakan adalah sambungan baut. Karena pada baut
terdapat ulir, yang menahan geser dan tumpu hanya diperhitungkan bagian galinya (kran), untuk
mempermudah perhitungan dapat diperhitungkan pada penentuan besarnya tegangan geser dan
tumpuan yang diijinkan.
Akibat pembebanan (tarik/tekan), pada baut bekerja gaya dalam berupa gaya geser dan
gaya normal. Gaya normal menimbulkan tegangan tumpu pada baut, sedangkan gaya geser
menimbulkan tegangan geser pada baut. Untuk perhitungan sambungan dengan baut perlu
diketahui besarnya daya pikul 1 baut terhadap geser dan tumpu.
Fgs = ¼ . . d2
Ftp = d. Smin
Dimana :
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 14
Fgs = Luas bidang geser
Ftp = Luas bidang tumpu
Smin = Tebal plat minimum
d
= diameter baut
Catatan:
Untuk sambungan tunggal (single skear)
Ngs = ¼ . . d2
Untuk sambungan ganda (double skear)
Ngs = ¼ . . d2. C
Ntp = d. Smin . σtp
BAB II
RANCANGAN KONSTRUKSI RANGKA BAJA
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 15
Type kontruksi Atap
:C
Bahan penutup atap
: Genting Beton
Jarak gading-gading kap
: 2,9 m
Sudut (Kemiringan Atap)
: 29O
Bentang kap (L)
: 14 m
Beban Angin Kiri
: 50 kg/m2
Beban Angin Kanan
: 40 kg/m2
Beban Plafond
: GRC = 18 kg/m2
Beban Berguna (orang)
: 100 kg
Sambungan
: Las
Baja BJ 37
:
σ=1600
kg/cm2
BAB III
PERHITUNGAN RANCANGAN KUDA – KUDA
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 16
3.1 Perhitungan Panjang Batang
3.1.1
Panjang Batang Tipe Atas (A)
Diketahui :
Tan ∝ =
DC
Tan 290 =
AD
DC
7
Cos ∝ =
AD
Cos 290 =
AC
7
AC
0.554309=
DC
7
DC =3,88 m
3.1.2
0,874619=
7
AC
AC = 8,0035 m
Menghitung Batang Bawah (B)
B1= B2=B3=B4=B5=B6=B7=B8=B9
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 17
B = L / 9 = 14 / 9
3.1.3
= 1,556
Menghitung Panjang Batang Tepi Atas (A)
A2 = A3 = A4 = A5 = A6 = A7 = A8 = A9
=
B
= 1,556 / cos 29
Cos α
= 1,77855 m
A1=A10
= ½ .A2
= ½ 1,77855
= 0,889275
3.1.4 Menghitung Batang Vertikal
Menghitung beban vertikal untuk mengetahui batang diagonal
V1=V7 = TAN α (1,5. B) = TAN 29 (1,5 . 1,556)= 1,29375 m
V2=V6 = TAN α (2,5. B) = TAN 29 (2,5 . 1,556)= 2,15626 m
V3=V5 = TAN α (3,5. B) = TAN 29 (3,5 . 1,556)= 3,01876 m
3.1.5 Menghitung Batang Diagonal (D)
D1=D16
= ½.A
= ½ . 1,77855
= 0,889275 m
D2=D3=D14=D15
=
=
√
√
B
2
2
( )
V 12 +
1,293752+
(
1,556
2
(
1,556
2
2
)
= 1,50965 m
D4=D5=D12=D13
=
=
√
√
B
2
2
( )
V 22 +
2,156262+
2
)
= 2,29232 m
D6=D7=D10=D11
=
=
√
√
B
V3 +
2
2
2
( )
1,556
3,01876 +
2
2
(
2
)
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 18
= 3,117402 m
D8=D9
=
√
B
V4 +
2
2
()
2
√
=
3,882+
(
1,556
2
2
)
= 3,95723 m
3.1.5 Daftar Panjang Batang (m)
No
Batang
Panjang Batang
1
A2 = A3 = A4 = A5 = A6 = A7 = A8 =A9
1,77855 m
2
A1=A10
0,889275 m
3
B1=B2=B3=B4=B5=B6=B7=B8=B9
1,556 m
4
D1=D16
0,889275 m
5
D2=D3=D14=D15
1,50965 m
6
D4=D5=D12=D13
2,29232 m
7
D6=D7=D10=D11
3,117402 m
8
D8=D9
3,95723 m
3.2 Perhitungan Dimensi Gording
3.2.1
Gording Dipengaruhi Oleh :
σ lt
Mutu Baja 34 =
= 1400 kg/cm
Muatan mati : berat sendiri gording ( kg / m )
berat sendiri penutup atap ( kg / m
2
)
Muatan hidup, yaitu berat orang dengan berat P = 100 Kg
Muatan angin ( kg / m
2
)
Ketentuan :
Jarak gading-gading kap = 2,9 m
Kemiringan atap
Berat sediri penutup atap (Genting Beton) = 50 kg/m2
Jarak gording
= 29o
= 1,77855 m
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 19
3.2.2
Mengetahui berat sendiri balok gording
Untuk dimensi balok gording dicoba profil baja Canal 8 dengan berat sendiri gording
(q2) = 8,64 kg/m.
3.2.3
Menghitung beban mati (q)
q1
= berat sendiri penutup atap (genting metal) x A (jarak gording)
= 50 kg/m² x 1,77855 m
= 88,9275 kg/m
Jadi, q = q1 + q2 = 88,9275 kg/m + 8,64 kg/m = 97,5675 kg/m
Di ambil q yang paling besar.
Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan beban mati q
bekerja vertikal, q diuraikan pada sumbu x dan sumbu y, sehingga diperoleh :
qx
= q sin α
qy
= q cos α
= 97,5675 x sin 29o
= 97,5675 x cos 29o
= 47,3016 kg/m
= 85,3344 kg/m
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 20
Karena dianggap sebagai balok menerus diatas dua tumpuan (Continous beam)
maka untuk memepermudah perhitungan dapat diasumsikan sebagai berat bertumpuan
ujung. Sehingga momen yang timbul akibat berat sendiri atap dan gording adalah :
Menggunakan trackstang 1 buah
Mx1= 1/8.qx.(L/2)².80%
= 1/8 x 47,3016 x (2,9/2)² x 0,8 = 9,945 kg.m
My1= 1/8.qy.(L)².80%
= 1/8 x 85,3344 x (2,9)² x 0,8 = 71,766 kg.m
3.2.4
Menghitung beban berguna
Beban berguna atau beban hidup adalah beban terpusat yang bekerja di tengahtengah bentang gording.Beban ini diperhitungkan kalau ada orang yang bekerja di atas
gording.
Diketahui :
Beban berguna (P)
Kemiringan atap (α )
= 100 kg
= 290
Maka :
Px
= P sin α
Py
= P cos α
= 100 sin 29
= 100 cos 29
= 48,48 kg
= 87,461 kg
Momen yang timbul akibat beban terpusat (hidup) dianggap continous beam (PBI
1971)
Mx2
= ¼.Px.(l/2).80%
My2
= ¼.Py.(l).80%
= ¼.48,48.(2,9/2).0,8
= ¼. 87,461.(2,9).0,8
= 14,0592 kg.m
= 50,727 kg.m
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 21
3.2.5
Menghitung Beban Angin
Beban angin di anggap tegak lurus bidang atap.
Ketentuan :
Beban angin kiri (q1)
= 50 kg/m2
Beban angin kanan (q2)
= 40 kg/m2
Koefisien Angin tekan (wt)
= (0,02 α - 0.4)
= (0,02 x 29o – 0,4 )
= 0.18
Koefisien Angin hisap (Wh)
= -0.4
Kemiringan Atap
= 29o
Jarak Antar Gording (a)
= 1,77855 M
Jarak Gading-Gading Kap
= 2,9 M
ANGIN KIRI
Angin tekan (Wt) :
W
= C. q1 .a
= 0,18 x 50 x 1,77855
= 16,00695 kg/m
Angin hisap (Wh) :
W
= C’. q1 .a
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 22
= -0,4 x 50 x 1,77855
= -35,571 kg/m
ANGIN KANAN
Angin tekan (Wt) :
W
= C. q2 .a
= 0,18 x 40 x 1,77855
= 12,8056 kg/m
Angin hisap (Wh) :
W
= C’. q2 .a
= -0,4 x 40 x 1,77855
= -28,4568 kg/m
Dalam perhitungan diambil harga W (tekan terbesar) :
Wmax
= 16,00695 kg/m
Wx
=0
Wy
= 16,00695 kg/m
Momen Akibar Beban Angin
Mx
=
1
⋅W x⋅( L/ 2 )2⋅80
8
=
1
8
x 0 x (2,9 /2 )2 x 0 .8
My
=
=
1
⋅W y⋅l 2⋅80
8
1
2
x 16,00695 x (2,9) x 0,8
8
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 23
= 0 kg/m
3.2.6
= 13,461 kg/m
Menghitung Beban air Hujan
Beban air hujan yang diperhitungkan pada gording:
Qair = (40-(0,8α))
= (40-(0,8 x 29o) = 16,8 kg/m
= q . sin. α . A
qx
qy
= 16,8 x sin 29o x 1,77855
= 16,8 x cos 29o
= 14,485 kg/m
= 14,693 kg/m
Momen Akibar Beban Hujan
Mx
=
=
l 2
⋅80
2
()
1
⋅Wx⋅
8
1
8
My
=
2
x14 ,485 x(2,9/2) x 0. 8
= 3,045 kg/m
3.2.7
= q. cos. α
=
1
⋅Wy⋅l 2⋅80
8
1
2
x 14,693 x (2,9) x 0,8
8
= 12,3568 kg/m
Daftar Beban dan Momen
Pembebanan
Berat beban
Atap+Gording
Q = 97,5675 kg/m
(Beban Mati)
Momen
Qx = 47,3016 kg/m
Mx= 9,945 kg.m
Qy= 85,3344 kg/m
My = 71,766 kg.m
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 24
Beban Orang
p = 100 kg
(Beban Hidup)
Beban Angin
W= 16,00695 kg/m
Beban Air Hujan
3.2.7
Q = 16,8 kg/m
Px = 48,48 kg/m
Mx = 14,0592 kg.m
Py = 87,461 kg/m
My = 50,727 kg.m
Wx = 0
Mx = 0
Wy = 16,00695 kg/m
My = 13,461 kg.m
Qx = 14,485 kg/m
Mx = 3,045 kg.m
Qy = 14,693 kg/m
My = 12,3568 kg.m
Kontrol Gording
Kontrol Gording Terhadap Tegangan
Dari tabel profil baja ( C-8 ) dapat diketahui bahwa :
Wx = 26,5 cm3
Wy = 6,36 cm3
Kombinasi pembebanan 1
Mx total
= beban mati + beban hidup
= 9,945 + 14,0592
= 24,0042 kg.m
= 2400,42 kg.cm
My total
= beban mati + beban hidup
= 71,766 + 50,727
= 122,493 kg.m
= 12249,3 kg.cm
σ
=
M x total M y total
+
Wy
Wx
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 25
2400,42 12249,3
+
6,36
26,5
=
= 839,662 kg/cm²
∴σ
= 839,662 kg/cm2 ¿
σ lt
= 1400 kg/cm2 ............... OK !!!
Kombinasi pembebanan 2
Mx total
= beban mati + beban hidup + beban angin
= 9,945 + 14,0592 + 0
= 24,0042 kg.m = 2400,42 kg.cm
My total
= (beban mati + beban hidup) + beban angin
= 71,766 + 50,727 + 13,461
= 135,954 kg.m = 13595,4 kg.cm
σ
=
=
M x total M y total
+
Wy
Wx
2400,42 13595,4
+
6,36
26,5
= 890,458 kg/cm2
∴σ
= 890,458 kg/cm2 ¿
σ lt
= 1400 kg/cm2 ... OK !!!
Kombinasi pembebanan 3
Mx total
= beban mati + beban hidup + beban angin + beban Hujan
= 9,945 + 14,0592 + 0 + 3,045
= 27,0492 kg.m = 2704,92 kg.cm
My total
= (beban mati + beban hidup) + beban angin+ beban Hujan
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 26
= 71,766 + 50,727 + 13,461 + 12,3568
= 148,3108 kg.m = 14831,08 kg.cm
σ
M x total M y total
+
Wy
Wx
=
=
2704,92 14831,08
+
6,36
26,5
= 984,96 kg/cm2
∴σ
3.2.8
= 984,96 kg/cm2 ¿
σ lt
= 1400 kg/cm2 ... OK !!!
Kontrol Terhadap Lendutan
Ketentuan :
E = 2.1 . 10
l
6
kg/cm2
= 2,7 m = 270 cm
Ix = 106 cm4
Iy = 19,4 cm4
Syarat lendutan yang diizinkan untuk balok pada konstruksi kuda-kuda
terlindung adalah :
1
1
f max ≤ 250 l→f = 250⋅290= 1,16 cm
Akibat beban sendiri
Qx = 47,3016 kg/m = 47,3016 x 10−2 kg/cm
Qy = 85,3344 kg/m = 85,3344 x 10−2 kg/cm
5⋅q x⋅(l/2 )4 5 . 47 , 3016 x 10−2 .(290/2) 4
f x 1=
=
=
384⋅E⋅I y
384⋅2,1 .10 6 .19 , 4
0,00668 cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 27
4
5⋅q y⋅l
5⋅85 , 3344 x 10−2⋅(290)4
f y 1=
=
=
384⋅E⋅I x 384⋅2 .1 .10 6 .106
0,353 cm
Akibat beban berguna
= 48,8 x 10-2
Px = 48,8 kg/m
Py = 87,461 kg/m = 87,461 x 10-2
3
P x⋅(l/2 ) 48 , 8 x 10−2⋅( 290 /2 )3
f x 2=
=
=
6
48⋅E⋅I y
48⋅2. 1 .10 .19 , 4
1,392 x 10-4 cm
−2
3
Py⋅l 3 87 , 461 x 10 ⋅(290)
f y 2=
=
=
48⋅E⋅I y 48⋅2 .1 . 106 . 106
1,996 x 10-3 cm
Akibat beban angin
Wx = 0
Wy = 16,00695 kg/m = 16,00695 x 10-2 kg/cm
f x3=
0 cm
5⋅W y⋅l 4 5 .16,00695x10−2 .( 290 ) 4
f y 3=
=
=
384⋅E⋅I x 384 .2 .1 . 106 . 106
0,00662 cm
Akibat beban hujan
Qx = 14,485 kg/m = 14,485 x 10-2
Qy = 14,693 kg/m = 14,693 x 10-2
4
5⋅q x⋅(l/ 2) 5. 14 , 485 x 10−2 . (290 / 2)4
fx 4=
=
=
384⋅E⋅I y
384⋅2,1. 106 . 19 , 4
0,02046 cm
5⋅q y⋅l 4
5⋅(14 , 693 x 10−2 )⋅(290 )4
fy 4=
=
=
384⋅E⋅I x 384⋅2. 1 .106 .106
0,0607 cm
Jadi pelenturan adalah sebagai berikut :
f x total
=
(f x 1 +f x 2 +f x 3 +f x 4 )
= 0,027229 cm < 1,16 cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 28
f y total
=
(f y1 +f y 2 +f y 3 +f y 4 )
= 0,422316 cm < 1,16 cm
f total=√ (f 2x + f 2y
≤ 1,16 cm
f total =√ (0,027229 )2 +(0,422316 )2 ≤ 1,16 cm
= 0,42319 cm ≤ 1,08 cm ……………… OK!!!
3.3
Mendimensi Batang Tarik (TRACKSTANG)
Batang tarik berfungsi untuk mengurangi lendutan gording pada arah sumbu x
(kemiringan atap dan sekaligus untuk mengurangi tegangan lentur pada arah sumbu x
Batangtarik menahan gaya tarik Gx dan Px, maka :
-
Akibat penutup atap = 47,3016 x 2,9
Akibat beban orang
= 137,174 kg
= 48,48 kg
+
Pts
= 185,654 kg
Karena batang tarik di pasang satu buah trackstang, per batang tarik :
Pts =
σ=
Pts
=¿
1
¿
Pts =
185,654
1
=
185,654 kg
P −
2
≤σ ⇒1400 kg/ cm
Fn
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 29
P
= =
Fn σ
Fbr
185,654
=
1400
0,13261 cm2
=125 % Fn
= 1.25 . 0,13261
= 0,16576 cm2
Fbr
= ¼ п d2
2
d =
Fbr
=
1 /4 π
0,16756
=
1 /4 . 3. 14
√ 0,21
d =0,458 m = 4,58 mm
jadi diameter minimal tracksatng adalah 5 mm, maka diambil diameter trackstang sebesar
5 mm
Dimana :
3.4
Fn
= luas netto
Fbr
= luas brutto
A
= diameter batang tarik (diperoleh dari tabel baja)
Perhitungan Dimensi Ikatan Angin
Ikatan angin hanya bekerja menahan gaya normal atau gaya axial tarik saja. Cara
kerjanya kalau yang satu bekerjanya sebagai batang tarik, maka yang lainnya tidak
menahan apa-apa.Sebaliknya kalau arah anginya berubah, maka secara berganti-ganti
batang tersebut bekerja sebagai batang tarik.
Perubahan pada ikatan angin ini datang dari arah depan atau belakang kuda-kuda.
Beban angin yang diperhitungkan adalah beban angin terbesar yang disini adalah angin
sebelah kanan yaitu: 50 Kg/ m2
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 30
Keterangan :
P = gaya/ tetapan angin
N = dicari dengan syarat keseimbangan
ΣH=0
Nx = P
N=
Ncos . β = P
P
cos β
Rumus umum :
σ=
P
Fn
dimana P angin = 40 kg/m2
Luas kuda-kuda
= (1/2 x alas x tinggi ) atau ½ x L x V
= (1/2 x 14 x 3,88 )
= 27,16 m2
Jumlah titik simpul (n) = 11 buah
Tan β = AC / jarak kuda2
= 8,0035 / 2,9 = 2,759
β
= arc tan 2,759
= 70,07699
Pts
= p angin x luas kuda2 / n-1
= 50 x 27,16 / 11-1
= 135,8 kg
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 31
N
= P / cos β
= 135,8 / cos 70,07699
= 398,522 kg
Karena batang tarik di pasang satu buah , per batang tarik :
σ=
P −
≤σ ⇒1400 kg/ cm2
Fn
Fn =
P
= =
σ
Fbr
=125 % Fn
398,522
=
1400
0284 cm2
= 1.25 x 0,284
= 0,355
Fbr
= ¼ п d2
d2 =
Fbr
=
1 /4 π
0,355
1 /4 .3. 14
= √ 0,452
d = 0,672 cm = 6,72 mm
Berdasarkan’ table diprofil baja maka dipakai d = 8 mm.
3.5
Perhitungan Konstruksi Rangka Batang
3.5.1
Perhitungan Beban
a. Akibat Berat Sendiri
Ketentuan :
Penutup atap Genting Beton
= 50 kg/m2
Bentang kap (L)
= 14 m
Jarak gording (A)
= 1,77855 m
Jarak gading-gading kap (l)
= 2,9m
a.1. Berat Penutup Atap
Pa = A x Berat atap x l
= 1,77855 x 50 x 2,9
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 32
= 257,889 kg.m
a.2. Berat Sendiri Gording ( Canal – 6 ½ )
Pg =
l⋅¿
¿
berat sendiri gording
= 2,9 x 8,64
= 25,056 kg.m
a.3. Berat Sendiri Kuda-kuda
Untuk menentukan berat sendiri kuda-kuda dilakukan dengan cara taksir
Dik : L = 14 m
l = 2,9 m
n = 11( jml simpul pada batang tepi atas )
gk =
( L−2)l
(L+ 4)l
gk1 = (L-2).l = (14 - 2). 2,9 = 34,8 kg/m
gk2 = (L+4).l = (14 + 4). 2,9 = 52,2 kg/m
ambil gk antara
Jd Gk =
34,8+ 52,2
2
= 43,5 kg/m
gk . L 43,5 x 14
=
=60,9 kg
n−1
11−1
Untuk Ikatan angin (Brancing) Diperhitungkan sbb:
Brancing
= 20% x berat sendiri kuda-kuda
= 20% x 60,9 = 12,18 kg
∴
Total berat pada tiap titik simpul adalah :
Ptot = Pa +Pk+Pq+ Brancing
= 257,889 + 25,056 + 60,9 + 12,18
= 356,02575 kg
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 33
b. Berat Hidup
Beban hidup = 100 kg
c. Berat Plafond
Ketentuan :
Jarak gading-gading kap (l) = 2,9 m
Panjang batang bawah (B)
= 1,556 m
Berat plafond (GRC)
= 18 kg/m2
Pf untuk
= λ.l .Gf
= 1,556 x 2,9 x 18
= 81,22 kg
c. Beban Angin
Ketentuan :
= (0.02 ¿α ) – 0.4
Koefisien angin tekan (c)
= (0.02 x 29) – 0.4
= 0.18
Koefisien angin hisap (c’)
= -0.4
Angin kiri (q1)
Angin Kanan (q2)
= 40 kg/m2
Angin tekan
= Wt
Angin hisap
= Wh
Jarak gading-gading kap (l)
= 2,9 m
Jarak gording (A)
= 1,77855 m
= 50 kg/m2
Angin Kiri :
Wt = c⋅A⋅l⋅q1
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 34
= 0,18 x 1,77855 x 2,9 x 50
= 46,42 kg
Wh = c '⋅A⋅l⋅q1
= (-0,4) x 1,77855 x 2,9 x 50
= -103,156 kg
Angin Kanan :
Wt = c⋅A⋅l⋅q2
= 0,18 x 1,77855 x 2,9 x 40
= 37,136 kg
Wh = c '⋅A⋅l⋅q1
= (-0,4) x 1,77855 x 2,9 x 40
= -82,524 kg
d. akibat beban air hujan
q air = (40-(0,8(29))
= 16,8 kg/ m2
Q air hujan
= q x A x jarak kuda2
= 16,8 x 1,77855 x 2,9
= 86,6509 kg
Beban
Berat
Beban mati
356,02575 kg
Beban hidup ( beban hidup+berat
100 + 86,6509 = 186,6509 kg
plafond)
Angin kiri
Tekan : 46,42 kg
Hisap : -103,156 kg
Angin kanan
Tekan : 37,136 kg
Hisap : -82,6509 kg
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 35
Beban plafond
3.6
81,22 kg
Perhitungan Gaya Batang
Metode SAP
Batang
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
B1
B2
B3
B4
B5
Beban
Plafon
d
Beban
Angin
Kiri
Beban
Angin
Kanan
-670,3
40,22
316
-670,3
61,99
277,25
-586,5
84,17
237,76
502,72
110,99
190,16
950,72
418,94
138,98
140,52
950,72
1139,2
6
1323,7
9
1492,2
7
1636,6
9
418,94
174,8
111,91
502,72
236,76
89,61
-586,5
296,17
68,22
-670,3
345,45
50,47
-670,3
393,82
33,06
1431,6
1263,1
7
1094,7
5
586,31
285,8
-527,71
537,45
237,91
-442,45
469,05
189,86
-357,19
926,38
757,9
397,85
325,73
141,79
93,7
-271,92
-186,66
Beban
Mati
Beban
Hidup
3121,8
8
2846,4
2
2525,0
5
2173,0
8
1813,4
5
1813,4
5
2173,0
8
2525,0
5
2846,4
2
3121,8
8
2730,6
9
2409,4
3
2088,1
7
1766,9
2
1445,6
1636,6
9
1492,2
7
1323,7
9
1139,2
6
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 36
B6
B7
B8
B9
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D10
D11
D12
D13
D14
D15
D16
3.7
6
1766,9
2
2088,1
7
2409,4
3
2730,6
9
275,46
155,81
389,51
354,85
551,99
536,18
723,85
714,88
714,88
723,85
926,38
1094,7
5
1263,1
7
397,85
-148,35
586,31
-12,71
119,13
225,55
331,97
1431,6
144,41
81,68
204,21
186,03
289,39
281,1
379,48
374,78
374,78
379,48
0
94,78
-41,06
23,22
73,11
-41,35
-47,39
129,52
-58,26
53,08
103,38
-94,18
-86,35
167,75
125,81
207,09
207,09
125,81
-82,6
80,24
108,34
107
-236,8
146,5
-142,3
536,18
551,99
281,1
289,39
167,75
354,85
389,51
155,81
275,46
186,03
204,21
81,68
144,41
469,05
537,45
-110,04
-71,73
-33,42
192,11
-189,73
85,25
289,77
177,61
-86,32
-65,82
129,52
182,85
117,54
-47,39
94,78
129,03
-51,61
-46,45
18,58
0
91,25
-32,85
-86,35
63,94
42,32
Dimensionering Batang Kuda-kuda
Daftar Gaya Batang Maksimum Untuk Tiap Batang
a. Batang – batang Atas (A) Tekan
= 5428,87 Kg (Tekan)
b. Batang – Batang Bawah (B) Tarik
= 5034,4 Kg (Tarik)
c. Batang – Batang Diagonal (D) Tarik
= 1403,75 Kg (Tarik)
A. Dimensi batang atas (Tekan)
a. Batang adalah batang tekan terdiri dari A1-A10
b. Diketahui :
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 37
Gaya batang maksimum = 5428,87 Kg
= 5,42887 ton (Tekan)
Panjang batang (Lk)
= 1,77855 m
= 177,855 cm
Tegangan ijin
= 1400 kg/cm2
(τ)
Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki
c. Perhitungan
Imin = 1,69.P.Lk2
= 1,69 . 5,42887. (1,77855)2
= 29,02 cm4
Batang A merupakan batang tekan
Dipakai profil rangkap profil =
29,02
4
=14,51 cm
2
Dari table profil diambil ∟60.60.10
Iη = 14,6 cm4
Ix = Iy = 34,9 cm4
ix = iy = 1,78 cm
F
= 11,1 cm2
E
= 1,85 cm
Iξ
= 55,1 cm4
Kontrol :
1. Terhadap sumbu bahan (x)
Lk
λx = ix
σ=
177,855
=96 ,13
1, 85
=
⇐Tabel ⇒
ϖx
= 1,935
ϖ x . p 1,935x5428,87
=
=473 , 19
Ftot
2 x 11, 1
kg/cm2
σ=473,19kg/cm 2≤σ=1400
kg/cm2 …….(OK)
2. Terhadap sumbu bebas bahan (Y)
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 38
Dipasang 4 plat kopling
Lk
177 , 855
=59 , 285
4−1
L = (n−1 ) =
cm
Potongan I-I tebal pelat kopling
t = 10 mm =1 cm
Etot = e + ½. t
= 1,85 cm + ½ .1
= 2,35 cm
Iy tot = 2 (Iy + F .etot2 )
= 2 {34,9 + 11,1.(2,35)2}
= 192,3995 cm4
√ √
Iy
192,3995
=
=2, 9439
Ftot
2 x 11,1
cm
iy =
λ=
LK 177 , 855
=
=60 , 414 ⇐ Tabel⇒ ω y =1, 339
iy
2, 9439
Syarat pemasangan kopling:
l≤
1
2
59,285
(
λ x 4−3
¿
1
2
ωy . P
F.σ
)
. 96 , 13 .(4−3
1 ,339 x 5428,87
)
2 x 11,1 x 1400
59,285≤158,534 cm . . . (OK)
⇒ memenuhi syarat
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 39
B. Dimensi batang bawah
a. Batang terdiri dari batang B1 sampai dengan batang B9
b. Diketahui :
Gaya batang maksimum
=5034,4 kg = 5,0344 ton (Tarik)
Panjang batang maks
= 1,556 m
Tegangan ijin
= 1400 kg/cm2
Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki
(τ)
= 155,6 cm
c. Perhitungan
σ
=
P
≤σ
Fn
= 1400 kg/cm
2
Fn =
⇒
P
σ
5034,4 kg
=3, 596 cm2
2
Fn = 1400 kg/cm
Fbr = 100/80 * Fn
= 1,25 x 3,596
= 4,495 cm2
Batang B merupakan batang tarik
digunakan profil rangkap
Fn =
Tabel Profil
P
σ
⇒ 1 Profil
⇒
4,495
cm2
2
Fbr =
= 2,2475 cm4
⇒ ∟25.25.5
Karena Profil minimum yang diijinkan untuk konstruksi ringan adalah ∟ 45.45.5
Jadi dimensi Profil yang digunakan ∟ 45.45.5
Iη = 3.25 cm4
Ix = Iy = 7.83 cm4
ix= iy = 1.35 cm4
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 40
= 4.3 cm2
F
e
= 1.28 cm
Iξ
= 12,4 cm4
Kontrol:
σ
P 5034 , 4
=
Ftot 2 . 4, 30 = 585,39 kg/cm2 ≤ 1400 kg/cm2 …… OK!
=
C. Dimensi batang ( Diagonal ) Tarik
a. Batang terdiri dari batang D1-D16
b. Diketahui :
Gaya batang maksimum = 1403,75 kg = 1,40375 ton (Tarik)
Panjang batang maks
= 3,95723 m = 395,723 cm
Tegangan ijin
= 1400 kg/cm2
Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki
(τ)
c. Perhitungan
σ
=
P
≤σ
Fn
P
= 1400 kg/cm
2
Fn = σ
⇒
1403,75 kg
=1, 0026 cm 2
2
Fn = 1400 kg/cm
Fbr = 100/80 * Fn
= 1,25 * 1,0026
= 1,253 cm2
Batang B merupakan batang tarik
digunakan profil rangkap
Fn =
P
σ
⇒ 1 Profil
⇒
1,253 2
cm
2
Fbr =
= 0,6265 cm2
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 41
Tabel Profil
⇒ ∟15.15.3
Karena Profil minimum yang diijinkan untuk konstruksi ringan adalah ∟ 45.45.5
Jadi dimensi Profil yang digunakan ∟ 45.45.5
Iη = 3.25 cm4
Ix = Iy = 7.83 cm4
ix = iy = 1.35 cm4
F
= 4.3 cm2
e
= 1.28 cm
Iξ
= 12,4 cm4
Kontrol:
σ
=
P 1403,75
=
Ftot 2 x 4 .3
= 163,226 kg/cm2 ≤ 1400 kg/cm2 …… OK!
DAFTAR DIMENSI BATANG
N
NAMA BATANG
DIMENSI BATANG
KETERANGAN
1.
A1-A8
∟ 60.60.10
Tekan
2.
B1- B9
∟ 45.45.5
Tarik
3.
C1-C16
∟ 45.45.5
Tarik
O
3.8 Perhitungan Sambungan Las
3.8.1 Batang-batang Atas (A)
a. Batang profil rangkap yang digunakan ∟ 60.60.10
b. P maksimum batang A : 5428,87 kg
c. Tebal pelat simpul : 10 mm
d. tebal las sudut = 0,707
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 42
e. Tegangan ijin
(σ )
: 1400 kg/cm2
f. b = 60 mm = 6,0 cm
g. d = 10 mm = 1,0 cm
h. e = 1,85 cm
i. Perhitungan
Pa =
P
⋅e
2
5428 ,87 85⋅¿
=
1,
=836 , 95 kg
b
2
6
¿
P
5428 ,87
−Pa=
−836 ,95=1877 , 485 kg
2
2
Pb =
τa=
Pa
kg
→τa=0,6 xσ =0,6 x 1400=840
Fgsa
cm 2
Fgsa=
Pa 836 , 95
=
=0,996 cm2
τa 840
Fgsa=l an⋅a=l an⋅0, 707
0, 707⋅l an=0, 996 cm2 →l an=1, 408 cm
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Panjang las tepi atas= 4 cm
τb=
Pb
Fgs⋅b
Fgs⋅b=
Pb 1877 , 485
=
=2, 235 cm2
τb 840
Fgs⋅b=lbn⋅a=0, 707⋅lbn
0, 707⋅l bn=2, 235 cm2 →l bn=3, 16 cm
lb⋅br=lan +3 a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Panjang las tepi bawah = 6 cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 43
3.8.2 Batang-batang bawah (B)
a. Batang profil rangkap yang digunakan ∟ 45.45.5
b. P maksimum batang B : 5034,4 kg
c. Tebal pelat simpul : 10 mm
d. tebal las sudut = 0,707
e. Tegangan ijin
(σ )
: 1400 kg/cm2
f. b = 45 mm = 4,5 cm
g. d = 5 mm = 0,5 cm
h. e = 1,28 cm
i. Perhitungan
Pa =
P
⋅e
2
5034 , 4 28⋅¿
=
1,
=716 , 003 kg
b
2
4,5
¿
P
5034 , 4
−Pa=
−716 , 003=1801, 197 kg
2
Pb = 2
τa=
Pa
kg
→τa=0,6 xσ =0,6 x 1400=840
Fgsa
cm 2
Fgsa=
Pa 716 ,003
=
=0, 852 cm2
τa 840
Fgsa=l an⋅a=l an⋅0, 707
0, 707⋅l an=0, 852 cm2 →l an=1, 205 cm
la⋅br=lan +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3, 326 cm→diambil 4 cm
Panjang las tepi atas= 4 cm
τb=
Pb
Fgs⋅b
Fgs⋅b=
Pb 1801 , 197
=
=2,144 cm2
τb 840
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 44
Fgs⋅b=lbn⋅a=0, 707⋅lbn
0, 707⋅l bn=2, 144 cm 2 →lbn=3, 03 cm
lb⋅br=lan +3 a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Panjang las tepi bawah = 6 cm
3.8.3 Batang-batang diagonal (D)
a. Batang profil rangkap yang digunakan ∟45.45.5
b. P maksimum batang C tekan : 1403,75 kg
c. Tebal pelat simpul : 10 mm
d. tebal las sudut = 0,707
e. Tegangan ijin
(σ )
: 1400 kg/cm2
f. b = 45 mm = 4,5 cm
g. d = 5 mm = 0,5 cm
h. e = 1,28 cm
i. Perhitungan
Pa =
P
⋅e
2
1403,75 28⋅¿
=
1,
=277 , 63 kg
b
2
4,5
¿
P
1403,75
−Pa=
−277 , 63=424 , 245 kg
2
Pb = 2
τa=
Pa
→τa=0,6 xσ =0,6 x 1400=840 kg 2
Fgsa
cm
Fgsa=
Pa 277 ,63
=
=0, 3305 cm2
τa 840
Fgsa=l an⋅a=l an⋅0, 707
0, 707⋅l an=0, 3305 cm 2 →l an=0, 467 cm
la⋅br=lan +3 a=0, 467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 45
Panjang las tepi atas= 3 cm
τb=
Pb
Fgs⋅b
Fgs⋅b=
Pb 424 , 245
=
=0,505 cm 2
τb 840
Fgs⋅b=lbn⋅a=0, 707⋅l bn
0, 707⋅l bn=0, 505 cm2 →l bn=0, 714 cm
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0, 707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Panjang las tepi bawah = 3 cm
3.8.4 PERHITUNGAN DI SETIAP TITIK SIMPUL
a. Titik Simpul A
Batang A1
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang B1
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 46
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
b. Titik Simpul B
Batang A1
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A2
la⋅br=lan +3a=,0, 428+(3⋅0,707)=2,549cm→diambil 3cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C1
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
c. Titik Simpul C
Batang A2
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A3
Las tepi atas :
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 47
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C3
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C2
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Las tepi bawah:
d. Titik Simpul D
Batang A3
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A4
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C4
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 48
Batang C5
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Las tepi bawah:
e. Titik Simpul E
Batang A4
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A5
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C6
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C7
Las tepi atas :
Las tepi bawah:
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
f. Titik Simpul F
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 49
Batang A5
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A6
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C8
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C9
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah:
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
g. Titik Simpul G
Batang A6
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A7
Las tepi atas :
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 50
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C10
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C11
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Las tepi bawah:
h. Titik Simpul H
Batang A7
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A8
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C12
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 51
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C13
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Las tepi bawah:
i. Titik Simpul I
Batang A8
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A9
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C14
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C15
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 52
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Las tepi bawah:
j. Titik Simpul J
Batang A9
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A10
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C16
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
k. Titik Simpul K
Batang A10
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang B9
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 53
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
l. Titik Simpul L
Batang B1
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang B2
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C1
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C2
Las tepi atas :
Las tepi bawah:
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
m. Titik Simpul M
Batang B2
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 54
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang B3
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C3
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C4
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah:
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
n. Titik Simpul N
Batang B3
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang B4
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 55
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C5
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C6
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah:
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
o. Titik Simpul O
Batang B4
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang B5
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C7
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 56
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C8
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Las tepi bawah:
p. Titik Simpul P
Batang B5
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang B6
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C9
Las tepi atas :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Pengertian Baja
Baja adalah bahan komoditas tinggi terdiri dari Fe dalam bentuk kristal dan karbon.
Besarnya unsur karbon adalah 1,6%. Pembuatan baja dilakukan dengan pembersihan dalam
temperatur tinggi. Besi mentah tidak dapat ditempa. Dimana pembuatan baja dengan
menggunakan proses dapur tinggi dengan bahan mentahnya biji besi (Fe) dengan oksigen (O)
dan bahan-bahan lainnya.
1.2
Baja Sebagai Bahan Struktur
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari baja sebagai bahan struktur adalah sebagai
berikut :
1. Baja mempunyai kekuatan cukup tinggi dan merata.
2. Baja adalah hasil produksi pabrik dengan peralatan mesin-mesin yang cukup canggih dengan
jumlah tenaga manusia relatif sedikit, sehingga pengawasan mudah dilaksanakan dengan
seksama dan mutu dapat dipertanggungjawabkan.
3. Pada umumnya struktur baja mudah dibongkar pasang, sehingga elemen struktur baja dapat
dipakai berulang-ulang dalam berbagai bentuk struktur.
4. Jika pemeliharaan struktur baja dilakukan dengan baik, struktur dari baja dapat bertahan
cukup lama.
1.3
Bentuk Profil Baja
Baja struktur diproduksi dalam berbagai bentuk profil. Bentuk profil baja yang sering
dijumpai dipasaran seperti : siku-siku, kanal, I atau H, jeruji, sheet piles, pipa, rel, plat, dan
kabel. Disamping itu ada profil yang bentuknya serupa dengan profil I tetapi sayapnya lebar,
sehingga disebut profil sayap lebar (wide flange). Beberapa kelebihan dari wide flange, yaitu:
1. Kekuatan lenturnya cukup besar
2. Mudah dilakukan penyambungan
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
STRUKTUR BAJA I |2
Adanya kelebihan diatas menjadikan wide flange sering digunakan sebagai kolom dan
balok pada bangunan gedung, gelagar dan rangka jembatan, dan bangunan struktur lainnya.
Khusus untuk wide flange dengan perbandingan lebar sayap dan tinggi profil (b/h) sama dengan
satu atau disebut juga profil H. Profil H ini sangat cocok digunakan untuk struktur pondasi tiang
pancang.
1.4
Sifat Metalurgi Baja
Sifat metalurgi baja ini sangat berkaitan erat dengan fungsi dari unsur-unsur atau
komponen kimia dalam baja. Baja struktur yang biasa dipakai untuk struktur rangka bangunan
adalah baja karbon (carbon steel) dengan kuat tarik sebesar 400 MPa, sedang baja struktur
dengan kuat tarik lebih dari 500 Mpa sampai 1000 Mpa disebut baja kekuatan tinggi (high
strength steel).
Sifat –sifat Baja
sifat yang dimiliki baja yaitu kekakuanya dalam berbagai macam keadaan pembebanan
atu muatan. Terutama tergantung dari :
Cara peleburannya
Jenis dan banyaknya logam campuran
Proses yang digunakan dalam pembuatan.
Berikut ini ada beberapa dalil yang menyangkut sifat-sifat baja :
Dalil I
Besi murni tidak mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan untuk dipergunakan sebagai bahan
penanggung konstruksi.
Dalil II
Peningkatan nilai dari sifat-sifat tertentu, lazim dengan tidak dapat dihindarkan senantiasa
mengakibatkan pengurangan dari nilai sifat-sifat lain, misalnya baja dengan keteguhan tinggi,
istimewa lazimnya kurang kenyal.
Dalam praktek terdapat satu hal yang sangat penting bahwa sifai-sifat konstruksi dapat
berarti runtuhnya seluruh konstruksi, oleh karena itu :
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
STRUKTUR BAJA I |3
1. Penentuan syarat minimum harus dimuat didalam deluruh kontrak pemesanan,
pembelian, atau penyerahan bahan.
2. Garansi tentang meratanya sifat-sifat itu harus didapatkan dengan dilakukanya
pengujian pada waktu penyerahan bahan.
3. Tuntutan yang tinggi tetapi tidak perlu benar, sebab beban tidak bernilai tinggi
itu lebih mahal atau ekonomis.
4. Sifat –sifat ynag kita kehendaki harus ada, bukan saja pada waktu sudah
dikerjakan, yaitu setelah dipotong, digergaji, di bor, ditempa, dibengkokan , dan
lain-lain.
5. Sifat-sifat yang kita kehendaki harus ada bukan saja merugikan dengan cara-cara
yang tidak dapat dipertanggung jawabkan .
6. bentuk-bentuk dari bagian-bagian bangunan dan sambungannya harus di
terapkan.
1.5 Bentuk-bentuk baja dalam perdagangan
1. Profil baja tunggal
Baja siku-siku sama kaki
Baja siku tidak sama kaki (baja T)
Baja siku tidak sama kaki (baja L)
Baja I
Baja Canal
Baja
2. Profil Gabungan
Dua baja L sama kaki
Dua baja L tidak sama kaki
Dua baja I
3. Profil susun
Dua baja I atau lebih
1.6 Macam-macam bentuk kuda-kuda Baja
a. Pratt Truss
b.
Hows Truss
c.
Pink Truss
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
STRUKTUR BAJA I |4
d.
Modified Pink Truss
e.
Mansarde Truss
f.
Modified Pratt Truss
g.
Crescent Truss
1.7 Keuntungan dan kerugian Pengunaan Baja
Keuntungan:
1.
Bila dibandingkan dengan beton maka baja lebih ringan.
2.
Apabila suatu saat konstruksi harus diubah,maka bahan baja akan lebih mudah
untuk dipindahkan.
3.
Bila konstruksi harus dibongkar, baja akan dapt dipergunakan lagi sedangkan
konstruksi dengan beton tidak dapt digunakan lagi.
4.
Pekerjaan konstruksi baja dapat dilakukan di bengkel sehingga pelaksanaannya
tidak membutuhkan waktu lama.
5.
Bahan baja sudah mempunyai ukuran dan mutu tertentu dari pabrik.
Kerugian:
1.
Biala konstruksi terbakar, maka kekuatannya akan berkurang, pada batas yang
besar juga dapat merubah konstruksi.
2.
Bahan baja dapat terkena karat, sehingga memerlukan perawatan.
3.
Karena memiliki berat yang cukup besar, dalam melakukan pengangkutan
memerlukan biaya yang besar.
4.
Dalam pelaksanaan konstruksi diperlikan tenaga ahli dan berpengalaman dalam hal
konstruksi baja.
1.8 Jenis-jenis alat Penyambung baja
a. Baut
b. Paku keling
c. Las lumer
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
STRUKTUR BAJA I |5
1.8.1 Baut
Pemakaian baut diperlukan bila:
1. Tidak cukup tempat untuk pekerjaan paku keling
2. Jumlah plat yang akan disambung> 5d (d diameter baut)
3. Dipergunakan untuk pegangan sementara
4. Konstruksi yang dapat dibongkar pasang
1.8.2 Paku keling
Sambungan paku keling dipergunakan pada konstruksi yang tetap, berarti tidak dapt
dibongkar pasang.Jumlah tebal pelat yang akan disambung tidak boleh>6d ( diameter paku
keling).Beberapa bentuk kepala paku keling:
Ada 2 macam las lumer menurut bentuknya, yaitu:
1. Las tumpul
2. Las sudut
1.9 Dasar-dasar Perhitungan
1.
Perhitungan dimensi gording
2.
Perhitungan dimensi batang tarik ( trackstang )
3.
Perhitungan dimensi ikatan angin
4.
Perhitungan dimensi kuda-kuda
5.
Perhitungan kontruksi perletakan
6.
Penggambaran
1.9.1 Macam-Macam Pembebanan
Pembebanan yang digunakan pada konstruksi rangka baja (pembebanan pada kudakuda), terdiri dari :
a.
Beban Mati
Beban penutup atap dan gording ( tanpa tekanan angin )
Beban berguna P = 100 kg
Berat sendiri kuda-kuda
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
STRUKTUR BAJA I |6
b.
Beban Angin
Beban angin kanan
Beban angin kiri
c.
Beban Plafond
1.9.2 Perhitungan dimensi gording
Gording diletakan diatas beberapa kuda-kuda dengan fungsinya menahan beban atap dan
perkayuannya,yang kemudian beban tersebut disalurkan pada kuda-kuda.
Pembebanan pada gording berat sendiri gording dan penutup atap
Dimana: a = jarak gording
L = jarak kuda-kuda
G = (1/2a+1/2a)x L meter x berat per m² penutup atap per m² gording
= ax berat penutup atap per m²
catatan: Berat penutup atap tergantung dari jenis penetup atap
Berat jenis gording diperoleh dengan menaksirkan terlebih dahulu dimensi gording,
biasanya gording menggunakan profil I, C, dan [setelah ditaksir dimensi gording dari tabel profil
di dapat berat per m, gording
Berat sendiri gording = g2 kg/m
Berat mati
= b.s penutup atap + b.s gording
= (g1 + g2) kg/m
Gording di letakkan tegak lurus bidang penutup atap, beban mati (g) bekerja vertikal.
gx
= g cos α
gy
= g sin α
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
STRUKTUR BAJA I |7
Gording diletakkan diatas beberapa kuda-kuda, jadi merupakan balik penerus diatas
beberapa balok tumpuan (continuous beam ). Untuk memudahkan perhitungan dapat dianggap
sebagai balok diatas dua tumpuan statis tertentu dengan mereduksi momen lentur.
Mmax
= 1/8 gl2
Ambil M
= 20 % (1/8 gl2)
Mmax
= 80 % (1/8 gl2)
Mmax
= 0,80 (1/8 gl2)
Dmax
= 1/2 gl
akibat gx
Mgl
= 0,80 (1/8 gx l2)
= 0,80 (1/8 sin α
akibat gy
Myl
l2)
= 0,8 (1/8 gy l2)
= 0,80 (1/8 g cos α
l2)
1.9.3 Beban berguna ( P = 100 kg )
Beban berguna P = 100 kg bekerja di tengah-tengah gording
Mmax
= 80 % ( ¼ PL)
Akibat Px Mx2
= 0,80 ( ¼ PxL )
= 0,80 ( ¼ P sin α
Akibat Py My2
L)
= 0,80 ( ¼ Py L )
= 0,80 ( ¼ P cos α
L)
1.9.4 Beban angin W
Ikatan angin hanya bekerja menahan gaya normal/aksial tarik saja. Cara
bekerjanya kalau yang satu bekerja sebagai batang tarik maka yang lainnya tidak menahan
apa-apa. Sebaliknya kalau arah angin berubah, maka secara berganti batang tersebut bekerja
sebagai batang tarik.Beban angin dianggap bekerja tegak lurus bidang atap
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
STRUKTUR BAJA I |8
Beban angin yang di tahan gording
W = a . x tekanan angin per meter = ……….kg/m2
Mmax
= 80 % ( 1/8 WL2 )
= 0,80 ( 1/8 WL2 )
Akibat Wx Mx3
=0
Akibat Wy My3
= 0,80 ( 1/8 WyL2 )
= 0,80 ( 1/8 WL2 )
1.9..5 Kombinasi pembebanan
I
II
Mx total
= Mx1 + Mx2
My total
= My1 + My2
Beban mati + Beban berguna + Beban angin
Mx total
= Mx1 + Mx2
My total
= My1 + My2 + My3
1.9.6 Kontrol tegangan
*kombinasi I
σ=
Mxtotal Mytotal
+
≤σ : σ =1600 kg/ cm 2
Wy
Wx
catatan: jika σ : σ , maka dimensi gording diperbesar
*kombinasi II
σ=
Mxtotal Mytotal
+
+¿σ :≤1, 25 σ
Wy
Wx
catatan :jika σ ≥1,25 σ , maka di mensi gording di perbasar
1.9.7 Kontol lendutan
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
STRUKTUR BAJA I |9
Akibat beban mati:
4
5 qx L
F xl=
cm
384 EI y
4
5qyL
F=
cm
384 EI x
Akibat beban berguna
3
Px L
F x 2=
cm
48 EI x
3
5W L
F y2 = y cm
48 EI y
Akibat beban angin
5W y L4
F y 3=
cm
384 EI x
F x3=0cm
Fx total = (Fx1+Fx2), ¿ F
Fy total = (Fy1+Fy2+Fy3), ¿ F
F1 =√ f 2x + f 2y≤f
catatan : jika F>F maka dimensi gording di perbesar
1.9.8 Perhitungan Dimensi Tracstang (Batang Tarik)
Batang tarik berfungsi untuk mengurangi lendutan gording pada arah sumbu x
(kemiringan atap dan sekaligus untuk mengurangi tegangan lentur pada arah sumbu x
Batang tarik menahan gaya tarik Gx dan Px, maka :
Gx
= berat sendiri gording + penutup atap arah sumbu x
Px
= beban berguna arah sumbu x
Pbs
=Gx + Px
Karena batang tarik di pasang dua buah, per batang tarik :
Pts =
σ=
Gx+ Px
2
F
≤σ ⇒ ambil σ
Fn
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 10
Gx+ Px
Gx+ Px
=σ ⇒ Fn=
2
2
Fn
σ
=
Fbr
=125 % Fn
Fbr
= ¼ п d2
Dimana :
Fn
= luas netto
Fbr
= luas brutto
A
= diameter batang tarik (diper oleh dari tabel baja )
1.9.9 Batang Tarik
Fn =
p
σ
Dimana: Fn = Luas penampang netto
P = Gaya batang
σ
= Tegangan yang diijinkan
Fbr = Fn + ∆ F ⇒
Fbr = 125%
1.9.10 Batang Tekan
Imin = 1,69 P.Lk²
Dimana: Imin = momen inersia minimum cm4
P
= gaya batang tekan, Kg
Lk
= panjang tekuk, cm
Setelah diperoleh Imin lihat tabel propil maka diperoleh dimensi/ukuran profil.
Kontrol:
1.
terhadap sumbu bahan
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 11
2.
terhadap sumbu bebas bahan
Untuk profil rangkap dipasang kopel plat atau plat kopling
Catatan:
a. Konstruksi rangka baja kuda-kuda biasanya dipakai prfil C
b. Pada batang tarik yang menggunakan profil rangkap perlu dipasang
kopel plat satu buah ditengah-tengah bentang
c. Pada batang tekan pemasangan kopel plat mulai mulai dari ujung
batang tengah ke tengah bentang dengan jumlah ganjil
1.9.11 Perhitungan Gaya-gaya Batang
Besarnya gaya batang tidak dapat langsung tidak dapat langsung dicari dengan cara
cremona, karena ada momen lentur pada kolom.Perhitungan dapat diselesaikan dengan membuat
batang-batang tambahan(fiktif)
Selanjutnya dapat diselesaikan dengan cara cremona.
Ada dua cara untuk mencari besarnya gaya batang yaitu dengan cara :
1. Grafis, yaitu dengan cara cremona dan car cullman
2. Analistis, yaitu dengan cara ritter, cara Henenberg, cara keseimbangan titik kumpul.
Untuk mencari gaya batang pada konstuksi kuda-kuda, biasanya dipakai dengan cara
cremona kemudian di kontrol dengan cara ritter. Selisih kesalahan cara cremona ddan cara ritter
maksimum 3 %jika lebih maka perhitungan harus di ulang.
Ada beberapa asumsi yang di ambil dalam penyelesaian konsrtuksi rangka batang,
terutama untuk mencari besarnya gaya batang, yaitu :
1. Titik simpul dianggap sebagai sendi (M=o)
2. Tiap batang hanya memikulgaya normal atau axial tarik atau tekan
3. Beban dianggap bekerja pada titik simpul
a. Beban mati dianggap bekerja vertikal pada tiap-tiap titik simpul batang tepi
atas
b. Beban angin, dianggap bekerja tegak lurus bidang atap pada tiap-tiap simpul
batang tepi atas
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 12
c. Bahan flapon, dianggap bekerja vertikal pada tiap-tiap titik simpul batang tepi
bawah
4. Gaya batang tekan arahnya mendekati titik simpul dan gaya batang tarik arahnya
menjauhi titik simpul
1.9.12 Cara Cremona ( Cara Grafis )
Dalam menyelesaikan cara cremona perlu diperhatikan beberapa patokan sebagai
berikut:
1. Ditetapkan segala gaya ,yaitu dari satuan Kg/ton menjadi satuan cm.
2. Penggambaran gaya batang dimulai dari titik simpul yang hanya terdapat maksimum
dua gaya batang yang belum diketahui.
3. Urutan penggambaran dapat searah jarum jam atau berlawanan arah jarum
jam.Keduanya jangan dikombinasikan.
4. Akhir dari penggambaran gaya batang harus kembali pada titik ,dimana dimulai
penggambaran gaya batang.
Prosedure penyelesaian cara cremona:
1. Gambar bentuk kuda-kuda rencana dengan skala yang benar,lengkap dengan ukuran
gaya-gaya yang bekerja.
2. Tetapkan skala gaya dari Kg atau ton menjadi cm.
3. Cari besar resultan dari gaya yang bekerja.
4. Cari besar arah dan titik tangkap dari reaksi perletakan.
5. Tetapkan perjanjian arah urutan penggambarandari masing-masing gaya batang pada
titik simpul searah jarum jam atau berlawanan jarum jam.
6. Gambar masing-masing gaya batang sesuai ketentuan pada patokan yang berlaku.
7. Ukuran panjang gaya batang, tarik (+),atau tekan (-).
8. Besarnya gaya yang dicari adalah panjang gaya batang dikalikan skala gaya.
1.9.13 Cara Ritter ( Analisis )
Mencari gaya-gaya dengan cara ritter bersifat analitis dan perlu diperhatikan
ketentuan berikut:
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 13
a. Membuat garis potong yang memotong beberapa batang yang akan dicari.
b. Batang yang terpotong diasumsikan sebagai batang tarik.Arah gaya menjauhi
titik
simpul.
Catatan : Sebaikanya ditinjau bagian konstruksi yangterdapat gaya lebih sedikit, hal ini
untuk mempercepat perhitungan
Urutan cara penggambaran:
1. Gambar bentuk konstruksi rangka batang yang akan dicari ,gaya batang lengkap
dengan ukuran dan gaya-gaya yang bekerja.
2. Cari besar reaksi perletakan
3. buat garis potong yang memotong batang yang akan dicari gaya batangnya.
4. Tinjau bagian konstruksi yang terpotong tersebut dimana terdapat gaya-gaya yang
lebih sedikit.
5. Tandai arah gaya dari batang yang terpotong tersebut dimana terdapat gaya yang
lebih sedikit.
6. Cari jarak gaya trhadap titik yang ditinjau.
7. Selanjutnya didapat gaya batang yang dicari.
1.9.14 Perhitungan Sambungan
Dalam kontruksi baja ada beberapa sambungan yang biasanya digunakan. Pada
perhitungan disini sambungan yang dipergunakan adalah sambungan baut. Karena pada baut
terdapat ulir, yang menahan geser dan tumpu hanya diperhitungkan bagian galinya (kran), untuk
mempermudah perhitungan dapat diperhitungkan pada penentuan besarnya tegangan geser dan
tumpuan yang diijinkan.
Akibat pembebanan (tarik/tekan), pada baut bekerja gaya dalam berupa gaya geser dan
gaya normal. Gaya normal menimbulkan tegangan tumpu pada baut, sedangkan gaya geser
menimbulkan tegangan geser pada baut. Untuk perhitungan sambungan dengan baut perlu
diketahui besarnya daya pikul 1 baut terhadap geser dan tumpu.
Fgs = ¼ . . d2
Ftp = d. Smin
Dimana :
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 14
Fgs = Luas bidang geser
Ftp = Luas bidang tumpu
Smin = Tebal plat minimum
d
= diameter baut
Catatan:
Untuk sambungan tunggal (single skear)
Ngs = ¼ . . d2
Untuk sambungan ganda (double skear)
Ngs = ¼ . . d2. C
Ntp = d. Smin . σtp
BAB II
RANCANGAN KONSTRUKSI RANGKA BAJA
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 15
Type kontruksi Atap
:C
Bahan penutup atap
: Genting Beton
Jarak gading-gading kap
: 2,9 m
Sudut (Kemiringan Atap)
: 29O
Bentang kap (L)
: 14 m
Beban Angin Kiri
: 50 kg/m2
Beban Angin Kanan
: 40 kg/m2
Beban Plafond
: GRC = 18 kg/m2
Beban Berguna (orang)
: 100 kg
Sambungan
: Las
Baja BJ 37
:
σ=1600
kg/cm2
BAB III
PERHITUNGAN RANCANGAN KUDA – KUDA
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 16
3.1 Perhitungan Panjang Batang
3.1.1
Panjang Batang Tipe Atas (A)
Diketahui :
Tan ∝ =
DC
Tan 290 =
AD
DC
7
Cos ∝ =
AD
Cos 290 =
AC
7
AC
0.554309=
DC
7
DC =3,88 m
3.1.2
0,874619=
7
AC
AC = 8,0035 m
Menghitung Batang Bawah (B)
B1= B2=B3=B4=B5=B6=B7=B8=B9
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 17
B = L / 9 = 14 / 9
3.1.3
= 1,556
Menghitung Panjang Batang Tepi Atas (A)
A2 = A3 = A4 = A5 = A6 = A7 = A8 = A9
=
B
= 1,556 / cos 29
Cos α
= 1,77855 m
A1=A10
= ½ .A2
= ½ 1,77855
= 0,889275
3.1.4 Menghitung Batang Vertikal
Menghitung beban vertikal untuk mengetahui batang diagonal
V1=V7 = TAN α (1,5. B) = TAN 29 (1,5 . 1,556)= 1,29375 m
V2=V6 = TAN α (2,5. B) = TAN 29 (2,5 . 1,556)= 2,15626 m
V3=V5 = TAN α (3,5. B) = TAN 29 (3,5 . 1,556)= 3,01876 m
3.1.5 Menghitung Batang Diagonal (D)
D1=D16
= ½.A
= ½ . 1,77855
= 0,889275 m
D2=D3=D14=D15
=
=
√
√
B
2
2
( )
V 12 +
1,293752+
(
1,556
2
(
1,556
2
2
)
= 1,50965 m
D4=D5=D12=D13
=
=
√
√
B
2
2
( )
V 22 +
2,156262+
2
)
= 2,29232 m
D6=D7=D10=D11
=
=
√
√
B
V3 +
2
2
2
( )
1,556
3,01876 +
2
2
(
2
)
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 18
= 3,117402 m
D8=D9
=
√
B
V4 +
2
2
()
2
√
=
3,882+
(
1,556
2
2
)
= 3,95723 m
3.1.5 Daftar Panjang Batang (m)
No
Batang
Panjang Batang
1
A2 = A3 = A4 = A5 = A6 = A7 = A8 =A9
1,77855 m
2
A1=A10
0,889275 m
3
B1=B2=B3=B4=B5=B6=B7=B8=B9
1,556 m
4
D1=D16
0,889275 m
5
D2=D3=D14=D15
1,50965 m
6
D4=D5=D12=D13
2,29232 m
7
D6=D7=D10=D11
3,117402 m
8
D8=D9
3,95723 m
3.2 Perhitungan Dimensi Gording
3.2.1
Gording Dipengaruhi Oleh :
σ lt
Mutu Baja 34 =
= 1400 kg/cm
Muatan mati : berat sendiri gording ( kg / m )
berat sendiri penutup atap ( kg / m
2
)
Muatan hidup, yaitu berat orang dengan berat P = 100 Kg
Muatan angin ( kg / m
2
)
Ketentuan :
Jarak gading-gading kap = 2,9 m
Kemiringan atap
Berat sediri penutup atap (Genting Beton) = 50 kg/m2
Jarak gording
= 29o
= 1,77855 m
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 19
3.2.2
Mengetahui berat sendiri balok gording
Untuk dimensi balok gording dicoba profil baja Canal 8 dengan berat sendiri gording
(q2) = 8,64 kg/m.
3.2.3
Menghitung beban mati (q)
q1
= berat sendiri penutup atap (genting metal) x A (jarak gording)
= 50 kg/m² x 1,77855 m
= 88,9275 kg/m
Jadi, q = q1 + q2 = 88,9275 kg/m + 8,64 kg/m = 97,5675 kg/m
Di ambil q yang paling besar.
Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan beban mati q
bekerja vertikal, q diuraikan pada sumbu x dan sumbu y, sehingga diperoleh :
qx
= q sin α
qy
= q cos α
= 97,5675 x sin 29o
= 97,5675 x cos 29o
= 47,3016 kg/m
= 85,3344 kg/m
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 20
Karena dianggap sebagai balok menerus diatas dua tumpuan (Continous beam)
maka untuk memepermudah perhitungan dapat diasumsikan sebagai berat bertumpuan
ujung. Sehingga momen yang timbul akibat berat sendiri atap dan gording adalah :
Menggunakan trackstang 1 buah
Mx1= 1/8.qx.(L/2)².80%
= 1/8 x 47,3016 x (2,9/2)² x 0,8 = 9,945 kg.m
My1= 1/8.qy.(L)².80%
= 1/8 x 85,3344 x (2,9)² x 0,8 = 71,766 kg.m
3.2.4
Menghitung beban berguna
Beban berguna atau beban hidup adalah beban terpusat yang bekerja di tengahtengah bentang gording.Beban ini diperhitungkan kalau ada orang yang bekerja di atas
gording.
Diketahui :
Beban berguna (P)
Kemiringan atap (α )
= 100 kg
= 290
Maka :
Px
= P sin α
Py
= P cos α
= 100 sin 29
= 100 cos 29
= 48,48 kg
= 87,461 kg
Momen yang timbul akibat beban terpusat (hidup) dianggap continous beam (PBI
1971)
Mx2
= ¼.Px.(l/2).80%
My2
= ¼.Py.(l).80%
= ¼.48,48.(2,9/2).0,8
= ¼. 87,461.(2,9).0,8
= 14,0592 kg.m
= 50,727 kg.m
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 21
3.2.5
Menghitung Beban Angin
Beban angin di anggap tegak lurus bidang atap.
Ketentuan :
Beban angin kiri (q1)
= 50 kg/m2
Beban angin kanan (q2)
= 40 kg/m2
Koefisien Angin tekan (wt)
= (0,02 α - 0.4)
= (0,02 x 29o – 0,4 )
= 0.18
Koefisien Angin hisap (Wh)
= -0.4
Kemiringan Atap
= 29o
Jarak Antar Gording (a)
= 1,77855 M
Jarak Gading-Gading Kap
= 2,9 M
ANGIN KIRI
Angin tekan (Wt) :
W
= C. q1 .a
= 0,18 x 50 x 1,77855
= 16,00695 kg/m
Angin hisap (Wh) :
W
= C’. q1 .a
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 22
= -0,4 x 50 x 1,77855
= -35,571 kg/m
ANGIN KANAN
Angin tekan (Wt) :
W
= C. q2 .a
= 0,18 x 40 x 1,77855
= 12,8056 kg/m
Angin hisap (Wh) :
W
= C’. q2 .a
= -0,4 x 40 x 1,77855
= -28,4568 kg/m
Dalam perhitungan diambil harga W (tekan terbesar) :
Wmax
= 16,00695 kg/m
Wx
=0
Wy
= 16,00695 kg/m
Momen Akibar Beban Angin
Mx
=
1
⋅W x⋅( L/ 2 )2⋅80
8
=
1
8
x 0 x (2,9 /2 )2 x 0 .8
My
=
=
1
⋅W y⋅l 2⋅80
8
1
2
x 16,00695 x (2,9) x 0,8
8
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 23
= 0 kg/m
3.2.6
= 13,461 kg/m
Menghitung Beban air Hujan
Beban air hujan yang diperhitungkan pada gording:
Qair = (40-(0,8α))
= (40-(0,8 x 29o) = 16,8 kg/m
= q . sin. α . A
qx
qy
= 16,8 x sin 29o x 1,77855
= 16,8 x cos 29o
= 14,485 kg/m
= 14,693 kg/m
Momen Akibar Beban Hujan
Mx
=
=
l 2
⋅80
2
()
1
⋅Wx⋅
8
1
8
My
=
2
x14 ,485 x(2,9/2) x 0. 8
= 3,045 kg/m
3.2.7
= q. cos. α
=
1
⋅Wy⋅l 2⋅80
8
1
2
x 14,693 x (2,9) x 0,8
8
= 12,3568 kg/m
Daftar Beban dan Momen
Pembebanan
Berat beban
Atap+Gording
Q = 97,5675 kg/m
(Beban Mati)
Momen
Qx = 47,3016 kg/m
Mx= 9,945 kg.m
Qy= 85,3344 kg/m
My = 71,766 kg.m
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 24
Beban Orang
p = 100 kg
(Beban Hidup)
Beban Angin
W= 16,00695 kg/m
Beban Air Hujan
3.2.7
Q = 16,8 kg/m
Px = 48,48 kg/m
Mx = 14,0592 kg.m
Py = 87,461 kg/m
My = 50,727 kg.m
Wx = 0
Mx = 0
Wy = 16,00695 kg/m
My = 13,461 kg.m
Qx = 14,485 kg/m
Mx = 3,045 kg.m
Qy = 14,693 kg/m
My = 12,3568 kg.m
Kontrol Gording
Kontrol Gording Terhadap Tegangan
Dari tabel profil baja ( C-8 ) dapat diketahui bahwa :
Wx = 26,5 cm3
Wy = 6,36 cm3
Kombinasi pembebanan 1
Mx total
= beban mati + beban hidup
= 9,945 + 14,0592
= 24,0042 kg.m
= 2400,42 kg.cm
My total
= beban mati + beban hidup
= 71,766 + 50,727
= 122,493 kg.m
= 12249,3 kg.cm
σ
=
M x total M y total
+
Wy
Wx
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 25
2400,42 12249,3
+
6,36
26,5
=
= 839,662 kg/cm²
∴σ
= 839,662 kg/cm2 ¿
σ lt
= 1400 kg/cm2 ............... OK !!!
Kombinasi pembebanan 2
Mx total
= beban mati + beban hidup + beban angin
= 9,945 + 14,0592 + 0
= 24,0042 kg.m = 2400,42 kg.cm
My total
= (beban mati + beban hidup) + beban angin
= 71,766 + 50,727 + 13,461
= 135,954 kg.m = 13595,4 kg.cm
σ
=
=
M x total M y total
+
Wy
Wx
2400,42 13595,4
+
6,36
26,5
= 890,458 kg/cm2
∴σ
= 890,458 kg/cm2 ¿
σ lt
= 1400 kg/cm2 ... OK !!!
Kombinasi pembebanan 3
Mx total
= beban mati + beban hidup + beban angin + beban Hujan
= 9,945 + 14,0592 + 0 + 3,045
= 27,0492 kg.m = 2704,92 kg.cm
My total
= (beban mati + beban hidup) + beban angin+ beban Hujan
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 26
= 71,766 + 50,727 + 13,461 + 12,3568
= 148,3108 kg.m = 14831,08 kg.cm
σ
M x total M y total
+
Wy
Wx
=
=
2704,92 14831,08
+
6,36
26,5
= 984,96 kg/cm2
∴σ
3.2.8
= 984,96 kg/cm2 ¿
σ lt
= 1400 kg/cm2 ... OK !!!
Kontrol Terhadap Lendutan
Ketentuan :
E = 2.1 . 10
l
6
kg/cm2
= 2,7 m = 270 cm
Ix = 106 cm4
Iy = 19,4 cm4
Syarat lendutan yang diizinkan untuk balok pada konstruksi kuda-kuda
terlindung adalah :
1
1
f max ≤ 250 l→f = 250⋅290= 1,16 cm
Akibat beban sendiri
Qx = 47,3016 kg/m = 47,3016 x 10−2 kg/cm
Qy = 85,3344 kg/m = 85,3344 x 10−2 kg/cm
5⋅q x⋅(l/2 )4 5 . 47 , 3016 x 10−2 .(290/2) 4
f x 1=
=
=
384⋅E⋅I y
384⋅2,1 .10 6 .19 , 4
0,00668 cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 27
4
5⋅q y⋅l
5⋅85 , 3344 x 10−2⋅(290)4
f y 1=
=
=
384⋅E⋅I x 384⋅2 .1 .10 6 .106
0,353 cm
Akibat beban berguna
= 48,8 x 10-2
Px = 48,8 kg/m
Py = 87,461 kg/m = 87,461 x 10-2
3
P x⋅(l/2 ) 48 , 8 x 10−2⋅( 290 /2 )3
f x 2=
=
=
6
48⋅E⋅I y
48⋅2. 1 .10 .19 , 4
1,392 x 10-4 cm
−2
3
Py⋅l 3 87 , 461 x 10 ⋅(290)
f y 2=
=
=
48⋅E⋅I y 48⋅2 .1 . 106 . 106
1,996 x 10-3 cm
Akibat beban angin
Wx = 0
Wy = 16,00695 kg/m = 16,00695 x 10-2 kg/cm
f x3=
0 cm
5⋅W y⋅l 4 5 .16,00695x10−2 .( 290 ) 4
f y 3=
=
=
384⋅E⋅I x 384 .2 .1 . 106 . 106
0,00662 cm
Akibat beban hujan
Qx = 14,485 kg/m = 14,485 x 10-2
Qy = 14,693 kg/m = 14,693 x 10-2
4
5⋅q x⋅(l/ 2) 5. 14 , 485 x 10−2 . (290 / 2)4
fx 4=
=
=
384⋅E⋅I y
384⋅2,1. 106 . 19 , 4
0,02046 cm
5⋅q y⋅l 4
5⋅(14 , 693 x 10−2 )⋅(290 )4
fy 4=
=
=
384⋅E⋅I x 384⋅2. 1 .106 .106
0,0607 cm
Jadi pelenturan adalah sebagai berikut :
f x total
=
(f x 1 +f x 2 +f x 3 +f x 4 )
= 0,027229 cm < 1,16 cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 28
f y total
=
(f y1 +f y 2 +f y 3 +f y 4 )
= 0,422316 cm < 1,16 cm
f total=√ (f 2x + f 2y
≤ 1,16 cm
f total =√ (0,027229 )2 +(0,422316 )2 ≤ 1,16 cm
= 0,42319 cm ≤ 1,08 cm ……………… OK!!!
3.3
Mendimensi Batang Tarik (TRACKSTANG)
Batang tarik berfungsi untuk mengurangi lendutan gording pada arah sumbu x
(kemiringan atap dan sekaligus untuk mengurangi tegangan lentur pada arah sumbu x
Batangtarik menahan gaya tarik Gx dan Px, maka :
-
Akibat penutup atap = 47,3016 x 2,9
Akibat beban orang
= 137,174 kg
= 48,48 kg
+
Pts
= 185,654 kg
Karena batang tarik di pasang satu buah trackstang, per batang tarik :
Pts =
σ=
Pts
=¿
1
¿
Pts =
185,654
1
=
185,654 kg
P −
2
≤σ ⇒1400 kg/ cm
Fn
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 29
P
= =
Fn σ
Fbr
185,654
=
1400
0,13261 cm2
=125 % Fn
= 1.25 . 0,13261
= 0,16576 cm2
Fbr
= ¼ п d2
2
d =
Fbr
=
1 /4 π
0,16756
=
1 /4 . 3. 14
√ 0,21
d =0,458 m = 4,58 mm
jadi diameter minimal tracksatng adalah 5 mm, maka diambil diameter trackstang sebesar
5 mm
Dimana :
3.4
Fn
= luas netto
Fbr
= luas brutto
A
= diameter batang tarik (diperoleh dari tabel baja)
Perhitungan Dimensi Ikatan Angin
Ikatan angin hanya bekerja menahan gaya normal atau gaya axial tarik saja. Cara
kerjanya kalau yang satu bekerjanya sebagai batang tarik, maka yang lainnya tidak
menahan apa-apa.Sebaliknya kalau arah anginya berubah, maka secara berganti-ganti
batang tersebut bekerja sebagai batang tarik.
Perubahan pada ikatan angin ini datang dari arah depan atau belakang kuda-kuda.
Beban angin yang diperhitungkan adalah beban angin terbesar yang disini adalah angin
sebelah kanan yaitu: 50 Kg/ m2
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 30
Keterangan :
P = gaya/ tetapan angin
N = dicari dengan syarat keseimbangan
ΣH=0
Nx = P
N=
Ncos . β = P
P
cos β
Rumus umum :
σ=
P
Fn
dimana P angin = 40 kg/m2
Luas kuda-kuda
= (1/2 x alas x tinggi ) atau ½ x L x V
= (1/2 x 14 x 3,88 )
= 27,16 m2
Jumlah titik simpul (n) = 11 buah
Tan β = AC / jarak kuda2
= 8,0035 / 2,9 = 2,759
β
= arc tan 2,759
= 70,07699
Pts
= p angin x luas kuda2 / n-1
= 50 x 27,16 / 11-1
= 135,8 kg
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 31
N
= P / cos β
= 135,8 / cos 70,07699
= 398,522 kg
Karena batang tarik di pasang satu buah , per batang tarik :
σ=
P −
≤σ ⇒1400 kg/ cm2
Fn
Fn =
P
= =
σ
Fbr
=125 % Fn
398,522
=
1400
0284 cm2
= 1.25 x 0,284
= 0,355
Fbr
= ¼ п d2
d2 =
Fbr
=
1 /4 π
0,355
1 /4 .3. 14
= √ 0,452
d = 0,672 cm = 6,72 mm
Berdasarkan’ table diprofil baja maka dipakai d = 8 mm.
3.5
Perhitungan Konstruksi Rangka Batang
3.5.1
Perhitungan Beban
a. Akibat Berat Sendiri
Ketentuan :
Penutup atap Genting Beton
= 50 kg/m2
Bentang kap (L)
= 14 m
Jarak gording (A)
= 1,77855 m
Jarak gading-gading kap (l)
= 2,9m
a.1. Berat Penutup Atap
Pa = A x Berat atap x l
= 1,77855 x 50 x 2,9
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 32
= 257,889 kg.m
a.2. Berat Sendiri Gording ( Canal – 6 ½ )
Pg =
l⋅¿
¿
berat sendiri gording
= 2,9 x 8,64
= 25,056 kg.m
a.3. Berat Sendiri Kuda-kuda
Untuk menentukan berat sendiri kuda-kuda dilakukan dengan cara taksir
Dik : L = 14 m
l = 2,9 m
n = 11( jml simpul pada batang tepi atas )
gk =
( L−2)l
(L+ 4)l
gk1 = (L-2).l = (14 - 2). 2,9 = 34,8 kg/m
gk2 = (L+4).l = (14 + 4). 2,9 = 52,2 kg/m
ambil gk antara
Jd Gk =
34,8+ 52,2
2
= 43,5 kg/m
gk . L 43,5 x 14
=
=60,9 kg
n−1
11−1
Untuk Ikatan angin (Brancing) Diperhitungkan sbb:
Brancing
= 20% x berat sendiri kuda-kuda
= 20% x 60,9 = 12,18 kg
∴
Total berat pada tiap titik simpul adalah :
Ptot = Pa +Pk+Pq+ Brancing
= 257,889 + 25,056 + 60,9 + 12,18
= 356,02575 kg
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 33
b. Berat Hidup
Beban hidup = 100 kg
c. Berat Plafond
Ketentuan :
Jarak gading-gading kap (l) = 2,9 m
Panjang batang bawah (B)
= 1,556 m
Berat plafond (GRC)
= 18 kg/m2
Pf untuk
= λ.l .Gf
= 1,556 x 2,9 x 18
= 81,22 kg
c. Beban Angin
Ketentuan :
= (0.02 ¿α ) – 0.4
Koefisien angin tekan (c)
= (0.02 x 29) – 0.4
= 0.18
Koefisien angin hisap (c’)
= -0.4
Angin kiri (q1)
Angin Kanan (q2)
= 40 kg/m2
Angin tekan
= Wt
Angin hisap
= Wh
Jarak gading-gading kap (l)
= 2,9 m
Jarak gording (A)
= 1,77855 m
= 50 kg/m2
Angin Kiri :
Wt = c⋅A⋅l⋅q1
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 34
= 0,18 x 1,77855 x 2,9 x 50
= 46,42 kg
Wh = c '⋅A⋅l⋅q1
= (-0,4) x 1,77855 x 2,9 x 50
= -103,156 kg
Angin Kanan :
Wt = c⋅A⋅l⋅q2
= 0,18 x 1,77855 x 2,9 x 40
= 37,136 kg
Wh = c '⋅A⋅l⋅q1
= (-0,4) x 1,77855 x 2,9 x 40
= -82,524 kg
d. akibat beban air hujan
q air = (40-(0,8(29))
= 16,8 kg/ m2
Q air hujan
= q x A x jarak kuda2
= 16,8 x 1,77855 x 2,9
= 86,6509 kg
Beban
Berat
Beban mati
356,02575 kg
Beban hidup ( beban hidup+berat
100 + 86,6509 = 186,6509 kg
plafond)
Angin kiri
Tekan : 46,42 kg
Hisap : -103,156 kg
Angin kanan
Tekan : 37,136 kg
Hisap : -82,6509 kg
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 35
Beban plafond
3.6
81,22 kg
Perhitungan Gaya Batang
Metode SAP
Batang
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
B1
B2
B3
B4
B5
Beban
Plafon
d
Beban
Angin
Kiri
Beban
Angin
Kanan
-670,3
40,22
316
-670,3
61,99
277,25
-586,5
84,17
237,76
502,72
110,99
190,16
950,72
418,94
138,98
140,52
950,72
1139,2
6
1323,7
9
1492,2
7
1636,6
9
418,94
174,8
111,91
502,72
236,76
89,61
-586,5
296,17
68,22
-670,3
345,45
50,47
-670,3
393,82
33,06
1431,6
1263,1
7
1094,7
5
586,31
285,8
-527,71
537,45
237,91
-442,45
469,05
189,86
-357,19
926,38
757,9
397,85
325,73
141,79
93,7
-271,92
-186,66
Beban
Mati
Beban
Hidup
3121,8
8
2846,4
2
2525,0
5
2173,0
8
1813,4
5
1813,4
5
2173,0
8
2525,0
5
2846,4
2
3121,8
8
2730,6
9
2409,4
3
2088,1
7
1766,9
2
1445,6
1636,6
9
1492,2
7
1323,7
9
1139,2
6
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 36
B6
B7
B8
B9
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D10
D11
D12
D13
D14
D15
D16
3.7
6
1766,9
2
2088,1
7
2409,4
3
2730,6
9
275,46
155,81
389,51
354,85
551,99
536,18
723,85
714,88
714,88
723,85
926,38
1094,7
5
1263,1
7
397,85
-148,35
586,31
-12,71
119,13
225,55
331,97
1431,6
144,41
81,68
204,21
186,03
289,39
281,1
379,48
374,78
374,78
379,48
0
94,78
-41,06
23,22
73,11
-41,35
-47,39
129,52
-58,26
53,08
103,38
-94,18
-86,35
167,75
125,81
207,09
207,09
125,81
-82,6
80,24
108,34
107
-236,8
146,5
-142,3
536,18
551,99
281,1
289,39
167,75
354,85
389,51
155,81
275,46
186,03
204,21
81,68
144,41
469,05
537,45
-110,04
-71,73
-33,42
192,11
-189,73
85,25
289,77
177,61
-86,32
-65,82
129,52
182,85
117,54
-47,39
94,78
129,03
-51,61
-46,45
18,58
0
91,25
-32,85
-86,35
63,94
42,32
Dimensionering Batang Kuda-kuda
Daftar Gaya Batang Maksimum Untuk Tiap Batang
a. Batang – batang Atas (A) Tekan
= 5428,87 Kg (Tekan)
b. Batang – Batang Bawah (B) Tarik
= 5034,4 Kg (Tarik)
c. Batang – Batang Diagonal (D) Tarik
= 1403,75 Kg (Tarik)
A. Dimensi batang atas (Tekan)
a. Batang adalah batang tekan terdiri dari A1-A10
b. Diketahui :
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 37
Gaya batang maksimum = 5428,87 Kg
= 5,42887 ton (Tekan)
Panjang batang (Lk)
= 1,77855 m
= 177,855 cm
Tegangan ijin
= 1400 kg/cm2
(τ)
Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki
c. Perhitungan
Imin = 1,69.P.Lk2
= 1,69 . 5,42887. (1,77855)2
= 29,02 cm4
Batang A merupakan batang tekan
Dipakai profil rangkap profil =
29,02
4
=14,51 cm
2
Dari table profil diambil ∟60.60.10
Iη = 14,6 cm4
Ix = Iy = 34,9 cm4
ix = iy = 1,78 cm
F
= 11,1 cm2
E
= 1,85 cm
Iξ
= 55,1 cm4
Kontrol :
1. Terhadap sumbu bahan (x)
Lk
λx = ix
σ=
177,855
=96 ,13
1, 85
=
⇐Tabel ⇒
ϖx
= 1,935
ϖ x . p 1,935x5428,87
=
=473 , 19
Ftot
2 x 11, 1
kg/cm2
σ=473,19kg/cm 2≤σ=1400
kg/cm2 …….(OK)
2. Terhadap sumbu bebas bahan (Y)
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 38
Dipasang 4 plat kopling
Lk
177 , 855
=59 , 285
4−1
L = (n−1 ) =
cm
Potongan I-I tebal pelat kopling
t = 10 mm =1 cm
Etot = e + ½. t
= 1,85 cm + ½ .1
= 2,35 cm
Iy tot = 2 (Iy + F .etot2 )
= 2 {34,9 + 11,1.(2,35)2}
= 192,3995 cm4
√ √
Iy
192,3995
=
=2, 9439
Ftot
2 x 11,1
cm
iy =
λ=
LK 177 , 855
=
=60 , 414 ⇐ Tabel⇒ ω y =1, 339
iy
2, 9439
Syarat pemasangan kopling:
l≤
1
2
59,285
(
λ x 4−3
¿
1
2
ωy . P
F.σ
)
. 96 , 13 .(4−3
1 ,339 x 5428,87
)
2 x 11,1 x 1400
59,285≤158,534 cm . . . (OK)
⇒ memenuhi syarat
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 39
B. Dimensi batang bawah
a. Batang terdiri dari batang B1 sampai dengan batang B9
b. Diketahui :
Gaya batang maksimum
=5034,4 kg = 5,0344 ton (Tarik)
Panjang batang maks
= 1,556 m
Tegangan ijin
= 1400 kg/cm2
Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki
(τ)
= 155,6 cm
c. Perhitungan
σ
=
P
≤σ
Fn
= 1400 kg/cm
2
Fn =
⇒
P
σ
5034,4 kg
=3, 596 cm2
2
Fn = 1400 kg/cm
Fbr = 100/80 * Fn
= 1,25 x 3,596
= 4,495 cm2
Batang B merupakan batang tarik
digunakan profil rangkap
Fn =
Tabel Profil
P
σ
⇒ 1 Profil
⇒
4,495
cm2
2
Fbr =
= 2,2475 cm4
⇒ ∟25.25.5
Karena Profil minimum yang diijinkan untuk konstruksi ringan adalah ∟ 45.45.5
Jadi dimensi Profil yang digunakan ∟ 45.45.5
Iη = 3.25 cm4
Ix = Iy = 7.83 cm4
ix= iy = 1.35 cm4
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 40
= 4.3 cm2
F
e
= 1.28 cm
Iξ
= 12,4 cm4
Kontrol:
σ
P 5034 , 4
=
Ftot 2 . 4, 30 = 585,39 kg/cm2 ≤ 1400 kg/cm2 …… OK!
=
C. Dimensi batang ( Diagonal ) Tarik
a. Batang terdiri dari batang D1-D16
b. Diketahui :
Gaya batang maksimum = 1403,75 kg = 1,40375 ton (Tarik)
Panjang batang maks
= 3,95723 m = 395,723 cm
Tegangan ijin
= 1400 kg/cm2
Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki
(τ)
c. Perhitungan
σ
=
P
≤σ
Fn
P
= 1400 kg/cm
2
Fn = σ
⇒
1403,75 kg
=1, 0026 cm 2
2
Fn = 1400 kg/cm
Fbr = 100/80 * Fn
= 1,25 * 1,0026
= 1,253 cm2
Batang B merupakan batang tarik
digunakan profil rangkap
Fn =
P
σ
⇒ 1 Profil
⇒
1,253 2
cm
2
Fbr =
= 0,6265 cm2
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 41
Tabel Profil
⇒ ∟15.15.3
Karena Profil minimum yang diijinkan untuk konstruksi ringan adalah ∟ 45.45.5
Jadi dimensi Profil yang digunakan ∟ 45.45.5
Iη = 3.25 cm4
Ix = Iy = 7.83 cm4
ix = iy = 1.35 cm4
F
= 4.3 cm2
e
= 1.28 cm
Iξ
= 12,4 cm4
Kontrol:
σ
=
P 1403,75
=
Ftot 2 x 4 .3
= 163,226 kg/cm2 ≤ 1400 kg/cm2 …… OK!
DAFTAR DIMENSI BATANG
N
NAMA BATANG
DIMENSI BATANG
KETERANGAN
1.
A1-A8
∟ 60.60.10
Tekan
2.
B1- B9
∟ 45.45.5
Tarik
3.
C1-C16
∟ 45.45.5
Tarik
O
3.8 Perhitungan Sambungan Las
3.8.1 Batang-batang Atas (A)
a. Batang profil rangkap yang digunakan ∟ 60.60.10
b. P maksimum batang A : 5428,87 kg
c. Tebal pelat simpul : 10 mm
d. tebal las sudut = 0,707
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 42
e. Tegangan ijin
(σ )
: 1400 kg/cm2
f. b = 60 mm = 6,0 cm
g. d = 10 mm = 1,0 cm
h. e = 1,85 cm
i. Perhitungan
Pa =
P
⋅e
2
5428 ,87 85⋅¿
=
1,
=836 , 95 kg
b
2
6
¿
P
5428 ,87
−Pa=
−836 ,95=1877 , 485 kg
2
2
Pb =
τa=
Pa
kg
→τa=0,6 xσ =0,6 x 1400=840
Fgsa
cm 2
Fgsa=
Pa 836 , 95
=
=0,996 cm2
τa 840
Fgsa=l an⋅a=l an⋅0, 707
0, 707⋅l an=0, 996 cm2 →l an=1, 408 cm
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Panjang las tepi atas= 4 cm
τb=
Pb
Fgs⋅b
Fgs⋅b=
Pb 1877 , 485
=
=2, 235 cm2
τb 840
Fgs⋅b=lbn⋅a=0, 707⋅lbn
0, 707⋅l bn=2, 235 cm2 →l bn=3, 16 cm
lb⋅br=lan +3 a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Panjang las tepi bawah = 6 cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 43
3.8.2 Batang-batang bawah (B)
a. Batang profil rangkap yang digunakan ∟ 45.45.5
b. P maksimum batang B : 5034,4 kg
c. Tebal pelat simpul : 10 mm
d. tebal las sudut = 0,707
e. Tegangan ijin
(σ )
: 1400 kg/cm2
f. b = 45 mm = 4,5 cm
g. d = 5 mm = 0,5 cm
h. e = 1,28 cm
i. Perhitungan
Pa =
P
⋅e
2
5034 , 4 28⋅¿
=
1,
=716 , 003 kg
b
2
4,5
¿
P
5034 , 4
−Pa=
−716 , 003=1801, 197 kg
2
Pb = 2
τa=
Pa
kg
→τa=0,6 xσ =0,6 x 1400=840
Fgsa
cm 2
Fgsa=
Pa 716 ,003
=
=0, 852 cm2
τa 840
Fgsa=l an⋅a=l an⋅0, 707
0, 707⋅l an=0, 852 cm2 →l an=1, 205 cm
la⋅br=lan +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3, 326 cm→diambil 4 cm
Panjang las tepi atas= 4 cm
τb=
Pb
Fgs⋅b
Fgs⋅b=
Pb 1801 , 197
=
=2,144 cm2
τb 840
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 44
Fgs⋅b=lbn⋅a=0, 707⋅lbn
0, 707⋅l bn=2, 144 cm 2 →lbn=3, 03 cm
lb⋅br=lan +3 a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Panjang las tepi bawah = 6 cm
3.8.3 Batang-batang diagonal (D)
a. Batang profil rangkap yang digunakan ∟45.45.5
b. P maksimum batang C tekan : 1403,75 kg
c. Tebal pelat simpul : 10 mm
d. tebal las sudut = 0,707
e. Tegangan ijin
(σ )
: 1400 kg/cm2
f. b = 45 mm = 4,5 cm
g. d = 5 mm = 0,5 cm
h. e = 1,28 cm
i. Perhitungan
Pa =
P
⋅e
2
1403,75 28⋅¿
=
1,
=277 , 63 kg
b
2
4,5
¿
P
1403,75
−Pa=
−277 , 63=424 , 245 kg
2
Pb = 2
τa=
Pa
→τa=0,6 xσ =0,6 x 1400=840 kg 2
Fgsa
cm
Fgsa=
Pa 277 ,63
=
=0, 3305 cm2
τa 840
Fgsa=l an⋅a=l an⋅0, 707
0, 707⋅l an=0, 3305 cm 2 →l an=0, 467 cm
la⋅br=lan +3 a=0, 467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 45
Panjang las tepi atas= 3 cm
τb=
Pb
Fgs⋅b
Fgs⋅b=
Pb 424 , 245
=
=0,505 cm 2
τb 840
Fgs⋅b=lbn⋅a=0, 707⋅l bn
0, 707⋅l bn=0, 505 cm2 →l bn=0, 714 cm
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0, 707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Panjang las tepi bawah = 3 cm
3.8.4 PERHITUNGAN DI SETIAP TITIK SIMPUL
a. Titik Simpul A
Batang A1
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang B1
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 46
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
b. Titik Simpul B
Batang A1
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A2
la⋅br=lan +3a=,0, 428+(3⋅0,707)=2,549cm→diambil 3cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C1
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
c. Titik Simpul C
Batang A2
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A3
Las tepi atas :
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 47
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C3
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C2
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Las tepi bawah:
d. Titik Simpul D
Batang A3
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A4
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C4
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 48
Batang C5
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Las tepi bawah:
e. Titik Simpul E
Batang A4
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A5
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C6
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C7
Las tepi atas :
Las tepi bawah:
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
f. Titik Simpul F
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 49
Batang A5
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A6
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C8
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C9
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah:
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
g. Titik Simpul G
Batang A6
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A7
Las tepi atas :
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 50
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C10
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C11
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Las tepi bawah:
h. Titik Simpul H
Batang A7
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A8
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C12
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 51
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C13
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Las tepi bawah:
i. Titik Simpul I
Batang A8
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A9
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C14
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C15
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 52
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Las tepi bawah:
j. Titik Simpul J
Batang A9
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang A10
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C16
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
k. Titik Simpul K
Batang A10
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
la⋅br=lan +3a=,1,408+(3⋅0,707 )=3,529 cm→diambil 4 cm
lb⋅br=lan +3a=3,16 +(3⋅0,707 )=5,281 cm→lb⋅br=6 cm
Batang B9
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 53
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
l. Titik Simpul L
Batang B1
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang B2
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C1
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C2
Las tepi atas :
Las tepi bawah:
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
m. Titik Simpul M
Batang B2
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 54
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang B3
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C3
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C4
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah:
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
n. Titik Simpul N
Batang B3
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang B4
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 55
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C5
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C6
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah:
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
o. Titik Simpul O
Batang B4
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang B5
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C7
TRISNA ADETIA RAMDANI
1305212
S T R U K T U R B A J A I | 56
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
Las tepi bawah :
l b⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Batang C8
Las tepi atas :
la⋅br=l an +3a=0,467+(3⋅0, 707 )=2, 588 cm→diambil 3cm
lb⋅br=lan +3a=0,714+(3⋅0,707)=2,835 cm→lb⋅br=3cm
Las tepi bawah:
p. Titik Simpul P
Batang B5
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang B6
la⋅br=l an +3a=1,205+(3⋅0,707 )=3,326 cm→diambil 4 cm
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
lb⋅br=lan +3a=3,03+(3⋅0,707 )=5,151 cm→lb⋅br=6 cm
Batang C9
Las tepi atas :