Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Konvensional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan yang penting di dalam pembangunan ekonomi. Bank tidak hanya bertindak sebagai suatu lembaga yang menghimpundana dari masyarakat dan menyediakan dana tersebut kembali, tetapi juga memotivasi dan mendorong inovasi di dalam berbagai cabang kegiatan ekonomi di Indonesia.

“Bank adalah, lembaga keuangan yang menawarkan jasa keuangan seperti kredit, tabungan, pembayaran jasa dan melakukan fungsi-fungsi keuangan lainnya secara profesional” (Irmayanto, 2002:53).

Bank harus memelihara kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat dengan mempertahankan kinerja mereka mengingat tugas bank adalah bekerja dengan dana masyarakat yang disimpan. Untuk dapat meningkatkan taraf hidup rakyat tentu diperlukan modal kepercayaan masyarakat dan kepercayaan ini akan diberikan hanya kepada bank yang sehat. Atas dasar itu, pihak manajemen bank harus berusaha untuk dapat menjaga dan meningkatkan kinerja bank tersebut.

Bank juga memiliki beberapa definisi yang lain. Beberapa definisi yang lain tentang bank adalah sebagai berikut. Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, bank


(2)

adalah “ Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Menurut Irmayanto dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan yang mengutip pernyataan dari Fabozzi mengatakan bahwa: “istilah Bank sebagai bagian dari lembaga deposit selain asosiasi tabungan dan kredit, bank tabungan dan serikat kredit”. (Irmayanto: 2002;11)

Kasmir (2008:360) mengatakan bahwa: “Bank merupakan lembaga keuangan sebagai tempat perusahaan menyimpan uang atau menitipkan uangnya dalam bentuk simpanan, jenis simpanan yang ada di bank seperti giro, dan rekening tabungan.”

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha bank selalu berkaitan dengan masalah keuangan, yaitu : menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Dengan demikian bank sebagai suatu badan berfungsi sebagai perantara keuangan (financial

intermediary) dari dua pihak, yaitu pihak yang kelebihan dana(surplus unit)

dan pihak yang kekurangan dana (defisit unit). Oleh karena itu, bank disebut sebagai lembaga kepercayaan, dengan pengertian bahwa pihak yang kelebihan dana mempercayakan sepenuhnya kepada bank untuk mengelola dananya termasuk juga menyalurkannya kepada pihak yang kekurangan atau pihak yang memerlukan dana dalam bentuk kredit.


(3)

2.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Bank 2.1.2.1 Tugas Pokok Bank

Tugas pokok bank menurut Irmayanto (2002:65) adalah :

1. Penghimpunan dana (Giro, Deposito, Tabungan) dengan sasaran meminimumkan biaya perolehan dana.

2. Alokasi dana (Kredit & Investasi) dengan sasaran memaksimumkan pendapatan bank.

3. Pelayanan jasa keuangan (transfer, Letter of credit, cek perjalanan, money changer, bank garansi) dan jasa non keuangan, dengan sasaran memaksimumkan kepuasan nasabah

2.1.2.2 Fungsi Bank

Bank secara umum memiliki fungsi menghimpun dana dari masyrakat luas dan menyalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit untuk dipergunakan dengan berbagai tujuan, yaitu sebagai berikut.

Agent of Trust

Trust atau kepercayaan merupakan dasar utama di dalam kegiatan

perbankan, baik dalam hal menghimpun danadari masyarakat maupun penyaluran dana kembali kepada masyarakat.

Agent of Development

Keberhasilan di dalam kegiatan investasi, kegiatan distribusi, kegiatan konsumsi tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat.

Agent of Service

Selain menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan lainnya kepada


(4)

masyarakat seperti jasa pengiriman uang dan jasa penitipan barang-barang berharga.

2.1.3 Jenis-jenis Bank

Dalam praktiknya, di Indonesia terdapat beberapa jenis perbankan. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, perbankan di Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian, sehingga fungsi utama perbankan di Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.

Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu segi fungsi, kepemilikan, status, dan cara menentukan harga.

a. Dilihat dari Segi Fungsi

Menurut UU Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, jenis bank menurut fungsinya adalah sebagai berikut.

1. Bank umum, yaitu bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Bank Perkreditan Rakyat, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Dilihat dari Segi Kepemilikan


(5)

1. Bank milik pemerintah

Bank milik pemerintah merupakan bank yang akte pendiriannya maupun modal bank ini sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga keuntungannya dimiliki oleh pemerintah pula.Contoh bank milik pemerintah adalah Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN).Contoh bank milik pemerintah daerah antara lain Bank DKI, Bank Jabar, Bank Jateng, Bank Jatim, Bank DIY, Bank Riau, Bank Sulawesi Selatan, dan Bank Nusa Tenggara Barat.

2. Bank milik swasta nasional

Bank milik swasta nasional merupakan bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional, sehingga keuntungannya menjadi milik swasta pula.Contoh bank milik swasta nasional antara lain Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Mega, Bank Danamon, Bank Bumi Putra, Bank Internasional Indonesia, Bank Niaga, dan Bank Universal.

3. Bank milik koperasi

Bank milik koperasi merupakan bank yang kepemilikan saham-sahamnya oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.Contoh bank milik koperasi adalah Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin).

4. Bank milik asing

Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, atau seluruh sahamnya dimiliki oleh pihak asing (luar negeri).Contoh bank milik asing antara lain ABN AMRO Bank, American Express Bank, Bank of


(6)

America, Bank of Tokyo, Bangkok Bank, City Bank, Hongkong Bank, dan Deutsche Bank.

5. Bank milik campuran

Bank milik campuran merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional dan secara mayoritas sahamnya dipegang oleh warga Negara Indonesia.Contoh bank campuran adalah Bank Finconesia, Bank Merincorp, Bank PDFCI, Bank Sakura Swadarma, Ing Bank, Inter Pacifik Bank, dan Mitsubishi Buana Bank.

c. Dilihat dari Segi Transaksi Valuta Asing

Jenis bank dilihat dari segi transaksi valuta asing adalah sebagai berikut. 1. Bank devisa

Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque, dan pembayaran L/C. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ditentukan oleh Bank Indonesia.

2. Bank nondevisa

Bank nondevisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi yang berhubungan dengan luar negeri.


(7)

d. Dilihat dari Segi Perhitungan Biaya dan Pendapatan

Berdasarkan cara menentukan biaya dan pendapatan, bank dapat dibedakan dalam dua jenis.

1. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional (Barat) Hampir semua bank yang ada di Indonesia berdasarkan prinsip kerja konvensional. Bank konvensional mendapatkan keuntungan dengan cara menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Harga untuk pinjaman (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga. Sedangkan penetapan keuntungan untuk jasa bank lainnya ditetapkan biaya dalam nominal atau persentase tertentu.

2. Bank yang berdasarkan prinsip syariah (Islam) Perbedaan pokok antara bank konvensional dengan bank syariah terletak pada landasan falsafah yang dianut. Bank syariah tidak melaksanakan sistem bunga, sedangkan bank konvensional dengan sistem bunga. Bagi bank syariah penentuan harga atau pencarian keuntungan didasarkan pada prinsip bagi hasil.

2.1.4Resiko Bank&Analisis Kinerja Bank

Resiko bank diartikan sebagai ketidakpastian (uncertainty) yang dihadapi bankir dalam berbagai peristiwa. Menurut Irmayanto, dalam menjalankan fungsinya bank untuk memperoleh laba tertinggi (high

profitability), bankir harus memperhatikan dan mengelolaresiko-resiko


(8)

a. Resiko Likuiditas

Resiko yang timbul akibat penarikan dana setiap saat oleh deposan. Bank harus menyediakan dana kas yang cukup untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya mismatch antara sumber dan penanaman dana. b. Resiko Kredit

Resiko yang timbul akibat tidak terpenuhinya kewajiban nasabah kredit untuk membayar angsuran pinjaman maupun bunga kredit.

c. Resiko Pasar

Resiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga pasar, tingkat kurs valuta asing, tingkat inflasi, dan lain-lain.

d. Resiko Tingkat Bunga

Resiko yang timbul akibat hasil negative antara biaya bunga (yang harus dibayar kepada deposan) dan tingkat bunga kredit.

e. Resiko Pendapatan

Resiko yang timbul akibat gagalnya penyaluran kredit bank.Pendapatan bank diperoleh dari pendapatan bunga pinjaman dan pendapatan selain bunga.

f. Resiko Keamanan

Resiko yang timbul akibat ketidakstabilan politik dan keamanan.

Kinerja bank dapat diukur dengan menggunakan 3 rasio keuangan, sebagai berikut (Irmayanto, 2002:89).


(9)

a. Likuiditas

Untuk melihat kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.

b. Solvabilitas

Untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban bank untuk memenuhi kewajiban jika terjadi likuidasi bank.

c. Rentabilitas

Untuk mengukur tingkat efisiensi usaha, kemampuan memperoleh laba dan tingkat kesehatan bank.

2.1.5 Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2008:7), mengemukakan bahwa “Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”. Laporan keuangan adalah suatu bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), dan catatan atas laporan keuangan.

Menurut Djarwanto (2004:5), “Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan”. Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak-pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan.

Laporan keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan merupakan hasil proses akuntansi untuk menyajikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pihak internal maupun eksternal perusahaan yang bersangkutan. Tujuan dilakukannya pelaporan keuangan


(10)

adalah untuk menyediakan informasi bagi pemakai laporan keuangan untuk memprediksi, membandingkan, mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (earnings power). Pernyataan ini mengimplikasikan bahwa manfaat laporan keuangan dapat digunakan untuk membentuk harapan di masa yang akan datang. Harapan ini berkaitan dengan arus kas, khususnya bagi investor serta kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

Tujuan laporan keuangan adalaha sebagai berikut.

• Informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan sumber ekonomi netto suatu perusahaan yg timbul dari kegiatan dalam rangka mendapatkan laba.

• Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban dan Modal.

• Membantu para pemakai dalam memperkirakan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

• Memberi informasi penting lainnya mengenai perubahan sumber-sumber ekonomi & kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas belanja.

• Mengungkapkan informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan keuangan.

2.1.6Rasio Profitabilitas

“Profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan” (Kasmir, 2008:196).Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif


(11)

kecil.Tingkat pengembalian yang tinggi tersebut memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaannya dengan dana yang dihasilkan secara internal.

Rasio yang termasuk rasio profitabilitas antara lain: 1. Profit Margin on Sales

“Profit margin on sales menunjukkan perbandingan antara margin laba

bersih dengan penjualan” (Kasmir, 2008:199).Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.Semakin tinggi profit margin on sales semakin baik operasi suatu perusahaan.

2. Return on Investment

"Return on investment adalah merupakan rasio yang menunjukkan hasil

(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan” (Kasmir, 2008:202).Return on investment merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila di ukur dari nilai aktiva. Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan.

3. Return on Assets

“Return on Asset, mengukur kemampuan asset bank dalam memperoleh

keuntungan” (Irmayanto, 2002:91).Pengembalian atas total aktiva merupakan ukuran efisiensi operasi yang relevan. Nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva (pendanaan) yang diberikan pada perusahaan.


(12)

2.1.7Ukuran Perusahaan

Firm Size (Ukuran perusahaan) menunjukkan berapa aset atau kekayaan

yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan ini diukur dengan menghitungtotal asset yang ada pada masing-masing perusahaan. Suatu perusahaan yang besar sahamnya tersebar sangat luas, setiap perluasan modal saham hanya akan memberikan pengaruh kecil terhadap hilangnya atau tergesernya pengendalian dari pihak dominan terhadap perusahaan bersangkutan.

2.1.8Rasio Beban Operasional (BOPO)

Rasio Beban Operasional (BOPO), yaitu perbandingan antara beban operasional dengan pendapatan operasional.Beban operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya.

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank dalam melakukan kegiatan operasinyaAdapun penilaian rasio BOPO berdasarkan Surat Keputusan DIR BI No. 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 adalah BOPO ≤ 93,52%yang termasuk dalam bank sehat.

2.1.9Earning per share (EPS)

Earning per share merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan


(13)

2008:207).Semakin rendah rasio ini menunjukkan bahwa manajemen belum berhasil memberikan keuntungan bagi pemegang saham.

Oleh karena itu pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akanearning per

share. Earning per share adalah suatu indikator keberhasilan perusahaan.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai rasio keuangan bank di Indonesia telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Hesti Werdaningtyas (2002) meneliti tentang Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over (BTO) Pramerger di Indonesia selama tahun 1990-1998. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh, CAR, LDR, dan variabel dummy, pangsa aset, pangsa dana, pangsa kredit terhadap profitabilitas dan untuk mengetahui variabel yang dominan pengaruhnya terhadap profitabilitas BTO di Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel pangsa pasar yang diukur dengan pangsa aset, pangsa dana, dan pangsa kredit tidak mempunyai pengaruh yang 37 spignifikan terhadap profitabilitas secara partial. CAR secara signifikan berpengaruh positif terhadap profitabilitas, sedangkan LDR secara signifikan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.Faktor yang dominan mempengaruhi profitabilitas BTO berturut-turut adalah CAR, LDR, dan kondisi perekonomian.

Yuliani (2007) meneliti tentang Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas pada Sektor Perbankan yang Go Publik di Bursa Efek


(14)

Jakarta.Penelitian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi tingkat MSDN, BOPO, CAR, dan LDR terhadap besarnya ROA baik secara simultan maupun secara parsial.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel BOPO dan CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA, sedangkan variabel yang lainnya tidak berpengaruh terhadap ROA.Penelitian ini menggunakan metode regresi

time-seies cross-section.Variabel terikat yang digunakan adalah kinerja

profitabilitas perbankan.

Christi (2012) meneliti tentang Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank yang Terdaftar Pada BEI Selama Tahun 2000 – 2010.Hasil penelitian ini menemukan bahwa CAR dan NPL berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Sedangkan BOPO, LDR dan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Selain itu, penelitian ini juga membuktikan bahwa CAR, NPL, BOPO, LDR dan NIM berpengaruh secara simultan terhadap ROA bank pemerintah.

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Variabel Kesimpulan

Hesti Werdaningtyas (2002) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank

Take Over (BTO) Pramerger di Indonesia

ROA, pangsa aset, pangsa dana,

pangsa kredit, CAR, LDR dan

Dummy CAR secara signifikan berpengaruh positif terhadap ROA, sedangkan LDR secara signifikan berpengaruh negative terhadap ROA Yuliani (2007) Hubungan Efisiensi

Operasional dengan

ROA, MSN, CAR, BOPO,

BOPO secara signifikan


(15)

Kinerja Profitabilitas pada Sektor Perbankan

yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta

LDR berpengaruh negative terhadap

ROA, CAR secara signfikan Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

berpengaruh positif terhadap ROA Christi Horman Pelo (2012) Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas

Bank yang Terdaftar Pada BEI Selama Tahun

2000 – 2010

ROA, CAR, NPL, BOPO, LDR,

NIM

CAR dan NPL tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap ROA, BOPO, NIM, dan

LDR secara signifikan berpengaruh positif terhadap ROA, selain itu CAR, NIM, NPL,

BOPO, dan LDR secara simultan

berpengaruh terhadap bank

pemerintah.

Beberapa perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu: 1. Penelitian ini yang menggunakan data laporan keuangan periode

pengamatan yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.

2. Penelitian ini tidak menyertakan variabel CAR, NIM, NPL, dan LDR, tetapi menyertakan variabel Ukuran Perusahaan dan EPS.


(16)

Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis, dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan kerangka konseptual penelitian pada gambar 2.1.

H1

H2

H3

H4

Gambar 2.1

KERANGKA KONSEPTUAL Sumber : Peneliti, 2013

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Erlina (2011 : 41), “hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris”. Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share

(X1)terhadap profitibilitas bank (Y). Eearning Per Share (X1)

Profitibilitas Bank

(Y)

Firm size (X2)


(1)

kecil.Tingkat pengembalian yang tinggi tersebut memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaannya dengan dana yang dihasilkan secara internal.

Rasio yang termasuk rasio profitabilitas antara lain: 1. Profit Margin on Sales

“Profit margin on sales menunjukkan perbandingan antara margin laba bersih dengan penjualan” (Kasmir, 2008:199).Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.Semakin tinggi profit margin on sales semakin baik operasi suatu perusahaan.

2. Return on Investment

"Return on investment adalah merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan” (Kasmir, 2008:202).Return on investment merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila di ukur dari nilai aktiva. Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan.

3. Return on Assets

“Return on Asset, mengukur kemampuan asset bank dalam memperoleh keuntungan” (Irmayanto, 2002:91).Pengembalian atas total aktiva merupakan ukuran efisiensi operasi yang relevan. Nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva (pendanaan) yang diberikan pada perusahaan.


(2)

2.1.7Ukuran Perusahaan

Firm Size (Ukuran perusahaan) menunjukkan berapa aset atau kekayaan yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan ini diukur dengan menghitungtotal asset yang ada pada masing-masing perusahaan. Suatu perusahaan yang besar sahamnya tersebar sangat luas, setiap perluasan modal saham hanya akan memberikan pengaruh kecil terhadap hilangnya atau tergesernya pengendalian dari pihak dominan terhadap perusahaan bersangkutan.

2.1.8Rasio Beban Operasional (BOPO)

Rasio Beban Operasional (BOPO), yaitu perbandingan antara beban operasional dengan pendapatan operasional.Beban operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya.

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank dalam melakukan kegiatan operasinyaAdapun penilaian rasio BOPO berdasarkan Surat Keputusan DIR BI No. 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 adalah BOPO ≤ 93,52%yang termasuk dalam bank sehat.

2.1.9Earning per share (EPS)

Earning per share merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham (Kasmir,


(3)

2008:207).Semakin rendah rasio ini menunjukkan bahwa manajemen belum berhasil memberikan keuntungan bagi pemegang saham.

Oleh karena itu pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akanearning per share. Earning per share adalah suatu indikator keberhasilan perusahaan.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai rasio keuangan bank di Indonesia telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Hesti Werdaningtyas (2002) meneliti tentang Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over (BTO) Pramerger di Indonesia selama tahun 1990-1998. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh, CAR, LDR, dan variabel dummy, pangsa aset, pangsa dana, pangsa kredit terhadap profitabilitas dan untuk mengetahui variabel yang dominan pengaruhnya terhadap profitabilitas BTO di Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel pangsa pasar yang diukur dengan pangsa aset, pangsa dana, dan pangsa kredit tidak mempunyai pengaruh yang 37 spignifikan terhadap profitabilitas secara partial. CAR secara signifikan berpengaruh positif terhadap profitabilitas, sedangkan LDR secara signifikan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.Faktor yang dominan mempengaruhi profitabilitas BTO berturut-turut adalah CAR, LDR, dan kondisi perekonomian.

Yuliani (2007) meneliti tentang Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas pada Sektor Perbankan yang Go Publik di Bursa Efek


(4)

Jakarta.Penelitian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi tingkat MSDN, BOPO, CAR, dan LDR terhadap besarnya ROA baik secara simultan maupun secara parsial.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel BOPO dan CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA, sedangkan variabel yang lainnya tidak berpengaruh terhadap ROA.Penelitian ini menggunakan metode regresi time-seies cross-section.Variabel terikat yang digunakan adalah kinerja profitabilitas perbankan.

Christi (2012) meneliti tentang Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank yang Terdaftar Pada BEI Selama Tahun 2000 – 2010.Hasil penelitian ini menemukan bahwa CAR dan NPL berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Sedangkan BOPO, LDR dan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Selain itu, penelitian ini juga membuktikan bahwa CAR, NPL, BOPO, LDR dan NIM berpengaruh secara simultan terhadap ROA bank pemerintah.

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Variabel Kesimpulan

Hesti Werdaningtyas (2002) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank

Take Over (BTO) Pramerger di Indonesia

ROA, pangsa aset, pangsa dana,

pangsa kredit, CAR, LDR dan

Dummy CAR secara signifikan berpengaruh positif terhadap ROA, sedangkan LDR secara signifikan berpengaruh negative terhadap ROA Yuliani (2007) Hubungan Efisiensi

Operasional dengan

ROA, MSN, CAR, BOPO,

BOPO secara signifikan


(5)

Kinerja Profitabilitas pada Sektor Perbankan

yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta

LDR berpengaruh negative terhadap

ROA, CAR secara signfikan Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

berpengaruh positif terhadap ROA Christi Horman Pelo (2012) Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas

Bank yang Terdaftar Pada BEI Selama Tahun

2000 – 2010

ROA, CAR, NPL, BOPO, LDR,

NIM

CAR dan NPL tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap ROA, BOPO, NIM, dan

LDR secara signifikan berpengaruh positif terhadap ROA, selain itu CAR, NIM, NPL,

BOPO, dan LDR secara simultan

berpengaruh terhadap bank

pemerintah.

Beberapa perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu: 1. Penelitian ini yang menggunakan data laporan keuangan periode

pengamatan yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.

2. Penelitian ini tidak menyertakan variabel CAR, NIM, NPL, dan LDR, tetapi menyertakan variabel Ukuran Perusahaan dan EPS.


(6)

Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis, dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan kerangka konseptual penelitian pada gambar 2.1.

H1

H2

H3

H4

Gambar 2.1

KERANGKA KONSEPTUAL Sumber : Peneliti, 2013

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Erlina (2011 : 41), “hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris”. Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share (X1)terhadap profitibilitas bank (Y).

Eearning Per Share (X1)

Profitibilitas Bank

(Y) Firm size (X2)