Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Konvensional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PROFITABILITAS BANK KONVENSIONALYANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA (BEI)

OLEH :

YESSI WARDHANI 100503216

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Konvensional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Sumatra Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, atau yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin dan dituliskan sumbernyasecara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan penulisan etika ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi saya, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Medan, 7April 2014

Yang membuat pernyataan

Yessi Wardhani


(3)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PROFITABILITAS BANK KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Penelitian ini ditujukan untuk menunjukkan pengaruh ukuran perusahaan, beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO) dan earning per share (EPS)terhadap profitabilitas pada bank konvensional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Jumlah sampel yang diambil adalah 26bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2012 dengan kriteria tertentu.

Data diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial earning per share (EPS) berpegaruh terhadap profitabilitasbank konvensional dalam tingkat yang signifikan.Sedangkan secara simultan ukuran perusahaan, beban operasional pendapatan operasional&earning per share berpengaruh terhadap profitabilitas bank konvensional dalam tingkat yang signifikan.

.Hasilnya terlihat pada laporan tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini.Model analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, uji t dan uji f. Uji t dipergunakan untuk menguji variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.Uji f digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen.

Kata kunci :ukuran perusahaan, beban operasional pendapatan operasional,


(4)

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE FACTORS AFFECTING THE PROFITABILITY OF CONVENTIONAL BANKS LISTED ON THE INDONESIAN STOCK

EXCHANGE

The objective of this study is to find the effects of firm size, operating expense operating income and earning per shareto the financial reportsof conventional banking companies listed in Indonesian Stock Exchange in 2010 until 2012 period. The number of samples used were26conventional banking companies registered to go public in Indonesia Stock Exchange.

Data was obtained from Indonesian Stock Exchange website, www.idx.co.id

The results of this study show that earning per share partiallyhavea significant effect on the level of profitabilty. On the other hand, this study also shows that firm size, operating expense operating income and earning per share simultaneouslyhavea significant effect on the level of profitability.

. The results were as seen on annual report that published by corporates which act as sampling in this research. Analysis model that used is multiple regression, t test, and f test. T test is used to analysis the partial influence of independent variable to dependent variable. F test is used to analysis simultaneous of independent variable to dependent variable.

Keywords :firm size, operating expense operating income, earning per share,


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Konvensional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.Skripsi ini disusun guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan kelulusan studi pada Program Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi hingga selesainya, saya telah banyak mendapatkan bantuan-bantuan dalam bentuk bimbingan, keterangan serta dorongan moril maupun materiil, sehingga skripsi ini dapat saya selesaikan.Teristimewa kepada papa dan mama tersayang yang selalu memberikan doa, dorongan dan semangat kepada saya selama ini. Pada kesempatan ini saya juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya, kepada :

1. Bapaselaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak., selaku Ketua DepartemenAkuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak., selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak.,selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak.,selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(6)

4. Bapak Drs. Sucipto MM, Ak.,selaku dosen pembimbingyang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan perbaikan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Rustam M.si, Ak.,selaku dosen pembacayang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan perbaikan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Keluarga tercinta dan orang terkasih yang selalu memberikan doadan semangat kepada sayaserta Aya, Willy, Tama dan Syaffan teman-teman yang telah membuat hari-hari saya selalu dipenuhi canda dan tawa di dalam dan di luar kampus.

Dengan segala kerendahan hati, saya memohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan skripsi ini.Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari segala kesempurnaan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi saya dan seluruh pembaca pada masa yang akan datang.

Medan,7 April2014 Penulis,

Yessi Wardhani NIM: 100503216


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ...iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian ... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Landasan Teori 2.1.1Pengertian Bank ... 6

2.1.2Tugas Pokok dan Fungsi Bank ... 8

2.1.2.1 Tugas Pokok Bank ... 8

2.1.2.2 Fungsi Bank ... 8

2.1.3 Jenis-Jenis Bank ... 9

2.1.4 Resiko Bank & Analisis Kerja Bank ... 12

2.1.5Laporan Keuangan ... 14

2.1.6 Rasio Profitabilitas ... 15

2.1.7 Ukuran Perusahaan ... 17

2.1.8 Rasio Beban Operasional ... 17

2.1.9 Earning Per Share ... 17

2.2Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 18

2.3 Kerangka Konseptual ... 20

2.4 Hipotesis Penelitian ... 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 22

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 22

3.2.1 Variabel Dependen ... 22

3.2.2 Variabel Independen ... 23

3.2.2.1 Earning per Share... 23


(8)

3.2.2.3 Beban Operasional (BOPO) ... 24

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

3.3.1 Populasi ... 25

3.3.2 Sampel ... 25

3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian ... 26

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 26

3.6 Metode Analisis Data ... 26

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 27

3.6.1.1 Uji Normalitas ... 27

3.6.1.2 Uji Multikolinearitas ... 27

3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 28

3.6.1.4 Uji Autokorelasi... 28

3.6.2Uji Hipotesis ... 29

3.6.2.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (t-test) ... 29

3.6.2.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (F-test) 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1DeskripsiData Penelitian ... 31

4.2Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Statistik Deskriptif ... 31

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 32

4.2.2.1Uji Normalitas ... 33

4.2.2.2Uji Multikolinearitas ... 37

4.2.2.34.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 39

4.2.2.44.2.2.4 Uji Autokorelasi ... 40

4.3 Analisis Regresi... 41

4.4 Pengujian Hipotesis ... 43

4.4.1 Uji Signifikan Parsial (t-test) ... 44

4.4.2 Uji Signifikan Simultan (F-test) ... 47

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 52

5.3 Keterbatasan Peneleitian ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 54


(9)

DAFTAR TABEL

No.Tabel Judul Halaman

2.1 Review Penelitian Terdahulu ... 19

3.1 Definisi Operasional dan Variabel ... 23

4.1Statistik Deskriptif ... 31

4.2 Hasil Uji Normalitas ... 34

4.3 Hasil Uji Multikolinieritas ... 37

4.4Hasil Uji Autokorelasi ... 40

4.5Analisis Regresi ... 41

4.6Model Summary ... 43

4.7Hasil Uji T ... 45


(10)

DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 21

4.1Histogram ... 35

4.2Gambar P-Plot ... 36


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran A Populasi dan Sampel Penelitian ... 59

Lampiran B Sampel Penelitian ... 61

Lampiran C Hasil Olahan Data Profitabilitas ... 62

Lampiran D Hasil Olahan Data Firm Size ... 63

Lampiran E Hasil Olahan Data Asset Tangibility ... 64

Lampiran F Hasil Olahan Data Financial Leverage ... 65


(12)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PROFITABILITAS BANK KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Penelitian ini ditujukan untuk menunjukkan pengaruh ukuran perusahaan, beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO) dan earning per share (EPS)terhadap profitabilitas pada bank konvensional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Jumlah sampel yang diambil adalah 26bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2012 dengan kriteria tertentu.

Data diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial earning per share (EPS) berpegaruh terhadap profitabilitasbank konvensional dalam tingkat yang signifikan.Sedangkan secara simultan ukuran perusahaan, beban operasional pendapatan operasional&earning per share berpengaruh terhadap profitabilitas bank konvensional dalam tingkat yang signifikan.

.Hasilnya terlihat pada laporan tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini.Model analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, uji t dan uji f. Uji t dipergunakan untuk menguji variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.Uji f digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen.

Kata kunci :ukuran perusahaan, beban operasional pendapatan operasional,


(13)

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE FACTORS AFFECTING THE PROFITABILITY OF CONVENTIONAL BANKS LISTED ON THE INDONESIAN STOCK

EXCHANGE

The objective of this study is to find the effects of firm size, operating expense operating income and earning per shareto the financial reportsof conventional banking companies listed in Indonesian Stock Exchange in 2010 until 2012 period. The number of samples used were26conventional banking companies registered to go public in Indonesia Stock Exchange.

Data was obtained from Indonesian Stock Exchange website, www.idx.co.id

The results of this study show that earning per share partiallyhavea significant effect on the level of profitabilty. On the other hand, this study also shows that firm size, operating expense operating income and earning per share simultaneouslyhavea significant effect on the level of profitability.

. The results were as seen on annual report that published by corporates which act as sampling in this research. Analysis model that used is multiple regression, t test, and f test. T test is used to analysis the partial influence of independent variable to dependent variable. F test is used to analysis simultaneous of independent variable to dependent variable.

Keywords :firm size, operating expense operating income, earning per share,


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

“Bank merupakan institusi keuangan yang paling penting dalam ekonomi”

(Irmayanto, 2002:11).Perbankan mempunyai fungsi penting sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi pembayaran, dan alat tranmisi kebijakan moneter yang berperan penting di dalam mencapai tujuan nasional yang tentu saja berhubungan untuk meningkatkan dan memeratakan taraf hidup masyarakat serta menunjang berjalanya roda perekonomian di Indonesia.

Bank sendiri berasal dari bahasa italia dari kata “banca” yang memiliki arti sebagai meja yang digunakan sebagai tempat tukar menukar uang. Di Indonesia, pengertian bank tercantum dalam Undang-undang No 10 tahun 1998 tentang perbankan. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.Pengertian bank menurut Irmayanto (2002:53) adalah, “lembaga keuangan yang menawarkan jasa keuangan seperti kredit, tabungan, pembayaran jasa dan melakukan fungsi-fungsi keuangan lainnya secara profesional”.Bank juga mempunyai peran sebagai pelaksanaan kebijakan moneter dan pencapaian stabilitas sistem keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang sehat, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.


(15)

serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. “Bank adalah ”department store of finance”, yang merupakan organisasi jasa atau pelayan berbagai macam jasa keuangan” (Irmayanto, 2002:53). Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa bank adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, dan aktivitasnya pasti berhubungan dengan masalah keuangan.

Menurut Irmayanto yang mengutip pendapatPeter S Rose, “keberhasilan bank ditentukan oleh kemampuan mengidentifikasi permintaan masyarakat akan jasa-jasa keuangan, kemudian memberikan pelayanan secara efisien, dan menjualnya dengan harga bersaing” (Irmayanto, 2002:53).Kepercayaan dan loyalitas pemilik dana terhadap bank merupakan faktor yang sangat membantu dan mempermudah pihak manajemen bank untuk menyusun strategi bisnis yang baik agar masyarakat berkenan membeli produk mereka.

Penilaian kinerja keuangan perbankan merupakan salah satu faktor yang penting bagi perbankan untuk melihat bagaimana bank tersebut dalam melakukan kinerjanya apakah sudah baik atau belum.“Pada umumnya, rasio likuiditas digunakanuntuk melihat kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo” (Irmayanto, 2002:89).

Tujuan utama operasional bank adalah mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal.Profitabilitas merupakan kemampuan bank untuk menghasilkan /memperoleh laba secara efektif dan efisien.Profitabilitas yang digunakan adalah ROA karena dapat memperhitungkan kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan.“Semakin tinggi ROA, semakin baik produktifitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih” (Irmayanto, 2002:91).


(16)

Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengukuran kinerja perbankan dengan menggunakan rasio keuangan untuk menilai profitabilitas perbankan namun hasilnya masih berbeda-beda antara lain:

Capital Adequacy Ratio (CAR) yang diteliti oleh Werdaningtyas (2002),

Mawardi (2005), dan Yuliani (2007) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan positif antara Capital Adequecy Ratio (CAR) terhadap Return On Asset (ROA). Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Usman (2003) yang menunjukkan hasil bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif.

Non Performing Loan (NPL) yang diteliti oleh Mawardi (2005)

memperlihatkan hasil bahwa Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA). Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Usman (2003) yang menunjukkan bahwa Non Performing Loan (NPL) positif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

Berdasarkan latar belakang dan adanya perbedaan-perbedaan hasil dari penelitian-penelitian terdahulu tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan dari penelitian-penelitian yang dilakukan terdahulu dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan, BOPO, EPS memberikan hasil yang


(17)

bervariasi atau adanya research gap sehingga menimbulkan pertanyaan untuk diteliti lebih lanjut.

Berdasarkan adanya hasil yang bervariasi yang telah diuraikan sebelumnya, maka pertanyaan di dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah beban operasional (BOPO) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah Earning per Share (EPS) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

4. Apakah ukuran perusahaan, beban operasional (BOPO) dan Earning per

Share (EPS) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap profitabilitas Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruhukuran perusahaan terhadap profitabilitas Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Menganalisis pengaruhBOPO terhadap profitabilitas Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Menganalisis pengaruhEarning per Share (EPS) terhadap profitabilitas Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).


(18)

4. Menganalisis pengaruhukuran perusahaan,BOPO, Debt to Earning per Share (EPS) secara bersama-sama terhadap profitabilitas Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi penulis adalah bisa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pengaruh ukuran perusahaan, BOPO dan EPS terhadap profitabilitas bank konvensional.

2. Manfaat bagi investor dan juga para calon investor yang ingin melakukan investasi adalah untuk sebagai bahan pertimbangan agar dapat menentukan keputusan yang akan diambil dalam berinvestasi.

3. Manfaat bagi peneliti selanjutnya adalah sebagai bahan acuan atau sebagai bahan dasar di dalam melakukan penelitian lebih lanjut agar bias mendapatkan jawaban yang lebih baik lagi.


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Bank

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan yang penting di dalam pembangunan ekonomi. Bank tidak hanya bertindak sebagai suatu lembaga yang menghimpundana dari masyarakat dan menyediakan dana tersebut kembali, tetapi juga memotivasi dan mendorong inovasi di dalam berbagai cabang kegiatan ekonomi di Indonesia.

“Bank adalah, lembaga keuangan yang menawarkan jasa keuangan seperti kredit, tabungan, pembayaran jasa dan melakukan fungsi-fungsi keuangan lainnya secara profesional” (Irmayanto, 2002:53).

Bank harus memelihara kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat dengan mempertahankan kinerja mereka mengingat tugas bank adalah bekerja dengan dana masyarakat yang disimpan. Untuk dapat meningkatkan taraf hidup rakyat tentu diperlukan modal kepercayaan masyarakat dan kepercayaan ini akan diberikan hanya kepada bank yang sehat. Atas dasar itu, pihak manajemen bank harus berusaha untuk dapat menjaga dan meningkatkan kinerja bank tersebut.

Bank juga memiliki beberapa definisi yang lain. Beberapa definisi yang lain tentang bank adalah sebagai berikut. Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, bank


(20)

adalah “ Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Menurut Irmayanto dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan yang mengutip pernyataan dari Fabozzi mengatakan bahwa: “istilah Bank sebagai bagian dari lembaga deposit selain asosiasi tabungan dan kredit, bank tabungan dan serikat kredit”. (Irmayanto: 2002;11)

Kasmir (2008:360) mengatakan bahwa: “Bank merupakan lembaga keuangan sebagai tempat perusahaan menyimpan uang atau menitipkan uangnya dalam bentuk simpanan, jenis simpanan yang ada di bank seperti giro, dan rekening tabungan.”

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha bank selalu berkaitan dengan masalah keuangan, yaitu : menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Dengan demikian bank sebagai suatu badan berfungsi sebagai perantara keuangan (financial

intermediary) dari dua pihak, yaitu pihak yang kelebihan dana(surplus unit)

dan pihak yang kekurangan dana (defisit unit). Oleh karena itu, bank disebut sebagai lembaga kepercayaan, dengan pengertian bahwa pihak yang kelebihan dana mempercayakan sepenuhnya kepada bank untuk mengelola dananya termasuk juga menyalurkannya kepada pihak yang kekurangan atau pihak yang memerlukan dana dalam bentuk kredit.


(21)

2.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Bank

2.1.2.1 Tugas Pokok Bank

Tugas pokok bank menurut Irmayanto (2002:65) adalah :

1. Penghimpunan dana (Giro, Deposito, Tabungan) dengan sasaran meminimumkan biaya perolehan dana.

2. Alokasi dana (Kredit & Investasi) dengan sasaran memaksimumkan pendapatan bank.

3. Pelayanan jasa keuangan (transfer, Letter of credit, cek perjalanan, money changer, bank garansi) dan jasa non keuangan, dengan sasaran memaksimumkan kepuasan nasabah

2.1.2.2 Fungsi Bank

Bank secara umum memiliki fungsi menghimpun dana dari masyrakat luas dan menyalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit untuk dipergunakan dengan berbagai tujuan, yaitu sebagai berikut. • Agent of Trust

Trust atau kepercayaan merupakan dasar utama di dalam kegiatan

perbankan, baik dalam hal menghimpun danadari masyarakat maupun penyaluran dana kembali kepada masyarakat.

Agent of Development

Keberhasilan di dalam kegiatan investasi, kegiatan distribusi, kegiatan konsumsi tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat.

Agent of Service

Selain menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan lainnya kepada


(22)

masyarakat seperti jasa pengiriman uang dan jasa penitipan barang-barang berharga.

2.1.3 Jenis-jenis Bank

Dalam praktiknya, di Indonesia terdapat beberapa jenis perbankan. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, perbankan di Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian, sehingga fungsi utama perbankan di Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.

Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu segi fungsi, kepemilikan, status, dan cara menentukan harga.

a. Dilihat dari Segi Fungsi

Menurut UU Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, jenis bank menurut fungsinya adalah sebagai berikut.

1. Bank umum, yaitu bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Bank Perkreditan Rakyat, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Dilihat dari Segi Kepemilikan


(23)

1. Bank milik pemerintah

Bank milik pemerintah merupakan bank yang akte pendiriannya maupun modal bank ini sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga keuntungannya dimiliki oleh pemerintah pula.Contoh bank milik pemerintah adalah Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN).Contoh bank milik pemerintah daerah antara lain Bank DKI, Bank Jabar, Bank Jateng, Bank Jatim, Bank DIY, Bank Riau, Bank Sulawesi Selatan, dan Bank Nusa Tenggara Barat.

2. Bank milik swasta nasional

Bank milik swasta nasional merupakan bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional, sehingga keuntungannya menjadi milik swasta pula.Contoh bank milik swasta nasional antara lain Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Mega, Bank Danamon, Bank Bumi Putra, Bank Internasional Indonesia, Bank Niaga, dan Bank Universal.

3. Bank milik koperasi

Bank milik koperasi merupakan bank yang kepemilikan saham-sahamnya oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.Contoh bank milik koperasi adalah Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin).

4. Bank milik asing

Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, atau seluruh sahamnya dimiliki oleh pihak asing (luar negeri).Contoh bank milik asing antara lain ABN AMRO Bank, American Express Bank, Bank of


(24)

America, Bank of Tokyo, Bangkok Bank, City Bank, Hongkong Bank, dan Deutsche Bank.

5. Bank milik campuran

Bank milik campuran merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional dan secara mayoritas sahamnya dipegang oleh warga Negara Indonesia.Contoh bank campuran adalah Bank Finconesia, Bank Merincorp, Bank PDFCI, Bank Sakura Swadarma, Ing Bank, Inter Pacifik Bank, dan Mitsubishi Buana Bank.

c. Dilihat dari Segi Transaksi Valuta Asing

Jenis bank dilihat dari segi transaksi valuta asing adalah sebagai berikut. 1. Bank devisa

Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque, dan pembayaran L/C. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ditentukan oleh Bank Indonesia.

2. Bank nondevisa

Bank nondevisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi yang berhubungan dengan luar negeri.


(25)

d. Dilihat dari Segi Perhitungan Biaya dan Pendapatan

Berdasarkan cara menentukan biaya dan pendapatan, bank dapat dibedakan dalam dua jenis.

1. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional (Barat) Hampir semua bank yang ada di Indonesia berdasarkan prinsip kerja konvensional. Bank konvensional mendapatkan keuntungan dengan cara menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Harga untuk pinjaman (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga. Sedangkan penetapan keuntungan untuk jasa bank lainnya ditetapkan biaya dalam nominal atau persentase tertentu.

2. Bank yang berdasarkan prinsip syariah (Islam) Perbedaan pokok antara bank konvensional dengan bank syariah terletak pada landasan falsafah yang dianut. Bank syariah tidak melaksanakan sistem bunga, sedangkan bank konvensional dengan sistem bunga. Bagi bank syariah penentuan harga atau pencarian keuntungan didasarkan pada prinsip bagi hasil.

2.1.4Resiko Bank&Analisis Kinerja Bank

Resiko bank diartikan sebagai ketidakpastian (uncertainty) yang dihadapi bankir dalam berbagai peristiwa. Menurut Irmayanto, dalam menjalankan fungsinya bank untuk memperoleh laba tertinggi (high

profitability), bankir harus memperhatikan dan mengelolaresiko-resiko


(26)

a. Resiko Likuiditas

Resiko yang timbul akibat penarikan dana setiap saat oleh deposan. Bank harus menyediakan dana kas yang cukup untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya mismatch antara sumber dan penanaman dana.

b. Resiko Kredit

Resiko yang timbul akibat tidak terpenuhinya kewajiban nasabah kredit untuk membayar angsuran pinjaman maupun bunga kredit.

c. Resiko Pasar

Resiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga pasar, tingkat kurs valuta asing, tingkat inflasi, dan lain-lain.

d. Resiko Tingkat Bunga

Resiko yang timbul akibat hasil negative antara biaya bunga (yang harus dibayar kepada deposan) dan tingkat bunga kredit.

e. Resiko Pendapatan

Resiko yang timbul akibat gagalnya penyaluran kredit bank.Pendapatan bank diperoleh dari pendapatan bunga pinjaman dan pendapatan selain bunga.

f. Resiko Keamanan

Resiko yang timbul akibat ketidakstabilan politik dan keamanan.

Kinerja bank dapat diukur dengan menggunakan 3 rasio keuangan, sebagai berikut (Irmayanto, 2002:89).


(27)

a. Likuiditas

Untuk melihat kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.

b. Solvabilitas

Untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban bank untuk memenuhi kewajiban jika terjadi likuidasi bank.

c. Rentabilitas

Untuk mengukur tingkat efisiensi usaha, kemampuan memperoleh laba dan tingkat kesehatan bank.

2.1.5 Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2008:7), mengemukakan bahwa “Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”. Laporan keuangan adalah suatu bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), dan catatan atas laporan keuangan.

Menurut Djarwanto (2004:5), “Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan”. Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak-pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan.

Laporan keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan merupakan hasil proses akuntansi untuk menyajikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pihak internal maupun eksternal perusahaan yang bersangkutan. Tujuan dilakukannya pelaporan keuangan


(28)

adalah untuk menyediakan informasi bagi pemakai laporan keuangan untuk memprediksi, membandingkan, mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (earnings power). Pernyataan ini mengimplikasikan bahwa manfaat laporan keuangan dapat digunakan untuk membentuk harapan di masa yang akan datang. Harapan ini berkaitan dengan arus kas, khususnya bagi investor serta kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

Tujuan laporan keuangan adalaha sebagai berikut.

• Informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan sumber ekonomi netto suatu perusahaan yg timbul dari kegiatan dalam rangka mendapatkan laba.

• Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban dan Modal.

• Membantu para pemakai dalam memperkirakan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

• Memberi informasi penting lainnya mengenai perubahan sumber-sumber ekonomi & kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas belanja.

• Mengungkapkan informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan keuangan.

2.1.6Rasio Profitabilitas

“Profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan” (Kasmir, 2008:196).Perusahaan dengan tingkat


(29)

kecil.Tingkat pengembalian yang tinggi tersebut memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaannya dengan dana yang dihasilkan secara internal.

Rasio yang termasuk rasio profitabilitas antara lain:

1. Profit Margin on Sales

“Profit margin on sales menunjukkan perbandingan antara margin laba

bersih dengan penjualan” (Kasmir, 2008:199).Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.Semakin tinggi profit margin on sales semakin baik operasi suatu perusahaan.

2. Return on Investment

"Return on investment adalah merupakan rasio yang menunjukkan hasil

(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan” (Kasmir, 2008:202).Return on investment merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila di ukur dari nilai aktiva. Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan.

3. Return on Assets

“Return on Asset, mengukur kemampuan asset bank dalam memperoleh

keuntungan” (Irmayanto, 2002:91).Pengembalian atas total aktiva merupakan ukuran efisiensi operasi yang relevan. Nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva (pendanaan) yang diberikan pada perusahaan.


(30)

2.1.7Ukuran Perusahaan

Firm Size (Ukuran perusahaan) menunjukkan berapa aset atau kekayaan

yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan ini diukur dengan menghitungtotal asset yang ada pada masing-masing perusahaan. Suatu perusahaan yang besar sahamnya tersebar sangat luas, setiap perluasan modal saham hanya akan memberikan pengaruh kecil terhadap hilangnya atau tergesernya pengendalian dari pihak dominan terhadap perusahaan bersangkutan.

2.1.8Rasio Beban Operasional (BOPO)

Rasio Beban Operasional (BOPO), yaitu perbandingan antara beban operasional dengan pendapatan operasional.Beban operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya.

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank dalam melakukan kegiatan operasinyaAdapun penilaian rasio BOPO berdasarkan Surat Keputusan DIR BI No. 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 adalah BOPO ≤ 93,52%yang termasuk dalam bank sehat.

2.1.9Earning per share (EPS)

Earning per share merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan


(31)

2008:207).Semakin rendah rasio ini menunjukkan bahwa manajemen belum berhasil memberikan keuntungan bagi pemegang saham.

Oleh karena itu pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akanearning per

share. Earning per share adalah suatu indikator keberhasilan perusahaan.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai rasio keuangan bank di Indonesia telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Hesti Werdaningtyas (2002) meneliti tentang Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over (BTO) Pramerger di Indonesia selama tahun 1990-1998. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh, CAR, LDR, dan variabel dummy, pangsa aset, pangsa dana, pangsa kredit terhadap profitabilitas dan untuk mengetahui variabel yang dominan pengaruhnya terhadap profitabilitas BTO di Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel pangsa pasar yang diukur dengan pangsa aset, pangsa dana, dan pangsa kredit tidak mempunyai pengaruh yang 37 spignifikan terhadap profitabilitas secara partial. CAR secara signifikan berpengaruh positif terhadap profitabilitas, sedangkan LDR secara signifikan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.Faktor yang dominan mempengaruhi profitabilitas BTO berturut-turut adalah CAR, LDR, dan kondisi perekonomian.

Yuliani (2007) meneliti tentang Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas pada Sektor Perbankan yang Go Publik di Bursa Efek


(32)

Jakarta.Penelitian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi tingkat MSDN, BOPO, CAR, dan LDR terhadap besarnya ROA baik secara simultan maupun secara parsial.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel BOPO dan CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA, sedangkan variabel yang lainnya tidak berpengaruh terhadap ROA.Penelitian ini menggunakan metode regresi

time-seies cross-section.Variabel terikat yang digunakan adalah kinerja

profitabilitas perbankan.

Christi (2012) meneliti tentang Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank yang Terdaftar Pada BEI Selama Tahun 2000 – 2010.Hasil penelitian ini menemukan bahwa CAR dan NPL berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Sedangkan BOPO, LDR dan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Selain itu, penelitian ini juga membuktikan bahwa CAR, NPL, BOPO, LDR dan NIM berpengaruh secara simultan terhadap ROA bank pemerintah.

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Variabel Kesimpulan

Hesti Werdaningtyas (2002) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank

Take Over (BTO) Pramerger di Indonesia

ROA, pangsa aset, pangsa dana,

pangsa kredit, CAR, LDR dan

Dummy CAR secara signifikan berpengaruh positif terhadap ROA, sedangkan LDR secara signifikan berpengaruh negative terhadap ROA


(33)

Kinerja Profitabilitas pada Sektor Perbankan

yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta

LDR berpengaruh

negative terhadap ROA, CAR secara signfikan

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

berpengaruh positif terhadap ROA Christi Horman Pelo (2012) Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas

Bank yang Terdaftar Pada BEI Selama Tahun

2000 – 2010

ROA, CAR, NPL, BOPO, LDR,

NIM

CAR dan NPL tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap ROA, BOPO, NIM, dan

LDR secara signifikan berpengaruh positif terhadap ROA, selain itu CAR, NIM, NPL,

BOPO, dan LDR secara simultan

berpengaruh terhadap bank

pemerintah.

Beberapa perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu: 1. Penelitian ini yang menggunakan data laporan keuangan periode

pengamatan yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.

2. Penelitian ini tidak menyertakan variabel CAR, NIM, NPL, dan LDR, tetapi menyertakan variabel Ukuran Perusahaan dan EPS.


(34)

Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis, dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan kerangka konseptual penelitian pada gambar 2.1.

H1

H2

H3

H4

Gambar 2.1

KERANGKA KONSEPTUAL

Sumber : Peneliti, 2013

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Erlina (2011 : 41), “hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris”. Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share

(X1)terhadap profitibilitas bank (Y). Eearning Per Share (X1)

Profitibilitas Bank

(Y) Firm size (X2)


(35)

H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Firm size (X2) terhadap profitibilitas bank (Y).

• H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO (X3) terhadap profitibilitas bank (Y).

H4 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share (X1), Firm

size (X2)& BOPO (X3) terhadap profitibilitas bank (Y).

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal atau hubungan sebab akibat.“Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dan merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel” (Erlina, 2011:20).Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Earning Per Share, Firm Size, dan BOPOsebagai variable independen dan profitabilitas bank konvensional sebagai variabel dependen.

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.2.1 Variabel Dependen

Variabel dependen menurut Erlina (2011:36) adalah “variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau variabel bebas”.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas.“Return on assets (ROA), mengukur kemampuan asset bank


(36)

dalam memperoleh keuntungan” (Irmayanto, 2002:91). Return on

assetsmerupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)

dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan.

Tingkat profitabilitas perusahaan dapat dilihat dari seberapa besar keuntungan atau laba yang diperoleh perusahaan dengan asset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut.

Profitabilitas secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut: ������= ����

����������

3.2.2 Variabel Independen

Variabel independen menurut Erlina (2011:37) adalah “variabel yang diduga sebagai sebab (presumed course variable)dari variabel dependen (variabel terikat)”. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.2.2.1 Earning per Share (EPS)

Rasio Earning Per Share (EPS)yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur pendapatan per lembar saham yang dihitung dari total keuntungan (EAT) terhadap jumlah lembar saham yang beredar.

EPS secara sistematis diukur dengan menggunakan rumus:

���= EAT


(37)

No. Variabel Definisi

Variabel Indikator Skala

1. ROA

Perbandingan antara NIAT dengan Total Asset NIAT TA Rasio 2. Firm Size Ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural dari total asset perusahaan.

log����������� Rasio

3. BOPO

Perbandingan antara Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional Biaya Operasional

Pendapatan Operasional X 100% Rasio

4. EPS

Tingkat keuntungan yang didapat per lembar saham. ���

�����ℎ��������ℎ�� X 100% Rasio

Sumber : Peneliti, 2013

3.2.2.2Ukuran Perusahaan (Firm Size)

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan, dan rata-rata-rata-rata total aktiva.Sehingga ukuran perusahaan dapat dianggap sebagai ukuran atau besarnya aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.


(38)

Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki perusahaan. Secara sistematis dapat diformulasikan sebagai berikut:

��������= ������������

3.2.2.3 Beban Operasional (BOPO)

Rasio Beban Operasional (BOPO), yaitu perbandingan antara beban operasional dengan pendapatan operasional. Beban operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya.

BOPO secara sistematis diukur dengan menggunakan rumus: ���� = ����������������

��������������������� � 100%

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

“Populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian” (Erlina, 2011:80).

Populasi di dalam penelitian ini adalah bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia priode 2010 sampai dengan 2012 dengan jumlah populasi 32 bank.


(39)

“Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi” (Erlina, 2011:81).“Pemilihan sampel di dalam penelitian ini menggunakan purposive sample, metode pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu dimana kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan atau kuota tertentu” (Erlina, 2011:87), dengan maksud agar mendapatkan sampel sesuai dengan tujuan penelitian.Sampel bank konvensional di dalam penelitian ini berjumlah 26 bank.Kriteria di dalam pemilihan sampel sebagai berikut.

1. Bank sampel telah mempublikasikan laporan keuangan per 31 Desember untuk tahun 2010-2012. Laporan per 31 Desember merupakan laporan yang telah diaudit, sehingga laporan keuangan tersebut dapat dipercaya. 2. Banksampel tidak di delisting selama tahun 2010- 2012.

3. Bank sampel yang terdaftar di BEI yang mencantumkan data secara lengkap berturut-turut selama periode penelitian.

4. Bank sampel tidak mengalami defisiensi modal selama periode penelitian.

3.4 Jenis & Sumber Data Penelitian

Di dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder.Data Sekunder menurut Erlina (2011:31) adalah “data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data itu telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya”.Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari

database Bursa Efek Indonesia melalui situs

keuangan yang telah dipublikasikanyang meliputi laporan auditor independen.


(40)

Metode pengumpulan data di dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, dengan melakukan pencatatan data ukuran perusahaan, BOPO dan

earning per share dan juga dengan pengembangan dari data-data yang ada

kaitannya dengan penelitian ini.

3.6 Metode Analisis Data

Keseluruhan data yang telah dikumpul dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik.

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut Erlina (2011:100) tujuan uji normalitas adalah “untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distrubisi normal”. Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data.Cara yang dapat digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal adalah dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov terhadap model yang diuji.Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikansi atau probabilitas > 0.05, maka residual memiliki distribusi normal dan apabila nilai signifikansi atau probabilitas < 0.05, maka residual tidak memiliki distribusi normal.Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan


(41)

melakukan analisis grafik normal probability plot dan grafik histogram.

b. Uji Multikolinearitas

“Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen” (Erlina, 2011:102).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.Menurut Erlina (2011) mulitikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat korelasi diantara variabel independen dan variance inflation factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai korelasi antara variabel independen > 0.80 atau sama dengan nilai VIF >10 .

c. Uji Heteroskedastisitas

“Salah satu asumsi yang penting dari model regresi linear adalah varian residual bersifat homokedastisitas atau bersifat konstan” (Erlina, 2011:105). Umumnya heterokedastisitas sering terjadi pada model yang menggunakan data cross section (silang waktu) daripada data

time series (runtut waktu). Hal ini bukan berarti model yang

menggunakan data runtut waktu bebas dari heterokedastisitas. Menurut Ghozali dalam esfandiary (2013)dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik- titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.


(42)

d. Uji Autokorelasi

Menurut Erlina (2011:105), “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya)”. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin Watson.Menurut Sunyoto dalam Esfandiary (2013), untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dilihat dari:

1) angka D-W dibawah –2 berarti ada autokorelasi positif,

2) angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3) angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif

3.6.2 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda, menggunakan lebih dari satu variabel yang mempengaruhi variabel independen untuk menaksir variabel independen agar taksiran menjadi lebih akurat.

Data dianalisis dengan model regresi berganda sebagai berikut:

Y = a + ����+ ����+ ���� + e

Keterangan:

Y : Profitabilitas Perusahaan


(43)

�1 : Earning Per Sharediukur dengan membandingkan total keuntungan dengan jumlah saham yang beredar

2 : Firm Size diukur dengan Ln Total Asset

�3 : BOPO diukur dengan membandingkan Beban Operasional dan Pendapatan Operasional

e : Variabel Pengganggu

a. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (t-test)

Pengujian t-test digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

H0 diterima dan Ha ditolak jika t hitung < t tabel untuk α = 5% H0 ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t tabel untuk α = 5%

b. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (F-test)

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan nilai semua variabel independen.Untuk itu, perlu dilakukan uji ANOVA atau uji F.

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan


(44)

dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

H0 diterima dan Ha ditolak jika F hitung < F tabel untuk α = 5% H0 ditolak dan Ha diterima jika F hitung > F tabel untuk α = 5%

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data Penelitian

Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah industri perbankan, terutama Bank Konvensional, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2011. Perusahaan yang dijadikan sampel berjumlah 26 perusahaan.Daftar perusahaan yang telah ditentukan dapat dilihat pada lampiran.

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimun, mean, dan standar deviasi. Statistik deskriptif akan dijelaskan dalam tabel berikut ini.


(45)

STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 78 .11 4.45 1.9228 1.01304

EPS 78 .64 930.10 147.6709 185.37866

FS 78 14.25 20.13 17.0887 1.72218

BOPO 78 .51 .97 .8065 .08984

Valid N (listwise) 78

Sumber :Output SPSS, diolah Peneliti, 2013

Berdasarkan data dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa :

1. Rata-rata dari earning per share (X1) adalah 147,6709 dengan standar deviasi 185,37866 dan jumlah data yang ada adalah 78. Nilai tertinggi EPS adalah 930,10sedangkan nilai terendah adalah 0,64.

2. Rata-rata dari firm size (X2) adalah 17,0887dengan standar deviasi 1,72218 dan jumlah data yang ada adalah 78. Nilai firm size tertinggi adalah 20,13sedangkan nilai terendah adalah 14,25.

3. Rata-rata dari BOPO (X3) adalah 0,8065 dengan standar deviasi 0,08984 dan jumlah data yang ada adalah 78. Nilai tertinggi BOPO adalah 0,97sedangkan nilai terendah adalah 0,51.

4. Rata-rata dari profitabilitas (ROA) adalah 1,9228 dengan standar deviasi 1,01304 dan jumlah data yang ada adalah 78. Nilai tertinggi ROA adalah 4,45sedangkan nilai terendah adalah 0,11.


(46)

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik

Salah satu satu syarat yang menjadi dasar penggunaan model regresi berganda dengan metode estimasi Ordinary Least Square (OLS) adalah dipenuhinya semua asumsi klasik, agar hasil pengujian bersifat tidak bias dan efisien (Best Linear Unbiased Estimator). Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program statistik. Menurut Ghozali (2005), asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut ini:

• Berdistibusi normal.

Non-Multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam

model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna.

Non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi

tidak saling berkorelasi.

Non-Heterokedastisitas, artinya variance variabel independen dari

satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.

4.2.2.1. Uji Normalitas

Uji data statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah terdistribusi secara normal atau tidak. Ghozali (2005), memberikan pedoman pengambilan keputusan rentang data mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov

Smirnov yang dapat dilihat dari:


(47)

b) nilai sig. atau signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal.

Hipotesis yang digunakan adalah :

H0 : Data residual berdistribusi normal, dan Ha : Data residual tidak berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov adalah seperti yang ditampilkan berikut ini :

Tabel 4.2

HASIL UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 78

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .63724356

Most Extreme Differences Absolute .102

Positive .102

Negative -.058

Kolmogorov-Smirnov Z .904

Asymp. Sig. (2-tailed) .388

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(48)

Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov seperti yang terdapat dalam tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa besarnya nilai Kolmogrov–Smirnov sebesar 0,388 dan signifikan lebih dari 0,05 karena Asymp. Sig. (2-tailed) 0,388> dari 0,05. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima atau Ha ditolak yang berarti data residual telah berdistribusi normal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas, berikut ini turut dilampirkan grafik histrogram dan plot data yang terdistribusi normal.


(49)

Gambar 4.1

Sumber :Output SPSS, diolah Peneliti, 2013

Grafik histogram di atas menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal.Hal ini dapat dilihat dari grafik histogram yang menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng (skewness) kiri maupun menceng ke kanan. Hal ini juga didukung dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot yang ditampilkan pada Gambar 4.2


(50)

UJI NORMALITAS DATA

Gambar 4.2

Sumber :Output SPSS, diolah Peneliti, 2013

Menurut Ghozali (2005), pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. Gambar 4.2 menunjukkan bahwa data (titik) menyebar di sekitar dan


(51)

menggunakan histogram bahwa data telah terdistribusi normal.Karena secara keseluruhan data telah terdistribusi secara normal, maka dapat dilakukan pengujian asumsi klasik lainnya.

4.2.2.2. Uji Multikolinieritas

Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari:

1) nilaitolerence dan lawannya, 2) Variance Inflatin Factor (VIF).

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/tolerence). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai Tolerence < 0,10 atau sama dengan VIF > 10 (Ghozali, 2005).

Tabel 4.3

HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 6.722 1.466 4.587 .000

EPS .003 .001 .536 5.488 .000 .561 1.783

FS -.065 .059 -.111 -1.095 .277 .524 1.910

BOPO -5.107 .988 -.453 -5.167 .000 .696 1.437

a. Dependent Variable: ROA


(52)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinieritas.Hal tersebut dapat dilihat dengan membandingkannya dengan nilai Tolerance atau VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai

Tolerence yang lebih besar dari 0,10. Jika dilihat dari VIFnya, bahwa

masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 10.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas dalam variabel bebasnya.

4.2.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Ghozali (2005) menyatakan “uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas”. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot yang dihasilkan dari pengolahan data menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya menurut Ghozali (2005) adalah sebagai berikut:

1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.


(53)

Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi gejala heteroskedastisitas atau tidak dengan cara mengamati penyebaran titik-titik pada grafik.

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

Gambar 4.3

Sumber :Output SPSS, diolah Peneliti, 2013

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dengan tidak adanya pola yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model ini layak dipakai untuk memprediksi tingkat profitabilitaspada Bank Konvensional yang terdaftar diBursa Efek Indonesia berdasarkan masukan variabel independen yaitu


(54)

4.2.2.4. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi.Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series.Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah dalam autokorelasi diantaranya adalah dengan Uji Durbin Watson. Menurut Sunyoto (2009), untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dilihat dari:

1) angka D-W dibawah –2 berarti ada autokorelasi positif,

2) angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3) angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

Tabel 4.4

HASIL UJI AUTOKORELASI

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .777a .604 .588 .65003 1.718

a. Predictors: (Constant), BOPO, EPS, FS b. Dependent Variable: ROA

Sumber :Output SPSS, diolah oleh peneliti, 2013

Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji autokorelasi variabel penelitian.Berdasarkan hasil pengujiannya dapat dilihat bahwa terjadi autokorelasi antar kesalahan pengganggu antar periode.Hal tersebut dilihat


(55)

sampai +2 yang mengartikan bahwa angka DW lebih besar dari -2 dan lebih kecil dari 2. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun negatif.

4.3 Analisis Regresi

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimstor (BLUE) dan layak untuk dilakukan analisis statistik selanjutnya, yaitu melakukan pengujian hipotesis. Adapun hasil pengolahan data dengan analisis regresi sebagai berikut :

Tabel 4.5 ANALISIS REGRESI

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.722 1.466 4.587 .000

EPS .003 .001 .536 5.488 .000

FS -.065 .059 -.111 -1.095 .277

BOPO -5.107 .988 -.453 -5.167 .000

a. Dependent Variable: ROA

Sumber :Output SPSS, diolah Peneliti, 2013

Berdasarkan tabel 4.5 pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda yaitu:

Y= 6,722 + 0,003 (X1) – 0,065 (X2) – 5,107 (X3) + e

Dimana:

Y = Profitabilitas a = Konstanta


(56)

b1,b2,b3 = Parameter koefisien regresi X1 = Earning per Share

X2 = Firm Size X3 = BOPO e = Pengganggu

Penjelasan dari nilai a, b1, b2 dan b3 pada Unstandardized Coefficients tersebut dapat dijelaskan dibawah ini.

• Nilai B Constant (a) = 6,722 =konstanta

Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada nilai variabel bebas yaitu earning per share, firm size, dan BOPO maka nilai profitabilitas perusahaan yang dilihat dari nilai Y tetap sebesar 6,722.

• Nilai b1 = 0,003 = Earning per Share (X1)

Koefisisen regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan earning per share sebesar 1 satuan, maka perubahan profitabilitas yang dilihat dari nilai Y akan bertambah sebesar 0,003 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.

• Nilai b2 = -0,065 = firm size (X2)

Koefisisen regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan firm size (X2) sebesar 1 satuan, maka perubahan profitabilitas yang dilihat dari nilai Y akan berkurang sebesar 0,065 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.

• Nilai b3 = -5,107 = BOPO (X3)

Koefisisen regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan BOPO (X3) sebesar 1 satuan, maka perubahan profitabilitas yang dilihat dari nilai Y akan berkurang


(57)

4.4. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda yaitu Uji Koefisien Determinasi / Regresi (R).Uji regresi digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila data nilai R berada diantara 0,5 dan mendekati 1. Nilai R

Square adalah 0 sampai dengan 1.Apabila nilai R Square semakin mendekati 1,

maka variabel-variabel independen mendekati semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.Sebaliknya, semakin kecil nilai R

Square maka kemampuan variabel-variabel independen untuk menjelaskan variasi

variabel dependen semakin terbatas.Dalam kenyataannya nilai Adjusted R Square (Adj R2) bernilai positif.Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program statistik, maka diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.6 MODEL SUMMARY

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .777a .604 .588 .65003 1.718

a. Predictors: (Constant), BOPO, EPS, FS b. Dependent Variable: ROA

Sumber :Output SPSS, diolah Peneliti, 2013

Pada tabel 4.6, dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan. Nilai R sebesar 0,777 menunjukkan bahwa korelasi atau keeratan hubungan profitabilitas dengan earning per share (X1), firm size (X2), dan BOPO (X3) mempunyai hubungan yang sangat erat yaitu sebesar 77,7%. Menurut Sugiyono


(58)

(2006), jika angka R berada diantara 0,40 dan 0,59 maka hubungan antara variabel independen dengan variabel dependennya cukup erat.

Besarnya Adjusted R2 berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS diperoleh sebesar 0,588. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel earning per share (X1), firm size (X2), dan BOPO (X3) terhadap profitabilitas (Y) adalah sebesar 58,8 %. Sedangkan sisanya sebesar 41,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.4.1 Uji Signifikan Parsial (t-test)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.Dalam uji t digunakan hipotesis seperti yang terlihat berikut ini.

H0: b1,b2,b3 = 0, artinya earning per share (X1), firm size (X2), dan BOPO (X3) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (Y) secara parsial pada Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha: b1,b2,b3 ≠ 0, artinyaearning per share (X1), firm size (X2), dan BOPO (X3) berpengaruh terhadap profitabilitas (Y) secara parsial pada Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kriteria:

H0 diterima dan Ha ditolak jika t hitung < t tabel untuk α = 5% Ha diterima dan H0 ditolak jika t hitung > t tabel untuk α = 5%


(59)

Tabel 4.7 HASIL UJI T

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.722 1.466 4.587 .000

EPS .003 .001 .536 5.488 .000

FS -.065 .059 -.111 -1.095 .277

BOPO -5.107 .988 -.453 -5.167 .000

a. Dependent Variable: ROA

Sumber :Output SPSS, diolah Peneliti 2013

Tabel 4.7 menunjukkan hasil pengujian statistik t sehingga dapat menjelaskan pengaruh variabel independen secara parsial.

1. Pengaruh earning per share (X1)terhadap profitabilitas (Y)

a. Variabel earning per share (X1) memiliki t hitung 5,488. Dengan menggunakan t tabel, diperoleh ttabel sebesar 1,92210. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar 5,488>t tabel yang sebesar 1,92210 sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya, secara parsial

earning per share (X1) memiliki pengaruh secara positif dan signifikan

terhadap profitabilitas (Y) pada Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .

b. Nilai signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk uji t individual (parsial) <0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu


(60)

profitabilitas (Y) pada Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

2. Pengaruh firm size(X2) terhadap profitabilitas (Y)

a. Variabel firm size(X2) memiliki t hitung -1,095. Dengan menggunakan t tabel, diperoleh ttabel sebesar 1,92210. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar -1,095 < t tabel yang sebesar 1,92210sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya, secara parsial firm size(X2) memiliki pengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia . b. Nilai signifikansi sebesar 0,277 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk

uji t individual (parsial) < 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu firm

size(X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas (Y) pada Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

3. Pengaruh BOPO (X3) terhadap profitabilitas (Y)

a. Variabel BOPOmemiliki t hitung -5,167. Dengan menggunakan t tabel, diperoleh ttabel sebesar 1,92210. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar -5,167 < t tabel yang sebesar X sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya, secara parsial BOPO (X3) memiliki pengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa


(61)

b. Nilai signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk uji t individual (parsial) < 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu BOPO (X3)secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

4.4.2 Uji Signifikan Simultan (F-test)

Uji F ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Dalam uji F digunakan hipotesis yang disebutkan dibawah ini:

H0: b1,b2,b3,b4 = 0, artinyaearning per share (X1), firm size (X2), & BOPO (X3) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (Y) secara simultan pada Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha: b1,b2,b3,b4 ≠ 0, artinya earning per share (X1), firm size (X2), & BOPO (X3) berpengaruh terhadap profitabilitas (Y) secara simultan pada Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria:

H0 diterima dan Ha ditolak jika F hitung < F tabel untuk α = 5% Ha diterima dan H0 ditolak jika F hitung > F tabel untuk α = 5%

Tabel 4.8 HASIL UJI F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


(62)

Residual 31.268 74 .423

Total 79.021 77

a. Predictors: (Constant), BOPO, EPS, FS b. Dependent Variable: ROA

Sumber :Output SPSS, diolah Peneliti 2013

Hasil uji F yang ditampilkan dalam tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 37,671 dengan tingkat signifikansi 0,000>0,05. Dengan menggunakan tabel F diperoleh nilai F tabel sebesar 2,72. Hal tersebut menunjukkan bahwa F hitung sebesar 37,671 > F tabel yang sebesar 2,72 sehingga Ha diterima dan H0 ditolak, artinya variabel bebas yaitu earning

per share (X1), firm size (X2), & BOPO (X3) secara simultanberpengaruh

siginifikan terhadap profitabilitas (Y) pada tingkat kepercayaan 95%.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Sebesar 41,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Pengaruh Earning per Share(X1) terhadap Profitabilitas (Y)

Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa earning per

share(X1)berpengaruh siginifikan terhadap profitabilitas (Y) pada tingkat

kepercayaan 95%. Profitabilitas (Y) menunjukkan t hitung sebesar 5,488 dengan nilai signifikansi 0,000, sedangkan t tabel adalah 1,92210 sehingga t hitung > t tabel (5,488 >1,92210), maka earning per share(X1)secara individual berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Y).


(63)

Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa firm size(X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada tingkat kepercayaan 95%.

Firm size(X2) menunjukkan t hitung sebesar -1,095 dengan nilai signifikansi

0,277, sedangkan t tabel adalah 1,92210 sehingga t hitung < t tabel (-1,095 <1,92210), maka firm size secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Y).

• Pengaruh BOPO (X3) terhadap Profitabilitas (Y)

Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa BOPO (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada tingkat kepercayaan 95%. BOPO (X3) menunjukkan t hitung sebesar -5,167 dengan nilai signifikansi 0,000, sedangkan t tabel adalah 1,92210 sehingga t hitung < t tabel (-5,167 <1,92210), maka BOPO (X3) secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Y).

Pengaruh Earning per Share(X1), Firm Size(X2), & BOPO (X3) terhadap Profitabilitas (Y)

Dari hasil pengujian regresi secara simultan menunjukkan adanya pengaruh signifikan variabel-variabel earning per share(X1), firm size(X2), &BOPO (X3) terhadap profitabilitas (Y) pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung sebesar 37,671 lebih besar dari F tabel sebesar 2,72. Nilai Adjusted R Square (Adj R2) sebesar 0,588 (58,8%). Angka ini bernilai positif. Hal ini berarti ada variasi atau perubahan dalam profitabilitas dapat dijelaskan oleh earning per share, firm size, & BOPO sebesar 58,8%.


(64)

Dari hasil pengujian secara simultan diketahui bahwa earning per share (X1).firm size(X2), & BOPO (X3) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Y)pada tingkat kepercayaan 95%. Uji F menunjukkan F hitung sebesar 37,671 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih besar dari F tabel yang sebesar 2,72. Maka

earning per share(X1), firm size(X2), & BOPO (X3) secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Y).


(65)

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini menguji apakah earning per share (X1), firm size (X2), & BOPO (X3) memiliki pengaruh terhadap profitabilitas (Y) pada Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel 26Bank Konvensional yang listing selama periode 2009-2011. Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Earning per share (X1)secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Firm size(X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. BOPO(X3) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Earning per share (X1), firm size (X2), & BOPO (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(66)

Beberapa saran yang dapat dikemukakan peneliti berkaitan dengan hasil penelitian ini antara lain:.

1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat memperluas sektor industri dalam penelitian seperti sektor manufaktur, atau dapat juga dengan menggunakan tambahan variabel industry classification (klasifikasi industri). 2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat mengidentifikasi

variabel-variabel independen lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Hal ini dapat dilakukan untuk melengkapi hasil penelitian terdahulu sehingga dapat diambil kesimpulan tentang apa yang sebenarnya mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

3. Hasil penelitian ini sekiranya dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti lain untuk mengembangkan maupun mengoreksi dan melakukan perbaikan seperlunya.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya menganalisis industry perbankan, terutama Bank Konvensional, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah sampel yang listing sebanyak 26 perusahaan.

1. Penelitian ini hanya menggunakan earning per share (X1), firm size

(X2), dan BOPO (X3) dalam mengukur pengaruh profitabilitas (Y),


(67)

lain seperti Business Risk, Growth Opportunities, dll yang dapat dipakai untuk memprediksi profitabilitasperusahaan.

2. Periode pengamatan yang hanya tiga tahun (2009-2011) menyebabkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas.


(1)

Lampiran E

Hasil Olahan Data Earning per Share (EPS)

No

Kode

Nama Perusahaan

EPS

2010

2011

2012

1

AGRO

Bank Rakyat Indonesia Agro

Niaga Tbk

162.63

219.95

321.26

2

BACA Bank Capital Indonesia Tbk

92.87

113.98

163.61

3

BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk

592.73

930.1

620.07

4

BBCA Bank Central Asia Tbk

56.28

105.11

116.49

5

BBKP

Bank Bukopin Tbk

182.65

342.57

359.85

6

BBNI

Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk

111.92

91.81

99.28

7

BBNP

Bank Nusantara Parahyangan

Tbk

6.37

181.45

1.43

8

BBRI

Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk

341.22

439.04

534.83

9

BBTN

Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk

12.21

11.68

18.45

10

BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

65.52

106.46

129.04

11

BJBR

Bank Jabar Banten Tbk

62.01

110.33

131.48

12

BKSW Bank Kesawan Tbk

42.57

40.43

55.56

13

BMRI

Bank Mandiri Persero Tbk

445.39

738.77

247.2

14

BNBA Bank Bumi Arta Tbk

12.02

26.07

32.16

15

BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

4.88

9.76

11.65

16

BNLI

Bank Permata Tbk

15.95

24.89

58.28

17

BSWD Bank Swadesi Tbk

5.86

7.53

9.64

18

BTPN

Bank Tabungan Pensiun

Nasional Tbk

168.95

299.19

277.09

19

BVIC

Bank Victoria International

Tbk.

74.96

55.2

106.96

20

INPC

Bank Artha Graha International

Tbk

38

52.22

92.72

21

MAYA

Bank Mayapada International

Tbk

21.76

25.88

42.92

22 MCOR

Bank Windu Kentjana

International Tbk

162.63

219.95

321.26

23

MEGA Bank Mega Tbk

92.87

113.98

163.61

24

NISP

Bank NISP OCBC Tbk

592.73

930.1

620.07

25

PNBN

Bank Pan Indonesia Tbk

56.28

105.11

116.49

26

SDRA

Bank Himpunan Saudara 1906


(2)

Lampiran F

Hasil Olahan Data Profitabilitas (ROA)

No

Kode

Nama Perusahaan

ROA

2010

2011

2012

1

AGRO

Bank Rakyat Indonesia Agro

Niaga Tbk

1.51

2.21

2.49

2

BACA Bank Capital Indonesia Tbk

1.06

1.2

1.4

3

BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk

3.12

3.69

3.99

4

BBCA Bank Central Asia Tbk

1.27

1.83

1.71

5

BBKP

Bank Bukopin Tbk

2.4

3.39

3.25

6

BBNI

Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk

3.04

2.81

2.42

7

BBNP

Bank Nusantara Parahyangan

Tbk

0.27

4.45

0.4

8

BBRI

Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk

2.74

3.11

2.99

9

BBTN

Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk

1.71

1.37

1.92

10

BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

2.02

2.36

2.63

11

BJBR

Bank Jabar Banten Tbk

1.37

1.68

1.54

12

BKSW Bank Kesawan Tbk

3.29

3.06

3.13

13

BMRI

Bank Mandiri Persero Tbk

2.79

3.27

3.8

14

BNBA Bank Bumi Arta Tbk

0.85

1.28

2.03

15

BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

0.42

0.69

0.66

16

BNLI

Bank Permata Tbk

0.78

1.05

1.78

17

BSWD Bank Swadesi Tbk

0.82

0.87

0.75

18

BTPN

Bank Tabungan Pensiun

Nasional Tbk

1.61

2.02

1.92

19

BVIC

Bank Victoria International

Tbk.

1.65

0.96

1.68

20

INPC

Bank Artha Graha International

Tbk

1.81

1.74

2.19

21

MAYA

Bank Mayapada International

Tbk

2.13

2.51

2.4

22 MCOR

Bank Windu Kentjana

International Tbk

1.51

2.21

2.49

23

MEGA Bank Mega Tbk

1.06

1.2

1.4

24

NISP

Bank NISP OCBC Tbk

3.12

3.69

3.99

25

PNBN

Bank Pan Indonesia Tbk

1.27

1.83

1.71

26

SDRA

Bank Himpunan Saudara 1906


(3)

Lampiran G

Hasil Pengolahan SPSS

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 78 .11 4.45 1.9228 1.01304

EPS 78 .64 930.10 147.6709 185.37866

FS 78 14.25 20.13 17.0887 1.72218

BOPO 78 .51 .97 .8065 .08984

Valid N (listwise) 78

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 78

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .63724356

Most Extreme Differences Absolute .102

Positive .102

Negative -.058

Kolmogorov-Smirnov Z .904

Asymp. Sig. (2-tailed) .388

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(4)

Histogram


(5)

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 6.722 1.466 4.587 .000

EPS .003 .001 .536 5.488 .000 .561 1.783

FS -.065 .059 -.111 -1.095 .277 .524 1.910

BOPO -5.107 .988 -.453 -5.167 .000 .696 1.437

a. Dependent Variable: ROA

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .777a .604 .588 .65003 1.718

a. Predictors: (Constant), BOPO, EPS, FS b. Dependent Variable: ROA


(6)

Hasil Uji Hipotesis (Uji T)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.722 1.466 4.587 .000

EPS .003 .001 .536 5.488 .000

FS -.065 .059 -.111 -1.095 .277

BOPO -5.107 .988 -.453 -5.167 .000

a. Dependent Variable: ROA

Hasil Uji F

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .777a .604 .588 .65003 1.718

a. Predictors: (Constant), BOPO, EPS, FS b. Dependent Variable: ROA