Pengaruh Intensitas Naungan Terhadap Pertumbuhan Propagul Rhizophora apiculata Blume Di Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat

DAFTAR PUSTAKA

Adres, L. 2011. Pertumbuhan Bibit Rhizophora Mucronata Lamk pada Berbagai
Intensitas Naungan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Anggraini, Y.N. 2000. Pengaruh Media Simpan, Ruang Simpan dan Lama
Simpan Terhadap Viabilitas Propagul Rhizophora apiculata.Skripsi.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Arief, A.2003. Hutan Mangrove Fungsi dan Manfaatnya. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Asadi, Dimiarti, dan Arsyad. 1997. Adaptasi varietas kedelai pada pertanaman
tumpang sari dan naungan buatan. Seminar Hasil Penelitian Tanaman
Pangan. Bogor.
Dahlan, Z., Sarno, dan Barokah, A. 2008. Model arsitektur akar lateral dan akar
tunjang Bakau (Rhizophora apiculata Blume). Jurnal Penelitian Sains
12 (2) :12-20
Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati: Aset Pembangunan Berkelanjutan
Indonesia. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Daniel T.W., J.A. Helms and F.S. Baker. 1992. Prinsip-Prinsip Silvikultur
(Terjemahan). UGM Press. Yogyakarta.
Duke, N.C. 2006. Rhizophora apiculata, R. mucronata, R. stylosa, R.annamalai,
R.lamarckii (Indo–West Pacific stilt mangrove). Permanent Agriculture

Resources 2 (1).
Ekawati, R. 2009. Pengaruh Naungan Tegakan Pohon terhadap Pertumbuhan dan
Produktivitas Beberapa Tanaman Sayuran Indigenous.Skripsi. Fakultas
Pertanian Bogor. Bogor
Fitter, A.H. dan R.K.M. Hay. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. UGM Press.
Yogyakarta
Gardner, F.P., R.B. Pearce, R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.
Terjemahan: Herawati Susilo. Universitas Indonesia. Jakarta. 428 hal.
Hanafi, N.D., S. Umar, dan I. Bachari. 2005. Pengaruh tingkat naungan pada
berbagai pastura campuran terhadap produksi hijauan. Jurnal Agribisnis
1(3).

Universitas Sumatera Utara

Haris, A. 1999. Karakteristik Iklim Mikro dan ResponTanaman Padi Gogo Pada
Pola Tanam Sela denganTanaman Karet. Tesis. Program Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor. Bogor
Haryani, S. 2008. Respon pertumbuhan jumlah dan luas daun Nilam (Pogostemon
cublin benth) pada tingkat naungan yang berbeda. Buletin Anatomi dan
Fisiologi, XVI (2) : 20 -26

Heddy, S. 1996. Hormon Tumbuhan. Ed. 1 Cet. 3. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Hutching, P. dan P. Saenger. 1987. Ecology of Mangrove. University of
Queensland Press. Australia.
Irwanto. 2006. Pengaruh Perbedaan Naungan Terhadap Pertumbuhan Semai
Shorea sp di Persemaian. UGM Press. Yogyakarta.
Khazali, M. 2000. Panduan Teknis : Penanaman Mangrove Bersama Masyarakat.
Wetlands International – Indonesia Programme. Bogor.
Kitamura, S., C. Anwar,A. Chaniago,dan S. Baba. 1997. Handbook of Mangrove
in Indonesia. Handbook of Mangroves in Indonesia. ISME and JICA.
Bali dan Lombok. Ministry of Forestry Indonesia and Japan
International Cooperation Agency. Jakarta.
Kusmana, C,. Wilarso, S,. Hilwan, I,. Pamoengkas, P,. Wibowo, C,. Tiryana, T,.
Triswanto, A,. Yunasfi, dan Hamzah. 2005. Teknik Rehabilitasi
Mangrove.Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut PertanianBogor. Bogor.
Lakitan, B. 1995. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. P.T.
Grafindo Persada. Jakarta.
Lakitan. l993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Lukitasari, M. 2010. Ekologi Tumbuhan. Diktat Kuliah. IKIP PGRI Press.

Madiun
Marjenah. 2001. Pengaruh Perbedaan Naungan di Persemaian Terhadap
Pertumbuhan dan Morfologi Dua Jenis Semai Meranti. Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.
Noor, Y.R, M. Khazali dan I.N.N Suryadiputra. 2006. Panduan Pengenalan
Mangrove di Indonesia. Wetlands Internasional-Indonesia Programe.
Bogor.

Universitas Sumatera Utara

Purwoko, B.S., dan Djukri. 2003. Pengaruh naungan paranet terhadap sifat
toleransi tanaman Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott). Ilmu
Pertanian10 (2) : 17-25.
Priyono, A. 2010. Panduan Praktis Teknik Rehabilitasi Mangrove Di Kawasan
Pesisir Indonesia. Kesemat : Semarang.
Salisbury, F.B. dan Ross, C.W. 1995. Plant Physiology. Wadsworth Publishing.
Company Belmont, California.

Simarmata, E. 2011. Pertumbuhan Bibit Rhizophora apiculata Pada Berbagai
Intensitas Naungan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Supriharyono. 2000. Pengelolaan dan Pelestarian Sumber Daya Alam di Wilayah
Pesisir Tropis. PT. Gramedia Pystaka Utama. Jakarta.
Taiz, L,. dan E. Zeiger. 1991. Plant Physiology. USA.
Tohari, Libria, dan W. Endang, S. 2004. Pengaruh intensitas cahaya dan kadar
daminosida terhadap iklim mikro dan pertumbuhan tanaman. Ilmu
Pertanian 11 (2) : 33-42.
Ulumiyah, N., Setyaningsih, L, dan Sadjapradja, O. 2008. Pengaruh intensitas
naungan dan dosis pupuk npk serta komposisi media tanam terhadap
pertimbuhan Rhizophora Stylosa. Jurnal Nusa Sylva FK UNB 8 (1).
Wardiana, E and M. Herman. 2011. Effects of light intensity and seedling media
on the growth Reutealis trisperma (Blanco) airy shaw seedling. Agrivita
Volume 33 (10 : 33-34.
Wibisono, I.T., Priyanto, E.B., dan Suryadiputra, I.N. 2006. Panduan Praktis
Rehabilitasi Pantai : Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan
Pesisir. Wetlands International – Indonesia Programme. Bogor.
Widiastuti, L., Tohari, Sulistyaningsih, E. 2004. Pengaruh intensitas cahaya dan
kadar daminosida terhadap iklim mikro dan pertumbuhan tanaman
krisan dalam pot. Jurnal Ilmu Pertanian11 (2) : 35-42.

Widiastoety, D. dan Farid, A. Bahar. 1995. Pengaruh intensitas cahaya terhadap

pertumbuhan anggrek dendrobium. Jurnal Hortikultura5(4): 72-75.
Yusmaini, F. dan T.K.Suharsi. 2008. Pengaruh Jenis Bahan Stek dan
Penyungkupan terhadap Keberhasilan Stek Stevia (Stevia rebaudiana
Bertoni M.). Makalah Seminar Departemen Agronomi dan
Hortikultura. IPB. Bogor.

Universitas Sumatera Utara