Peran Tata Usaha dalam Upaya Memaksimalkan Pajak Kendaraan Bermotor pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Medan Selatan

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM )

Dalam mencapai target yang direncanakan pemerintah yaitu mensukseskan pembangunan nasional secara merata dan memenuhi segala kebutuhan rumah tangga Negara yaitu pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas maka pemerintah berusaha memenuhi target tersebut dengan mengoptimalkan pemerintah dalam negeri.

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah, Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi terdiri atas daerah-daerah kabupaten dan kota. Tiap-tiap daerah tersebut mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelrnggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat.

Menurut Undang-undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak merupakan kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh Orang Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dngan tidak mendapatkan imbalan secara langsungdan digunakan untuk keperluan Negara yang berlaku dinegara kita,


(2)

sedangkan Pajak yang dikelola Pemerintah Daerah sebagai sumber penerimaan daerah (APBD). Berdasarkan Undang-undang, masing-masing untuk jenis pajak telah ditetapkan dengan jelas mengenai siapa yang menjadi subjek pajak dan apa yang menjadi objek pajaknya, serta berapa tariff pajak yang berlaku ssuai dengan aturan yang ada.

Dalam hal ini dengan berlakunya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maka penyelenggaraan pemerintah daerah dilakukan dengan memberikan kewenangan yang seluas-luasnya, disertai dengan pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan system penyelenggaraan Pemerintah Negara dan undang-undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, perlu disesuaikan dengan kebijakan otonomi daerah.

Maka dari itu pemerintah telah mengesahkan Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menjadiUndang-undang sebagai pengganti Undang-menjadiUndang-undang Nomor 18 tahun 1997 dan


(3)

perubahannya Undang-undang Nomor 34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Dalam upaya meningkatkan penerimaan daerah yang berasal dari pajak daerah khususnya pajak provinsi dituntut kesadaran dari semua pihak, karena pajak daerah khususnya daerah provinsi merupakan sumber penerimaan daerahyang ditujukan untuk pembangunan daerah khususnya daerah Provinsi Sumatera Utara.

Dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) ini penulismerasa tertarik untuk mengadakan penelitian dan mengetahui peranan Pajak Kendaraan Bermotor sebagai penunjang pembangunan daerah dan kebijakan-kebijakan apa yang diterapkan pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam upaya memaksimalkan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor serat peranan masyarakat dalam pemenuhan kewajiban pajaknya, atas kepemilikan atau yang menguasai kendaran bermotor dan menuangkannya dalam Tugas Akhir :

“ Peran Tata Usaha Dalam Upaya Memaksimalkan Pajak Kendaraan

Bermotor Pada kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Medan Selatan”.


(4)

B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) merupakan salah satu syarat yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Administrasi Perpajakan pada fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) sebagai berikut: 1.1untuk mengetahui proses pelaksanaan fungsi serta tugas Tata Usaha

dikantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Medan Selatan dalam upaya memaksimalkan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dikantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap ( SAMSAT ) Medan Selatan. 1.2untukmelihat secara langsung perkembangan terhadap penerimaan Pajak

Kendaraan Bermotor.

1.3Untuk mengetahui perkembangan target dan realisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor.

1.4Untuk mengetahui strategi tata usaha dalam upaya memaksimalkan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor.

2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) sebagai berikut: 2.1Bagi Mahasiswa

a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat melihat secara langsung pelaksanaan Tata Usaha pada Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Medan Selatan.


(5)

b. Untuk meningkatkan komunikasi serta wawasan khususnya fungsi dan tugas dari pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara. c. Sebagai wadah untuk mempersiapkan dirimenghadapi dunia kerja

dengan dibekali keahlian keterampilan dan pengalaman yang diperoleh sewaktu Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ).

d. Untuk menciptakan dan mengembangkan rasa tanggung jawab, profesionalitas serta kedisiplinan yang nantinya sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia kerja.

2.2Bagi Instansi Pemerintah Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT)

a. Sebagai srana untuk mempererat hubungan yang positif antara Dinas Pendapatan Daerah Provinsi khususnya Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Medan Selatan dengan Lembaga Pendidikan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan pada fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

b. Dengan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) bagi mahasiswa dituntut sumbangsihnya berupa kritik yang bersifat membangun dan menjadi sumber masukan untuk meningkatkan kinerja dilingkungan instansi tersebut.


(6)

2.3Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan pada fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara a. Membuka interaksi antara Lembaga Pendidikan Program Studi

Diploma III Administrasi Perpajakan dengan instansi pemerintah yang bersangkutan dalam memberikan uji nyata mengenai ilmupengetahuan yang diterima mahasiswa melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ).

b. Guna mempromosikan sumber daya manusia yang ahli sesuai dengan bidang keahliannya.

c. Guna meningkatkan profesionalisme, memperluas wawasan serta memantapkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya khususnya dibidang perpajakan.

C. Uraian Teoritis

1. Defenisi dan Fungsi Pajak 1.1Defenisi Pajak

Pengertian Pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH yaitu: Iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang ( yang dapat dipaksakan ) dengan tiada mendapat jasa timbal balik ( kontraprestasi ) yang langsung dapat ditujukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. (Mardiasmo,2008:1)


(7)

Sedangkan pengertian pajak menurut Undang-undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajin kepada Negara ynag terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

1.2 Fungsi Pajak

a. Fungsi Budgetair, pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran.

b. Fungsi Regurend, pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang social dan ekonomi. (Resmi,2008:4)

2. Jenis Pajak

2.1Menurut Golongannya

a. Pajak Langsung yaitu pajak yang dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan oleh orang lain.

Contohnya: Pajak Penghasilan

b. Pajak Tidak Langsung yaitu pajak yang pada akhirnya dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.


(8)

2.2Menurut Sifatnya

a. Pajak Subjektif yaitu pajak yang berpangkat atau berdasarkan pada subjek pajaknya. Contohnya Pajak Penghasilan.

b. Pajak Objektif yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada objeknya tanpa memperhatikan keadaan Wajib Pajak. Contohnya Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. 2.3Menurut Lembaga Pemungutnya

a. Pajak Pusat yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara.

Contoh : Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, dan Bea Materai.

b. Pajak Daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak Daerah terdiri atas dua yaitu Pajak Provinsi ( Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor) dan Pajak Kabupaten / Kota (Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan).

3. Asas Pemungutan Pajak 3.1Asas Domisili

Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal


(9)

dari dalam maupun luar negeri. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak Dalam Negeri.

3.2Asas Sumber

Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak.

3.3Asas Kebangsaan

Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu Negara. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak Luar Negeri.

4. Sistem Pemungutan Pajak 4.1 Official Assessment System

Adalah suatu system pemungutan yang member wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

4.2 Self Assessment System

Adalah suatu sitem pemungutan pajak yang member wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya Pajak yang terutang. 4.3 With Holding System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.


(10)

5. Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak Kendaraan Bermotor adalah Pajak yang dipungut atas kepemilikan dan/atau penguasaan Kendaraan Bermotor. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energy tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air.

6. Objek dan Subjek Pajak Kendaraan Bermotor 6.1Objek Kendaraan Bermotor

Objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan dan/atau penguasaan Kendaraan Bermotor. Termasuk kendaraan bermotor beroda beserta gandenganny, yang dioperasikan disemua jenis jalan darat.

6.2Subjek Pajak Kendaraan Bermotor

a. Subjek Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan yang menguasai Kendaraan Bermotor.

b. Wajib Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki Kendaraan Bermotor.


(11)

1. Untuk orang pribadi adalah orang yang bersangkutan, kuasanya atau ahli warisnya.

2. Untuk badan adalah pengurus atau kuasanya. 7. Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor

Merupakan hasil perkalian dari 2 (dua) unsure pokok : 7.1Nilai Jual Kendaraan Bermotor

7.2Bobot yang mencerminkan secara relative tingkat kerusakan jalan dan/atau pencemaran lingkungan akibat penggunaan Kendaraan Bermotor.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri yang terlaksanakan di Kantor SAMSAT Medan Selatan, penulis ingin mengetahui Peran Tata Usaha SAMSAT Dalam Upaya Memaksimalkan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor melalui kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, khususnya mengenai fungsinya sebagai salah satu sumber penerimaan bagi daerah dalam pembiayaan pembangunan daerah, maka yang menjadi ruang lingkupnya adalah sebagai berikut :

1. Peran Tata Usaha dalam menghadapi kendala-kendala terhadap Pajak Kendaraan Bermotor


(12)

3. Tingkat perkembangan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor. 4. Upaya untuk meningkatkan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor.

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan informasi sesuai dengan metode yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini, penulis melakukan penentuan tempat Praktik Kerja LapanganMandiri (PKLM), mencari dan mengumpulkan bahan untuk pembuatan proposal dan konsultasi dengan pihak dosen yang bersangkutan. 2. Studi Literatur

Didalam tahap ini penulis mencari berbagai literatur seperti buku-buku tentang ketentuan perpajakan Indonesia, Undang-Undang Peraturan Daerah, maupun literatur yang berhubungan dengan objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM).

3. Observasi Lapangan

Pengamatan yang dilakukan sesuai dengan data yang ada pada instansi yang bersangkutan mengenai objek studi khusunya Penerimaan Pajak Provinsi berupa Pajak Kendaraan Bermotor.

4. Pengumpulan Data


(13)

Adapun pengumpulan data yaitu sebagai berikut : 4.1Data Pr imer

Data yang diperoleh dari pihak-pihak yang berkompeten dan berkaitan dengan objek topic PKLM.

4.2Data Sekunder

Data yang diperoleh dari buku, Undang-Undang, dan referensi lain. 4.3Analisa dan Evaluasi

Dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini, penulis akan menuliskan secara sistematis terhadap sumber data sesuai dengan fakta-fakta yang ada secara faktual dan cermat, kemudian menganalisanya untuk mencapai suatu kesimpulan.

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk menyimpulakn data dan informasi yang diperlukan dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini, maka penulis menggunakan Metode Pengumpulan Data sebagai berikut :

1. Daftar Observasi (Observasi Guide)

Melakukan kegiatan pengamatan langsung tentang objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) yang tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran dari sumber data yang diperlukan.


(14)

No Data Tata Usaha Data Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

Metode Pengumpulan Data

1 Perubahan Data - Observasi

2 - Data Penerimaan dari tahun

2006 s/d 2010

Dokumentasi

2. Daftar Wawancara (Interview Guide)

Melakukan kegiatan wawancara langsung yang melibatkan pegawai Kantor Sistem Administrasi Manunggal dibawah Satu Atap (SAMSAT) Medan Selatan baik secara lisan maupun tulisan.

3. Daftar Dokumentasi

Dengan menggunakan dokumen-dokumen resmi mengenai penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) atau arsip-arsip yang dianggap sah sebagaibukti otentik.


(15)

G. Sistematika Penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM) adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi dasar pemikiran dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan mandiri (PKLM), Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), Metode Pengumpulan Data serta Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM).

BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

Dalam bab ini penulis menguraikan Sejarah Singkat Sistem Administrasi Manunggal dibawah Satu Atap (SAMSAT) Medan Selatan, Struktur Organisasi, Uraian Tugas Pokok dan Fungsi, Gambaran Pegawai.

BAB III : GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB)


(16)

Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai Ketentuan, Objek dan Subjek Pajak, Cara Perhitungannya dan Pendaftaran Pajak Kendaraan Bermotor.

BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI DATA

Pada bab ini membahas tentang Analisa dan Evalusai Data yng diperoleh mengenai peranan Tata Usaha dalam memaksimalkan penerimaan Pajak kendaraan Bermotor (PKB) secara berkala. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis mengemukakan tentang kesimpulan dan saran-saran mengenai Objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) dan permasalahan yang penulis hadapi selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) di lapangan.


(1)

1. Untuk orang pribadi adalah orang yang bersangkutan, kuasanya atau ahli warisnya.

2. Untuk badan adalah pengurus atau kuasanya. 7. Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor

Merupakan hasil perkalian dari 2 (dua) unsure pokok : 7.1Nilai Jual Kendaraan Bermotor

7.2Bobot yang mencerminkan secara relative tingkat kerusakan jalan dan/atau pencemaran lingkungan akibat penggunaan Kendaraan Bermotor.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri yang terlaksanakan di Kantor SAMSAT Medan Selatan, penulis ingin mengetahui Peran Tata Usaha SAMSAT Dalam Upaya Memaksimalkan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor melalui kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, khususnya mengenai fungsinya sebagai salah satu sumber penerimaan bagi daerah dalam pembiayaan pembangunan daerah, maka yang menjadi ruang lingkupnya adalah sebagai berikut :

1. Peran Tata Usaha dalam menghadapi kendala-kendala terhadap Pajak Kendaraan Bermotor

2. Persyaratan administrasi yang wajib dipenuhi oleh Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.


(2)

3. Tingkat perkembangan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor. 4. Upaya untuk meningkatkan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor.

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan informasi sesuai dengan metode yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini, penulis melakukan penentuan tempat Praktik Kerja LapanganMandiri (PKLM), mencari dan mengumpulkan bahan untuk pembuatan proposal dan konsultasi dengan pihak dosen yang bersangkutan. 2. Studi Literatur

Didalam tahap ini penulis mencari berbagai literatur seperti buku-buku tentang ketentuan perpajakan Indonesia, Undang-Undang Peraturan Daerah, maupun literatur yang berhubungan dengan objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM).

3. Observasi Lapangan

Pengamatan yang dilakukan sesuai dengan data yang ada pada instansi yang bersangkutan mengenai objek studi khusunya Penerimaan Pajak Provinsi berupa Pajak Kendaraan Bermotor.


(3)

Adapun pengumpulan data yaitu sebagai berikut : 4.1Data Pr imer

Data yang diperoleh dari pihak-pihak yang berkompeten dan berkaitan dengan objek topic PKLM.

4.2Data Sekunder

Data yang diperoleh dari buku, Undang-Undang, dan referensi lain. 4.3Analisa dan Evaluasi

Dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini, penulis akan menuliskan secara sistematis terhadap sumber data sesuai dengan fakta-fakta yang ada secara faktual dan cermat, kemudian menganalisanya untuk mencapai suatu kesimpulan.

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk menyimpulakn data dan informasi yang diperlukan dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini, maka penulis menggunakan Metode Pengumpulan Data sebagai berikut :

1. Daftar Observasi (Observasi Guide)

Melakukan kegiatan pengamatan langsung tentang objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) yang tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran dari sumber data yang diperlukan.


(4)

No Data Tata Usaha Data Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

Metode Pengumpulan Data

1 Perubahan Data - Observasi

2 - Data Penerimaan dari tahun

2006 s/d 2010

Dokumentasi

2. Daftar Wawancara (Interview Guide)

Melakukan kegiatan wawancara langsung yang melibatkan pegawai Kantor Sistem Administrasi Manunggal dibawah Satu Atap (SAMSAT) Medan Selatan baik secara lisan maupun tulisan.

3. Daftar Dokumentasi

Dengan menggunakan dokumen-dokumen resmi mengenai penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) atau arsip-arsip yang dianggap sah sebagaibukti otentik.


(5)

G. Sistematika Penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM) adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi dasar pemikiran dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan mandiri (PKLM), Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), Metode Pengumpulan Data serta Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM).

BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

Dalam bab ini penulis menguraikan Sejarah Singkat Sistem Administrasi Manunggal dibawah Satu Atap (SAMSAT) Medan Selatan, Struktur Organisasi, Uraian Tugas Pokok dan Fungsi, Gambaran Pegawai.

BAB III : GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB)


(6)

Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai Ketentuan, Objek dan Subjek Pajak, Cara Perhitungannya dan Pendaftaran Pajak Kendaraan Bermotor.

BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI DATA

Pada bab ini membahas tentang Analisa dan Evalusai Data yng diperoleh mengenai peranan Tata Usaha dalam memaksimalkan penerimaan Pajak kendaraan Bermotor (PKB) secara berkala. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis mengemukakan tentang kesimpulan dan saran-saran mengenai Objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) dan permasalahan yang penulis hadapi selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) di lapangan.