Pengaruh Penggunaan Metode Akad Wadiah dan Mudharabah Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga pada PT Bank BRI Syariah KC Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Dewasa ini bank syariah merupakan salah satu sistem perbankan yang

sedang mendapat perhatian sungguh-sungguh dari pemerintah. Kelahiran
perbankan syariah di dorong oleh keinginan masyarakat Indonesia (terutama
masyarakat islam) yang berpandangan bahwa bunga merupakan riba, sehingga
dilarang oleh agama. Bank syariah didirikan untuk mempromosikan dan
mengembangkan penerapan prinsip-prinsip islam, syariah dan tradisinya kedalam
transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait.

Dari aspek hukum, yang mendasari perbankan syariah di Indonesia adalah
UU No. 7 tahun 1992. Dalam undang-undang tersebut prinsip syariah masih
samar, yang dinyatakan sebagai prinsip bagi hasil. Prinsip perbankan syariah
secara tegas dinyatakan dalam UU No. 10 tahun 1998, yang kemudian
diperbaharui dengan UU RI No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang
terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah

nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong
pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang
impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun
dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah
dalam

mendukung

perekonomian

nasional

akan

semakin

signifikan.

Perkembangan lembaga keuangan yang menggunakan prinsip syariah dimulai


Universitas Sumatera Utara

tahun 1992 , yang diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI)
sebagai bank yang menggunakan prisip syariah pertama di Indonesia.

Pertumbuhan volume usaha perbankan syariah yang pada akhir tahun 2010
ini sangat mengesankan yaitu mencapai 47,56%, lebih tinggi dibandingkan tahun
2009 sebesar 33,37% yang merupakan salah satu bukti dari kemajuan industri ini.
Pertumbuhan dan perkembangannya juga bisa dilihat semakin banyaknya kantor
dan jaringan yang diikuti dengan bertambahnya jumlah nasabah dan nilai
simpanan di bank syariah, asset, banyaknya bank-bank syariah yang berdiri
(berstatus penuh atau hanya unit usaha syariah dari bank konvensional). Seperti
yang terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.1 Jaringan Kantor
Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah di Indonesia
Kelompok
Bank
BUS
UUS

Jumlah
Kantor BUS
& UUS
Jlh layanan
Syariah

2007
3
26
597

III
08
3
28
713

IV
08
5

27
822

I
09
5
26
888

II
09
5
25
899

III
09
6
24
924


IV
09
8
25
998

I
10
10
25
1208

II
10
10
23
1279

III

10
10
23
1388

1195

1440

1470

1486

1543

1667

1792

1787


1140

1140

Sumber : Laporan Perkembangan Perbankan Syariah bulan Juli 2010
(www.bi.go.id)

Sisi pendanaan perbankan syariah juga mengalami peningkatan yang
cukup tinggi dimana pada tahun 2010 DPK mengalami pertumbuhan sebesar
45,06% dibandingkan tahun 2009. Salah satu faktor utama yang mendorong

Universitas Sumatera Utara

kenaikan DPK adalah imbal hasil perbankan syariah yang relatif lebih
menguntungkan dibandingkan imbal hasil perbankan konvensional.

Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan
prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling
menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan

dalam

bertransaksi,

investasi

yang

beretika,

mengedepankan

nilai-nilai

kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan
spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk
serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih
bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel
dan dapat dinikmati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
Selain


itu

edukasi

masyarakat

yang

terus

dilakukan

dalam

rangka

memperkenalkan produk dan keunggulan system perbankan syariah semakin
mampu menarik perhatian nasabah-nasabah baru.


Penulis memilih PT. Bank BRI Syariah cabang Medan sebagai tempat
penelitian, karena penulis ingin mengetahui sejauh mana minat menabung
masyarakat Indonesia terhadap Bank Rakyat Indonesia Syariah sebagai bank
berbasis syariah.

Berdasarkan uraian yang telah penulis sebutkan, maka penulis merasa
tertarik untuk mengetahui lebih rinci mengenai pengaruh akad yang telah
disepakati dalam pembukaan rekening dan penghimpunan dana pihak ketiga di PT
Bank BRI Syariah. Selain itu dengan akad yang berbeda penulis ingin melihat

Universitas Sumatera Utara

sejauh mana dampak yang diberikan dalam penghimpuanan dana pihak ketiga
tersebut. Oleh karena itu, penulis mengambil judul : “Pengaruh Penggunaan
Akad Wadiah dan Mudharabah dalam Peningkatan Penghimpunan Dana
Pihak Ketiga pada PT Bank BRI Syariah Kantor Cabang Medan”.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah penulis sampaikan,
dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yaitu :

1. Apakah akad wadiah berpengaruh dalam peningkatan penghimpuanan
dana pihak ketiga di PT Bank BRI Syariah KC Medan?
2. Apakah

akad

mudharabah

berpengaruh

dalam

peningkatan

penghimpuanan dana pihak ketiga pada PT Bank BRI Syariah KC Medan?
3. Akad manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi perolehan
penghimpunan Dana Pihak Ketiga pada Bank BRI Syariah KC Medan?

1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah produk dana pihak ketiga.
Produk dana pihak ketiga yang diteliti meliputi pada produk tabungan, giro
dan deposito dengan membandingkan jumlah Number of Account yang
mampu dicapai dan Volume perolehan dana yang berhasil dihimpun oleh PT
Bank BRISyariah KC Medan.
Jangka waktu dalam pengambilan data yang diteliti adalah dari Januari
2012 s/d Juni 2014 yaitu 30 bulan.

Universitas Sumatera Utara

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh akad wadiah terhadap penghimpunan dana
pihak ketiga di PT Bank BRISyariah KC Medan.
2. Untuk mengetahui pengaruh akad mudharabah terhadap penghimpunan
dana pihak ketiga di PT Bank BRISyariah KC Medan.
3. Untuk mengetahui akad manakah yang paling dominan mempengaruhi
minat menabung dan berinvestasi pada Bank BRISyariah KC Medan.

1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan
ilmu dan pengetahuan yang penulis peroleh dari bangku kuliah dan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan di bidang perbankan dan pemasaran
produk jasa yang ditawarkan.
1.5.2 Bagi Perusahaan
Diharapkan dari penelitian ini akan menghasilkan suatu masukan
pemikiran dan input yang bermanfaat bagi PT. Bank BRISyariah cabang
Medan dalam menyusun strategi pemasaran. Terutama berkaitan dengan
faktor yang dominan yang diketahui dari penelitian ini.
1.5.3 Bagi Peneliti Lain
Sebagai tambahan referensi yang dapat digunakan untuk melakukan
penelitian dimasa yang akan datang.

Universitas Sumatera Utara