Pengaruh Penggunaan Metode Akad Wadiah dan Mudharabah Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga pada PT Bank BRI Syariah KC Medan
SKRIPSI
PENGARUH PENGGUNAAN AKAD WADIAH DAN
MUDHARABAH TERHADAP PENGHIMPUNAN DANA PIHAK
KETIGA PADA PT BANK BRI SYARIAH KC MEDAN
OLEH :
FITRI WINA RANTI
110522016
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI EKSTENSI
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
(2)
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN METODE AKAD WADIAH DAN
MUDHARABAH TERHADAP PEGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA
PADA PT BANK BRISYARIAH KC MEDAN
Penelitian ini mendeskripsikan tentang pengaruh metode akad yang
digunakan dalam upaya peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga di PT Bank BRI Syariah KC Medan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan
End of Month periode Juli s/d November 2013 dan data jumlah dana pihak ketiga
yang dipublikasikan melalui laporan keuangan PT Bank BRI Syariah tahun 2013. Model analisis adalah regresi linier berganda dengan variable bebasnya akad wadiah dan mudharabah sedangkan variable terikatnya adalah dana pihak ketiga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan dana pihak ketiga mengalami fluktuasi disebabkan naik turunnya tingkat nisbah yang ditawarkan serta keterbatasan daya saing produksi dengan tingkat bunga yang ditawarkan di bank konvensional. Nisbah ataupun bonus yang ditawarkan di perbankan syariah berdasarkan pada pendapatan operasional bank di bulan sebelumnya. Sedangkan pendapatan operasional bank itu sendiri dipengaruhi oleh seberapa mampu bank menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan. Tingkat upah dan tingkat nisbah yang dirtawarkan menjadi hal yang paling mempengaruhi seberapa besar minat masyarakat untuk menyimpan dananya di bank.
(3)
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF THE USE METHODS OF WADIAH AND
MUDHARABAH AGAINTS FOR GATHERING OF THIRD PARTY FUNDS FOR PT BANK BRI SYARIAH KC MEDAN
This study describes the influence of the Akkadian methods used in gathering together the Fund raising efforts of third parties in PT Bank BRI
Syariah KC Medan. The Data used in this study is the End of Month report for the period July until November 2013 and data the number of third-party funds that are published through the financial statements of PT Bank BRI Syariah by 2013. Linear regression analysis is a Model of a double with a independent variable are wadiah and mudharabah whereas the dependent variable is the third party funds.
The results showed that third-party funds acquisition experience
fluctuations due to the ups and downs of the ratios of the levels that are offered as well as the limitations of the competitiveness of production with the interest rate offered at conventional banks. Ratio or bonuses offered in Islamic banking based on the bank's operating income in the previous month. While the bank's operating income was itself influenced by how capable the banks gather funds from society and transmit back to the community in the form of financing. The level of wages and the level of the ratio of dirtawarkan to be the most influencing how much people's interest to keep their funds in the bank.
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga proposal skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Akad Wadiah dan Mudharabah Terhadap
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga pada PT Bank BRI Syariah KC Medan” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Tujuan dari pembuatan proposal skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat Kelulusan Akademik Tingkat Pendidikan Strata I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum., Mec. Ac., Ak., CA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak., selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M., Ak., selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan
(5)
Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 4. Ibu Dra. Salbiah M.Si., Ak., selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan masukan yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi.
5. Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M., Ak., selaku dosen pembanding yang telah membantu penulis melalui kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini dan Bapak Firman Syarif, M.Si., Ak.,selaku dosen penguji yang telah membantu penulis melalui kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Orang Tua Penulis yang tercinta, Ayahanda Ramlan dan Ibunda Suharni, yang telah membesarkan penulis dengan kasih sayang. Terima kasih juga kepada Salli Kiswari, Adji Gustaman dan Arba Johari selaku saudara kandung penulis yang telah memberikan dukungan moral dan semangat. Dan yang terkasih suami penulis, Anggi Rizki Satria Lubis yang meluangkan waktu serta kasih sayangnya untuk membantu penulis dalam proses penulisan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen dan Civitas Akademika Departemen Strata I Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
(6)
pihak guna kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca. Aamiin.
Medan, Oktober 2014 Penulis,
(Fitri Wina Ranti) NIM 110522016
(7)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Perumusan Masalah... 4
1.3.Batasan Masalah ... 4
1.4.Tujuan Penelitian ... 5
1.5.Manfaat Penelitian ... 5
1.5.1 Bagi Penulis ... 5
1.5.2 Bagi Perusahaan ... 5
1.5.3 Bagi Peneliti Lain ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis ... 6
2.1.1. Pengertian Bank ... 6
2.1.2. Bank Syariah ... 7
2.1.2.1. Pengertian Bank Syariah ... 7
2.1.2.2. Fungsi Bank Syariah ... 8
2.1.3. Dana Pihak Ketiga (DPK)... 10
2.1.4. Pengertian Wadiah ... 11
2.1.5. Pengertian Mudharabah ... 11
2.1.6. Sejarah Singkat Perusahaan ... 13
2.2. Penelitian Terdahulu ... 15
2.3. Kerangka Konseptual ... 17
2.4. Hipotesis ... 18
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 20
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 20
3.3. Batasan Operasional ... 21
3.4. Populasi dan Sampel ... 22
3.5. Defenisi Operasional Variabel ... 22
3.6. Skala Pengukuran Variabel ... 23
3.7. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 23
3.8. Teknik Pengolahan Data ... 23
(8)
3.8.2. Pengujian Asumsi Klasik ... 24
3.8.3. Pengujian Hipotesis ... 26
BAB 4 HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 29
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 40
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 43
5.2. Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 46
(9)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Jaringan Kantor ... 2
2.1 Daftar Pemegang Saham PT Bank BRISyariah .... 15
2.2 Daftar Penelitian Terdahulu ……… 15
3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 20
4.1 Descriptive Statistics ... 28
4.2 Hasil Uji Normalitas ... 30
4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ... 33
4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 35
4.5 Hasil Analisis Regresi ... 36
4.6 Hasil Uji t ... 36
(10)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 17
4.1 Histogram ... 31
4.2 Grafik Normal Flot ... 32
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Data Perolehan Penghimpunan Dana PT Bank
BRISyariah KC Medan Periode Januari 2012
s/d Juni 2014 ... 46 2 Hasil Output SPSS Versi 16.0 ... 49
(12)
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN METODE AKAD WADIAH DAN
MUDHARABAH TERHADAP PEGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA
PADA PT BANK BRISYARIAH KC MEDAN
Penelitian ini mendeskripsikan tentang pengaruh metode akad yang
digunakan dalam upaya peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga di PT Bank BRI Syariah KC Medan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan
End of Month periode Juli s/d November 2013 dan data jumlah dana pihak ketiga
yang dipublikasikan melalui laporan keuangan PT Bank BRI Syariah tahun 2013. Model analisis adalah regresi linier berganda dengan variable bebasnya akad wadiah dan mudharabah sedangkan variable terikatnya adalah dana pihak ketiga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan dana pihak ketiga mengalami fluktuasi disebabkan naik turunnya tingkat nisbah yang ditawarkan serta keterbatasan daya saing produksi dengan tingkat bunga yang ditawarkan di bank konvensional. Nisbah ataupun bonus yang ditawarkan di perbankan syariah berdasarkan pada pendapatan operasional bank di bulan sebelumnya. Sedangkan pendapatan operasional bank itu sendiri dipengaruhi oleh seberapa mampu bank menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan. Tingkat upah dan tingkat nisbah yang dirtawarkan menjadi hal yang paling mempengaruhi seberapa besar minat masyarakat untuk menyimpan dananya di bank.
(13)
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF THE USE METHODS OF WADIAH AND
MUDHARABAH AGAINTS FOR GATHERING OF THIRD PARTY FUNDS FOR PT BANK BRI SYARIAH KC MEDAN
This study describes the influence of the Akkadian methods used in gathering together the Fund raising efforts of third parties in PT Bank BRI
Syariah KC Medan. The Data used in this study is the End of Month report for the period July until November 2013 and data the number of third-party funds that are published through the financial statements of PT Bank BRI Syariah by 2013. Linear regression analysis is a Model of a double with a independent variable are wadiah and mudharabah whereas the dependent variable is the third party funds.
The results showed that third-party funds acquisition experience
fluctuations due to the ups and downs of the ratios of the levels that are offered as well as the limitations of the competitiveness of production with the interest rate offered at conventional banks. Ratio or bonuses offered in Islamic banking based on the bank's operating income in the previous month. While the bank's operating income was itself influenced by how capable the banks gather funds from society and transmit back to the community in the form of financing. The level of wages and the level of the ratio of dirtawarkan to be the most influencing how much people's interest to keep their funds in the bank.
(14)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini bank syariah merupakan salah satu sistem perbankan yang sedang mendapat perhatian sungguh-sungguh dari pemerintah. Kelahiran perbankan syariah di dorong oleh keinginan masyarakat Indonesia (terutama masyarakat islam) yang berpandangan bahwa bunga merupakan riba, sehingga dilarang oleh agama. Bank syariah didirikan untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip islam, syariah dan tradisinya kedalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait.
Dari aspek hukum, yang mendasari perbankan syariah di Indonesia adalah UU No. 7 tahun 1992. Dalam undang-undang tersebut prinsip syariah masih samar, yang dinyatakan sebagai prinsip bagi hasil. Prinsip perbankan syariah secara tegas dinyatakan dalam UU No. 10 tahun 1998, yang kemudian diperbaharui dengan UU RI No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan. Perkembangan lembaga keuangan yang menggunakan prinsip syariah dimulai
(15)
tahun 1992 , yang diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai bank yang menggunakan prisip syariah pertama di Indonesia.
Pertumbuhan volume usaha perbankan syariah yang pada akhir tahun 2010 ini sangat mengesankan yaitu mencapai 47,56%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2009 sebesar 33,37% yang merupakan salah satu bukti dari kemajuan industri ini. Pertumbuhan dan perkembangannya juga bisa dilihat semakin banyaknya kantor dan jaringan yang diikuti dengan bertambahnya jumlah nasabah dan nilai simpanan di bank syariah, asset, banyaknya bank-bank syariah yang berdiri (berstatus penuh atau hanya unit usaha syariah dari bank konvensional). Seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.1 Jaringan Kantor
Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah di Indonesia
Kelompok Bank
2007 III 08 IV 08 I 09 II 09 III 09 IV 09 I 10 II 10 III 10
BUS 3 3 5 5 5 6 8 10 10 10
UUS 26 28 27 26 25 24 25 25 23 23
Jumlah Kantor BUS & UUS
597 713 822 888 899 924 998 1208 1279 1388
Jlh layanan Syariah
1195 1440 1470 1486 1543 1667 1792 1787 1140 1140 Sumber : Laporan Perkembangan Perbankan Syariah bulan Juli 2010
(www.bi.go.id)
Sisi pendanaan perbankan syariah juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi dimana pada tahun 2010 DPK mengalami pertumbuhan sebesar 45,06% dibandingkan tahun 2009. Salah satu faktor utama yang mendorong
(16)
kenaikan DPK adalah imbal hasil perbankan syariah yang relatif lebih menguntungkan dibandingkan imbal hasil perbankan konvensional.
Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel dan dapat dinikmati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Selain itu edukasi masyarakat yang terus dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk dan keunggulan system perbankan syariah semakin mampu menarik perhatian nasabah-nasabah baru.
Penulis memilih PT. Bank BRI Syariah cabang Medan sebagai tempat penelitian, karena penulis ingin mengetahui sejauh mana minat menabung masyarakat Indonesia terhadap Bank Rakyat Indonesia Syariah sebagai bank berbasis syariah.
Berdasarkan uraian yang telah penulis sebutkan, maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih rinci mengenai pengaruh akad yang telah disepakati dalam pembukaan rekening dan penghimpunan dana pihak ketiga di PT Bank BRI Syariah. Selain itu dengan akad yang berbeda penulis ingin melihat
(17)
sejauh mana dampak yang diberikan dalam penghimpuanan dana pihak ketiga tersebut. Oleh karena itu, penulis mengambil judul : “Pengaruh Penggunaan Akad Wadiah dan Mudharabah dalam Peningkatan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga pada PT Bank BRI Syariah Kantor Cabang Medan”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah penulis sampaikan, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yaitu :
1. Apakah akad wadiah berpengaruh dalam peningkatan penghimpuanan
dana pihak ketiga di PT Bank BRI Syariah KC Medan?
2. Apakah akad mudharabah berpengaruh dalam peningkatan
penghimpuanan dana pihak ketiga pada PT Bank BRI Syariah KC Medan? 3. Akad manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi perolehan
penghimpunan Dana Pihak Ketiga pada Bank BRI Syariah KC Medan?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah produk dana pihak ketiga. Produk dana pihak ketiga yang diteliti meliputi pada produk tabungan, giro dan deposito dengan membandingkan jumlah Number of Account yang
mampu dicapai dan Volume perolehan dana yang berhasil dihimpun oleh PT
Bank BRISyariah KC Medan.
Jangka waktu dalam pengambilan data yang diteliti adalah dari Januari 2012 s/d Juni 2014 yaitu 30 bulan.
(18)
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh akad wadiah terhadap penghimpunan dana
pihak ketiga di PT Bank BRISyariah KC Medan.
2. Untuk mengetahui pengaruh akad mudharabah terhadap penghimpunan
dana pihak ketiga di PT Bank BRISyariah KC Medan.
3. Untuk mengetahui akad manakah yang paling dominan mempengaruhi minat menabung dan berinvestasi pada Bank BRISyariah KC Medan.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan yang penulis peroleh dari bangku kuliah dan untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang perbankan dan pemasaran produk jasa yang ditawarkan.
1.5.2 Bagi Perusahaan
Diharapkan dari penelitian ini akan menghasilkan suatu masukan pemikiran dan input yang bermanfaat bagi PT. Bank BRISyariah cabang Medan dalam menyusun strategi pemasaran. Terutama berkaitan dengan faktor yang dominan yang diketahui dari penelitian ini.
1.5.3 Bagi Peneliti Lain
Sebagai tambahan referensi yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian dimasa yang akan datang.
(19)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Pengertian Bank
Menurut Kasmir (2010: 8) dalam bukunya Pemasaran Bank mengatakan bahwa secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.
Pengertian bank menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan (Kasmir, 2008: 25).
Dari beberapa penjelasan di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat yang surplus dana dan menyalurkannya kepada masyarakat yang defisit dana serta memberikan jasa-jasa perbankan lainnya.
(20)
2.1.2 Bank Syariah
Kegiatan usaha perbankan syariah pada dasarnya merupakan perluasan jasa perbankan bagi masyarakat yang membutuhkan dan menghendaki pembayaran imbalan yang tidak didasarkan pada sistem bunga, melainkan atas dasar prinsip syariah sebagaimana digariskan syariah (hukum) Islam.
2.1.2.1Pengertian Bank Syariah
Menurut UU no. 21 Tahun 2008 Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Bank Syariah adalah bank dalam aktifitasnya baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil (Triandaru, 2008: 153).
Dari beberapa penjelasan di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa bank syariah adalah lembaga keuangan yang kegiatannya tidak jauh berbeda dengan kegiatan operasional bank konvensional yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang surplus dana dan menyalurkannya kepada
(21)
masyarakat yang defisit dana serta memberikan jasa-jasa perbankan lainnya dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah.
2.1.2.2 Fungsi Bank Syariah
Bank syariah memiliki fungsi yang berbeda dengan bank konvensional, fungsi bank syariah juga merupakan karakteristik bank syariah. Dengan diketahui fungsi bank syariah yang jelas akan membawa dampak dalam pelaksanaan kegiatan usaha bank syariah (Wiroso, 2005: 4-7). Fungsi bank syariah adalah sebagai berikut:
a. Manajer Investasi
Bank syariah merupakan manager investasi dari pemilik dana (shahibul maal) daridana yang dihimpun (dalam perbankan lazim
disebut deposan/ penabung), karenabesar kecilnya pendapatan (bagi hasil) yang diterima pemilik dana tersebut sangattergantung pada pendapatan yang diterima bank syariah dalam mengelola danamudharabah sehingga sangat tergantung pada keahlian,
kehati-hatian, danprofesionalisme bank syariah.
Jadi, apa yang dilakukan oleh bank syariah, khususnya yang berkaitan denganpenyaluran dana akan membawa dampak atau resiko kepada pemilik dana (shahibulmaal) dari dana yang dihimpun (deposan atau
penabung mudharabah). Hal ini sangatberbeda dengan bank
konvensional, begitu deposan memberikan dana kepada bankkonvensional dan dijanjikan bunga tertentu, deposan tidak menanggung resiko.Bank konvensional bisa menyalurkan dana atau tidak, mendapatkan pendapatan besar atau tidak, deposan akan menerima bunga tetap yang diperjanjikan.Fungsi inidapat dilihat dari segi penghimpunan dana bank syariah dalam menghimpun dana, khususnya dana mudharabah. Bertindak sebagai manager investasi
dalam arti danatersebut harus dapat disalurkan pada penyaluran yang produktif, sehingga danayang dihimpun tersebut harus dapat menghasilkan yang hasilnya akan dibagi hasildengan pemilik dana. Bahkan bank syariah tidak sepatutnya menghimpun danamudharabah
apabila tidak dapat menyalurkan dana tersebut pada hal yangproduktif, karena hasil yang diperoleh akan tetap dan dibagikan kepada pemilikdana yang lebih banyak sehingga hal tersebut jelas akan merugikan pemilik danayang sudah ada.
(22)
b. Fungsi Investor
Dalam penyaluran dana baik dalam prinsip bagi hasil (mudharabah
dan musyarakah), prinsip ujroh (ijarah dan ijarah muntahia bittamlik)
maupun prinsip jual beli (murabahah, salam,salam paralel, istishna,
dan istishna paralel) bank syariah berfungsi sebagai investor sebagai
pemilik dana. Oleh karena sebagai pemilik dana maka dalam menanamkan dana dilakukan dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dan tidak melanggar syariah, ditanamkan pada sektor-sektor produktif dan mempunyai risiko yang sangat minim. Penerimaan pendapatan dan kualitas aktiva produktif yang sangat baik menjadi tujuan yang penting dalam penyaluran dana, karena pendapatan yang diterima dalam penyaluran dana inilah yang akan dibagikan kepada pemilik dana (deposan atau penabung
mudharabah). Jadi fungsi ini sangat terkait dengan fungsi bank
syariah sebagai manajer investasi.
Bank-bank Islam menginvestasikan dana yang disimpan pada bank tersebut (dana pemilik bank maupun dana rekening investasi) dengan menggunakan alat investasi yang sesuai dengan syariah. Investasi yang sesuai dengan syariah tersebut meliputi akad murabahah,
sewa-menyewa, musyarakah, akad mudharabah, akad salam atau istishna,
pembentukan perusahaan atau akuisisi, pengendalian atau kepentingan lain dalam rangka mendirikan perusahaan, memperdagangkan produk, dan investasi atau memperdagangkan saham yang dapat diperjualbelikan atau real estate. Keuntungan dibagikan kepada pihak
yang memberikan kontribusi dana setelah bank menerima bagian keuntungan mudharib-nya yang sudah disepakati antara pemilik
rekening investasi dan bank sebelum pelaksanaan akad. Fungsi ini dapat dilihat dalam hal penyaluran dana yang dilakukan bank syariah, baik yang dilakukan dengan mempergunakan prinsip jual beli maupun dengan prinsip bagi hasil.
c. Fungsi Sosial
Konsep perbankan Islam mengharuskan bank Islam melaksanakan jasa sosial, bisa melalui dana qardh (pinjaman kebajikan), zakat, atau
dana sosial yang sesuai dengan ajaran Islam. Lebih jauh lagi, konsep perbankan Islam juga mengharuskan bank Islam memainkan peran dalam pengembangan sumber daya insani dan menyumbang dana bagi pemeliharaan serta pengembangan lingkungan hidup.
d. Fungsi Jasa keuangan (perbankan)
Bank Islam dapat juga menawarkan berbagai jasa keuangan lainnya pah (fee based) dalam sebuah kontrak perwakilan atau penyewaan.
(23)
2.1.3 Dana Pihak Ketiga (DPK)
Menurut Kasmir (2008: 64), “Sumber dana dari masyarakat luas merupakan sumber dana yang paling utama bagi bank”, terdiri dari 3 jenis yaitu:
a. Simpanan Giro (Demand Deposit)
Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro dan surat perintah pembayaran lainnya atau pemindah bukuan. Dalam pelaksanaan tata usaha giro dilakukan melalui suatu rekening yang disebut sebagai rekening koran. Biasanya giro dibedakan atas dua kategori pemilik yaitu, rekening perorangan dan rekening atas nama badan. Motivasi simpanan uang dalam bentuk giro adalah untuk memenuhi keperluan usaha sehari-hari, sehingga pengendapan dana pada umumnya tidak lama dan sulit diperkirakan. Rekening simpanan ini merupakan uang giral yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, dengan menggunakan cek. Hal ini sangat disukai oleh kalangan pengusaha karena dapat mempermudah aktivitas transaksi bisnisnya. Oleh karena itu simpanan ini sangat fluktuatif sehingga bank memberikan suku bunga yang relatif lebih rendah dari pada produk lain. Dan giro juga hanya dapat diinvestasikan ke dalam bentuk penanaman dana jangka pendek saja.
b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Setoran tabungan dapat dilakukan sewaktu-waktu dan dalam melakukan penarikan dana, nasabah tidak perlu memperhatikan jatuh tempo pencairan seperti pada deposito. Motif masyarakat dalam menabung pada produk ini adalah sebagai penanaman dana dan berjaga-jaga atau untuk menghimpun dana dalam mencapai maksud tertentu setelah dananya mencukupi akan ditarik kembali.
c. Simpanan Deposito (Time Deposit)
Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 yang dimaksud dengan “Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”. Deposito merupakan sumber dana pinjaman terbesar bagi kebanyakan bank. Semakin banyak dana yang dapat dihimpun dari produk ini, maka kemampuan bank untuk menyalurkan kredit dan melakukaninvestasi juga semakin semakin besar. Hal ini dikarenakan
(24)
oleh sifatnya yang relatif stabil apabila dibandingkan dengan produk yang lain. Karena jangka waktu jatuh temponya sudah pasti dan dapat diperkirakan. Simpanan uang dapat ditarik kembali pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antar bank dan pemilik dana.
2.1.4 Pengertian Wadi’ah
Wadi’ah adalah titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan setiap
saat nasabah yang bersangkutan menghendaki. Bank bertanggung jawab atas pengembalian titipan tersebut.
Kata wadi’ah berasal dari wada’asy syai-a, yaitu meninggalkan sesuatu.
Sesuatu yang seseorang tinggalkan pada orang lain agar dijaga disebuat wadi’ah.
Secara harfiah, wadia’ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke
pihak lain.
Sifat akad wadi’ah karena termasuk akad yang tidak lazim, maka kedua
belah pihak dapat membatalkan perjanjian akad ini kapan saja. Namun kalau
waddii mengharuskan pembayaran, semacam biaya administrasi misalnya maka
akad ini berubah menjadi akad sewa atau ijaroh dan mengandung unsure
kelaziman. Artinya wadii harus menjaga dan bertanggung jawab terhadap barang
yang dititipkan.
2.1.5 Pengertian Mudharabah
Menurut Veithzal (2008: 123) Mudharabah berasal dari kata dharb artinya
memikul atau berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha. Secara teknis mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak
(25)
pertama (shahibul mal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak
lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut
kesepakatan yang dituangkan di dalam kontrak, sedangkan kerugian ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian pengelola, maka pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Secara lebih spesifik, pengertian mudharabah dapat diperinci sebagai berikut:
a. Mudharabah adalah akad kerja sama antara pemilik dana (shahibul mal),
yang menyediakan seluruh kebutuhan modal, dan pihak pengelola usaha (mudharib) untuk melakukan suatu kegiatan usaha bersama. Keuntungan
yang diperoleh dibagi menurut perbandingan (nisbah) yang disepakati. b. Dalam hal terjadi kerugian, maka ditanggung oleh pemilik modal selama
bukan diakibatkan kelalaian pengelola usaha. Sedangkan kerugian yang timbul karena kelalaian pengelola akan menjadi tanggung jawab pengelola usaha itu sendiri.
c. Pemilik modal tidak turut campur dalam pengelolaan usaha, tetapi mempunyai hak untuk melakukan pengawasan.
Menurut Antonio (2001: 97) secara umum, mudharabah terbagi menjadi
dua jenis yaitu:
a. Mudharabah Muthlaqah
Yang dimaksud dengan mudharabah muthlaqah adalah bentuk
kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya
sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis.
(26)
Mudharabah Muqayyadah atau disebut juga dengan istilah restricted mudharabah/ specified mudharabah adalah kebalikan dari mudharabah muthlaqah. Si mudharib dibatasi dengan batasan jenis
usaha, waktu, atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali mencerminkan kecenderungan umum si shahibul maal dalam
memasuki jenis usaha.
2.1.6 Sejarah Singkat Perusahaan
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.
Lima tahun lebih PT. Bank BRISyariah hadir mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah.
Kehadiran PT. Bank BRISyariah di tengah-tengah industri perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRISyariah yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan
(27)
dari warna biru dan putih sebagai benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesi (Persero), Tbk.
Aktivitas PT. Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRISyariah (proses spin off-) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRISyariah.
Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga terbesar berdasarkan aset. PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRISyariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRISyariah merintis sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah.
Tabel 2.1 Daftar Pemegang Saham PT Bank BRISyariah
(28)
No Nama & Alamat Jumlah Saham (Lembar) Jumlah yang Disetor (Rupiah) 01
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
Jl. Jend. Sudirman Kav. 44-45
Kel. Bendungan Hilir, Kec. Tanah Abang Jakarta Pusat 10210
1.957.999.000 978.999.500.000
02
Yayasan Kesejahteraan Pekerja (YKP) BRI
Jl. Sultan Iskandar Muda No. F. 25 (Arteri Pondok Indah) Jakarta
1.000 500.000
Total 1.958.000.000 979.000.000.000
www.brisyariah.co.id
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini di buat berdasarkan adanya penelitian yang pernah ada. Hal tersebut agar peneliti bisa menjadikan perbandingan antara hasil penelitian yang dibuat dengan penelitian terdahulu. Berikut daftarnya:
Tabel. 2.2
Penelitian Terdahulu
No Judul Nama
Peneliti Variabel Bebas Variable Terikat Hasil Penelitian 1 Sistem Bagi Hasil pada
Bank Syariah dalam Rangka Menghilangkan
Riba dalam Muamalat
Utary Maharany
Barus
Sistem Bagi Hasil
Riba Konsep bagi hasil atau PLS (Profit Loss Sharing) ini menjadi pembeda
antara sistem perbankan syariah dan konvensional. Namun, meskipun sudah menjadi agenda
intelektual dari bank ekonom prinsip ini masih menjadi suatu hal
yang meragukan bagi beberapa pihak. Padahal pada kenyataannya
konsep ini bisa mengantarkan keuntungan bagi pihak nasabah dan bank. Selain itu kedua belah pihak juga bisa menghindari riba.
2 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Simpanan Mudharabah Ilyda Sudardjat Ssi,MSi Faktor-Faktor yang Simpanan Mudharabah
Berdasarkan hasil estimasi model ekonometrik dapat diuraikan bahwa baik dalam jangka pendek
(29)
pada Bank Syariah di Sumatera Utara
Mempeng aruhi
maupun dalam jangka panjang, total simpanan mudharabah pada bank syariah di Sumatera Utara hanya dipengaruhi oleh tingkat suku bunga tabungan bank
konvensional (TSB2). Bila dikaitkan hasil analisis data primer dan data sekunder diperoleh kesimpulan bahwa pada saat ini masyarakat tertarik menabung di bank syariah karena pertimbangan subjektif yakni bank syariah menawarkan produk yang halal (sentimen emosional). Dalam untuk jangka panjang jika bank syariah tidak membenahi diri secara profesional, maka tawaran bunga bank
konvensional yang lebih menarik akan mendorong nasabah bank syariah pindah ke bank
konvensional.
3 Shariah Governance of Malaysian Islamic Banking Institutions Amir Shaharud din Shariah Governan ce Islamic Banking Institutions
The new shari’ah governance framework issued by Central Bank
of Malaysia provides strong foundation for the betterment of Islamic banking industry. It outlines
clear guidelines of duties and responsibilities for the shari’ah
committees, internal shari’ah department and National Shari’ah Advisory Committee in performing
their important tasks. Indeed, these three entities are the
backbone of the shari’ah governance in Malaysian Islamic banking. The improvement of the shari’ah governance framework is timely due to increasing criticism
on the decisions made by the Malaysian shari’ah committees.
Because of a few controversy rulings such as the acceptance of
bay' al-inah contract, Malaysian shari'ah scholars are viewed as adopting a more lenient or relaxed
(30)
Middle East counterparts. Malaysian shari’ah scholars are accused to be very pragmatic in assessing the compliance of new banking products to the principles
of Islamic commercial law. Future research can be conducted to investigate the extents to which (1)
Malaysian shari’ah scholars adopt the so-called “lenient approach” and (2) the effect of new shari’ah
governance framework towards public perception.
2.3 Kerangka Konseptual
“Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variable yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan” (Sugiyono, 2006:49). Kerangka penelitian ini menggunakan akad wadiah dan akad mudharabah sebagai variabel bebas dan dana pihak ketiga sebagai variabel terikat yang saling memiliki keterkaitan satu sama lain di PT Bank BRI Syariah KC Medan.
Biasanya akad wadiah digunakan untuk produk tabungan yang sifatnya bisa diambil setiap saat seperti produk-produk yang hanya untuk kelancaran bertransaksi dan bukan untuk tujuan investasi, sehingga manfaat dari keuntungan yang diberikan ke nasabah hanya berupa bonus sesuai dengan keuntungan operasional bank. Sedangkan akad mudharabah digunakan untuk produk tabungan yang memiliki jangka waktu tertentu. Masa penarikannya ditentukan di akad pembukaan rekening. Sehingga tabungan yang menggunakan akad mudharabah diberikan bagi hasil dari keuntungan yang diperoleh atas pengelolaan dana
(31)
tersebut. Hal tersebut yang mempengaruhi minat nasabah dalam memilih produk tabungan yang sesuai dengan kebutuhan.
Dari uraian diatas maka peniliti menggambarkan kerangka konseptual yang dilihat Pada gambar 2.1.
X3
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (Suryabrata, 2012: 21). Adapun hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh penghimpunan dana pihak ketiga apabila akad yang digunakan dalam menghinpun dana adalah wadi’ah.
2. Terdapat pengaruh penghimpunan dana pihak ketiga apabila akad yang digunakan dalam menghimpun dana adalah mudharabah.
Akad Wadiah
X1
Dana Pihak Ketiga (Y)
Akad Mudharabah X2
Dana Pihak Ketiga (Y)
(32)
3. Terdapat perbedaan pengaruh antara metode akad wadiah dan mudharabah terhadap perolehan dana pihak ketiga pada PT Bank BRI
(33)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:5), jenis–jenis penelitian secara umum dikelompokkan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat, dan waktu. Penelitian ini dikelompokkan menurut tingkat eksplanasi, yakni penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh antar variabel yang terdapat pada hipotesis penelitian. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga pada PT Bank BRISyariah KC Medan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian berada pada Kantor PT BankBRI Syariah Jl. S. Parman No. 280E/8 Medan. Waktu penelitian ini dimulai sejak 1 Januari 2014 s/d 28 Februari 2014.
(34)
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Tahap Penelitian
Periode (Tahun 2014)
Februari April Mei Juni Juli Agst Pengajuan Judul
Penyelesaian Proposal
Pengumpulan Data Penulisan Laporan Penyelesaian Laporan
3.3 Batasan Operasional
Penelitian ini dibatasi hanya pada nasabah funding (pendanaan), yaitu
orang yang mempunyai simpanan di bank dalam bentuk tabungan, giro dan deposito.
Penelitian ini hanya melibatkan 2 akad dalam pembukaan rekening tabungan yang ditawarkan oleh PT Bank BRISyariah. Adapun akad-akad tersebut adalah:
1. Akad wadiah; yaitu berupa titipan yang maksudnya nasabah
menitipkan dananya kepada pihak bank untuk dikelola dan disalurkan ke dalam bentuk pembiayaan tapi system pembagian keuntungannya bukan lagi bagi hasil namun system bonus yang tidak diperjanjikan setiap bulan akan diberikan melainkan sesuai dengan kebijakan dari
(35)
bank. Hal tersebut dikarenakan akadnya bersifat titipan dan dana dapat diambil sewaktu-waktu oleh nasabah.
2. Akad Mudharabah; yaitu akad yang digunakan untuk produk
simpanan berjangka sehingga system pembagian keuntungannya adalah bagi hasil yang jelas dan disepakati di awal akad berapa persentase nisbah yang akan diterima oleh pemilik dana maupun pengelola dana.
3.4Populasi dan Sample
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 115). Populasi dari penelitian ini adalah PT Bank BRISyariah KC Medan.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:116). Sampel dari penelitian ini adalah dana pihak ketiga periode Januari 2012-Juni 2014 pada PT Bank BRISyariah KC Medan.
3.5Defenisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini, ada dua variable penelitian yaitu:
1. Variabel Bebas atau Independen (X), yaitu variabel yang mempengaruhi variable dependen. Adapun yang menjadi variable bebas dari penelitian ini adalah :
(36)
1.1Variable Akad Wadiah (X1)
1.2Variabel Akad Mudharabah (X2)
2. Variabel Terikat atau dependen (Y), yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen (variabel bebas). Adapaun yang menjadi variabel terikat adalah Perolehan dana pihak ketiga pada PT Bank BRI Syariah KC Medan.
3.6 Skala Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini yang diukur yaitu variabel akad wadiah dan
akad mudharabah yang mempengaruhi perolehan dana pihak ketiga yang berhasil
dihimpun PT Bank BRI Syariah KC Medan.
3.7Metode dan Tekhnik Pengumpulan data
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yang diperoleh dari instansi terkait dan dari publikasi resmi yang terkait dengan penelitian. Data yang digunakan adalah yang yang dicatat oleh PT Bank BRISyariah KC Medan dalam kurun waktu 30 bulan, yaitu per Januari 2012 s/d Juni 2014. Pengolahan datanya sendiri penulis menggunakan program SPSS versi 15 dalam penulisan skripsi ini.
3.8Teknik Pengolahan Data
Untuk mengolah data-data yang ada penulis menggunakan bantuan SPSS versi 16.0 untuk melakukan analisis data.
(37)
3.8.1 Regresi Linear Berganda
Menurut Sugiyono (2008: 277) Analisis Regresi Ganda
Digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2.
Persamaan regresi linear berganda yaitu:
Y= α+β1X1+β2X2+β3X3μ
Dimana :
Y = Jumlah Dana Pihak Ketiga (Rp)
α = konstanta
β1;β2;β3 = koefisien regresi
X1 = Jumlah DPK Wadi’ah
X2 = Jumlah DPK Mudharabah
μ = Kesalahan pengganggu (Term of error)
n = 30
3.8.2 Pengujian Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Menurut Sunyoto (2010: 103) “uji normalitas digunakan untuk menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal”. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel terikat yang berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali.
2. Uji Mulitikolinearitas
Menurut Sunyoto (2010: 97) “uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas/
(38)
independent variable (X1, X2, X3, X4, ..., Xn), dimana akan diukur tingkat
asosiasi (keeratan) hubungan/ pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi”. Dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat digunakan cara sebagai berikut:
a. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik (α)
b. Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan
baku kuadrat
Nilai tolerance (α) dan variance inflation factor (VIF) dapat dicari
dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut:
• Besar nilai tolerance (α): α = 1/ VIF
• Besar nilai variance inflation factor (VIF): VIF = 1/ α
Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika:
α hitung < α dan VIF hitung > VIF
1. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menurut Sunyoto (2010: 100) adalah “uji mengenai sama atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan yang lain”. Jika residualnya mempunyai mempunyai varians yang sama disebut terjadi Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut terjadi Heteroskedastisitas.
(39)
2. Uji Autokorelasi
Persamaan regresi yang baik menurut Sunyoto (2010: 110) adalah “yang tidak memiliki masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik/ tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu periode t (berada) dengan kesalahan pengganggu periode t-1 (sebelumnya). Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW di bawah -2 (DW < -2)
b. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2
c. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2
3.8.3 Pengujian Hipotesis 1. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) menurut Fatma, dkk (2007: 48) bertujuan “untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen”. Untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R Square yang disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square , karena
(40)
penelitian. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1.
2. Uji Simultan dengan F-Test
Menurut Fatma, dkk (2007: 50) hasil F-Test “menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari level of significant yang
ditentukan, atau F tabel dihitung dengan cara df1 = k-1, dan df2 = n-k, k
adalah jumlah variabel dependen dan independen”.
Menurut Fatma, dkk (2007: 49) penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis jika hipotesis nol (H0) yang diusulkan adalah
1. H0 diterima jika F-hitung < F-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. > level of significant (α) sebesar 0,05.
2. H0 ditolak jika F-hitung > F-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α) sebesar 0,05.
Pedoman yang digunakan apabila menerima atau menolak hipotesis jika hipotesis alternatif (Ha) yang diusulkan:
1. Ha diterima jika F-hitung < F-tabel, atau nilai p-value pada kolom
sig. > level of significant (α) sebesar 0,05.
2. Ha ditolaka jika F-hitung > F-tabel, atau nilai p-value pada kolom
sig. < level of significant (α) sebesar 0,05.
3. Uji Parsial dengan t-Test
Menurut Fatma, dkk (2007: 51) t-test bertujuan “untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen”. Nilai dri uji t-test dapat dilihat dari p-value
(41)
(pada kolom sig.) pada masing-masing variabel independen , jika p-value lebih kecil deri level of significant yang ditentukan.
Menurut Fatma, dkk (2007: 49) penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis jika hipotesis nol (H0) yang diusulkan adalah
1. H0 diterima jika t-hitung < t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. > level of significant (α) sebesar 0,05.
2. H0 ditolak jika t-hitung > t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α) sebesar 0,05.
Pedoman yang digunakan apabila menerima atau menolak hipotesis jika hipotesis alternatif (Ha) yang diusulkan:
1. Ha diterima jika t-hitung < t-tabel, atau nilai p-value pada kolom
sig. > level of significant (α) sebesar 0,05.
2. Ha ditolak jika t-hitung > t-tabel, atau nilai p-value pada kolom
(42)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian ini hanya untuk mendeskripsikan data sampel dan tidak membuat suatu kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Metode analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2008: 206).
Tabel 4.1 Descriptive Statistics
Sumber: Hasil pengolaan SPSS versi 16.0
Tabel statistik deskriptif ini menunjukkan besarnya rerata jumlah perolehan dana pihak ketigayaitu:
Mean
Std.
Deviation N
DPK 110855.559 16754.559 30
Akad wadiah 37944.506 9081.506 30
(43)
1. Variabel akad wadi’ah selama 30 bulan memiliki nilai rata-rata sebesar
Rp37.944,506. Sedangkan standar deviasinya sebesar Rp9.081,506 selama 30 bulan.
2. Variabel akad mudharabah memiliki nilai rata-rata sebesar Rp. 71.349,457.
Sedangkan standar deviasinya sebesar Rp. 13.459,457 selama 30 bulan.
3. Untuk variabel Dana Pihak Ketiga memiliki nilai rata-rata sebesar Rp. 110.855,559 untuk 30 bulan. Sedangkan standar deviasinya sebesar Rp. 16.754,559 selama 30 bulan.
2. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Sunyoto (2010: 103) “uji normalitas digunakan untuk menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal”. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel terikat yang berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali.
(44)
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Akad Wadi’ah
Akad Mudharabah
Dana Pihak Ketiga
N 30 30 30
Normal Parametersa Mean 3702602 125087,056 309364,444
Std.
Deviation 1185852 76304,7262 116784,56
Most Extreme
Differences Absolute 0,1115 0,09162546 0,22439347
Positive 0,1115 0,09162546 0,22439347
Negative -0,10093 -0,0772932 -0,10515211
Kolmogorov-Smirnov
Z 0,669 0,54975277 1,34636081
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,762025 0,92306488 0,05327721
a. Test Distribution Normal
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS versi 16
Dari hasil pengolahan data yang ditunjukkan oleh tabel 4.2 tersebut, dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal. Masing-masing ditunjukkan dengan data debagai berikut:
1) Nilai signifikan akad wadi’ah sebesar 0,762025098 > 0,05 maka data normal.
2) Nilai signifikan akad mudharabah sebesar 2,33113E-08 > 0,05 maka data
normal.
3) Nilai signifikan dana pihak ketiga sebesar 0,053 > 0,05 maka data normal. Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas berikut ini turut dilampirkan grafik histogram dan plot data yang terdistribusi normal.
(45)
Gambar 4.1 Histogram
Sumber: hasil pengolaan SPSS versi 16.0
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal (skewness). Demikian pula dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot berikut pada grafik berikut ini:
(46)
Gambar 4.2 Grafik Normal Flot
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 16
Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya agak mendekati dengan garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Sunyoto (2010: 97) “uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas/
independent variable (X1, X2, X3, X4, ..., Xn), dimana akan diukur tingkat asosiasi
(keeratan) hubungan/ pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi”. Berikut ini adalah hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan SPSS Versi 16:
(47)
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstand ardized Coefficie nts Standardi zed Coefficien ts
t Sig. Collinearity
Statistics
B
Std. Error Beta
Toleran ce
VIF
1 (Constant)
31784.2
20 6895.507 4.622 0.743
Akad
wadi’ah 1.067 0.215 0.579 4.971 0.662 0.430 2.325
Akad
mudharabah 0.497 0.145 0.399 3.429 0,652 0.430 2.325
Dependent Variable: Dana Pihak Ketiga
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 16
Dari data pada tabel 4.3, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas dengan dasar nilai VIF untuk setiap variabel independen tidak ada yang melebihi 10 dan nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0.1 , maka dapat dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan model regresi berganda.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menurut Sunyoto (2010: 100) adalah “uji mengenai sama atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan yang lain”. Jika residualnya mempunyai mempunyai varians yang sama disebut terjadi Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut terjadi Heteroskedastisitas. Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk
menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar.
(48)
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Dengan demikian, model ini layak dipakai untuk memprediksi jumlah perolehan dana pihak ketigapada PT Bank BRISyariah KC Medan berdasarkan masukan variabel independen akad wadi’ah dan akad mudharabah.
d. Uji Autokorelasi
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson (DW). Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
(49)
e. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2
f. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2 Hasil dari pengujian autokorelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb
Mod
el R R Square
Adjuste d R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics
Durbin-Watson R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F Change
1 .918a .843 .831 6887.157 .843 72.313 2 27 .000 1.155
a. Predictors: (Constant), akad
mudharabah, akad wadiah
b. Dependent Variable: DPK
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 16
Tabel 4.4 di atas menunjukkan hasil uji autokorelasi dimana nilai statistik Durbin-Watson (DW) sebesar 1,155 , nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel Durbin-Watson dengan menggunakan signifikansi 5%, jumlah sampel 30 (n) dan jumlah variabel independen 2 (k=2). Maka dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi karena nilai DW berada antara -2 dan +2 atau -2≤ �� ≤+2
3. Pengujian Hipotesis a. Persamaan Regresi
Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.
(50)
Tabel 4.5
Hasil Analisis Regresi
Mod el
Unstandardize
d Coefficients t Sig. Keterangan
1 (Constant) 31784.202 4.622 0.000
Akad wadiah 1.067 4.971 0.000
Akad mudharabah 1.067 3.429 0.002
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS
Variabel dependen pada regresi ini adalah Dana Pihak Ketiga (Y), sedangkan variabel independen adalah akad wadiah (X1), akad mudharabah (X2).
Model regresi berdasarkan hasil analisis di atas adalah:
Y = 31784.202 + 1.067x1 – 1.067x2 + e
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara akad wadiah
(X1), akad mudharabah (X2) secara parsial terhadap dana pihak ketiga (Y).
Berikut hasil pengujian dengan uji-t yang diolah dengan program SPSS v16.
Tabel 4.6 Hasil Uji t Coeeficientsa Model Unstand ardized Coefficie nts Standardi zed Coefficien ts
t Sig. Collinearity
Statistics
B
Std. Error Beta
Toleran ce
VIF
1 (Constant)
31784.2
20 6895.507 4.622 0.743
Akad
wadi’ah 1.067 0.215 0.579 4.971 0.662 0.430 2.325
Akad
mudharabah 0.497 0.145 0.399 3.429 0,652 0.430 2.325
(51)
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 16
Hipotesis 1: Akad Wadiah berpengaruh signifikan terhadap penghimpunan Dana
Pihak Ketiga.
Dari hasil uji t yang diolah dengan program SPSS tersebut dapat diketahui bahwa t-hitung dana pihak ketiga sebesar 4.971 dan lebih besar dari t-tabel yaitu 2,771 (df = 27) atau (4.971 > 2,771) dengan tingkat signifikansinya 0,662 yang lebih
besar dari (α =0.05), maka dapat diambil kesimpulan Ho ditolak dan akad wadiah
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan secara parsial terhadap perolehan dana pihak ketiga, yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi perolehan pembukaan rekening menggunakan akad wadiah yang diperoleh maka akan semakin tinggi
pula perolehan dana pihak ketiga, begitu juga sebaliknya.
Hipotesis 2: Akad Mudharabah berpengaruh signifikan terhadap dana pihak
ketiga
Dari hasil uji t yang diolah dengan program SPSS tersebut dapat diketahui bahwa t-hitung akad mudharabah sebesar 3,429 dan lebih besar dari t-tabel yaitu
2,771 (df = 27) atau (3,429 > 2,771) dengan tingkat signifikansinya 0,652 yamg
lebih besar dari (α =0.05), maka dapat diambil kesimpulan Ho ditolak dan akad
mudharabah berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap dana
pihak ketiga yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi pembukaan rekening dengan menggunakan akad mudharabah yang diperoleh maka akan semakin
(52)
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Menurut Fatma, dkk (2007: 50) hasil F-Test “menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau F tabel
dihitung dengan cara df1 = k-1, dan df2 = n-k, k adalah jumlah variabel dependen
dan independen”. Berikut hasil pengujian dengan uji-F yang telah diolah dengan program komputer SPSS versi 16 didapatkan hasil yang ditunjukkan dengan tabel sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji F
ANOVAb Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
6,860E9 2 3,430E9 72,313 0,772a
1,281E9 27 4,743E7
8,141E9 29
a. Predictors: (Constant), akad mudharabah, akad wadiah
b. Dependent Variable: DPK
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS V6
Hipotesis 3 : akad wadiah dan akad mudharabah secara simultan/bersama-sama
berpengaruh terhadap dana pihak ketiga.
Dari hasil uji f yang diolah dengan program SPSS versi 16 tersebut dapat diketahui bahwa f-hitung sebesar 72,313 dan lebih besar dari f-tabel sebesar 3.35 (df penyebut = 27, df pembilang = 2) atau ( 72,313> 3.35) dengan tingkat signifikansinya 0,772 dan lebih besar dari (α =0.05), maka dapat diambil
kesimpulan Ho ditolak dan Ha diterima jadi variabel akad wadiah dan akad mudharabah berpengaruh positif tetapi tidak signifikan secara simultan atau
(53)
bersama-sama terhadap dana pihak ketiga, yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi akad wadiah dan akad mudharabah yang diperoleh maka akan semakin
tinggi pula dana pihak ketiga yang diperoleh, begitu juga sebaliknya.
4.2Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil pengujian variabel secara parsial, dari akad wadiah dan akad mudharabah hanya akad wadiah yang berpengaruh signifikan terhadap perolehan
penghimpunan dana pihak ketiga. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung dan t tabel serta signifikansinya masing-masing variabel tersebut.
Akad wadiah dapat digunakan memprediksi perolehan dana pihak ketiga. Dari
hasil uji statistik yang dilakukan, akad wadiah memiliki pengaruh positif terhadap
perolehan dana pihak ketiga. Hasil uji t, akad wadiah yang menunjukkan variabel
dana pihak ketiga memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,662 yang lebih besar dari 0,05 artinya akad wadiah secara parsial berpengaruh terhadap perolehan dana
(54)
Akad mudharabah dapat digunakan untuk memprediksi perolehan dana pihak
ketiga karena dari hasil uji-t, akad mudharabah yang menunjukkan ada pengaruh
yang tidak signifikan antara variabel ini dengan dana pihak ketiga, dimana nilai signifikansi t sebesar 0,652 lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel akad wadiah secara parsial berpengaruh terhadap perolehan dana
pihak ketiga.
Dari hasil pengujian secara bersama-sama, dapat disimpulkan bahwa :
akad waidah dan akad mudharabah secara simultan/bersama-sama berpengaruh
terhadap perolehan dana pihak ketiga. Dari hasil uji f yang diolah dengan program SPSS versi 16 tersebut dapat diketahui bahwa f-hitung sebesar 72,313 dan lebih besar dari f-tabel sebesar 3.35 (df penyebut = 27, df pembilang = 2) atau ( 72,313 > 3.35) dengan tingkat signifikansinya 0,772 dan lebih besar dari (α =0.05), maka
dapat diambil kesimpulan Ho ditolak dan Ha diterima jadi variabel akad wadiah
dan akad mudharabah berpengaruh positif tetapi tidak signifikan secara simultan
atau bersama-sama terhadap perolehan dana pihak ketiga.
Jika dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu, seperti penelitian yang dilakukan oleh Utary Maharany Barus yang berjudul “Mekanisme Metode Akad Mudharabah dalam Penghimpunan Dana Pihak Ketiga dan Pembagian Hasil serta Upaya Menghilangkan Riba” dapat diambil kesimpulan bahwa metode akad mudharabah berpengaruh signifikan. Dalam penelitiannya beliau memberikan gambaran bahwa nisbah yang diberikan oleh bank syariah pada akad mudharabah jika diequivalen ratekan, persentasenya lebih besar dari persentase yang diberikan
(55)
oleh sistem bunga di bank konvensional. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi mengapa metode akad mudharabah memberikan pengaruh yang signifikan. Selain itu Konsep bagi hasil atau PLS (Profit Loss Sharing) ini menjadi pembeda antara sistem perbankan syariah dan konvensional. Namun, meskipun sudah menjadi agenda intelektual dari bank ekonom prinsip ini masih menjadi suatu hal yang meragukan bagi beberapa pihak. Padahal pada kenyataannya konsep ini bisa mengantarkan keuntungan bagi pihak nasabah dan bank. Selain itu kedua belah pihak juga bisa menghindari riba.
Pada peneliti lain, yaitu yang dilakukan oleh Ilyda Sudardjat Ssi, Msi,. Dalam penelitiannya yang berjudul “ Ánalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Simpanan Mudharabah pada Bank Syariah di Sumatera Utara” menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil estimasi model ekonometrik dapat diuraikan bahwa baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, total simpanan mudharabah pada bank syariah di Sumatera Utara hanya dipengaruhi oleh tingkat suku bunga tabungan bank konvensional (TSB2). Bila dikaitkan hasil analisis data primer dan data sekunder diperoleh kesimpulan bahwa pada saat ini masyarakat tertarik menabung di bank syariah karena pertimbangan subjektif yakni bank syariah menawarkan produk yang halal (sentimen emosional). Dalam untuk jangka panjang jika bank syariah tidak membenahi diri secara profesional, maka tawaran bunga bank konvensional yang lebih menarik akan mendorong nasabah bank syariah pindah ke bank konvensional. Dan dalam penelitian ini juga dijelaskan bahwa metode akad juga masih sangat mempengaruhi dalam proses penghimpunan dana pihak ketiga.
(56)
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian variabel secara parsial, dari akad wadiah dan akad mudharabah hanya akad wadiah yang berpengaruh signifikan terhadap perolehan
penghimpunan dana pihak ketiga. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung dan t tabel serta signifikansinya masing-masing variabel tersebut.
1. Akad wadiah dapat digunakan memprediksi perolehan dana pihak ketiga. Dari
hasil uji statistik yang dilakukan, akad wadiah memiliki pengaruh positif
terhadap perolehan dana pihak ketiga. Hasil uji t, akad wadiah yang
menunjukkan variabel dana pihak ketiga memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,662 yang lebih besar dari 0,05 artinya akad wadiah secara parsial
berpengaruh terhadap perolehan dana pihak ketiga.
2. Akad mudharabah dapat digunakan untuk memprediksi perolehan dana pihak
ketiga karena dari hasil uji-t akad mudharabah yang menunjukkan ada
pengaruh yang tidak signifikan antara variabel ini dengan dana pihak ketiga, dimana nilai signifikansi t sebesar 0,652 lebih besar dari 0,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel akad mudharabah secara parsial berpengaruh
(57)
3. Dari hasil pengujian secara bersama-sama, dapat disimpulkan bahwa : akad waidah dan akad mudharabah secara simultan/bersama-sama berpengaruh
terhadap perolehan dana pihak ketiga. Dari hasil uji f yang diolah dengan program SPSS versi 16 tersebut dapat diketahui bahwa f-hitung sebesar 72,313 dan lebih besar dari f-tabel sebesar 2.76 (df penyebut = 30, df pembilang = 2) atau ( 72,313 > 2,0301) dengan tingkat signifikansinya 0,772 dan lebih besar
dari (α =0.05), maka dapat diambil kesimpulan Ho ditolak dan Ha diterima jadi variabel akad wadiah dan akad mudharabah berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan secara simultan atau bersama-sama terhadap perolehan dana pihak ketiga.
5.2 Saran
1. Bagi manajemen bank agar tetap memperhatikan produk pendanaan baik itu menggunakan akad wadiah maupun akad mudharabah. Hal ini dikarenakan
variabel tersebut sangat berpengaruh terhadap perolehan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun. Apalagi melihat persaingan di dunia perbankan saat ini yang semakin ketak. Banyak produk yang menjadi kebutuhan masyarakat yang ditawarkan oleh bank swasta maupun BUMN. Oleh sebab itu, nasabah akan mencari keunggulan dari produk yang ditawarkan sehingga dapat menjadi nilai tambah bagi masyarakat untuk memutuskan memilih menjadi nasabah di sebuah bank.
(58)
2. Bagi peneliti lain agar menggunakan populasi yang lebih luas dan sampel yang lebih banyak serta periode pengamatan yang lebih lama sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat.
3. Bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut, sebaiknya menambahkan variabel lain untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi.
(59)
DAFTAR PUSTAKA
. BUKU:
Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga,
Jakarta.
Situmorang, Syahfrizal Helmi, Doli M. Ja’far Dalimunthe, Iskandar Muda, Muslich Lufti, Syahyunan. 2008. Analisis Data Penelitian. USU Press,
Medan.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta. Bandung.
Umar, Husein, 2007. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Ali, Zainuddin, 2009. Hukum Perbankan Syariah, Cet. 1. Sinar Grafika, Jakarta.
Antonio, Muhammad Syafi’I, 1999. Bank Syariah Bagi Bankir dan Praktisi Keuangan. Central Bank of Indonesia dan Tazkia Institute, Jakarta.
Ascarya, 2006. Akad dan Produk Bank Syariah. PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Arifin, Zainal, 2005. Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek. Alvabet, Jakarta.
Djumhana, Muhammad, 2006. Hukum Perbankan di Indonesia. PT Citra Aditya
Bakti, Bandung.
Amin, Suma, 2002. Ekonomi Syariah sebagai Alternatif System Ekonomi Konvensional. Jurnal Hukum dan Bisnis, Jakarta.
SKRIPSI:
Ardiansyah, 2005. Minat Menabung Dalam Memilih Bank Syariah. Skripsi
Ekonomi UMSU.
Pratama, Indra. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengruhi Keputusan Nasabah Untuk Menggunakan Jasa Bank Syariah (Studi Kasusu Pada Bank Muamalat Indoensia Cabang Medan). Skripsi Ekonomi USU.
(60)
Wijaya, Rara Indriyaningtyas. 2008. Analaisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Untuk Menggunakan Jasa Bank Syariah Mandiri Cabang Medan. Skripsi Ekonomi USU.
Sulistyo, Rachmad Agung. 2010. Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa Tentang Perbankan Syariah Terhadap Minat Menabung Di Perbankan Syariah Di Yogyakarta. Skripsi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
SITUS:
Laporan Perkembangan Perbankan Syariah, 2010,
Saving and Current Account Deposits (Wadiah, Mudharabah and Al-Qardh),
Shariah Comcepts of Islamic Banking,
(61)
LAMPIRAN 1
DATA PEROLEHAN PENGHIMPUNAN DANA PT BANK BRISYARIAH KC MEDAN
PERIODE JANUARI 2012 S/D JUNI 2014
PEROLEHAN DPK TAHUN 2012
(dalam jutaan rupiah)
NO BULAN
PRODUK WADIAH Jumlah PRODUK MUDHARABAH Jumlah TAB GIR
O TAB DEPOSITO
1 JANUARI
22,713 6,089 28,802
926 78,687 79,613
2 FEB
29,077 6,177 35,254
1,178 66,391 67,569 3 MAR 26,346
6,991
33,337
1,007 58,529 59,536
4 APR
28,603 5,436 34,039
1,147 55,090 56,237
5 MEI
29,121 3,638 32,759
1,220 58,609 59,829
6 JUN
33,570 3,066 36,636
1,257 55,585 56,842
7 JUL
32,986 4,302 37,288
1,297 58,267 59,564 8 AGUS 30,636 3,158 33,794 1,496 61,713 63,209 9 SEPT 29,693 2,337 32,030 2,073 66,084 68,157 10 OKT 28,891 2,161 31,052 1,856 65,325 67,181 11 NOV 27,116 3,553 30,669 2,144 68,305 70,449
12 DES
27,699 7,246 34,945
2,139 65,630 67,769 Sumber: Laporan Keuangan PT Bank BRISyariah KC Medan
(62)
PEROLEHAN DPK TAHUN 2013
(dalam jutaan rupiah)
NO BULAN
PRODUK WADIAH Jumlah PRODUK MUDHARABAH Jumlah
GIRO TAB TAB DEPOSITO
1 JANUARI
7,246 25,984 33,230
1,812 68,638
70,450 2 FEB 11,913 25,582 37,495 2,123 73,028 75,151
3 MAR
5,245 23,772 29,017
1,883 68,737
70,620
4 APR
5,286 24,841 30,127
2,056 56,568
58,624
5 MEI
8,797 23,831 32,628
2,018 61,313
63,331
6 JUN
4,750 28,146 32,896
2,025 59,114
61,139
7 JUL
5,898 29,417 35,315
2,274 61,333
63,607
8 AGUS
5,379 30,876 36,254
2,200 61,259
63,459
9 SEPT
5,047 27,067 32,114
2,421 64,524
66,945
10 OKT
8,741 28,845 37,586
2,430 68,709
71,139
11 NOV
11,383 24,461 35,844
2,583 70,192
72,775 12 DES 25,964 28,755 54,719 2,776 69,553 72,329 Sumber: Laporan Keuangan PT Bank BRISyariah KC Medan
(63)
PEROLEHAN DPK TAHUN 2014
(dalam jutaan rupiah) NO BULAN
PRODUK WADIAH
Jumlah
PRODUK MUDHARABAH
Jumlah
GIRO TAB TAB DEPOSITO
1 JANUARI
12,620
31,044
43,664
2,689 74,993
77,682
2 FEB
13,803
30,095
43,898
2,664 79,664
82,328 3 MAR 12,034 30,739 42,773 2,884 88,205 91,089 4 APR 27,127 31,507 58,634 2,999 86,994 89,993 5 MEI 27,127 31,507 58,634 2,999 87,025 90,024 6 JUN 28,771 33,250 62,021 33,000 88,111 121,111 Sumber: Laporan Keuangan PT Bank BRISyariah KC Medan
(64)
LAMPIRAN 2
HASIL OUTPUT SPSS VERSI 16.0
Correlations
DPK akadwadiah akadmudharabah
Pearson Correlation DPK 1.000 .880 .836
akadwadiah .880 1.000 .755
akadmudharabah .836 .755 1.000
Sig. (1-tailed) DPK . .000 .000
akadwadiah .000 . .000
akadmudharabah .000 .000 .
N DPK 30 30 30
akadwadiah 30 30 30
akadmudharabah 30 30 30
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method
1 akadmudharaba
h, akadwadiaha . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: DPK
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics
Durbin-Watson R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F Change
1 .918a .843 .831 6887.157 .843 72.313 2 27 .000 1.155
a. Predictors: (Constant), akadmudharabah, akadwadiah
(65)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6.860E9 2 3.430E9 72.313 0.772a
Residual 1.281E9 27 4.743E7
Total 8.141E9 29
a. Predictors: (Constant), akadmudharabah, akadwadiah b. Dependent Variable: DPK
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) akadwadiah
Akadmudharaba h
1 1 2.963 1.000 .00 .00 .00
2 .027 10.440 .72 .32 .01
3 .009 17.802 .27 .68 .99
a. Dependent Variable: DPK
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Correlations
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 31874.220 6895.507 4.622 .000
akadwadiah 1.067 .215 .579 4.971 .000 .880 .691 .379 .430 2.325
akadmudhara
bah .497 .145 .399 3.429 .002 .836 .551 .262 .430 2.325
(66)
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 93158.91 1.58E5 1.08E5 15380.297 30
Std. Predicted Value -.949 3.283 .000 1.000 30
Standard Error of Predicted
Value 1258.801 4908.820 2.010E3 853.160 30
Adjusted Predicted Value 93450.20 1.84E5 1.08E5 18211.258 30
Residual -2.466E4 1.144E4 .000 6645.427 30
Std. Residual -3.580 1.662 .000 .965 30
Stud. Residual -5.104 1.786 -.032 1.211 30
Deleted Residual -5.012E4 1.323E4 -575.695 10861.385 30
Stud. Deleted Residual -26.766 1.867 -.746 4.972 30
Mahal. Distance .002 13.766 1.933 2.946 30
Cook's Distance .000 8.968 .331 1.633 30
Centered Leverage Value .000 .475 .067 .102 30
(67)
(68)
(69)
(1)
LAMPIRAN 2
HASIL OUTPUT SPSS VERSI 16.0
Correlations
DPK akadwadiah akadmudharabah
Pearson Correlation DPK 1.000 .880 .836
akadwadiah .880 1.000 .755
akadmudharabah .836 .755 1.000
Sig. (1-tailed) DPK . .000 .000
akadwadiah .000 . .000
akadmudharabah .000 .000 .
N DPK 30 30 30
akadwadiah 30 30 30
akadmudharabah 30 30 30
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method
1 akadmudharaba
h, akadwadiaha . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: DPK
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics
Durbin-Watson R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F Change
(2)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6.860E9 2 3.430E9 72.313 0.772a
Residual 1.281E9 27 4.743E7
Total 8.141E9 29
a. Predictors: (Constant), akadmudharabah, akadwadiah b. Dependent Variable: DPK
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) akadwadiah
Akadmudharaba h
1 1 2.963 1.000 .00 .00 .00
2 .027 10.440 .72 .32 .01
3 .009 17.802 .27 .68 .99
a. Dependent Variable: DPK
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
Correlations
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 31874.220 6895.507 4.622 .000
akadwadiah 1.067 .215 .579 4.971 .000 .880 .691 .379 .430 2.325
akadmudhara
bah .497 .145 .399 3.429 .002 .836 .551 .262 .430 2.325
a. Dependent Variable: DPK
(3)
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 93158.91 1.58E5 1.08E5 15380.297 30
Std. Predicted Value -.949 3.283 .000 1.000 30
Standard Error of Predicted
Value 1258.801 4908.820 2.010E3 853.160 30
Adjusted Predicted Value 93450.20 1.84E5 1.08E5 18211.258 30
Residual -2.466E4 1.144E4 .000 6645.427 30
Std. Residual -3.580 1.662 .000 .965 30
Stud. Residual -5.104 1.786 -.032 1.211 30
Deleted Residual -5.012E4 1.323E4 -575.695 10861.385 30
Stud. Deleted Residual -26.766 1.867 -.746 4.972 30
Mahal. Distance .002 13.766 1.933 2.946 30
Cook's Distance .000 8.968 .331 1.633 30
Centered Leverage Value .000 .475 .067 .102 30
(4)
(5)
(6)