KOMISI 1 Kelembagaan, Aset dan Management
Kelembagaan, Aset dan Manajemen
1
Isu Yang Berkembang
• Bentuk Kelembagaan :
• Kelembagaan Pusat vs Kelembagaan Daerah
• Pengaturan Status Aset :
• Aset Pusat vs Aset Daerah (Hibah dari Pusat)
• Manajemen :
• UPT Pusat vs UPT daerah
• PBNP Pusat vs BLUD
Catatan :
• Setiap K/L mempunyai kebijakan tersendiri terkait dengan permasalahan
kelembagaan, aset dan manajemen
2
Isu yang Berkembang
K/L
Kelembagaan
Aset
Manajemen
Kementan
• Kementan mempunyai
struktur UPT, Balai Besar,
Pusat, dan BPTP daerah
• Permasalahan terkait
penanggung jawab IKU
pengembangan STP masih
belum diputuskan
• Pengelolaan aset masih
menunggu keputusan
terkait penanggungjawab
program
• Penanggung jawab (PPK)
tetap dari Pusat (Balai Pusat),
Pelaksana di daerah (BPTP)
• ATP dan ASP diarahkan untuk
tidak berjualan
• Hilirisasi produk hasil ATP ASP dilakukan oleh Koperasi
dari unit terkait dengan
model kerjasama dengan
Balai Besar-Pusat)
Kelautan
Perikanan
• Penekanan pada
keberlanjutan SP – TP
setelah 5 tahun berjalan
• Masih belum diputuskan
apakah perlu lembaga baru
atau dikaitkan saja dengan
lembaga yang sudah ada
• Perlu disepakati perihal
fungsi SP – TP yang
dijalankan
• KKP menetapkan STP
sebagai tingkatan kegiatan
bukan program
• Perlu mengacu aturan yang
sudah ada terkait dengan
mekanisme peralihan aset :
• Perlu persiapan pengelolaan
aset (contoh : mekanisme
dekonsentrasi dan
mekanisme tugas
perbantuan)
• Menggunakan akun 526112
(Belanja Peralatan dan
Mesin untuk diserahkan ke
masy/pemda)
• Permasalahan terkait dengan
mekanisme PBNP (target dan
realisasi perolehan)
• Perlu Petunjuk Teknis dalam
pengembangan STP
• Penanggungjawab (PPK)
tetap di Pusat
• Perlu segera dikembangkan
feasibility study dan
masterplan pengembangan
STP
3
Isu yang Berkembang
K/L
LIPI
Kelembagaan
•
•
BATAN
•
•
Aset
Pusat Inovasi menjadi
agent komersialisasi hasil
litbang : market needs,
skema mendorong
hilirisasi (mekanisme
kepemilikan prosentase
saham untuk industri baru
yang lahir)
Pusat-Pusat Teknologi
tetap menjadi
penanggungjawab
kegiatan, pelaksana UPT
yang di daerah
•
BATAN belum ada
pengalaman mengelola SP
– TP
Selama ini berfokus pada
pemberian contoh
(demplot) dari diseminasi
teknologi, belum terkait
dengan pengelolaan
kawasan
• BATAN akan lebih
menekankan pada aset
daerah, hal ini terkait
dengan terbatasnya SDM
Teknologi yang diberikan
ke masyarakat adalah
prototype saja dan sharing
knowledge, replikasi
teknologi akan dilakukan
oleh Pemda
Manajemen
•
•
•
Tetap menggunakan skema
PNBP terkait dengan
pengelolaan sewa dari
tenant
Pusat Inovasi menangani
royalti dan hasil kerjasama
antara Pusat Inovasi dengan
Pemda
Terdapat pengaturan ttg
share holding saham atas
komersialisasi
• BATAN memiliki knowledge
sources atas teknologi yang
akan dikembangkan dari SP
dan TP
4
Point Benchmarking dari BTP
• Pengembangan SP-TP diperuntukkan peningkatan perekonomian daerah yang
berujung pada skala nasional.
• Terkait dengan kelembagaan, akan banyak perbedaan baik karakter maupun
bentuknya. Kondisi ini akan berpengaruh pada pengelolaan aktivitas dalam
hilirisasi litbang.
• Aset dari BTP dapat berasal dari perolehan sendiri dan mengajukan hibah dari
pemerintah propinsi (mekanisme pinjam pakai).
• Manajemen hilirisasi produk bisa berwujud sharing saham
5
Pembelajaran
• Memang tidak mudah menentukan satu arah yang sama dengan berbagai kondisi
yang berbeda, terkait kelembagaan, aset dan manajemen.
• Semangatnya tetap pada hilirisasi hasil litbang
• Dimungkinkan akan ada pentahapan dan tipe pengembangan dari K/L masing
masing
• Pentahapan awal mendorong keterlibatan pemerintah daerah, sehingga secara
bertahap akan menentukan bagaimana pola pengembangan ke depan
• Tahapan awal (1-2 tahun) dilakukan dengan pola masing masing K/L, setelah itu
Tahun ke-3 baru akan mengubah pola untuk meningkatkan peran pemerintah
daerah terkait kelembagaan, aset dan manajemen.
6
1
Isu Yang Berkembang
• Bentuk Kelembagaan :
• Kelembagaan Pusat vs Kelembagaan Daerah
• Pengaturan Status Aset :
• Aset Pusat vs Aset Daerah (Hibah dari Pusat)
• Manajemen :
• UPT Pusat vs UPT daerah
• PBNP Pusat vs BLUD
Catatan :
• Setiap K/L mempunyai kebijakan tersendiri terkait dengan permasalahan
kelembagaan, aset dan manajemen
2
Isu yang Berkembang
K/L
Kelembagaan
Aset
Manajemen
Kementan
• Kementan mempunyai
struktur UPT, Balai Besar,
Pusat, dan BPTP daerah
• Permasalahan terkait
penanggung jawab IKU
pengembangan STP masih
belum diputuskan
• Pengelolaan aset masih
menunggu keputusan
terkait penanggungjawab
program
• Penanggung jawab (PPK)
tetap dari Pusat (Balai Pusat),
Pelaksana di daerah (BPTP)
• ATP dan ASP diarahkan untuk
tidak berjualan
• Hilirisasi produk hasil ATP ASP dilakukan oleh Koperasi
dari unit terkait dengan
model kerjasama dengan
Balai Besar-Pusat)
Kelautan
Perikanan
• Penekanan pada
keberlanjutan SP – TP
setelah 5 tahun berjalan
• Masih belum diputuskan
apakah perlu lembaga baru
atau dikaitkan saja dengan
lembaga yang sudah ada
• Perlu disepakati perihal
fungsi SP – TP yang
dijalankan
• KKP menetapkan STP
sebagai tingkatan kegiatan
bukan program
• Perlu mengacu aturan yang
sudah ada terkait dengan
mekanisme peralihan aset :
• Perlu persiapan pengelolaan
aset (contoh : mekanisme
dekonsentrasi dan
mekanisme tugas
perbantuan)
• Menggunakan akun 526112
(Belanja Peralatan dan
Mesin untuk diserahkan ke
masy/pemda)
• Permasalahan terkait dengan
mekanisme PBNP (target dan
realisasi perolehan)
• Perlu Petunjuk Teknis dalam
pengembangan STP
• Penanggungjawab (PPK)
tetap di Pusat
• Perlu segera dikembangkan
feasibility study dan
masterplan pengembangan
STP
3
Isu yang Berkembang
K/L
LIPI
Kelembagaan
•
•
BATAN
•
•
Aset
Pusat Inovasi menjadi
agent komersialisasi hasil
litbang : market needs,
skema mendorong
hilirisasi (mekanisme
kepemilikan prosentase
saham untuk industri baru
yang lahir)
Pusat-Pusat Teknologi
tetap menjadi
penanggungjawab
kegiatan, pelaksana UPT
yang di daerah
•
BATAN belum ada
pengalaman mengelola SP
– TP
Selama ini berfokus pada
pemberian contoh
(demplot) dari diseminasi
teknologi, belum terkait
dengan pengelolaan
kawasan
• BATAN akan lebih
menekankan pada aset
daerah, hal ini terkait
dengan terbatasnya SDM
Teknologi yang diberikan
ke masyarakat adalah
prototype saja dan sharing
knowledge, replikasi
teknologi akan dilakukan
oleh Pemda
Manajemen
•
•
•
Tetap menggunakan skema
PNBP terkait dengan
pengelolaan sewa dari
tenant
Pusat Inovasi menangani
royalti dan hasil kerjasama
antara Pusat Inovasi dengan
Pemda
Terdapat pengaturan ttg
share holding saham atas
komersialisasi
• BATAN memiliki knowledge
sources atas teknologi yang
akan dikembangkan dari SP
dan TP
4
Point Benchmarking dari BTP
• Pengembangan SP-TP diperuntukkan peningkatan perekonomian daerah yang
berujung pada skala nasional.
• Terkait dengan kelembagaan, akan banyak perbedaan baik karakter maupun
bentuknya. Kondisi ini akan berpengaruh pada pengelolaan aktivitas dalam
hilirisasi litbang.
• Aset dari BTP dapat berasal dari perolehan sendiri dan mengajukan hibah dari
pemerintah propinsi (mekanisme pinjam pakai).
• Manajemen hilirisasi produk bisa berwujud sharing saham
5
Pembelajaran
• Memang tidak mudah menentukan satu arah yang sama dengan berbagai kondisi
yang berbeda, terkait kelembagaan, aset dan manajemen.
• Semangatnya tetap pada hilirisasi hasil litbang
• Dimungkinkan akan ada pentahapan dan tipe pengembangan dari K/L masing
masing
• Pentahapan awal mendorong keterlibatan pemerintah daerah, sehingga secara
bertahap akan menentukan bagaimana pola pengembangan ke depan
• Tahapan awal (1-2 tahun) dilakukan dengan pola masing masing K/L, setelah itu
Tahun ke-3 baru akan mengubah pola untuk meningkatkan peran pemerintah
daerah terkait kelembagaan, aset dan manajemen.
6