Pola Komunikasi Antarpribadi Pada Pasangan Berbeda Kebangsaan (Studi Deskriptif Pada Pasangan Berbeda Kebangsaan di kota Medan)

100

PEDOMAN WAWANCARA
Nama Suami

:

Nama Istri

:

Jumlah Anak

:

No.
1.

Isu

Sub Isu


Pertanyaan

Pola

Pola

Komunikasi

Keseimbangan

mendiskusikan segala hal yang

Orang Tua

(terbuka, jujur

berkaitan

Berbeda


dan lansung)

anak dengan pasangan anda?

Kebangsaan

1. Apakah

2. Apakah

anda

dengan

anda

selalu

kepentingan


selalu

jujur

dalam

membicarakan

membesarkan

tentang anak dengan pasangan

anak

anda?

permasalahan

3. Apakah anda mau bertukar pikiran

dengan pasangan anda serta mau
memberikan masukan satu sama
lainnya

terkait

menyangkut

hal

yang

kepentingan

anak

anda?
Pola

4. Apakah sebelum menikah anda


Keseimbangan

telah memiliki perjanjian yang

terbalik

menyangkut

(masing-masing

dalam hal membesarkan anak

anggota

dikarenakan

keluarga

luang


(suami-istri)

berbeda

mempunyai

perbedaan itu akan membawa

orientasi atau

masalah

wewenang yang

anda?

pembagian

anda


lingkup

berada
budaya

sehingga

dalam

tugas

dari
yang

ditakutkan

rumah

tangga


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

101

berbeda)

5. Apakah

anda

mempunyai

pembagian tugas masing-masing
dalam hal kepentingan anak anda?
Misalkan salah satu pihak hanya
berurusan dengan masalah sekolah
anak


sementara

pihak

lain

menyangkut pergaulan si anak?
Pola Pemisah

6. Apakah

terdapat

salah

satu

tidak seimbang

pasangan diantara anda yang lebih


satu orang

mendominasi

dalam keluarga

membesarkan anak?

(si suami atau

7. Apakah

dalam

hal

dikarenakan

istri)


berdomisili

mendominasi.

beranggapan

di

anda

indonesia
bahwa

anda

pasangan

yang berasal dari indonesia lebih
memegang peranan penting di
dalam hal membesarkan anak?
8. Apakah

anda

pernah

berpikir

bahwa budaya salah satu pasangan
anda

lebih

baik

dalam

membesarkan anak, sehingga pada
akhirnya

anda

menyerahkan

sepenuhnya urusan membesarkan
anak

kepada

pasangan

anda

tersebut?
Pola Monopoli

9. Apakah anda lebih cenderung

Keduanya

memberikan nasehat kepada anak

(suami istri )

anda

lebih suka

dengan pasangan anda?

tanpa

mendiskusikannya

Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

102

memberi

10. Bagaimana tanggapan anda jika

nasehat dari

salah satu pasangan anda tidak

pada

menyukai

berkomunikasi

membesarkan anak? Apakah anda

untuk saling

akan memikirkan masukan dari

bertukar

pasangan

pendapat.

melakukan yang anda mau tanpa

cara

anda

anda

mempedulikan

atau

tanggapan

dalam

tetap

dari

pasangan anda?

HASIL WAWANCARA
Pasangan 1
Nama Suami

:

Yahya Suryono Setyowati (Belanda)

Nama Istri

:

Wina Devianty Rambe (Indonesia)

Jumlah Anak

:

4 orang anak

1.

Apakah anda selalu mendiskusikan segala hal yang berkaitan dengan
kepentingan anak dengan pasangan anda?
“Nah, ini dia. Itu biasanya tergantung hal apa dulu, tapi kalo untung
kebaikan anak-anak, suami saya ikut aja sih ”.

2.

Apakah anda selalu jujur membicarakan permasalahan tentang anak
dengan pasangan anda?
“Iya pastinya.”

3.

Apakah anda mau bertukar pikiran dengan pasangan anda serta mau
memberikan masukan satu sama lainnya terkait hal yang menyangkut
kepentingan anak anda?
“Kadang kita tukar pikiran kalo hal yang serius, tapi kalo gak suami saya
percaya sama saya dalam mengurus anak-anak.”

4.

Apakah sebelum menikah anda telah memiliki perjanjian yang
menyangkut

pembagian

tugas

dalam

hal

membesarkan

anak

Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

103

dikarenakan anda berada dari luang lingkup budaya yang berbeda
sehingga ditakutkan perbedaan itu akan membawa masalah dalam
rumah tangga anda?
“Gak ada dek”.
5.

Apakah anda mempunyai pembagian tugas masing-masing dalam hal
kepentingan anak anda? Misalkan salah satu pihak hanya berurusan
dengan masalah sekolah anak sementara pihak lain menyangkut
pergaulan si anak?
“Gak ada sih”.

6.

Apakah terdapat salah satu pasangan diantara anda yang lebih
mendominasi dalam hal membesarkan anak?
“Kalo itu bukannya mendominasi ya, tapi namanya saya ibunya”.

7.

Apakah dikarenakan anda berdomisili di indonesia anda beranggapan
bahwa pasangan yang berasal dari indonesia lebih memegang peranan
penting di dalam hal membesarkan anak?
“Gak juga, saya sebagai seorang ibu bagi anak-anak saya pastilah lebih
banyak menghabiskan waktu dengan anak-anak. Jadi wajar saya menerapkan
cara mendidik anak dari Negara asal saya. Yahya sebagai suami dan papa
menganggap kalau cara mendidik anak di Indonesia bagus untuk moral anak,

jadi saya tidak mempermasalahkan”.
8.

Apakah anda pernah berpikir bahwa budaya salah satu pasangan anda
lebih baik dalam membesarkan anak, sehingga pada akhirnya anda
menyerahkan sepenuhnya urusan membesarkan anak kepada pasangan
anda tersebut?
“Tidaklah.”

9.

Apakah anda lebih cenderung memberikan nasehat kepada anak anda
tanpa mendiskusikannya dengan pasangan anda?
“Sebenarnya kalo nasihat yang biasa saja saya mau bilang ke anak-anak,
suami saya setuju aja kok.”

10. Bagaimana tanggapan anda jika salah satu pasangan anda tidak
menyukai cara anda dalam membesarkan anak? Apakah anda akan

Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

104

memikirkan masukan dari pasangan anda atau tetap melakukan yang
anda mau tanpa mempedulikan tanggapan dari pasangan anda?
“sejauh ini tidak ada masalah sih”.
Pasangan 2
Nama Suami

:

Azhim Hoftijzer (Belanda)

Nama Istri

:

Belinda Maharani (Indonesia)

Jumlah Anak

:

2 orang anak

1.

Apakah anda selalu mendiskusikan segala hal yang berkaitan dengan
kepentingan anak dengan pasangan anda?
“Tidak selalu, tapi pernah lah”.

2.

Apakah anda selalu jujur membicarakan permasalahan tentang anak
dengan pasangan anda?
“Ya sebagai suami istri harus saling jujur”.

3.

Apakah anda mau bertukar pikiran dengan pasangan anda serta mau
memberikan masukan satu sama lainnya terkait hal yang menyangkut
kepentingan anak anda?
“Ya kalo dirasa itu penting saya lakukan, tapi kalo untuk hal sepele saya
rasa itu tidak terlalu dibutuhkan ”.

4.

Apakah sebelum menikah anda telah memiliki perjanjian yang
menyangkut

pembagian

tugas

dalam

hal

membesarkan

anak

dikarenakan anda berada dari luang lingkup budaya yang berbeda
sehingga ditakutkan perbedaan itu akan membawa masalah dalam
rumah tangga anda?
“Tidak ada ”.
5.

Apakah anda mempunyai pembagian tugas masing-masing dalam hal
kepentingan anak anda? Misalkan salah satu pihak hanya berurusan
dengan masalah sekolah anak sementara pihak lain menyangkut
pergaulan si anak?
“Tidak aja juga”.

6.

Apakah terdapat salah satu pasangan diantara anda yang lebih
mendominasi dalam hal membesarkan anak?

Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

105

“Lebih ke fokus nya sih. Saya kan juga sebagai ibu rumah tangga yang
memang tugasnya mengurusi rumah tangga”.
7.

Apakah dikarenakan anda berdomisili di indonesia anda beranggapan
bahwa pasangan yang berasal dari indonesia lebih memegang peranan
penting di dalam hal membesarkan anak?
“Tidaklah, kita sama-sama tidak mempermasalahkan hal tersebut, kita ambil
mana yang baik saja antara mendidik anak dengan cara orang Indonesia
atau Barat”.

8.

Apakah anda pernah berpikir bahwa budaya salah satu pasangan anda
lebih baik dalam membesarkan anak, sehingga pada akhirnya anda
menyerahkan sepenuhnya urusan membesarkan anak kepada pasangan
anda tersebut?
“Gak pernah”.

9.

Apakah anda lebih cenderung memberikan nasehat kepada anak anda
tanpa mendiskusikannya dengan pasangan anda?
“Sebenarnya kalo nasehat kita sering memberikannya spontan, jadi kadang
saya sebagai ibunya melihat hal yang tidak sesuai dengan anak saya, maka
saya nasehati, begitu ju ga dengan ayahnya”.

10. Bagaimana tanggapan anda jika salah satu pasangan anda tidak
menyukai cara anda dalam membesarkan anak? Apakah anda akan
memikirkan masukan dari pasangan anda atau tetap melakukan yang
anda mau tanpa mempedulikan tanggapan dari pasangan anda?
“Tidak sih, sejauh ini baik-baik saja, suami saya setuju aja”.
Pasangan 3
Nama Suami

:

Albert Schoonhoven (Belanda)

Nama Istri

:

Atika Arisma Siahaan Indonesia)

Jumlah Anak

:

3 orang anak

1.

Apakah anda selalu mendiskusikan segala hal yang berkaitan dengan
kepentingan anak dengan pasangan anda?

Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

106

“Berdiskusi memang penting, tapi tidak selalu, ada masanya saya sebagai
ibunya dapat menangani sendiri”.
2.

Apakah anda selalu jujur membicarakan permasalahan tentang anak
dengan pasangan anda?
“Iya pastinya, itukan penting.”

3.

Apakah anda mau bertukar pikiran dengan pasangan anda serta mau
memberikan masukan satu sama lainnya terkait hal yang menyangkut
kepentingan anak anda?
“Seperti yang saya katakan berdiskusi atau tukar pikiran itu penting, tapi
kalau yang bisa saya tangani, saya tidak ingin membebani suami saya.
Lagian suami saya oke-oke aja”.

4.

Apakah sebelum menikah anda telah memiliki perjanjian yang
menyangkut

pembagian

tugas

dalam

hal

membesarkan

anak

dikarenakan anda berada dari luang lingkup budaya yang berbeda
sehingga ditakutkan perbedaan itu akan membawa masalah dalam
rumah tangga anda?
“Gak ada yang seperti itu”.
5.

Apakah anda mempunyai pembagian tugas masing-masing dalam hal
kepentingan anak anda? Misalkan salah satu pihak hanya berurusan
dengan masalah sekolah anak sementara pihak lain menyangkut
pergaulan si anak?
“Tidak ada ”.

6.

Apakah terdapat salah satu pasangan diantara anda yang lebih
mendominasi dalam hal membesarkan anak?
“Tidak dominasi sih, tapi ya saya akui saya lebih besar porsinya dalam
membesarkan anak-anak”.

7.

Apakah dikarenakan anda berdomisili di indonesia anda beranggapan
bahwa pasangan yang berasal dari indonesia lebih memegang peranan
penting di dalam hal membesarkan anak?
“Tidak sih. Saya dan suami sepakat mendidik a nak-anak dengan cara orang
Indonesia. Suami saya setuju aja kok”.

Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

107

8.

Apakah anda pernah berpikir bahwa budaya salah satu pasangan anda
lebih baik dalam membesarkan anak, sehingga pada akhirnya anda
menyerahkan sepenuhnya urusan membesarkan anak kepada pasangan
anda tersebut?
“Gak ada sampai kesitu sih”.

9.

Apakah anda lebih cenderung memberikan nasehat kepada anak anda
tanpa mendiskusikannya dengan pasangan anda?
“Sebenarnya kalo nasehat itu kapan pentingnya disitu kita berikan pada
waktu itu juga, jadi wajar tanpa mendiskusikan dengan suami saya yang

sudah sibuk mencari nafkah”.
10. Bagaimana tanggapan anda jika salah satu pasangan anda tidak
menyukai cara anda dalam membesarkan anak? Apakah anda akan
memikirkan masukan dari pasangan anda atau tetap melakukan yang
anda mau tanpa mempedulikan tanggapan dari pasangan anda?
“Sejauh ini tidak sampai kesitu”.

Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

108

BIODATA PENELITI

IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap

:

Olivia Ruth Demaren Manullang

Tempat / Tanggal Lahir

:

Medan / 17 Agustus 1992

Usia

:

23 Tahun

Jenis Kelamin

:

Perempuan

Agama

:

Kristen Protestan

Status

:

Mahasiswa

Status Marital

:

Belum Menikah

Kewarganegaraan

:

Indonesia

Alamat

:

Asrama Brimob Blok L2 Nomor 1 Medan

No. Hp

:

085276010533

Email

:

[email protected]

PENDIDIKAN FORMAL
1. 1998 – 2004

SD SANTO ANTONIUS 2 MEDAN

2. 2004 – 2007

SMP SANTO THOMAS 1 MEDAN

3. 2007 – 2010

SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN

4. 2010 – sekarang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK

Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara