Pola Komunikasi Antarpribadi Pada Pasangan Berbeda Kebangsaan (Studi Deskriptif Pada Pasangan Berbeda Kebangsaan di kota Medan)
100
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Suami
:
Nama Istri
:
Jumlah Anak
:
No.
1.
Isu
Sub Isu
Pertanyaan
Pola
Pola
Komunikasi
Keseimbangan
mendiskusikan segala hal yang
Orang Tua
(terbuka, jujur
berkaitan
Berbeda
dan lansung)
anak dengan pasangan anda?
Kebangsaan
1. Apakah
2. Apakah
anda
dengan
anda
selalu
kepentingan
selalu
jujur
dalam
membicarakan
membesarkan
tentang anak dengan pasangan
anak
anda?
permasalahan
3. Apakah anda mau bertukar pikiran
dengan pasangan anda serta mau
memberikan masukan satu sama
lainnya
terkait
menyangkut
hal
yang
kepentingan
anak
anda?
Pola
4. Apakah sebelum menikah anda
Keseimbangan
telah memiliki perjanjian yang
terbalik
menyangkut
(masing-masing
dalam hal membesarkan anak
anggota
dikarenakan
keluarga
luang
(suami-istri)
berbeda
mempunyai
perbedaan itu akan membawa
orientasi atau
masalah
wewenang yang
anda?
pembagian
anda
lingkup
berada
budaya
sehingga
dalam
tugas
dari
yang
ditakutkan
rumah
tangga
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
101
berbeda)
5. Apakah
anda
mempunyai
pembagian tugas masing-masing
dalam hal kepentingan anak anda?
Misalkan salah satu pihak hanya
berurusan dengan masalah sekolah
anak
sementara
pihak
lain
menyangkut pergaulan si anak?
Pola Pemisah
6. Apakah
terdapat
salah
satu
tidak seimbang
pasangan diantara anda yang lebih
satu orang
mendominasi
dalam keluarga
membesarkan anak?
(si suami atau
7. Apakah
dalam
hal
dikarenakan
istri)
berdomisili
mendominasi.
beranggapan
di
anda
indonesia
bahwa
anda
pasangan
yang berasal dari indonesia lebih
memegang peranan penting di
dalam hal membesarkan anak?
8. Apakah
anda
pernah
berpikir
bahwa budaya salah satu pasangan
anda
lebih
baik
dalam
membesarkan anak, sehingga pada
akhirnya
anda
menyerahkan
sepenuhnya urusan membesarkan
anak
kepada
pasangan
anda
tersebut?
Pola Monopoli
9. Apakah anda lebih cenderung
Keduanya
memberikan nasehat kepada anak
(suami istri )
anda
lebih suka
dengan pasangan anda?
tanpa
mendiskusikannya
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
102
memberi
10. Bagaimana tanggapan anda jika
nasehat dari
salah satu pasangan anda tidak
pada
menyukai
berkomunikasi
membesarkan anak? Apakah anda
untuk saling
akan memikirkan masukan dari
bertukar
pasangan
pendapat.
melakukan yang anda mau tanpa
cara
anda
anda
mempedulikan
atau
tanggapan
dalam
tetap
dari
pasangan anda?
HASIL WAWANCARA
Pasangan 1
Nama Suami
:
Yahya Suryono Setyowati (Belanda)
Nama Istri
:
Wina Devianty Rambe (Indonesia)
Jumlah Anak
:
4 orang anak
1.
Apakah anda selalu mendiskusikan segala hal yang berkaitan dengan
kepentingan anak dengan pasangan anda?
“Nah, ini dia. Itu biasanya tergantung hal apa dulu, tapi kalo untung
kebaikan anak-anak, suami saya ikut aja sih ”.
2.
Apakah anda selalu jujur membicarakan permasalahan tentang anak
dengan pasangan anda?
“Iya pastinya.”
3.
Apakah anda mau bertukar pikiran dengan pasangan anda serta mau
memberikan masukan satu sama lainnya terkait hal yang menyangkut
kepentingan anak anda?
“Kadang kita tukar pikiran kalo hal yang serius, tapi kalo gak suami saya
percaya sama saya dalam mengurus anak-anak.”
4.
Apakah sebelum menikah anda telah memiliki perjanjian yang
menyangkut
pembagian
tugas
dalam
hal
membesarkan
anak
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
103
dikarenakan anda berada dari luang lingkup budaya yang berbeda
sehingga ditakutkan perbedaan itu akan membawa masalah dalam
rumah tangga anda?
“Gak ada dek”.
5.
Apakah anda mempunyai pembagian tugas masing-masing dalam hal
kepentingan anak anda? Misalkan salah satu pihak hanya berurusan
dengan masalah sekolah anak sementara pihak lain menyangkut
pergaulan si anak?
“Gak ada sih”.
6.
Apakah terdapat salah satu pasangan diantara anda yang lebih
mendominasi dalam hal membesarkan anak?
“Kalo itu bukannya mendominasi ya, tapi namanya saya ibunya”.
7.
Apakah dikarenakan anda berdomisili di indonesia anda beranggapan
bahwa pasangan yang berasal dari indonesia lebih memegang peranan
penting di dalam hal membesarkan anak?
“Gak juga, saya sebagai seorang ibu bagi anak-anak saya pastilah lebih
banyak menghabiskan waktu dengan anak-anak. Jadi wajar saya menerapkan
cara mendidik anak dari Negara asal saya. Yahya sebagai suami dan papa
menganggap kalau cara mendidik anak di Indonesia bagus untuk moral anak,
jadi saya tidak mempermasalahkan”.
8.
Apakah anda pernah berpikir bahwa budaya salah satu pasangan anda
lebih baik dalam membesarkan anak, sehingga pada akhirnya anda
menyerahkan sepenuhnya urusan membesarkan anak kepada pasangan
anda tersebut?
“Tidaklah.”
9.
Apakah anda lebih cenderung memberikan nasehat kepada anak anda
tanpa mendiskusikannya dengan pasangan anda?
“Sebenarnya kalo nasihat yang biasa saja saya mau bilang ke anak-anak,
suami saya setuju aja kok.”
10. Bagaimana tanggapan anda jika salah satu pasangan anda tidak
menyukai cara anda dalam membesarkan anak? Apakah anda akan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
104
memikirkan masukan dari pasangan anda atau tetap melakukan yang
anda mau tanpa mempedulikan tanggapan dari pasangan anda?
“sejauh ini tidak ada masalah sih”.
Pasangan 2
Nama Suami
:
Azhim Hoftijzer (Belanda)
Nama Istri
:
Belinda Maharani (Indonesia)
Jumlah Anak
:
2 orang anak
1.
Apakah anda selalu mendiskusikan segala hal yang berkaitan dengan
kepentingan anak dengan pasangan anda?
“Tidak selalu, tapi pernah lah”.
2.
Apakah anda selalu jujur membicarakan permasalahan tentang anak
dengan pasangan anda?
“Ya sebagai suami istri harus saling jujur”.
3.
Apakah anda mau bertukar pikiran dengan pasangan anda serta mau
memberikan masukan satu sama lainnya terkait hal yang menyangkut
kepentingan anak anda?
“Ya kalo dirasa itu penting saya lakukan, tapi kalo untuk hal sepele saya
rasa itu tidak terlalu dibutuhkan ”.
4.
Apakah sebelum menikah anda telah memiliki perjanjian yang
menyangkut
pembagian
tugas
dalam
hal
membesarkan
anak
dikarenakan anda berada dari luang lingkup budaya yang berbeda
sehingga ditakutkan perbedaan itu akan membawa masalah dalam
rumah tangga anda?
“Tidak ada ”.
5.
Apakah anda mempunyai pembagian tugas masing-masing dalam hal
kepentingan anak anda? Misalkan salah satu pihak hanya berurusan
dengan masalah sekolah anak sementara pihak lain menyangkut
pergaulan si anak?
“Tidak aja juga”.
6.
Apakah terdapat salah satu pasangan diantara anda yang lebih
mendominasi dalam hal membesarkan anak?
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
105
“Lebih ke fokus nya sih. Saya kan juga sebagai ibu rumah tangga yang
memang tugasnya mengurusi rumah tangga”.
7.
Apakah dikarenakan anda berdomisili di indonesia anda beranggapan
bahwa pasangan yang berasal dari indonesia lebih memegang peranan
penting di dalam hal membesarkan anak?
“Tidaklah, kita sama-sama tidak mempermasalahkan hal tersebut, kita ambil
mana yang baik saja antara mendidik anak dengan cara orang Indonesia
atau Barat”.
8.
Apakah anda pernah berpikir bahwa budaya salah satu pasangan anda
lebih baik dalam membesarkan anak, sehingga pada akhirnya anda
menyerahkan sepenuhnya urusan membesarkan anak kepada pasangan
anda tersebut?
“Gak pernah”.
9.
Apakah anda lebih cenderung memberikan nasehat kepada anak anda
tanpa mendiskusikannya dengan pasangan anda?
“Sebenarnya kalo nasehat kita sering memberikannya spontan, jadi kadang
saya sebagai ibunya melihat hal yang tidak sesuai dengan anak saya, maka
saya nasehati, begitu ju ga dengan ayahnya”.
10. Bagaimana tanggapan anda jika salah satu pasangan anda tidak
menyukai cara anda dalam membesarkan anak? Apakah anda akan
memikirkan masukan dari pasangan anda atau tetap melakukan yang
anda mau tanpa mempedulikan tanggapan dari pasangan anda?
“Tidak sih, sejauh ini baik-baik saja, suami saya setuju aja”.
Pasangan 3
Nama Suami
:
Albert Schoonhoven (Belanda)
Nama Istri
:
Atika Arisma Siahaan Indonesia)
Jumlah Anak
:
3 orang anak
1.
Apakah anda selalu mendiskusikan segala hal yang berkaitan dengan
kepentingan anak dengan pasangan anda?
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
106
“Berdiskusi memang penting, tapi tidak selalu, ada masanya saya sebagai
ibunya dapat menangani sendiri”.
2.
Apakah anda selalu jujur membicarakan permasalahan tentang anak
dengan pasangan anda?
“Iya pastinya, itukan penting.”
3.
Apakah anda mau bertukar pikiran dengan pasangan anda serta mau
memberikan masukan satu sama lainnya terkait hal yang menyangkut
kepentingan anak anda?
“Seperti yang saya katakan berdiskusi atau tukar pikiran itu penting, tapi
kalau yang bisa saya tangani, saya tidak ingin membebani suami saya.
Lagian suami saya oke-oke aja”.
4.
Apakah sebelum menikah anda telah memiliki perjanjian yang
menyangkut
pembagian
tugas
dalam
hal
membesarkan
anak
dikarenakan anda berada dari luang lingkup budaya yang berbeda
sehingga ditakutkan perbedaan itu akan membawa masalah dalam
rumah tangga anda?
“Gak ada yang seperti itu”.
5.
Apakah anda mempunyai pembagian tugas masing-masing dalam hal
kepentingan anak anda? Misalkan salah satu pihak hanya berurusan
dengan masalah sekolah anak sementara pihak lain menyangkut
pergaulan si anak?
“Tidak ada ”.
6.
Apakah terdapat salah satu pasangan diantara anda yang lebih
mendominasi dalam hal membesarkan anak?
“Tidak dominasi sih, tapi ya saya akui saya lebih besar porsinya dalam
membesarkan anak-anak”.
7.
Apakah dikarenakan anda berdomisili di indonesia anda beranggapan
bahwa pasangan yang berasal dari indonesia lebih memegang peranan
penting di dalam hal membesarkan anak?
“Tidak sih. Saya dan suami sepakat mendidik a nak-anak dengan cara orang
Indonesia. Suami saya setuju aja kok”.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
107
8.
Apakah anda pernah berpikir bahwa budaya salah satu pasangan anda
lebih baik dalam membesarkan anak, sehingga pada akhirnya anda
menyerahkan sepenuhnya urusan membesarkan anak kepada pasangan
anda tersebut?
“Gak ada sampai kesitu sih”.
9.
Apakah anda lebih cenderung memberikan nasehat kepada anak anda
tanpa mendiskusikannya dengan pasangan anda?
“Sebenarnya kalo nasehat itu kapan pentingnya disitu kita berikan pada
waktu itu juga, jadi wajar tanpa mendiskusikan dengan suami saya yang
sudah sibuk mencari nafkah”.
10. Bagaimana tanggapan anda jika salah satu pasangan anda tidak
menyukai cara anda dalam membesarkan anak? Apakah anda akan
memikirkan masukan dari pasangan anda atau tetap melakukan yang
anda mau tanpa mempedulikan tanggapan dari pasangan anda?
“Sejauh ini tidak sampai kesitu”.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
108
BIODATA PENELITI
IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap
:
Olivia Ruth Demaren Manullang
Tempat / Tanggal Lahir
:
Medan / 17 Agustus 1992
Usia
:
23 Tahun
Jenis Kelamin
:
Perempuan
Agama
:
Kristen Protestan
Status
:
Mahasiswa
Status Marital
:
Belum Menikah
Kewarganegaraan
:
Indonesia
Alamat
:
Asrama Brimob Blok L2 Nomor 1 Medan
No. Hp
:
085276010533
Email
:
[email protected]
PENDIDIKAN FORMAL
1. 1998 – 2004
SD SANTO ANTONIUS 2 MEDAN
2. 2004 – 2007
SMP SANTO THOMAS 1 MEDAN
3. 2007 – 2010
SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN
4. 2010 – sekarang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Suami
:
Nama Istri
:
Jumlah Anak
:
No.
1.
Isu
Sub Isu
Pertanyaan
Pola
Pola
Komunikasi
Keseimbangan
mendiskusikan segala hal yang
Orang Tua
(terbuka, jujur
berkaitan
Berbeda
dan lansung)
anak dengan pasangan anda?
Kebangsaan
1. Apakah
2. Apakah
anda
dengan
anda
selalu
kepentingan
selalu
jujur
dalam
membicarakan
membesarkan
tentang anak dengan pasangan
anak
anda?
permasalahan
3. Apakah anda mau bertukar pikiran
dengan pasangan anda serta mau
memberikan masukan satu sama
lainnya
terkait
menyangkut
hal
yang
kepentingan
anak
anda?
Pola
4. Apakah sebelum menikah anda
Keseimbangan
telah memiliki perjanjian yang
terbalik
menyangkut
(masing-masing
dalam hal membesarkan anak
anggota
dikarenakan
keluarga
luang
(suami-istri)
berbeda
mempunyai
perbedaan itu akan membawa
orientasi atau
masalah
wewenang yang
anda?
pembagian
anda
lingkup
berada
budaya
sehingga
dalam
tugas
dari
yang
ditakutkan
rumah
tangga
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
101
berbeda)
5. Apakah
anda
mempunyai
pembagian tugas masing-masing
dalam hal kepentingan anak anda?
Misalkan salah satu pihak hanya
berurusan dengan masalah sekolah
anak
sementara
pihak
lain
menyangkut pergaulan si anak?
Pola Pemisah
6. Apakah
terdapat
salah
satu
tidak seimbang
pasangan diantara anda yang lebih
satu orang
mendominasi
dalam keluarga
membesarkan anak?
(si suami atau
7. Apakah
dalam
hal
dikarenakan
istri)
berdomisili
mendominasi.
beranggapan
di
anda
indonesia
bahwa
anda
pasangan
yang berasal dari indonesia lebih
memegang peranan penting di
dalam hal membesarkan anak?
8. Apakah
anda
pernah
berpikir
bahwa budaya salah satu pasangan
anda
lebih
baik
dalam
membesarkan anak, sehingga pada
akhirnya
anda
menyerahkan
sepenuhnya urusan membesarkan
anak
kepada
pasangan
anda
tersebut?
Pola Monopoli
9. Apakah anda lebih cenderung
Keduanya
memberikan nasehat kepada anak
(suami istri )
anda
lebih suka
dengan pasangan anda?
tanpa
mendiskusikannya
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
102
memberi
10. Bagaimana tanggapan anda jika
nasehat dari
salah satu pasangan anda tidak
pada
menyukai
berkomunikasi
membesarkan anak? Apakah anda
untuk saling
akan memikirkan masukan dari
bertukar
pasangan
pendapat.
melakukan yang anda mau tanpa
cara
anda
anda
mempedulikan
atau
tanggapan
dalam
tetap
dari
pasangan anda?
HASIL WAWANCARA
Pasangan 1
Nama Suami
:
Yahya Suryono Setyowati (Belanda)
Nama Istri
:
Wina Devianty Rambe (Indonesia)
Jumlah Anak
:
4 orang anak
1.
Apakah anda selalu mendiskusikan segala hal yang berkaitan dengan
kepentingan anak dengan pasangan anda?
“Nah, ini dia. Itu biasanya tergantung hal apa dulu, tapi kalo untung
kebaikan anak-anak, suami saya ikut aja sih ”.
2.
Apakah anda selalu jujur membicarakan permasalahan tentang anak
dengan pasangan anda?
“Iya pastinya.”
3.
Apakah anda mau bertukar pikiran dengan pasangan anda serta mau
memberikan masukan satu sama lainnya terkait hal yang menyangkut
kepentingan anak anda?
“Kadang kita tukar pikiran kalo hal yang serius, tapi kalo gak suami saya
percaya sama saya dalam mengurus anak-anak.”
4.
Apakah sebelum menikah anda telah memiliki perjanjian yang
menyangkut
pembagian
tugas
dalam
hal
membesarkan
anak
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
103
dikarenakan anda berada dari luang lingkup budaya yang berbeda
sehingga ditakutkan perbedaan itu akan membawa masalah dalam
rumah tangga anda?
“Gak ada dek”.
5.
Apakah anda mempunyai pembagian tugas masing-masing dalam hal
kepentingan anak anda? Misalkan salah satu pihak hanya berurusan
dengan masalah sekolah anak sementara pihak lain menyangkut
pergaulan si anak?
“Gak ada sih”.
6.
Apakah terdapat salah satu pasangan diantara anda yang lebih
mendominasi dalam hal membesarkan anak?
“Kalo itu bukannya mendominasi ya, tapi namanya saya ibunya”.
7.
Apakah dikarenakan anda berdomisili di indonesia anda beranggapan
bahwa pasangan yang berasal dari indonesia lebih memegang peranan
penting di dalam hal membesarkan anak?
“Gak juga, saya sebagai seorang ibu bagi anak-anak saya pastilah lebih
banyak menghabiskan waktu dengan anak-anak. Jadi wajar saya menerapkan
cara mendidik anak dari Negara asal saya. Yahya sebagai suami dan papa
menganggap kalau cara mendidik anak di Indonesia bagus untuk moral anak,
jadi saya tidak mempermasalahkan”.
8.
Apakah anda pernah berpikir bahwa budaya salah satu pasangan anda
lebih baik dalam membesarkan anak, sehingga pada akhirnya anda
menyerahkan sepenuhnya urusan membesarkan anak kepada pasangan
anda tersebut?
“Tidaklah.”
9.
Apakah anda lebih cenderung memberikan nasehat kepada anak anda
tanpa mendiskusikannya dengan pasangan anda?
“Sebenarnya kalo nasihat yang biasa saja saya mau bilang ke anak-anak,
suami saya setuju aja kok.”
10. Bagaimana tanggapan anda jika salah satu pasangan anda tidak
menyukai cara anda dalam membesarkan anak? Apakah anda akan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
104
memikirkan masukan dari pasangan anda atau tetap melakukan yang
anda mau tanpa mempedulikan tanggapan dari pasangan anda?
“sejauh ini tidak ada masalah sih”.
Pasangan 2
Nama Suami
:
Azhim Hoftijzer (Belanda)
Nama Istri
:
Belinda Maharani (Indonesia)
Jumlah Anak
:
2 orang anak
1.
Apakah anda selalu mendiskusikan segala hal yang berkaitan dengan
kepentingan anak dengan pasangan anda?
“Tidak selalu, tapi pernah lah”.
2.
Apakah anda selalu jujur membicarakan permasalahan tentang anak
dengan pasangan anda?
“Ya sebagai suami istri harus saling jujur”.
3.
Apakah anda mau bertukar pikiran dengan pasangan anda serta mau
memberikan masukan satu sama lainnya terkait hal yang menyangkut
kepentingan anak anda?
“Ya kalo dirasa itu penting saya lakukan, tapi kalo untuk hal sepele saya
rasa itu tidak terlalu dibutuhkan ”.
4.
Apakah sebelum menikah anda telah memiliki perjanjian yang
menyangkut
pembagian
tugas
dalam
hal
membesarkan
anak
dikarenakan anda berada dari luang lingkup budaya yang berbeda
sehingga ditakutkan perbedaan itu akan membawa masalah dalam
rumah tangga anda?
“Tidak ada ”.
5.
Apakah anda mempunyai pembagian tugas masing-masing dalam hal
kepentingan anak anda? Misalkan salah satu pihak hanya berurusan
dengan masalah sekolah anak sementara pihak lain menyangkut
pergaulan si anak?
“Tidak aja juga”.
6.
Apakah terdapat salah satu pasangan diantara anda yang lebih
mendominasi dalam hal membesarkan anak?
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
105
“Lebih ke fokus nya sih. Saya kan juga sebagai ibu rumah tangga yang
memang tugasnya mengurusi rumah tangga”.
7.
Apakah dikarenakan anda berdomisili di indonesia anda beranggapan
bahwa pasangan yang berasal dari indonesia lebih memegang peranan
penting di dalam hal membesarkan anak?
“Tidaklah, kita sama-sama tidak mempermasalahkan hal tersebut, kita ambil
mana yang baik saja antara mendidik anak dengan cara orang Indonesia
atau Barat”.
8.
Apakah anda pernah berpikir bahwa budaya salah satu pasangan anda
lebih baik dalam membesarkan anak, sehingga pada akhirnya anda
menyerahkan sepenuhnya urusan membesarkan anak kepada pasangan
anda tersebut?
“Gak pernah”.
9.
Apakah anda lebih cenderung memberikan nasehat kepada anak anda
tanpa mendiskusikannya dengan pasangan anda?
“Sebenarnya kalo nasehat kita sering memberikannya spontan, jadi kadang
saya sebagai ibunya melihat hal yang tidak sesuai dengan anak saya, maka
saya nasehati, begitu ju ga dengan ayahnya”.
10. Bagaimana tanggapan anda jika salah satu pasangan anda tidak
menyukai cara anda dalam membesarkan anak? Apakah anda akan
memikirkan masukan dari pasangan anda atau tetap melakukan yang
anda mau tanpa mempedulikan tanggapan dari pasangan anda?
“Tidak sih, sejauh ini baik-baik saja, suami saya setuju aja”.
Pasangan 3
Nama Suami
:
Albert Schoonhoven (Belanda)
Nama Istri
:
Atika Arisma Siahaan Indonesia)
Jumlah Anak
:
3 orang anak
1.
Apakah anda selalu mendiskusikan segala hal yang berkaitan dengan
kepentingan anak dengan pasangan anda?
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
106
“Berdiskusi memang penting, tapi tidak selalu, ada masanya saya sebagai
ibunya dapat menangani sendiri”.
2.
Apakah anda selalu jujur membicarakan permasalahan tentang anak
dengan pasangan anda?
“Iya pastinya, itukan penting.”
3.
Apakah anda mau bertukar pikiran dengan pasangan anda serta mau
memberikan masukan satu sama lainnya terkait hal yang menyangkut
kepentingan anak anda?
“Seperti yang saya katakan berdiskusi atau tukar pikiran itu penting, tapi
kalau yang bisa saya tangani, saya tidak ingin membebani suami saya.
Lagian suami saya oke-oke aja”.
4.
Apakah sebelum menikah anda telah memiliki perjanjian yang
menyangkut
pembagian
tugas
dalam
hal
membesarkan
anak
dikarenakan anda berada dari luang lingkup budaya yang berbeda
sehingga ditakutkan perbedaan itu akan membawa masalah dalam
rumah tangga anda?
“Gak ada yang seperti itu”.
5.
Apakah anda mempunyai pembagian tugas masing-masing dalam hal
kepentingan anak anda? Misalkan salah satu pihak hanya berurusan
dengan masalah sekolah anak sementara pihak lain menyangkut
pergaulan si anak?
“Tidak ada ”.
6.
Apakah terdapat salah satu pasangan diantara anda yang lebih
mendominasi dalam hal membesarkan anak?
“Tidak dominasi sih, tapi ya saya akui saya lebih besar porsinya dalam
membesarkan anak-anak”.
7.
Apakah dikarenakan anda berdomisili di indonesia anda beranggapan
bahwa pasangan yang berasal dari indonesia lebih memegang peranan
penting di dalam hal membesarkan anak?
“Tidak sih. Saya dan suami sepakat mendidik a nak-anak dengan cara orang
Indonesia. Suami saya setuju aja kok”.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
107
8.
Apakah anda pernah berpikir bahwa budaya salah satu pasangan anda
lebih baik dalam membesarkan anak, sehingga pada akhirnya anda
menyerahkan sepenuhnya urusan membesarkan anak kepada pasangan
anda tersebut?
“Gak ada sampai kesitu sih”.
9.
Apakah anda lebih cenderung memberikan nasehat kepada anak anda
tanpa mendiskusikannya dengan pasangan anda?
“Sebenarnya kalo nasehat itu kapan pentingnya disitu kita berikan pada
waktu itu juga, jadi wajar tanpa mendiskusikan dengan suami saya yang
sudah sibuk mencari nafkah”.
10. Bagaimana tanggapan anda jika salah satu pasangan anda tidak
menyukai cara anda dalam membesarkan anak? Apakah anda akan
memikirkan masukan dari pasangan anda atau tetap melakukan yang
anda mau tanpa mempedulikan tanggapan dari pasangan anda?
“Sejauh ini tidak sampai kesitu”.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
108
BIODATA PENELITI
IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap
:
Olivia Ruth Demaren Manullang
Tempat / Tanggal Lahir
:
Medan / 17 Agustus 1992
Usia
:
23 Tahun
Jenis Kelamin
:
Perempuan
Agama
:
Kristen Protestan
Status
:
Mahasiswa
Status Marital
:
Belum Menikah
Kewarganegaraan
:
Indonesia
Alamat
:
Asrama Brimob Blok L2 Nomor 1 Medan
No. Hp
:
085276010533
:
[email protected]
PENDIDIKAN FORMAL
1. 1998 – 2004
SD SANTO ANTONIUS 2 MEDAN
2. 2004 – 2007
SMP SANTO THOMAS 1 MEDAN
3. 2007 – 2010
SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN
4. 2010 – sekarang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara