Penilaian Kriteria Green Building Pada Bangunan Gedung (Studi Kasus: Gedung Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara)

BAB 1
PENDAHULUAN

1. 1.

Latar Belakang
Belakangan ini, tingkat kesadaran global terhadap lingkungan hidup

semakin besar. Salah satu yang menjadi perhatian, termasuk di Indonesia, adalah
isu pemanasan global. Penyebab pemanasan global diantaranya adalah efek rumah
kaca, yaitu suatu fenomena dimana gelombang pendek radiasi matahari
menembus dan berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan
bumi yang kemudian sebagian gelombang tersebut memantul kembali ke
atmosfer. Namun tidak seluruh gelombang yang dipantulkan itu dilepaskan ke luar
angkasa. Hal ini bukan dikarenakan adanya bangunan-bangunan kaca yang terlalu
banyak di daerah perkotaan, tapi lebih dikarenakan oleh emisi karbon yang terlalu
banyak di angkasa sehingga menyulitkan panas memantul kembali ke luar
angkasa. Efek rumah kaca sebenarnya dibutuhkan oleh makhluk hidup yang ada
di bumi, karena tanpanya planet ini akan menjadi sangat dingin, namun
sebaliknya, apabila gas-gas dari efek rumah kaca tersebut telah berlebihan di
atmosfer maka akan mengakibatkan pemanasan global.

Sebagai informasi, secara global Indonesia berada di urutan ke lima dalam
menghasilkan emisi gas rumah kaca atau sekitar 4,63% (World Resources
Institue, 2005). Meski emisi gas rumah kaca itu tidak sepenuhnya berasal dari
dampak pembangunan, namun upaya dalam meminimalkan fenomena tersebut
harus tetap dioptimalkan dalam industri konstruksi.

1
Universitas Sumatera Utara

Saat ini, di kota-kota besar seperti Kota Medan sedang marak oleh
berbagai aktivitas pembangunan guna mendukung pembangunan ekonomi
sehingga

membutuhkan

banyak

bangunan

baru


untuk

mengembangkan

ekonominya. Contohnya pembangunan pusat-pusat bisnis, gedung perkantoran,
gedung pendidikan, dan sebagainya. Apabila pembangunan infrastrukturinfrastruktur

tersebut

terus

dibangun

tanpa

mempertimbangkan

atau


memperhatikan kondisi lingkungan seperti ketepatan penggunaan lahan,
pemakaian energi (listrik) dan air serta penggunaan material bangunan tentu akan
berdampak pada kualitas hidup di sekitarnya. Hal tersebutlah yang dianggap
memiliki peran besar terhadap meningkatnya pemanasan global, sehingga
kesadaran dan pengetahuan pelaku konstruksi terhadap pengaruh keberadaan
bangunan itu sangat dibutuhkan.
Dalam menangani kondisi itu, muncul konsep green building sebagai
solusi. Green building adalah konsep bangunan dimana struktur dan prosesnya
dibangun secara bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya dengan
seefisien mungkin di seluruh siklus bangunan, mulai dari saat mendesain,
melakukan konstruksi, membangun, memelihara bangunan, merenovasi dan
menata ulang bangunan guna mengurangi bahkan menghilangkan dampak negatif
keberadaan bangunan terhadap lingkungan hidup sekitarnya tanpa mengurangi
kualitas lingkungan dan kualitas hidup manusia. Konsep ini tidak hanya dapat
diaplikasikan untuk bangunan baru saja, namun juga dapat diaplikasikan untuk
bangunan yang sudah terbangun. Artinya, bangunan ini dibangun dengan tidak
terkonsep green sejak awal meski tanpa disadari pengaplikasian standar green
building sudah diterapkan pada bangunan. Memaksimalkan penerapan konsep

2

Universitas Sumatera Utara

green building pada bangunan sudah terbangun dapat dilakukan saat memelihara
dan merenovasi bangunan.
Berdirinya lembaga Green Building Council Indonesia (GBCI) sebagai
lembaga sertifikasi yang diakui secara internasional juga tidak terlepas dari upaya
pemerintah dalam menggalakkan bangunan yang ramah lingkungan yang mampu
mengatasi dampak pembangunan. Lembaga ini memiliki standar nasional yang
berisi kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu bangunan agar layak
dikatakan bangunan green, yang disebut standar Greenship.
Penerapan konsep green building diharapkan tidak hanya diterapkan pada
bangunan-bangunan komersial saja, namun juga pada berbagai bangunan lain
seperti perguruan tinggi. Program Eco-campus adalah salah satu program yang
mendukung penerapan bangunan yang green di lingkungan kampus yang juga
berperan dalam menurunkan pemanasan global.
Mengikuti tren saat ini dimana beberapa perguruan tinggi berlomba-lomba
untuk mendapatkan pengakuan Kampus Green, beberapa bangunan di Universitas
Sumatera Utara (USU) juga sudah mulai menerapkan konsep ini meski pada awal
pembangunan tidak dirancang sedemikian rupa. Oleh karena itu, perlu adanya
penelitian tentang evaluasi sudah sejauh mana penerapan kriteria green building

pada gedung-gedung di USU agar dapat dijadikan sebagai langkah awal program
Eco-campus kedepannya.
Pada penelitian ini Gedung Biro Pusat Administrasi (BPA) USU akan
dijadikan sebagai objek penelitian. Pemilihan gedung ini didasari oleh kelayakan
yang ditetapkan oleh GBCI dimana gedung yang dinilai harus memiliki luas lantai
minimum 2500 m2. Alasan lainnya yakni adanya pemanfaatan lahan di sekitar

3
Universitas Sumatera Utara

gedung yang memenuhi kriteria GBCI seperti aksesibilitas masyarakat dan area
dasar hijau yang cukup ideal dibandingkan gedung-gedung lain di area kampus
USU.

1. 2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan ditinjau

adalah bagaimana hasil pengukuran green building berdasarkan kriteria standar

Greenship pada gedung?

1. 3.

Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui hasil

pengukuran kriteria green building berdasarkan standar Greenship pada gedung.

1. 4.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak,

diantaranya:
1. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang penerapan green building
pada suatu gedung menurut kriteria Greenship.
2. Bagi Departemen Teknik Sipil USU
Diharapkan dapat menjadi dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan

acuan bagi sivitas akademika.

4
Universitas Sumatera Utara

3. Bagi Kampus USU
Diharapkan dapat mengetahui sudah sejauh mana konsep green building
diterapkan di USU khususnya Gedung BPA USU sehingga dapat dijadikan
bahan evaluasi pada sistem pemeringkatan bangunan hijau GBCI.
4. Bagi Pelaku Konstruksi
Diharapkan penelitian ini dapat memperkenalkan kriteria dan aplikasi konsep
green building dalam Greenship sehingga menjadi bahan pertimbangan dalam
mendesain dan mengembangkan bangunan gedung yang sesuai dengan
kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang.

1. 5.

Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi cakupan/ ruang lingkupnya


agar tidak terlalu luas. Adapun lingkup pembahasan dan batasan masalah dalam
penulisan tugas akhir ini adalah:
1.

Objek yang dinilai adalah Gedung BPA USU.

2.

Penelitian ini hanya mengindentifikasi rating berdasarkan kriteria yang
terdapat dalam Greenship untuk Gedung Terbangun Versi 1.0.

3.

Kriteria yang dibahas disesuaikan dengan data yang dapat diperoleh di
lapangan dan beberapa asumsi yang disesuaikan dengan standar terlampir.

4.

Keberhasilan penilaian gedung BPA USU dibatasi oleh kondisi lapangan,
ketersediaan data sekunder, dan ketersediaan alat yang dibutuhkan untuk

pengukuran.

5.

Pada penelitian ini tidak membahas yang menyangkut tentang cost.

5
Universitas Sumatera Utara

1. 6. Sistematika Penulisan
Proses penelitian ini dapat dilihat melalui sistematika penulisan sebagai
berikut:
Bab 1: Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan penelitian, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat yang diperoleh dari penyusunan
penelitian, dan pembatasan masalah.
Bab 2: Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi dasar-dasar teori yang menjadi landasan pendukung
penelitian, yaitu literatur yang menjelaskan konsep green building dan
sistem rating Grenship, serta hasil penelitian yang up to date dan relevan

dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah.
Bab 3: Metodologi Penelitian
Bab ini berisi metodologi penelitian secara lengkap yaitu waktu dan objek
penelitian, pemilihan strategi penelitian, variabel penelitian, instrumen
penelitian, survey pendahuluan, metode pengumpulan data, dan proses
penelitian.
BAB 4: Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisi deskripsi objek penelitian, pengolahan dan analisa data
dalam upaya menjawab tujuan penelitian.
Bab 5: Penutup
Sebagai bab terakhir, bab ini akan menyajikan secara singkat kesimpulan
yang diperoleh dari pembahasan dan juga memuat saran-saran bagi pihak
yang berkepentingan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.

6
Universitas Sumatera Utara