BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori 1. Kemampuan Mengenal Huruf pada AUD a. Pengertian Kemampuan Mengenal Huruf Bagi AUD - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf pada Anak Usia 5–6 Tahu

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teori
1. Kemampuan Mengenal Huruf pada AUD
a. Pengertian Kemampuan Mengenal Huruf Bagi AUD
Mengenal huruf merupakan kegiatan yang melibatkan unsur auditif
(pendengaran) dan visual (pengamatan). Kemampuan mengenal huruf
dimulai ketika anak senang mengeksplorasi buku dengan cara memegang
atau membolak – balik buku (Depdiknas, 2007).
Kemampuan mengenal huruf merupakan bagian dari aspek
perkembangan bahasa anak, yang perlu dikembangkan dengan memberi
stimulasi

secara

optimal

sejak

usia


dini.

Mustafiroh

(2009)

mengungkapkan bahwa stimulasi pengenalan huruf adalah merangsang
anak untuk mengenali, memahami, dan menggunakan simbol tertulis
untuk berkomunikasi.
Darjowidjojo (2003) mengungkapkan bahwa kemampuan mengenal
huruf adalah tahap perkembangan anak dari belum tahu menjadi tahu
tentang keterkaitan bentuk dan bunyi huruf, sehingga anak dapat
mengetahui bentuk huruf dan memaknainya.
Belajar mengenal huruf menurut Ehri dan Mc. Cormick (dalam
Carol Seefelt dan Wasik, 2008) merupakan komponen hakiki dari
perkembangan baca tulis. Anak perlu mengetahui atau mengenal dan
memahami huruf abjad untuk akhirnya menjadi pembaca dan penulis
yang mandiri dan lancar. Anak – anak yang bisa mengenal dan
menyebutkan huruf – huruf pada daftar abjad dalam belajar memebaca

memiliki kesulitan lebih sedikit dari anak yang tidak mnegenal huruf.

7

b. Tahap Perkembangan Kemampuan Mengenal Huruf Anak 5-6
Tahun
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No. 137 tahun 2014. Menetapkan standar tingkat pencapaian
perkembangan anak, disusun berdasarkan kelompok usia anak.
Tahap perkembangan kemampuan mengenal huruf anak usia 5-6
tahun sebagai berikut :
Keaksaraan :
a. Menyebutkan simbol – simbol huruf yang dikenal
b. Mengenal suara huruf awal dari nama benda – benda yang ada di
sekitarnya
c. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal
yang sama
d. Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf
e. Membaca nama sendiri
f. Menuliskan nama sendiri

g. Memahami arti kata dalam cerita

2. Bermain Kartu Huruf
a. Pengertian Bermain
Bermain adalah berbagai kegiatan yang sebenarnya dirancang
dengan maksud agar anak dapat meningkatkan beberapa kemampuan
tertentu berdasarkan pengalaman belajar (Semiawan, 2008). Permainan
adalah alat bagi anak untuk menjelajahi dunianya dari yang tidak tahu
menjadi tahu.
Hariyanto (2009) mengungkapkan bahwa metode permainan kartu
huruf adalah suatu cara dalam kegiatan pembelajaran untuk anak usia dini
melalui permainan kartu huruf. Kartu huruf yang digunakan berupa kartu
8

yang sudah diberi simbol huruf dan gambar beserta tulisan dari makna
gambarnya. Anak-anak belajar mengenal huruf dari melihat simbol huruf
dan gambar pada kartu huruf.

b. Tujuan Bermain Pada Anak Usia Dini
Pada dasarnya bermain memiliki tujuan utama yaitu memelihara

perkembangan atau pertumbuhan optimal anak usia dini melalui
pendekatan yang kreatif, interaktif, dan terintegrasi dengan lingkungan
bermain anak. Penekanan dari bermain adalah perkembangan kreativitas
dari anak – anak. Semua anak usia dini memiliki potensi kreatif tetapi
perkembangan kreativitas setiap anak bervariasi antar anak satu dengan
yang lain (Catron dan Allen, 1999).
Menurut Elkonin dalam (Catron dan Allen 1999), menggambarkan
empat prinsip bermain yaitu :
a) Anak mengembangkan sistem untuk memahami apa yang
sedang terjadi dalam rangka mencapai tujuan yang lebih
kompleks,
b) Kemampuan untuk menempatkan perspektif orang lain
melalui aturan – aturan dan menegosiasikan aturan bermain,
c) Anak menggunakan replika untuk menggantikan objek
nyata, lalu mereka menggantikan objek baru yang berbeda,
d) Kehati – hatian dalam bermain mungkin terjadi, karena anak
perlu mengikuti aturan permainan yang telah ditentukan
bersama teman mainnya.

c. Fungsi Bermain Pada Anak

Eheart dan Leavitt dalam (Stone 1993) mengatakan bahwa
pembelajaran pada anak usia dini dapat mengembangkan berbagai potensi

9

pada anak, tidak saja pada potensi fisik, tetapi juga pada perkembangan
kognitif, bahasa, sosial, emosi, dan kreatifitas.
Dalam pembelajaran terdapat berbagai kegiatan yang memiliki
dampak terhadap perkembangan anak, sehingga dapat diidentifikasi
bahwa fungsi bermain, antara lain :
a) Mengembangkan dan memperkuat otot dan koordinasinya
melalui gerak, melatih motorik halus, motorik kasar, dan
keseimbangan, karena ketika bermain fisik anak juga belajar
memahami bagaimana kerja tubuhnya
b) Mengembangkan keterampilan emosi, rasa percaya diri pada
orang lain, kemandirian dan keberanian untuk berinisiatif,
karena ketika bermain anak biasanya bermain pura – pura
menjadi orang lain, binatang, atau karakter orang lain.
c) Mengembangkan


kemampuan

intelektualnya,

melalui

bermain anak seringkali melakukan eksplorasi terhadap
segala sesuatu yang ada dilingkungan sekitarnya sebagai
wujud dari rasa keingintahuannya.
d) Mengembangkan kemandirian anak dan menjadi dirinya
sendiri, dengan bermain anak selalu bertanya, meneliti
lingkungan, belajar mengambil keputusan, berlatih peran
sosial

sehingga

anak

menyadari


kemampuan

dan

kelebihannya (Yuliani, 2009).

d. Kartu Huruf
Kartu huruf adalah penggunaan sejumlah kartu yang digunakan
sebagai alat bantu untuk belajar membaca anak dengan cara melihat dan
mengingat bentuk huruf serta gambar yang disertai tulisan dari makna
gambar pada kartu, menurut (Hasan, 2009).

10

Pendapat lain juga diungkapkan oleh Arsyad (2005) bahwa kartu
huruf adalah kartu abjad yang berisi gambar, huruf, dan tanda simbol yang
dapat meningkatkan kemampuan anak untuk mengenal huruf

yang


berhubungan dengan simbol – simbol tersebut. Tetapi kartu huruf yang
dimaksud disini adalah kartu huruf yang dibuat sendiri dengan bentuk
persegi panjang dan terbuat dari kertas putih.
Hariyanto (2009) mengungkapkan bahwa permainan kartu huruf
adalah suatu cara dalam kegiatan pembelajaran untuk anak usia dini
melalui permainan kartu huruf. Kartu huruf yang digunakan berupa kartu
yang sudah diberi simbol huruf dan gambar beserta tulisan dari makna
gambarnya. Anak-anak belajar mengenal huruf dari melihat simbol huruf
dan gambar pada kartu huruf.
Jadi berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
metode permainan kartu huruf merupakan kegiatan dengan menggunakan
media berupa kartu huruf yang terdapat simbol huruf untuk meningkatkan
kemampuan anak dalam mengenal dan memahami huruf abjad.

e. Manfaat dan Kelebihan Kartu Huruf
Beberapa manfaat yang dapat diambil dari permainan kartu hururf
menurut (Hasan, 2009) yaitu :
1) Dapat membaca dengan mudah
Permainan kartu huruf dapat membantu anak untuk mengenal
huruf dengan mudah, sehingga membantu anak-anak dalam

kemampuan membacanya.
2) Mengembangkan daya ingat otak kanan
Permainan kartu huruf dapat mengembangkan kemampuan otak
kanan karena dapat melatih kecerdasan emosi, kreatif, dan intuitif.
3) Memperbanyak perbendaharaan kata

11

Permainan kartu huruf terdapat gambar dan tulisan dari makna
gambar yang tertera pada kartu, sehingga dapat memperbanyak
perbendaharaan kata yang dimiliki anak-anak.
Hariyanto (2009) menyatakan bahwa dengan menggunakan strategi
pengenalan huruf sejak dini sangat bermanfaat bagi perkembangan bahasa
anak, karena dengan bermain kartu huruf dapat mempersiapkan anak
untuk dapat membaca dengan mudah. Anak yang dapat mengenal huruf
dengan baik cenderung memiliki kemampuan membaca lebih baik
dibandingkan dengan anak yang belum mampu mengenal huruf, Bond
dan Dykstra dalam (Suyanto, 2005)
Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa, manfaat
dan kelebihan permainan kartu huruf adalah dapat membantu anak untuk

belajar

mengenal

huruf

dengan

mudah

sehingga

memperlancar

kemampuan membaca anak. permainan kartu huruf juga dapat
menumbuhkan motivasi belajar anak secara aktif dan penuh percaya diri.

f. Fungsi Permainan Kartu Huruf
Fungsi bermain kartu huruf yang diungkapkan oleh John D.
Latuheru (dalam Kurniawan, 2002) adalah sebagai berikut :

1) Kondisi atau situasi saat bermain sangat penting bagi anak didik
karena ketika bermain anak – anak akan bersikap lebih positif
terhadap permainan kartu.
2) Pada umumnya permainan kartu huruf dapat meningkatkan
motivasi belajar anak didik, dengan menggunakan permainan kartu
huruf juga dapat mendorong siswa untuk saling membantu satu
sama lain.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
fungsi permainan kartu huruf dapat menciptakan kondisi pembelajaran
yang menyenangkan, sehingga dapat memberi motivasi kepada anak saat
12

belajar. Selain itu melalui permainan kartu huruf anak akan mudah dalam
mengenal huruf, sehingga dapat meningkatkan kemampuan mengenal
huruf pada anak.
g. Langkah – Langkah Bermain Kartu Huruf
Langkah – langkah dalam bermain kartu huruf menurut Eliyawati
(2005) yaitu ambillah satu persatu kartu secara bergantian. Amatilah
simbol huruf pada kartu yang sedang dipegang, kemudian sebutkanlah
simbol huruf yang tertera pada kartu huruf. Baliklah kartu huruf, amatilah
gambar dan tulisan yang terdapat pada kartu, kemudian sebutkanlah
gambar benda dan huruf depan dari gambar benda yang terdapat pada
kartu huruf.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka langkah – langkah bermain
kartu huruf akan dilakukan sebagai berikut :
1) Anak dikondisikan duduk melingkar
2) Anak diberikan penjelasan tentang permainan yang akan dilakukan
3) Guru mengambil sebuah kartu huruf kemudiann diperlihatkan
kepada anak
4) Guru mengucapkan simbol huruf yang tertera pada kartu huruf,
kemudian anak – anak mengikutinya
5) Guru membalik kartu huruf kemudian menyebutkan gambar yang
tertera pada kartu

dan menyebutkan pula huruf depan pada

gambar tersebut, anak – anak juga diberi kesempatan untuk
menirukannya
6) Anak – anak diajak mempraktikkan permainan kartu huruf secara
bersama – sama dengan posisi duduk masih melingkar
7) Setelah anak – anak bermain bersama teman - temannya, guru
memberi kesempatan pada setiap anak untuk melakukan
permainan secara individu
13

8) Anak mengambil sebuah kartu huruf, anak mengamati kemudian
menyebutkan huruf yang tertera pada kartu
9) Anak membalik kartu huruf, anak mengamati

gambar yang

terdapat pada kartu huruf kemudian anak menyebutkan gambar
dan huruf depan pada gambar tersebut

2.2 Kerangka Berfikir
Kemampuan mengenal huruf pada anak kelompok B di Paud Terpadu
Zaki’s Club Gemolong masih rendah, hal ini dikarenakan pada saat pembelajaran
guru tidak menggunakan media yang menarik bagi anak. Kegiatan mengenalkan
huruf pada anak hanya dengan guru menuliskan huruf di papan tulis, kemudian
anak – anak diminta untuk menyebutkan satu – satu. Karena kegiatan
mengenalkan huruf hanya dilakukan pada saat pagi ketika pembelajaran akan
dimulai.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf
anak kelompok B di Paud Terpadu Zaki’s Club adalah dengan menggunakan
media kartu huruf, karena media kartu huruf memiliki beberapa keunggulan yaitu
mudah didapat, pemanfaatannya lebih muda, dan juga menarik bagi anak.
Dengan menggunakan media kartu huruf diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan mengenal huruf anak kelompok B di Paud Terpadu Zaki’s Club
Gemolong dapat meningkat.

14

Berdasarkan uraian diatas diperoleh alur kerangka berfikir sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir

KONDISI
AWAL

TINDAKAN

KONDISI
AKHIR

Guru/Peneliti:

Anak/yang diteliti:

Belum
menggunakan
Media Kartu Huruf
dalam pembelajaran

Kemampuan
mengenal huruf
masih kurang

Menggunakan
media kartu huruf
dalam pembelajaran

Pada siklus 1, 2, dst
sampai mencapai
target yang
ditentukan

Melalui media kartu
huruf kemampuan
anak mengenal huruf
meningkat

2.3 Hipotesis
Berdasarkan permasalahan dan teori yang dikembangkan diatas dapat
diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut : Melalui Permainan dengan Media
Kartu Huruf Kemampuan Mengenal Huruf Anak di Paud Terpadu Zaki’s Club
Gemolong Tahun Ajaran 2016/2017 Meningkat.

15

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan Antara Kompetensi Pendidik Dengan Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini di PAUD As Shobier Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember

4 116 4