BAB IV HASIL PELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Perilaku Sopan Santun Melalui Metode Bercerita pada Anak Usia 5-6 Tahun di Kampung Krajan RT. 07 & 10/ RW.

BAB IV HASIL PELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampung Krajan Rt. 07 dan Rt. 10, Rw. 05, Kelurahan Salatiga.

  Subyek penelitian adalah dua anak laki-laki bernama Da dan Ar yang sama-sama berumur 6 tahun. Rumah tempat dimana anak-anak ini tinggal berada saling berdekatan. Di lingkungan (berdempetan). Sebagian besar anak dalam lingkungan ini memiliki orang tua yang pekerjaannya tidak tetap.

  Para orang tua dan anak-anak berlalu-lalang di tempat yang sama. Perkataan dan tingkah laku yang dilakukan orang dewasa disekitar anak bisa dengan mudah diserap anak-anak, entah itu baik atau yang buruk. Orang tua sering kali membiarkan anak-anaknya tidak memiliki aturan dalam bertutur kata atau bertingkah laku. Tidak jarang orang dewasa di sekitar anak melontarkan kata-kata kotor atau bertingkah laku tidak sopan kepada orang lain atau kepada anak-anaknya.

  Anak-anak di lingkungan ini memiliki perilaku yang hampir sama antara satu anak dengan yang lainnya. Hal itu dikarenakan contoh perilaku yang mereka dapat dari orang tua dan orang dewasa cenderung sama, yaitu perilaku yang tidak sopan, oleh sebab itu anak-anak di lingkungan ini juga berperilaku tidak sopan.

  Gambaran masing-masing subyek penelitian: 1.

  Da (6 tahun) Da tinggal bersama dengan keluarga besarnya di satu rumah yang seharusnya layak dihuni satu keluarga kecil. Dalam satu rumah tersebut tinggalah Kakek buyutnya bersama 2

  Keluarga yang lain (Keluarga Nenek Da dan keluarga Budhe Da). Da dirawat oleh Neneknya di rumah tersebut. Ibunya bekerja sebagai pemandu karaoke yang belum tentu seminggu sekali bisa pulang. Nenek Da masih memiliki anak yang terpaut beberapa tahun saja dengannya Da, Ai (9 th). Da memiliki kakak tiri Pa (10 th) yang juga ikut dirawat Neneknya pula dirumah tersebut. Seringkali Da diajak Ibu ke tempat kerjanya, karena Neneknya kesusahan jika harus merawat kedua anaknya sekaligus. Da justru memilih untuk tinggal bersama Neneknya, dan tidak mau ikut tinggal bersama Ibunya. Sesekali Da pergi ke yang terlalu jauh, untuk itu setiap hal yang disukai masih relatif sama. Hal itu seringkali menimbulkan perkelahian diantara ketiga anak ini. Nenek Da menceritakan bahwa Ia lebih memihak Ai, karena Ai adalah anaknya sendiri. Da dan Pa adalah cucunya, sedangkan Ibu Da dan Pa menitipkannya kepada Neneknya tetapi jarang memberi uang untuk biaya hidup kedua anaknya. Berikut merupakan diagram pohon kelurga Da (6 th).

2. Ar (6 tahun)

  Ar tinggal dalam satu rumah bersama Neneknya. Neneknya ikut tinggal di situ karena membantu Ibunya merawat anaknya yang masih bayi dan ikut membantu membereskan rumah, ketika Ibu dan Ayahnya berangkat mengantar kue buatannya ke penjual-penjual atau ketika sedang membuat kue. Ibu dan Ayahnya berangkat pagi untuk mengantar makanan tersebut, siangnya mengambil sisa kue, sedangkan sisa waktunya lainnya digunakan untuk membeli bahan-bahan kue dan membuatnya. Orang tua Ar memiliki 6 orang anak, 3 orang anak perempuan dan 3 orang anak laki-laki, sedangkan Ar merupakan anak ke 4. Ibu dan Ayahnya mengatakan bahwa mereka jarang bersosialisasi dengan anaknya, karena waktu bertemu mereka hanya pada malam hari itupun jika anak-anak mereka belum tidur.

4.2 Pelaksanaan Penelitian

4.2.1 Kondisi Perilaku Sopan Santun Sebelum Tindakan

  Proses pemahaman tentang perilaku didapatkan anak-anak dari proses peniruan perilaku orang tua dan orang dewasa di sekitar anak. Para orang tua lebih banyak yang mendidik anaknya dengan metode pembiaran. Setiap perilaku yang didapatkan anak dari lingkungan jarang sekali dipilah oleh orang tua, perilaku yang baik atau yang buruk itu. biasa. Di lingkungan ini perilaku tidak sopan sudah dianggap wajar karena kesehariaan di lingkungan ini sudah kerap melakukan perilaku tidak sopan.

  Perilaku tidak sopan tersebut diantaranya berkata-kata kotor, berbicara kepada orang tua atau teman sambil membentak, berkelahi dengan keluarga atau teman, tidak mau mengalah, sulit berbagi, dan lain sebagainya.

  Berdasarkan data observasi dan wawancara dengan orang tua anak, diperoleh hasil dalam tabel 4.1 berikut. ( tabel merujuk pada Lampiran )

Tabel 4.1 Pengkategorian Perilaku Sopan Santun Anak Sebelum Tindakan

  No. Kategori Perilaku Sopan Santun F Keterangan (Nama) 1.

  Baik ( ≤ 15,4)

  2. Cukup (7,7 - 15,3)

  1 Ar (6 th)

  3. Kurang (0 - 7,6)

  1 Da (6 th) Total

  2 Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa perilaku sopan santun Ar (6 th) masuk dalam kategori ‘cukup’ karena nilai akhir yang didapatkan Ar (6 th) adalah 9. Sedangkan Da (6 th) masuk dalam kategori ‘kurang’ perilaku sopan santunnya, karena hanya didapatkan jumlah 6 pada nilai akhirnya. Hal ini membuktikan bahwa perilaku sopan santun anak kurang berkembang dengan baik.

  Berdasarkan data hasil pengamatan dan wawancara atas perilaku sopan santun yang kurang berkembang dengan baik ini, peneliti melakukan Participatory Action Research (PAR) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode bercerita dengan media boneka tangan dalam tindakan aksi guna meningkatkan perilaku sopan santun anak tersebut.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Aksi

  Tindakan aksi akan dilaksanakan dengan 12 kali pertemuan, yang direncanakan dalam kurun waktu 1 bulan (4 minggu). 12 Pertemuan ini terbagi dalam 3 pertemuan di setiap minggunya. Setiap pertemuan dilaksanakan dalam 60 menit, yang dijabarkan menjadi 30 menit sebagai kegiatan initinya dan 30 menit yang lain sebagai kegiatan pembuka dan penutupnya. Dalam kegiatan cerita tersebut peneliti menggunakan boneka tangan sebagai tokoh-tokoh dalam cerita yang disampaikan.

  Pertemuan satu dengan pertemuan yang lainnya mempunyai cerita yang tahun terdapat 13 indikator yang harus disasar. Dalam satu cerita, Peneliti memuat 2-3 indikator perilaku sopan santun anak usia 5-6 tahun ini. Saat semua indikator yang ada sudah digunakan, Peneliti akan mengulang untuk memuat indikator- indikator tersebut, tetapi tetap saja dengan cerita yang berbeda.

  Persiapan yang dilakukan untuk melakukan tindakan aksi adalah menyiapkan 12 cerita yang akan digunakan; menyiapkan alat peraga yang digunakan dalam cerita, yaitu boneka dan panggung sederhana; dan menyiapkan lembar butir amatan perilaku sopan santun untuk penilaian akhir setelah dilaksanakan 12 kali pertemuan cerita.

2. Aksi

  Pada tahap aksi dilaksanakan 3 kali pertemuan dalam satu minggu, yaitu hari senin, rabu, dan kamis pada pukul 16.00 hingga selesai. Saat Peneliti berhalangan mengadakan pertemuan, berkaitan dengan hari atau jam akan digantikan jam atau hari yang lain pula, dengan mengkomunikasikannya terlebih dahulu kepada anak- anak. Subyek penelitian hanya ada 2 anak, tetapi pada setiap pertemuannya didatangi lebih dari dua anak. Anak-anak yang datang itu bisa datang karena melihat pertemuan dan langsung mengikutinya, datang karena diajak oleh subyek peneliti, atau datang karena diajak anak-anak lain yang sudah mengikuti kegiatan ini (selain daripada subyek peneliti). Da (6 th) dan Ar (6 th) dijadikan subyek peneliti, sedangkan anak yang lain ditambahkan sebagai partisipan.

  a.

  Pertemuan 1 (Senin, 24 Oktober 2016) Kegiatan cerita hari ini memiliki 3 indikator yang akan disasar, yaitu meminta dan hidung bila bersin atau batuk. Cerita dimulai pukul 16.00, dengan didatangi 3 anak, yaitu Da (6 th), Ar (6th), dan Fn (8 th) anak yang mengikuti kegiatan cerita begitu saja. Fn (8 th) datang berbarengan dengan Da (6 th) dan Ar (6th).

  Sebelum kegiatan bercerita dimulai peneliti memberi pengarahan kepada anak- anak supaya ketika peneliti menyampaikan cerita anak-anak bisa mendengarkan dengan baik. Saat datang dari rumah mereka Da (6 th) membawa kartu mainan yang disukai anak-anak, peneliti juga menyampaikan bahwa anak-anak tidak perlu terlebih dahulu. Setelah pengarahan peneliti mulai menyampaikan isi cerita hari ini.

  Selama cerita disampaikan anak-anak mendengarkan dan memperhatikan dengan sesekali berpindah tempat duduk atau posisi duduknya menjadi sambil tiduran. Sesekali anak lepas perhatian dan harus diarahkan kembali untuk mendengar cerita. Saat cerita hampir selesai disampaikan datanglah Kakak Da (6 th) yaitu (Pa (10 th)) dan Om Da (6 th) yaitu Ai (9 th). Kedatangan dua anak ini membuat perhatian 3 anak lain menjadi kurang fokus untuk menyimak isi cerita.

  Pa (10 th) dan Ai (9 th) berjalan lalu lalang sambil mengajak 3 anak lain berbincang. Cerita yang disampaikan sudah selesai dan peneliti menyampaikan pesan cerita yang hendak disasar. Setelah itu peneliti mengajak Da (6 th), Ar (6th), dan Fn (8 th) untuk menyimulasikan mengucapkan tolong, terimakasih, menutup mulut saat bersin atau sedang batuk.

  Sebelum peneliti memperbolehkan anak-anak pulang, peneliti kembali memberi tahu anak-anak untuk datang tepat waktu jika ingin mendengarkan cerita, supaya tidak mengganggu anak yang lainnya. Peneliti juga berpesan kepada semua anak, sebelum berangkat mendengar cerita mereka juga harus mandi terlebih dahulu. Peneliti mengucapkan terimakasih sambil memberi tos kepada anak-anak yang datang, dan meminta anak juga mengucapkan terimakasih. Kegiatan cerita hari ini selesai pukul 16.30, tidak lupa peneliti memberikan pesan cerita atau indikator cerita kepada anak, untuk terus bisa diingat anak-anak.

  b.

  Pertemuan 2 (Rabu, 26 Oktober 2016) Indikator yang disasar dalam cerita hari ini adalah bersikap ramah, dan melakukan persiapan, dan saat selesai peneliti memanggil anak-anak yang terlihat di jalan untuk mendengar cerita. Hari ini kegiatan cerita didatangi 6 anak, yaitu Da (6 th), Ar (6th), Fn (8 th), Ai (9 th), Dt (8 th),dan Pa (10 th).

  Ketika anak sudah berkumpul, peneliti melakukan pengarahan untuk anak mendengar cerita dengan baik, anak-anak perlu mandi sebelum mendengarkan cerita, dan anak-anak tidak erlu membawa mainan saat mendengarkan cerita, jika anak-anak sudah terlanjur membawa anak-anak bisa menitipkanya terlebih dahulu

  Jam sudah menunjukkan pukul 16.00, Peneliti memulai kegiatan bercerita, dan berlangsung selama 20 menit. 5 menit berikutnya digunakan peneliti untuk melakukan tanya jawab berkaitan cerita hari ini, dan kemarin. Setelah usai peneliti memberi kesempatan anak selama 10 menit untuk bermain dengan boneka yang dibawa peneliti, setelah itu anak-anak pulang.

  Sebelum pulang Peneliti menyampaikan tentang kegiatan di hari berikutnya. Anak-anak pulang dan sebelumnya berpamitan kepada peneliti seraya mengucapkan terimakasih. Anak-anak sudah mulai mengucapkan terimakasih dengan sendirinya. Cerita kali ini lebih bisa didengar dengan baik oleh anak-anak yang datang, karena pertengahan cerita disampaikan datanglah hujan dan membuat anak justru menjadi lebih fokus mendengar cerita.

  Pa (10 th), kakak dari Da (6 th) selama kegiatan bercerita berlangsung menjadi penolong peneliti untuk memperingatkan anak-anak lain yang hilang focus dalam mendengar. Berbeda lagi dengan Ai (9 th) yang datang dan tidak fokus mendengar cerita karena berlalu-lalang juga diantara anak-anak lain, dan dalam pertegahan cerita pergi begitu saja dari tempat tersebut. Kegiatan cerita hari ini berakhir pada puku 16.45, tidak lupa peneliti memberikan pesan cerita atau indikator cerita kepada anak, untuk terus bisa diingat anak-anak.

  c.

  Pertemuan 3 (Kamis, 27 Oktober 2016) Indikator dalam cerita yang akan disampaikan adalah berbahasa sopan dalam berbicara (tidak berteriak) dan menghormati yang lebih tua. Kegiatan bercerita dimulai pukul 16.10 setelah Peneliti melakukan persiapan. Ada 8 anak yang datang anak yang rumahnya dipakai untuk kegiatan bercerita (At (5 th)), kakak At (Ay (11 th)) dan saudara At (Ma (13 th)). At (5 th) jarang sekali berada di rumahnya, karena lebih sering berada di rumah Neneknya. Hari itu At (5 th) berada di rumah, peneliti menawarkan kepadanya untuk mengikuti kegiatan bercerita tetapi tidak mau, tetapi dari kejauhan At (5 th)mendengarkan cerita dari awal sampai akhir.

  Selama jalannya cerita Pa (10 th), Ma (13 th), dan Ay (11 th) asik bermain sendiri dengan bercanda, karena mereka sudah terpaut beberapa tahun rentang lalu anak-anak bermain bebas dengan boneka sampai pukul 17.00. Tidak lupa peneliti memberikan pesan cerita atau indikator cerita kepada anak, untuk terus bisa diingat anak-anak.

  Ketika anak-anak bermain bebas dengan boneka tersebut, anak-anak ini masih berebut boneka dengan teman-temannya yang lain atau bermain boneka dengan melempar-lemparkannya. Saat anak-anak bermain boneka mereka juga membuat cerita sendiri, dan cerita yang mereka buat lebih dominan tentang cerita perkelahian.

  Setelah Peneliti memperbolehkan anak-anak pulang, anak-anak berpamitan ada diantara mereka yang ingat mengucapkan terimakasih, ada pula yang yang memberikan tos. Ketika berpamitan, Peneliti menawarkan kepada At (5 th)untuk mengikuti kegiatan cerita di pertemuan selanjutnya, dan At (5 th)menjawab bahwa ia berminat mengikutinya. Peneliti membersihkan tempat yang digunakan untuk bercerita setelah selesai baru pulang ke rumah.

  d.

  Pertemuan 4 (Senin, 31 Oktober 2016) Peneliti melakukan persiapan selama 10 menit. Sedangkan hari ini indikator yang disasar dalam cerita ialah mau mengalah, dan tidak mengganggu teman. Ada 6 anak yang sudah berdatangan tetapi Ar (6th) belum datang, Da (6 th) mengatakan bahwa Ar (6th) sedang mandi di sungai bersama teman-teman. Peneliti mengajak Da (6 th) dan Fn (8 th) menghampiri Ar (6th) ke sungai dan mengajaknya untuk mendengar cerita hari ini. Dengan senang hati Ar (6th) mau langsung pulang dengan Peneliti, Da (6 th), dan Fn (8 th) sambil mengatakan bahwa ia lupa akan kegiatan cerita hari ini. Peneliti mengantarkan Ar (6th) pulang untuk berganti pakaian, setelah itu menuju rumah At (5 th)untuk melaksanakan kegiatan cerita.

  Pukul 16.20 kegiatan bercerita dimulai, tidak lama sesudahnya Pa (10 th) dan Ai (9 th) datang seusai mandi di sungai, dengan pakaian yang bersih dan rambut sudah tersisir rapi. Seperempat perjalanan cerita disampaikan Da (6 th) dan Ai (9 th) berkelahi karena Da (6 th) tidak mau bergeser tempat duduk untuk memberikan tempat untuk Ai (9 th). Ai (9 th) memukul Da (6 th), dan Da (6 th) membalasnya, melerainya dan menggandeng Ai (9 th) untuk keluar dari tempat bercerita, dan mengantar Ai (9 th) kepada Ibunya yang berjualan di dekat tempat bercerita.

  Setelah hal itu, datanglah satu anak An (9 th), teman dari Pa (10 th) untuk mengajak Pa (10 th) melihat burung Dara, Pa (10 th) mengajak An (9 th) masuk ke tempat bercerita, dan An (9 th) mendengar cerita hingga selesai. Da (6 th) masih menangis setelah berkelahi dengan Ai (9 th), Peneliti menenangkannya tetapi anak tidak kunjung diam. Peneliti mengajak Da (6 th) untuk berada di dekat Peneliti, lalu mendekap Da (6 th) sambil melanjutkan kegiatan bercerita tersebut. Da (6 th) mulai diam, dan suasana bercerita mulai kondusif kembali.

  Peneliti kembali menlanjutkan cerita, sedang semua anak dapat mendengar dan memperhatikan cerita dengan baik. Jadi dalam cerita hari ini ada 10 anak yang datang, anak-anak itu adalah Da (6 th), Ar (6th), Fn (8 th), Dt (8 th),adik Ar (Ca (4 th)), Sa (7 th), Ja (7 th), Ai (9 th), Pa (10 th), dan An (9 th), yang diajaknya masuk ketika akan menemui Pa (10 th) di pertengahan cerita. Sebelum pulang peneliti memberikan nasihat kepada semua anak agar mau mengalah, dan bisa mengasihi saudara dan teman-temannya. Tidak lupa peneliti memberikan pesan cerita atau indikator cerita kepada anak, untuk terus bisa diingat anak-anak.

  e.

  Pertemuan 5 (Rabu, 2 November 2016) Setelah hujan deras, waktu sudah menunjukkan pukul 16.05 tetapi belum ada anak yang datang. Keadaan masih hujan gerimis, peneliti berjalan mendatangi rumah anak. Ketika hampir sampai ada Ar (6th) yang sedang bermain kertas krep.

  “wahh..ada lagi”. Lalu Peneliti menanyakan pula tentang Da (6 th) sedang berada di mana, dan Ar (6th) memberitahu bahwa Da (6 th) sedang menangis di rumah.

  Ar (6th) pergi dan Peneliti mendatangi rumah Da (6 th) yang sedang menangis di depan TV, sedang Pa (10 th) dan Ai (9 th) sedang berbaring bersama sambil bermain HP tanpa menghiraukan Da (6 th) yang sedang menangis. Peneliti menenangkan Da (6 th) dan belum mau diam, begitupun saat Da (6 th) diajak untuk berangkat mendengar cerita Da (6 th) juga tidak mau dan masih tetap menangis. masih dalam keadaan sakit. Sebelum Peneliti kembali ke tempat bercerita, Peneliti kembali mencari Ar (6th) di rumah, ada orang tuanya yang hendak pergi, dan ketika Peneliti menanyakan keberadaan Ar (6th) orang tuanya mengatakan bahwa mereka tidak tau keberadaannya dan mungkin saja Ar (6th) lupa untuk datang mendengar cerita.

  Peneliti kembali ke tempat bercerita, di sana sudah ada 4 anak (Dt (8 th),Ca (4 th), Atar, dan Sa (7 th)). Tidak selang berapa lama Ar (6th) datang dengan membawa kertas krep mainannya. Karena Da (6 th) tidak hadir, Peneliti menawarkan kepada anak-anak supaya cerita hari ini diganti hari menjadi besok, supaya semua anak bisa berangkat, tetapi anak-anak menolak. Da (6 th), anak yang diteliti tidak berangkat pada hari itu, tetapi anak-anak lain tidak mau pula untuk mengganti hari kegiatan bercerita. Hari itu ada Nenek At (5 th)yang menemani, dan memberi saran untuk Peneliti memberikan cerita yang singkat saja, supaya anak- anak yang datang tidak menjadi menyesal. Akhirnya Peneliti memutuskan tetap memberikan cerita tetapi bukan cerita yang sudah direncanakan, karena anak yang diteliti tidak lengkap, dan ceritanya adal ah tentang “Kupu-kupu dan Laba-Laba Pekerja Keras”.

  Selesai bercerita, Peneliti memberikan pengarahan supaya anak bisa berangkat terus menerus selama 12 kali cerita dan jika anak-anak bisa berangkat selama 12 kali cerita itu anak-anak akan mendapatkan hadiah dari Peneliti. Tidak lupa peneliti memberikan pesan cerita atau indikator cerita kepada anak, untuk terus bisa diingat anak-anak. Setelah itu, anak-anak berpamitan pulang ke rumah masing-masing,

  Ketika usai membereskan tempat bercerita, Peneliti berjalan menuju kerumah dan bertemu dengan Nenek Da (6 th). Peneliti menceritakan kejadian yang terjadi tentang Da (6 th) dan meminta tolong kepada Nenek Da (6 th) supaya besok Da (6 th) bisa berangkat kembali, dengan muka menyesal Nenek Da (6 th) mengatakan bahwa besok akan menyuruh Da (6 th) kembali berangkat.

  f.

  Pertemuan 6 (Kamis, 3 November 2016) Karena kemarin satu subyek peneliti tidak berangkat, dan yang satu lagi merasa tersebut. Peneliti membuat presensi (daftar hadir) untuk setiap anak yang datang, jika jumlah kehadiran dari anak-anak bisa penuh maka peneliti akan memberikan hadiah kepada anak. Hari ini merupakan ganti hari untuk kegiatan cerita kemarin, sedangkan kegiatan cerita hari ini digantikan dengan besok.

  Peneliti melakukan persiapan di tempat bercerita dengan membawa alat peraga bermain yaitu lingkaran berwarna merah, kuning, dan hijau; kertas lipat, spidol, dan lem untuk membuat tikus; dan topeng macan. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 15.40 tetapi anak-anak belum ada yang datng. Peneliti menghamiri ke rumah anak-anak yang mengikuti kegiatan cerita. Ketika ke rumah Ar (6th) orang tuanya mengatakan bahwa ia tidak ada di rumah, dan tadi sudah berpamitan untuk mendengar cerita. Ketika mendatangi rumah Da (6 th), Nenek Da (6 th) mengatakan bahwa ia sedang bersiap-siap, sedang mandi, tetapi anak-anak terlihat dirumah. Ketika keluar dari rumah Da (6 th), ada Ca adik Ar yang berumur 4 th sudah bersiap akan mendengarkan cerita, dan mau berangkat ke rumah Atar. Peneliti mengatakan kepadanya, supaya mengajak Ar (6th) untuk berangkat mendengar cerita. Peneliti menunggu dirumah At (5 th), dan datanglah Ca (4 th) bersama Sa (7 th) yang membawa sepeda lalu diletakkan didepan pagar menghalangi jalan.

  Peneliti memberitahu untuk Sa (7 th) mengembalikan sepedanya kerumah dahulu supaya tidak menghalangi orang yang akan lewat. Sembari Sa (7 th) mengembalikan sepedanya, Peneliti pulang ke rumah untuk mengambil HP, ketika akan sampai dirumah At (5 th)dari kejauhan terlihat Da (6 th) dan Ar (6th) untuk mencari tebu). Setelah dipanggil dan diajak untuk mendengar cerita, mereka berpamitan untuk mengembalikan tebu itu ke rumah baru seteleh itu mereka akan berangkat untuk mendengar cerita.

  Sebelum semua anak datang At (5 th)baru pulang dari rumah Neneknya dan mengajak anak bernama Gr (6 th), dan datanglah pula Sa (7 th) dan Ca (4 th), beserta Da (6 th) dan Ar (6th). Peneliti mengajak anak

  • –anak bermain terlebih dahulu (bermain topeng macan dan bermain lampu bang jo) sebelum mendengar dari kertas lipat yang sudah disiapkan. Membuat tikus sudah selesai, dan anak-anak mengisi presensi sembari Peneliti memberi penjelasan bahwa jika presensi anak- anak penuh mereka akan mendapatkan hadiah, dan mereka antusias untuk memenuhi presensi mereka.

  Peneliti memberi tahu bahwa besok anak-anak masih tetap berangkat, tetapi berbeda dari biasanya tidak mendengar cerita tetapi anak-anak menonton film sopan santun. Tidak lupa peneliti memberikan pesan cerita atau indikator cerita kepada anak, untuk terus bisa diingat anak-anak. Hal ini dilakukan peneliti untuk mengatasi kebosanan anak untuk mendengar cerita. Lalu anak-anak berpamitan pulang, tidak lupa mereka mengucapkan terimakasih pula. Dan hari ini anak yang datang ada 6 anak, yaitu Ca (4 th), Sa (7 th), Da (6 th), Ar (6th), At (5 th), dan Gr (6 th). Indikator yang disasar dalam cerita adalah mendengarkan orang tua atau teman berbicara, dan menghargai teman atau orang lain.

  g.

  Pertemuan 7 (Jumat, 4 November 2016) Peneliti melakukan persiapan di rumah, pada jam 15.45 ketika usai mandi

  Peneliti mendengar suara anak-anak memanggil karena ingin segera melihat film yang akan ditonton hari ini. Peneliti juga mengarahkan anak-anak untuk mandi terlebih dahulu, baru boleh melihat film bersama. Sampai di tempat bercerita anak- anak sudah terlihat rapi dan bersih. At (5 th) tidak terlihat, dan Kakaknya mengatakan bahwa At (5 th)sedang mandi. Sembari menunggu At (5 th)selesai mandi Peneliti mengarahkan anak untuk rajin mandi, dan menghimbau anak-anak agar tidak mandi di malam hari karena tidak baik untuk kesehatan anak.

  Pengantar dalam menonton film Peneliti melakukan tanya jawab kepada anak tentang sebuah perilaku, dan anak-anak bisa menjawabnya dengan dua jawaban yaitu sopan (sambil mengacungkan jempol ke atas) atau tidak sopan (sambil mengacungkan jempol ke bawah). Setelah selesai tanya jawab dengan contoh kasus singkat tersebut, pada pukul 16.10 Peneliti memulai untuk memutarkan film, tetapi sebelumnya anak diberitahu untuk menonton film dengan baik.

  Setelah selesai peneliti memberikan kesimpulan dari isi film yang ingin disasar kembali datang di minggu depan, dan memperbolehkan anak-anak pulang. Karena hujan sangat lebat, peneliti mengantarkan anak-anak pulang kerumahnya menggunakan payung. Ada 6 anak yang hadir hari ini, ialah Da (6 th), Ar (6th), Pa (10 th), At (5 th), Sa (7 th), dan Dt (8 th).

  h.

  Pertemuan di 8 (Senin, 7 November 2016) Indikator cerita di hari ini adalah Menyayangi yang muda dan menghormati yang lebih tua; dan mendengarkan dan memperhatikan teman bicara. Da (6 th), Ai

  (9 th), Ar (6th), Dt (8 th), At (5 th), dan Fn (8 th), adalah anak yang datang hari ini. Berbeda dari pertemuan sebelumnya, hari ini cuaca sangat cerah. Ketika peneliti masih di rumahpun sudah mendengar suara anak-anak berkumpul sambil menyanyi.

  Saat sampai di tempat bercerita belum ada anak yang datang, ternyata mereka sedang bermain disamping rumah At (5 th). Ada Dt (8 th)yang sudah berangkat, lalu mengatakan kepada Peneliti untuk memanggil anak-anak yang lain. Dt (8 th)memanggil anak-anak dan juga berkata bahwa Pa (10 th), dan Ai (9 th) tidak mau ikut kegiatan bercerita. Tidak selang berapa lama, Ai (9 th) datang dan mengikuti kegiatan cerita.

  Selama mendengar cerita At (5 th) sering bertanya tentang hal-hal yang berhubungan dengan boneka. Ketika Peneliti bertanya tentang tindakan seorang tokoh dalam cerita itu, Ai (9 th) selalu menjawab dengan jawaban yang disasarkan ke jawaban salah sambil tersenyum-senyum. tidak lupa peneliti memberikan pesan cerita atau indikator cerita kepada anak, untuk terus bisa diingat anak-anak. Setelah selesai bercerita dan tanya jawab, anak-anak berpamitan pulang. Selama beberapa hari Fn (8 th) dan Ai (9 th) tidak berangkat, dikarenakan mereka sedang sakit. Cerita hari ini dilaksanakan selama 20 menit dimulai dari pukul 16.00. i.

  Pertemuan 9 (Rabu, 9 November 2016) Pukul 15.30, hari hujan dan Peneliti datang ketempat bercerita untuk melakukan persiapan. Jam 15.45 Ar (6th) datang diantar oleh Kakak perempuannya menggunakan payung. At (5 th)sudah bersiap dengan bersih dan rapi di tempat bercerita. Karena Nenek Da (6 th) berjualan di dekat tempat bercerita maka Peneliti rumah kemungkinan besar lupa. Dengan membawa payung Peneliti menjemput Da (6 th) yang sedang berada di rumah bersama anggota keluarganya yang lain, lalu mengajaknya berangkat, Da (6 th) langsung mengambil sandal dan pergi bersama Peneliti sambil tersenyum.

  Semua anak berkumpul dan kali ini kegiatan bercerita hanya didatangi 4 orang anak, yaitu Da (6 th), At (5 th), Ar (6th), dan Pa (10 th). Kegiatan bercerita dimulai pukul 16.10-16.40. Kali ini anak sudah terlihat bosan mendengar cerita, sering kali anak-anak berbincang dengan teman-temannya, dan memperhatikan hal-hal lain yang berada disekitarnya. Seperti biasanya setelah cerita selesai, ada tanya jawab dan pengumuman tentang kegiatan cerita berikutnya, mengisi presensi lalu anak-anak berpamitan dan pulang. Tidak lupa peneliti memberikan pesan cerita atau indikator cerita kepada anak, untuk terus bisa diingat anak-anak. j.

  Pertemuan 10 (Kamis, 10 November 2016) Tidak seperti hari-hari biasanya, anak-anak belum terlihat datang ke tempat bercerita. Jam sudah menunjukkan pukul 4 kurang lima menit, At (5 th)yang biasanya belum mau mandi sore kali ini At (5 th)sudah dalam keadaan bersih dan rapi. At (5 th)menawarkan diri untuk menjemput teman-temannya yang lain. Belum At (5 th) menjemput, Da (6 th) sudah datang dan Da (6 th) mengatakan bahwa teman-temannya yang lain sedang mengaji. Sembari menunggu anak-anak yang lain datang Peneliti sudah menyiapkan beberapa puzzle untuk anak-anak supaya bisa memainkannya terlebih dahulu.

  Kira-kira 15 menit menunggu datanglah empat anak masih menggunakan kostum mengaji, dan menceritakan bahwa mulai hari itu anak-anak mengaji setiap hari mulai jam tiga sampai jam empat. Karena kemarin anak-anak sudah terlihat bosan hari ini Peneliti memutarkan film sopan santun dan sebelum memutarkan film sopan santun Peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan perilaku apa yang harus dilakukan anak ketika menghadapi situasi tertentu. Pertanyaan itu berjumlah 11 pertanyaan, saat semuanya sudah dijawab anak-anak pesan cerita yang ingin disasar, sesudah itu anak-anak diperbolehkan pulang setelah berpamitan dan mengisi presensi. k.

  Pertemuan 11 (Senin, 14 November 2016) Pukul 16.00 At (5 th) dan Gr (6 th) mendatangi rumah Peneliti dan mengajak untuk segera bercerita. Sepuluh menit setelahnya datanglah Da (6 th) dan Fn (8 th).

  Lalu keempat anak bermain puzzle terlebih dahulu. Pukul 16.25 anak-anak yang selesai mengaji sudah datang dan diberi kesempatan sebentar untuk bermain puzzle.

  Kegiatan bercerita dimulai, begitu selesai mengisi presensi dan berpamitan sebelum pulang kerumah masing-masing. Hari ini yang berangkat adalah At (5 th), Gr (6 th), Da (6 th), Fn (8 th), Dt (8 th),Ca (4 th), Sa (7 th), dan Ar (6th). Indikator cerita yang disampaikan adalah menghargai teman atau orang lain, dan berbahasa sopan dalam berbicara (tidak membentak). Saat mendengar cerita, Peneliti sesekali memperingatkan anak yang tidak memperhatikan. Tidak lupa peneliti memberikan pesan cerita atau indikator cerita kepada anak, untuk terus bisa diingat anak-anak. l.

  Pertemuan 12 (Kamis, 17 November 2016) Kegiatan hari ini adalah ganti hari kegiatan Rabu, 16 November 2016. Karena di hari Rabu tersebut hujan amat sangat deras, dan tempat bercerita menjadi basah kuyub, kegiatan diganti menjadi hari Kamis dengan memberi tahu dahulu kepada anak-anak. Cerita hari ini memuat semua indikator sopan santun anak berusia 5-6 tahun. Cerita hari ini hanya setengah bagian, dan yang sebagian lagi disampaikan pada pertemuan terakhir.

  Pukul 16.00 At (5 th) sudah bersiap, dan sepuluh menit berikutnya Ar (6th) dan Fn (8 th) datang, disusul berikutnya Da (6 th) juga datang. Ada 4 anak yang datang, lalu kegiatan cerita dimulai, dan anak-anak bisa mendengar dengan baik karena hal itu didukung dengan adanya boneka-boneka yang baru yang telah dibawa Peneliti. Hari ini ceritanya bersambung di pertemuan berikutnya, dan anak-anak mengatakan ingin segera hari berikutnya datang supaya tahu cerita yang selanjutnya. Tidak lupa peneliti memberikan pesan cerita atau indikator cerita kepada anak, untuk terus bisa anak pulang kerumah mereka. m.

  Pertemuan 13 (Jumat, 18 November 2016) Kali ini semua peralatan cerita sudah disiapkan. Pukul 12.30 Peneliti sudah berada di rumah, dan melihat banyak anak-anak sudah berada di jalanan sedang bermain. Cuaca sangat cerah, maka Peneliti mengajak anak-anak berkumpul untuk mengikuti kegiatan cerita saat itu juga. Datanglah enam anak (Sa (7 th), Ja (7 th), Da (6 th), Ai (9 th), Ar (6th), dan Fn (8 th)) beserta At (5 th), lalu cerita dimulai.

  Cerita hari ini merupakan lanjutan cerita kemarin, ada beberapa anak yang kemarin tidak datang maka peneliti mengulang cerita kemarin secara singkat. Peneliti memulai cerita hari ini sampai selesai. Hari ini adalah hari terakhir pertemuan cerita. Tidak lupa peneliti memberikan pesan cerita atau indikator cerita kepada anak, untuk terus bisa diingat anak-anak.

  Peneliti banyak berpesan kepada anak untuk menjadi anak yang sopan dimanapun mereka berada; untuk hadiah semua anak akan mendapatkannya tetapi bukan pada hari ini. Sesudah itu anak-anak memenuhi presensi mereka yang belum ditulis, dan sesudahnya anak-anak difoto oleh Peneliti sebagai dokumentasi.

3. Refleksi a.

  Perilaku Anak Dalam Kegiatan Bercerita

Tabel 4.2 Hasil Observasi

  

Dalam Pertemuan Cerita Tanggal Perilaku Anak Indikator Perilaku Sopan Santun

  1. Senin, Ketika mendengar cerita, anak- Anak belum dapat mendengar dan

  24 Okt 2016 anak lebih sering untuk tidak memperhatikan saat orang tua/ fokus melihat penyampaian teman berbicara cerita. Peneliti harus berulang kali mengingatkan anak untuk kembali memperhatikan penyampaian cerita yang disampaikan.

  2. Rabu, Anak-anak lebih bisa Anak mulai dapat mendengar dan

  26 Okt 2016 memperhatikan penyampaian memperhatikan saat orang tua/ cerita hari ini. teman berbicara Ai (9 th), sepanjang Ai (9 th) mengganggu teman, dan mendengarkan cerita ia belum dapat mendengar dan berjalan-jalan sambil memperhatikan saat orang tua/ melompat, dan ia pergi begitu teman berbicara saja ditengah jalannya cerita. Ketika hendak pulang dan Da (6 th) dapat berterimakasih jika berpamitan dengan Peneliti, memperoleh sesuatu tanpa diingatkan Da (6 th) sudah mengucapkan terimakasih.

  3. Kamis, Pa (10 th) bermain dan Pa (10 th) mengganggu teman, dan

  27 Okt 2016 bercanda sendiri bersama Ay belum dapat mendengar dan (11 th), dengan Ma (13 th). memperhatikan saat orang tua/ teman berbicara

  Ketika diberi kesempatan Anak-anak tidak mau mengalah untuk bermain bebas menggunakan boneka Peneliti sebagian besar anak laki-laki masih bermain dengan melemparkan boneka, berebut boneka dan tidak mau berbagi.

  4. Senin, Ai dan Da tidak mau mengalah;

  • 31 Okt 2016 berkelahi. Perkelahian itu belum menyayangi yang lebih dikarenakan Da (6 th) yang muda dan belum menghormati yang tidak mau bergeser tempat lebih tua duduk untuk Ai (9 th), saat akan berpindah tempat seketika itu Ai (9 th) mulai memukul Da (6 th) dan saat Da (6 th) membalasnya Ai (9 th) memukul Da (6 th) bertubi-tubi, lalu Da (6 th) menangis sambil menahan pukulan Ai (9 th).

  Da (6 th) dengan Ai (9 th)

  Anak-anak yang lain hanya Anak menghargai teman/ orang lain diam saja melihat perkelahian dengan membantu menenangkan itu hingga selesai. Setelah anak yang menangis perkelahian selesai, melihat Da (6 th) menangis baru ada beberapa anak perempuan yang menenangkan Da (6 th) bersama Peneliti.

  5. Rabu, Ada Da (6 th) yang menangis Pa dan Ai belum dapat menyayangi oleh Pa (10 th) dan Ai (9 th), setelah berkelahi dengan Pa (10 th).

  6. Kamis, Ar (6th) dan Da (6 th) Anak dapat mendengar dan

  3 Nov 2016 berangkat pada hari ini. Anak- memperhatikan saat orang tua/ anak bisa mendengar cerita teman berbicara dengan baik. Ketika berpamitan pulang, Anak dapat mengucapkan anak-anak dapat mengucapkan terimakasih jika memperoleh terimakasih. sesuatu

  7. Jumat, Anak yang belum mandi (At), At menghormati yang lebih tua,

  4 Nov 2016 ketika dinasehati harus mandi dengan mendengarkan nasehat sebelum memulai kegiatan yang diberikan langsung melakukannya. Peneliti mengetahuinya dari Kakak At (5 th) yang menceritakannya.

  8. Senin, Dt (8 th) mempunyai inisiatif Dt menghargai teman/ orang lain

  7 Nov 2016 untuk memanggil teman- dengan mengundang mereka segera temannya ketika Peneliti sudah datang datang. Hari itu saat mendengarkan At tidak mendengarkan dan cerita At (5 th) menyela memperhatikan teman bicara berulang kali dengan pertanyaannya berkaitan dengan boneka yang digunakan dalam bercerita.

  Ai (9 th) ketika diberikan Ai kurang menghormati yang lebih menjawabnya dengan jawaban yang disasarkan ke jawaban salah, dan terlihat senang ketika teman-temannya menertawakannya.

  9. Kamis, Semua anak bermain puzzle, Dt menghargai teman/ orang lain

  10 Nov dan Ca (4 th) tidak mendapat dan mau mengalah 2016 bagian puzzle tersebut, Dt (8 th) berkata kepada Ca (4 th) bahwa ia bisa bermain puzzle dengannya.

  10. Jumat, Ketika akan pulang Da (6 th) Sa menghargai teman/ orang lain

  18 Nov tersandung jatuh, Sa (7 th) 2016 menghampiri dan menolong Da (6 th) sambil berkata bahwa ia akan menolong Da (6 th).

  11. Ai (9 th) membawa beberapa Ai menghargai teman/ orang

  • permen dan membagikannya lain dengan berbagi permen. kepada Da (6 th) dan juga Sa Da dan Sa dapat berterimakasih
  • (7 th) sambil tersenyum jika memperoleh sesuatu bahagia, setelah menerima permen darinya Da (6 th) dan Ai (9 th) mengucapkan terimakasih kepadanya. At (5 th)yang suka mandi saat At mengormati yang lebih tua malam-malam, sekarang ini dengan mau mendengarkan nasehat sudah mandi sebelum yang diberikan padanya mendengar cerita.
b.

  Hasil wawancara dengan orang tua

Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Orang Tua Anak

  Hari, Analisis Perilaku Berdasar Indikator No. Hasil

  Tanggal Perilaku Sopan Santun

  1. Senin, Dari Nenek Da (6 th): Da dapat menghormati orang

  • 31 - Okt yang lebih tua dengan menjadi

  Da (6 th) dirasa bisa 2016 mengurangi sikap tidak anak yang penurut, mau menurut berpamitan sebelum berangkat ke sekolah, mudah diatur ketika

  • perhatiannya kepada Ai (9 th) bangun pagi dalam persiapan ke yang sedang sakit, dengan sekolah mengipas-ngipas tubuh Ai (9 th) yang sedang merasa

  Pa (10 th) mau memberikan

  • kepanasan, dan menyelimuti muda dan menghormati yang tua juga ketika Ai (9 th) saat dengan memberi perhatian merasa kedinginan. Walaupun kepada saudaranya, mudah Ai (9 th) susah untuk dirawat, dibangunkan ketika pagi, dan tetapi Pa (10 th) masih mau mau bersiap sekolah dengan baik menunggui

  Pa dapat menyayangi yang lebih

  Ar menyayangi yang muda

  • Ketika Da (6 th) akan
  • dengan tidak mengganggu berangkat sekolah, mencari adiknya

  Neneknya terlebih dahulu untuk berpamitan Pagi-pagi ketika harus bangun

  • dan bersiap ke sekolah Pa (10 th) dan Da (6 th) lebih mudah diatur, dan bisa melakukannya dengan mandiri

  mengganggu adiknya, karena jarang terdengar adiknya menangis

  2. Selasa,

  • Ar dapat mengucapkan terimakasih jika memperoleh sesuatu, dapat mendengar dan memperhatikan teman bicara, dan menghormati yang lebih tua dengan menjadi anak yang mudah diarahkan orang tua

  1 Nov 2016

  Dari Ibu Ar (6th):

  • Mau mengucapkan terimakasih
  • Ketika ditanyai atau dipanggil mau menjawab dengan baik
  • Lebih mudah untuk diarahkan
  • Hal-hal yang lain masih sama seperti biasanya
  • Da dapat menghormati yang lebih tua dengan melakukan perintah Neneknya, tetapi belum berkembang dengan baik karena sesekali masih susah diatur orang tuanya. Da dapat menyayangi yang muda dan menghormati yang tua dengan memberi perhatian mengucapkan selamat ulang tahun
  • Da (6 th) sesekali masih susah menurut dan agak susah untuk diberitahu
  • Da (6 th) melakukan apa yang

  3. Minggu,

  6 Nov 2016

  Dari Nenek Da (6 th):

  Neneknya suruh

  • Da (6 th), Pa (10 th), dan Ar (6th) memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada Ai (9 th) yang hari ini berulang tahun. Lalu dilanjutkan dengan makan bersama nasi sayur yang sudah disiapkan Nenek Da (6 th)/ Ibu Ai (9 th)
  • Pa menyayangi yang muda dan menghormati yang tua dengan memberi perhatian kepada saudaranya saat sedang berulang tahun
  • Ar (6th) sudah mengurangi sikap kurang menurut, dan jarang mengganggu adiknya
  • Ar dapat menyayangi yang muda dan menghormati yang tua dengan tidak mengganggu adiknya dan tidak perlu disuruh

  Dari Ibu Ar (6th): seperti biasanya melakukan suatu hal sudah

  • melakukannya

  Ar (6th) sudah memiliki tanggung jawab, ketika waktu sudah menunjukkan waktu bercerita maka Ar (6th) segera bersiap tanpa diminta

  4. Minggu, Dari Nenek Da (6 th): Da dapat menghormati yang lebih

  • 13
  • tua dengan memahami kondisi Nov Jika Da (6 th) meminta 2016 sesuatu tidak seperti biasanya, orang tua, menurut, dan menjadi lebih bisa mengerti keadaan mandiri dalam beberapa hal.
  • Neneknya Ar dapat menghormati yang lebih tua dengan mau memahami
  • sendiri dengan diarahkan kondisi orang tua dan dapat Neneknya menjadi anak yang mandiri, tetapi
  • belum berkembang dengan baik

  Mau mengambil makanan

  Da (6 th) mau makan dengan lauk apa saja tanpa memilah- karena masih dirasa kurang milah lauk menurut keada neneknya

  • memiliki pengertian kepada Neneknya ketika bersiap

  Da (6 th) sudah banyak

  • bersekolah, Da (6 th) tidak berlambat-lambat, dan bisa lebih cekatan

  Pagi-pagi

  Dari Nenek Ar (6th): Ar (6th) masih tetap menjadi

  • anak yang tidak menurut

  Dari Ibu Ar (6th): Ar (6th) masih seperti biasa

  • tidak banyak perubahan
dan sudah mengetahui jadwal Ketika pagi waktunya untuk

  • mandi Ar (6th) tidak perlu lagi susah dikejar-kejar orang tuanya
  • (6th) tidak harus dituruti

  Jika meminta sesuatu, Ar

  5. Minggu, Pada akhir pertemuan peneliti Hasil wawancara yang terakhir

  20 Nov melakukan wawancara kepada langsung menggunakan daftar ceklis 2016 orang tua menggunakan daftar berdasar butir amatan perilaku sopan ceklis dari butir amatan perilaku santun, maka hasinya langsung dapat sopan santun anak usia 5-6 tahun. dilihat.

  • (6 th) mendapatkan nilai akhir sebanyak 20 ceklis.

  Dari daftar ceklis tersebut Da

  (Narasumber: Nenek Da) Dari daftar ceklis tersebut Ar

  • (6th) mendapatkan nilai akhir 19 ceklis. (Narasumber: Ibu Ar)

  (Tabel yang dimaksudkan berada pada Lampiran) c.

  Perilaku Anak Saat di Lapangan

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Lapangan terhadap Perilaku Anak

  Hari, Analisis Perilaku Berdasar

  No. Hasil Tanggal

  Indikator Perilaku Sopan Santun Rabu, Pa (10 th) jarang sekali menyapa Pa (10 th) dapat bersikap ramah 1.

  2016 ia bermain bersama teman- temannya ia melihat Peneliti dan begitu saja memanggil Saat sedang bertemu dengan Anak-anak dapat bersikap ramah Peneliti, anak-anak dapat dengan menyapa atau bertanya menyapa Peneliti sambil tentang suatu hal

  Setiap kali tersenyum, meskipun itu hanya bertemu

  2. sekedar memanggil nama atau dengan menanyakan tentang kegiatan peneliti bercerita (At (5 th), Pa (10 th), Da (6 th), Sa (7 th), Ca (4 th), Dt (8 th),dan Ar (6th)) Da (6 th) bertemu dengan Peneliti Da (6 th) dapat bersikap ramah dan menyapa sambil tersenyum, dengan menyapa orang lain

  Minggu, lalu bertanya kapan lagi akan

  3.

  6 Nov mendengarkan cerita, lalu Peneliti 2016 menjelaskan bahwa besok sudah bisa mendengar cerita kembali. Cuaca hari ini masih cerah setelah Anak-anak dapat bersikap ramah pertemuan cerita sudah selesai, Sa dengan menyapa atau bertanya (7 th) dan Ca (4 th) pulang tentang suatu hal mengaji dan ketika melihat

  Senin, Peneliti mereka menyapa dan 4.

  7 Nov menanyakan tentang kenapa hari 2016 ini tidak ada pertemuan cerita, maka Peneliti menjelaskan bahwa pertemuan sudah usai, dan anak- anak bisa mengikutinya pada hari berikutnya

  Senin, Sa (7 th), Ca (4 th), dan Da (6 th) Sa (7 th) dan Da (6 th) dapat 5.

  2016 bermain bersama dengan sepeda dengan cara menolong ketika mereka masing-masing, ketika temannya mengalami kesusahan sedang mengayuh sepedanya kencang roda sepeda Ca (4 th) menjadi patah, mereka semua tertawa bersama, setelah itu Sa (7 th) dan Da (6 th) membantu Ca (4 kembali walaupun Ca (4 th) berkata bahwa ia bisa memasangnya sendiri

4.3 Analisis Data

  Berdasarkan perbandingan hasil akhir perilaku anak dengan didasarkan pada butir amatan perilaku sopan santun anak usia 5-6 tahun sebelum tindakan dan sesudah tindakan dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5 Distribusi Nilai Akhir Perilaku Sopan Santun Anak

  

Sebelum Tindakan, dan Sesudah Tindakan

Sebelum Tindakan Sesudah Tindakan No. Nama Anak Nilai Akhir Nilai Akhir

  1. Da (6 th)

  6

  20

  2. Ar (6th)

  9

  19 Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat adanya peningkatan nilai akhir pada setiap anak. Sebelum ada tindakan Da (6 th) mendapatkan nilai akhir berjumlah 6, sesudah tindakan dilakukan mempunyai nilai akhir menjadi 20. Ar (6th) mendapatkan nilai akhir 9 pada penilaian sebelum tindakan, sedangkan ketika sudah dilakukan tindakan menjadi 20 nilai akhir yang didapatkannya. Hal ini membuktikan bahwa ada peningkatan perilaku sopan santun anak dari sebelum dilakukan tindakan sampai sesudah dilakukan tindakan. Dari hasil peningkatan perilaku sopan santun anak maka didapatkan juga perubahan kategori sopan santun anak, yang dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6 Pengkategorian Perilaku Sopan Santun Anak Setelah Tindakan

  No Kategori Perilaku Sopan Santun F Keterangan (Nama) 1.

  2 Da (6 th), Ar (6 th) Baik (≥ 15,4) 2.

  Cukup (7,7 - 15,3) 3.

  Kurang (0

  • – 7,6) Total

  2 Berdasarkan tabel di atas didapatkan bukti bahwa kategori perilaku sopan santun subyek perilaku (Da (6 th) dan Ar (6 th)) sudah berubah menjadi berkategori ‘baik’. Da (6 th) saat sebelum tindakan mendapatkan kategori ‘kurang’, kini sudah berubah kategori sopan santunnya menjadi ‘baik’, dikarenakan nilai akhirnya berjumlah 20. Begitu pula dengan Ar (6 th) ketika sebelum tindakan me ndapatkan kategori ‘cukup’, setelah dilakukan tindakan kategori perilaku sopan santunnya menjadi ‘baik’ karena memiliki nilai akhir 19.

  Perubahan perilaku sopan santun anak tersebut turut didukung dengan adanya hasil wawancara dan pengamatan, yang dapat dilihat pada tabel 4.2, tabel 4.3, dan 4.4 di atas. Turut mendukung pula hasil wawancara dan pengamatan anak-anak yang dijadikan partisipan, bahwa perilaku mereka juga mengalami perubahan ke arah yang lebih baik partisipan; 1. Anak dapat mengucapkan terimakasih jika memperoleh sesuatu, 2. Anak dapat menghormati yang lebih tua dengan mendengar nasehat yang diberikan, 3. Anak mau mengalah dengan berbagi mainan dengan teman, 4. Anak dapat menghargai teman/ orang lain dengan menolong saat teman kesusahan atau dengan berbagi sesuatu, 5. Anak dapat menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua dengan memberi perhatian kepada saudaranya.

Dokumen yang terkait

3.2. Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri, Ukuran dan Warna Melalui Metode Bermain Playdough pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri, Ukuran dan Warna Melalui Metode Bermain Playdough pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

0 0 19

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI, UKURAN DAN WARNA MELALUI METODE BERMAIN PLAYDOUGH PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK A DI TK BANGUN PUTRA TLOGO,TUNTANG SKRIPSI

0 4 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan dengan Media Playdough pada Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan dengan Media Playdough pada Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan dengan Media Playdough pada Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa

0 0 15

I. KEGIATAN SEBELUM MASUK KELAS [± 2O menit]  Salam berbaris dan berdoa sebelum kegiatan bermain  Menyanyi  Berjalan membawa beban Anak Anakdan guru Balok Observasi Unjuk kerja  Mengenal konsep bilangan  Menggunakanlambangbilanganuntukmenghitung  Me

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Model Pendukung Sistem Informasi Akademik berbasis Android (Studi Kasus: Universitas Kristen Satya Wacana)

1 1 22

BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Kajian Teori 2.1.1 Perilaku Sopan Santun Anak Usia Dini a. Pengertian perilaku sopan santun - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Perilaku Sopan Santun Melalui Metode Bercerita pada Anak Usia

0 2 8

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Perilaku Sopan Santun Melalui Metode Bercerita pada Anak Usia 5-6 Tahun di Kampung Krajan RT. 07 & 10/ RW. 05 Kelurahan Salatiga

0 0 9