5 NASKAH PENDALAMAN MINAT 22062015 new

  @2015, Dit. Pembinaan SMA i

KATA PENGANTAR

  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun pelajaran 2013/2014 telah menetapkan kebijakan implementasi Kurikulum 2013 secara terbatas di 1.270 SMA sasaran dan sejumlah SMA yang melaksanakan secara mandiri. Selanjutnya pada tahun pelajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. Mempertimbangkan pentingnya Kurikulum 2013 dan masih ditemukannya beberapa kendala teknis, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan kebijakan penataan kembali implementasi Kurikulum 2013 pada semua satuan pendidikan mulai semester dua tahun pelajaran 2014/2015 melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Implementasi Kurikulum 2013 di SMA akan dilakukan secara bertahap mulai semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di 10% SMA sampai dengan tahun pelajaran 2020/2021 di seluruh SMA. Sepanjang implementasi secara bertahap tersebut akan dilakukan evaluasi, perbaikan konsep dan strategi implementasi Kurikulum 2013 agar siap untuk dilaksanakan secara menyeluruh di semua SMA. Sejalan dengan kebijakan diatas, Direktorat Pembinaan SMA sesuai dengan tugas dan fungsinya terus melakukan fasilitasi pembinaan implementasi Kurikulum 2013, antara lain melalui pengembangan naskah pendukung kurikulum. Pada tahun 2015 Direktorat Pembinaan SMA melakukan reviu naskah yang dikembangkan tahun sebelumnya dan menyusun naskah baru mengikuti perkembangan kebijakan Kurikulum 2013. Naskah-naskah yang direviu dan disusun sebagai berikut : Panduan Pengembangan KTSP, Panduan Pengembangan Silabus, Panduan Pengembangan RPP, Model-Model Pembelajaran, Panduan Pengembangan Penilaian, Model Pembelajaran dan Penilaian Projek, Model Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan, Model Penyelenggaraan SKS, Model Penyelenggaraan Aktualisasi Mata Pelajaran Dalam Kegiatan Kepramukaan, Model Penyelengaraan Peminatan, Model Penyelenggaraan Pendalaman Minat, Panduan Pengembangan Muatan Lokal, Model Penyelenggaraan Kewirausahaan, Panduan Transisi Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2006, dan Panduan Pengisian Aplikasi Rapor. Naskah-naskah pendukung kurikulum dikembangkan oleh tim pengembang yang terdiri dari unsur staf Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, pengawas, kepala sekolah, dan guru dengan prinsip dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Naskah-naskah tersebut disusun sebagai acuan bagi sekolah dalam mengelola pelaksanaan kurikulum dan acuan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

  Naskah-naskah pendukung kurikulum akan terus dikembangkan, sehingga menjadi lebih operasional. Oleh karena itu, sekolah diharapkan memberi masukan untuk penyempurnaan lebih lanjut. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan pembahasan naskah-naskah ini diucapkan terima kasih.

  Jakarta,

  00 Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP. 196204291986011001

  @2015, Dit. Pembinaan SMA i

  

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii

  BAB I PENDAHULUAN

   1 A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

  

B. Tujuan Model Program Pendalaman Minat di SMA ...................................... 2

  

C. Landasan Hukum ............................................................................................ 2

  BAB II PENGERTIAN DAN MODEL PROGRAM PENDALAMAN MINAT 4 A. Pengertian ...................................................................................................... 4

B. Model Program Pendalaman Minat di SMA .................................................. 5

C. Karakteristik Program Pendalaman Minat..................................................... 5

BAB III STRATEGI IMPLEMENTASI PROGRAM PENDALAMAN MINAT 7 A. Pengorganisasian ........................................................................................... 7

B. Pelaksanaan ................................................................................................... 7

C. Model Belajar di SMA Pelaksana Pendalaman Minat .................................. 15

D. Mekanisme Pelaksanaan Program Pendalaman Minat di SMA .................. 16

E. Kriteria SMA Pelaksana Pendalaman Minat ............................................... 17

F. Kriteria Peserta Didik .................................................................................. 17

BAB IV PENUTUP

   18 DAFTAR PUSTAKA 19

Lampiran 1. ....................................................................................................... 20

  @2015, Dit. Pembinaan SMA ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan pada

  semua ranah kehidupan manusia, sehingga penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sesuatu yang mutlak dilakukan oleh setiap orang dan institusi yang menginginkan eksistensinya tetap terjaga. Proses perubahan semakin cepat seiring dengan adanya proses globalisasi yang menggiring manusia kepada era persaingan global. Untuk mempersiapkan hal tersebut diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam meningkatkan kualitas SDM ini, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya, antara lain melalui penyelenggaraan Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah sampai Perguruan Tinggi. Sebagai salah satu unit teknis pelaksanaan Pendidikan Menengah, SMA memiliki kewajiban untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas tersebut melalui berbagai program dan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku, antara lain tuntutan Kurikulum 2013 yang mengamanatkan adanya program Pendalaman Minat yang dilaksanakan melalui kerjasama antara SMA dengan Perguruan Tinggi. Memperhatikan hal tersebut di atas, seharusnya SMA dapat menghasilkan peserta didik yang siap memasuki Perguruan Tinggi atau hidup mandiri.Tetapi kenyataan yang ada pada saat ini, masih banyak lulusan SMA yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi atau mampu menghidupi dirinya dengan bekal ilmu yang diperolehnya. Adanya mata pelajaran pada struktur kurikulum SMA yang berlanjut di Perguruan Tinggi belum dapat memberikan bekal yang cukup kepada peserta didik untuk diterima di Perguruan Tinggi yang diinginkannya. Selain itu masih banyak siswa SMA yang memiliki potensi akademik tinggi/istimewa tetapi belum dapat memasuki Perguruan Tinggi sesuai dengan bakat dan minatnya. Oleh sebab itu perlu adanya suatu program yang berkesinambungan antara SMA dan Perguruan Tinggi, sehingga peserta didik sejak SMA kelas terakhir sudah memiliki jaminan untuk masuk ke salah satu Perguruan Tinggi yang diinginkan oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya.

  Program tersebut dapat berupa kerjasama antara SMA dengan Perguruan Tinggi yang dapat memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhan, minat dan bakatnya, untuk memasuki Perguruan Tinggi tertentu tanpa harus mengikuti perkuliahan untuk mata kuliah di Perguruan Tinggi yang relevan dengan mata pelajaran di SMA.

  Untuk membantu SMA dan peserta didik dalam keperluan tersebut, Direktorat Pembinaan SMA menyusun Model Program Pendalaman Minat sebagai bentuk

  

Advanced Placement Programe di SMA yang mempersiapkan peserta didik untuk

  melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi melalui kerjasama dengan Perguruan Tinggi. Program sejenis ini telah dilaksanakan oleh beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dengan berbagai kegiatan yang berbeda tetapi memiliki tujuan akhir yang sama, yaitu mempersiapkan peserta didik di High School atau setingkat SMA untuk melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi.

  Model Program Pendalaman Minat yang dirancang Direktorat Pembinaan SMA ini berupa pendalaman materi mata pelajaran di SMA yang relevan dengan mata kuliah dasar di Perguruan Tinggi (PT). Dengan demikian, peserta didik yang mengikuti program ini, pada saat lulus SMA sudah memiliki sejumlah satuan kredit semester (sks) untuk mata kuliah dasar tertentu dan tidak perlu mengambil lagi mata kuliah tersebut, sehingga dapat mengurangi jumlah mata kuliah atau jumlah sks, dan memungkinkan mempercepat waktu belajar dalam mencapai program tertentu di Perguruan Tinggi yang bersangkutan.

  B. Tujuan Model Program Pendalaman Minat di SMA 1.

  Tujuan Program Pendalaman Minat di SMA adalah sebagai berikut:Meningkatkan kompetensi peserta didik untuk persiapan masuk ke Perguruan Tinggi;

  2. Efisiensi pembelajaran dengan sinkronisasi Kompetensi mata pelajaran di SMA yang relevan dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Mata Kuliah Dasar di Perguruan Tinggi; 3. Mendapatkan pengakuan satuan kredit semester (sks) dari Perguruan Tinggi untuk mata kuliahdasar tertentu yang relevan dengan mata pelajaran pendalaman minat di SMA.

  4. Mengurangi jumlah mata kuliah atau jumlah sks di PerguruanTinggi, sehingga memungkinkan memperpendek waktu belajar dalam mencapai program tertentu di Perguruan Tinggi yang bersangkutan.

  C. Landasan Hukum 1.

  Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

  2. Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

  3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

  4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

  5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (disamakan dengan panduan yang lain) 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan

  7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

  8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi.

  9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.

  10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian.

  11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang

  Peminatan Pada Pendidikan Dasar dan Menengah 13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

  14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

BAB II PENGERTIAN DAN MODEL PROGRAM PENDALAMAN MINAT A. Pengertian Model Program Pendalaman Minat yang akan dilaksanakan, dikembangkan dari Model Program Advanced Placement yang dilaksanakan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat. Anne Arundel County Public School salah satu sekolah di Amerika Serikat yang

  melaksanakan program ini bekerjasama dengan Universitas/College yang tergabung sebagai pelaksana Advanced Placement mengartikan Program Advance Placement sebagai berikut:

  “ a course that provides: Challenging and rigorous studies comparable to college level course work.

  • Opportunities for students to take national exams and receive advanced
  • placement in college or college credit.

  

  Untuk selanjutnya ABC Newsmagazine (2001) mengatakan bahwa : The Advanced Placement (AP) program allows high school students to take

  • university-level courses and show that they have mastered the material by taking AP examinations.
  • colleges and universities that participate in the AP program. AP courses may exempt students from introductory university courses and allow them to move into second year core courses, or take extra minor subject classes.

  Students can receive credit, advanced placement, or both from Canadian and US

  Mengacu kepada ketentuan Pendalaman Minat dalam Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2015 dan memperhatikan pengertian program advanced tersebut, maka konsep Pendalaman Minat di SMA yang dimaksud dalam naskah ini pada dasarnya adalah suatu program yang dirancang bersama antara SMA dengan Perguruan Tinggi terkait untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik agar dapat memperkaya pengetahuan tentang mata pelajaran yang dipilihnya di SMA dengan matakuliah dasar yang akan dipilihnya di Perguruan Tinggi. Dengan demikian, Program Pendalaman Minat ini memfasilitasi peserta didik di SMA untuk mengambil mata kuliah dasar di Perguruan Tinggi sesuai dengan bidang peminatannya, sehingga akan mengurangi jumlah sks dan memungkinkan memperpendek waktu belajarnya dalam mencapai program tertentu di Perguruan Tinggi tersebut.

  B. Model Program Pendalaman Minat di SMA

  Program Pendalaman Minat di SMA dapat dilakukan melalui 3 (tiga) model sebagai berikut;

  1. Model Integrasi pada mata pelajaran, yaitu mengintegrasikan materi perkuliahan di PT sebagai materi tambahan atau pendalaman dalam mata pelajaran yang relevan di SMA dan dilaksanakan selama pembelajaran mata pelajaran tersebut dengan menambah jam pelajarannya. Model ini dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang sudah dilatih oleh Perguruan Tinggi (PT).

  2. Model Pendalaman minat yang dilaksanakan khusus di luar jam pelajaran tentang pendalaman atau penambahan materi pelajaran yang relevan dengan materi kuliah dasar di PT dan dilaksanakan di sekolah. Model tersebut dapat dilakukan oleh guru yang sudah dilatih atau oleh dosen Perguruan Tinggi yang bersangkutan.

  3. Model Pendalaman minat yang dilaksanakan khusus di luar jam pelajaran tentang pendalaman atau penambahan materi pelajaran yang relevan dengan materi kuliah dasar di PT dan dilaksanakan oleh PT. Model ini menuntut peserta didik untuk datang ke PT dan melaksanakan perkuliahan layaknya mahasiswa.

  C. Karakteristik Program Pendalaman Minat.

  Karakteristik Program Pendalaman Minat di SMA adalah sebagai berikut; 1.

  Melayani; a.

  SMA dan Perguruan Tinggi memberikan kesempatan kepada peserta didik yang berminat mengikuti program tersebut dengan cara; 1) mengikuti seleksi pendalaman minat sesuai dengan mata kuliah yang akan diambilnya di Perguruan Tinggi, 2) mengikuti seluruh kegiatan yang ditentukan, 3) melanjutkan ke Perguruan Tinggi penyelenggara program pendalaman minat.

  b.

  PerguruanTinggi menyediakan materi pendalaman minat yang disusun dalam Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang akan diajarkan oleh dosen dan/atau guru SMA yang sudah dilatih PT penyelenggara program pendalaman minat.

2. Mengikat; a.

  Program Pendalaman Minat merupakan Program kerjasama antara SMA dengan Perguruan Tinggi tertentu dan menjadi tanggungjawab bersama antara SMA dan Perguruan Tinggi tersebut.

  b.

  Peserta didik yang mengambil Program pendalaman minat adalah peserta didik yang memiliki kemampuan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan bersama antara SMA dengan Perguruan Tinggi penyelenggara program pendalaman minat.Peserta didik yang telah mengikuti program pendalaman minat dan dinyatakan lulus,berhak untuk diterima di Perguruan Tinggi tersebut tanpa melalui seleksi lebih lanjut.

BAB III STRATEGI IMPLEMENTASI PROGRAM PENDALAMAN MINAT A. Pengorganisasian Program Pendalaman Minat merupakan program bersama antara SMA dan Perguruan Tinggi tertentu yang dikoordinasikan oleh Direktorat Pembinaan SMA (PSMA), Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, bekerjasama sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Direktorat PSMA dapat menunjuk SMA, atau sebaliknya SMA yang mengajukan untuk melaksanakan program tersebut dengan kriteria yang

  telah ditetapkan, dan Ditjen Dikti menunjuk Perguruan Tinggi pelaksana program pendalaman minat.

B. Pelaksanaan

  Pada bahasan di Bab II dijelaskan bahwa pelaksanaan pendalaman minat dapat dilakukan dengan tiga model, yaitu 1) terintegrasi dalam pembelajaran mata pelajaran yang relevan, 2) terpisah dan dilaksanakan di SMA, dan 3) terpisah dan dilaksanakan di Perguruan Tinggi. Program pendalaman minat tersebut nantinya akan dilaksanakan secara teknis oleh SMA dengan PT yang membentuk kerjasama. Meskipun demikian, sifat kerjasama tersebut melibatkan unsur yang lebih tinggi, yaitu Direktorat Pembinaan SMA dan Direktorat Pendidikan Tinggi.

  Bagan 1; Tahapan Pelaksanaan Pendalaman Minat di SMA

  Kerjasama Dit. PSMA + Ditjen Dikti Analisis relevansi Penilaian dan Pelaksanaan kompetensi Mata Pengakuan sks Mata

  Pendalaman Minat pelajaran di SMA Kuliah Dasar oleh oleh Dosen dengan materi

  Perguruan Tinggi dan/atau guru mata kuliah dasar SMA yang dilatih di Perguruan Tinggi oleh Perguruan

  Tinggi

  Penjelasan bagan: Penjelasan gambar; a.

   Analisis kompetensi mata pelajaran di SMA yang relevan dengan Kompetensi Mata Kuliah Dasar di Perguruan Tinggi

1. Analisis Kompetensi

  1) Direktorat PSMA bekerjasama dengan Perguruan Tinggi membentuk tim yang ditugaskan untuk melakukan analisis relevansi kompetensi mata pelajaran di SMA dengan Satuan Acara Perkuliahan Mata Kuliah Dasar di Perguruan Tinggi untuk memperoleh bahan materi pendalaman yang sesuai dengan satuan kredit semester yang harus ditempuh di Perguruan Tinggi.

  2) Dari hasil analisis tersebut, Direktorat PSMA bersama Perguruan Tinggi menentukan bahan materi pendalaman minat dan penghitungan jumlah jam pelajaran yang disesuaikan dengan jumlah sks yang harus ditempuh di Perguruan Tinggi.

  Berikut adalah contoh hasil analisis KD mata kuliah Kalkulus 1 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Jurusan Pendidikan Matematika dibandingkan dengan KD mata pelajaran Matematika di SMA

  Bahan Kompetensi Pokok Bahasan di KD di SMA Topik di SMA Pendalama Dasar di PT PT n Setelah

  Macam- mempelajari macam pokok bahasan himpunan ini diharapkan dan mahasiswa diagram dapat :

  Venn *) menyebutkan macam-macam anggota himpunan bilangan, dan menggambarkan nya dalam diagram Venn Setelah Macam-macam

  • Mendeskripsikan - Persamaan dan mempelajari Pertidaksamaan dan menganalisis Pertidaksamaan pokok bahasan konsep nilai mutlak Nilai Mutlak - Pertidaksamaan ini diharapkan dalam Linear - Sistem mahasiswa persamaandan Persamaan dan
  • Pertidaksamaan dapat : pertidaksamaan Kuadrat Pertidaksamaan menentukan sertamenerapkanny Linier Dua - Pertidaksamaan himpunan adalam pemecahan Variabel, dan Pecahan penyelesaian masalah nyata.

  Sistem

  • Pertidaksamaan dari

  Persamaan nilai mutlak pertidaksamaan

  Linier Tiga

  • Menerapkankonsep linear, kuadrat, nilaimutlak dalam Variabel pecahan, dan persamaan dan
  • Pertidaksamaan pertidaksamaan pertidaksamaan mutlak, nilai mutlak linierdalam pecahan, dan memecahkan irrasional masalah n
  • Membuat model

  Bahan Kompetensi Pokok Bahasan di KD di SMA Topik di SMA Pendalama Dasar di PT PT n matematikaberupa persamaan dan pertidaksamaan linear duavariabelyang melibatkan nilai mutlak dari situasi nyatadan matematika, sertamenentukan jawab dan menganalisismodel sekaligus jawabnya.

  • Mendeskripsikan dan menerapkan konsep dansifat- sifat pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak dengan melakukan manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika.
  • Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan pecahan,irasional, dan mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika Setelah

  Relasi dan fungsi

  • Mengidentifikasi - Definisi Fungsi mempelajari relasi yang asal
  • Daerah pokok bahasan disajikan dalam natural ini diharapkan berbagai bentuk Daerah hasil mahasiswa yang merupakan dapat : fungsi mendeskripsikan pengertian fungsi dan menentukan daerah asal natural dan daerah hasil.

    Setelah Jenis Fungsi Fungsi kuadrat Fungsi

    - Mengidentifikasi mempelajari dan grafiknya ganjil dan dan menerapkan pokok bahasan

  genap *) konsep fungsi dan

  • Fungsi Konstan ini diharapkan persamaan kuadrat
  • Fungsi Linear mahasiswa dalam
  • Fungsi Kuadrat dapat :

  Bahan Kompetensi Pokok Bahasan di KD di SMA Topik di SMA Pendalama Dasar di PT PT n mendeskripsikan menyelesaikan

  • Fungsi Identitas macam-macam masalah nyatadan
  • Fungsi tangga fungsi dan menjelaskannyasec
  • Fungsi Mutlak menggambarkan aralisan dan Ganjil - Fungsi grafiknya. tulisan.

  dan genap

  • Menyusun model matematika dari masalah yangberkaitan dengan persamaan dan fungsikuadrat dan menyelesaikan serta memeriksa kebenaran jawabannya.
  • Menggambardan membuat sketsagrafik fungsi kuadrat dari masalah nyata berdasarkan data yangditentukan dan menafsirkan karakteristiknya.
  • Mengidentifikasi hubungan fungsional kuadratik dari fenomenasehari- hari dan menafsirkan maknadari setiap variableyang digunakan.

  Setelah Operasi Fungsi , Relasi dan fungsi

  • Mendeskripsikan mempelajari Komposisi konsep fungsi dan pokok bahasan fungsi dan menerapkan ini diharapkan fungsi Invers operasi aljabar mahasiswa (penjumlahan,
  • Operasi Fungsi dapat : pengurangan,
  • Komposisi dari menentukan perkalian, dan dua fungsi hasil operasi pembagian)pada
  • Menentukan fungsi, fungsi suatu fungsi komposisi fu
  • Mendeskripsikan jika diketahui dan sifat-sifat konsep komposisi komposisinya dari komposisi fungsi dengan
  • Sifat-sifat fungsi.

  menggunakan komposisi konteks sehari-hari fungsi dan

  • Fungsi Invers menerapkannya.
  • Merancangdan mengajukan masalah dunia nyatayangberkaitan dengan
Kompetensi Dasar di PT KD di SMA Pokok Bahasan di

  PT Topik di SMA Bahan Pendalama n komposisifungsi dan menerapkan berbagai aturan dalam menyelesaikannya

  • Menganalisiskonsep dansifat suatu fungsi dan melakukan manipulasi aljabar dalam menentukan invers fungsi dan fungsi invers.

  Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : mendefinisikan pengertian limit fungsi dan menyelesaikan limit fungsi aljabar

  Limit Fungsi Aljabar

  • Mendeskripsikan konsep limit fungsi aljabar dengan menggunakan konteks nyata dan menerapkannya.
  • Merumuskan aturan dansifat limitfungsi aljabar melaluipengamatan contoh-contoh.
  • Memilih strategiyang efektif dan menyajikan model matematika dalammemecahkan masalah nyatatentanglimit fungsi aljabar.
  • Menurunkan aturan dan sifat turunan fungsialjabar dari aturan dan sifat limitfungsi.
  • >Pengertian limit Cara menyelesaikan limit Fungsi Aljabar Limit fungsi aljabar Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : menyelesaikan limit ungsi tak himgga dan limit fungsi trigonometri Mendeskripsikan dan menganalisis konsep dan sifat- sifat limit fungsi trigonometri dan nilai limit fungsi aljabar menuju ketakhinggaan dan menggunakan dalam pemecahan berbagai masalah
  • Limit fungsi tak hingga
  • Limit fungsi trigonometri
  • Kontinuitas Limit fungsi triogonometri Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : mendeskripsikan Mendeskripsikan konsep turunan dengan menggunakan konteks matematik atau konteks lain dan menerapkannya.
  • Dua masalah dengan satu tema
  • Pengertian turunan Turunan

  Kompetensi Dasar di PT KD di SMA Pokok Bahasan di

  PT Topik di SMA Bahan Pendalama n pengerian turunan Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : menentukan turunan dari suatu fungsi.

  Menurunkan aturan dan sifat turunan fungsialjabar dari aturan dan sifat limitfungsi.

  • Aturan pencarian turunan Turunan fungsi aljabar Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : menentukan turunan fungsi trigonometri dan dapat menggunakan aturan rantai
  • Mendeskripsikan konsep turunan fungsi trigonometri untuk menurunkan sifat-sifatnya serta menggunakannya dalam memecahkan masalah.
  • Menganalisis konsep dan sifat turunan fungsi trigonometri dan menerapkannya untuk menentukan titik stasioner (titik maximum, titik minimumdan titik belok).
  • Turunan fungsi trigonometri
  • Aturan Rantai Turunan fungsi trigonometri Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : menentukan turunan fungsi tingkat tinggi dan turunan fungsi implisit.

  Menurunkan aturan dan sifat turunan fungsialjabar dari aturan dan sifat limitfungsi

  Turunan tingkat tinggi Turunan fungsi implisit *)

  • Notasi Libniz - Turunan

  Tingkat tinggi

  • Turunan Fungsi

  Implisit Turunan fungsi aljabar

  Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : mendeskripsikan pengertian nilai maksimum dan minimum suatu fungsi dan kemonotonan dan kecekungan.

  • Mendeskripsikan konsep turunan dan menggunakannya untuk menganalisis grafik fungsi dan menguji sifat-sifat yang dimiliki untuk mengetahui fungsi naik dan fungsi turun.
  • Mendeskripsikan konsep dan sifat turunan fu
  • Maksimum dan Minimum - Kemonotonan dan kecekungan Turunan Setelah - Maksimum dan Turunan
Kompetensi Dasar di PT KD di SMA Pokok Bahasan di

  Catatan: *) materi yang belum diajarkan di SMA

  PT Topik di SMA Bahan Pendalama n mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : mendeskripsikan pengertian maksimum dan minimum lokal, dan menggunakan dalil L de Hospital terkaitdan menerapkannyaunt uk menentukan titik stasioner (titik maximum, titik minimum dan titik belok).

  • Dalil de L hospital Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : menggambar grafik dan menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan turunan.
  • Menggambar grafik
  • Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan turunan Turunan
  • >Menganalisis bentuk model matematika berupa persamaan fungsi, sertamenerapkan konsep dan sifat turunan fungsi dalam memecahkan masalah maximum dan minimum
  • Merancangdan mengajukan masalah nyata serta menggunakan konsep dan sifat turunan fungsi terkaitdalam titik stasioner (titik maximum,titikmini mum dan titik belok)
  • Menyajikan data dari situasinyata, memilih variabel dan mengkomunikasika nnyadalam bentuk model matematika berupapersamaan fungsi, serta menerapkan konsep dan sifat turunan fungsi dalam memecahkan masalah maximum dan minimum minimum lokal
  •   Dari hasil analisis tersebut, terdapat irisan materi yang sangat besar antara Matematika yang diajarkan di SMA dengan materi Kalkulus 1 yang akan dipelajari di UPI, tetapi juga ada materi dalam mata kuliah Kalkulus

      1 yang belum diajarkan di SMA, yaitu Macam-macam Himpunan dan

      Diagram Venn, Fungsi Ganjil dan Genap, Turunan Tingkat Tinggi, dan materi Fungsi Implisit.

      Memperhatikan irisan dan perbedaan tersebut, maka jika dilakukan pendalaman terhadap materi irisan tersebut dan menambahkan materi yang belum dipelajari seperti tercantum pada tabel 1 di atas, dengan jam belajar selama 4 x 45 menit (jam pendalaman minat), maka peserta didik di SMA sudah dapat

      “menabung” 3 sks di semester 1 jurusan Pendidikan Matematika di UPI untuk mata kuliah Kalkulus 1.

      Hasil analisis matapelajaran lain pada lampiran 1.

      2. Pelaksanaan 1)

      SMA melakukan sosialisasi program pendalaman minat kepada seluruh peserta didik kelas XII dan orang tua. 2)

      SMA bekerjasama dengan Perguruan Tinggi melakukan seleksi terhadap peserta didik yang mendaftar untuk mengikuti pendalaman minat, dan menentukan peserta didik yang diterima. 3)

      SMA bekerjasama dengan Perguruan Tinggimelaksanakan pendalaman materi mata pelajaran di SMA sebagai mata kuliah dasar di Perguruan Tinggi kepada peserta didik yang dinyatakan diterima pada seleksi program pendalaman minat.

      4) PT menyediakan dosen yang harus mengajar peserta didik yang memilih pendalaman minat mata pelajaran tersebut di atas, atau melatih guru SMA yang bersangkutan untuk menyampaikan materi sesuai Satuan Acara Perkuliahan (SAP).

      5) SAP yang berkaitan dengan materi pendalaman, atau materi tambahan yang tidak ada di SMA, disediakan oleh PT.

      3. Penilaian dan Pengakuan sks 1)

      PT melakukan penilaian terhadap keberhasilan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan, sehingga dapat diakui sebagai satuan kredit semester Mata Kuliah Dasar yang telah ditempuh. 2)

      Perguruan Tinggi memberikan pengakuan secara tertulis terhadap pendalaman materi mata pelajaran tersebut sebagai sks yang telah ditempuh untuk mata kuliah dasar, sehingga peserta didik yang lulus SMA dan memasuki Perguruan Tinggi tersebut tidak perlu lagi mengikuti mata kuliah dasar.

    C. Model Belajar di SMA Pelaksana Pendalaman Minat

      Dengan adanya Program Pendalaman Minat di SMA, maka ada 2 (dua) model belajar peserta didik di SMA seperti terlihat pada Bagan 2 berikut:

      Non Program Pendalaman Minat

      Pesert a Didik SMA

      Mapel SMA + Program Pendalaman

      Mahasiswa PT

      Minat sebagai MKD PT

      Bagan 2: Model belajar peserta didik

      Penjelasan Bagan 2: 1.

      Peserta didik kelas XII di SMA dapat meneruskan satu mata pelajaran lintas minatnya sesuai dengan mata pelajaran lintas minat yang telah dipilihnya di kelas

      XI. Khusus untuk peserta didik yang mengambil pendalaman minat dalam mata pelajaran tertentu dapat mengikuti program tersebut dengan pola/model program yang telah ditetapkan SMA dengan Perguruan Tinggi mitra. Dengan demikian terdapat dua kelompok belajar di kelas XII, yaitu; a.

      Kelompok pertama terdiri atas peserta didik yang mengikuti pembelajaran reguler penuh sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku di SMA tersebut mulai kelas X sampai kelas XII seperti biasa.

      b.

      Kelompok kedua adalah peserta didik yang mengikuti Program Pendalaman Minat dengan memilih mata kuliah dasar yang ditawarkan PT melalui SMA, relevan dengan mata pelajaran yang ada di kurikulum SMA, sehingga terdapat irisan materi mata pelajaran di SMA dengan materi mata kuliah di PT. Irisan ini merupakan “tabungan sks” dari mata kuliah dasar di PT, sehingga pada saat peserta didik menjadi mahasiswa tidak lagi mengambil mata kuliah yang sama di PT.

      2. Setelah lulus SMA, peserta didik yang ada di kelompok pertama akan memasuki PT tersebut dengan melalui tahapan yang diberlakukan oleh PT secara umum pada tahun pelajaran tersebut, sedangkan peserta didik dari kelompok kedua dapat memasuki perguruan tinggi mitra tanpa melalui prosedur umum atau tes (seleksi masuk PT), tetapi langsung diterima PT tersebut sebagai mahasiswa baru dengan memiliki tabungan sks hasil pendalaman minat untuk mata kuliah dasar tertentu di program studi tertentu.

    D. Mekanisme Pelaksanaan Program Pendalaman Minat di SMA

      Penyelenggaraan Program Pendalaman Minat di SMA dapat dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut:

      1. Dit. PSMA bersama Ditjen Dikti membuat perjanjian kerja sama (MoU) tentang pelaksanaan Program Pendalaman Minat di SMA yang memuat hak dan kewajiban masing-masing, untuk disosialisasikan ke SMA.

      2. Dit. PSMA menunjuk SMA (atau SMA dapat mengajukan diri) untuk melaksanakan pendalaman minat dengan PT yang ditunjuk Ditjen Dikti sesuai perjanjian (MoU) di atas.

    3. Perguruan Tinggi menyediakan Dosen untuk mengajar di SMA, atau melatih guru

      SMA sebagai mentor untuk melaksanakan pembelajaran/perkuliahan program pendalaman minat dan menyediakan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) untuk setiap mata pelajaran/mata kuliah sesuai dengan ketentuan.

      4. SMA bersama Perguruan Tinggi membuat perjanjian kerjasama tentang pelaksanaan program Pendalaman Minat di SMA yang memuat antara lain: a.

      Jadwal dan strategi pelaksanaannya b.

      Penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai dosen/mentor/guru pelaksana c.

      SAP mata kuliah sesuai dengan hasil analisis d.

      Pendanaan dan sarana-prasarana e. Penilaian/ujian 5.

      PT melakukan penilaian terhadap siswa yang telah menempuh mata pelajaran/mata kuliah tertentu pada program ini dan memberikan keterangan yang merupakan pengakuan terhadap sks mata kuliah di tingkat dasar PT tersebut. (Penilaian ini bukan penilaian untuk LCK, karena penilaian LCK sepenuhnya adalah hak guru mata pelajaran).

    6. Setelah peserta didik yang mengikuti program pendalaman minat dinyatakan lulus dari SMA, maka ia berhak untuk diterima di PT mitra SMA tersebut.

    E. Kriteria SMA Pelaksana Pendalaman Minat 1.

      Sekolah memiliki Guru dengan Komitmen yang tinggi dari semua warga sekolah terhadap pelaksanaan program.

      2. Sekolah memiliki prestasi akademik peserta didik di atas rata-rata.

      3. Sekolah mendapat dukungan yang kuat dari orang tua, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, serta Pemerintah Daerah.

      4. Sekolah memiliki lulusan yang diterima di PT minimal 25 persen dalam 3 (tiga) tahun terakhir

      5. Ketentuan lain yang disyaratkan PT mitra F.

       Kriteria Peserta Didik 1.

      Peserta didik memiliki nilai baik dalam sikap dan perilaku yang direkomendasikan oleh Dewan Guru serta memiliki minat dan bakat pada mata pelajaran di SMA yang relevan dengan mata kuliah dasar di PT dengan nilai 3,67.

      2. Ketentuan lain yang disyaratkan PT mitra

    BAB IV PENUTUP Keberhasilan kegiatan Model Program Pendalaman Minat di SMA sangat dipengaruhi

      oleh kualitas keseluruhan proses pengelolaannya dan kerjasama antara SMA dan Perguruan Tinggi yang ada didaerahnya masing- masing dengan dukungan orang tua peserta didik, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Propinsi , Direktorat PSMA dan Ditjen Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, agar program Pendalaman Minat di SMA dapat terlaksana secara efektif dan efisien serta mencapai hasil yang optimal (tepat sasaran, tepat waktu dan tepat guna), diperlukan adanya komitmen dari seluruh pihak yang terkait untuk secara bersama-sama mengupayakan kelancaran dan keberhasilan keseluruhan proses Pendalaman Minat, serta pertanggungjawaban semua pihak sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing dengan tetap memperhatikan berbagai ketentuan perundangan yang berlaku. Melalui naskah ini diharapkan terdapat gambaran tentang mekanisme dan prosedur penyelenggaraan Pendalaman Minat yang dilaksanakan oleh SMA dan Perguruan Tinggi terdekat di daerahnya.

    DAFTAR PUSTAKA

      ABC Newsmagazine (2001) Anne Arundel County Public School (2013).Program Advanced Placement, Kemendikbud (2013).Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Struktur dan Kerangka Dasar Kurikulum SMA/MA.

      Kemendikbud (2013).Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013. Kemendikbud (2013).Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan

      atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

      Maryland State Department of Education (2013).Advanced Placement. Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung (2013). Fakultas MIPA. Satuan acara Perkuliahan.

      Universitas Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung (2013). Jurusan Pendidikan Matematika.

      Satuan acara Perkuliahan.

      Universitas Djenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto (2013). Fakultas MIPA. Satuan acara Perkuliahan. University of Wisconsin-River Falls (2013). College Board Advanced Placement Course List.

      Lampiran 1.

      KD Yang Bersesuaian:

      3.3

      3.2

      KD Yang bersesuaian :

      1. Menjelaskan peranan energi pada makhluk hidup

      Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat:

      Komponen kimiawi penyusun sel  Struktur dan fungsi organela sel

      Sel

      4.2 Sel : Struktur dan Fungsi

      4.1

      3.1

      3. Menjelaskan fungsi organel sel

      Contoh Hasil Analisis mata pelajaran Biologi di SMA digandengkan dengan Mata Kuliah Biologi Dasar Univesitas Soedirman.

      1. Memahami pengertian tentang macam- macam sel 2. Menjelaskan struktur sel

      Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat:

      umum *)

      Biologi dengan ilmu lainnya biologi umum Biologi

      Mengerti dan memahami kontrak perkuliahan mata kuliah Biologi Dasar 2. Menjelaskan kegunaan ilmu Biologi 3. Menjelaskan keterkaitan

      Pendala man Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa akan dapat : 1.

      Topik di SMA Bahan

      Pokok Bahasan di PT

      Kompetensi Dasar di SMA

      Kompetensi Dasar di PT

      4.3 Bioenergetik Sel : Biologi transformasi energi dan pertukaran energi

      Bahan Kompetensi Kompetensi Pokok

      Topik di SMA Pendala Dasar di PT Dasar di SMA Bahasan di PT man

      2. Menjelaskan tentang anabolisme 3. Menjelaskan tentang katabolisme

      Setelah . Mitosis dan

      Pembelahan sel

      mengikuti KD Yang Meiosis  Mitosis materi ini bersesuaian :  Meiosis mahasiswa

      3.4 diharapkan 4.4 dapat:

      1. Memahami siklus sel dan pembelahan sel 2. Menjelaskan tahap-tahap mitosis dan meiosis

      3. Menjelaskan perbedaan mitosis dan meiosis

      Setelah KD Yang Gen :

      Hukum Mendel

      mengikuti bersesuaian : Struktur dan  Genotip materi ini

      3.5 Fungsi  Fenotip mahasiswa

      4.5  Monohibrid diharapkan  Dihibrida dapat:  Back Cros dan 1.

      Memahami Test Cros pengertian genetika Mendel, struktur gen, fungsi gen 2.

      Menjelaskan hubungan meiosis dan pewarisan sifat. Setelah KD Yang Organ

      Plantae

      mengikuti bersesuaian : Tanaman :  Ciri-ciri umum materi ini

      3.7 Struktur dan plantae. mahasiswa

      4.7 Fungsi  Tumbuhan diharapkan lumut. dapat:  Tumbuhan paku.

      1. Memahami pengertian  Manfaat dan organ utama peran tumbuhan

      Kompetensi Dasar di PT

      KD Yang bersesuaian :

      Ekologi

      4.6 Ekologi

      3.6

      KD Yang bersesuaian :

      1. Menjelaskan definisi ekologi

      Weinberg Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat:

       Teori evolusi darwin  Mekanisme Evolusi  Isolasi geografik  Radiasi adaftif  Hukum Hardy-

      Evolusi

      4.9 Sistematika tumbuhan dan Evolusi

      3.9

      1. Menjelaskan sistematika tumbuhan 2. Menjelaskan proses evolusi

      Kompetensi Dasar di SMA

       Kelainan yang terjadi pada sistem regulasi Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat:

       Sistem endokrin  Sistem indera.  Proses kerja sistem regulasi.  Pengaruh psikotropika pada sistem regulasi.

       Struktur dan fungsi sel pada sistem regulasi  Sistem saraf.

      3.10 Sistem dalam tubuh makhluk hidup

      KD Yang bersesuaian :

      5. Menjelaskan sistem reproduksi

      1. Menjelaskan sistem pencernaan 2. Menjelaskan sistem transportasi 3. Menjelaskan sistem pernafasan 4. Menjelaskan sistem saraf

      Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat:

      Pendala man dan tambahan tumbuhan 2. Menjelaskan fungsi organ utama dan tambahan tumbuhan dalam ekosistem, manfaat ekonomi, dan dampak turunnya keanekaragaman tumbuhan bagi ekosistem

      Topik di SMA Bahan

      Pokok Bahasan di PT

       Komponen ekosistem  Aliran energi.  Interaksi dalam ekosistem

      Bahan Kompetensi Kompetensi Pokok

      Topik di SMA Pendala Dasar di PT Dasar di SMA Bahasan di PT man

      2. Menjelaskan hubungan ekologi dengan ilmu pangan

      Setelah KD Yang Bioteknologi mengikuti bersesuaian : materi ini

      3.10 mahasiswa 4.10 diharapkan dapat: 1.

      Memahami definisi bioteknologi 2. Menjelaskan tahap-tahap bioteknologi modern

      3. Menjelaskan bioteknologi di bidang pangan

      Dari hasil analisis tersebut, dengan penambahan materi Biologi Umum, Sel (Struktur dan Fungsi, Bioenergetik Sel), Biologi transformasi energi dan pertukaran energi, Mitosis dan Meosis, Gen (Struktur dan Fungsi, Organ) Tanaman (Struktur dan Fungsi, Sistem dalam tubuh makhluk hidup, Sistematika tumbuhan dan Evolusi, Ekologi, dan Bioteknologi), serta pendalaman materi lain yang telah dipelajari di SMA seperti tercantum di tabel 2 di atas, maka dengan belajar selama 4 x 45 menit (jam pendalaman minat) per minggu peserta didik di SMA sudah dapat menabung 3 sks untuk mata kuliah Biologi Dasar di Universitas Soedirman. Analisis yang sama dapat dilakukan pada mata pelajaran Kimia dan Fisika di SMA dengan mata kuliah dasar di PT yang lain, sehingga diperoleh materi pendalaman dan/atau materi tambahan untuk diakui sebagai mata kuliah dasar dengan jumlah kredit tertentu, seperti contoh pada tabel .

      Dengan melakukan analisis yang sama terhadap seluruh materi yang tercakup pada Kompetensi Dasar Matematika di SMA, dan materi Mata Kuliah Dasar lain untuk seperti contoh pada tabel 1 dan tabel 2 di atas, maka dapat diperoleh mata kuliah yang relevan seperti tampak pada contoh dalam tabel 3 berikut;

      Tabel 3: contoh Mata Kuliah yang dapat diambil sebagai materi pendalaman minat di SMA Materi

      Materi Jumlah PT Mata Kuliah Pendala

      Tambahan jampel/sks man UPI

      1. Kalkulus 1 Semua 1. 4 jampel/3 sks Himpunan materi dan yang Diagram relevan Venn

      2. Fungsi Implisit

      2. Statistika idem 1. 4 jampel/2 sks .....

      (Sesuai hasil analisis)

      3. Dasar- idem ..... 4 jampel/2 sks dasar Geometri dst

      UNPAD 1. idem .... 4 jampel/2 sks Matematika Dasar 2. ..... dst

      UNSOED Biologi Dasar idem 1. 4 jampel/3 sks Sel 2.

      Mitosis 3. ......