CEMARAN MIKROBA PADA BAHAN JAMU
Teknologi Pasca panen
PUSTAKA
WHO, 2011. Quality control methods for
medicinal plant materials. Departemen Kesehatan RI. (1976). Materia Medika Indonesia, Jilid I-VI, Dirjen
Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.
Tumbuhan obat sudah sejak lama dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan kesehatan (promotif),
memulihkan kesehatan (rehabilitative),
pencegahan penyakit (preventif), dan penyembuhan penyakit (kuratif). Ramuan obat bahan alam hampir dimiliki oleh setiap suku bangsa di Indonesia dan digunakan secara turun temurun sebagai obat.
supaya produk-produk herbal tersebut
dapat terjaga kualitas dan khasiatnya maka
diperlukan suatu standarisasi baik padabahan baku ataupun dalam bentuk sediaan
ekstrak atau sediaan galenik. Beberapa contoh jenis standar yang dimaksud adalah BHP (British Herbal Pharmacopoeia), USP (United States Pharmacopoeia),
JSHM (Japanese Standards For Herbal Medicines),
API (The Ayurvedic Pharmacopoeia of India), WHO's Guidelines For Medicinal Plant Materials.
Parameter yang terdapat dalam British Herbal Pharmacopoeia/BHP
a. Sinonim e. Parameter aktiftas biologi
b. Defnisi 1) Swelling index
c. Deskripsi f. Terapetik 1) Makroskopik 1) Efek samping 2) Mikroskopik 2) Saran penggunaan
d. Parameter Fisika-Kimia 3) Kontraindikasi 1) Kadar Air 4) Toksisitas 2) Total abu / Total abu tak 5) Inkompabilitas larut asam / Total abu larut air 6) Maksimum konsentrasi 3) Bahan organic asing 7) Tindakan pencegahan 4) Kandungan alkaloid / 8) Indikasi Minyak volatile 9) Indikasi khusus 5) TLC / GLC g. Penyimpanan 6) Kadar sari larut air / Kadar sari larut alcohol 7) Test Identifkasi
Parameter yang terdapat dalam Japanese Standards For Herbal Medicines
a. Nama tanaman
f. Test Kemurnian
b. Defnisi 1) Bahan asing
c. Deskripsi g. Susut pengeringan 1) Maksrokopik
h. Total abu / Total abu tak 2) Mikroskopik larut asam / Total abu larut air 3) Organoleptik i. Kadar sari larut air / Kadar
d. Fisika-Kimia Test sari larut alcohol 1) Kelarutan j. Kandungan alkaloid / 2) pH Minyak volatile 3) Kadar Air k. Penyimpanan
e. Test Identifkasi
Parameter dalam The Ayurvedic Pharmacopoeia of India (API)
a. Defnisi f. Kosntituen
b. Sinonim g. Atribut klasik (Rasa, Guna,
c. Deskripsi Virya, Vipaka, dan Karma)
d. Mikroskopik
h. Efek terapetik
e. Identitas, Kemurnian i. Formulasi 1) Test identifkasi j. Dosis 2) Bahan asing 3) Kadar abu 4) Kadar abu tak larut asam 5) Kadar sari larut alcohol 6) Total alkaloid / Total volatile oils
a. Botanical 1) Evaluasi sensori (Visual, aroma, rasa, tekstur) 2) Bahan asing (Tamanan asing, binatang, mineral) 3) Deskripsi mikroskopik
b. Fisika-Kimia 1) TLC 2) Kadar abu (Total, larut air, tak larut asam) 3) Kadar sari (air panas, air, alcohol) 4) Kadar air (Susut pengeringan) 5) Kadar minyal (Volatile oils)
c. Farmakologi 1) Bitternes value 2) Haemolytic Activity 3) Serling Index 4) Astringency 5) Foaming Index
d. Toksikologi 1) Residu pestisida 2) Arsen 3) Cadmium 4) Timbal 5) Kontaminasi mikroba (TPC,
Enterobacteriaceae, E.coli, Salmonella, S. aureus, P. aerogenosa).
6) Aflatoxin
Parameter dalam WHO's Guidelines
For Medicinal Plant Materials Pemerian
Makroskopik
Mikroskopik
Identifkasi
Kadar abu dan kadar abu tidak larut asam
Kadar sari larut air
Kadar sari sari larut etanol
Penyimpanan
Isi
Penggunaan
Materia Medika Indonesia
Farmakope Herbal
Indonesia. Identitas simplisia Pemerian
Mikroskopik Senyawa identitas Pola kromatograf Susut pengeringan Abu total Abu tidak larut asam Sari larut air Sari larut etanol Kandungan kimia simplisia
Pengertian dan prinsip:
Menentukan adanya mikroba yang patogen secara analisis mikrobiologis.
Tujuan:
memberikan jaminan bahwa bahan jamu
tidak boleh mengandung mikroba patogen dan tidak mengandung mikroba non patogen melebihi batas yang ditetapkan
Batas maksimum cemaran mikroorganisme
yang dipersyaratkan tergantung dari bentuksediaan dan ditentukan dengan penetapan
Angka Lempeng Total dan Angka Kapang Khamir.
Tidak diperbolehkan mengandung cemaran mikroorganisme patogen seperti
Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus
aureus, Clostridia sp., Shigella sp., dan Salmonella sp. Angka lempeng total (ALT)
Uji Nilai Duga terdekat (MPN) Coliform
Uji Angka kapang/khamir (AKK)
Uji Cemaran afatoksin
Bakteri patogen
Uji Angka Lempeng Total
Pengertian dan prinsip
Pertumbuhan koloni bakteri aerob mesofl
setelah cuplikan diinokulasikan pada media lempeng agar dengan cara tuang dan diinkubasi pada suhu yang sesuai.Pengujian Mikrobiologi Pengujian Mikrobiologi
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 661/Menkes/SK/VII/1994 tentang Persyaratan Obat Tradisional
Bentuk persyaratan OT Angka Lempeng Total Angka kapang
(ALT) (koloni/gram) dan
khamir(koloni/gra m)7
rajanga Tidak lebih dari 10 Tidak lebih dari
4 n
10
6
serbuk Tidak lebih dari 10 Tidak lebih dari
4
10
Prosedur Kerja Uji Angka Lempeng Total (ALT) dan Uji Angka Jamur (AJ)
Menimbang 1 gram sampel dan melarutkan dengan menggunakan NaCl 0,9 % sebanyak 10 mL, mengaduk hingga homogen.
Kemudian
menyaring larutan sampel dengan menggunakan kertas saring
dan corong yang telah disterilkan. Disiapkan 5 buah tabung yang telah diisi 0,9% memipet 1 mL larutan sampel yang sudah diencerkan. Kemudian memasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml larutan NaCl 0,9 % sambil mengocok hingga homogen dan terbentuk 2 pengenceran 10 6
Meneruskan pengenceran hingga pengenceran 10 (pada uji AJ
4 hingga 10 ) Dari setiap pengenceran di pipet 1 mL ke dalam cawan petri steril, kemudian ke dalam masing – masing cawan petri dituangkan 15 – 20 mL media PCA (Plate Count Agar) steril untuk uji ALT dan
Yang dimaksud dengan mikroba patogen ialah semua mikroba yang dapat menyebabkan orang sakit,bila kemasukan
mikroba tersebut,Obat tradisional untuk
penggunaan obat dalam perlu diwaspadai adanya mikroba seperti:Salmonella Escherichia coli Staphylococcus aureus Pseudomonas aeruginosa
Mikroba patogen
Obat Tradisional untuk penggunaan obat luar,perlu diwaspadai adanya mikroba seperti:
Staphylococcus aureus
Pseudomonas aeruginosa
Candida albicans
Clostridium perfringens
Bacillus antracis
Kapang dan jamur
Kapang (Mould) Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai flamen, pertumbuhannya mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang.
Kapang terdiri dari suatu thallus (jamak = thalli)
yang tersusun dari flamen yang bercabang yang
disebut hifa ( tunggal = hypha, jamak = hyphae).
Kumpulan dari hifa disebut miselium ( tunggal = mycelium, Jamak = mycelia) (Pelczar,2005).
Kapang dan jamur
Khamir (yeast) adalah fungi bersel satu yang mikroskopik, beberapa generasi ada yang
membentuk miselium dengan percabangan.
Khamir termasuk fungi tetapi dibedakan dari kapang karena bentuknya yang bersifat uniseluler. Reproduksi khamir terutama dengan cara pertunasan. Sebagai sel tunggal
khamir tumbuh dan berkembang biak lebih
cepat jika dibandingkan dengan kapang karena mempunyai perbandingan luaspermukaan dengan volume yang lebih besar
mikrobiologi
Pada rapat terdahulu, disarankan mencuci simplisia
dengan sabun, hasilnya sbb: sembungWarna pink menunjukkan adanya kontaminasi bakteri Warna biru tidak terkontaminasi Atas : dicuci air biasa Bawah : dicuci air sabun Tampak pencucian dengan sabun dapat
Mikrobiologi pegagan
Atas :dicuci air biasa Bawah : dicuci air sabun Herba pegagan yang dicuci dengan air biasa mapun dengan air sabun tampak sama bagusnya.