BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahan - Circuit Board Sebagai Sumber Ide Pengembangan Desain Motif Batik Kontemporer

BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahan Pada kontemporer ini, anak muda cenderung menjadi geek (orang yang

  selalu mencoba mencari tahu dan menguasai ilmu pengetahuan baru) yang cenderung pada penguasaan dibidang teknologi informasi (TI). Perkembangan teknologi ini mendorong anak muda sekarang dengan bebas memperoleh informasi dari mana saja. Hal ini menyebabkan remaja berpikir lebih terbuka dan meninggalkan hal-hal yang dianggap ketinggalan zaman (kuno). Contoh nyata terlihat dari cara mereka berbusana yang cenderung ingin memperlihatkan identitas kemoderenan mereka dan mencari perhatian dengan memakai busana yang sedang tren atau penggunaan fesyen dengan permainan warna-warna yang menarik.

  Dikalangan anak muda batik menjadi pilihan yang kesekian karena mereka lebih memilih pakaian yang lebih modern dan yang sedang tren. Mereka menganggap batik untuk kalangan orang tua dan digunakan untuk acara-acara resmi/formal. Salah satu sebab munculnya sikap tersebut karena motif dan warna batik (yang ada) dianggap terlalu tua, tidak mewakili semangat muda yang “playfull”, dan dianggap tidak mencerminkan semangat zaman sekarang yakni era teknologi digital.

  Permasalahan-permasalahan di atas menjadi landasan awal proyek perancangan ini. Permasalahan tersebut menjadi catatan yang akan menjadi

  B.

  

Strategi Pemecahan Masalah

  Strategi yang ditempuh untuk memecahkan masalah adalah dengan melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber. Data yang dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan proses pengembangan desain batik kontemporer. Pengumpulan data melalui studi pustaka, wawancara dengan pakar, studi visual, dan studi proses produksi yang berhubungan dengan perancangan batik kontemporer circuit board dan fesyen anak muda yang menjadi sasaran perancangan.

  Studi pustaka berfungsi sebagai penguat data perancangan. Studi pustaka berdasarkan data tertulis proses batik terkini yang mengalami perkembangan dan inovasi dalam proses pembuatannya yaitu sablon malam dingin dan malam warna. Selain itu, studi pustaka juga untuk melandasi pengembangan desain khususnya visual desain batik kontemporer sebagi tema perancangan ini. Untuk lebih memperkuat data maka proses ini tidak hanya berdasarkan teks tertulis, namun juga melalui proses wawancara dengan pengrajin yang menekuni penyablonan malam dingin. Wawancara membahas teknik produksi yaitu penyablonan, pemalaman yang dipakai dalam pembuatan produk dan prospek produk dengan cara sablon malam dipasaran.

  Studi proses produksi yaitu studi yang dilakukan untuk memperkecil kemungkinan kegagalan saat melakukan proses penciptaan karya. Studi ini meliputi eksplorasi teknik produksi yang akan mempengaruhi eksekusi teknik pengerjaan yang sesuai dengan konsep. Studi proses juga akan diperkuat dengan uji coba dan pengamatan terhadap kebutuhan konsumen yakni anak muda mengenai produk fashion yang dibutuhkan. Proses uji coba dari proses pembuatan batik kontemporer circuit board dengan melakukan uji coba pemalaman dengan sablon malam dingin, uji coba pewarnaan dan uji coba visual. Begitu juga studi visual dilakukan dengan mengkaji beberapa media visual lewat pustaka, pencarian data di dunia maya, dan observasi batik kontemporer yang ada di pasaran.

C. Pengumpulan Data 1. Studi Visual

  Untuk mencari gambaran awal mengenai produk perancangan, penulis melakukan pengumpulan data visual berupa bentuk circuit board baik bentuk asli maupun yang sudah dimodifikasi (seperti wallpaper). Pengambilan bentuk visual circuit board yang kompleks/rumit sangat kontras dengan penggunaan teknik batik yang sulit diaplikasi motif yang kecil dan kompleks. Karakter visual circuit board memang tersusun atas elemen desain yang sederhana yaitu garis dan titik tetapi secara keseluruhan membentuk sebuah visual geometri yang unik dan menarik.

  a.

  Karakter visual Circuit Board Karakter visual geometri sangat kuat terlihat dari tiap elemen

  circuit board yang merupakan dasar komponen aktif elektronika

  (komponen yang tidak dapat bekerja tanpa adanya sumber tegangan yang terdiri atas dioda dan transistor). Hal ini selaras dengan simbol-simbol pada elektronika yang memang mempunyai simbol geometri seperti garis, titik dan bidang. Karakter visual circuit board sebelum diproses menjadi dengan bentuk yang berbeda (besar kecil) maupun sama tapi tidak saling menindih dan disusun berdekatan yang terlihat desain dua dimensi yang kompleks/ rumit. Setelah diproses bentuk circuit board berkurang garis, titik pada circuit board berkurang karena ada penambahan berbagai macam komponen seperti chip, resistor,kapasitor yang terlihat tiga dimensi.

   Circuit Board yang sudah Circuit Board awal diproses Gambar 1. Visual Circuit Board

  Sumberonika, Moch. Choirul Anam, 2008

  Circuit Board awal Circuit Board yang telah diproses Gambar 2. Visual Circuit Board II

  Sumber :lektronika, Moch. Choirul Anam, 2008 b.

  Produk Fashion Circuit Board

  

Gambar 3. Produk Fashion Circuit Boar

Sumber

  Circuit board sering digunakan dalam berbagai produk fesyen dan

  aksesorinya, karena menampilkan kesan future, sci-fi dan terkini, dengan melihat dunia fesyen yang selalu kreatif dan berubah tidak dipungkiri bahwa motif teknologi ini digemari oleh banyak orang (geek- orang yang selalu mencoba mencari tahu dan menguasai ilmu pengetahuan) seiring dengan majunya zaman modern. c.

  Busana Karya Desainer Internasional

  

Gambar 4. Produk Fesyen Circuit Board Rancangan Karl Lagerfeld

  Sumber : www.pinterest.com Rancangan Desainer Karl Lagerfeld untuk koleksi rumah mode asal Italia

  Fendy pada Fashion Show Spring/Summer 2014 di Milan terinspirasi oleh web- teknologi yang menurutnya merupakan sebuah dunia yang terus berubah, dengan memakai warna-warna mencolok (pastel, neon) dan garis-garis berwarna yang terlihat seperti Circuit Board.

  

Gambar 5. Produk Fashion Circuit Board Rancangan Alexander Mcqueen

Sumber :

  Rancangan karya Desainer eksentrik Alexander Mcqueen untuk koleksi rumah mode asal Prancis Givenchy dengan tema Milenium-Robotlike. menampilkan busana dengan motif circuit board.

  

Gambar 6. Produk Fashion Circuit Board Rancangan Jaen Paul Gauliter

  Desainer eksentrik lainnya yaitu Jaen Paul Gaultier asal Prancis juga membuat rancangan yang terinspirasi dari teknologi- circuit board dalam rancangannya untuk Kylie Minogue yang dipamerkan dalam tur dunia The Jean

  

Paul Gaultier Exhibition. Untuk busana pria Jean Paul Gaultier juga memakai

motif circuit board untuk busana kasual sweater.

  

Gambar 7. Produk Fesyen Circuit Board Rancangan Christian Louboutin

  Sumber : Christian Laouboutin desainer sepatu premium asal Prancis yang terkenal dengan desainnya yang mewah dan bling-bling, tidak ketinggalan untuk membuat sepatu dan tas dengan inspirasi circuit board yang terkesan futuristik.

  

Gambar 8. Produk Fashion Circuit Board Rancangan Diana Eng

Sumber

  Diana Eng adalah perancang busana yang mengkhususkan diri dalam teknologi, matematika dan science. Proyeknya yang berjudul Fairytale Style, Diana Eng memakai dasar teknik mesin sebagai karakter gayanya. Diana Eng melakukan penelitian dan pengembangan untuk koleksi Fairytale Style yang dibagikan di FairytaleFashion.org sebagai sarana pendidikan tentang sains, matematika, dan teknologi dengan media fesyen. Ada beberapa busana yang dibuat dengan motif circuit board yang dimodifikasi menjadi busana pesta wanita berjudul Twinkle Skirt, Twinkle Dress and Twinkle Cardigan.

2. Studi Proses Produksi

  Proses pemecahan masalah pada teknik yang akan digunakan terlebih dahulu dilakukan pengamatan dan eksplorasi teknik produksi yang memungkinkan untuk pembuatan produk perancangan. Studi proses produksi merupakan sebuah gambaran hasil pengamatan terhadap teknik proses tekstil yang dapat dijadikan sebuah alternatif dalam pembuatan produk. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka ditemukan teknik yang dapat digunakan untuk realisasi pembuatan produk busana modern dengan menggunakan tema teknologi circuit board.

  Batik pada dasarnya memiliki dua macam jenis teknik yang berbeda, yaitu batik tulis dan cap. Kedua teknik tersebut telah diterima oleh masyarakat luas dari dulu hingga sekarang. Kedua teknik tersebut dilihat dari cara produksi dan kecepatan waktunya dianggap masih tradisional. Seiring berjalannya waktu dan teknologi yang semakin maju pula maka muncullah cara-cara baru dalam pengembangan teknik batik.

  Dalam perkembangan dunia tekstil yaitu batik muncul metode sablon malam. Metode ini dapat dikatakan perpaduan antara sablon dan batik. Pada print malam, materi yang di printkan pada kain adalah malam dingin dan bukan pasta seperti batik print konvensional. Setelah malam menempel, kemudian kain tersebut melalui proses pencelupan seperti pembuatan batik pada umumnya.

  Dalam perkembangan pasar, produsen-produsen batik dituntut untuk selalu mengeluarkan inovasi-inovasi baru. Agar harga dapat lebih terjangkau dari berbagai kalangan dan menghilangkan kejenuhan konsumen yang penuh dengan keinginan, maka dikembangkanlah batik dengan teknologi baru yaitu sablon malam. Teknik sablon bukanlah hal yang baru dipasaran, dan teknik ini sekarang dikembangkan dan diaplikasikan ke batik sehingga muncul teknik sablon dengan menggunakan malam dingin, bahkan muncul pemalaman dengan malam dingin warna yaitu malam dingin putih biasa yang dicampur dengan pewarna khusus batik malam sehingga dapat memberikan efek warna tertentu tanpa melakukan penutupan pada kain. Perkembangan ini dapat meningkatkan efisiensi waktu dalam pembuatan batik tanpa meninggalkan prinsip batik itu sendiri yaitu perintangan warna (wax resist dying). Dengan teknik ini, sablon malam dapat menambah pilihan konsumen dipasaran.

  Sablon malam dapat memangkas waktu yang dibutuhkan untuk proses pemalaman menjadi lebih singkat dibandingkan dengan pemalaman memakai canting. Disamping itu, teknik sablon malam juga dapat menghasilkan beragam visual yang tidak dapat dijangkau dengan teknik tulis (canting) dan cap. Motif hasil dari sablon malam bisa mencapai tingkat detail yang tinggi, relatif lebih rapi, dan dapat memperpendek waktu produksi batik tanpa menghilangkan karakter utama batik.

  Gambar 9. Sablom Malam Dingin

3. Wawancara

  Proses pengumpulan data lainnya dilakukan melalui wawancara dengan Utsman Amiruddin Sulaiman selaku penerus pemilik usaha Batik Kencana Unggul, Jl. Bima ds. Jetis Rt. 002/002 Gentan Baki Sukoharjo yang memproduksi sablon malam untuk pasar wisata dengan produksi masal. Dari informasi yang diperoleh sablon malam merupakan kreasi baru pengembangan batik. Sablon malam ini bisa dikatakan sebagai batik karena pada dasarnya teknik ini tetap menggunkan malam sebagai perintangnya. Tetapi malam yang digunakan beda dengan pembuatan batik pada umumnya, karena sablon malam ini menggunakan malam dingin sebagai perintangnya. Cara menghasilkan malam dingin ini dengan cara melelehkan malam padat kemudian dicampur dengan binder dan bensin. Sablon malam ini dikembangkan karena hasilnya nanti dapat bernilai jual yang lebih terjangkau dari berbagai kalangan dan produknya juga dapat memenuhi selera konsumen dengan waktu produksi yang sesingkat mungkin.

  Hal serupa juga diutarakan oleh Bapak Sutari, perajin batik asal Pekalongan yang menetap di Metrodanan, Semanggi, Solo. Bapak Sutari mengembangkan proses sablon malam dingin mulai dari pemalaman dingin biasa yang bewarna putih dengan campuran utama bensin, sampai mengembangkan malam dingin warna yang berasal dari malam dingin putih yang dicampur dengan pewarna khusus malam dingin yang hanya diketahui oleh Bapak Sutari sendiri. Pemalaman warna menghasilkan warna saat proses penyablonan malam, jika sebelumnya desain batik kotemporer banyak yang tidak menggunakan garis putih dari bagian desain seperti kebayakan batik tradisional atau harus melakukan pencelupan warna pertama selanjutnya dilakukan pemalaman, dari proses pemalam warna ini kain tidak perlu dicelup warna pertama melainkan langsung dilakukan pemalaman sesuai warna pertama, dan selanjutnya dilakukan proses pencoletan warna berikutnya, sehingga lebih menghemat waktu dan tenaga dalam proses produksi. Untuk screen sablon kain menggunakan ukuran selebar kain dengan panjang 2,7 meter dan tidak dapat dilakukan pengulangan. Hasilnya kain dapat termalam dengan rapi dan detail juga terlihat sama dikedua belah sisi (nembus).

4. Perkiraan Kebutuhan

  Batik modern khususnya untuk anak muda dapat menjadi sasaran yang menguntungkan, melihat bahwa geliat kehidupan anak muda sekarang yang sangat dinamis dan tidak dapat lepas dari gaya hidup modern, namun dari kemodernenan inilah, remaja berasumsi bahwa batik identik dengan ketradisionalan atau kuno dari motif dan warna yang cenderung untuk orang tua, tidak sejalan dengan gaya hidup mereka. Namun dengan mengambil gaya hidup mereka yang modern dan terkini inilah peluang untuk menciptakan motif batik modern remaja dengan tema circuit board dapat dikembangkan menjadi alternatif desain batik kontemporer yang sesuai dengan mereka, karena baju batik menjadi salah satu fesyen wajib yang tidak dapat dipisahkan dalam masyarakat Indonesia. Kelompok geek atau orang yang selalu up-todate akan teknologi informasi juga menjadi sasaran konsumen batik kontemporer

  

circuit board ini. Mereka melihat circuit board merupakan salah satu desain yang identik dan mewakili dunia digital dan teknologi modern, futuristik yang mewakili kehidupan mereka.

  D.

  

Uji Coba

  Sebelum dapat memutuskan penggunaan teknik yang tepat dalam proses produksi dilakukan uji coba terlebih dahulu, karena fungsi uji coba adalah untuk menemukan teknik seperti apa yang tepat untuk digunakan dalam proses produksi. Selain itu juga dapat meminimalisir kegagalan dalam proses produksi. Berikut ini adalah beberapa macam uji coba yang sudah dilakukan. Antara lain uji coba pemalaman menggunakan malam dingin, uji coba pewarnaan dan uji coba visual circuit board yang akan dibuat untuk motif desain tekstil.

  a.

  Uji Coba Malam Dingin Alat / Bahan Cara Hasil Keterangan

  Katun Kain putih yang sudah Dari hasil uji coba Primisima dibentangkan, disablon penyablonan malam

  Malam Dingin menggunakan malam dingin putih lebih kaku Biasa/ Putih dingin biasa/ putih dikain dan tidak mudah meleleh seperti malam pada umunya

  Katun Kain putih yang sudah Dari hasil uji coba Primisima dibentangkan disablon penyablonan malam

  Malam Dingin menggunakan malam dingin warna lebih lentur Warna dingin warna kuning dikain dibanding malam dengan malam putih tidak mudah meleleh.

  Muncul warna pada malam yang disablon tapi bukan warna asli (kuning) yakni orange tua

  Katun Kain putih yang sudah Hasil uji coba Primisima dibentangkan disablon penyablonan malam

  Malam Dingin menggunakan malam dingin warna lebih lentur Warna dingin warna merah tidak kaku dibanding malam dingin putih.

  Muncul warna pada malam yang disablon tapi bukan warna asli (merah) yakni coklat kemerahan

  

Tabel 1. Uji Coba Pemalaman

  Hasil uji coba pemalaman malam menggunakan malam dingin putih atau biasa dapat dilakukan untuk desain batik yang memiliki garis putih seperti pada umumnya batik konvensional, sifatnya lebih kaku dan tidak mudah meleleh, untuk hasil pemalaman malam dingin warna dapat langsung memberikan warna pada kain yang akan dibatik, pemalamam warna menjadi alternatif proses produksi pengaplikasian malam dingin warna dapat membuat proses pengerjaan menjadi lebih cepat.

  b.

  Uji Coba Pewarnaan Alat / Bahan Cara Hasil Keterangan

  Katun Primisima Malam Dingin putih

  Kain putih terlebih dahulu dicelup warna biru muda setelah itu dilakukan penyablonan malam dingin setelah itu dicelup warna biru tua lalu dicolet warna ungu tua karena lebih tua warna ungu menutup warna biru tua

  Bagian background diwarna biru tua dengan warna bidang dan antar garis warna ungu tua

  Katun Primisima Malam Dingin warna kuning

  Kain putih yang sudah dibentangkan, disablon menggunakan malam dingin warna kuning lalu dicolet warna ungu dan hitam

  Bagian background diwarna hitam dengan warna bidang dan antar garis warna ungu, setelah dilorod muncul warna pada bagian garis dan titik berwarna kuning. Katun Primisima Kain putih yang sudah Bagian background Malam Dingin disablon menggunakan diwarna merah Warna pink malam dingin warna pink dengan warna bidang dicolet warna merah dan dan antar garis warna biru biru tua, setelah dilorod muncul warna pada bagian garis dan titik berwarna pink. Katun Primisima Kain putih yang sudah Bagian background Malam Dingin disablon menggunakan diwarna hitam Warna hijau malam dingin warna dengan warna bidang muda hijau muda dicolet warna dan antar garis warna merah dan hitam merah, setelah dilorod muncul warna pada bagian garis dan titik berwarna hijau muda.

  Katun Primisima Kain putih yang sudah Bagian background Malam Dingin disablon menggunakan diwarna orange tua Warna orange malam dingin warna dengan warna bidang orange dicolet warna dan antar garis warna hijau dan orange tua hijau, setelah dilorod muncul warna pada bagian garis dan titik berwarna orange.

  Katun Primisima Kain putih yang sudah Bagian background Malam Dingin disablon menggunakan diwarna hitam Warna ungu malam dingin warna dengan warna bidang ungu dicolet warna ungu dan antar garis warna tua dan hitam ungu tua, setelah dilorod muncul warna pada bagian garis dan titik berwarna ungu. Katun Primisima Kain putih yang sudah Bagian background Malam Dingin disablon menggunakan diwarna hitam Warna hijau tua malam dingin warna dengan warna bidang hijau tua dicolet warna dan antar garis warna merah tua dan hitam merah tua, setelah dilorod muncul warna pada bagian garis dan titik berwarna hijau tua. Katun Primisima Kain putih yang sudah Bagian background Malam Dingin disablon menggunakan diwarna merah Warna kuning malam dingin warna dengan warna bidang kuning dicolet warna dan antar garis warna biru tua dan merah biru tua, setelah dilorod muncul warna pada bagian garis dan titik berwarna kuning.

  Tabel 2. Uji Coba Pewarnaan

Tabel 2. Uji Coba Pewarnaan

  Hasil uji coba proses pewarnaan menggunakan teknik colet seluruhnya karena melihat warna desain sebagian besar menyeluruh kesemua permukaan kain. Sablon malam warna, mampu merintangi warna saat pencoletan antara background dan motif yang dicolet tapi tetap menghasilkan warna. Proses fiksasi menggunakan Natrium Silikat (Water Glass) yang juga mengunci warna sablon malam dingin warna.

  c.

  Uji Coba Visual Visual Asli Circuit Board Visual Modifikasi untuk Keterangan

  Motif Batik

  Dalam komponen elektronika bagian Integrated Circuit (IC) adalah bagian yang sering dijumpai karena

  1 merupakan suatu rangkaian elektronik yang dikemas menjadi satu kemasan yang kecil.

  2 IC yang berbentuk persegi dengan tepi garis- garis kecil dimodifikasi menjadi kotak dengan garis yang ditambah titik ditepinya (1), atau ditambah dalam bidang (2)

  Komponen elektronika identik dengan garis dan antar garis ini sangat penting karena

  3 menghubungkan satu komponen dengan yang lain. garis circuit board berupa garis dengan titik

  4 dimodifikasi pada tata letak garis yang dibuat beraturan (4), acak (3 dan 5), dan pada bagian

  5 titik dibuat berlubang (4), penuh (3) atau kombinasi keduanya (5) Bagian desain awal pada papan circuit board yang berupa titik dimodifikasi menjadi bentuk bidang

  6 kotak yang tepinya dikelilingi dengan titik (6) maupun kumpulan titik yang dibuat garis(7)

  Bentuk IC bermacam- macam salah satunya berbentuk persegi kecil yang ditata berjajar yang dihubungkan oleh

  8 garissaja. Untuk modifikasi

  IC kecil dibentuk sejajar antara satu dengan yang lain

  9 dengan garis hubung pada bagian atas (8) dan pada bagian samping (9) Desain awal circuit board untuk penempatan IC dan transistor yang biasanya berupa bidang dan dimodifikasi menjadi

  10 bentuk bidang-bidang yang lain seperti persegi, belah ketupat (10) maupun persegi segi 8

  . 11 (11) Hasil yang diperoleh berdasarkan uji coba visual, visual circuit board asli dapat diaplikasikan menjadi circuit board untuk desain batik dengan proses digital. Dengan unsur utama berupa garis dan titik, visual circuit board dapat diolah ke bentuk-bentuk yang kompleks dan detail namun tetap berbeda beda karakter motifnya, agar tidak blobor saat pewarnaan desain visual antar garis ditutup dengan titik.

  E.

  

Gagasan Awal Perancangan

  Berdasarkan analisis dari permasalahan yang timbul dan setelah melakukan pengamatan, serta pengumpulan data yang didukung dengan proses uji coba. Permasalahan mulai terjawab dengan adanya kebutuhan, pentingnya melestarikan budaya asli Indonesia yaitu batik, yang pada masa modern sekarang mulai luntur karena globalisasi dan teknologi yang semakin maju, sehingga perlu adanya kreatifitas dalam menciptakan motif yang dapat memberikan sentuhan nilai modern agar dapt menjadi pilihan busana anak muda yang merupakan penerus budaya Indonesia. Sehingga kreasi yang dibuat dapat berperan penting untuk menjaga kelestarian budaya batik tanpa melupakan pakem-pakem yang ada dalam batik itu sendiri (membuatan motif dengan perintangan malam pada selembar kain).

  Perancangan akan menciptakan visualisasi desain motif batik dengan nuansa berbeda, lebih modern dengan mengangkat tema teknologi yang diwakili dunia zaman sekarang yaitu dunia digital dengan bentuk visual circuit board. Hasil dari uji coba yang telah dilakukan mendukung untuk mencari cara busana batik modern yang sesuai dengan tema yang diambil. Material yang digunakan dalam perancangan ini adalah kain katun primisima karena diarahkan pada busana remaja kasual.

  Penentuan jenis material yang digunakan pada akhirnya menentukan teknik produksi, beberapa jenis teknik tekstil yang akan digunakan berdasarkan pertimbangan setelah melakukan uji coba yaitu dapat menggunakan teknik batik yang lebih modern yaitu sablon malam dingin, mempertimbangkan efisiensi waktu dan visual desain circuit board itu sendiri untuk terealisasikannya produk perancanngan ini.

  Teknik proses produksi tersebut dipilih berdasarkan kesesuaian terhadap sasaran konsumen dan material yang digunakan. Berdasarkan kumpulan data yang telah ditulis, penulis akan membuat produk perancangan busana batik modern dengan melihat karakter visual dari circuit board itu sendiri yang berupa titik dan garis, dibuat dengan visual yang dimodifikasi agar sesuai menjadi motif tekstil, namun tetap terlihat sesuai visual asli circuit board yang sangat kompleks.

  Sehingga dapat mejadi busana anak muda modern dengan arah tema teknologi yang sesuai dengan zaman mereka sekarang. Perancangan ini dapat memberikan alternatif desain batik modern yang ada menjadi lebih beragam dan dapat mencapai sasaran tujuan busana kelompok anak muda dan geek yang up to date, dan wujud cinta dan rasa menghargai akan budaya asli Indonesia dalam dunia kekriyaan yaitu seni batik.