PERENCANAAN PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM IN
UJIAN AKHIR SEMESTER
PERENCANAAN PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN
BERBASIS WEBSITE
STUDI KASUS: PERUSAHAAN RETAIL MPKTI1213
Untuk memenuhi syarat kelulusan matakuliah
Manajemen Proyek Keamanan Teknologi Informasi
Dosen: Drs. Agus Iim Suryana, M.Kom
Oleh:
Muhammad Taher Jufri, ST
L.25.012.0012
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKOLOGI INFORMATIKA
UNIVERSITAS LANGLANGNUANA
BANDUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam ekonomi baru, informasi sangat penting baik sebagai input maupun output. Oleh
karena itu keamanan manajemen informasi mendapat prioritas tinggi. Internet, merupakan
media utama untuk melakukan Electronic Business (E-Business) di desain dengan media
terbuka tidak aman. karena tujuan awal pembangunan internet bukan untuk tujuan komersial,
tidak dirancang untuk menangani transaksi aman. Perusahaan Ritel Alumni MPKTI1213,
yang menjadikan internet berbasis web memanfaatkan kapabilitas e-Business (e-Business
capability) yang meliputi e-intelligence untuk kepentingan pengumpulan dan pengolahan
data yang dipersiapkan untuk para manajer mengambil keputusan strategis, e-collaboration
untuk aplikasi Business to Business (B2B) antara perusahaan Ritel Alumni MPKTI1213
tersebut dengan para supliernya, e-communication untuk melayani kebutuhan lingkungan
eksternal dan internal perusahan, e-commerce untuk aplikasi proses perdagangan berbasis
online system, e-payment untuk aplikasi pembayaran, dan e-administration untuk proses
aplikasi internal perusahaan.
Perusahaan Ritel Alumni MPKTI1213, menginginkan pendekatan sistematis yang
menjamin keamanan informasi e-business disajikan baik untuk kepentingan supplier maupun
pelanggan nya. Pendekatan mencakup seluruh infrastruktur informasi pada perusahaan Ritel
Alumni MPKTI1213.
1.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk melakukan analisis kebutuhan keamanan e-business dari Perusahaan Ritel
Alumni MPKTI1213.
2. Untuk menentukan langkah – langkah yang harus dilakukan yang meliputi pekerjaan
utama, sub-pekerjaan, tenaga kerja yang dibutuhkan, waktu yang digunakan, dana yang
harus dipersiapkan. Langkah-langkah di susun secara terstruktur sesuai kebutuhan
penyelesaian proyek dan merupakan bagian dari perencanaan penyelesaian proyek
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana melakukan analisis kebutuhan keamanan e-business dari Perusahaan Ritel
Alumni MPKTI1213.
2. Bagaimana menentukan langkah – langkah yang harus dilakukan yang meliputi
pekerjaan utama, sub-pekerjaan, tenaga kerja yang dibutuhkan, waktu yang digunakan,
dana yang harus dipersiapkan. Langkah-langkah di susun secara terstruktur sesuai
kebutuhan penyelesaian proyek dan merupakan bagian dari perencanaan penyelesaian
proyek.
1.4 Metodologi Penelitian
Untuk mendukung penelitian ini, peneliti mendapatkan data berdasarkan studi literature dari
beberapa jurnal yang membahas mengenai analisa kebutuhan keamanan e-business dan
langkah-langkah penyelesalian proyek
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 E-Business Capability
2.1.1 E-Business
E-Business Capability
E-Intelligence
E-Collaboration
E-Communication
E-Commerce
E-Payment
E- Administration
Gambar 1. E-Business Capability
E-Business atau Electronic business dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang
berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang
dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi,
dan salah satu aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal,
melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan
usaha. Secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi.
Pada masa sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar melalui teknologi berbasis web
memanfaatkan jasa internet. Terminologi ini pertama kali dikemukakan oleh Lou
Gerstner, CEO dari IBM.
Sedangkan Capability adalah kapabilitas yang artinya adalah kemampuan
melakukan sesuatu.
Jadi dapat disimpulkan E-Business Capability adalah Aktifitas bisnis yang
dikerjakan dengan memanfaatkan internet sebagai media komunikasi dan transaksi yang
memiliki kemampuan meliputi e-intelligence untuk kepentingan pengumpulan dan
pengolahan data yang dipersiapkan untuk para manajer mengambil keputusan strategis, ecollaboration untuk aplikasi Business to Business (B2B) antara perusahaan Ritel Alumni
MPKTI1213 tersebut dengan para supliernya, e-communication untuk melayani
kebutuhan lingkungan eksternal dan internal perusahan, e-commerce untuk aplikasi
proses perdagangan berbasis online system, e-payment untuk aplikasi pembayaran, dan eadministration untuk proses aplikasi internal perusahaan.
2.1.2 E-Intelligence
E-intelligence adalah kemampuan dalam memperoleh parameter seperti melihat peluang
pasar dan penanggulangan dari berbagai ancaman yang dapat berpengaruh terhadap
proses bisnis
Produk intelijen adalah jantung dari proses kecerdasan, dan memberikan nilai tambahnya
intelijen.
Jim Cox (2009) Para pengambil keputusan perlu tahu apa yang mungkin akan terjadi dan
mereka perlu tahu itu dengan cara yang relevan dengan keputusan yang diambil dalam
waktu untuk bertindak, setelah keputusan dibuat. Oleh karena itu kecerdasan benar perlu
untuk memberikan penilaian yang relevan dan ditindaklanjuti probabilitas. Jika salah satu
dari karakteristik ini tidak ada, produk intelijen tidak benar; itu hanyalah informasi.
Gambar 2 menggambarkan produk intelijen benar pada inti dari proses kecerdasan,
dengan tiga karakteristik penting yang - penilaian probabilitas, relevansi dan actionability
- sekitarnya.
Gambar. 2 The True Intelligence Product
Produk intelijen tidak berevolusi sembarangan. Muncul sebagai hasil dari proses
disiplin, berulang dan terus-menerus mengidentifikasi kebutuhan, mengumpulkan
informasi, menganalisis informasi itu dan menyebarkan produk kepada mereka yang
membutuhkannya. Ini, singkatnya, adalah siklus intelijen.
2.1.3 E-Collaboration
Gambar.3 E-Collaboration
E-collaboration didefinisikan sebagai kolaborasi menggunakan teknologi elektronik
antara individu-individu yang berbeda untuk menyelesaikan tugas bersama (Kock &
D’Arcy, 2002, 2001).
2.1.4 E- Communication
Gambar.4 E-Communication
Internet dan elektronik komunikasi (juga disebut komputer dimediasi komunikasi, atau
CMC) tidak hanya berarti alat-alat baru untuk komunikasi; itu berarti cara-cara baru
untuk berkomunikasi. Hari ini organisasi Anda berinteraksi dengan berbagai
konstituennya berbeda - karyawan, anggota dewan, pelanggan, mitra dan lain-lain tergantung pada sifat dari pesan, tujuan Anda mencoba untuk mencapai dan kekuatan
(dan kelemahan) dari media yang tersedia - telepon, voice mail, mesin faks, cetak, dll
Komunikasi elektronik menambahkan saluran baru yang kuat yang tidak hanya akan
mengubah cara kita menggunakanya, tetapi akan menciptakan cara-cara yang sama sekali
baru untuk berinteraksi. Sebagai contoh:
Komunikasi elektronik memungkinkan kita menggabungkan berbagai media yang teks, grafik suara, video, dll - dalam satu pesan. Yang dapat mengakibatkan komunikasi
jauh lebih bermakna disesuaikan dengan sifat audiens tertentu. Berbeda dengan
penyiaran, narrowcasting mencerminkan kemampuan untuk mengembangkan berbagai
komunikasi untuk himpunan bagian dari pasar atau konstituen.
Komunikasi elektronik interaktif. Ini melibatkan penonton dalam aktif, komunikasi
dua arah. Untuk itu dibutuhkan cara baru berpikir tentang naskah iklan dan penanganan
public relations. Membayar-off, bagaimanapun, adalah penonton dipilih sendiri, terlibat
dan aktif berpartisipasi dalam proses komunikasi.
2.1.5 E-Commerce
Pengertian E-Commerce atau definisi e-commerce adalah kegiatan komersial dengan
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik
seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat
melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen
inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang
berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM
(supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online
marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data
elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
2.1.6 E-Payment
E-payment adalah sistem pembayaran yang menggunakan fasilitas internet sebagai sarana
perantara. Saat ini banyak start up yang memfasilitasi pihak penjual dan pembeli dengan
memberikan jaminan keamanan transaksi e-commerce. Untuk menjamin keamanan
transaksi tersebut, start up yang menjadi perantara akan bekerja sama dengan sejumlah
lembaga perbankan untuk mulai memfasilitasi e-payment secara aman, cepat dan praktis.
2.1.7 E-Administration
E-Administrasi adalah sama dengan e-government, yakni pemanfaatan teknologi
informasi (seperti internet, telpon dan satelit) dan sistem informasi oleh Organisasim
Lembaga, Institusi pemerintah untuk meningkatkan kinerja bisnis dalam hubungannya
dengan masyarakat, komunitas bisnis, dan kelompok terkait lainnya.
2.2 Studi Literatur
Dalam beberapa tahun terakhir, baik individu maupun perusahaan telah mulai melakukan
kegiatan bisnis melalui jaringan komputer, terutama internet. Perkembangan ini umumnya
disebut dengan bisnis elektronik (e-business). Zwass [22] mendefinisikan e-bisnis sebagai
hubungan bisnis, yang memanfaatkan media elektronik. Salah satu karakteristik utamanya
adalah bahwa mitra tidak perlu harus mengenal satu sama lain sebelum mereka melakukan
interaksi bisnis mereka [15].
Meskipun memiliki kesempatan penggunaan yang sangat luas, namun e-bisnis tidak
dapat berkembang secara maksimal – salah satu kendala yang paling penting adalah
kurangnya langkah-langkah keamanan yang memadai serta kesulitan untuk menentukan
persyaratan keamanannya.
Secara umum kebutuhan keamanan pada proses e-bisnis tergantung dari tiga faktor (dimensi)
yang berbeda, yaitu :
1. Tujuan keamanan;
2. Tempat dan pihak yang terlibat dalam EBP, dan;
3. Fase (tahapan) yang ditempuh dalam proses e-bisnis.
2.2.1 Dimensi Framework
Pada kerangka kerja berikut masing-masing dimensi terdiri dari elemen
pendukungnya, misalnya fase dimensi terdiri dari empat elemen, salah satu unsur adalah
fase negosiasi. Tujuan dari bagian ini adalah untuk menggambarkan dimensi utama dari
kerangka kerja untuk mengidentifikasi unsur-unsur yang relevan dari setiap dimensi.
Kerangka tersebut dirancang untuk menjadi terbuka, yaitu dapat disesuaikan
dengan cara menambahkan atau menghapus dimensi dan / atau elemen tertentu.
Gambar 5. Dimensi kerangka diatur dalam matriks
Gambar 5 menggambarkan ide dimensi untuk analisis kebutuhan keamanan. Kerangka kerja ini
memungkinkan untuk melakukan analisis terhadap struktur keamanan dalam EBP dan setiap
matriks dapat digunakan untuk menggambarkan dimensi yang berbeda. Langkah-langkah
keamanan dapat diatur di dalam matriks ini sesuai dengan persyaratan kebuthan keamanan yang
akan dikembangkan dalam suatu institusi/organisasi.
2.2.2 Tujuan Keamanan
Tujuan keamanan adalah sesuatu yang memberikan kontribusi terhadap keamanan
dimana sistem atau produk diarahkan untuk mencapainya [1]. Istilah tujuan keamanan
semestinya tidak dicampuradukkan dengan istilah layanan keamanan. Definisi keduanya
dapat bedakan bahwa tujuan keamanan [20] sebagai “pengolahan atau layanan
komunikasi yang disediakan oleh sistem untuk memberikan jenis perlindungan tertentu
terhadap sumber daya sistem” atau dengan lebih menekankan pada komunikasi [8].
Sedangkan layanan kemananan merupakan “layanan, yang disediakan oleh lapisan
berkomunikasi sistem terbuka, yang menjamin keamanan yang memadai dari sistem atau
transfer data”. Oleh karena itu, tujuan keamanan adalah tujuan yang akan dicapai,
sedangkan layanan keamanan adalah sarana dan jasa untuk mencapai tujuan tersebut.
Secara umum, ketika berbicara tentang keamanan data, berarti ada tiga tujuan keamanan
yang harus dicapai, yaitu :
-
Confidentiality (Kerahasiaan): menggambarkan keadaan di mana data dilindungi
dari pengungkapan yang tidak sah, misalnya hilangnya kerahasiaan terjadi ketika isi
komunikasi atau file diungkapkan.
-
Integrity (Integritas): berarti bahwa data tersebut belum diubah atau dihancurkan,
yang bisa dilakukan sengaja (kesalahan transmisi misalnya) atau dengan niat jahat
(misalnya sabotase).
-
Availability (Ketersediaan): mengacu pada fakta bahwa orang-orang yang berwenang
dapat mengakses data dan sistem dalam suatu jangka waktu yang tepat. Alasan
hilangnya ketersediaan mungkin serangan atau ketidakstabilan system.
Sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan e-bisnis dengan semua aspek hukumnya, tujuan
keamanan ditambahkan dengan identifikasi baru, yaitu Akuntabilitas (Accountability).
-
Accountability (Akuntabilitas): jika akuntabilitas sistem dijamin, para peserta suatu
kegiatan komunikasi dapat yakin bahwa pasangan komunikasi mereka adalah salah
satu ia diklaimnya. Dengan demikian, para mitra komunikasi dapat bertanggung
jawab atas tindakan mereka.
Jika
diperhatikan
keempat
tujuan
tersebut
memiliki
wilayah
yang
berbeda.
Confidentiality (kerahasiaan) dan Integrity (integritas) terfokus dan berada dalam wilayah
data, misalnya : bit tunggal, paket data dalam lingkungan protokol, entri data base, atau
dokumen dari program pengolah kata. Sedangkan Avaliability (ketersediaan) fokusnya
terkait dengan sistem komputer dan sistem sekunder dari sistem data. Sementara
Accountability (akuntabilitas) berada pada wilayah saat pengguna melakukan koneksi
(hubungan) dengan data yang diakses.
Selain empat tujuan tersebut di atas, yang lain telah diidentifikasi – seperti
Unobservability (tidak dapat diobesrvasi) dan Authenticity (keaslian) untuk nama hanya
beberapa. Meskipun demikian, pilihan bukanlah satu acak, karena semua tujuan
keamanan dapat digambarkan dalam bentuk tiga klasik. Unobservability, misalnya, dapat
dianggap sebagai kerahasiaan mengenai situasi komunikasi, sedangkan akuntabilitas
dapat dinyatakan sebagai integritas data mendefinisikan pengirim atau penerima
komunikasi. Karena pentingnya tinggi untuk e-bisnis, Akuntabilitas termasuk dalam
daftar tujuan keamanan. Sebuah alasan untuk membatasi kerangka kerja untuk empat
tujuan adalah untuk menjaga granularitas pada tingkat yang dapat dikelola.
Dalam penelitian ini,
penulis mendefinisikan mekanisme keamanan (atau security
measures – langkah-langkah keamanan) sebagai perangkat lunak, perangkat keras,
prosedur organisasi, protokol, atau algoritma, yang digunakan untuk meningkatkan
tingkat satu atau lebih tujuan keamanan. Misalnya, Tanda tangan digital digunakan untuk
Akuntabilitas (Accountability) dan Integritas (Integrity), sedangkan ruang server backup
adalah ukuran untuk meningkatkan ketersediaan (Availability). Persyaratan keamanan
dari EBP mengungkapkan pentingnya tujuan keamanan yang berbeda, misalnya
kebutuhan untuk kerahasiaan mungkin tinggi dalam satu pengaturan, sementara
ketersediaan akan dinilai tinggi di tempat lain.
2.2.3 Pihak-Pihak yang terlibat
Electronic commerce (e-commerce) adalah bagian dari bisnis elektronik (eBusiness).
Sementara e-bisnis berfokus pada dukungan bisnis antara dua atau lebih pasangan
melalui teknologi informasi (TI) dengan tujuan keseluruhan untuk meningkatkan efisiensi
proses bisnis yang mendasari, e-commerce hanya sekitar hubungan perdagangan dengan
menggunakan dukungan TI [2]. Mengenai pihak yang terlibat, Gaugler [5] membedakan
empat kategori e-bisnis:
1. Business-to-Business
(B2B),
jika
dua
perusahaan
membangun
hubungan
perdagangan;
2. Business-to-,Consumer (B2C), jika perusahaan dan konsumen membentuk hubungan
perdagangan;
3. Business-to-Public (B2P), jika sebuah perusahaan dan administrasi publik melakukan
bisnis; dan
4. Public-to- Consumer (P2C), jika administrasi publik dan konsumen melakukan bisnis.
Dalam keadaan tertentu, lebih dari dua pihak dapat terlibat dalam pengaturan e-bisnis.
Contoh pihak tidak disebutkan di atas adalah :
1. Certification Authoritues (Sertifikasi Otoritas) untuk pembentukan dan pemeliharaan
infrastruktur kunci publik dibutuhkan untuk tanda tangan digital.
2. Trusted Third Parties – Pihak Ketiga yang Terpercaya (seperti jasa notaris, pengacara
atau pengadilan) dalam kasus sengketa hukum antara mitra dagang.
3. Bank atau Perusahaan Kartu Kredit jika sistem pembayaran khusus elektronik
(electronic cash misalnya atau SET [19]) diimplementasikan.
Masing-masing pihak yang terlibat dalam e-commerce mungkin memiliki konsepsi
yang berbeda dari keamanan di suatu EBP. Dalam persyaratan ini bahkan mungkin
bertentangan satu sama lain. Contoh: Di satu sisi pelanggan dari pedagang online ingin
data pribadinya seperti alamat, preferensi belanja, dan nomor kartu kredit yang harus
dijaga kerahasiaannya dan dihapus setelah transaksi benar-benar diselesaikan. Di sisi lain
pedagang online mungkin akan tergoda untuk menggunakan data ini untuk tujuan
pemasaran atau bahkan menjual data pribadi dari pelanggan untuk sebuah perusahaan
pemasaran web untuk meningkatkan pendapatan nya.
2.2.4 Tahapan EBP
Inti tulisan ini terletak dalam suatu proses, untuk menjadi lebih tepat dalam suatu proses
bisnis. Sebuah proses bisnis memiliki awal yang jelas dan berakhir pada kondisi yang
terdiri dari beberapa tugas. Sebuah contoh sederhana adalah penanganan klaim asuransi,
dimana kondisi awal bisa menjadi kecelakaan mobil dan kondisi akhir kedatangan jumlah
tertentu uang di rekening bank. Contoh tugas adalah penciptaan formulir klaim,
persetujuan klaim (baik oleh karyawan asuransi) atau penilaian mobil oleh penilai
eksternal. Kami mendefinisikan proses e-bisnis (EBP) sebagai proses bisnis dalam
konteks e-bisnis. Contoh yang populer adalah pemesanan dan pembayaran buku, CD atau
penerbangan melalui Internet. Sedangkan akuntabilitas merupakan komponen integral
dari pembayaran.
Karena EBP yang heterogen, kita harus menemukan model proses yang cocok untuk
setiap proses dalam e-bisnis. Secara umum sebuah model telah diperkenalkan oleh
Schmid [18] dengan mengidentifikasi tiga fase :
1. Fase informasi, mencoba menemukan mitra, membandingkan mereka, memperjelas
hubungan perdagangan mereka, dan menentukan produk yang akan dipertukarkan.
Tindakan ini tidak mengikat secara hukum.
2. Fase kontrak, memutuskan mitra sesuai dengan kriteria keputusan mereka kemudian
menandatangani kontrak tentang hubungan perdagangan mereka.
3. Akhirnya, fase pembayaran pengiriman dan pelaksanaan pengiriman kemudian
transaksi baru disiapkan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profile Perusahaan
MPKTI1213 adalah perusahaan ritel yang bergerak dibidang jasa penjualan Jam tangan
dan aksesories jam tangan yang berkantor pusat di Jalan Karapitan No.116, Bandung-Jawa
Barat 40261, dengan Presiden direktur Dr. Ing. Moh. Hendayun. M.Kom, Manager Owner
Drs. Agus Iim Suryana,. M.Kom. Perusahaan ini dapat dihubungi pada nomer berikut:
Phone
: (022) 4218088 (hunting system)
Fax
: (022) 318 1382,
Email
: admin@mpkti1213.com
3.2 Analisis Kebutuhan Produk
Produk yang kami pasarkan adalah semua jenis jam tangan, baik dalam segi jenis,
ukuran dan warna. Jenis jam tangan seperti jam pria/wanita, jam tangan kulit, jam tangan
rantai, jam tangan sport, jam tangan karet, dll.
Keunggulan dari produk yang kami tawarkan adalah :
1. Kami lebih mementingkan kepercayaan dan kepuasan konsumen.
2. Adanya diskon harga
3. Adanya notifikasi persetujuan pembelian pada konsumen.
4. Waktu pengririman disesuaikna dengan pos / tiki / jne.
5. Pembayaran terdapat dua pilihan yakni dibayar full 100% atau dilakukan 75% diawal
transaksi pada saat pemesanan dan 25% setelah barang diterima oleh konsumen.
3.3 Analisis Kebutuhan Pasar
1. Analisa Potensi
Pasar Peluang pasar dalam bisnis online sangat prospektif, namun kami harus
pandai-pandai menggunakan strategi yang unik demi menarik pelanggan, karena
untuk peluang pasar penjualan sepatu dan tas banyak sekali. Namun peluang yang
sedikit bias menjadi
keuntungan
yang
besar
jika
kami
dapat
pelayanan yang khusus dan strategi pemasaran yang menarik konsumen.
memberikan
2. Analisa pelanggan (konsumen)
Untuk konsumen sasaran kami adalah remaja dan dewasa. Dan kami berada di
lingkungan kampus yang mahasiswanya terdiri dari ribuan mahasiswa. Ini akan
mempermudahkan dalam proses penjualan, apalagi ditunjang dengan online shop yang
anywahere dan anytime, dapat diakses, pesan dan kami akan mengirimnya.
3. Media Promosi
Media promosi yang kami lakukan dengan melalui social media seperti facebook, twitter,
yahoo, dll. Tidak hanya itu, kami juga melalui community media seperti kaskus, 9gag,
dan sebagainya. Online shop jam tangan bandung akan menggunakan CEO sehingga
akses google dan rank di internet tetap naik.
4. Strategi Pemasaran
Dalam strategi pemasaran, kami menggunakan beberapa model ebusiness yakni:
a) Brokerage : kami akan sebagai perantara antara konsumen dan pihak supplier
melalui online shop (website) di internet.
b) Merchant: kami juga akan menyediakan pembelian dengan eceran atau grosir
sesuai persetujuan pihak suplier.
c) Advertising: periklanan yang kami lakukan dengan sebaik mungkin.
d) Community: melalui komunitas yang sering share baik dalam penjualan barang
seperti kaskus.com.
e) Affiliate: memberikan url link website online melalui blog, YM, Facebook,
Twitter, dll.
3.4 Analisis Kebutuhan Keamanan E-Business MPKTI1213
Secara alami, sistem keamanan e-Business lebih beresiko dibandingkan bisnis tradisional,
oleh karena itu penting untuk melindungi sistem keamanan e-Business dari resiko-resiko
yang ada. Beberapa metode untuk melindungi keamanan e-Business dan menjaga informasi
tetap aman adalah menjaga keamanan fisik serta penyimpanan data, transmisi data, perangkat
lunak, anti-virus, firewall, dan enkripsi.
3.4.1 Keamanan Umum untuk Sistem e-Business
Berbagai bentuk keamanan ada untuk e-Business. Beberapa pedoman keamanan umum
termasuk daerah di keamanan fisik, penyimpanan data, transmisi data, pengembangan,
aplikasi dan sistem administrasi.
3.4.2 Solusi Keamanan
Ketika datang ke solusi keamanan, ada beberapa tujuan utama yang harus dipenuhi.
Tujuan ini adalah data Integritas, Otentikasi Kuat, Dan Privasi.
3.5 Perencanaan Manajemen Proyek
3.5.1 Ruang Lingkup
Perusahaan Ritel Alumni MPKTI1213, yang menjadikan internet berbasis web
memanfaatkan kapabilitas e-Business (e-Business capability) yang meliputi e-intelligence
untuk kepentingan pengumpulan dan pengolahan data yang dipersiapkan untuk para
manajer mengambil keputusan strategis, e-collaboration untuk aplikasi Business to
Business (B2B) antara perusahaan Ritel Alumni MPKTI1213 tersebut dengan para
supliernya, e-communication untuk melayani kebutuhan lingkungan eksternal dan
internal perusahan, e-commerce untuk aplikasi proses perdagangan berbasis online
system, e-payment untuk aplikasi pembayaran, dan e-administration untuk proses aplikasi
internal perusahaan.
Perusahaan Ritel Alumni MPKTI1213, menginginkan pendekatan sistematis yang
menjamin keamanan informasi e-business disajikan baik untuk kepentingan supplier
maupun pelanggan nya. Pendekatan mencakup seluruh infrastruktur informasi pada
perusahaan Ritel Alumni MPKTI1213.
3.6 Tujuan Proyek
Tujuan proyek ini adalah membangun system keamanan website penjualan berkaitan dengan
permasalahan penjualan khususnya strategi pemasaran. Penyelesaian permasalahan
pemesanan barang, transaksi dan pengiriman barang dibuat secara otomatis dengan system.
Dengan demikian akan memberikan kemudahan dan keuntungan baik bagi perusahaan
maupun pelanggan.
3.7 Faktor Penentu Keberhasilan
Berikut ini adalah factor penentu keberhasilan proyek, yaitu:
-
Komitmen dan dukungan dari pihak manajemen
-
Komitmen dan dukungan dari tim proyek
-
Ketersedianya SDM yang sesuai dengan kompetensi masing-masing
-
Kontinuitas pelaksanaan proyek (tanpa adanya interupsi)
-
Disiplin pelaksanaan sesuai dengan rencana kerja proyek
-
Dokumentasi proyek yang baik dan lengkap
-
Tersedianya semua fasilitas pendukung proyek yang sesuai dan memadai
3.8 Keuntungan yang diharapkan
Ada beberapa keuntungan yang diharapkan dari pembangunan website penjualan,
diantaranya adalah:
Dari sisi perusahaan:
-
Lebih muda untuk melihat cash flow keuangan yang berkaitan dengan masalah stok dan
penjualan
-
Lebih mudah melakukan monitoring terhadap proses bisnis perusahaan
-
Dengan strategi yang baik, maka secara otomatis akan meningkatkan produktifitas
perusahaan.
Dari sisi pelanggan:
-
Lebih mudah untuk mengcek laporan pembelian stok yang dibelinya
-
Lebih nyaman, karena system secara otomatis mencetak slip storan dengan semua
perhitungan dan estimasi waktu pengiriman yang telah ditentukan oleh online shop
MPKTI1213 dan perusahan jasa pengiriman yang telah di pilih oleh pelanggan.
3.9 Jadwal Proyek
Untuk mengerjakan proyek pembangunan system kemanan website ini diperlukan waktu 80
Hari kerja (untuk membangun sistem) di tambah 20 hari kerja (maintenance sistem) di
tambah 15 hari (persediaan waktu tambahan jika ada perubahan pekerjaan dan meeting).
Total waktu yang disediakan proyek ini dari mulai pembukaan proyek sampai penutupan
proyek adalah 115 hari kerja. Adapun rincian lengkap kegiatan proyek tersebut, beserta
durasi waktu yang diperlukan sebagai berikut.
Durasi
No
(hari
Deskripsi tugas / Pekerjaan (Task)
Mulai
Selesai
kerja)
1.
Analisis dan design System
9
15-05-2015
29-05-2015
2
15-05-2015
16-05-2015
1
21-05-2015
21-05-2015
1.3 Membuat data flow diagram (DFD) levelled
1
22-05-2015
22-05-2015
1.4 Membuat kamus data
1
23-05-2015
23-05-2015
1.5 Membuat proses spesifikasi
1
26-05-2015
26-05-2015
1.6 Membuat entity relationship diagram (ERD)
1
27-05-2015
27-05-2015
1.7 Dokumentasi analisa & desain system
2
28-05-2012
29-05-2015
2.
7
30-05-2015
09-06-2015
2.1 Membuat design menu aplikasi + form entri
2
30-05-2015
02-06-2015
2.2 Membuat design report + form report
2
03-06-2015
04-05-2015
2.3 Dokumentasi design aplikasi
3
05-06-2015
07-06-2015
3.
55
10-06-2015
27-08-2015
3.1 Programming (Back end & Front End)
50
10-06-2015
20-08-2015
3.2 Dokumentasi Programming (Back end &
5
21-08-2015
27-08-2015
5
21-08-2015
27-08-2015
4.1 Melakukan test terhadap program
2
21-08-2015
22-08-2015
4.2 Memberikan catatan list perbaikan
1
25-08-2015
25-08-2015
4.3 Dokumentasi testing program
2
26-08-2015
27-08-2015
5.
2
28-08-2015
29-08-2015
1
28-08-2015
28-08-2015
1.1 Menganalisis system penjualan dengan
melakukan wawancara kepada pihak yang
ditunjuk
1.2 Membuat statmen of purpose, event list, dan
context diagram
Design Aplikasi
Programing
Front End)
4.
Testing program
Instalasi program
5.1 Setting infrastruktur dan software pendukung
5.2 Instalasi program ke computer user
1
29-08-2015
29-08-2015
6.
2
01-09-2015
02-09-2015
6.1 Melakukan pelatihan kepada user
2
01-09-2015
02-09-2015
7.
Dokumentasi
70
03-05-2015
12-09-2015
7.1 Design spek system
15
30-05-2015
19-06-2015
7.2 Dokumentasi SOP
10
20-06-2015
03-07-2015
7.3 Dokumentasi administrasi proyek
8
04-07-2015
15-07-2015
7.4 User & admin manual + dokumken program
25
22-07-2015
27-08-2015
7.5 Dokumen manajemen proyek
12
28-08-2015
12-09-2015
8.
20
03-09-2015
07-10-2015
8.1 Pemeliharaan & perbaikan system
20
03-09-2015
07-10-2015
9
80
14-05-2015
02-09-2015
80
14-05-2015
02-09-2015
Training user / SDM
Maintenance
Adminstrasi
9.1 Melakukan administrasi proyek &
mendokumentasikannya
3.10
Struktur Organisasi Proyek
Berikut ini adalah struktur organisasi proyek pembangunan system kemanan website
perusahaan MPKTI1213, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan jam tangan
resmi dan aksesoris jam tangan.
Direktur
Dr. Ing. Moch. Hendayun
Project Owner
Drs. Agus Iim Suryana,. M.Kom
Manajer Proyek
Muh. Taher Jufri, ST
System Analyst
Deni Supriadi,
ST
3.11
Desainer
Hendrarini, ST
Programer
Iim Abdurrohim, ST
Tester
Elia Setiana, ST
Dokumentator
Deden, ST
Administrator
Wendiyana, ST
Gambar 7. Struktur Organisasi Proyek
Peran dan Tanggung Jawab
Peran dan tanggung jawab masing-masing personal atau kelompok dengan mengacu pada
form penugasan Tim Proyek (Projeck Team Assesment), sebagai berikut:
Project manager/manajer proyek
-
Membuat rencana kerja proyek
-
Menugaskan pekerjaan ke anggota tim proyek
-
Memonitor jalannya proyek dan kerja tim proyek
-
Bertanggung jawab atas keberhasilan atas eksekusi proyek
-
Memastikan proyek dapat berjalan dengan sukses sesuai dengan jadwal dan ruang
lingkup yang disetujui
-
Mengadakan meeting proyek secara berkala untuk menangani permintaan perubahan
-
Membuat progress report
-
Menjembatani penganalisa system dengan designer sehingga antara hasil analisa
system dan bentuk aplikasi sesuai dengan yang di harapkan
-
Melaporkan setiap kemajuan proyek hasil dan hasil akir proyek kepada pemilil
proyek
-
Membuat dokumentasi manajemen proyek yang dibantu oleh administrator
System Analist/Penganalisis Sistem
-
melakukan analisis system yang akan dibangun dengan cara wawancara dengan pihak
yang ditunjuk
-
membuat statement of purpose
-
membuat konteks diagram
-
membuat DFD level
-
membuat proses specification
-
membuat ERD
-
membuat kamus data
-
melaporkan hasil pekerjaan kepada manajer proyek
-
berdiskusi dengan manajer proyek dengan langkah-langkah yang harus ditempuh
untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan perencanaan manajemen proyek
-
berdiskusi dengan desainer aplikasi untuk menentukan desain aplikasi sesuai dengan
yang di inginkan
-
membuat dokumentasi analisa dan desain system didbantu dokumentator.
Desainer
-
membuat design aplikasi (bentuk menu aplikasi, bentuk form, bentuk report, dll)
-
berdiskusi dengan penganalisis system tentang design aplikasi agar sesuai dengan
yang diharapkan
-
berdiskusi dengan programmer tentang maksud bentuk desain aplikasi yang dibuat
-
membuat dokumentasi desain aplikasi dibantu oleh dokumentator
Programer
-
membuat program aplikasi sesuai dengan hasil analisa & desain yang ditentukan
-
berdiskusi dengan desainer aplikasi dan analisis system agar program yang dibuatnya
sesuai dengan yang telah ditentukan
-
memberi usulan pada desainer dan penganalisa system bila memang diperlukan
-
mengajukan pertanyaan kepada desainer dan analisis system apabila ada hal-hal yang
kurang jelas
-
memperbaiki program berdasarkan hasil investigasi
-
membuat dokumen program dibantu oleh dokumentator
Tester
-
melakukan test terhadap program aplikasi yang telah dibuat
-
membuat list tentang hal-hal yang perlu diperbaiki
-
memberi rekomendasi maupun usulan tentang solusi permasalahan yang dihadapi
-
membuat dokumentasi tentang hasil testing terhadap program administrasi
Dokumentator
-
membuat dokumentasi system (Design Spesifikasi Sistem), berkordinasi dengan
system analist, designer dan programmer
-
membuar dokumentasi SOP, berkordinasi dengan system analist, Counter Part /pihak
yang ditunjuk untuk memberikan keterangan mengenai system yang akan dibangun
-
mendukumentasikan manajemen proyek yang telah dibuat oleh manajer proyek
bersama administrator
-
bekerjasama dengan administrator untuk membuat dokumentasi adminisrasi proyek
Administrator
-
melaksanakan administari proyek dari awal hingga akhir proyek
-
membantu manajer proyek dalam membuat dokumen manajemen proyek
-
mendokumentasi arsip-arsip yang berkaitan dengan administrasi proyek dan
berkodinasi dengan dokumentator
3.12
Manajemen Komunikasi
Perencanaan Komunikasi
Perencanaan komunikasi menjabarkan kebutuhan komuinikasi regular antar anggota tim
yang terlibat dalam pengerjaan proyek pembangunan system keamanan website penjualan.
Komunikasi tidak selalu dilakukan secara formal saja, komunikasi bisa dilakukan secara
terbuka dan informal untuk mefasiliatasi transfer pengetahuan antara semua pihak yang
terlibat untuk komunikasi yang bersifat formal, akan di cantumkan pada lampiran “A:
Communication Plan)” yang menggambarkan komunikasi regular yang dianggap penting
untuk memastikan adanya informasi yang tepat, keterlibatan, dukungan dan manajemen
proyek yang efektif.
Persiapan Pertemuan
-
mendistribusikan agenda meeting, selambat-lambatnya sehari sebelumnya. Pembahasan
topic berdasarkan urutan kepentingan dimulai dengan topic yang mudah dan setiap topic
diberikan alokasi waktu.
-
Mendistribusikan materi meeting, agenda, serta informasi lokasi dan waktu
-
Setiap anggota proyek bertanggung jawab untuk melakukan persiapan, hadir dan
berpartisipasi aktif dalam miting
-
Pemimpin meeting dan fasilitator memastikan meeting dapat berjalan pada jalurnya dan
efektif, sehingga tujuan meeting dapat tercapai.
-
Pemimpin meeting akan menunjuk seorang notulen untuk membuat dokumentasi
meeting dan mendistribusikannya dengan tepat.
-
Meeting paling sedikit membahas topic berikut:
3.13
Kemajuan proyek
Aktivitas yang akan segera dilakasanakan
Pembahasan ulang control perubahan (change review)
Manajemen Perubahan
Dalam perjalanan suatu proyek, hamper selalua ada permintaan perubahan. Untuk
mengantisipasi akan hal tesebut, maka perlu disusun suatu prosedur. Prosedur untuk
mengontrol perubahan dalam suatu proyek sering disebut dengan prosedur control perubahan
(Changes Control Procedure)
Procedure Control Perubahan
-
Setiap modifikasi yang telah disetujui, ataupun perubahan pada jadwal dan biaya proyek
harus mengacu pada prosedur berikut.
-
Pengajuan perubahan dapat berasal dari setiap anggota tim apabila diperlukan, terutama
untuk perubahan yang akan mempengaruhi jadwal dan ruang lingkup kerja.
-
Persetujuan pada form permintaan perubahan / Changes Request Form (CRF)
menunjukan persetujuan terhadap perubahan pada jadwal.
Pengajuan Perubahan
-
Suatu perubahan dapat diajukan ke manejer proyek melalui komunikasi formal (meeting
reguler) ataupun non-formal (melalui bentuk komunikasi lainya)
-
Mengisi form perubahan (CRF) – (lihat lampiran B.1) – untuk diajukan sebagai usulan
perubahan.
-
Catat CRF pada catatan permintaan perubahan – (lihat lampiran B.2).
Monitor Perubahan
-
Apabila form pemintaan perubahan telah disetujui, pekerjaan dapat dimulai.
-
Manajer proyek akan mengubah jadwal proyek atau rencana kerja untuk mengakomodasi
perubahan yang telah disetujui dan mempresentasikannya dalam meeting proyek. Project
manager harus menanda tangani Form permintaan perubahan apabila perubahan telah
diselesaikan.
3.14
Lampiran
Dibuat Oleh
Nama
: Muhammad Taher Jufri, ST
Disetujui Oleh
Nama
: Drs. Agus Iim Suryana,. M.Kom
Jabatan : Manajer Proyek
Jabatan : Project Owner
Tanggal : 25 April 2015
Tanggal :
Lampiran B
1. Form Permintaan Perubahan (Change Request Form)
Formulir Permintaan Perubahan
(Change Request Form)
No. Formulir
:
Nama Proyek
:
Manajer Proyek
:
Bidang
:
Nama Pengusul
:
Tanggal
:
Deskripsi perubahan yang diusulkan / diinginkan
……………………
Usul diterima / tidak?
Bila tidak berikan alasan
……………………
Diajukan oleh
:
Disetujui oleh
:
Tanggal
:
Tanggal
:
2. Catatan Permintaan Prubahan (Changes Request Log)
Daftar Permintaan Perubahan
(Changes Request Log)
Nama Proyek
:
Manajer Proyek
:
Bidang
:
No.
Form
Deskripsi
Permintaan
Nama
Pengusul
Tanggal
Usulan
Tanggal
Persetujuan
Keterangan: Usulan yang didaftarkan pada daftar perubahan adalah usulan yang diterima saja.
Lampiran C
1. Struktur Rincian Pekerjaan (Work Breakdown Structure)
STRUKTUR RINCIAN PEKERJAAN
(WORK BREAKDOWN STRUCTURE)
Nama Proyek
: Pembangunan Sistem Keamnaan Penjualan
Manajer Proyek
: Muhammad Taher Jufri, ST
Bidang
: Teknologi Informasi
No
1.
Deskripsi tugas / Pekerjaan (Task)
Analisis dan design System
1.1 Menganalisis system penjualan dengan melakukan wawancara kepada pihak yang
ditunjuk
1.2 Membuat statmen of purpose, event list, dan context diagram
1.3 Membuat data flow diagram (DFD) levelled
1.4 Membuat kamus data
1.5 Membuat proses spesifikasi
1.6 Membuat entity relationship diagram (ERD)
1.7 Dokumentasi analisa & desain system
2.
Design Aplikasi
2.1 Membuat design menu aplikasi + form entri
2.2 Membuat design report + form report
2.3 Dokumentasi design aplikasi
3.
Programing
3.1 Programming (Back end & Front End)
3.2 Dokumentasi Programming (Back end & Front End)
4.
Testing program
4.1 Melakukan test terhadap program
4.2 Memberikan catatan list perbaikan
4.3 Dokumentasi testing program
5.
Instalasi program
5.1 Setting infrastruktur dan software pendukung
5.2 Instalasi program ke computer user
6.
Training user / SDM
6.1 Melakukan pelatihan kepada user
7.
Dokumentasi
7.1 Design spek system
7.2 Dokumentasi SOP
7.3 Dokumentasi administrasi proyek
7.4 User & admin manual + dokumken program
7.5 Dokumen manajemen proyek
8.
Maintenance
8.1 Pemeliharaan & perbaikan system
9
Adminstrasi
9.1 Melakukan administrasi proyek & mendokumentasikannya
Dibuat Oleh
Disetujui Oleh
Nama : Muhammad Taher Jufri, ST
Jabatan : Manajer Proyek
Tanggal : 25 -04-2015
Nama : Drs. Agus Iim Suryana, M.Kom
Jabatan : Pemilik Proyek
Tanggal :
2. Penugasan Tim Proyek
PENUGASAN TIM PROYEK
(PROJECT TEAM ASSIGNMENT)
Nama Proyek : Pembangunan Sistem Keamnaan Penjualan
Bidang
:
Jabatan / Peranan
Manajer Proyek
Analist System
Tanggung Jawab & Wewenang
Nama
- Membuat rencana kerja proyek
Muh. Taher Jufri, ST
- Menugaskan pekerjaan ke anggota tim proyek
- Memonitor jalannya proyek dan kerja tim
proyek
- Bertanggung jawab atas keberhasilan atas
eksekusi proyek
- Memastikan proyek dapat berjalan dengan
sukses sesuai dengan jadwal dan ruang
lingkup yang disetujui
- Mengadakan meeting proyek secara berkala
untuk menangani permintaan perubahan
- Membuat progress report
- Menjembatani penganalisa system dengan
designer sehingga antara hasil analisa system
dan bentuk aplikasi sesuai dengan yang di
harapkan
- Melaporkan setiap kemajuan proyek hasil dan
hasil akir proyek kepada pemilil proyek
- - Membuat dokumentasi manajemen proyek
yang dibantu oleh administrator
- Melakukan analisis system yang akan Deni Supriadi, ST
dibangun dengan cara wawancara dengan
pihak yang ditunjuk
-
Membuat statement of purpose
-
Membuat konteks diagram
-
Membuat dfd level
-
Membuat proses specification
-
Membuat erd
-
Membuat kamus data
-
Melaporkan hasil pekerjaan kepada manajer
proyek
Berdiskusi dengan manajer proyek dengan
-
langkah-langkah yang harus ditempuh untuk
menyelesaikan
proyek
sesuai
dengan
perencanaan manajemen proyek
Berdiskusi dengan desainer aplikasi untuk
-
menentukan desain aplikasi sesuai dengan
yang di inginkan
Membuat dokumentasi analisa dan desain
-
system didbantu dokumentator.
Designer
-
Membuat design aplikasi (bentuk menu Hendrarini, ST
aplikasi, bentuk form, bentuk report, dll)
-
Berdiskusi
dengan
penganalisis
system
tentang design aplikasi agar sesuai dengan
yang diharapkan
-
Berdiskusi
dengan
programmer
tentang
maksud bentuk desain aplikasi yang dibuat
-
Membuat
dokumentasi
desain
aplikasi
dibantu oleh dokumentator.
Programer
-
membuat program aplikasi sesuai dengan Iim Abdurrohim, ST
hasil analisa & desain yang ditentukan
-
berdiskusi dengan desainer aplikasi dan
analisis system agar program yang dibuatnya
sesuai dengan yang telah ditentukan
-
memberi
usulan
pada
desainer
dan
penganalisa system bila memang diperlukan
-
mengajukan pertanyaan kepada desainer dan
analisis system apabila ada hal-hal yang
kurang jelas
-
memperbaiki
program
berdasarkan
hasil
investigasi
-
membuat dokumen program dibantu oleh
dokumentator
Tester
-
melakukan test terhadap program aplikasi Elia Setiana, ST
yang telah dibuat
-
membuat list tentang hal-hal yang perlu
diperbaiki
-
memberi rekomendasi maupun usulan tentang
solusi permasalahan yang dihadapi
-
membuat dokumentasi tentang hasil testing
terhadap program administrasi
Dokumentator
-
membuat
(Design Deden Komaludin,
ST
berkordinasi dengan
dokumentasi
Spesifikasi
Sistem),
system
system analist, designer dan programmer
-
membuar dokumentasi SOP, berkordinasi
dengan system analist, Counter Part /pihak
yang ditunjuk untuk memberikan keterangan
mengenai system yang akan dibangun
-
mendukumentasikan manajemen proyek yang
telah dibuat oleh manajer proyek bersama
administrator
-
bekerjasama
dengan
administrator
untuk
membuat dokumentasi adminisrasi proyek
Administrator
-
melaksanakan administari proyek dari awal Wendiyana, ST
hingga akhir proyek
-
membantu manajer proyek dalam membuat
dokumen manajemen proyek
-
mendokumentasi arsip-arsip yang berkaitan
dengan administrasi proyek dan berkodinasi
dengan dokumentator
Dibuat Oleh
Disetujui Oleh
Nama : Muhammad Taher Jufri, ST
Jabatan : Manajer Proyek
Tanggal : 25 -08-2015
Nama : Drs. Agus Iim Suryana, M.Kom
Jabatan : Pemilik Proyek
Tanggal :
3. Jadwal Proyek (Project Schedule)
JADWAL PROYEK
Nama Proyek
: Pembangunan Sistem informasi jual beli berbasis resiko
Manajer Proyek
: Muhammad Taher Jufri, ST
Bidang
: Teknologi Informasi
Dibuat Oleh
: Muhammad Taher Jufri, ST
Tanggal
: 25-08-2015
Durasi
No
Deskripsi tugas / Pekerjaan (Task)
(hari
Mulai
Selesai
Predecessor
kerja)
1.
Analisis dan design System
9
15-05-2015
29-05-2015
1.1
Menganalisis system penjualan dengan
2
15-05-2015
16-05-2015
---
1
21-05-2015
21-05-2015
1.1
melakukan wawancara kepada pihak yang
ditunjuk
1.2
Membuat statmen of purpose, event list, dan
context diagram
1.3
Membuat data flow diagram (DFD) levelled
1
22-05-2015
22-05-2015
1.2
1.4
Membuat kamus data
1
23-05-2015
23-05-2015
1.3
1.5
Membuat proses spesifikasi
1
26-05-2015
26-05-2015
1.4
1.6
Membuat entity relationship diagram (ERD)
1
27-05-2015
27-05-2015
1.5
1.7
Dokumentasi analisa & desain system
2
28-05-2012
29-05-2015
1.6
2.
Design Aplikasi
7
30-05-2015
09-06-2015
2.1
Membuat design menu aplikasi + form entri
2
30-05-2015
02-06-2015
1.7
2.2
Membuat design report + form report
2
03-06-2015
04-05-2015
2.1
2.3
Dokumentasi design aplikasi
3
05-06-2015
07-06-2015
2.2
3.
Programing
55
10-06-2015
27-08-2015
3.1
Programming (Back end & Front End)
50
10-06-2015
20-08-2015
2.3
3.2
Dokumentasi Programming (Back end &
5
21-08-2015
27-08-2015
3.1
Front End)
4.
Testing program
5
21-08-2015
27-08-2015
4.1
Melakukan test terhadap program
2
21-08-2015
22-08-2015
3.2
4.2
Memberikan catatan list perbaikan
1
25-08-2015
25-08-2015
4.1
4.3
Dokumentasi testing program
2
26-08-2015
27-08-2015
4.2
5.
Instalasi program
2
28-08-2015
29-08-2015
5.1
Setting infrastruktur dan software pendukung
1
28-08-2015
28-08-2015
4.3
5.2
Instalasi program ke computer user
1
29-08-2015
29-08-2015
5.1
6.
Training user / SDM
2
01-09-2015
02-09-2015
6.1
Melakukan pelatihan kepada user
2
01-09-2015
02-09-2015
7.
Dokumentasi
70
03-05-2015
12-09-2015
7.1
Design spek system
15
30-05-2015
19-06-2015
6.1
7.2
Dokumentasi SOP
10
20-06-2015
03-07-2015
7.1
7.3
Dokumentasi administrasi proyek
8
04-07-2015
15-07-2015
7.2
7.4
User & admin manual + dokumken program
25
22-07-2015
27-08-2015
7.3
7.5
Dokumen manajemen proyek
12
28-08-2015
12-09-2015
7.4
8.
Maintenance
20
03-09-2015
07-10-2015
8.1
Pemeliharaan & perbaikan system
20
03-09-2015
07-10-2015
9
Adminstrasi
80
14-05-2015
02-09-2015
9.1
Melakukan administrasi proyek &
80
14-05-2015
02-09-2015
5.2
6.1
---
mendokumentasikannya
Dibuat Oleh
Disetujui Oleh
Nama : Muhammad Taher Jufri, ST
Jabatan : Manajer Proyek
Tanggal :
Nama : Drs. Agus Iim Suryana, M.Kom
Jabatan : Pemilik Proyek
Tanggal :
4. Rencana Anggaran Biaya
RENCANA ANGGARAN BERLANJA (RAB) PROYEK
Nama Proyek
:
Manajer Proyek
: Muhammad Taher Jufri, ST
Bidang
: Teknologi Informasi
Dibuat Oleh
: Muhammad Taher Jufri, ST
Tanggal
: 25-04-2015
Waktu
No
Deskripsi tugas / Pekerjaan
Tenaga
(Task)
Kerja
(hari)
Tarif
Jumlah
Biaya
Biaya
Total
Tenaga
Tenaga
Tenaga
Lain-
Per
Kerja
Kerja
Kerja
Lain
Task
1.
Analisis dan design System
9
@400rb
1
@3,6jt
@3,6jt
1.1
Menganalisis system penjualan
2
@400rb
1
@800rb
@800rb
1
@400rb
1
@400rb
@400rb
1
@400rb
1
@400rb
@400rb
dengan melakukan wawancara
kepada pihak yang ditunjuk
1.2
Membuat statmen of purpose,
event list, dan context diagram
1.3
Membuat data flow diagram
(DFD) levelled
1.4
Membuat kamus data
1
@400rb
1
@400rb
@400rb
1.5
Membuat proses spesifikasi
1
@400rb
1
@400rb
@400rb
1.6
Membuat entity relationship
1
@400rb
1
@400rb
@400rb
2
@400rb
1
@800rb
@800rb
diagram (ERD)
1.7
Dokumentasi analisa & desain
system
2.
Design Aplikasi
7
@300rb
1
@2,1jt
@2,1jt
2.1
Membuat design menu aplikasi
2
@300rb
1
@600rb
@600rb
2
@300rb
1
@600rb
@600rb
+ form entri
2.2
Membuat design report + form
report
2.3
Dokumentasi design aplikasi
3
@300rb
1
@900rb
@900rb
3.
Programing
55
@100rb
4
@22jt
@22jt
3.1
Programming (Back end &
50
@100rb
4
@20jt
@20jt
5
@100rb
4
@20jt
@20jt
Front End)
3.2
Dokumentasi Programming
(Back end & Front End)
4.
Testing program
5
@100rb
4
@2jt
@2jt
4.1
Melakukan test terhadap
2
@200rb
2
@800rb
@800rb
1
@200rb
2
@400rb
@400rb
@800rb
@800rb
program
4.2
Memberikan catatan list
perbaikan
4.3
Dokumentasi testing program
2
@200rb
2
5.
Instalasi program
2
@200rb
4
@1,6jt
@1,6jt
5.1
Setting infrastruktur dan
1
@200rb
4
@800rb
@800rb
1
@200rb
4
@800rb
@800rb
software pendukung
5.2
Instalasi program ke computer
user
6.
Training user / SDM
2
@200rb
3
@1,2jt
@1,2jt
6.1
Melakukan pelatihan kepada
2
@200rb
3
@1,2jt
@1,2jt
user
7.
Dokumentasi
70
@100rb
1
@7jt
@7jt
7.1
Design spek system
15
@100rb
1
@1,5jt
@1,5jt
7.2
Dokumentasi SOP
10
@100rb
1
@1jt
@1jt
7.3
Dokumentasi administrasi
8
@100rb
1
@800rb
@800rb
25
@100rb
1
@2,5jt
@2,5jt
proyek
7.4
User & admin manual +
dokumken program
7.5
Dokumen manajemen proyek
12
@100rb
1
@1,2jt
@1,2jt
8.
Maintenance
20
@100rb
1
@2jt
@2jt
8.1
Pemeliharaan & perbaikan
20
@100rb
1
@2jt
@2jt
system
9
Adminstrasi
80
@75rb
1
@6jt
@6jt
9.1
Melakukan administrasi proyek
80
@75rb
1
@6jt
@6jt
& mendokumentasikannya
Lain-lain
Biaya bahan & percetakan
1,6jt
Dokumentasi
Perubahan analisa (bila perlu)
3
@400rb
1
@1,2jt
@1,2jt
Perubahan bentuk desain (bila perlu)
3
@300rb
1
@900rb
@900rb
Penambahan program (bila perlu)
7
@100rb
4
@2,8jt
@2,8jt
Biaya cadangan operasional
@3jt
@3jt
Biaya cadangan tak terduga
@3jt
@3jt
Biaya infrastruktur
@15jt
@15jt
@22,6jt
@22,6jt
Sub Total
Perencanaan Total
113
2,475
8
@52,4jt
Rp. 75.000.000,- (Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah)
Dibuat Oleh
Disetujui Oleh
Nama : Muhammad Taher Jufri, ST
Jabatan : Manajer Proyek
Tanggal : 25 -04-2015
Nama : Drs. Agus Iim Suryana, M.Kom
Jabatan : Pemilik Proyek
Tanggal : 25 -04-2015
DAFTAR PUSTAKA
Konstantin Knorr Susanne Röhrig, Security Requirement of E-Business Process, 2000
Jim Cox - Social Affairs Division, Intelligence: Definitions, Concepts and Governance, 2009
Dhema Yunautama, OMG IT & Management Consultan, 2008
Dan beberapa Jurnal tentang topic yang dibahas sebagai studi literatur, seperti dibawah ini:
-
http://mitarosidha.blogspot.com/2011/12/sistem-keamanan-dalam-e-bisnis.html
https://udoseino.wordpress.com/2012/09/23/internet-banking-security-requirement/
http://nisa11019.blogspot.com/2012/12/e-business-dan-e-commerce.html
https://www.academia.edu/9480998/Electronic_Business
http://artikel-teknologi-informasi.blogspot.com/2012/11/komponen-enterprisearchitecture_5.html
https://www.nsa.gov/about/_files/cryptologic_heritage/publications/misc/elint.pdf
http://www.brown.edu/academics/education-alliance/sites/brown.edu.academics.educationalliance/files/publications/elec-collab.pdf
http://knowledgeway.org/living/communications/homepage.html
PERENCANAAN PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN
BERBASIS WEBSITE
STUDI KASUS: PERUSAHAAN RETAIL MPKTI1213
Untuk memenuhi syarat kelulusan matakuliah
Manajemen Proyek Keamanan Teknologi Informasi
Dosen: Drs. Agus Iim Suryana, M.Kom
Oleh:
Muhammad Taher Jufri, ST
L.25.012.0012
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKOLOGI INFORMATIKA
UNIVERSITAS LANGLANGNUANA
BANDUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam ekonomi baru, informasi sangat penting baik sebagai input maupun output. Oleh
karena itu keamanan manajemen informasi mendapat prioritas tinggi. Internet, merupakan
media utama untuk melakukan Electronic Business (E-Business) di desain dengan media
terbuka tidak aman. karena tujuan awal pembangunan internet bukan untuk tujuan komersial,
tidak dirancang untuk menangani transaksi aman. Perusahaan Ritel Alumni MPKTI1213,
yang menjadikan internet berbasis web memanfaatkan kapabilitas e-Business (e-Business
capability) yang meliputi e-intelligence untuk kepentingan pengumpulan dan pengolahan
data yang dipersiapkan untuk para manajer mengambil keputusan strategis, e-collaboration
untuk aplikasi Business to Business (B2B) antara perusahaan Ritel Alumni MPKTI1213
tersebut dengan para supliernya, e-communication untuk melayani kebutuhan lingkungan
eksternal dan internal perusahan, e-commerce untuk aplikasi proses perdagangan berbasis
online system, e-payment untuk aplikasi pembayaran, dan e-administration untuk proses
aplikasi internal perusahaan.
Perusahaan Ritel Alumni MPKTI1213, menginginkan pendekatan sistematis yang
menjamin keamanan informasi e-business disajikan baik untuk kepentingan supplier maupun
pelanggan nya. Pendekatan mencakup seluruh infrastruktur informasi pada perusahaan Ritel
Alumni MPKTI1213.
1.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk melakukan analisis kebutuhan keamanan e-business dari Perusahaan Ritel
Alumni MPKTI1213.
2. Untuk menentukan langkah – langkah yang harus dilakukan yang meliputi pekerjaan
utama, sub-pekerjaan, tenaga kerja yang dibutuhkan, waktu yang digunakan, dana yang
harus dipersiapkan. Langkah-langkah di susun secara terstruktur sesuai kebutuhan
penyelesaian proyek dan merupakan bagian dari perencanaan penyelesaian proyek
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana melakukan analisis kebutuhan keamanan e-business dari Perusahaan Ritel
Alumni MPKTI1213.
2. Bagaimana menentukan langkah – langkah yang harus dilakukan yang meliputi
pekerjaan utama, sub-pekerjaan, tenaga kerja yang dibutuhkan, waktu yang digunakan,
dana yang harus dipersiapkan. Langkah-langkah di susun secara terstruktur sesuai
kebutuhan penyelesaian proyek dan merupakan bagian dari perencanaan penyelesaian
proyek.
1.4 Metodologi Penelitian
Untuk mendukung penelitian ini, peneliti mendapatkan data berdasarkan studi literature dari
beberapa jurnal yang membahas mengenai analisa kebutuhan keamanan e-business dan
langkah-langkah penyelesalian proyek
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 E-Business Capability
2.1.1 E-Business
E-Business Capability
E-Intelligence
E-Collaboration
E-Communication
E-Commerce
E-Payment
E- Administration
Gambar 1. E-Business Capability
E-Business atau Electronic business dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang
berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang
dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi,
dan salah satu aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal,
melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan
usaha. Secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi.
Pada masa sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar melalui teknologi berbasis web
memanfaatkan jasa internet. Terminologi ini pertama kali dikemukakan oleh Lou
Gerstner, CEO dari IBM.
Sedangkan Capability adalah kapabilitas yang artinya adalah kemampuan
melakukan sesuatu.
Jadi dapat disimpulkan E-Business Capability adalah Aktifitas bisnis yang
dikerjakan dengan memanfaatkan internet sebagai media komunikasi dan transaksi yang
memiliki kemampuan meliputi e-intelligence untuk kepentingan pengumpulan dan
pengolahan data yang dipersiapkan untuk para manajer mengambil keputusan strategis, ecollaboration untuk aplikasi Business to Business (B2B) antara perusahaan Ritel Alumni
MPKTI1213 tersebut dengan para supliernya, e-communication untuk melayani
kebutuhan lingkungan eksternal dan internal perusahan, e-commerce untuk aplikasi
proses perdagangan berbasis online system, e-payment untuk aplikasi pembayaran, dan eadministration untuk proses aplikasi internal perusahaan.
2.1.2 E-Intelligence
E-intelligence adalah kemampuan dalam memperoleh parameter seperti melihat peluang
pasar dan penanggulangan dari berbagai ancaman yang dapat berpengaruh terhadap
proses bisnis
Produk intelijen adalah jantung dari proses kecerdasan, dan memberikan nilai tambahnya
intelijen.
Jim Cox (2009) Para pengambil keputusan perlu tahu apa yang mungkin akan terjadi dan
mereka perlu tahu itu dengan cara yang relevan dengan keputusan yang diambil dalam
waktu untuk bertindak, setelah keputusan dibuat. Oleh karena itu kecerdasan benar perlu
untuk memberikan penilaian yang relevan dan ditindaklanjuti probabilitas. Jika salah satu
dari karakteristik ini tidak ada, produk intelijen tidak benar; itu hanyalah informasi.
Gambar 2 menggambarkan produk intelijen benar pada inti dari proses kecerdasan,
dengan tiga karakteristik penting yang - penilaian probabilitas, relevansi dan actionability
- sekitarnya.
Gambar. 2 The True Intelligence Product
Produk intelijen tidak berevolusi sembarangan. Muncul sebagai hasil dari proses
disiplin, berulang dan terus-menerus mengidentifikasi kebutuhan, mengumpulkan
informasi, menganalisis informasi itu dan menyebarkan produk kepada mereka yang
membutuhkannya. Ini, singkatnya, adalah siklus intelijen.
2.1.3 E-Collaboration
Gambar.3 E-Collaboration
E-collaboration didefinisikan sebagai kolaborasi menggunakan teknologi elektronik
antara individu-individu yang berbeda untuk menyelesaikan tugas bersama (Kock &
D’Arcy, 2002, 2001).
2.1.4 E- Communication
Gambar.4 E-Communication
Internet dan elektronik komunikasi (juga disebut komputer dimediasi komunikasi, atau
CMC) tidak hanya berarti alat-alat baru untuk komunikasi; itu berarti cara-cara baru
untuk berkomunikasi. Hari ini organisasi Anda berinteraksi dengan berbagai
konstituennya berbeda - karyawan, anggota dewan, pelanggan, mitra dan lain-lain tergantung pada sifat dari pesan, tujuan Anda mencoba untuk mencapai dan kekuatan
(dan kelemahan) dari media yang tersedia - telepon, voice mail, mesin faks, cetak, dll
Komunikasi elektronik menambahkan saluran baru yang kuat yang tidak hanya akan
mengubah cara kita menggunakanya, tetapi akan menciptakan cara-cara yang sama sekali
baru untuk berinteraksi. Sebagai contoh:
Komunikasi elektronik memungkinkan kita menggabungkan berbagai media yang teks, grafik suara, video, dll - dalam satu pesan. Yang dapat mengakibatkan komunikasi
jauh lebih bermakna disesuaikan dengan sifat audiens tertentu. Berbeda dengan
penyiaran, narrowcasting mencerminkan kemampuan untuk mengembangkan berbagai
komunikasi untuk himpunan bagian dari pasar atau konstituen.
Komunikasi elektronik interaktif. Ini melibatkan penonton dalam aktif, komunikasi
dua arah. Untuk itu dibutuhkan cara baru berpikir tentang naskah iklan dan penanganan
public relations. Membayar-off, bagaimanapun, adalah penonton dipilih sendiri, terlibat
dan aktif berpartisipasi dalam proses komunikasi.
2.1.5 E-Commerce
Pengertian E-Commerce atau definisi e-commerce adalah kegiatan komersial dengan
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik
seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat
melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen
inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang
berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM
(supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online
marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data
elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
2.1.6 E-Payment
E-payment adalah sistem pembayaran yang menggunakan fasilitas internet sebagai sarana
perantara. Saat ini banyak start up yang memfasilitasi pihak penjual dan pembeli dengan
memberikan jaminan keamanan transaksi e-commerce. Untuk menjamin keamanan
transaksi tersebut, start up yang menjadi perantara akan bekerja sama dengan sejumlah
lembaga perbankan untuk mulai memfasilitasi e-payment secara aman, cepat dan praktis.
2.1.7 E-Administration
E-Administrasi adalah sama dengan e-government, yakni pemanfaatan teknologi
informasi (seperti internet, telpon dan satelit) dan sistem informasi oleh Organisasim
Lembaga, Institusi pemerintah untuk meningkatkan kinerja bisnis dalam hubungannya
dengan masyarakat, komunitas bisnis, dan kelompok terkait lainnya.
2.2 Studi Literatur
Dalam beberapa tahun terakhir, baik individu maupun perusahaan telah mulai melakukan
kegiatan bisnis melalui jaringan komputer, terutama internet. Perkembangan ini umumnya
disebut dengan bisnis elektronik (e-business). Zwass [22] mendefinisikan e-bisnis sebagai
hubungan bisnis, yang memanfaatkan media elektronik. Salah satu karakteristik utamanya
adalah bahwa mitra tidak perlu harus mengenal satu sama lain sebelum mereka melakukan
interaksi bisnis mereka [15].
Meskipun memiliki kesempatan penggunaan yang sangat luas, namun e-bisnis tidak
dapat berkembang secara maksimal – salah satu kendala yang paling penting adalah
kurangnya langkah-langkah keamanan yang memadai serta kesulitan untuk menentukan
persyaratan keamanannya.
Secara umum kebutuhan keamanan pada proses e-bisnis tergantung dari tiga faktor (dimensi)
yang berbeda, yaitu :
1. Tujuan keamanan;
2. Tempat dan pihak yang terlibat dalam EBP, dan;
3. Fase (tahapan) yang ditempuh dalam proses e-bisnis.
2.2.1 Dimensi Framework
Pada kerangka kerja berikut masing-masing dimensi terdiri dari elemen
pendukungnya, misalnya fase dimensi terdiri dari empat elemen, salah satu unsur adalah
fase negosiasi. Tujuan dari bagian ini adalah untuk menggambarkan dimensi utama dari
kerangka kerja untuk mengidentifikasi unsur-unsur yang relevan dari setiap dimensi.
Kerangka tersebut dirancang untuk menjadi terbuka, yaitu dapat disesuaikan
dengan cara menambahkan atau menghapus dimensi dan / atau elemen tertentu.
Gambar 5. Dimensi kerangka diatur dalam matriks
Gambar 5 menggambarkan ide dimensi untuk analisis kebutuhan keamanan. Kerangka kerja ini
memungkinkan untuk melakukan analisis terhadap struktur keamanan dalam EBP dan setiap
matriks dapat digunakan untuk menggambarkan dimensi yang berbeda. Langkah-langkah
keamanan dapat diatur di dalam matriks ini sesuai dengan persyaratan kebuthan keamanan yang
akan dikembangkan dalam suatu institusi/organisasi.
2.2.2 Tujuan Keamanan
Tujuan keamanan adalah sesuatu yang memberikan kontribusi terhadap keamanan
dimana sistem atau produk diarahkan untuk mencapainya [1]. Istilah tujuan keamanan
semestinya tidak dicampuradukkan dengan istilah layanan keamanan. Definisi keduanya
dapat bedakan bahwa tujuan keamanan [20] sebagai “pengolahan atau layanan
komunikasi yang disediakan oleh sistem untuk memberikan jenis perlindungan tertentu
terhadap sumber daya sistem” atau dengan lebih menekankan pada komunikasi [8].
Sedangkan layanan kemananan merupakan “layanan, yang disediakan oleh lapisan
berkomunikasi sistem terbuka, yang menjamin keamanan yang memadai dari sistem atau
transfer data”. Oleh karena itu, tujuan keamanan adalah tujuan yang akan dicapai,
sedangkan layanan keamanan adalah sarana dan jasa untuk mencapai tujuan tersebut.
Secara umum, ketika berbicara tentang keamanan data, berarti ada tiga tujuan keamanan
yang harus dicapai, yaitu :
-
Confidentiality (Kerahasiaan): menggambarkan keadaan di mana data dilindungi
dari pengungkapan yang tidak sah, misalnya hilangnya kerahasiaan terjadi ketika isi
komunikasi atau file diungkapkan.
-
Integrity (Integritas): berarti bahwa data tersebut belum diubah atau dihancurkan,
yang bisa dilakukan sengaja (kesalahan transmisi misalnya) atau dengan niat jahat
(misalnya sabotase).
-
Availability (Ketersediaan): mengacu pada fakta bahwa orang-orang yang berwenang
dapat mengakses data dan sistem dalam suatu jangka waktu yang tepat. Alasan
hilangnya ketersediaan mungkin serangan atau ketidakstabilan system.
Sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan e-bisnis dengan semua aspek hukumnya, tujuan
keamanan ditambahkan dengan identifikasi baru, yaitu Akuntabilitas (Accountability).
-
Accountability (Akuntabilitas): jika akuntabilitas sistem dijamin, para peserta suatu
kegiatan komunikasi dapat yakin bahwa pasangan komunikasi mereka adalah salah
satu ia diklaimnya. Dengan demikian, para mitra komunikasi dapat bertanggung
jawab atas tindakan mereka.
Jika
diperhatikan
keempat
tujuan
tersebut
memiliki
wilayah
yang
berbeda.
Confidentiality (kerahasiaan) dan Integrity (integritas) terfokus dan berada dalam wilayah
data, misalnya : bit tunggal, paket data dalam lingkungan protokol, entri data base, atau
dokumen dari program pengolah kata. Sedangkan Avaliability (ketersediaan) fokusnya
terkait dengan sistem komputer dan sistem sekunder dari sistem data. Sementara
Accountability (akuntabilitas) berada pada wilayah saat pengguna melakukan koneksi
(hubungan) dengan data yang diakses.
Selain empat tujuan tersebut di atas, yang lain telah diidentifikasi – seperti
Unobservability (tidak dapat diobesrvasi) dan Authenticity (keaslian) untuk nama hanya
beberapa. Meskipun demikian, pilihan bukanlah satu acak, karena semua tujuan
keamanan dapat digambarkan dalam bentuk tiga klasik. Unobservability, misalnya, dapat
dianggap sebagai kerahasiaan mengenai situasi komunikasi, sedangkan akuntabilitas
dapat dinyatakan sebagai integritas data mendefinisikan pengirim atau penerima
komunikasi. Karena pentingnya tinggi untuk e-bisnis, Akuntabilitas termasuk dalam
daftar tujuan keamanan. Sebuah alasan untuk membatasi kerangka kerja untuk empat
tujuan adalah untuk menjaga granularitas pada tingkat yang dapat dikelola.
Dalam penelitian ini,
penulis mendefinisikan mekanisme keamanan (atau security
measures – langkah-langkah keamanan) sebagai perangkat lunak, perangkat keras,
prosedur organisasi, protokol, atau algoritma, yang digunakan untuk meningkatkan
tingkat satu atau lebih tujuan keamanan. Misalnya, Tanda tangan digital digunakan untuk
Akuntabilitas (Accountability) dan Integritas (Integrity), sedangkan ruang server backup
adalah ukuran untuk meningkatkan ketersediaan (Availability). Persyaratan keamanan
dari EBP mengungkapkan pentingnya tujuan keamanan yang berbeda, misalnya
kebutuhan untuk kerahasiaan mungkin tinggi dalam satu pengaturan, sementara
ketersediaan akan dinilai tinggi di tempat lain.
2.2.3 Pihak-Pihak yang terlibat
Electronic commerce (e-commerce) adalah bagian dari bisnis elektronik (eBusiness).
Sementara e-bisnis berfokus pada dukungan bisnis antara dua atau lebih pasangan
melalui teknologi informasi (TI) dengan tujuan keseluruhan untuk meningkatkan efisiensi
proses bisnis yang mendasari, e-commerce hanya sekitar hubungan perdagangan dengan
menggunakan dukungan TI [2]. Mengenai pihak yang terlibat, Gaugler [5] membedakan
empat kategori e-bisnis:
1. Business-to-Business
(B2B),
jika
dua
perusahaan
membangun
hubungan
perdagangan;
2. Business-to-,Consumer (B2C), jika perusahaan dan konsumen membentuk hubungan
perdagangan;
3. Business-to-Public (B2P), jika sebuah perusahaan dan administrasi publik melakukan
bisnis; dan
4. Public-to- Consumer (P2C), jika administrasi publik dan konsumen melakukan bisnis.
Dalam keadaan tertentu, lebih dari dua pihak dapat terlibat dalam pengaturan e-bisnis.
Contoh pihak tidak disebutkan di atas adalah :
1. Certification Authoritues (Sertifikasi Otoritas) untuk pembentukan dan pemeliharaan
infrastruktur kunci publik dibutuhkan untuk tanda tangan digital.
2. Trusted Third Parties – Pihak Ketiga yang Terpercaya (seperti jasa notaris, pengacara
atau pengadilan) dalam kasus sengketa hukum antara mitra dagang.
3. Bank atau Perusahaan Kartu Kredit jika sistem pembayaran khusus elektronik
(electronic cash misalnya atau SET [19]) diimplementasikan.
Masing-masing pihak yang terlibat dalam e-commerce mungkin memiliki konsepsi
yang berbeda dari keamanan di suatu EBP. Dalam persyaratan ini bahkan mungkin
bertentangan satu sama lain. Contoh: Di satu sisi pelanggan dari pedagang online ingin
data pribadinya seperti alamat, preferensi belanja, dan nomor kartu kredit yang harus
dijaga kerahasiaannya dan dihapus setelah transaksi benar-benar diselesaikan. Di sisi lain
pedagang online mungkin akan tergoda untuk menggunakan data ini untuk tujuan
pemasaran atau bahkan menjual data pribadi dari pelanggan untuk sebuah perusahaan
pemasaran web untuk meningkatkan pendapatan nya.
2.2.4 Tahapan EBP
Inti tulisan ini terletak dalam suatu proses, untuk menjadi lebih tepat dalam suatu proses
bisnis. Sebuah proses bisnis memiliki awal yang jelas dan berakhir pada kondisi yang
terdiri dari beberapa tugas. Sebuah contoh sederhana adalah penanganan klaim asuransi,
dimana kondisi awal bisa menjadi kecelakaan mobil dan kondisi akhir kedatangan jumlah
tertentu uang di rekening bank. Contoh tugas adalah penciptaan formulir klaim,
persetujuan klaim (baik oleh karyawan asuransi) atau penilaian mobil oleh penilai
eksternal. Kami mendefinisikan proses e-bisnis (EBP) sebagai proses bisnis dalam
konteks e-bisnis. Contoh yang populer adalah pemesanan dan pembayaran buku, CD atau
penerbangan melalui Internet. Sedangkan akuntabilitas merupakan komponen integral
dari pembayaran.
Karena EBP yang heterogen, kita harus menemukan model proses yang cocok untuk
setiap proses dalam e-bisnis. Secara umum sebuah model telah diperkenalkan oleh
Schmid [18] dengan mengidentifikasi tiga fase :
1. Fase informasi, mencoba menemukan mitra, membandingkan mereka, memperjelas
hubungan perdagangan mereka, dan menentukan produk yang akan dipertukarkan.
Tindakan ini tidak mengikat secara hukum.
2. Fase kontrak, memutuskan mitra sesuai dengan kriteria keputusan mereka kemudian
menandatangani kontrak tentang hubungan perdagangan mereka.
3. Akhirnya, fase pembayaran pengiriman dan pelaksanaan pengiriman kemudian
transaksi baru disiapkan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profile Perusahaan
MPKTI1213 adalah perusahaan ritel yang bergerak dibidang jasa penjualan Jam tangan
dan aksesories jam tangan yang berkantor pusat di Jalan Karapitan No.116, Bandung-Jawa
Barat 40261, dengan Presiden direktur Dr. Ing. Moh. Hendayun. M.Kom, Manager Owner
Drs. Agus Iim Suryana,. M.Kom. Perusahaan ini dapat dihubungi pada nomer berikut:
Phone
: (022) 4218088 (hunting system)
Fax
: (022) 318 1382,
: admin@mpkti1213.com
3.2 Analisis Kebutuhan Produk
Produk yang kami pasarkan adalah semua jenis jam tangan, baik dalam segi jenis,
ukuran dan warna. Jenis jam tangan seperti jam pria/wanita, jam tangan kulit, jam tangan
rantai, jam tangan sport, jam tangan karet, dll.
Keunggulan dari produk yang kami tawarkan adalah :
1. Kami lebih mementingkan kepercayaan dan kepuasan konsumen.
2. Adanya diskon harga
3. Adanya notifikasi persetujuan pembelian pada konsumen.
4. Waktu pengririman disesuaikna dengan pos / tiki / jne.
5. Pembayaran terdapat dua pilihan yakni dibayar full 100% atau dilakukan 75% diawal
transaksi pada saat pemesanan dan 25% setelah barang diterima oleh konsumen.
3.3 Analisis Kebutuhan Pasar
1. Analisa Potensi
Pasar Peluang pasar dalam bisnis online sangat prospektif, namun kami harus
pandai-pandai menggunakan strategi yang unik demi menarik pelanggan, karena
untuk peluang pasar penjualan sepatu dan tas banyak sekali. Namun peluang yang
sedikit bias menjadi
keuntungan
yang
besar
jika
kami
dapat
pelayanan yang khusus dan strategi pemasaran yang menarik konsumen.
memberikan
2. Analisa pelanggan (konsumen)
Untuk konsumen sasaran kami adalah remaja dan dewasa. Dan kami berada di
lingkungan kampus yang mahasiswanya terdiri dari ribuan mahasiswa. Ini akan
mempermudahkan dalam proses penjualan, apalagi ditunjang dengan online shop yang
anywahere dan anytime, dapat diakses, pesan dan kami akan mengirimnya.
3. Media Promosi
Media promosi yang kami lakukan dengan melalui social media seperti facebook, twitter,
yahoo, dll. Tidak hanya itu, kami juga melalui community media seperti kaskus, 9gag,
dan sebagainya. Online shop jam tangan bandung akan menggunakan CEO sehingga
akses google dan rank di internet tetap naik.
4. Strategi Pemasaran
Dalam strategi pemasaran, kami menggunakan beberapa model ebusiness yakni:
a) Brokerage : kami akan sebagai perantara antara konsumen dan pihak supplier
melalui online shop (website) di internet.
b) Merchant: kami juga akan menyediakan pembelian dengan eceran atau grosir
sesuai persetujuan pihak suplier.
c) Advertising: periklanan yang kami lakukan dengan sebaik mungkin.
d) Community: melalui komunitas yang sering share baik dalam penjualan barang
seperti kaskus.com.
e) Affiliate: memberikan url link website online melalui blog, YM, Facebook,
Twitter, dll.
3.4 Analisis Kebutuhan Keamanan E-Business MPKTI1213
Secara alami, sistem keamanan e-Business lebih beresiko dibandingkan bisnis tradisional,
oleh karena itu penting untuk melindungi sistem keamanan e-Business dari resiko-resiko
yang ada. Beberapa metode untuk melindungi keamanan e-Business dan menjaga informasi
tetap aman adalah menjaga keamanan fisik serta penyimpanan data, transmisi data, perangkat
lunak, anti-virus, firewall, dan enkripsi.
3.4.1 Keamanan Umum untuk Sistem e-Business
Berbagai bentuk keamanan ada untuk e-Business. Beberapa pedoman keamanan umum
termasuk daerah di keamanan fisik, penyimpanan data, transmisi data, pengembangan,
aplikasi dan sistem administrasi.
3.4.2 Solusi Keamanan
Ketika datang ke solusi keamanan, ada beberapa tujuan utama yang harus dipenuhi.
Tujuan ini adalah data Integritas, Otentikasi Kuat, Dan Privasi.
3.5 Perencanaan Manajemen Proyek
3.5.1 Ruang Lingkup
Perusahaan Ritel Alumni MPKTI1213, yang menjadikan internet berbasis web
memanfaatkan kapabilitas e-Business (e-Business capability) yang meliputi e-intelligence
untuk kepentingan pengumpulan dan pengolahan data yang dipersiapkan untuk para
manajer mengambil keputusan strategis, e-collaboration untuk aplikasi Business to
Business (B2B) antara perusahaan Ritel Alumni MPKTI1213 tersebut dengan para
supliernya, e-communication untuk melayani kebutuhan lingkungan eksternal dan
internal perusahan, e-commerce untuk aplikasi proses perdagangan berbasis online
system, e-payment untuk aplikasi pembayaran, dan e-administration untuk proses aplikasi
internal perusahaan.
Perusahaan Ritel Alumni MPKTI1213, menginginkan pendekatan sistematis yang
menjamin keamanan informasi e-business disajikan baik untuk kepentingan supplier
maupun pelanggan nya. Pendekatan mencakup seluruh infrastruktur informasi pada
perusahaan Ritel Alumni MPKTI1213.
3.6 Tujuan Proyek
Tujuan proyek ini adalah membangun system keamanan website penjualan berkaitan dengan
permasalahan penjualan khususnya strategi pemasaran. Penyelesaian permasalahan
pemesanan barang, transaksi dan pengiriman barang dibuat secara otomatis dengan system.
Dengan demikian akan memberikan kemudahan dan keuntungan baik bagi perusahaan
maupun pelanggan.
3.7 Faktor Penentu Keberhasilan
Berikut ini adalah factor penentu keberhasilan proyek, yaitu:
-
Komitmen dan dukungan dari pihak manajemen
-
Komitmen dan dukungan dari tim proyek
-
Ketersedianya SDM yang sesuai dengan kompetensi masing-masing
-
Kontinuitas pelaksanaan proyek (tanpa adanya interupsi)
-
Disiplin pelaksanaan sesuai dengan rencana kerja proyek
-
Dokumentasi proyek yang baik dan lengkap
-
Tersedianya semua fasilitas pendukung proyek yang sesuai dan memadai
3.8 Keuntungan yang diharapkan
Ada beberapa keuntungan yang diharapkan dari pembangunan website penjualan,
diantaranya adalah:
Dari sisi perusahaan:
-
Lebih muda untuk melihat cash flow keuangan yang berkaitan dengan masalah stok dan
penjualan
-
Lebih mudah melakukan monitoring terhadap proses bisnis perusahaan
-
Dengan strategi yang baik, maka secara otomatis akan meningkatkan produktifitas
perusahaan.
Dari sisi pelanggan:
-
Lebih mudah untuk mengcek laporan pembelian stok yang dibelinya
-
Lebih nyaman, karena system secara otomatis mencetak slip storan dengan semua
perhitungan dan estimasi waktu pengiriman yang telah ditentukan oleh online shop
MPKTI1213 dan perusahan jasa pengiriman yang telah di pilih oleh pelanggan.
3.9 Jadwal Proyek
Untuk mengerjakan proyek pembangunan system kemanan website ini diperlukan waktu 80
Hari kerja (untuk membangun sistem) di tambah 20 hari kerja (maintenance sistem) di
tambah 15 hari (persediaan waktu tambahan jika ada perubahan pekerjaan dan meeting).
Total waktu yang disediakan proyek ini dari mulai pembukaan proyek sampai penutupan
proyek adalah 115 hari kerja. Adapun rincian lengkap kegiatan proyek tersebut, beserta
durasi waktu yang diperlukan sebagai berikut.
Durasi
No
(hari
Deskripsi tugas / Pekerjaan (Task)
Mulai
Selesai
kerja)
1.
Analisis dan design System
9
15-05-2015
29-05-2015
2
15-05-2015
16-05-2015
1
21-05-2015
21-05-2015
1.3 Membuat data flow diagram (DFD) levelled
1
22-05-2015
22-05-2015
1.4 Membuat kamus data
1
23-05-2015
23-05-2015
1.5 Membuat proses spesifikasi
1
26-05-2015
26-05-2015
1.6 Membuat entity relationship diagram (ERD)
1
27-05-2015
27-05-2015
1.7 Dokumentasi analisa & desain system
2
28-05-2012
29-05-2015
2.
7
30-05-2015
09-06-2015
2.1 Membuat design menu aplikasi + form entri
2
30-05-2015
02-06-2015
2.2 Membuat design report + form report
2
03-06-2015
04-05-2015
2.3 Dokumentasi design aplikasi
3
05-06-2015
07-06-2015
3.
55
10-06-2015
27-08-2015
3.1 Programming (Back end & Front End)
50
10-06-2015
20-08-2015
3.2 Dokumentasi Programming (Back end &
5
21-08-2015
27-08-2015
5
21-08-2015
27-08-2015
4.1 Melakukan test terhadap program
2
21-08-2015
22-08-2015
4.2 Memberikan catatan list perbaikan
1
25-08-2015
25-08-2015
4.3 Dokumentasi testing program
2
26-08-2015
27-08-2015
5.
2
28-08-2015
29-08-2015
1
28-08-2015
28-08-2015
1.1 Menganalisis system penjualan dengan
melakukan wawancara kepada pihak yang
ditunjuk
1.2 Membuat statmen of purpose, event list, dan
context diagram
Design Aplikasi
Programing
Front End)
4.
Testing program
Instalasi program
5.1 Setting infrastruktur dan software pendukung
5.2 Instalasi program ke computer user
1
29-08-2015
29-08-2015
6.
2
01-09-2015
02-09-2015
6.1 Melakukan pelatihan kepada user
2
01-09-2015
02-09-2015
7.
Dokumentasi
70
03-05-2015
12-09-2015
7.1 Design spek system
15
30-05-2015
19-06-2015
7.2 Dokumentasi SOP
10
20-06-2015
03-07-2015
7.3 Dokumentasi administrasi proyek
8
04-07-2015
15-07-2015
7.4 User & admin manual + dokumken program
25
22-07-2015
27-08-2015
7.5 Dokumen manajemen proyek
12
28-08-2015
12-09-2015
8.
20
03-09-2015
07-10-2015
8.1 Pemeliharaan & perbaikan system
20
03-09-2015
07-10-2015
9
80
14-05-2015
02-09-2015
80
14-05-2015
02-09-2015
Training user / SDM
Maintenance
Adminstrasi
9.1 Melakukan administrasi proyek &
mendokumentasikannya
3.10
Struktur Organisasi Proyek
Berikut ini adalah struktur organisasi proyek pembangunan system kemanan website
perusahaan MPKTI1213, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan jam tangan
resmi dan aksesoris jam tangan.
Direktur
Dr. Ing. Moch. Hendayun
Project Owner
Drs. Agus Iim Suryana,. M.Kom
Manajer Proyek
Muh. Taher Jufri, ST
System Analyst
Deni Supriadi,
ST
3.11
Desainer
Hendrarini, ST
Programer
Iim Abdurrohim, ST
Tester
Elia Setiana, ST
Dokumentator
Deden, ST
Administrator
Wendiyana, ST
Gambar 7. Struktur Organisasi Proyek
Peran dan Tanggung Jawab
Peran dan tanggung jawab masing-masing personal atau kelompok dengan mengacu pada
form penugasan Tim Proyek (Projeck Team Assesment), sebagai berikut:
Project manager/manajer proyek
-
Membuat rencana kerja proyek
-
Menugaskan pekerjaan ke anggota tim proyek
-
Memonitor jalannya proyek dan kerja tim proyek
-
Bertanggung jawab atas keberhasilan atas eksekusi proyek
-
Memastikan proyek dapat berjalan dengan sukses sesuai dengan jadwal dan ruang
lingkup yang disetujui
-
Mengadakan meeting proyek secara berkala untuk menangani permintaan perubahan
-
Membuat progress report
-
Menjembatani penganalisa system dengan designer sehingga antara hasil analisa
system dan bentuk aplikasi sesuai dengan yang di harapkan
-
Melaporkan setiap kemajuan proyek hasil dan hasil akir proyek kepada pemilil
proyek
-
Membuat dokumentasi manajemen proyek yang dibantu oleh administrator
System Analist/Penganalisis Sistem
-
melakukan analisis system yang akan dibangun dengan cara wawancara dengan pihak
yang ditunjuk
-
membuat statement of purpose
-
membuat konteks diagram
-
membuat DFD level
-
membuat proses specification
-
membuat ERD
-
membuat kamus data
-
melaporkan hasil pekerjaan kepada manajer proyek
-
berdiskusi dengan manajer proyek dengan langkah-langkah yang harus ditempuh
untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan perencanaan manajemen proyek
-
berdiskusi dengan desainer aplikasi untuk menentukan desain aplikasi sesuai dengan
yang di inginkan
-
membuat dokumentasi analisa dan desain system didbantu dokumentator.
Desainer
-
membuat design aplikasi (bentuk menu aplikasi, bentuk form, bentuk report, dll)
-
berdiskusi dengan penganalisis system tentang design aplikasi agar sesuai dengan
yang diharapkan
-
berdiskusi dengan programmer tentang maksud bentuk desain aplikasi yang dibuat
-
membuat dokumentasi desain aplikasi dibantu oleh dokumentator
Programer
-
membuat program aplikasi sesuai dengan hasil analisa & desain yang ditentukan
-
berdiskusi dengan desainer aplikasi dan analisis system agar program yang dibuatnya
sesuai dengan yang telah ditentukan
-
memberi usulan pada desainer dan penganalisa system bila memang diperlukan
-
mengajukan pertanyaan kepada desainer dan analisis system apabila ada hal-hal yang
kurang jelas
-
memperbaiki program berdasarkan hasil investigasi
-
membuat dokumen program dibantu oleh dokumentator
Tester
-
melakukan test terhadap program aplikasi yang telah dibuat
-
membuat list tentang hal-hal yang perlu diperbaiki
-
memberi rekomendasi maupun usulan tentang solusi permasalahan yang dihadapi
-
membuat dokumentasi tentang hasil testing terhadap program administrasi
Dokumentator
-
membuat dokumentasi system (Design Spesifikasi Sistem), berkordinasi dengan
system analist, designer dan programmer
-
membuar dokumentasi SOP, berkordinasi dengan system analist, Counter Part /pihak
yang ditunjuk untuk memberikan keterangan mengenai system yang akan dibangun
-
mendukumentasikan manajemen proyek yang telah dibuat oleh manajer proyek
bersama administrator
-
bekerjasama dengan administrator untuk membuat dokumentasi adminisrasi proyek
Administrator
-
melaksanakan administari proyek dari awal hingga akhir proyek
-
membantu manajer proyek dalam membuat dokumen manajemen proyek
-
mendokumentasi arsip-arsip yang berkaitan dengan administrasi proyek dan
berkodinasi dengan dokumentator
3.12
Manajemen Komunikasi
Perencanaan Komunikasi
Perencanaan komunikasi menjabarkan kebutuhan komuinikasi regular antar anggota tim
yang terlibat dalam pengerjaan proyek pembangunan system keamanan website penjualan.
Komunikasi tidak selalu dilakukan secara formal saja, komunikasi bisa dilakukan secara
terbuka dan informal untuk mefasiliatasi transfer pengetahuan antara semua pihak yang
terlibat untuk komunikasi yang bersifat formal, akan di cantumkan pada lampiran “A:
Communication Plan)” yang menggambarkan komunikasi regular yang dianggap penting
untuk memastikan adanya informasi yang tepat, keterlibatan, dukungan dan manajemen
proyek yang efektif.
Persiapan Pertemuan
-
mendistribusikan agenda meeting, selambat-lambatnya sehari sebelumnya. Pembahasan
topic berdasarkan urutan kepentingan dimulai dengan topic yang mudah dan setiap topic
diberikan alokasi waktu.
-
Mendistribusikan materi meeting, agenda, serta informasi lokasi dan waktu
-
Setiap anggota proyek bertanggung jawab untuk melakukan persiapan, hadir dan
berpartisipasi aktif dalam miting
-
Pemimpin meeting dan fasilitator memastikan meeting dapat berjalan pada jalurnya dan
efektif, sehingga tujuan meeting dapat tercapai.
-
Pemimpin meeting akan menunjuk seorang notulen untuk membuat dokumentasi
meeting dan mendistribusikannya dengan tepat.
-
Meeting paling sedikit membahas topic berikut:
3.13
Kemajuan proyek
Aktivitas yang akan segera dilakasanakan
Pembahasan ulang control perubahan (change review)
Manajemen Perubahan
Dalam perjalanan suatu proyek, hamper selalua ada permintaan perubahan. Untuk
mengantisipasi akan hal tesebut, maka perlu disusun suatu prosedur. Prosedur untuk
mengontrol perubahan dalam suatu proyek sering disebut dengan prosedur control perubahan
(Changes Control Procedure)
Procedure Control Perubahan
-
Setiap modifikasi yang telah disetujui, ataupun perubahan pada jadwal dan biaya proyek
harus mengacu pada prosedur berikut.
-
Pengajuan perubahan dapat berasal dari setiap anggota tim apabila diperlukan, terutama
untuk perubahan yang akan mempengaruhi jadwal dan ruang lingkup kerja.
-
Persetujuan pada form permintaan perubahan / Changes Request Form (CRF)
menunjukan persetujuan terhadap perubahan pada jadwal.
Pengajuan Perubahan
-
Suatu perubahan dapat diajukan ke manejer proyek melalui komunikasi formal (meeting
reguler) ataupun non-formal (melalui bentuk komunikasi lainya)
-
Mengisi form perubahan (CRF) – (lihat lampiran B.1) – untuk diajukan sebagai usulan
perubahan.
-
Catat CRF pada catatan permintaan perubahan – (lihat lampiran B.2).
Monitor Perubahan
-
Apabila form pemintaan perubahan telah disetujui, pekerjaan dapat dimulai.
-
Manajer proyek akan mengubah jadwal proyek atau rencana kerja untuk mengakomodasi
perubahan yang telah disetujui dan mempresentasikannya dalam meeting proyek. Project
manager harus menanda tangani Form permintaan perubahan apabila perubahan telah
diselesaikan.
3.14
Lampiran
Dibuat Oleh
Nama
: Muhammad Taher Jufri, ST
Disetujui Oleh
Nama
: Drs. Agus Iim Suryana,. M.Kom
Jabatan : Manajer Proyek
Jabatan : Project Owner
Tanggal : 25 April 2015
Tanggal :
Lampiran B
1. Form Permintaan Perubahan (Change Request Form)
Formulir Permintaan Perubahan
(Change Request Form)
No. Formulir
:
Nama Proyek
:
Manajer Proyek
:
Bidang
:
Nama Pengusul
:
Tanggal
:
Deskripsi perubahan yang diusulkan / diinginkan
……………………
Usul diterima / tidak?
Bila tidak berikan alasan
……………………
Diajukan oleh
:
Disetujui oleh
:
Tanggal
:
Tanggal
:
2. Catatan Permintaan Prubahan (Changes Request Log)
Daftar Permintaan Perubahan
(Changes Request Log)
Nama Proyek
:
Manajer Proyek
:
Bidang
:
No.
Form
Deskripsi
Permintaan
Nama
Pengusul
Tanggal
Usulan
Tanggal
Persetujuan
Keterangan: Usulan yang didaftarkan pada daftar perubahan adalah usulan yang diterima saja.
Lampiran C
1. Struktur Rincian Pekerjaan (Work Breakdown Structure)
STRUKTUR RINCIAN PEKERJAAN
(WORK BREAKDOWN STRUCTURE)
Nama Proyek
: Pembangunan Sistem Keamnaan Penjualan
Manajer Proyek
: Muhammad Taher Jufri, ST
Bidang
: Teknologi Informasi
No
1.
Deskripsi tugas / Pekerjaan (Task)
Analisis dan design System
1.1 Menganalisis system penjualan dengan melakukan wawancara kepada pihak yang
ditunjuk
1.2 Membuat statmen of purpose, event list, dan context diagram
1.3 Membuat data flow diagram (DFD) levelled
1.4 Membuat kamus data
1.5 Membuat proses spesifikasi
1.6 Membuat entity relationship diagram (ERD)
1.7 Dokumentasi analisa & desain system
2.
Design Aplikasi
2.1 Membuat design menu aplikasi + form entri
2.2 Membuat design report + form report
2.3 Dokumentasi design aplikasi
3.
Programing
3.1 Programming (Back end & Front End)
3.2 Dokumentasi Programming (Back end & Front End)
4.
Testing program
4.1 Melakukan test terhadap program
4.2 Memberikan catatan list perbaikan
4.3 Dokumentasi testing program
5.
Instalasi program
5.1 Setting infrastruktur dan software pendukung
5.2 Instalasi program ke computer user
6.
Training user / SDM
6.1 Melakukan pelatihan kepada user
7.
Dokumentasi
7.1 Design spek system
7.2 Dokumentasi SOP
7.3 Dokumentasi administrasi proyek
7.4 User & admin manual + dokumken program
7.5 Dokumen manajemen proyek
8.
Maintenance
8.1 Pemeliharaan & perbaikan system
9
Adminstrasi
9.1 Melakukan administrasi proyek & mendokumentasikannya
Dibuat Oleh
Disetujui Oleh
Nama : Muhammad Taher Jufri, ST
Jabatan : Manajer Proyek
Tanggal : 25 -04-2015
Nama : Drs. Agus Iim Suryana, M.Kom
Jabatan : Pemilik Proyek
Tanggal :
2. Penugasan Tim Proyek
PENUGASAN TIM PROYEK
(PROJECT TEAM ASSIGNMENT)
Nama Proyek : Pembangunan Sistem Keamnaan Penjualan
Bidang
:
Jabatan / Peranan
Manajer Proyek
Analist System
Tanggung Jawab & Wewenang
Nama
- Membuat rencana kerja proyek
Muh. Taher Jufri, ST
- Menugaskan pekerjaan ke anggota tim proyek
- Memonitor jalannya proyek dan kerja tim
proyek
- Bertanggung jawab atas keberhasilan atas
eksekusi proyek
- Memastikan proyek dapat berjalan dengan
sukses sesuai dengan jadwal dan ruang
lingkup yang disetujui
- Mengadakan meeting proyek secara berkala
untuk menangani permintaan perubahan
- Membuat progress report
- Menjembatani penganalisa system dengan
designer sehingga antara hasil analisa system
dan bentuk aplikasi sesuai dengan yang di
harapkan
- Melaporkan setiap kemajuan proyek hasil dan
hasil akir proyek kepada pemilil proyek
- - Membuat dokumentasi manajemen proyek
yang dibantu oleh administrator
- Melakukan analisis system yang akan Deni Supriadi, ST
dibangun dengan cara wawancara dengan
pihak yang ditunjuk
-
Membuat statement of purpose
-
Membuat konteks diagram
-
Membuat dfd level
-
Membuat proses specification
-
Membuat erd
-
Membuat kamus data
-
Melaporkan hasil pekerjaan kepada manajer
proyek
Berdiskusi dengan manajer proyek dengan
-
langkah-langkah yang harus ditempuh untuk
menyelesaikan
proyek
sesuai
dengan
perencanaan manajemen proyek
Berdiskusi dengan desainer aplikasi untuk
-
menentukan desain aplikasi sesuai dengan
yang di inginkan
Membuat dokumentasi analisa dan desain
-
system didbantu dokumentator.
Designer
-
Membuat design aplikasi (bentuk menu Hendrarini, ST
aplikasi, bentuk form, bentuk report, dll)
-
Berdiskusi
dengan
penganalisis
system
tentang design aplikasi agar sesuai dengan
yang diharapkan
-
Berdiskusi
dengan
programmer
tentang
maksud bentuk desain aplikasi yang dibuat
-
Membuat
dokumentasi
desain
aplikasi
dibantu oleh dokumentator.
Programer
-
membuat program aplikasi sesuai dengan Iim Abdurrohim, ST
hasil analisa & desain yang ditentukan
-
berdiskusi dengan desainer aplikasi dan
analisis system agar program yang dibuatnya
sesuai dengan yang telah ditentukan
-
memberi
usulan
pada
desainer
dan
penganalisa system bila memang diperlukan
-
mengajukan pertanyaan kepada desainer dan
analisis system apabila ada hal-hal yang
kurang jelas
-
memperbaiki
program
berdasarkan
hasil
investigasi
-
membuat dokumen program dibantu oleh
dokumentator
Tester
-
melakukan test terhadap program aplikasi Elia Setiana, ST
yang telah dibuat
-
membuat list tentang hal-hal yang perlu
diperbaiki
-
memberi rekomendasi maupun usulan tentang
solusi permasalahan yang dihadapi
-
membuat dokumentasi tentang hasil testing
terhadap program administrasi
Dokumentator
-
membuat
(Design Deden Komaludin,
ST
berkordinasi dengan
dokumentasi
Spesifikasi
Sistem),
system
system analist, designer dan programmer
-
membuar dokumentasi SOP, berkordinasi
dengan system analist, Counter Part /pihak
yang ditunjuk untuk memberikan keterangan
mengenai system yang akan dibangun
-
mendukumentasikan manajemen proyek yang
telah dibuat oleh manajer proyek bersama
administrator
-
bekerjasama
dengan
administrator
untuk
membuat dokumentasi adminisrasi proyek
Administrator
-
melaksanakan administari proyek dari awal Wendiyana, ST
hingga akhir proyek
-
membantu manajer proyek dalam membuat
dokumen manajemen proyek
-
mendokumentasi arsip-arsip yang berkaitan
dengan administrasi proyek dan berkodinasi
dengan dokumentator
Dibuat Oleh
Disetujui Oleh
Nama : Muhammad Taher Jufri, ST
Jabatan : Manajer Proyek
Tanggal : 25 -08-2015
Nama : Drs. Agus Iim Suryana, M.Kom
Jabatan : Pemilik Proyek
Tanggal :
3. Jadwal Proyek (Project Schedule)
JADWAL PROYEK
Nama Proyek
: Pembangunan Sistem informasi jual beli berbasis resiko
Manajer Proyek
: Muhammad Taher Jufri, ST
Bidang
: Teknologi Informasi
Dibuat Oleh
: Muhammad Taher Jufri, ST
Tanggal
: 25-08-2015
Durasi
No
Deskripsi tugas / Pekerjaan (Task)
(hari
Mulai
Selesai
Predecessor
kerja)
1.
Analisis dan design System
9
15-05-2015
29-05-2015
1.1
Menganalisis system penjualan dengan
2
15-05-2015
16-05-2015
---
1
21-05-2015
21-05-2015
1.1
melakukan wawancara kepada pihak yang
ditunjuk
1.2
Membuat statmen of purpose, event list, dan
context diagram
1.3
Membuat data flow diagram (DFD) levelled
1
22-05-2015
22-05-2015
1.2
1.4
Membuat kamus data
1
23-05-2015
23-05-2015
1.3
1.5
Membuat proses spesifikasi
1
26-05-2015
26-05-2015
1.4
1.6
Membuat entity relationship diagram (ERD)
1
27-05-2015
27-05-2015
1.5
1.7
Dokumentasi analisa & desain system
2
28-05-2012
29-05-2015
1.6
2.
Design Aplikasi
7
30-05-2015
09-06-2015
2.1
Membuat design menu aplikasi + form entri
2
30-05-2015
02-06-2015
1.7
2.2
Membuat design report + form report
2
03-06-2015
04-05-2015
2.1
2.3
Dokumentasi design aplikasi
3
05-06-2015
07-06-2015
2.2
3.
Programing
55
10-06-2015
27-08-2015
3.1
Programming (Back end & Front End)
50
10-06-2015
20-08-2015
2.3
3.2
Dokumentasi Programming (Back end &
5
21-08-2015
27-08-2015
3.1
Front End)
4.
Testing program
5
21-08-2015
27-08-2015
4.1
Melakukan test terhadap program
2
21-08-2015
22-08-2015
3.2
4.2
Memberikan catatan list perbaikan
1
25-08-2015
25-08-2015
4.1
4.3
Dokumentasi testing program
2
26-08-2015
27-08-2015
4.2
5.
Instalasi program
2
28-08-2015
29-08-2015
5.1
Setting infrastruktur dan software pendukung
1
28-08-2015
28-08-2015
4.3
5.2
Instalasi program ke computer user
1
29-08-2015
29-08-2015
5.1
6.
Training user / SDM
2
01-09-2015
02-09-2015
6.1
Melakukan pelatihan kepada user
2
01-09-2015
02-09-2015
7.
Dokumentasi
70
03-05-2015
12-09-2015
7.1
Design spek system
15
30-05-2015
19-06-2015
6.1
7.2
Dokumentasi SOP
10
20-06-2015
03-07-2015
7.1
7.3
Dokumentasi administrasi proyek
8
04-07-2015
15-07-2015
7.2
7.4
User & admin manual + dokumken program
25
22-07-2015
27-08-2015
7.3
7.5
Dokumen manajemen proyek
12
28-08-2015
12-09-2015
7.4
8.
Maintenance
20
03-09-2015
07-10-2015
8.1
Pemeliharaan & perbaikan system
20
03-09-2015
07-10-2015
9
Adminstrasi
80
14-05-2015
02-09-2015
9.1
Melakukan administrasi proyek &
80
14-05-2015
02-09-2015
5.2
6.1
---
mendokumentasikannya
Dibuat Oleh
Disetujui Oleh
Nama : Muhammad Taher Jufri, ST
Jabatan : Manajer Proyek
Tanggal :
Nama : Drs. Agus Iim Suryana, M.Kom
Jabatan : Pemilik Proyek
Tanggal :
4. Rencana Anggaran Biaya
RENCANA ANGGARAN BERLANJA (RAB) PROYEK
Nama Proyek
:
Manajer Proyek
: Muhammad Taher Jufri, ST
Bidang
: Teknologi Informasi
Dibuat Oleh
: Muhammad Taher Jufri, ST
Tanggal
: 25-04-2015
Waktu
No
Deskripsi tugas / Pekerjaan
Tenaga
(Task)
Kerja
(hari)
Tarif
Jumlah
Biaya
Biaya
Total
Tenaga
Tenaga
Tenaga
Lain-
Per
Kerja
Kerja
Kerja
Lain
Task
1.
Analisis dan design System
9
@400rb
1
@3,6jt
@3,6jt
1.1
Menganalisis system penjualan
2
@400rb
1
@800rb
@800rb
1
@400rb
1
@400rb
@400rb
1
@400rb
1
@400rb
@400rb
dengan melakukan wawancara
kepada pihak yang ditunjuk
1.2
Membuat statmen of purpose,
event list, dan context diagram
1.3
Membuat data flow diagram
(DFD) levelled
1.4
Membuat kamus data
1
@400rb
1
@400rb
@400rb
1.5
Membuat proses spesifikasi
1
@400rb
1
@400rb
@400rb
1.6
Membuat entity relationship
1
@400rb
1
@400rb
@400rb
2
@400rb
1
@800rb
@800rb
diagram (ERD)
1.7
Dokumentasi analisa & desain
system
2.
Design Aplikasi
7
@300rb
1
@2,1jt
@2,1jt
2.1
Membuat design menu aplikasi
2
@300rb
1
@600rb
@600rb
2
@300rb
1
@600rb
@600rb
+ form entri
2.2
Membuat design report + form
report
2.3
Dokumentasi design aplikasi
3
@300rb
1
@900rb
@900rb
3.
Programing
55
@100rb
4
@22jt
@22jt
3.1
Programming (Back end &
50
@100rb
4
@20jt
@20jt
5
@100rb
4
@20jt
@20jt
Front End)
3.2
Dokumentasi Programming
(Back end & Front End)
4.
Testing program
5
@100rb
4
@2jt
@2jt
4.1
Melakukan test terhadap
2
@200rb
2
@800rb
@800rb
1
@200rb
2
@400rb
@400rb
@800rb
@800rb
program
4.2
Memberikan catatan list
perbaikan
4.3
Dokumentasi testing program
2
@200rb
2
5.
Instalasi program
2
@200rb
4
@1,6jt
@1,6jt
5.1
Setting infrastruktur dan
1
@200rb
4
@800rb
@800rb
1
@200rb
4
@800rb
@800rb
software pendukung
5.2
Instalasi program ke computer
user
6.
Training user / SDM
2
@200rb
3
@1,2jt
@1,2jt
6.1
Melakukan pelatihan kepada
2
@200rb
3
@1,2jt
@1,2jt
user
7.
Dokumentasi
70
@100rb
1
@7jt
@7jt
7.1
Design spek system
15
@100rb
1
@1,5jt
@1,5jt
7.2
Dokumentasi SOP
10
@100rb
1
@1jt
@1jt
7.3
Dokumentasi administrasi
8
@100rb
1
@800rb
@800rb
25
@100rb
1
@2,5jt
@2,5jt
proyek
7.4
User & admin manual +
dokumken program
7.5
Dokumen manajemen proyek
12
@100rb
1
@1,2jt
@1,2jt
8.
Maintenance
20
@100rb
1
@2jt
@2jt
8.1
Pemeliharaan & perbaikan
20
@100rb
1
@2jt
@2jt
system
9
Adminstrasi
80
@75rb
1
@6jt
@6jt
9.1
Melakukan administrasi proyek
80
@75rb
1
@6jt
@6jt
& mendokumentasikannya
Lain-lain
Biaya bahan & percetakan
1,6jt
Dokumentasi
Perubahan analisa (bila perlu)
3
@400rb
1
@1,2jt
@1,2jt
Perubahan bentuk desain (bila perlu)
3
@300rb
1
@900rb
@900rb
Penambahan program (bila perlu)
7
@100rb
4
@2,8jt
@2,8jt
Biaya cadangan operasional
@3jt
@3jt
Biaya cadangan tak terduga
@3jt
@3jt
Biaya infrastruktur
@15jt
@15jt
@22,6jt
@22,6jt
Sub Total
Perencanaan Total
113
2,475
8
@52,4jt
Rp. 75.000.000,- (Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah)
Dibuat Oleh
Disetujui Oleh
Nama : Muhammad Taher Jufri, ST
Jabatan : Manajer Proyek
Tanggal : 25 -04-2015
Nama : Drs. Agus Iim Suryana, M.Kom
Jabatan : Pemilik Proyek
Tanggal : 25 -04-2015
DAFTAR PUSTAKA
Konstantin Knorr Susanne Röhrig, Security Requirement of E-Business Process, 2000
Jim Cox - Social Affairs Division, Intelligence: Definitions, Concepts and Governance, 2009
Dhema Yunautama, OMG IT & Management Consultan, 2008
Dan beberapa Jurnal tentang topic yang dibahas sebagai studi literatur, seperti dibawah ini:
-
http://mitarosidha.blogspot.com/2011/12/sistem-keamanan-dalam-e-bisnis.html
https://udoseino.wordpress.com/2012/09/23/internet-banking-security-requirement/
http://nisa11019.blogspot.com/2012/12/e-business-dan-e-commerce.html
https://www.academia.edu/9480998/Electronic_Business
http://artikel-teknologi-informasi.blogspot.com/2012/11/komponen-enterprisearchitecture_5.html
https://www.nsa.gov/about/_files/cryptologic_heritage/publications/misc/elint.pdf
http://www.brown.edu/academics/education-alliance/sites/brown.edu.academics.educationalliance/files/publications/elec-collab.pdf
http://knowledgeway.org/living/communications/homepage.html