Karya Ilmiah Tugas Bahasa indonesia PK M
PENGARUH MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN TERHADAP
MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA MANAJEMEN INDUSTRI
PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KELOMPOK 2 :
WARIS SETIANA
J3K114023
NIRA KUSUMA WARDANI
J3K114052
PUTRA ANSA GAORA
J3K114082
MUHAMMAD ALVIANSYAH
J3K214135
MAHRAN YAHDANI H
J3K214138
PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN INDUSTRI
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
KATAPENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami dalam
proses pembuatan makalah ini.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung tersusunnya makalah ini, pihak keluarga tercinta, serta
teman-teman. Semoga makalah ini dapat memenuhi penilaian pada matakuliah
Bahasa Indonesia serta bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis menyadari berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada,
sehingga terbuka kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Penulis sangat memerlukan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca,
terutama dosen untuk penyempurnaan makalah ini.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua yang membacanya.
Bogor, 20 Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
I. PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1
1.2
1.3
Latar Belakang...............................................................................1
Permasalahan..................................................................................1
Tujuan.............................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................2
2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran.................................................2
2.2 Konsep Pemasaran dan Bauran Pemasaran....................................3
2.2.1 Konsep Berwawasan Produksi..................................................3
2.2.2 Konsep Berwawasan Produk....................................................3
2.2.3 Konsep Berwawasan Penjualan................................................3
2.2.4 Konsep Berwawasan Pemasaran...............................................4
2.2.5 Konsep Berwawasan Pemasaran bermasyarakat......................4
2.3 Strategi Pemasaran.........................................................................5
2.3.1 Perencanaan Perusahaan Secara Keseluruhan..........................5
2.3.2 Perencanaan Pemasaran............................................................5
2.3.3 Rencana Pemasaran Tahunan....................................................5
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
Definisi Wirausaha.........................................................................6
Karakteristik Pribadi Wirausaha.....................................................6
Peran Wirausaha Bagi Lingkungannya..........................................7
Mitos dalam Kewirausahaan..........................................................8
Wirausaha, Manajer dan Organisasi...............................................9
III. MATERI DAN METODE......................................................................9
3.1 Materi..................................................................................................9
3.2 Metode..............................................................................................10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................10
V. PENUTUP..............................................................................................12
5.1
5.2
Kesimpulan...................................................................................12
Saran.............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................13
LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manajemen Industri adalah salah satu program keahlian yang ada di
Program Diploma Institut Pertanian Bogor. Dalam program keahlian ini diajarkan
untuk mampu meramalkan konsep pemasaran dalam pendistribusian produk.
Sehingga dalam program keahlian ini diajarkan Mata Kuliah Manajemen
Pemasaran.
Mata Kuliah Manajemen Pemasaran merupakan mata kuliah pendukung
pada kurikulum Program Keahlian Manajemen Industri Program Diploma Institut
Pertanian Bogor yang membahas masalah manajemen dan konsep pemasaran
yang meliputi kegiatan perencanaan pemasaran untuk mencapai tujuan yaitu
kepuasan pelanggan. Segala aktivitas yang menganut konsep pemasaran harus
diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut. Dalam kegiatan pemasaran ada
beberapa konsep pemasaran yang disebut 4P, yaitu: product (produk), price
(harga), placement (tempat), dan promotion (promosi).
Dari konsep tersebut, Mahasiswa Manajemen Industri Program Diploma
Institut Pertanian Bogor diharapkan dapat menganalisis, merencanakan,
melaksanakan, dan mengendalikan atas program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan
dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.
Dalam mata kuliah ini, Mahasiswa Manajemen Industri Program Diploma
Institut Pertanian Bogor dituntut untuk dapat mempraktikan langsung konsep
tersebut yang secara tidak langsung mendorong mereka untuk berwirausaha.
1.2
Permasalahan
Dari uraian yang telah disebutkan di atas rumusan masalahnya adalah:
a.
Mengetahui tentang manajemen pemasaran
b.
Pengaruh
Mata
Kuliah
Manajemen
Pemasaran
pada
minat
berwirausaha Mahasiswa Manajemen Industri Program Diploma
Institut Pertanian Bogor?
c.
Sejauh apakah Mata Kuliah Manajemen Pemasaran itu berpengaruh
pada minat berwirausaha Mahasiswa Manajemen Industri Program
Diploma Institut Pertanian Bogor?
1.3
Tujuan
Secara umum pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh Mata Kuliah Manajemen Pemasaran terhadap minat berwirausaha
Mahasiswa Manajemen Industri Program Diploma Institut Pertanian Bogor.
Secara khusus pembuatan makalah ini bertujuan mengetahui :
a.
b.
Mengetahui apa itu manajemen pemasaran
Bagaimana Mata Kuliah Manajemen Pemasaran berpengaruh pada
minat berwirausaha Mahasiswa Manajemen Industri Program
c.
Diploma Institut Pertanian Bogor
Sejauh apa pengaruh tersebut pada minat berwirausaha Mahasiswa
Manajemen Industri Program Diploma Institut Pertanian Bogor.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Philip Kotler (2002:14) manajemen pemasaran adalah analisis,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan
dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.
Manajemen pemasaran merupakan kegiatan menganalisis, merencanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan yang terkait dengan
perancangan dan peluncuran produk, promosi dan pendistribusian produk
tersebut, rnenetapkan harga dan mentransaksikannya, dengan tujuan agar dapat
memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencapai tujuan organisasi
perusahaan jangka panjang (Sofyan Assauri: 2004).
Manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses manajemen yang
meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan
pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan ini bertujuan menimbulkan
pertukaran yang diinginkan, baik yang menyangkut barang dan jasa, atau bendabenda lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis, sosial dan kebudayaan.
Proses pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh penjual, maupun pembeli
yang menguntungkan kedua belah pihak. Penentuan produk, harga, promosi dan
tempat untuk mencapai tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dari
perilaku konsumen, dan sebaliknya sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi
sedemikian rupa sehingga menjadi sesuai dengan produk yang ditawarkan
perusahaan.
2.2
Konsep Pemasaran dan Bauran Pemasaran
Konsep pemasaran adalah kegiatan perencanaan pemasaran untuk
mencapai tujuan perusahaan yaitu kepuasan pelanggan. Segala aktivitas yang
menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.
Dalam kegiatan pemasaran ada beberapa konsep pemasaran yang disebut 4P,
yaitu: product, price, placement, dan promotion.
Ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara perusahaan melakukan
kegiatan pemasarannya yaitu:
2.2.1 Konsep Berwawasan Produksi
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang
mudah didapat dan murah harganya sehingga fokus utamanya adalah
meningkatkan efisiensi produksi dan memperluas cakupan distribusi.
2.2.2 Konsep Berwawasan Produk
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang
menawarkan mutu, kinerja terbaik dan hal-hal inovatif lainnya sehingga fokus
utamanya adalah membuat produk yang lebih baik dan berusaha terus menerus
untuk menyempurnakannya.
2.2.3 Konsep Berwawasan Penjualan
Konsep ini berpendapat bahwa kalau konsumen dibiarkan saja maka
konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup. Oleh
karena itu, perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang
agresif.
2.2.4 Konsep Berwawasan Pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada
persaingannya. Konsep ini didasarkan pada empat sendi utama, yaitu pasar
sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran yang terkoordinasi, serta keuntungan.
2.2.5 Konsep Berwawasan Pemasaran bermasyarakat
Konsep ini berpendapat bahwa tugas perusahaan adalah menentukan
kebutuhan dan keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya
dengan lebih efektif dan efisiensi dari pada saingannya dengan cara
mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Interaksi dari keempat variabel utama dalam sistem pemasaran, yaitu :
produk dan jasa, penetapan harga, saluran distribusi dan aktivitas promosi.
Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
a.
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat
untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi.
b.
Harga, yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli
produk atau mengganti hal milik produk.
c.
Tempat, yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk
yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran.
Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments,
locations, inventory, and transport.
d.
Promosi,
yaitu
berbagai
kegiatan
perusahaan
untuk
mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar
sasaran.
Variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran
(Koter, 1997:604)
a. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi
ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat
bayaran.
b. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong
keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa.
c. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang
untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau
produk individual yang dihasilkan.
d. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon
pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
e. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara
langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon
tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon,
dan alat penghubung nonpersonal lain.
2.3
Strategi Pemasaran
2.3.1 Perencanaan Perusahaan Secara Keseluruhan
Hal ini mencakup penentuan tujuan umum perusahaan dalam jangka
panjang dan pengembangan strategi jangka panjang untuk mencai tujuan tersebut.
Tujuan dan strategi jangka panjang ini kemudian menjadi suatu kerangka dasar
untuk mengembangkan rencana yang tercakup didalamnya. Masalah utama yang
ada dalam perencanaan perusahaan ini adalah masalah keuangan, produksi,
kebutuhan tenaga kerja, penelitian, dan pengembangan
(research and
development), serta penentuan sasaran pasar dan program pemasarannya.
Pertimbangan pemasaran ini cenderung mempengaruhi kebijakan dalam
perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang . Oleh karena itu
perencanaan perusahaan dan perencanaan pemasaran sering dijadikan satu.
2.3.2 Perencanaan Pemasaran
Hal ini mencakup pengembangan program jangka panjang untuk masalahmasalah yang luas dalam bauran pemasaran yaitu produk, harga, tempat dan
promosi.
Perencanaan
pada
masing-masing
variabel
tersebut
harus
dikoordinasikan dan ditangani dengan baik, sebab setiap variabel bauran
pemasaran selalu saling berinteraksi dengan variabel lainnya.
2.3.3 Rencana Pemasaran Tahunan
Rencana ini mencerminkan proses perencanaan yang berjalan untuk satu
periode waktu. Dalam hal ini, manajemen akan mengembangkan suatu rencana
induk yang mencakup kegiatan pemasaran setiap tahunnya. Contoh : perencanaan
pemasaran jangka panjang menentukan tujuan untuk memperkenalkan produk
baru. Rencana pemasaran tahun berikutnya, bagaimana pun harus dapat membuat
keseimbangan dalam persediaan dengan cara mempromosikan jenis produk yang
sedang mengalami tahap penurunan dalam daur kehidupan produk (product life
cycle). Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan produk tersebut
sehingga persediaan berkurang.
2.4 Definisi Wirausaha
Wirausaha adalah orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli barang
sekarang dan menjual kemudian dengan harga yang tidak pasti (Cantillon).
Wirausaha adalah orang yang memindahkan sumber-sumber ekonomi dari
daerah dengan produktivitas rendah ke daerah dengan produktivitas dan hasil
lebih tinggi (J.B Say).
Wirausaha
adalah
orang
yang
menciptakan
cara
baru
dalam
mengorganisasikan proses produksi (Schumpeter).
2.5 Karakteristik Pribadi Wirausaha
Sifat kepribadian wirausaha dipelajari guna mengetahui karakteristik
perorangan yang membedakan seorang wirausaha dan bukan wirausaha. David
McCleland mengindikasikan ada korelasi positif antara tingkah laku orang yang
memiliki motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha.
Karakteristik orang-orang yang mempunyai motif prestasi tinggi adalah:
1.
Memilih resiko moderate, dalam tindakannya dia
memilih melakukan sesuatu yang ada tantangannya, namun dengan
cukup kemungkinan untuk berhasil.
2. Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan. Artinya
kecil sekali kecenderungan untuk mencari “kambing hitam” atas
kegagalan atau kesalahan yang dilakukannya.
3. Mencari umpan balik tentang perbuatan-perbuatannya.
4. Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru.
Upaya untuk mengungkapkan karakteristik utama wirausaha juga dilakukan
oleh para ahli dengan menggunakan teori letak kendali yang dikemukakan oleh
J.B. Rotter. Teori letak kendali menggambarkan bagaimana meletakkan sebab dari
suatu kejadian dalam hidupnya. Apakah sebab kejadian tersebut oleh faktor dalam
dirinya dan dalam lingkup kendalinya atau faktor diluar kendalinya.
Dua kategori letak kendali menurut Rotter yaitu:
a. Internal
Orang yang beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas
apa yang akan dicapainya. Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik
wirausaha seperti lebih cepat mau menerima pembaharuan (inovasi).
b. Eksternal
Orang yang beranggapan keberhasilan tidak semata tergantung
pada usaha seseorang, melainkan juga oleh keberuntungan, nasib, atau
ketergantungan pada pihak lain, karena adanya kekuatan besar disekeliling
seseorang.
Management Systems International menyebutkan karakteristik pribadi
wirausaha sebagai berikut:
a.
Mencari peluang
b.
Keuletan
c.
Tanggungjawab
terhadap
pekerjaan
d.
Tuntutan atas kualitas dan
efisiensi
e.
Pengambilan resiko
f.
Menetapkan sasaran
g.
Mencari informasi
h.
Perencanaan yang sistematis
dan pengawasannya
i.
Persuasi dan jejaring/koneksi
j.
Percaya diri
2.6 Peran Wirausaha Bagi Lingkungannya
Dalam pandangan Schumpeter, seorang wirausaha adalah inovator. Hanya
seseorang yang sedang melakukan inovasi yang dapat disebut sebagai wirausaha.
Mereka yang tidak lagi melakukan inovasi, walaupun pernah, tidak dapat lagi
dianggap sebagai wirausaha. Wirausaha bukanlah jabatan, melainkan suatu peran.
Berdasarkan pengertian tentang wirausaha yang telah dibahas sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa peran wirausaha yang utama bagi lingkungannya adalah
sebagai berikut:
a. Memperbaharui dengan “merusak secara kreatif”.
Dengan keberaniannya melihat dan mengubah apa yang sudah
dianggap mapan, rutin, dan memuaskan.
b. Inovator
Menghadirkan hal yang baru di masyarakat.
- Mengambil dan memperhitungkan resiko
- Mencari peluang dan memanfaatkannya
- Menciptakan organisasi baru
2.7 Mitos dalam Kewirausahaan
Berikut ini rincian mitos kewirausahaan yang dikumpulkan oleh Michael
Robert dan Alan Weiss, dan sejumlah bukti yang dikumpulkan dari berbagai
sumber yang menetang mitos tersebut.
Wirausaha adalah pengambil resiko besar
Wirausaha bukan pengambil resiko besar, melainkan seorang yang menghitung
resiko yang akan diambilnya. Tantangan ada namun dengan upaya akan dapat
dicapai.
a. Wirausaha bijaksana dalam memilih resiko dan bukan penjudi.
Wirausaha adalah pemilik usaha, bukan pegawai.
a. Yang mengubah restoran fast food McDonald’s menjadi raja dibidang
franchising adalah Ray Kroc, pimpinan perusahaan dan bukan
pemiliknya yaitu McDonald bersaudara.
b. Intrepreneur di dalam perusahaan bukanlah pemilik.
Inovasi hanya di perusahaan kecil.
a. Inovasi dilakukan dengan ketrampilan atau keahlian dan bukan
pembawaan atau milik budaya tertentu. Ia dilakukan dimana-mana.
b. Musuh inovasi adalah birokrasi yang terdapat di perusahaan besar
ataupun kecil.
Inovasi adalah gagasan besar.
Sebagian keberhasilan besar dimulai dari gagasan baru yang sederhana,
misalnya walkman muncul sebagai produk baru yang sukses berasal dari
keinginan tetap mendengar musik secara pribadi selagi berolahraga.
Wirausaha adalah pencetus gagasan saja.
Seorang inovator terjun langsung menerapkan gagasannya.
Wirausaha menyediakan sarananya termasuk modal sendiri.
a.
Wirausaha tidak sama dengan kapitalis.
b.
Wirausaha menggunakan sarana yang ada dengan cara baru.
Inovasi datang mencuat bagai kilat dari seorang genius.
a. Ray Kroc memperbaharui bisnis hamburger dengan mengadakan
pengamatan terus-menerus atas restoran McDonald’s.
b. Fred Smith menghasilkan undergraduate thesis model distribusi barang
kiriman kecil dari pengamatan di kantor pos dan perusahaan pengiriman
UPS. Thesisnya dinilai C- oleh dosennya, namun gagasannya setelah
diterapkan menjadi perusahaan Federal Express yang sangat sukses
Wirausaha dilahirkan dan kewirausahaan tidak dapat dilatihkan.
Seperti ketrampilan dokter atau pengacara, keterampilan kewirausahaan
dapat dilatihkan.
2.8 Wirausaha, Manajer dan Organisasi
Peran wirausaha pendiri adalah melahirkan suatu organisasi baru, baik
sendiri maupun bersama suatu kelompok. Setelah lahir maka wirausaha sendiri
melakukan upaya pengembangan organisasi hingga sampai organisasi tidak lagi
tergantung pada pendiri. Pelaksanaan organisasi memerlukan manajemen yang
menguatkan organisasi dengan sistem manajemen dan mengurangi ketidakpastian
dan ketergantungan pada faktor subjektivitas pendiri.
III. MATERI DAN METODE
3.1 Materi
Responden pada makalah ini adalah Mahasiswa Program Keahlian
Manajemen Industri. Responden berjumlah 30 orang yang berasal dari dua
angkatan berbeda yaitu angakatan 50 dan 51.Pada penelitian ini pengambilan data
melalui kuisioner.
3.2 Metode
Metode yang digunakan dengan mengumpulkan data kuisioner yang sudah
diberikan kepada responden yang dipilih secara acak dan pustaka berupa buku
dan internet yang berkaitan dengan kajian. Data kuisioner yang diperoleh
dianalisis dan data pustaka yang sudah dikumpulkan, dijadikan sebagai acuan
untuk penulisan makalah ini.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Gambaran Pengaruh Mata Kuliah Manajemen Pemasaran terhadap
Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Keahlian Manajemen Industri Program
Diploma Institut Pertanian Bogor
Peubah
Pengetahuan tentang tentang manajemen
pemasaran
Respon
Ya
Tidak
Nilai Respon (%)
77
23
Pentingnya Mata Kuliah Manajemen
Pemasaran bagi kehidupan
Pengaruh
Mata
Kuliah
Manajemen
Pemasaran terhadap diri sendiri
Pengaruh
Mata
Kuliah
Manajemen
Pemasaran terhadap minat berwirausaha
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
80
20
70
30
77
23
Berdasarkan hasil kuesioner di atas, didapatkan hasil pada pertanyaan atau
peubah yang diajukan mengenai pengaruh Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Program Keahlian Manajemen Industri
Program Diploma Institut Pertanian Bogor. Sebanyak 77% responden menyatakan
bahwa mereka tahu mengenai mata kuliah manajemen pemasaran. Ada 23%
responden menyatakan tidak mengerti secara mendalam tentang mata kuliah
manajemen pemasaran walaupun merekasudah atau sedang belajar mata kuliah
tersebut.
Selanjutnya hal yang didapatkan dari pertanyaan atau peubah kedua,
mayoritas responden sebanyak 80% menyatakan penting dan sisanya 20%
menyatakan tidak penting. Hal yang melandasi pernyataan dari responden adalah
bahwa dengan belajar manajemen pemasaran mereka dapat menerapkan konsep
pemasaran bagi kehidupan mereka walaupun tidak memasarkan suatu barang atau
jasa.
Hal ketiga yang didapatkan dari pertanyaan atau peubah yang diajukan
mengenai pengaruh Mata Kuliah Manajemen Pemasaran terhadap diri sendiri,
sebanyak 70% responden menyatakan bahwa Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
berpengaruh terhadap diri mereka sendiri. Hal ini berkaitan dengan beberapa
konsep pemasaran yang disebut 4P, yaitu: product, price, placement, dan
promotion. Dari keempat hal tersebut responden dapat mengetahui bauran
pemasaran dari setiap produk yang ada di pasar sehingga mereka dapat lebih
cerdas dalam memilih produk yang ingin mereka beli atau konsumsi.
Hal terakhir yang didapatkan dari pertanyaan atau peubah yang diajukan
mengenai pengaruh Mata Kuliah Manajemen Pemasaran terhadap minat
berwirausaha. Dari kuesioner didapatkan mayoritas responden setuju dengan hal
tersebut bahwa mata kuliah manajemen pemasaran sangat berpengaruh terhadap
minat mereka berwirausaha. Hal ini berkaitan dengan semua hal yang terdapat di
dalam manajemen pemasaran.
Dari hasil kuesioner tersebut, didapatkan keterkaitan antarvariabel yang
menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik mengenai manajemen pemasaran
membuat responden menganggap penting Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
bagi hidup mereka. Ketika mereka sudah menanggap hal itu penting maka akan
berpengaruh pada diri mereka dalam minat mereka dalam berwirausaha.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang sudah dibahas menunjukkan pengaruh Mata Kuliah
Manajemen Pemasaran terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Program
Keahlian Manajemen Industri Program Diploma Institut Pertanian Bogor
didapatkan berbagai hasil. Pada dasarnya pengaruh Mata Kuliah Manajemen
Pemasaran terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Manajemen Industri adalah
berkaitan dengan hal analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas
program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk
mencapai sasaran organisasi yang mendorong mereka untuk berwirausaha dengan
memperhatikan semua aspek yang mereka pelajari pada Mata Kuliah Manajemen
Pemasaran.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka penulis
memberikan saran yang berhubungan dengan analisis data sebagai berikut :
1. Mata Kuliah Manajemen Pemasaran sangat berpengaruh terhadap
Mahasiswa Manajemen Industri terutama dalam hal berwirausaha.
2. Sebaiknya Mata Kuliah Manajemen Pemasaran tidak hanya diterapkan
di Program Keahlian Manajemen Industri saja, tetapi diterapkan di
semua Program Keahlian Diploma Institut Pertanian Bogor guna
menunjang softskill kewirausahaan.
3. Mata Kuliah Manajemen Pemasaran harus diterapkan bukan hanya di
perkuliahan tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam hal jual beli.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ekonomi-holic.com/2012/11/kewirausahaan-definisi-peran_17.html
Diakses Pada Tanggal 18 Mei 2015.
Meredith, Geoffrey. (2000). Kewirausahaan Teori dan Praktik, Seri Manajemen
Strategis No. 1, Jakarta: Penerbit PPM
Philip Kotler, Gary Armstrong. (1996). Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 2.Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta: Prentice Hall.
Swastha Basu Drs, Irawan Drs, (1983). Manajemen Pemasaran Modern, Edisi
Kedua, Yogyakarta: Liberty.
MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA MANAJEMEN INDUSTRI
PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KELOMPOK 2 :
WARIS SETIANA
J3K114023
NIRA KUSUMA WARDANI
J3K114052
PUTRA ANSA GAORA
J3K114082
MUHAMMAD ALVIANSYAH
J3K214135
MAHRAN YAHDANI H
J3K214138
PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN INDUSTRI
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
KATAPENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami dalam
proses pembuatan makalah ini.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung tersusunnya makalah ini, pihak keluarga tercinta, serta
teman-teman. Semoga makalah ini dapat memenuhi penilaian pada matakuliah
Bahasa Indonesia serta bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis menyadari berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada,
sehingga terbuka kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Penulis sangat memerlukan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca,
terutama dosen untuk penyempurnaan makalah ini.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua yang membacanya.
Bogor, 20 Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
I. PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1
1.2
1.3
Latar Belakang...............................................................................1
Permasalahan..................................................................................1
Tujuan.............................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................2
2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran.................................................2
2.2 Konsep Pemasaran dan Bauran Pemasaran....................................3
2.2.1 Konsep Berwawasan Produksi..................................................3
2.2.2 Konsep Berwawasan Produk....................................................3
2.2.3 Konsep Berwawasan Penjualan................................................3
2.2.4 Konsep Berwawasan Pemasaran...............................................4
2.2.5 Konsep Berwawasan Pemasaran bermasyarakat......................4
2.3 Strategi Pemasaran.........................................................................5
2.3.1 Perencanaan Perusahaan Secara Keseluruhan..........................5
2.3.2 Perencanaan Pemasaran............................................................5
2.3.3 Rencana Pemasaran Tahunan....................................................5
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
Definisi Wirausaha.........................................................................6
Karakteristik Pribadi Wirausaha.....................................................6
Peran Wirausaha Bagi Lingkungannya..........................................7
Mitos dalam Kewirausahaan..........................................................8
Wirausaha, Manajer dan Organisasi...............................................9
III. MATERI DAN METODE......................................................................9
3.1 Materi..................................................................................................9
3.2 Metode..............................................................................................10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................10
V. PENUTUP..............................................................................................12
5.1
5.2
Kesimpulan...................................................................................12
Saran.............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................13
LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manajemen Industri adalah salah satu program keahlian yang ada di
Program Diploma Institut Pertanian Bogor. Dalam program keahlian ini diajarkan
untuk mampu meramalkan konsep pemasaran dalam pendistribusian produk.
Sehingga dalam program keahlian ini diajarkan Mata Kuliah Manajemen
Pemasaran.
Mata Kuliah Manajemen Pemasaran merupakan mata kuliah pendukung
pada kurikulum Program Keahlian Manajemen Industri Program Diploma Institut
Pertanian Bogor yang membahas masalah manajemen dan konsep pemasaran
yang meliputi kegiatan perencanaan pemasaran untuk mencapai tujuan yaitu
kepuasan pelanggan. Segala aktivitas yang menganut konsep pemasaran harus
diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut. Dalam kegiatan pemasaran ada
beberapa konsep pemasaran yang disebut 4P, yaitu: product (produk), price
(harga), placement (tempat), dan promotion (promosi).
Dari konsep tersebut, Mahasiswa Manajemen Industri Program Diploma
Institut Pertanian Bogor diharapkan dapat menganalisis, merencanakan,
melaksanakan, dan mengendalikan atas program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan
dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.
Dalam mata kuliah ini, Mahasiswa Manajemen Industri Program Diploma
Institut Pertanian Bogor dituntut untuk dapat mempraktikan langsung konsep
tersebut yang secara tidak langsung mendorong mereka untuk berwirausaha.
1.2
Permasalahan
Dari uraian yang telah disebutkan di atas rumusan masalahnya adalah:
a.
Mengetahui tentang manajemen pemasaran
b.
Pengaruh
Mata
Kuliah
Manajemen
Pemasaran
pada
minat
berwirausaha Mahasiswa Manajemen Industri Program Diploma
Institut Pertanian Bogor?
c.
Sejauh apakah Mata Kuliah Manajemen Pemasaran itu berpengaruh
pada minat berwirausaha Mahasiswa Manajemen Industri Program
Diploma Institut Pertanian Bogor?
1.3
Tujuan
Secara umum pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh Mata Kuliah Manajemen Pemasaran terhadap minat berwirausaha
Mahasiswa Manajemen Industri Program Diploma Institut Pertanian Bogor.
Secara khusus pembuatan makalah ini bertujuan mengetahui :
a.
b.
Mengetahui apa itu manajemen pemasaran
Bagaimana Mata Kuliah Manajemen Pemasaran berpengaruh pada
minat berwirausaha Mahasiswa Manajemen Industri Program
c.
Diploma Institut Pertanian Bogor
Sejauh apa pengaruh tersebut pada minat berwirausaha Mahasiswa
Manajemen Industri Program Diploma Institut Pertanian Bogor.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Philip Kotler (2002:14) manajemen pemasaran adalah analisis,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan
dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.
Manajemen pemasaran merupakan kegiatan menganalisis, merencanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan yang terkait dengan
perancangan dan peluncuran produk, promosi dan pendistribusian produk
tersebut, rnenetapkan harga dan mentransaksikannya, dengan tujuan agar dapat
memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencapai tujuan organisasi
perusahaan jangka panjang (Sofyan Assauri: 2004).
Manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses manajemen yang
meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan
pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan ini bertujuan menimbulkan
pertukaran yang diinginkan, baik yang menyangkut barang dan jasa, atau bendabenda lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis, sosial dan kebudayaan.
Proses pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh penjual, maupun pembeli
yang menguntungkan kedua belah pihak. Penentuan produk, harga, promosi dan
tempat untuk mencapai tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dari
perilaku konsumen, dan sebaliknya sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi
sedemikian rupa sehingga menjadi sesuai dengan produk yang ditawarkan
perusahaan.
2.2
Konsep Pemasaran dan Bauran Pemasaran
Konsep pemasaran adalah kegiatan perencanaan pemasaran untuk
mencapai tujuan perusahaan yaitu kepuasan pelanggan. Segala aktivitas yang
menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.
Dalam kegiatan pemasaran ada beberapa konsep pemasaran yang disebut 4P,
yaitu: product, price, placement, dan promotion.
Ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara perusahaan melakukan
kegiatan pemasarannya yaitu:
2.2.1 Konsep Berwawasan Produksi
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang
mudah didapat dan murah harganya sehingga fokus utamanya adalah
meningkatkan efisiensi produksi dan memperluas cakupan distribusi.
2.2.2 Konsep Berwawasan Produk
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang
menawarkan mutu, kinerja terbaik dan hal-hal inovatif lainnya sehingga fokus
utamanya adalah membuat produk yang lebih baik dan berusaha terus menerus
untuk menyempurnakannya.
2.2.3 Konsep Berwawasan Penjualan
Konsep ini berpendapat bahwa kalau konsumen dibiarkan saja maka
konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup. Oleh
karena itu, perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang
agresif.
2.2.4 Konsep Berwawasan Pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada
persaingannya. Konsep ini didasarkan pada empat sendi utama, yaitu pasar
sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran yang terkoordinasi, serta keuntungan.
2.2.5 Konsep Berwawasan Pemasaran bermasyarakat
Konsep ini berpendapat bahwa tugas perusahaan adalah menentukan
kebutuhan dan keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya
dengan lebih efektif dan efisiensi dari pada saingannya dengan cara
mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Interaksi dari keempat variabel utama dalam sistem pemasaran, yaitu :
produk dan jasa, penetapan harga, saluran distribusi dan aktivitas promosi.
Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
a.
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat
untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi.
b.
Harga, yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli
produk atau mengganti hal milik produk.
c.
Tempat, yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk
yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran.
Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments,
locations, inventory, and transport.
d.
Promosi,
yaitu
berbagai
kegiatan
perusahaan
untuk
mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar
sasaran.
Variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran
(Koter, 1997:604)
a. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi
ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat
bayaran.
b. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong
keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa.
c. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang
untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau
produk individual yang dihasilkan.
d. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon
pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
e. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara
langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon
tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon,
dan alat penghubung nonpersonal lain.
2.3
Strategi Pemasaran
2.3.1 Perencanaan Perusahaan Secara Keseluruhan
Hal ini mencakup penentuan tujuan umum perusahaan dalam jangka
panjang dan pengembangan strategi jangka panjang untuk mencai tujuan tersebut.
Tujuan dan strategi jangka panjang ini kemudian menjadi suatu kerangka dasar
untuk mengembangkan rencana yang tercakup didalamnya. Masalah utama yang
ada dalam perencanaan perusahaan ini adalah masalah keuangan, produksi,
kebutuhan tenaga kerja, penelitian, dan pengembangan
(research and
development), serta penentuan sasaran pasar dan program pemasarannya.
Pertimbangan pemasaran ini cenderung mempengaruhi kebijakan dalam
perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang . Oleh karena itu
perencanaan perusahaan dan perencanaan pemasaran sering dijadikan satu.
2.3.2 Perencanaan Pemasaran
Hal ini mencakup pengembangan program jangka panjang untuk masalahmasalah yang luas dalam bauran pemasaran yaitu produk, harga, tempat dan
promosi.
Perencanaan
pada
masing-masing
variabel
tersebut
harus
dikoordinasikan dan ditangani dengan baik, sebab setiap variabel bauran
pemasaran selalu saling berinteraksi dengan variabel lainnya.
2.3.3 Rencana Pemasaran Tahunan
Rencana ini mencerminkan proses perencanaan yang berjalan untuk satu
periode waktu. Dalam hal ini, manajemen akan mengembangkan suatu rencana
induk yang mencakup kegiatan pemasaran setiap tahunnya. Contoh : perencanaan
pemasaran jangka panjang menentukan tujuan untuk memperkenalkan produk
baru. Rencana pemasaran tahun berikutnya, bagaimana pun harus dapat membuat
keseimbangan dalam persediaan dengan cara mempromosikan jenis produk yang
sedang mengalami tahap penurunan dalam daur kehidupan produk (product life
cycle). Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan produk tersebut
sehingga persediaan berkurang.
2.4 Definisi Wirausaha
Wirausaha adalah orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli barang
sekarang dan menjual kemudian dengan harga yang tidak pasti (Cantillon).
Wirausaha adalah orang yang memindahkan sumber-sumber ekonomi dari
daerah dengan produktivitas rendah ke daerah dengan produktivitas dan hasil
lebih tinggi (J.B Say).
Wirausaha
adalah
orang
yang
menciptakan
cara
baru
dalam
mengorganisasikan proses produksi (Schumpeter).
2.5 Karakteristik Pribadi Wirausaha
Sifat kepribadian wirausaha dipelajari guna mengetahui karakteristik
perorangan yang membedakan seorang wirausaha dan bukan wirausaha. David
McCleland mengindikasikan ada korelasi positif antara tingkah laku orang yang
memiliki motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha.
Karakteristik orang-orang yang mempunyai motif prestasi tinggi adalah:
1.
Memilih resiko moderate, dalam tindakannya dia
memilih melakukan sesuatu yang ada tantangannya, namun dengan
cukup kemungkinan untuk berhasil.
2. Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan. Artinya
kecil sekali kecenderungan untuk mencari “kambing hitam” atas
kegagalan atau kesalahan yang dilakukannya.
3. Mencari umpan balik tentang perbuatan-perbuatannya.
4. Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru.
Upaya untuk mengungkapkan karakteristik utama wirausaha juga dilakukan
oleh para ahli dengan menggunakan teori letak kendali yang dikemukakan oleh
J.B. Rotter. Teori letak kendali menggambarkan bagaimana meletakkan sebab dari
suatu kejadian dalam hidupnya. Apakah sebab kejadian tersebut oleh faktor dalam
dirinya dan dalam lingkup kendalinya atau faktor diluar kendalinya.
Dua kategori letak kendali menurut Rotter yaitu:
a. Internal
Orang yang beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas
apa yang akan dicapainya. Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik
wirausaha seperti lebih cepat mau menerima pembaharuan (inovasi).
b. Eksternal
Orang yang beranggapan keberhasilan tidak semata tergantung
pada usaha seseorang, melainkan juga oleh keberuntungan, nasib, atau
ketergantungan pada pihak lain, karena adanya kekuatan besar disekeliling
seseorang.
Management Systems International menyebutkan karakteristik pribadi
wirausaha sebagai berikut:
a.
Mencari peluang
b.
Keuletan
c.
Tanggungjawab
terhadap
pekerjaan
d.
Tuntutan atas kualitas dan
efisiensi
e.
Pengambilan resiko
f.
Menetapkan sasaran
g.
Mencari informasi
h.
Perencanaan yang sistematis
dan pengawasannya
i.
Persuasi dan jejaring/koneksi
j.
Percaya diri
2.6 Peran Wirausaha Bagi Lingkungannya
Dalam pandangan Schumpeter, seorang wirausaha adalah inovator. Hanya
seseorang yang sedang melakukan inovasi yang dapat disebut sebagai wirausaha.
Mereka yang tidak lagi melakukan inovasi, walaupun pernah, tidak dapat lagi
dianggap sebagai wirausaha. Wirausaha bukanlah jabatan, melainkan suatu peran.
Berdasarkan pengertian tentang wirausaha yang telah dibahas sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa peran wirausaha yang utama bagi lingkungannya adalah
sebagai berikut:
a. Memperbaharui dengan “merusak secara kreatif”.
Dengan keberaniannya melihat dan mengubah apa yang sudah
dianggap mapan, rutin, dan memuaskan.
b. Inovator
Menghadirkan hal yang baru di masyarakat.
- Mengambil dan memperhitungkan resiko
- Mencari peluang dan memanfaatkannya
- Menciptakan organisasi baru
2.7 Mitos dalam Kewirausahaan
Berikut ini rincian mitos kewirausahaan yang dikumpulkan oleh Michael
Robert dan Alan Weiss, dan sejumlah bukti yang dikumpulkan dari berbagai
sumber yang menetang mitos tersebut.
Wirausaha adalah pengambil resiko besar
Wirausaha bukan pengambil resiko besar, melainkan seorang yang menghitung
resiko yang akan diambilnya. Tantangan ada namun dengan upaya akan dapat
dicapai.
a. Wirausaha bijaksana dalam memilih resiko dan bukan penjudi.
Wirausaha adalah pemilik usaha, bukan pegawai.
a. Yang mengubah restoran fast food McDonald’s menjadi raja dibidang
franchising adalah Ray Kroc, pimpinan perusahaan dan bukan
pemiliknya yaitu McDonald bersaudara.
b. Intrepreneur di dalam perusahaan bukanlah pemilik.
Inovasi hanya di perusahaan kecil.
a. Inovasi dilakukan dengan ketrampilan atau keahlian dan bukan
pembawaan atau milik budaya tertentu. Ia dilakukan dimana-mana.
b. Musuh inovasi adalah birokrasi yang terdapat di perusahaan besar
ataupun kecil.
Inovasi adalah gagasan besar.
Sebagian keberhasilan besar dimulai dari gagasan baru yang sederhana,
misalnya walkman muncul sebagai produk baru yang sukses berasal dari
keinginan tetap mendengar musik secara pribadi selagi berolahraga.
Wirausaha adalah pencetus gagasan saja.
Seorang inovator terjun langsung menerapkan gagasannya.
Wirausaha menyediakan sarananya termasuk modal sendiri.
a.
Wirausaha tidak sama dengan kapitalis.
b.
Wirausaha menggunakan sarana yang ada dengan cara baru.
Inovasi datang mencuat bagai kilat dari seorang genius.
a. Ray Kroc memperbaharui bisnis hamburger dengan mengadakan
pengamatan terus-menerus atas restoran McDonald’s.
b. Fred Smith menghasilkan undergraduate thesis model distribusi barang
kiriman kecil dari pengamatan di kantor pos dan perusahaan pengiriman
UPS. Thesisnya dinilai C- oleh dosennya, namun gagasannya setelah
diterapkan menjadi perusahaan Federal Express yang sangat sukses
Wirausaha dilahirkan dan kewirausahaan tidak dapat dilatihkan.
Seperti ketrampilan dokter atau pengacara, keterampilan kewirausahaan
dapat dilatihkan.
2.8 Wirausaha, Manajer dan Organisasi
Peran wirausaha pendiri adalah melahirkan suatu organisasi baru, baik
sendiri maupun bersama suatu kelompok. Setelah lahir maka wirausaha sendiri
melakukan upaya pengembangan organisasi hingga sampai organisasi tidak lagi
tergantung pada pendiri. Pelaksanaan organisasi memerlukan manajemen yang
menguatkan organisasi dengan sistem manajemen dan mengurangi ketidakpastian
dan ketergantungan pada faktor subjektivitas pendiri.
III. MATERI DAN METODE
3.1 Materi
Responden pada makalah ini adalah Mahasiswa Program Keahlian
Manajemen Industri. Responden berjumlah 30 orang yang berasal dari dua
angkatan berbeda yaitu angakatan 50 dan 51.Pada penelitian ini pengambilan data
melalui kuisioner.
3.2 Metode
Metode yang digunakan dengan mengumpulkan data kuisioner yang sudah
diberikan kepada responden yang dipilih secara acak dan pustaka berupa buku
dan internet yang berkaitan dengan kajian. Data kuisioner yang diperoleh
dianalisis dan data pustaka yang sudah dikumpulkan, dijadikan sebagai acuan
untuk penulisan makalah ini.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Gambaran Pengaruh Mata Kuliah Manajemen Pemasaran terhadap
Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Keahlian Manajemen Industri Program
Diploma Institut Pertanian Bogor
Peubah
Pengetahuan tentang tentang manajemen
pemasaran
Respon
Ya
Tidak
Nilai Respon (%)
77
23
Pentingnya Mata Kuliah Manajemen
Pemasaran bagi kehidupan
Pengaruh
Mata
Kuliah
Manajemen
Pemasaran terhadap diri sendiri
Pengaruh
Mata
Kuliah
Manajemen
Pemasaran terhadap minat berwirausaha
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
80
20
70
30
77
23
Berdasarkan hasil kuesioner di atas, didapatkan hasil pada pertanyaan atau
peubah yang diajukan mengenai pengaruh Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Program Keahlian Manajemen Industri
Program Diploma Institut Pertanian Bogor. Sebanyak 77% responden menyatakan
bahwa mereka tahu mengenai mata kuliah manajemen pemasaran. Ada 23%
responden menyatakan tidak mengerti secara mendalam tentang mata kuliah
manajemen pemasaran walaupun merekasudah atau sedang belajar mata kuliah
tersebut.
Selanjutnya hal yang didapatkan dari pertanyaan atau peubah kedua,
mayoritas responden sebanyak 80% menyatakan penting dan sisanya 20%
menyatakan tidak penting. Hal yang melandasi pernyataan dari responden adalah
bahwa dengan belajar manajemen pemasaran mereka dapat menerapkan konsep
pemasaran bagi kehidupan mereka walaupun tidak memasarkan suatu barang atau
jasa.
Hal ketiga yang didapatkan dari pertanyaan atau peubah yang diajukan
mengenai pengaruh Mata Kuliah Manajemen Pemasaran terhadap diri sendiri,
sebanyak 70% responden menyatakan bahwa Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
berpengaruh terhadap diri mereka sendiri. Hal ini berkaitan dengan beberapa
konsep pemasaran yang disebut 4P, yaitu: product, price, placement, dan
promotion. Dari keempat hal tersebut responden dapat mengetahui bauran
pemasaran dari setiap produk yang ada di pasar sehingga mereka dapat lebih
cerdas dalam memilih produk yang ingin mereka beli atau konsumsi.
Hal terakhir yang didapatkan dari pertanyaan atau peubah yang diajukan
mengenai pengaruh Mata Kuliah Manajemen Pemasaran terhadap minat
berwirausaha. Dari kuesioner didapatkan mayoritas responden setuju dengan hal
tersebut bahwa mata kuliah manajemen pemasaran sangat berpengaruh terhadap
minat mereka berwirausaha. Hal ini berkaitan dengan semua hal yang terdapat di
dalam manajemen pemasaran.
Dari hasil kuesioner tersebut, didapatkan keterkaitan antarvariabel yang
menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik mengenai manajemen pemasaran
membuat responden menganggap penting Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
bagi hidup mereka. Ketika mereka sudah menanggap hal itu penting maka akan
berpengaruh pada diri mereka dalam minat mereka dalam berwirausaha.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang sudah dibahas menunjukkan pengaruh Mata Kuliah
Manajemen Pemasaran terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Program
Keahlian Manajemen Industri Program Diploma Institut Pertanian Bogor
didapatkan berbagai hasil. Pada dasarnya pengaruh Mata Kuliah Manajemen
Pemasaran terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Manajemen Industri adalah
berkaitan dengan hal analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas
program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk
mencapai sasaran organisasi yang mendorong mereka untuk berwirausaha dengan
memperhatikan semua aspek yang mereka pelajari pada Mata Kuliah Manajemen
Pemasaran.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka penulis
memberikan saran yang berhubungan dengan analisis data sebagai berikut :
1. Mata Kuliah Manajemen Pemasaran sangat berpengaruh terhadap
Mahasiswa Manajemen Industri terutama dalam hal berwirausaha.
2. Sebaiknya Mata Kuliah Manajemen Pemasaran tidak hanya diterapkan
di Program Keahlian Manajemen Industri saja, tetapi diterapkan di
semua Program Keahlian Diploma Institut Pertanian Bogor guna
menunjang softskill kewirausahaan.
3. Mata Kuliah Manajemen Pemasaran harus diterapkan bukan hanya di
perkuliahan tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam hal jual beli.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ekonomi-holic.com/2012/11/kewirausahaan-definisi-peran_17.html
Diakses Pada Tanggal 18 Mei 2015.
Meredith, Geoffrey. (2000). Kewirausahaan Teori dan Praktik, Seri Manajemen
Strategis No. 1, Jakarta: Penerbit PPM
Philip Kotler, Gary Armstrong. (1996). Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 2.Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta: Prentice Hall.
Swastha Basu Drs, Irawan Drs, (1983). Manajemen Pemasaran Modern, Edisi
Kedua, Yogyakarta: Liberty.