status air bersih di dunia (2)
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG AIR BERSIH
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarakat, yakni mempunyai peranan dalam
menurunkan angka penderita penyakit, khususnya yang berhubungan dengan air, dan berperan
dalam meningkatkan standar atau taraf/kualitas hidup masyarakat.
Sampai saat ini, penyediaan air bersih untuk masyarakat diindonesia masih dihadapkan pada
beberpa permasalahan yang cukup kompleks dan sampai saat ini belum dapat diatasi
sepenuhnya. Salah satu masalah yang masih dihadapi sampai saat ini yakni masih rendahnya
tingkat pelayanan air bersih untuk masyarakat.
Air bersih yang digunakan sehari-hari harus memiliki kualitas yang baik untuk konsumsi sesuai
dengan standar air minum di Indonesia yaitu PP No.82 Tahun 2001 dan KepMen No.907 Tahun
2002. Begitu pentingnya air bersih bagi kehidupan manusia, sehingga memungkinkan
penyediaan menjadi terbatas bila pemanfaatannya tidak diatur dengan baik, sehingga harus
dibuat suatu jaringan perpipaan yang tertata baik untuk mendistribusikan air bersih secara merata
kesetiap konsumen. Secara umum kebijakan pemerintah dalam bidang pembangunan prasarana
penyediaan air bersih direalisasikan dengan membangunsistem perpipaan. Sasaran pembangunan
prasarana air bersih meliputi kota-kota besar maupun perdesaan baik dengan sistem perpipaan
ataupun non perpipaan. Sistem perpipaan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
dan sistem non perpipaan dikelola oleh penduduk setempat. Salah satu cara untuk memperoleh
air bersih adalah dengan memanfaatkan pelayanan PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum ).
Untuk mencapai pengadaan air bersih yang merata sangatlah tidak mudah, hal ini dikarenakan
banyaknya resiko maupun biaya dalam pemenuhan kebutuhan ini. Resiko ini dapat bersifat
teknis maupun non teknis. Misalnya masalah teknis banyaknya daerah yang tidak
memungkinkan dipasang saluran pipa air bersih dan kemudian juga masalah non
teknis yaitu kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang mengerti
tentang pipa air bersih. Dalam pendistribusiannya PDAM membagi pelanggan dalam beberapa
kategori,yaitu berdasarkan sosial, rumah tangga, instansi pemerintah dan niaga. Pelanggan
terbesar adalah pelanggan rumah tangga, baik dari jumlah pemakaian dan jumlah instalasi
yang terpasang. Pemerintah melalui PDAM Tirtanadi terus melakukan usaha pemenuhan
kebutuhan air bersih. Untuk itu perlu diketahui besarnya kebutuhan air bersih penduduk
kota Medan. Pemakaian air bersih untuk rumah tangga diamati penggunaannya, sehingga
didapat distribusi pemakaian air untuk beberapa kegiatan rumah tangga.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana kebijakan pemerintah dalam pengolahan air bersih di kota Medan?
1.3 TUJUAN
Dapat mengetahui sistem pengolahan air bersih di kota Medan
1.4 MANFAAT
Mengetahui kinerja pemerintah kota Medan untuk
meningkatkan produktivitasnya baik dari segi kualitas maupun kuantitas
dari air produksinya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarakat, yakni mempunyai peranan dalam
menurunkan angka penderita penyakit, khususnya yang berhubungan dengan air, dan berperan
dalam meningkatkan standar atau taraf/kualitas hidup masyarakat.
Sampai saat ini, penyediaan air bersih untuk masyarakat diindonesia masih dihadapkan pada
beberpa permasalahan yang cukup kompleks dan sampai saat ini belum dapat diatasi
sepenuhnya. Salah satu masalah yang masih dihadapi sampai saat ini yakni masih rendahnya
tingkat pelayanan air bersih untuk masyarakat.
Air bersih yang digunakan sehari-hari harus memiliki kualitas yang baik untuk konsumsi sesuai
dengan standar air minum di Indonesia yaitu PP No.82 Tahun 2001 dan KepMen No.907 Tahun
2002. Begitu pentingnya air bersih bagi kehidupan manusia, sehingga memungkinkan
penyediaan menjadi terbatas bila pemanfaatannya tidak diatur dengan baik, sehingga harus
dibuat suatu jaringan perpipaan yang tertata baik untuk mendistribusikan air bersih secara merata
kesetiap konsumen. Secara umum kebijakan pemerintah dalam bidang pembangunan prasarana
penyediaan air bersih direalisasikan dengan membangunsistem perpipaan. Sasaran pembangunan
prasarana air bersih meliputi kota-kota besar maupun perdesaan baik dengan sistem perpipaan
ataupun non perpipaan. Sistem perpipaan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
dan sistem non perpipaan dikelola oleh penduduk setempat. Salah satu cara untuk memperoleh
air bersih adalah dengan memanfaatkan pelayanan PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum ).
Untuk mencapai pengadaan air bersih yang merata sangatlah tidak mudah, hal ini dikarenakan
banyaknya resiko maupun biaya dalam pemenuhan kebutuhan ini. Resiko ini dapat bersifat
teknis maupun non teknis. Misalnya masalah teknis banyaknya daerah yang tidak
memungkinkan dipasang saluran pipa air bersih dan kemudian juga masalah non
teknis yaitu kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang mengerti
tentang pipa air bersih. Dalam pendistribusiannya PDAM membagi pelanggan dalam beberapa
kategori,yaitu berdasarkan sosial, rumah tangga, instansi pemerintah dan niaga. Pelanggan
terbesar adalah pelanggan rumah tangga, baik dari jumlah pemakaian dan jumlah instalasi
yang terpasang. Pemerintah melalui PDAM Tirtanadi terus melakukan usaha pemenuhan
kebutuhan air bersih. Untuk itu perlu diketahui besarnya kebutuhan air bersih penduduk
kota Medan. Pemakaian air bersih untuk rumah tangga diamati penggunaannya, sehingga
didapat distribusi pemakaian air untuk beberapa kegiatan rumah tangga.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana kebijakan pemerintah dalam pengolahan air bersih di kota Medan?
1.3 TUJUAN
Dapat mengetahui sistem pengolahan air bersih di kota Medan
1.4 MANFAAT
Mengetahui kinerja pemerintah kota Medan untuk
meningkatkan produktivitasnya baik dari segi kualitas maupun kuantitas
dari air produksinya.