Penentuan Kapasitas Unit Sedimentasi Ber
PROCEEDING
NATIONAL CONFERENCE ON CONSERVATION FOR BETTER LIFE
PENENTUAN KAPASITAS UNIT SEDIMENTASI BERDASARKAN TIPE HINDERED ZONE SETTLING
Alien KurniawanhgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
D epartem en
T eknik S ipil dan Lingkungan, F akultas T eknologi P ertanian,
Institut P ertanian B ogor, B ogor, Indonesia
E m ail: allen.kurniaw an@ gm ail.com
ABSTRAK
U nit sedim entasi
berfungsi
untuk
sebagian padatan
organik
dalam
m engurangi
50-65%
air buangan,
serta
konsentrasi
O xygen D em and (B O O ) m elalui proses fisik tanpa pem bubuhan
m em butuhkan
pendekatan
kapasitas unit yang cukup
praktis
untuk
m engetahui
untuk
hindered zone settling. A nalisis ini berdasarkan
per
satuan
w aktu.
P engem bangan
rancangan unit sedim entasi,
zone interface settling,
m 3 /detik;
yaitu
analisis
luas zona pengendapan
B iochem ical
m elalui
tersebut.
analisis
untuk
penentuan
rate dan overflow
S alah satu
berdasarkan
ketinggian partikel tersuspensi
ditujukan
(thickener)
S olid (T S S ) dan
konsentrasi
kedua param eter
sedim entasi
perubahan
ini
solid loading
luas zona lum pur
unit
25-40%
zat kim ia. R ancangan unit sedim entasi
m enyisihkan
kapasitas
T otal S uspended
m enurunkan
salah
pada reaktor
satu
rate. B erdasarkan
tipe
param eter
kurva hindered
2 ; laju pengendapan
m encapai 8,1 m fedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
sebesar 0,001
sebesar 7,4 m 2 ; nilai solid loading m encapai 14,88 kgjm 2 .detik;
dan
m encapai 21,31 m 3 /m 2 .hari.
nilai overflow
K ata kunci: hindered zone settling, overflow
rate, solid loading, total suspended solid.
PENOAHUlUAN
B erbagai aktivitas
m anusia m aupun
proses alam dapat m enghasilkan
cair, m aupun gas. Lim bah m enim bulkan
pengaruh terhadap
penurunan
lingkungan. P engolahan perlu dilakukan
untuk m enghindari
kem ungkinan
kontam inan
di dalam
lingkungan.
lim bah
berupa zat padat,
dan ketidakseim bangan
pengaruh
kualitas
pencem aran
Im plem entasi
pengolahan ., air lirnbah dom estik atau industri
reduksi unsur-unsur polutan sehingga air lim bah am an untuk dibuang ke badan air penerim a.
S ecara garis besar, pengolahan
prim er CBA
( p r im a r y
tingkat
tersier
( te r tia r y
m elibatkan
tr e a tm e n t) ,
tr e a tm e n t) .
m ekanism e
air lim bah
pengolahan
P engolahan
nutrien. T ingkat pengolahan
tergantung
m enjadi
sekunder
prim er
biologis dan kim iaw i,
terbagi
tiga tingkatan,
(s e c o n d a ry
m elibatkan
tr e a tm e n t) ,
m ekanism e
fisik,
yaitu
pengolahan
dan
pengolahan
pengolahan
sedangkan pengolahan tersier digunakan
akibat
berupa
sekunder
untuk m engolah
pada kualitas air lim bah dari berbagai jenis sum ber air lim bah
tersebut.
U nit sedim entasi
m elalui pengendapan.
di dalam pengolahan
air lim bah
P engendapan dapat terjadi
jenis cairan sehingga m udah untuk m engendap
proses
pem isahan
padatan
pem isahan
padatan,
S uspended
S o lid
B io c h e m ic a l
selain
(T 55) dan
O xygen
Dem and
dari
fase
cairan.
gaya gravitasi.
sebagian
konsentrasi padatan dan kecenderungan
m ateri padatan
karena berat jenis padatan lebih besar daripada berat
secara gravitasi. P rinsip dasar proses sedim entasi adalah
S elim ut
U nit
padatan
(B O O ) m elalui
berfungsi untuk m enurunkan
lum pur
sedim entasi
organik
dalam
proses fisik tanpa
( s lu d g e
b la n k e t)
m engurangi
air lim bah,
juga
50-65%
serta
pem bubuhan
m enyebabkan
konsentrasi
25-40%
zat kim ia.
T o ta l
konsentrasi
B erdasarkan
interaksi partikel, sedim entasi dibagi m enjadi em pat tipe. T ipe-
•••
69
ISBN : 978-602-71782-0-5
PR O C EED IN G
NATIONAL
C O N FER EN C E
O N C O N SER VATIO N
FO R BETTER LIFE
diskrit, flokulan, CBA
h in d e r e d , dan kom presi
tipe tersebut adalah sedim entasi
h in d e r e d terjadi pada suspensi dengan konsentrasi
m am pu m enghalangi pergerakan
cukup besar untuk
proses
pengendapan
cenderung untuk berada pada posisi yang tetap
pada prosedur
diperlukan untuk m endapatkan
deskripsi tersebut, tujuan
satuan luas per satuan
ketika konsentrasi
partikel-partikel
(T chobanoglous
presisi terhadap
ini m enentukan
pem iliha
sedangkan
overflow
rate adalah
partikel
G aya antar partikel
berdekatan.
P artikel
B erbagai m acam dasar
P engujian
kriteria
salah satu param eter
r a te . S olid loading rate m enunjukan
w aktu,
yang
e t a l., 2014).
rancangan unit sedim entasi.
pendekatan
penelitian
yaitu s o lid lo a d in g dan o v e r flo w
m enengah ( in te r m e d ia te )
1997). S edim entasi
air. A ir harus bergerak pada ruang antar partikel.
m enghalangi
teori dan asum si tercantum
(D roste,
skala laboratorium
rancangan.
A tas dasar
rancangan unit sedim entasi,
laju penggunaan m assa padatan per
laju pem isahan
flok
dengan
s e ttle r
supem atan di atas perm ukaan air. fedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
M ETODOLOGI PENElITIAN
P enelitian ini m enggunakan
produk peraw atan
tubuh
dan
dilakukan selam a enam jam
contoh
cairan
pad a rentang
seluruh variasi jenis proses diharapkan
A lat penelitian
m eter, tim bangan
m enggunakan
analitik,
uji air lim bah pad a salah satu industri
pencuci
piring terkem uka
w aktu
di Jakarta.
di bidang penyedia
P engam bilan
satu m inggu sehingga karakteristik
contoh
uji
air lim bah
dari
turbidim eter,
DO
dapat terw akili.
im h o ff
desikator,
c o n e , caw an, fu r n a c e ,
dan penggaris. S elain contoh
oven, pH m eter,
uji air lim bah,
tam bahan
bahan
penelitian m enggunakan akuades dan kertas saring 'JI,tuk pengukuran T S S .
C ontoh uji air lim bah cam puran
koagulan optim um
dim asukkan
diukur pada saat supernatan
kursng lebih dua jam .
tr a n s itio n s e ttlin g
Im h o ff
P osisi b o u n d a r y
jam m enggunakan m istar
dan padatan hasil ja r te s t berdasarkan
c o n e hingga
dan padatan m asih tercam pur.
dan c o m p r e s s io n
atau
kernbali diukur.
in te tfa c » s e ttlin g sehingga o v e r flo w
diam ati
s e ttlin g .
berdasarkan
pacta G am bar 1. S etelah dua jam
param eter T S S padatan
supernatan
ke dalam
dan
batas tanda
K em udian, contoh
dicatat
berdasarkan
K etinggian zona s e ttlin g
batas b o u n d a r y .
ketika
hanya terdiri
diplotkan
dosis dan pH
P aram eter
T S S aw al
uji air lim bah didiam kan
yaitu
h in d e r e d
s e ttilin g ,
diukur setiap 10 m enit selam a dua
S ecara skem atik,
zona s e ttlin g
H asil pengukuran
tera.
prosedur
ini dapat diam ati
dari c o m p r e s s io n
m em bentuk
s e ttlin g ,
kurva h in d e r e d
zone
r a te dan s o lid lo a d in g r a te diperoleh.
tl: 0 ..
'" ,
" '~ ::
G am bar 1 S kem atik pengukuran zona s e ttlin g
(S um ber: T chonobanoglous
•••
70
et al., 2014)
IS B N : 978-602-71782-0-5
•
it
•
~.PR O C EED IN G fedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
N ATIO N AL C O N FER EN C E O N C O N SER VATIO N FO R BETTER LIFE
~:
.&
H A S IL DAN PEM BAHASAN
Z one ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
s e t t l i n g terjadi apabila partikel-partikel
zat padat saling berdekatan
jarak yang sam a akibat pengaruh gaya-gaya kohesi m em bentuk
panjang
w aktu
pengendapan,
c o m p r e s s io n .
K ondisi tersebut
zona lum pur
total
berdasarkan
m engalam i pengurangan
S ebagai tujuan
pertim bangan
thickening,
sem akin
yaitu
nilai
besar
ikatan dan struktur
gaya
kohesi
antar
ketinggian
di zona h i n d e r e d ,
unit sedim entasi,
kebutuhan
area
untuk
lum pur.
nilai o v e r fl o w
m em bentuk
zona
dan c o m p r e s s i o n ,
tr a n s itio n ,
pengendapan
luasan
terpilih
besar
kontrol.
dengan konsentrasi hom ogen ( C o ) . H ubungan
dibentuk
satu kurva h i n d e r e d
zo n e
i n t e r fa c e
berdasarkan
dibandingkan
luasan
area
K etinggian kolom ( H o )
ketinggian
zona lum pur dan
pad a G am bar
s e ttlin g
beberapa
kebutuhan
( c l a r i fi c a t i o n ) ,
lebih
th ic ke n in g
pengendapan sehingga nilai fr e e s e t t l i n g jarang digunakan sebagai faktor
berbentuk hiperbola
partikel
pada hasll analisis di T abel 1. D ari data T abel 1, ketinggian
akum ulasi
pengam bilan
diisi oleh padatan tersuspensi
w aktu pengendapan
yang plastis. S em akin
karena gaya kohesi antar partikel sem akin kuat di zona c o m p r e s s i o n .
akhir rancangan
faktor,
dan
m aka
ditunjukkan
di dalam suspensi pada
2. K urva ini
sebagai pem batas untuk m encari nilai o v e r fl o w dan s o l i d l o a d i n g .
G aris horizontal
dibuat
u n d e r flo w . N ilai H u ditentukan
pada
kedalam an
Hu
ketika
padatan
berupa
konsentrasi
tersuspensi CBA
m elalui persam aan:
T abell
H ubungan konsentrasi T S S dan tinggi reaktor
::~'5~~~ftff~i~~1~P· >· · · ~:i.~:~::~
o
37
0
0
5
10
15
698,33
12
0
0
12
11
11
13
11,5
10,5
20
25
30
35
40
45
0
0
0
0
0
0
10
8
7
5
3
0
10
9
6
7
9
9,1
9,5
9,7
9,4
SO
0
0
55
60
0
0
0
0
1577,67
(1 )
Co m erupakan konsentrasi T S S aw al, sedangkan
H o m erupakan
ketinggian
kolom m aksim um
ketika air
lim bah dim asukkan ke dalam kolom . D engan dem ikian,
( 6 9 8 ,3 3
Hu
=
m g /l) ( O ,3 7
(1577,67
m g /l)
• 71• •
m)
=
0,16 m
IS B N : 978-602-71782-0-5
PROCEEDING
NATIONAL CONFERENCE ON CONSERVATION FOR BETTER LIFEhgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
G aris tangen
h in d e r e d
dibuat
pada kurva untuk
dan c o m p r e s s i o n
C 2 . P erpotongan
garis singgung
sehingga nilai t u (w aktu
untuk
dem ikian, luas area t h i c k e n i n g
m endapatkan
90° dengan
garis tegak
m encapai konsentrasi
(A t)
C 2 . T itik ini m erupakan titik tengah
titik ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
S udut hasil persinggungan dua garis tangen m enentukan
s e ttlin g .
lurus
antara
posisi titik
pen entu fedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
C2 m enghubungkan nilai H u
diperoleh
u n d e r fl o w )
sebesar 25 m en it. D engan
adalah:
(2)
=
3
(0,002 m I d e t i k ) (25 m e n i t ) (60 d e t i k l m e n i t )
=
8,1 m 2
(0,37 m )
K ecepatan s u b s i d e n c e CBA
( v ) ditentukan
titik
C2 pada kurva
terhitung
i n t e r fe c e
m erepresentasikan
s e ttlin g
berdasarkan penarikan garis horizontal
dan penarikan
garis vertikal
m enuju
m enuju H u ' di sum bu y dari
t u ' di sum bu
x. K ecepatan
laju pengendapan u n h i d e r e d dari lum pur.
11
(H o
-
H ~)
= ....:.--=----==-
(3)
tu
'
=
(0,37 m - 0,145 m )
. )
(60 m e n i t l j a m )
( 2 8 ,5 m e n l . t
P enentuan laju pengendapan
( O e ) berdasarkan
= 0,47 m e n i t / j a m
volum e cairan di atas zona kritis lum pur sehingga dapat
dihitung m elalui persam aan:
•72
••
IS B N : 978-602-71782-0-5
1
PROCEEDING
NATIONAL CONFERENCE ON CONSERVATION
0,37 m -O ,16 m )
3
0,002 ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
m /d e tik
"
O ,O O lm 3 /detik
(
0,37 m hgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
=
P enentuan
kebutuhan
BETTElfUF~ .,,'
FORfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
=
luas zona pengendapan
diperoleh
m elalui
pem bagian
laju pengendapan
dan
kecepatan pengendapan.
(5)
(0,001
-
3
m /d e tik)
3600
( 0 ,4 7 m e n it/ja m ) (
N ilai CBA
s o lid lo a d in g ditentukan
'.." -,,- -
_ _ ,"
-- ~47 m
ja m ld e tik)
1
2
'
m elalui persam aan:
M a s s a s o lid h a r ia s i
(6)
3
= (0,002 m / d e t i k ! ( 6 9 8 , 3 3
C :4141)
S o lid lo a d in g
m a ssa
s o lid
. .) , =
g /m 3 )(8 6 4 0 0 ~ ti~
hart
kg .
hari
r a te
h a r ia ti
=-------
(7)
=
N ilai o v e r fl o w ditentukan
S o lid lo a d in g
120,67
1 2 0 ,6 7 k g /h a r i
8,1 m 2
='
14,88 k g / m 2
h 4 1 1 'i
m elalui persam aan:
r a te
Q
(8)
=
(0,002
m
8,1
3
/d e tik),
m2
'=
' ,
2131
.•
2 ha
m ·J m
ri
'
e e e,
73
ISB N978-602-71782-0-5
:
PROCEEDING
NATIONAL CONFERENCE
ON CONSERVATION
FOR BETTER LIFE
KESIMPULANfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Berdasarkan kurva ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
h i n d e r e d z o n e i n t e r fa c e s e t t l i n g , luas zona lum pur ( t h i c k e n e r ) m encapai 8, 1m 2;
3
2
laju pengendapan sebesar 0,001 m /detik; luas zona pengendapan sebesar 8,47 m ; nilai s o l i d l o a d i n g
3
2
m encapai 14,88 kg/rrr'.detik; dan nilai o v e r fl o w m encapai 21,31 m / m . h a r i .
Daftar Pustaka
& Sons
D roste, R. L. (1997): T h e o r y a n d P r a c t i c e o f W a t e r a n d W a s t e w a t e r T r e a t m e n t , John W illy hgfedcbaZYXW
Inc., N ew Jersey.
Tchobanoglous, G ., Stensel, H . D ., Tsuchihashi, R., Burton, F. (2014): W a s t e w a t e r E n g i n e e r i n g :
T r e a t m e n t a n d R e s o u c e R e c o v e r y , M cG raw -H ill, N ew Y ork.
74
IS B N : 978-602-71782-0-5
NATIONAL CONFERENCE ON CONSERVATION FOR BETTER LIFE
PENENTUAN KAPASITAS UNIT SEDIMENTASI BERDASARKAN TIPE HINDERED ZONE SETTLING
Alien KurniawanhgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
D epartem en
T eknik S ipil dan Lingkungan, F akultas T eknologi P ertanian,
Institut P ertanian B ogor, B ogor, Indonesia
E m ail: allen.kurniaw an@ gm ail.com
ABSTRAK
U nit sedim entasi
berfungsi
untuk
sebagian padatan
organik
dalam
m engurangi
50-65%
air buangan,
serta
konsentrasi
O xygen D em and (B O O ) m elalui proses fisik tanpa pem bubuhan
m em butuhkan
pendekatan
kapasitas unit yang cukup
praktis
untuk
m engetahui
untuk
hindered zone settling. A nalisis ini berdasarkan
per
satuan
w aktu.
P engem bangan
rancangan unit sedim entasi,
zone interface settling,
m 3 /detik;
yaitu
analisis
luas zona pengendapan
B iochem ical
m elalui
tersebut.
analisis
untuk
penentuan
rate dan overflow
S alah satu
berdasarkan
ketinggian partikel tersuspensi
ditujukan
(thickener)
S olid (T S S ) dan
konsentrasi
kedua param eter
sedim entasi
perubahan
ini
solid loading
luas zona lum pur
unit
25-40%
zat kim ia. R ancangan unit sedim entasi
m enyisihkan
kapasitas
T otal S uspended
m enurunkan
salah
pada reaktor
satu
rate. B erdasarkan
tipe
param eter
kurva hindered
2 ; laju pengendapan
m encapai 8,1 m fedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
sebesar 0,001
sebesar 7,4 m 2 ; nilai solid loading m encapai 14,88 kgjm 2 .detik;
dan
m encapai 21,31 m 3 /m 2 .hari.
nilai overflow
K ata kunci: hindered zone settling, overflow
rate, solid loading, total suspended solid.
PENOAHUlUAN
B erbagai aktivitas
m anusia m aupun
proses alam dapat m enghasilkan
cair, m aupun gas. Lim bah m enim bulkan
pengaruh terhadap
penurunan
lingkungan. P engolahan perlu dilakukan
untuk m enghindari
kem ungkinan
kontam inan
di dalam
lingkungan.
lim bah
berupa zat padat,
dan ketidakseim bangan
pengaruh
kualitas
pencem aran
Im plem entasi
pengolahan ., air lirnbah dom estik atau industri
reduksi unsur-unsur polutan sehingga air lim bah am an untuk dibuang ke badan air penerim a.
S ecara garis besar, pengolahan
prim er CBA
( p r im a r y
tingkat
tersier
( te r tia r y
m elibatkan
tr e a tm e n t) ,
tr e a tm e n t) .
m ekanism e
air lim bah
pengolahan
P engolahan
nutrien. T ingkat pengolahan
tergantung
m enjadi
sekunder
prim er
biologis dan kim iaw i,
terbagi
tiga tingkatan,
(s e c o n d a ry
m elibatkan
tr e a tm e n t) ,
m ekanism e
fisik,
yaitu
pengolahan
dan
pengolahan
pengolahan
sedangkan pengolahan tersier digunakan
akibat
berupa
sekunder
untuk m engolah
pada kualitas air lim bah dari berbagai jenis sum ber air lim bah
tersebut.
U nit sedim entasi
m elalui pengendapan.
di dalam pengolahan
air lim bah
P engendapan dapat terjadi
jenis cairan sehingga m udah untuk m engendap
proses
pem isahan
padatan
pem isahan
padatan,
S uspended
S o lid
B io c h e m ic a l
selain
(T 55) dan
O xygen
Dem and
dari
fase
cairan.
gaya gravitasi.
sebagian
konsentrasi padatan dan kecenderungan
m ateri padatan
karena berat jenis padatan lebih besar daripada berat
secara gravitasi. P rinsip dasar proses sedim entasi adalah
S elim ut
U nit
padatan
(B O O ) m elalui
berfungsi untuk m enurunkan
lum pur
sedim entasi
organik
dalam
proses fisik tanpa
( s lu d g e
b la n k e t)
m engurangi
air lim bah,
juga
50-65%
serta
pem bubuhan
m enyebabkan
konsentrasi
25-40%
zat kim ia.
T o ta l
konsentrasi
B erdasarkan
interaksi partikel, sedim entasi dibagi m enjadi em pat tipe. T ipe-
•••
69
ISBN : 978-602-71782-0-5
PR O C EED IN G
NATIONAL
C O N FER EN C E
O N C O N SER VATIO N
FO R BETTER LIFE
diskrit, flokulan, CBA
h in d e r e d , dan kom presi
tipe tersebut adalah sedim entasi
h in d e r e d terjadi pada suspensi dengan konsentrasi
m am pu m enghalangi pergerakan
cukup besar untuk
proses
pengendapan
cenderung untuk berada pada posisi yang tetap
pada prosedur
diperlukan untuk m endapatkan
deskripsi tersebut, tujuan
satuan luas per satuan
ketika konsentrasi
partikel-partikel
(T chobanoglous
presisi terhadap
ini m enentukan
pem iliha
sedangkan
overflow
rate adalah
partikel
G aya antar partikel
berdekatan.
P artikel
B erbagai m acam dasar
P engujian
kriteria
salah satu param eter
r a te . S olid loading rate m enunjukan
w aktu,
yang
e t a l., 2014).
rancangan unit sedim entasi.
pendekatan
penelitian
yaitu s o lid lo a d in g dan o v e r flo w
m enengah ( in te r m e d ia te )
1997). S edim entasi
air. A ir harus bergerak pada ruang antar partikel.
m enghalangi
teori dan asum si tercantum
(D roste,
skala laboratorium
rancangan.
A tas dasar
rancangan unit sedim entasi,
laju penggunaan m assa padatan per
laju pem isahan
flok
dengan
s e ttle r
supem atan di atas perm ukaan air. fedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
M ETODOLOGI PENElITIAN
P enelitian ini m enggunakan
produk peraw atan
tubuh
dan
dilakukan selam a enam jam
contoh
cairan
pad a rentang
seluruh variasi jenis proses diharapkan
A lat penelitian
m eter, tim bangan
m enggunakan
analitik,
uji air lim bah pad a salah satu industri
pencuci
piring terkem uka
w aktu
di Jakarta.
di bidang penyedia
P engam bilan
satu m inggu sehingga karakteristik
contoh
uji
air lim bah
dari
turbidim eter,
DO
dapat terw akili.
im h o ff
desikator,
c o n e , caw an, fu r n a c e ,
dan penggaris. S elain contoh
oven, pH m eter,
uji air lim bah,
tam bahan
bahan
penelitian m enggunakan akuades dan kertas saring 'JI,tuk pengukuran T S S .
C ontoh uji air lim bah cam puran
koagulan optim um
dim asukkan
diukur pada saat supernatan
kursng lebih dua jam .
tr a n s itio n s e ttlin g
Im h o ff
P osisi b o u n d a r y
jam m enggunakan m istar
dan padatan hasil ja r te s t berdasarkan
c o n e hingga
dan padatan m asih tercam pur.
dan c o m p r e s s io n
atau
kernbali diukur.
in te tfa c » s e ttlin g sehingga o v e r flo w
diam ati
s e ttlin g .
berdasarkan
pacta G am bar 1. S etelah dua jam
param eter T S S padatan
supernatan
ke dalam
dan
batas tanda
K em udian, contoh
dicatat
berdasarkan
K etinggian zona s e ttlin g
batas b o u n d a r y .
ketika
hanya terdiri
diplotkan
dosis dan pH
P aram eter
T S S aw al
uji air lim bah didiam kan
yaitu
h in d e r e d
s e ttilin g ,
diukur setiap 10 m enit selam a dua
S ecara skem atik,
zona s e ttlin g
H asil pengukuran
tera.
prosedur
ini dapat diam ati
dari c o m p r e s s io n
m em bentuk
s e ttlin g ,
kurva h in d e r e d
zone
r a te dan s o lid lo a d in g r a te diperoleh.
tl: 0 ..
'" ,
" '~ ::
G am bar 1 S kem atik pengukuran zona s e ttlin g
(S um ber: T chonobanoglous
•••
70
et al., 2014)
IS B N : 978-602-71782-0-5
•
it
•
~.PR O C EED IN G fedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
N ATIO N AL C O N FER EN C E O N C O N SER VATIO N FO R BETTER LIFE
~:
.&
H A S IL DAN PEM BAHASAN
Z one ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
s e t t l i n g terjadi apabila partikel-partikel
zat padat saling berdekatan
jarak yang sam a akibat pengaruh gaya-gaya kohesi m em bentuk
panjang
w aktu
pengendapan,
c o m p r e s s io n .
K ondisi tersebut
zona lum pur
total
berdasarkan
m engalam i pengurangan
S ebagai tujuan
pertim bangan
thickening,
sem akin
yaitu
nilai
besar
ikatan dan struktur
gaya
kohesi
antar
ketinggian
di zona h i n d e r e d ,
unit sedim entasi,
kebutuhan
area
untuk
lum pur.
nilai o v e r fl o w
m em bentuk
zona
dan c o m p r e s s i o n ,
tr a n s itio n ,
pengendapan
luasan
terpilih
besar
kontrol.
dengan konsentrasi hom ogen ( C o ) . H ubungan
dibentuk
satu kurva h i n d e r e d
zo n e
i n t e r fa c e
berdasarkan
dibandingkan
luasan
area
K etinggian kolom ( H o )
ketinggian
zona lum pur dan
pad a G am bar
s e ttlin g
beberapa
kebutuhan
( c l a r i fi c a t i o n ) ,
lebih
th ic ke n in g
pengendapan sehingga nilai fr e e s e t t l i n g jarang digunakan sebagai faktor
berbentuk hiperbola
partikel
pada hasll analisis di T abel 1. D ari data T abel 1, ketinggian
akum ulasi
pengam bilan
diisi oleh padatan tersuspensi
w aktu pengendapan
yang plastis. S em akin
karena gaya kohesi antar partikel sem akin kuat di zona c o m p r e s s i o n .
akhir rancangan
faktor,
dan
m aka
ditunjukkan
di dalam suspensi pada
2. K urva ini
sebagai pem batas untuk m encari nilai o v e r fl o w dan s o l i d l o a d i n g .
G aris horizontal
dibuat
u n d e r flo w . N ilai H u ditentukan
pada
kedalam an
Hu
ketika
padatan
berupa
konsentrasi
tersuspensi CBA
m elalui persam aan:
T abell
H ubungan konsentrasi T S S dan tinggi reaktor
::~'5~~~ftff~i~~1~P· >· · · ~:i.~:~::~
o
37
0
0
5
10
15
698,33
12
0
0
12
11
11
13
11,5
10,5
20
25
30
35
40
45
0
0
0
0
0
0
10
8
7
5
3
0
10
9
6
7
9
9,1
9,5
9,7
9,4
SO
0
0
55
60
0
0
0
0
1577,67
(1 )
Co m erupakan konsentrasi T S S aw al, sedangkan
H o m erupakan
ketinggian
kolom m aksim um
ketika air
lim bah dim asukkan ke dalam kolom . D engan dem ikian,
( 6 9 8 ,3 3
Hu
=
m g /l) ( O ,3 7
(1577,67
m g /l)
• 71• •
m)
=
0,16 m
IS B N : 978-602-71782-0-5
PROCEEDING
NATIONAL CONFERENCE ON CONSERVATION FOR BETTER LIFEhgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
G aris tangen
h in d e r e d
dibuat
pada kurva untuk
dan c o m p r e s s i o n
C 2 . P erpotongan
garis singgung
sehingga nilai t u (w aktu
untuk
dem ikian, luas area t h i c k e n i n g
m endapatkan
90° dengan
garis tegak
m encapai konsentrasi
(A t)
C 2 . T itik ini m erupakan titik tengah
titik ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
S udut hasil persinggungan dua garis tangen m enentukan
s e ttlin g .
lurus
antara
posisi titik
pen entu fedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
C2 m enghubungkan nilai H u
diperoleh
u n d e r fl o w )
sebesar 25 m en it. D engan
adalah:
(2)
=
3
(0,002 m I d e t i k ) (25 m e n i t ) (60 d e t i k l m e n i t )
=
8,1 m 2
(0,37 m )
K ecepatan s u b s i d e n c e CBA
( v ) ditentukan
titik
C2 pada kurva
terhitung
i n t e r fe c e
m erepresentasikan
s e ttlin g
berdasarkan penarikan garis horizontal
dan penarikan
garis vertikal
m enuju
m enuju H u ' di sum bu y dari
t u ' di sum bu
x. K ecepatan
laju pengendapan u n h i d e r e d dari lum pur.
11
(H o
-
H ~)
= ....:.--=----==-
(3)
tu
'
=
(0,37 m - 0,145 m )
. )
(60 m e n i t l j a m )
( 2 8 ,5 m e n l . t
P enentuan laju pengendapan
( O e ) berdasarkan
= 0,47 m e n i t / j a m
volum e cairan di atas zona kritis lum pur sehingga dapat
dihitung m elalui persam aan:
•72
••
IS B N : 978-602-71782-0-5
1
PROCEEDING
NATIONAL CONFERENCE ON CONSERVATION
0,37 m -O ,16 m )
3
0,002 ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
m /d e tik
"
O ,O O lm 3 /detik
(
0,37 m hgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
=
P enentuan
kebutuhan
BETTElfUF~ .,,'
FORfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
=
luas zona pengendapan
diperoleh
m elalui
pem bagian
laju pengendapan
dan
kecepatan pengendapan.
(5)
(0,001
-
3
m /d e tik)
3600
( 0 ,4 7 m e n it/ja m ) (
N ilai CBA
s o lid lo a d in g ditentukan
'.." -,,- -
_ _ ,"
-- ~47 m
ja m ld e tik)
1
2
'
m elalui persam aan:
M a s s a s o lid h a r ia s i
(6)
3
= (0,002 m / d e t i k ! ( 6 9 8 , 3 3
C :4141)
S o lid lo a d in g
m a ssa
s o lid
. .) , =
g /m 3 )(8 6 4 0 0 ~ ti~
hart
kg .
hari
r a te
h a r ia ti
=-------
(7)
=
N ilai o v e r fl o w ditentukan
S o lid lo a d in g
120,67
1 2 0 ,6 7 k g /h a r i
8,1 m 2
='
14,88 k g / m 2
h 4 1 1 'i
m elalui persam aan:
r a te
Q
(8)
=
(0,002
m
8,1
3
/d e tik),
m2
'=
' ,
2131
.•
2 ha
m ·J m
ri
'
e e e,
73
ISB N978-602-71782-0-5
:
PROCEEDING
NATIONAL CONFERENCE
ON CONSERVATION
FOR BETTER LIFE
KESIMPULANfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Berdasarkan kurva ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
h i n d e r e d z o n e i n t e r fa c e s e t t l i n g , luas zona lum pur ( t h i c k e n e r ) m encapai 8, 1m 2;
3
2
laju pengendapan sebesar 0,001 m /detik; luas zona pengendapan sebesar 8,47 m ; nilai s o l i d l o a d i n g
3
2
m encapai 14,88 kg/rrr'.detik; dan nilai o v e r fl o w m encapai 21,31 m / m . h a r i .
Daftar Pustaka
& Sons
D roste, R. L. (1997): T h e o r y a n d P r a c t i c e o f W a t e r a n d W a s t e w a t e r T r e a t m e n t , John W illy hgfedcbaZYXW
Inc., N ew Jersey.
Tchobanoglous, G ., Stensel, H . D ., Tsuchihashi, R., Burton, F. (2014): W a s t e w a t e r E n g i n e e r i n g :
T r e a t m e n t a n d R e s o u c e R e c o v e r y , M cG raw -H ill, N ew Y ork.
74
IS B N : 978-602-71782-0-5