Golpe, teknik memukul permukaan gitar dengan jari untuk member efek bunyi

  GLOSARIUM Appoggiatura, not hiasan yang ditambahkan sebelum not utama Appoyando, teknik memetik senar dengan menyandarkan jari di senar berikutnya

Aransemen, tindakan kreatif menata dan memperkaya sebuah melodi, lagu atau

komposisi. Arpeggio, konstruksi chord, not dimainkan satu persatu secara beruntun Arranger, orang yang melakukan aransemen Campanelas, bentuk chord yang dimainkan seperti bunyi gemerincing bel kecil Chord, kesatuan bunyi dalam musik yang mengandung tiga not atau lebih Diatonik, musik yang menggunakan not-not utama dari tangga nada mayor/minor Flamenco, musik tradisional Spanyol Frasering, penggalan gagasan musikal yang dapat dikenali yang mana bagian awal melodi dan akhir melodi. Genre, tipe, jenis Gitar Akustik, salah satu jenis gitar yang bunyinya tidak menggunakan media

  elektronik.

  Gitar Klasik, adalah jenis gitar akustik dengan senar berbahan nilon dan sutra

  yang dililit logam. Lehernya lebih lebar dari pada gitar jenis lainnya meski banyak digunakan sebgai instrumen pengiring namun gitar klasik lebih popular sebagai instrument music tunggal yang dapat memainkan beragam jenis music dengan bass, akor, dan melodi lengkap.

  

Gitar Tunggal, merujuk kepada satu; satu-satunya bukan jamak, bukan dua gitar

atau lebih, gitar solo. Glissando, teknik memainkan dua not yang berurutan pada satu senar dengan cara

  memetik not pertama saja lalu menggeser jari kiri dari not pertama ke not berikutnya

  

Golpe, teknik memukul permukaan gitar dengan jari untuk member efek bunyi

  perkusif

  Grace not, not hias yang dibunyikan secepat mungkin

  Harmoni, keselarasan berbagai bunyi yang terkandung dalam sebuah musik Jazz, jenis aliran musik yang berasal dari Afro-Amerika.

  Manifestasi, perwujudan sebagai suatu pernyataan perasaan atau pendapat Melodi, rangkaian bunyi musikal dari berbagai frekuensi dengan panjang pendek

  beragam yang ditata secara logis sehingga memiliki arti yang bisa ditangkap oleh telinga

  

Metode, cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dl ilmu

  pengetahuan dsb)

  Mordent, salah satu bentuk ornament, yang dimainkan secepat mungkin Motif, bagian terkecil dari frase dalam pembentukan sebuah komposisi Musik Daerah, musik yang dimiliki oleh satu lingkungan atau budaya setempat

  yang memiliki fungsi dan tujuan yang sama

  Musik Etnik, musik atau suara yang berasal dari berbagai daerah, dalam hal ini di

  Indonesia, musik ini menggunakan bahasa, gaya, dan tradisi khas daerah setempat.

  

Musik Tradisional, suatu nyanyian yang di tuturkan secara lisan kepada generasi

berikutnya. Pentatonik, tangga nada yang terdiri dari lima nada Pizzikato, imitasi suara senar biola yang dipetik; suara tidak berbunyi nyaring

  melainkan tertahan

  Portamento, sama seperti glissando namun diakhiri dengan memetik not tujuan Progressi Chord, perpindahan/pergeseran chord

Rasgueado, teknik strumming yakni memukulkan senar dengan ke-empat jari

  kanan dimulai dari jari kelingking sampai jari telunjuk, biasa digunakan pada musik flamenco

  Reportoar, komposisi yang disajikan secara keseluruhan Ritem, pengaturan logis rangkaian bunyi berdasarkan lama singkatnya ia

  dibunyikan.

  Sistem, perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Slide, lihat glissando Slur, garis lengkung yang menghubungkan dua not berbeda dalam notasi standar

  

Staccato, memainkan not pendek-pendek untuk memberikan efek bunyi yang

  “patah-patah”

  Tabalet, teknik memainkan senar lima dan enam dibalik berganti tempat sehingga

  menghasilkan efek bunyi tambur atau efek bunyi senar drum

  Tambora, teknik membunyikan chord dengan memukul menggunakan jari

  jempol kanan untuk menghasilkan efek bunyi tambur

  Timbre, warna suara (tone color). Perbedaan kualitas bunyi yang membantu kita

  mengenali berbagai bunyi yang dihasilkan oleh alat musik atau vocal yang berbeda-beda kendati dalam frekuensi dan intensitas yang sama.

  Tirando, teknik petikan bebas pada jari kanan Transkripsi, proses penotasian bunyi dan proses mereduksi bunyi kedalam

  symbol visual

  Tremolo, pengulangan not yang sama dengan tempo yang cepat Triad, pola bentuk tiga not sebagai pembentuk chord Vibrasi, perubahan naik turun not hingga menimbulkan efek bunyi bergelombang

  atau bergetar

  LAMPIRAN 1 DAFTAR TRANSKRIPSI ARANSEMEN JUBING

  LAMPIRAN 2 PROFIL GITARIS GITAR TUNGGAL INDONESIA 1.

Andre Indrawan Halim

  Lahir di Bandung. Belajar pada gitaris Belanda Jos Bredie, John Legoh, Iqbal Taher dan Iwan Irawan. Masuk Akademi Musik Indonesia (sekarang Jurusan Musik di Institut Seni Indonesia Yogyakarta) pada tahun 1981 lulus pada tahun 1986. Tahun 1994 menyelesaikan studi Master dalam bidang ilmu-ilmu Humaniora dengan minat kajian etnomusikologi di UGM dengan predikat Cum- Laude. Tahun 2000 mendapat gelar Master of Music di bidang teaching and performance dari The University of Melbourne Australia. Tahun 1997 Meraih kualifikasi performance tertinggi di bidang gitar klasik dari Yamaha Music Foundation dan diploma Licentiate in Music Australia (LMusA) dari AMEB.

  Prestasinya antara lain juara 1 kompetisi gitar klasik se-Jawa Barat (1976), Festival Gitar Indonesia di Jakarta (1977 dan 1995), Surabaya (1978) dan 2nd South East asian Guitar Festival di Bangkok Thailand (1978) Debutnya pertama dilakukan di Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki. Ia merupakan gitaris Indonesia pertama yang menampilkan Concierto de Aranjuez bersama Nusantara Chamber Orchestra di Hotel Hilton Jakarta tahun 1991. Tahun 1999 pernah menampilkan recitalnya di Gryphon Gallery dan Melba Hall, The University of Melbourne. Tahun 1996 bersama Rahmat Raharjo membentuk Yogyakarta Guitar Duo. Menjadi dosen gitar di Institut Seni Indonesia dan pengajar di YMI.

  Lahir di Ambon tahun 1974. Belajar gitar klasik sejak usia 12 tahun di YMI Yogyakarta. Guru gitar pertamanya adalah M. Nasrun. Setamat SMA belajar pada Andre Indrawan di Institut Seni Indonesia dengan minat utama musikologi. Tahun 1999 memperoleh diploma Licentiate in Music Australia dari Australian Music Examination Boards (AMEB). Karena menang pada Spanish Guitar Awards tahun 2001 ia mendapat beasiswa untuk belajar gitar pada Josep Henriquez di Granollers Conservatory of Music, Barcelona, Spanyol. Beberapa kali menjadi solis dari ISI Symphony Orchestra. Bersama Anton Asmonodento, Dhany Soesanto dan Setyobudi R. Situmorang membentuk Jawadwipa Guitar Ensemble. Bersama Andre Indrawan membentuk Yogyakarta Guitar Duo. Prestasinya antara lain tiga kali Grand Prize (1992, 1996, 1999) pada Festival Gitar Indonesia dan empat kali juara 2 pada fesival yang sama (1990, 1994, 1995, dan 1997). Juara 1

  Spanish Guitar Awards tahun 2001 yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Spanyol di Jakarta. Menjadi dosen gitar di Institut Seni Indonesia dan pengajar di YMI.

  Lahir di Semarang 9 April 1966. Belajar gitar pertama dari orang tuanya. Usia 15 tahun belajar pada Hartono Lukito. Menjadi juara Festival Gitar Yamaha Indonesia sebanyak 4 kali (1987, 1992, 1994, dan 1995). Meraih Distinguished Award Yamaha South East Asian Guitar Festival 1984 di Hongkong. Jubing adalah lulusan Jurusan Kriminologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Sebelum memutuskan menjadi gitaris profesional pada bulan Juli 2003, dia bekerja sebagai reporter dan editor Tabloid NOVA.

  Sebelumnya, tahun 2001 ia ikut mendirikan kelompok Gitaris Kantoran. Kini ia adalah pengajar dan penguji gitar di Yayasan Musik Indonesia. Sejak tahun 2004 menjadi penguji tamu bidang gitar di Yayasan Pendidikan Musik. Sebagai gitaris, Jubing bergabung dalam Kwartet Punakawan bersama pianis Jaya Suprana, bassis Heru Kusnadi dan perkusionis Junaedi Musliman. Ia juga terlibat dalam penggarapan album maupun pementasan musikalisasi puisi Sapardi Joko Damono oleh kelompok Dua Ibu bersama gitaris Umar Muslim. Komposisi dan aransemen gitar karya Jubing sebagian ditampilkan di www.oocities.com/jubing. Salah satunya, “Capuccino Rumba”, dimuat di majalah gitar Amerika Serikat "Soundboard" edisi XXVII No 1 Tahun 2000. Oktober 2005 kamus gitar yang ia susun diterbitkan PT Gramedia dengan judul “Gitarpedia”.

  Susanto, Rudi Hamid Julukan yang diberikan wartawan Kompas dalam tulisan tentang sekelompok pegawai kantor yang hobi main gitar dan kemudian mengorganisir sendiri konser mereka pada tahun 2001.

  5. Sudirman Leman Sudirman Leman mulai belajar musik pada usia 10 tahun di Yayasan Pendidikan Musik. Pendidikan lanjutannya dilakukan di Universitas Musik dan Seni Drama, Graz, Austria, di bawah bimbingan Prof Dr Leo Witoszynskyj. Witoszynskyj sendiri pernah jadi murid gitaris legendaris Andres Segovia dan Luise Walker.

  Pada bulan Juni tahun 2000 ia menyelesaikan program Mastef of Arts-nya. David Russel dari Inggris, sempat mengatakan tentang Sudirman, "Ada musik yang mengalir dari jemarinya, satu seni yang halus..."

  6. Iwan Tanzil Lahir tahun 1963. Ia mulai bermain gitar pada umur 14 tahun. Guru-gurunya di Indonesia antara lain Johny Legoh dan Rainer Wildt. Selesai SMA tahun 1983, ia melanjutkan studi musik di Hochschule der Kuenste Berlin ( Sekolah Tinggi Seni Berlin) di bawah bimbingan Mariangeles Sanchez Benimeli (murid Andres Segovia dan Emilio Pujol), kemudian pada Prof. Martin Rennert. Selama belajar dia aktif mengikuti masterclass dari gitaris-gitaris top dunia antara lain Javier Hinojosa (spesialis musik Renaisans dan Barok), Vladimir Mikulka, Angelo Gilardino, Roberto Aussell, dan Manuel Barrueco. Tahun 1988 ia menyelesaikan studinya di bidang Concertguitar dan melanjutkannya ke jenjang "Kuenstlerische Reifeprüfung" (Ujian kematangan seorang artis/Concert Diploma) yg diselesaikan tahun 1991. Keduanya lulus dengan pujian (with Honour). Tahun 1989, dalam usia 26 tahun ia menjuarai kompetisi gitar international Concorso Internazionale La Conquista della Chitarra Classica di Milano, Italia. Sejak itu ia aktif konser berkeliling Jerman, Polandia, Italia, Spanyol, Korea Selatan, Jerman, dan juga Indonesia. Di konsernya ia juga memainkan musik Renaisans dan Barok dengan menggunakan instrumen aslinya seperti vihuela dan gitar Barok/Renaisans. Ia telah membuat 5 CD, di antaranya album karya komplet Heitor Villa-lobos. Pujian untuk konser dan rekamannya mengalir dari dari majalah Gitarre und Laute (Jerman dan edisi Jepang), Classical Guitar London (Inggris), Les Cahier de la Musigue (Perancis), Guitar Aktuel (Jerman), Seicorde (Italia), juga dari berbagai kritikus musik di surat-surat kabar di banyak negara Eropa, Afrika, dan Asia. Sebagai gitaris konser, Tanzil bekerja sama dengan banyak komposer terkenal seperti: Nikita Koshkin (Rusia), Bredemeyer , Von Schweinitz, Stahmer (Jerman), Carlo Domeniconi (Italia), Jaime M. Zenamon (Brazil), Il Ryun Chung (Korea), dan masih banyak lagi. Dari kerja sama ini lahir berbagai karya untuk gitar yang khusus ditulis (dedication) untuknya. Tanzil juga menjabat sebagai

editor di perusahaan penerbitan musik terkemuka Edition Margaux /Verlag Neue Musik (Berlin), AMA Verlag (Brühl), dan Musik Verlag Vogt und Fritz (Schweinfurt).

  Lahir 9 juni 1974. Belajar gitar pada Setyobudi R. Situmorang, Rahmat Raharjo dan andre Indrawan. Lulusan Teknik Arsitektur dan Magister Management Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Tahun1999 menyelesaikan Guitar Performing Grade VIII dan Music Theory Grade V Australian Music Examination Boards.

  Finalis Spanish Guitar awards 2001 di Jakarta. Personel Jawadwipa Guitar Ensemble. Pengajar gitar di Wisma Musik Amabile Yogyakarta.

  8. Seno Haji Nugroho Belajar gitar di Institut Seni Indonesia Yogyakarta sejak 1995 pada Royke Bobby Koapaha. Finalis Singapore International Guitar Festival.

  9. Ridwan B. Tjiptaharja Belajar gitar pada John Korompis, Lukman dan Khrisnan Mohammad di Bandung. Juara Yamaha Festival Gitar Indonesia tahun 1997.

  10. Royke Bobby Koapaha Belajar gitar usia 12 tahun pada Ance Pareira, Iwan Irawan lalu J.A.W Bredie.

  Juara Yamaha Festival Gitar Indonesia Senior tahun 1979. Juara Yamaha South East Asian Guitar Festival di Hongkong tahun 1979 dan tahun 1980 di Singapura.

  Ia merupakan komposer, illustrator musik film, arranger segala jenis musik, pemain gitar dan pengajar. Memainkan segala jenis musik serta juga memainkan gitar elektrik.

  11. Michael Gan Belajar di Hoch Schulle fur Musik und Darstellende Kunst, Hamburg, dibawah bimbingan Prof. Eike Funk.

  12. Ronny Irianto Pendiri Opus 98 13.

  Iqbal Thahir Pengajar gitar, berguru kepada Jean Piere Jumaez, menulis artikel music, menulis buku Metode Gitar Klasik

  14. Arthur Sahelangi Kepala instruktur gitar Yayasan Musik Indonesia 15.

Kaye A. Solapung

  Lahir pada 26 Februari 1946 di Nataweru, Sikka-Flores. Belajar musik sejak kecil,. Hobinya adalah membuat seruling bambu ketika itu. Belajar musik Latin Gregorian dan Musik Klasik (dengan instrumen biola) di SMP dan SMA Seminari Mataloko Flores. Belajar angklung pada Daeng Soetigna ketika kuliah di fakultas sastra dan Seni IKIP Bandung Jurusan Sastra Jepang. Studi doktoral filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara dan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Filsafat. Merupakan peneliti musik, pendidik dan pengajar gitar yang menyusun metode gitar sendiri yang disesuaikan dengan masyarakat Indonesia masa itu (buku-buku metode gitar Kaye Solapung terbit sekitar tahun 80-an).

  Terlihat dari pemakaian istilah Indonesia misalnya lidi logam (fret), papan pencet (fingerboard), pasak tala (machine head), petik sandar (picado), tepak (tambora) dll. Buku pertamanya "Gitar Tunggal" telah ditetapkan Depdikbud sebagai pegangan guru musik di SD dengan Inpres Nomor 5 Tahun 1981. Juga menulis puisi, artikel kebahasaan dan filsafat.

  LAMPIRAN 3 BEBERAPA TULISAN JUBING

  A. Rekaman Yuk...da 21 Juli 2012 pukul 9:41 · Ada beberapa alasan kenapa kita perlu merekam permainan kita.

  1. Mengevaluasi. Rekaman tidak pernah bohong. Jika kita bermain buruk, maka hasil itu pula yang terdengar saat kita memutar ulang. Lain bila kita meminta komentar orang, bisa saja dia sungkan mengkritik.

  2. Sarana dokumentasi. Bila belum sempat menulis notasi, kita rekam dulu saja karya kita agar tak lupa.

  3. Sarana aktualisasi diri (narsis). Misalnya dengan mengunggah karya Anda di internet, sehingga manusia dari berbagai belahan dunia bisa mendengar dan bahkan memainkan karya Anda. Dengan konsekuensi ada yg mengkritik.

  4. Bisa jadi hadiah berkesan untuk kerabat, sahabat, atau kekasih. Bisa dalam bentuk CD atau kiriman m3 via ponsel.

  5. Bagi yg serius hidup dari gitar, bisa jadi rekaman mendatangkan uang. Baik dari penjualan hasil rekaman, atau secara tak langsung jadi sarana promosi agar lebih banyak orang tahu kemampuan kita dan mau mengundang kita tampil (dengan bayaran).

  Kita bsa membuat rekaman komersial dengan mengajukan demo rekaman ke perusahaan rekaman. Tapi jika punya dana, bisa saja kita produksi sendiri untuk dijual.

Dokumen yang terkait

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan - Proyeksi Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Kabupaten Karo pada Tahun 2012-2015 dengan Metode Rata-Rata Bergerak Ganda

0 1 17

PENGARUH KOMPETENSI DAN KERJA TIM TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SRI PAMELA TEBING TINGGI TAHUN 2014 TESIS Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi S2 Ilmu Keseh

0 0 18

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Singkat Kartu Prabayar GSM (Global System for Mobile) - Analisis Preferensi Mahasiswa Terhadap Kartu Prabayar GSM dengan Metode Konjoin Full-Profile (Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU)

0 0 16

a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan saudara untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada. b. Berilah tanda (X) pada salah satu nomor jawaban pada kolom pertanyaan dibawah ini, pilih sesuai dengan keadaan atau kejadian yang sebenarnya. c. Kuesioner

0 2 40

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Manajemen Pelaksanaan Imunisasi oleh Puskesmas Kaitannya dengan Pencapaian Universal Child Immunization di Puskesmas Siak Hulu III Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar

0 1 28

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Manajemen Pelaksanaan Imunisasi oleh Puskesmas Kaitannya dengan Pencapaian Universal Child Immunization di Puskesmas Siak Hulu III Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar

0 1 7

Analisis Manajemen Pelaksanaan Imunisasi oleh Puskesmas Kaitannya dengan Pencapaian Universal Child Immunization di Puskesmas Siak Hulu III Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar

0 0 16

Rehabilitasi Lahan Kering Alang-Alang dengan Olah Tanah dan Amandemen Kapur Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung

0 0 29

II. TINJAUAN PUSTAKA - Rehabilitasi Lahan Kering Alang-Alang dengan Olah Tanah dan Amandemen Kapur Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung

0 0 13

Rehabilitasi Lahan Kering Alang-Alang dengan Olah Tanah dan Amandemen Kapur Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung

0 0 15