BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Dampak Kehadiran Rumah Kreatif Binjai Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga miskin dan kemiskinan pada umumnya masih menjadi masalah sosial yang harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu.

  Kemiskinan harus menjadi sebuah tujuan utama dari penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi oleh negara Indonesia, karena aspek dasar yang dapat dijadikan acuan keberhassilan pembangunan ekonomi adalah teratasinya masalah kemiskinan.

  Pemerintah Indonesia harus terus memberdayakan dan membina masyarakat miskin untuk dapat mengelola sumber-sumber ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat. Pemberdayaan merupakan suatu sistem pembangunan yang berorientasi pada manusia dengan mengedepankan azas partisipasi, jaringan kerja, kemandirian dan keadilan yang dalam prosesnya memberikan sesuatu kemudahan sehingga pada akhirnya dicapai kemajuan dan kemandirian.

  Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, pada bulan Maret 2014, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,28 juta orang, sekitar 11,25%. Jumlah penduduk miskin berkurang sebesar 0,32 juta orang jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2013 sebesar 28,60 juta orang. Selama periode September 2013-Maret 2014 jumlah penduduk miskin daerah perkotaan turun sebanyak 0,17 juta dari 10,68 juta pada September 2013 menjadi 10,51 juta pada Maret 2014. Sementara itu, di daerah pedesaan turun sebanyak 0,15 juta orang dari 17,92 orang pada September 2013 menjadi 17,77 juta pada Maret 2014. Kota Binjai diukur dari persentase penduduk miskin pada tahun 2011 tercatat sebesar 7% atau berjumlah 4026 rumah tangga, dengan rata - rata pengeluaran pangan ambang batas garis kemiskinan di Kota Binjai bernilai Rp 299.677/bulan.

  Salah satu penyebab masalah kemiskinan adalah tingginya angka pengangguran, tidak tersedianya lapangan kerja, dan sumberdaya manusia yang rendah. Dari perumusan masalah tersebut, agar manusia dapat bertahan hidup mereka harus mempunyai akses pada sumber-sumber ekonomi dengan melakukan kegiatan kewirausahaan. Salah satu kegiatan dari kewirausahaan adalah ekonomi kreatif .

  Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep di era ekonomi baru yang penopang utamanya adalah informasi dan kreativititas dimana ide

   dari Sumber Daya Manusia

  (SDM) merupakan faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi. Perkembangan tersebut boleh dikatakan sebagai dampak dari struktur perekonomian dunia yang tengah mengalami gelombang transformasi teknologi dengan laju yang cepat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA) diikuti menjadi berbasis Sumber Daya Manusia (SDM), dari era genetik dan ekstraktif ke era manufaktur dan jasa informasi serta perkembangan terakhir masuk ke era ekonomi kreatif.

  Ekonomi kreatif mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang mengesankan. Munculnya konsep ekonomi kreatif, merupakan perkembangan lebih lanjut dari tumbuhnya ekonomi diseputar industri kreatif. Di Indonesia sendiri, PDB industri kreatif menduduki peringkat ke-7 dari 10 lapangan usaha utama yang ada. PDB industri kreatif saat ini masih didominasi oleh kelompok fashion, kerajinan, periklanan, desain, animasi, film, video dan fotografi, musik, serta permainan interaktif. Agaknya Indonesia perlu terus mengembangkan industri kreatif dengan suatu alasan, bahwa industri kreatif telah memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan. Selain itu, industri kreatif menciptakan iklim bisnis yang positif dan membangun citra serta identitas bangsa. Di pihak lain, industri kreatif berbasis pada sumber daya yang terbarukan, menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa serta memberikan dampak sosial yang positif.

  Afiff (t.th) menyebutkan bahwa untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut seyogyanya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini dipasar. Gagasan-gagasan kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil. Namun, gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi.

  Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku dipasar. Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan guna atau manfaat terhadap suatu produk (nilai) dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di pasar, tidak cukup bila pihak swasta dan pemerintah hanya berfikir untuk membangun kawasan industri yang canggih, kemudian dengan sendirinya akan segera tercipta suatu lingkungan kreatif yang kondusif. Dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan lebih, untuk mampu melihat penciptaan ekonomi dari beberapa sudut, yaitu dari sudut ekonomi itu sendiri, dari sisi teknologi dan dari sisi artistik & kreatif.

  Dengan adanya kewirausahaan masyarakat dapat mempunyai kemampuan untuk menciptakan dan menyediakan produk yang bernilai tambah atau inovasi-inovasi yang baru sehingga dapat menjadikan masyarakat lebih kreatif dalam menyampaikan ide-ide dan kreasinya, mereka bisa menciptakan barang yang dirasa perlu dan penting untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri sehingga tidak perlu mengimpor dari luar negeri.

  Selain itu masyarakat tidak tergantung dengan pemerintah seperti tenaga kerja negeri (PNS) yang masih di gaji oleh pemerintah, bahkan seorang wirausaha akan mendatangkan omset yang akan di berikan ke negara melalui pajak. Secara tidak langsung kesejahteraan ekonomi masyarakat bisa stabil (“Rumah Perubahan”, 2015).

  Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Tahun 2012, jumlah apenduduk Kota Binjai mencapai 250.252 orang yang terdiri atas 124.896 orang laki-laki dan 125.383 orang perempuan dengan tingkat kepadatan penduduk 2.773 jiwa/km². Kota Binjai memiliki luas total sebesar 90,23 km² atau 0,04 % dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara dan kesemuanya adalah luas daratan. Kelurahan Tanah Seribu merupakan salah satu daerah yang potensi Sumber Daya Alam (SDA) pertaniannya sudah dimanfaatkan oleh penduduk sebagai sumber pendapatan mereka. Mayoritas warga kelurahan tanah seribu berprofesi sebagai buruh tani dan pedagang. Kepala keluarga sebagai buruh tani swasta sedangkan ibu rumah tangga nya mengurusi rumah tangga namun ada juga yang bekerja sebagai buruh swasta. Pekerjaan suami tersebut bukanlah pekerjaan yang tetap dan belum mencukupi kebutuhan keluarga. Untuk itu para istri tidak dapat mengandalkan pendapatan dari suaminya sehingga para istri perlu pekerjaan sampingan. Di daerah tersebut ada sebuah sanggar kreatifitas yang diberinama Rumah Kreatif Binjai.

  Rumah Kreatif Binjai merupakan sarana untuk seluruh lapisan masyarakat mengembangkan kreatifitasnya. Rumah Kreatif Binjai ini pula berusaha mendidik masyarakatnya menjadi seorang yang mandiri. Kegiatan yang dilakukan dalam Rumah Kreatif Binjai ini adalah membangun kreatiftas masyarakatnya dengan melakukan penyuluhan oleh pengurus Rumah Kreatif Binjai terhadap masyarakat sekitar tentang kewirausahaan dan bagaimana menjadi seorang wirausaha yang sukses. Masyarakat dididik untuk mengembangkan kreatifitasnya dan bagaimana cara memasarkan hasil kreatifitas tersebut. Kebanyakan anggota dari Rumah Kreatif Binjai ini adalah ibu-ibu dan perempuan dimana ibu-ibu ini berusaha membantu perekonomian keluarga sebab seorang suami yang seharusnya menafkahi keluarga tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga sehingga seorang istri berusaha membantu perekonomian keluarga. Ibu yang sehari-hari menghabiskan waktu di rumah tanpa kegiatan lain, bisa mulai produktif memanfaatkan waktu luang. Ada banyak hal yang bisa dilakukan di rumah di sela-sela kesibukan sebagai ibu rumah tangga yang bisa membuang kejenuhan sekaligus mendatangkan penghasilan. Misalnya saja, melakukan hobi menjahit atau memasak yang bisa dijadikan sebagai ide bisnis kreatif dari Rumah Kreatif Binjai.

  Kita membuat apa yang kita suka dan mendapat penghasilan darinya. Salah satu bisnis kreatif Rumah Kreatif Binjai adalah produk yang menggunakan bahan-bahan bekas, seperti plastik pembungkus deterjen, bekas baliho pinggir jalan, tutup botol, daun tanaman jagung, dan lainnya untuk menghasilkan produk kreatif yang memiliki nilai jual. Misalnya tas dari pembungkus deterjen, pin dari tutup botol minuman, asbak dari sabun batangan, pewangi pakaian, bunga dari tanaman jagung yang telah dikeringkan dan lain-lain. Dari bahan-bahan yang dianggap sampah oleh sebagian orang, kini bisa menghasilkan rupiah darinya. Hal ini tentu bisa menambah penghasilan keluarga sekaligus membuat waktu di rumah jadi bermanfaat. Untuk yang mempunyai bakat menggambar juga bisa dilatih di Rumah Kreatif Binjai ini agar mereka dapat membuat lukisan sesuai kreatiftasnya.

  Adapun yang menjadi alasan peneliti untuk pemilihan informan dalam penelitian ini yaitu informan kunci berupa ibu-ibu yang memiliki masalah perekonomian dalam rumah tangga nya, dan juga para informan ini sudah menjadi anggota Rumah Kreatif Binjai sejak awal berdirinya Rumah Kreatif Binjai. Dikarenakan masa anggota mereka yang sudah lama sehingga peneliti dapat melihat perubahan social ekonomi yang informan alami. Selain informan kunci, dalam penelitian ini juga terdapat informan tambahan yaitu badan pengurus Rumah Kreatif Binjai. Dalam hal ini mereka yang mengerti banyak tentang Rumah Kreatif Binjai serta yang terjun langsung ke lapangan sehingga mereka memahami kondisi social ekonomi masyarakat tersebut.

  Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti seberapa besar pelaksanaan program ini berpengaruh terhadap sosial ekonomi masyarakat yang dituangkan dalam tulisan berbentuk skripsi dengan judul “Dampak Kehadiran Rumah

  

Kreatif Binjai Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Di Kelurahan Tanah Seribu

Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai”.

  1.1 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut “Bagaimana dampak kehadiran Rumah Kreatif Binjai terhadap sosial ekonomi keluarga di kelurahan Tanah Seribu kecamatan Binjai Selatan kota Binjai”.

  1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1.2.1 Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan dampak kehadiran rumah kreatif binjai terhadap kehidupan sosial ekonomi keluarga di kelurahan Tanah Seribu kecamatan Binjai Selatan kota Binjai.

  1.2.2 Manfaat Penelitian

  Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Sebagai bahan perbandingan terhadap perubahan kehidupan sosial ekonomi masyarakat kerah peningkatan kesejahteraan masyarakat

2. Sebagai bahan informasi untuk menambah pengetahuan mahasiswa atau pembaca lainnya dalam rangka bahan penelitian dan sebagainya.

1.3 Sistematika Penulisan

  Penelitian ini disajikan dalam enam ( 6 ) bab dengan sistematika sebagai berikut :

  BAB I : Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka Bab ini berisikan uraian teoritis konsep dan teori yang berkaitan dengan

  masalah objek yang akan diteliti, kerangka pemikiran, defenisi konsep, dan defenisi operasional

  BAB III : Metode Penelitian Bab ini berisikan tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data. BAB IV : Deskripsi Lokasi Penelitian Bab ini berisikan tentang gambaran umum mengenai dimana lokasi penelitian dilakukan. BAB V : Analisi Data

  Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian serta analisis pembahasannya. BAB VI : Penutup Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian sehubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Dokumen yang terkait

BAB II PROFIL INSTANSI LEMBAGA A. Sejarah Ringkas SMP Negeri 8 Binjai - Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja Pegawai Pada SMP Negeri 8 Binjai

1 1 16

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Pegawai di Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara

0 2 11

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara. - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Pegawai di Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara

0 0 22

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minyak Kelapa Sawit - Pengaruh Tekanan Ampas Press (Second Press) Terhadap Oil Content di Palm Kernel Crushing Plant PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung

0 3 22

BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Konsep Dasar Perancangan Sistem Informasi - Sistem Informasi Absensi Pegawai Kantor Kecamatan Medan Area Berbasis Web

0 0 29

2.1 Pengertian E-Commerce - Sistem Informasi Penjualan Online pada Toko Citra Mandiri Komputer Menggunakan PHP dan MySQL

0 0 8

BAB II LANDASAN TEORI - Penerapan Teori Permainan dalam Analisa Persaingan Pasar Produk Sepeda Motor Honda dengan Yamaha di Universitas Sumatera Utara

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN - Penerapan Teori Permainan dalam Analisa Persaingan Pasar Produk Sepeda Motor Honda dengan Yamaha di Universitas Sumatera Utara

0 2 10

BAB II PROFIL SEKOLAH A. Sejarah Ringkas - Peranan Kebijakan Sekolah dalam Meningkatkan Kedisplinan Siswa/i pada SMP Negeri 8 Kota Binjai

1 1 24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan - Dampak Kehadiran Rumah Kreatif Binjai Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai

0 0 18