PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
JAWA BARAT 2005-2025
YANG BERMUTU DAN AKUNTABEL
Oleh :
Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Barat
Pembinaan Teknis Proses Perencanaan Pembangunan Berbasis Desa
Hotel Horison, Bandung, 28 November 2012
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005 – 2025
DAN
VISI PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 - 2013
VISI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA
VISI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA
BARAT
TAHUN
VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005 – 2025
DENGAN IMAN DAN TAKWA,
PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA
2008 – 2013
TERCAPAINYA MASYARAKAT JAWA
BARAT
YANG MANDIRI, DINAMIS DAN
SEJAHTERA
MISI
MISI PERTAMA :
Mewujudkan Sumberdaya Manusia
Jawa Barat Yang Produktif dan
Berdaya Saing
MISI KEDUA :
Meningkatkan Pembangunan
Ekonomi Regional Berbasis Potensi
Lokal
MISI KETIGA :
Meningkatkan Ketersediaan dan
Kualitas Infrastruktur Wilayah
MISI KEEMPAT :
Meningkatkan Daya Dukung dan
Daya Tampung Lingkungan Untuk
Pembangunan Yang Berkelanjutan
MISI KE LIMA :
Meningkatkan Efektiftas
TUJUH BIDANG UNGGULAN SEBAGAI
PENCIRI
Jawa Barat TERMAJU DI INDONESIA
1. PENYELENGGARAAN Pemerintahan YANG
TAHUN 2025
Bermutu (Beyond the expectation), Akuntabel
dan BERBASIS Ilmu Pengetahuan.
2.
Masyarakat Yang Cerdas, Produktif dan
Berdaya Saing TINGGI.
3.
PENGELOLAAN Pertanian dan Kelautan.
4.
Energi Baru dan TERBAHARUKAN SERTA
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR.
5.
Industri Manufaktur, INDUSTRI JASA dan
INDUSTRI KREATIF.
6.
Infrastruktur Yang Handal dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup YANG BERIMBANG Untuk
Pembangunan Yang Berkelanjutan.
7.
Pengembangan Budaya Lokal dan Menjadi
Destinasi Wisata DUNIA.
1
KONDISI TERITORIAL PROVINSI JAWA BARAT
DAN RUANG LINGKUP NKRI
(HUBUNGAN ANTARA PUSAT DAN DAERAH)
GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT
(KONDISI 2011)
Perkembangan Jumlah Penduduk
44,3 Juta
Jiwa
Kabupaten/Kota
: 26
Luas
: 3.709.528,44 Ha
Kecamatan
:
625
Kelurahan
:
638
Desa
: 5.316
Penduduk 2011
Indonesia
: 241.037.751 Jiwa
Jawa Barat
: 44.286.519 Jiwa
Penduduk Miskin
: 10,57%
Pengangguran Terbuka : 9,83%
Penduduk Lanjut Usia (lebih 60
2
Th)
: 7,04 %
PDRB (2011) :
Inflasi (2011)
LPE (2011) :
IPM (2011)
RLS (2011) :
AKI (2007) :
AKB (2010) :
APK SD
APK SMP
APK SMA
APK PT
Kontribusi PDRB Jawa Barat
343,11 T
: 3,10% terhadap PDB Nasional : 14,33 %
(Thn. 2011)
6,48%
PDRB per Kapita (ahb/Thn. 2011) Rp.
: 72,82 19.645.670
Investasi (2010) : 46,6 T (PMA: 28 T,
8,20 th
PMDN: 18,6 T)
228 per 100.000
KelBeli
Hidup
(rev)635,10 ribu rupiah
Daya
(2011):
25 per 1.000 Kel Hidup (rev)
: 119,06 Rangking 5 (2009/2010)
: 94,03 Rangking 23 (2009/2010)
: 59,56 Rangking 31 (2009/2010)
: 11,11 Rangking 24 (2009/2010)
JUMLAH UNIT USAHA:
Usaha Mikro dan Kecil :
8,49 Juta
Usaha Menengah
:
IPM INDONESIA (2011)
dari 187 Negara
: 61,7 Rangking 124
IPM JAWA BARAT (2011) : 72,82
IPM JAWA BARAT (2010) : 72,08 Rangking 15
dari 33 Provinsi (DKI (1) : 77,03; Jateng (14);
Bali (16); Aceh (17) Jatim (18); Papua (33) )
SOSOK MASA DEPAN MANUSIA JAWA BARAT 2025
MANUSIA JAWA BARAT YANG AGAMIS DENGAN 7 (TUJUH) PENCIRI
UTAMA:
1. CERDAS DAN CERMAT
2. PRODUKTIF DAN BERDAYA SAING TINGGI
3. BERDAYA TAHAN TINGGI DALAM PERSAINGAN
4. MANDIRI DAN MENGATUR DIRI
5. PANDAI MEMBANGUN JEJARING DAN PERSAHABATAN GLOBAL
6. BERINTEGRITAS TINGGI
7. BERMARTABAT
Pel.Cirebon
Tol KanciPejagan
RANCABUAYA
TPI Pelabuhan Ratu
ILUSTRASI JAWA BARAT TAHUN 2025
JAWA BARAT GREEN PROVINCE
3
PANDANGAN TERHADAP PENYELENGGARAAN
OTONOMI DAERAH
(YANG TEREFLEKSI DALAM KONSEP DAN
IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN JAWA BARAT)
PERATURAN PERENCANAAN PEMERINTAHAN DESA:
1. PP Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, Pasal 63 bahwa “Desa WAJIB menyusun
Rencana Pembangunan Menengah Desa (RPJM-Desa) dan Rencana Kerja
Pembangunan Desa (RKP-Desa)”
2. Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa
4
MAKSUD PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH
Dasar Hukum :
Pasal 18 ayat 2 UUD 1945, 'Pemerintahan daerah Provinsi, daerah Kabupaten, dan Kota
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.'
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintah.
Maksud Penyelenggaraan Otonomi Daerah :
(UU 32/2004, Penjelasan Umum)
1.
2.
Mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat, melalui :
Peningkatan pelayanan,
Pemberdayaan dan peran serta masyarakat.
Meningkatkan daya saing daerah, dengan memperhatikan:
Prinsip demokrasi,
Pemerataan,
Keadilan,
Keistimewaan dan kekhususan, serta
Potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem NKRI
5
PRINSIP PEMBANGUNAN DAERAH
Regional Development
PRINSIP – PRINSIP : for People
(1)Pembangunan daerah untuk rakyat (Regional
Development for People) bukan pembangunan
berbasis rakyat (People Centered Development);
(2)Pemerintah memandu, memfasilitasi dan memberi
contoh agar rakyat dapat beraktiftas untuk menjadi
sejahtera;
PRA SYARAT:
(1) Untuk efektifnya Regional Development for
People dibutuhkan data kependudukan dan
permasalahan pembangunan yang akurat
secara spasial dan a-spasial berdasar fungsi
waktu
6
MODEL HYBRID PENGELOLAAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT
PENGEMBANGAN
METROPOLITAN
DI
JAWA
BARAT
PENGEMBANGAN
METROPOLITAN
DIDAN
JAWA
BARAT
MEMADUKAN PEMBANGUNAN
BERBASIS DAERAH OTONOM
METROPOLITAN
3
RENCANA PEMBANGUNAN
PELABUHAN LAUT CILAMAYA
Jakarta
Renc
a
5
6
Sentul
Metro
Bodebekkarpur
Sk.makmu
r
na K
aw a
san
Indu
stri
PELABUHAN LAUT
CIREBON
1
Aerocity
Kertajati
A
JAW
2
Cariu
I
KE
1. Pengembangan
metropolitan
sebagai penghela
percepatan
pembangunan
Jawa Barat.
2. Pengembangan
Koridor Ekonomi
Indonesia di Jawa
Barat bertumpu
pada
pengembangan 3
Metropolitan :
Bodebek Karpur,
Bandung Raya,
dan Cirebon Raya
Metro
Bandung Raya
4
PKNp
7
Metro
Cirebon
Raya
Pelabuh
Palabuhanratu
an Ratu
PELABUHAN LAUT
PALABUHAN RATU
Prov. Jaw
Tengah
Surade
Tegalbuleud
NO
JALAN TOL
1
Cikampek-Palimanan (116 km)
2
Bogor Ring Road (11 km)
3
Cikarang-Tj.Priok (34,5 km)
4
Ciawi-Sukabumi (54 km)
5
Cimanggis-Cibitung (25,4 km)
6
Depok-Antasari (21,7 km)
7
Cileunyi-Sumedang-Dawuan (60,1 km)
Cidaun
PKNp
Rancabuaya
PanganPangandaran
daran
Jalan Tol Eksisting
Rencana Jalan Tol
Jalan SNR
Kelapagenep
Rencana Jalan Alternatif Puncak
7
PROSES TEKNOKRATIK DAN POLITIK DALAM PENGANGGARAN TAHUNAN
PROSES TEKNOKRATIK DOMINAN
RKP
(PP
20/2004)
Rancangan
RKPD P/K/
K
Feb
KUA/PPAS
RKPD P/K/
K/Desa
Rancangan
Renja
SKPD
Jan
AN
KIN DOMIN
A
M
E
S
IK
IT
L
PROSES PO
Mrt
Apr
Mei
Renja
SKPD
Jun
Juli
RAPBD
APBD
RKA-SKPD
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
Musrenba
ng NAS
Musrenba
ng PROV
Musrenba
ng RKPD
K/K
Forum
SKPD
Musrenban
g
Kecamatan
Musrenban
g Desa/kel
Rancangan
Interim RKP
(PP
40/2006)
Pra
Musrenba
ng
Kewilayah
an
KETERANGAN:
Inovasi Jawa Barat berupa Pendekatan
Kewilayahan
11
Sumber : Permendagri No 54 Tahun 2010 8
PERAN POLITIK
DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
rencanaan sering dianggap
terpisah dari Politik
Peran
Politik
pada
pimpina
n
Teknokr
atik
Perencan
aan
20% alokasi dana fungsi pendidikan
10% alokasi dana fungsi kesehatan
Pembangunan 5 (lima) stadion
olahraga
BOS Provinsi
Pencetakan buku ajar
Pembangunan 6.000 RKB/tahun
Pembangunan 100-150 PONED/tahun
Kredit Cinta Rakyat (KCR)
Kemantapan Jalan
Penyediaan Air Bersih
Penanganan Sampah
Dampak :
a. Percepatan atau Perlambatan pembangunan
b. Sinergi atau Tidak Sinergi antara Pusat-ProvinsiKabupaten/Kota
c. Efektiftas Tinggi atau Kurang Efektif
d. Tepat Sasaran atau Kurang Tepat Sasaran
Peran
Politik
pada Level
Pembahas
an
DPRD
Perencan
aan
Hasil Perencanaan Fungsi Idealisme :
a. Jika pembahasan berjalan lancar maka hasil akan
maksimum
b. Jika pembahasan tidak lancar maka hasil tidak
optimum
Dalam kenyataannya
Perencanaan adalah bagian
dari proses politik
Oleh karena itu pentingnya kepemimpinan politik yang
berpihak kepada rakyat (for People)
9
ALIRAN PENDANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Pusat
Bidang A
APBN/
NON APBN
Provinsi
Bidang B
Bidang A
APBD/
NON APBD
Kab/Kota
Bidang B
Bidang A
APBD/
NON APBD
Bidang A
DESA
Bidang C
Bidang B
Bidang B
Bidang C
Bidang C
PERLU
KESAMAAN
TUJUAN DAN
BERBAGI PERAN
LINTAS
PEMERINTAHAN
UNTUK
PENCAPAIAN
VISI DAN MISI
PEMBANGUNAN
Bidang C
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN
10
SISRENBANGDA
JABAR
PERDA NO 6 TAHUN 2009
PERENCANAAN BERBASIS
EVALUASI DIRI DAN
PARTISIPATIF
SMART
Perencanaan
Program dan
Planning
Kegiatan, dengan
Kegiatan, dengan
Pendekatan SMART Planning, yaitu
:
Specifc (spesifk)
Measurable (terukur)
Achievable (dapat dicapai)
Resources availability
(ketersediaan sumberdaya)
Time (Time)
Shewhart Cycle
(Plan-Do–Check–Act)
MAKNA OPERASIONAL berbasis ISO 9001-2008:
1. TULIS APA YANG AKAN DIKERJAKAN
2. KERJAKAN APA YANG TELAH DITULIS
3. MONITORING, ASESMEN DAN EVALUASI (MAE).
4. PERTANGGUNGJAWABKAN APA YANG TELAH
DITULIS DAN DIKERJAKAN KEMUDIAN
TINDAKLANJUTI DENGAN UPAYA YANG TEPAT
UNTUK PERBAIKAN KINERJA.
OPD Jabar Ber –ISO dan
11
9
INTEGRASI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
DI PROVINSI
JAWA BARAT
10
8
PEMBANGUNAN
SINERGI : NASIONAL
PENGEMBANGA– PROVINSI
PENANGANAN
PERDESAAN– KABUPATEN/KOTA
N BUDAYA
LOKAL DAN
DESTINASI
WISATA
1
PENINGKATAN
KUALITAS
PENDIDIKAN
2
PENINGKATAN
KUALITAS
KESEHATAN
BENCANA DAN
PENGENDALIAN
LINGKUNGAH
HIDUP
10
COMMO
N
GOALS
3
PENINGKATAN
DAYA BELI
MASYARAKAT
4
KEMANDIRIAN
PANGAN
7
KEMANDIRIAN
ENERGI DAN
KECUKUPAN AIR
BAKU
6
PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR
WILAYAH
5
PENINGKATAN
KINERJA
APARATUR
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KEGIATAN TEMATIK SEKTORAL DAN
KEGIATAN TEMATIK KEWILAYAHAN
12
PENDEKATAN TEMATIK SEKTORAL
JAWA BARAT
Kegiatan untuk menangani masalah kronis dan meningkatkan performance
di
Jawa
Barat
CG6
PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR WILAYAH
CG 1 PENINGKATAN KUALITAS pembangunan
PENDIDIKAN
1.
2.
2.
3.
3.
4.
5.
6.
6.
1.
1.
Jabar bebas putus jenjang sekolah pendidikan fokus pendidikan 9 tahun di
kabupaten
kabupaten dan
dan 12
12 tahun
tahun untuk
untuk kota
kota
Peningkatan
Peningkatan pelayanan
pelayanan pendidikan
pendidikan non
non formal
formal plus
plus kewirausahaan
kewirausahaan dengan
dengan
sasaran usia 15 tahun ke atas dan pendidikan berbasis masyarakat
Pengembangan
Pengembangan pendidikan
pendidikan kejuruan
kejuruan dan
dan pendidikan
pendidikan bertaraf
bertaraf internasional
internasional
Pendidikan berkebutuhan khusus
Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi.
Pengembangan
Pengembangan Fasilitas
Fasilitas Pendidikan
Pendidikan Olahraga
Olahraga dan
dan Kepemudaan
Kepemudaan
CG 2 PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.
6.
6.
1.
1.
Peningkatan
Peningkatan pelayanan
pelayanan kesehatan
kesehatan dasar
dasar di
di Puskesmas,
Puskesmas, Puskesmas
Puskesmas PONED
PONED dan
dan pemenuhan
pemenuhan sumber
sumber
daya
daya kesehatan.
kesehatan.
Peningkatan
Peningkatan Program
Program Keluarga
Keluarga Berencana
Berencana
Pemenuhan
Pemenuhan pelayanan
pelayanan kesehatan
kesehatan dasar
dasar ibu
ibu dan
dan anak
anak (Gerakan
(Gerakan Penyelamatan
Penyelamatan Masa
Masa
Depan/Gemamapan
Depan/Gemamapan :: gizi
gizi buruk,
buruk, posyandu,
posyandu, jamkesnas
jamkesnas provinsi
provinsi dan
dan penyediaan
penyediaan fasilitas
fasilitas Rawat
Rawat Gakin
Gakin
pada
rumah
sakit
di
5
wilayah
pada rumah sakit di 5 wilayah
Peningkatan
Layanan
Rumah
Sakit
Rujukan
HIV/AIDS
,
TBC,
Flu
Burung
dan
Narkoba
Peningkatan Layanan Rumah Sakit Rujukan HIV/AIDS , TBC, Flu Burung dan Narkoba
Pemberantasan
Pemberantasan penyakit
penyakit menular
menular dan
dan penyakit
penyakit tidak
tidak menular
menular serta
serta peningkatan
peningkatan perilaku
perilaku hidup
hidup
bersih
bersih dan
dan sehat
sehat
Pengembangan
Pengembangan jaminan
jaminan pembiayaan
pembiayaan kesehatan
kesehatan masyarakat
masyarakat Provinsi
Provinsi Jawa
Jawa Barat
Barat
CG 3 PENINGKATAN DAYA BELI
MASYARAKAT
Peningkatan
Peningkatan budaya
budaya masyarakat
masyarakat bekerja,perluasan
bekerja,perluasan lapangan
lapangan kerja
kerja dan
dan
kesempatan berusaha UMKM serta Pengentasan Kemiskinan
Jawa
Jawa Barat
Barat sebagai
sebagai daerah
daerah tujuan
tujuan investasi
investasi
Pengembangan skema pembiayaan alternatif
Pengembangan agribisnis, forest bisnis, marine bisnis, agroindustri, dan
industri
industri manufaktur
manufaktur
5. Pengembangan
5.
Pengembangan Industri
Industri Kreatif
Kreatif dan
dan wirausahawan
wirausahawan muda
muda kreatif
kreatif
2.
2.
3.
4.
1.
1.
2.
3.
4.
4.
CG 4 KEMANDIRIAN PANGAN
Jabar
Jabar sebagai
sebagai Sentra
Sentra Produksi
Produksi Benih/Bibit
Benih/Bibit Nasional
Nasional tahun
tahun 2013
2013
Tercapainya 13 juta ton GKG dan swasembada protein hewani tahun 2013
Jawa Barat bebas rawan pangan (Ketahanan Pangan)
Meningkatnya
Meningkatnya dukungan
dukungan infrastruktur
infrastruktur (jalan,
(jalan, jembatan
jembatan &
& irigasi)
irigasi) di
di sentra
sentra
produksi pangan
CG 5 PENINGKATAN KINERJA APARATUR
1. Profesionalisme aparatur untuk mewujudkan pemerintah daerah yang bersih
dan
dan akuntabel
akuntabel
2.
2. Peningkatan
Peningkatan kualitas
kualitas komunikasi
komunikasi organisasi
organisasi dan
dan komunikasi
komunikasi publik
publik yang
yang
berkualitas
berkualitas berbasis
berbasis IT
IT melalui
melalui Jabar
Jabar Cyber
Cyber Province
Province
3. Penataan Sistem Hukum di Daerah & Penegakan hukum, Pengawalan
Implementasi
Implementasi Produk
Produk Hukum
Hukum serta
serta peningkatan
peningkatan peran
peran masyarakat
masyarakat dalam
dalam
penyusunan dan penerapan kebijakan
4. Kerjasama Pembangunan antar wilayah dan wilayah perbatasan
5.
5. Peningkatan
Peningkatan kualitas
kualitas perencanaan,
perencanaan, pengendalian
pengendalian dan
dan akuntabilitas
akuntabilitas
pembangunan
1.
Peningkatan Kemantapan
1. Peningkatan
Kemantapan Jalan
Jalan dan
dan Penanganan
Penanganan kemacetan
kemacetan lalu
lalu lintas
lintas di
di Pusat
Pusat
Kegiatan
Kegiatan Ekonomi
Ekonomi di
di Tanjung
Tanjung sari,
sari, Nagreg,
Nagreg, Padalarang,
Padalarang, Cicurug,
Cicurug, Cisarua
Cisarua –
–
Puncak dan Kota Bandung dan sekitarnya
2.
2. Pembangunan
Pembangunan Infrastruktur
Infrastruktur Strategis
Strategis di
di Koridor
Koridor Bandung-Cirebon,
Bandung-Cirebon, dan
dan Cianjur
Cianjur –
–
SukabumiSukabumi- Bogor,
Bogor, Jakarta
Jakarta –
– Cirebon,
Cirebon, Bandung
Bandung –
– Tasikmalaya
Tasikmalaya serta
serta Jabar
Jabar Selatan
Selatan
3.
3. Peningkatan
Peningkatan kondisi
kondisi infrastruktur
infrastruktur jalan
jalan dan
dan perhubungan
perhubungan di
di wilayah
wilayah perbatasan
perbatasan
antar
antar provinsi
provinsi dan
dan antar
antar Kab/kota
Kab/kota serta
serta penciptaan
penciptaan pusat-pusat
pusat-pusat pertumbuhan
pertumbuhan
baru
baru
4.
4. Pembangunan
Pembangunan infrastruktur
infrastruktur sumber
sumber daya
daya air
air dan
dan irigasi
irigasi strategis
strategis di
di Jawa
Jawa Barat.
Barat.
CG 7 KEMANDIRIAN ENERGI DAN KECUKUPAN AIR
BAKU
1. Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar
kebutuhan domestik
2. Infrastruktur Air Bersih Perkotaan dan Perdesaan di Jawa Barat
CG 8 PENANGANAN BENCANA DAN PENGENDALIAN
LINGKUNGAN HIDUP
1. Penanganan banjir lintas wilayah di Cekungan Bandung, Pantura
dan Bodebek
2. Konservasi dan rehabilitasi kawasan hulu DAS prioritas (Citarum,
Cimanuk, Ciliwung, Citanduy) dan Kawasan Pesisir serta pulau kecil
melalui Jabar Green Province
3. Pengendalian pencemaran limbah industri , limbah domestik dan
pengelolaan sampah regional
CG 9 PEMBANGUNAN PERDESAAN
1. Pembangunan perdesaan dengan menerapkan prinsip
desa mandiri
2. Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan desa
CG 10 PENGEMBANGAN BUDAYA LOKAL DAN
DESTINASI WISATA
1. Pelestarian seni budaya tradisional dan benda cagar budaya serta
kearifan lokal sebagai jati diri masyarakat Jawa Barat
2. Gelar Karya dan Kreativitas Seni Budaya Jawa Barat
3. Pengembangan Destinasi wisata dengan fokus ekowisata, wisata
budaya dan heritage serta wisata IPTEK yang terintegrasi dalam
rangka destinasi wisata Jawa-Bali
13
PENDEKATAN TEMATIK KEWILAYAHAN
2010-2013
(Kesepakatan Bersama antara Gubernur dengan Bupati/Walikota Nomor 912/05/Bapp/2010)
WKPP II (PURWAKARTA)
1.
2.
3.
4.
5.
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Industri
Karawang-Bekasi
Pengembangan industri manufaktur
Pengembangan industri perberasan
Pengembangan perikanan budidaya ikan air tawar dan air
payau serta mangrove
Pengembangan wisata sejarah dan wisata pilgrimage (ziarah)
WKPP I (BOGOR )
1.Integrasi sentra penggembalaan ternak
sapi potong dan domba di Kab. Cianjur
dan Kab./Kota Sukabumi
2.Pengembangan destinasi wisata Bogor,
Puncak, Sukabumi dan Cianjur
3.Pengembangan aktivitas ekonomi
berbasis agribisnis, bisnis kelautan dan
pertambangan dalam rangka perintisan
PKN Pelabuanratu
4.Pusat Pengembangan benih ikan air
tawar dan ikan hias untuk memenuhi
pasar regional dan internasional
5.Pengembangan sistem agribisnis beras
berkualitas (varietas pandan wangi)
WKPP III (CIREBON)
1. Pengembangan agribisnis mangga dan
industrialisasi perikanan
2. Pengembangan sistem perdagangan komoditi
beras dan palawija
3. Pengembangan destinasi wisata pilgrimage
(ziarah) dan cagar budaya
4. Pengembangan Taman Hutan Raya Ciremai
(Kebun Raya Kuningan)
5. Pengembangan batik, industri makanan dan
minuman olahan
WKPP IV (PRIANGAN)
1.Pengembangan Kawasan Pendidikan dan
Riset Terpadu di Jatinangor
2.Integrasi pengembangan agribisnis jagung
dan ternak unggas, budidaya ikan air tawar
di Kab. Ciamis dan Tasikmalaya serta
ternak sapi perah di Kab. Bandung, Kab.
Bandung Barat, Sumedang dan Garut,
domba Garut di Garut dan jejaringnya serta
pengembangan sentra produksi pakan
ternak di Kab. Garut
3.Pengembangan produksi sayuran dan
tanaman hias di Kab. Bandung dan
Bandung Barat
4.Pengembangan jasa perdagangan dan
industri kreatif di Kota Bandung, Kota
Cimahi, Kab. Bandung Barat dan Kota
14
Tasikmalaya
15
PROSES DAN JADWAL MUSRENBANG
2013
UNTUK PERENCANAAN 2014
2 – 31 Januari
2013
MUSRENBANG
DESA/
KELURAHAN
Januar
i
18-22 Maret
2013
MUSRENBA
NG
KECAMATA
N
1 – 28 Pebruari
2013
INOVASI MUSRENBANG
JABAR
15 Mei 2013
PRA
MUSRENBANG
KEWILAYAHAN
(BKPP)
PENETAPAN
PERATURAN
GUBERNUR
TENTANG
RKPD 2014
2013
FORUM OPD
PROVINSI
Februa
ri
RANGKAIAN MUSRENBANG
PROVINSI
25 Maret – 1 April
8-9 April 2013
Maret
MUSRENBA
NG
PROVINSI
April
Minggu ke-3 April
2013
MUSRENBANG
KABUPATEN/
KOTA
1 – 12 Maret
2013
PRA
MUSRENBA
NG
NASIONAL
Mei
Minggu ke-4 April
2013
MUSRENBA
NG
NASIONAL
PASCA
Minggu ke-2
MUSRENBANG
Mei 2013
NASIONAL
16
RANGKAIAN MUSRENBANG NASIONAL
PENYUSUNAN RENJA
12 Februari
2013
2014
PENYUSUNAN RKPD PROVINSI JAWA BARAT TAHUN
2014
1 - 11 Januari
2013
Penyampaian
Penyampaian Usulan
Usulan
Kegiatan
Kegiatan OPD/Biro
OPD/Biro
Tahun
2014
Tahun 2014
(melalui
(melalui Sistem
Sistem RKPD
RKPD
Jabar
Jabar OnLine)
OnLine)
3 Desember 2013-31
Januari 2012
1
Evaluasi
Evaluasi Kinerja
Kinerja
Pembangunan
Pembangunan
Tahun
Tahun 2012
2012
7 – 18 Januari
2013
Penyusunan
Penyusunan 2
Rancangan
Rancangan
Awal
Awal RKPD
RKPD
2014
2014
(Draft
(Draft Awal)
Awal)
Penyampaian Surat5
Edaran Gubernur
tentang Rancangan
Awal RKPD 2014
I
12–28 Februari 2013
4-6 Feb ruari 2013
Penyusunan
6
Rancangan Awal
Renja OPD/Biro 2013
7 – 11 Februari 2013
Pembahasan
Pembahasan
Rancangan
Rancangan Awal
Awal
RKPD
RKPD 2014/Forum
2014/Forum
Komunikasi
Komunikasi Publik
Publik
3
Rancangan
Rancangan
Awal
Awal RKPD
RKPD
2014
2014
(Draft
(Draft Akhir)
Akhir)
4
II
12– 5 April 2013
12
Penyusunan
Penyusunan
Rancangan
Rancangan
RKPD
RKPD 2014
2014
Finalisasi
Finalisasi 11
Rancangan
Rancangan Awal
Awal
RKPD
RKPD 2014
2014
(Hasil
(Hasil Pra
Pra
Musrenbang
Musrenbang dan
dan
Musrenbang
Musrenbang
Kab/Kota)
Kab/Kota)
1 – 12 Maret 2013
25 Maret – 1 April 2013
9
7
Musrenbang
Musrenbang
Kabupaten
Kabupaten
/Kota
/Kota
Pra
Pra Musrenbang
Musrenbang
Kewilayahan
Kewilayahan
Musrenbang
Musrenbang
Provinsi
Provinsi
13
Penyampaian
Penyampaian 7.b
Hasil
HasilMusrenbang
Musrenbang
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
(Formulir
(FormulirC-4)
C-4)
(melalui
(melaluisistem
sistem
RKPD
RKPDJabar
Jabar
OnLine)
OnLine)
III
Penyampaian
Penyampaian 7.a
Hasil
HasilMusrenbang
Musrenbang
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
(Formulir
(FormulirC-4)
C-4)
(melalui
(melaluisistem
sistem
RKPD
RKPDJabar
Jabar
OnLine)
OnLine)
15 April – 3 Mei 2013
Rancangan
Rancangan
Akhir
Akhir RKPD
RKPD
2014
2014
16
15 Mei 2013
Peraturan
Peraturan
Gubernur
Gubernur
RKPD
RKPD 2014
2014
V
VI
18
Kosultasi
KosultasiRancangan
Rancangan
Akhir
Akhir RKPD
RKPD 2013
2013
dengan
dengan Gubernur
Gubernur
dan
dan wakil
wakilGubernur
Gubernur
19
Permendagri , 54
Tahun 2010
3 - 5 April 2013
Verifkasi Renja OPD 14
oleh Bidang Bappeda
Penyusunan
15
Rancangan Akhir Renja
OPD
13 – 14 Mei 2013
Penyampaian
17
Rancangan Akhir Renja
OPD
21 – 23 Mei 2013
Usulan kegiatan OPD Provinsi dilengkapi :
8 Mei 2013
Penyampaian
10
Rancangan
Awal Renja Ke Bappeda
10 April – 1 Mei 2013
13 – 15 Maret 2013
13 – 15 Maret 2013
8 – 9 April 2013
Forum OPD/ Gabungan8
OPD
1 – 2 April 2013
IV
5 - 6 April 2013
18 – 20 Maret
2013
Renstr
Renstr
a
a OPD/
OPD/
Biro
Biro
Surat Pengantar Kepala OPD, Proposal,
Smart Planning dan Pra RKA
Usulan Kegiatan Kabupaten/Kota
dilengkapi : Surat Pengantar , Proposal,
Smart Planning dan CPCL
VII
Verifkasi Renja OPD 20
oleh Bidang Bappeda
27 Mei - 4 juni 2013
Penyempurnaan
21
Rancangan Akhir Renja
OPD
6 Juni 2013
22
Penetapan
Penetapan Renja
Renja OPD
OPD
/Biro
/Biro Tahun
Tahun 2014
2014 melalui
melalui
Peraturan
Peraturan Kepala
Kepala OPD
OPD
14 Juni 2013
23
Pengesahan Renja OPD/
Biro Tahun 2014 melalui
Peraturan Gubernur
17
TRANSFORMASI PARADIGMA PEMBANGUNAN JAWA BARAT
Dari Pelibatan 3 (Tiga) Aktor Penbangunan menjadi
4 (Empat) Aktor Utama Pembangunan dengan Kendali Satu
Simpul Kualitas dan Akuntabilitas yaitu Laws And Regulations
“JABAR MASAGI”
Strengthening Local ActorsB (Community)G
B
LR
A
A
G
A
B
G
C
LR
Sumber : Deny Juanda P., 2011
C
: Academician/akademisi
: Businessman/pelaku usa
: Government/pemerintah
: Community/komunitas
= Laws and Regulations
18
MARI KITA WUJUDKAN
SATU DATA
PEMBANGUNAN JAWA
BARAT
Mari Kelola Birokrasi Jawa Barat
Sebaik-baiknya, dan
Jangan Menyesal Setelah Tidak
Menjabat
SMS JABAR MEMBANGUN
0811 200 5500
Informasi lebih lanjut :
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
Jalan Diponegoro No.22 Bandung
Telp. (022) 4204483
Bappeda Provinsi Jawa Barat
Jalan. Ir H.Juanda No. 287
Telp. (022) 251 6061, Fax, (022) 2510731
Website : http//www.jabarprov.go.id,
www.bappeda.jabarprov.go.id
TERIMA
RKPDJabar
KASIH
-
ONLINE
KM-0 Pro Poor JABARONLINE
SMS SATU DATA JABAR
08778 200 5500
Contoh: RLS*JAWA
BARAT*2011#
JAWA BARAT 2005-2025
YANG BERMUTU DAN AKUNTABEL
Oleh :
Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Barat
Pembinaan Teknis Proses Perencanaan Pembangunan Berbasis Desa
Hotel Horison, Bandung, 28 November 2012
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005 – 2025
DAN
VISI PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 - 2013
VISI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA
VISI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA
BARAT
TAHUN
VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005 – 2025
DENGAN IMAN DAN TAKWA,
PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA
2008 – 2013
TERCAPAINYA MASYARAKAT JAWA
BARAT
YANG MANDIRI, DINAMIS DAN
SEJAHTERA
MISI
MISI PERTAMA :
Mewujudkan Sumberdaya Manusia
Jawa Barat Yang Produktif dan
Berdaya Saing
MISI KEDUA :
Meningkatkan Pembangunan
Ekonomi Regional Berbasis Potensi
Lokal
MISI KETIGA :
Meningkatkan Ketersediaan dan
Kualitas Infrastruktur Wilayah
MISI KEEMPAT :
Meningkatkan Daya Dukung dan
Daya Tampung Lingkungan Untuk
Pembangunan Yang Berkelanjutan
MISI KE LIMA :
Meningkatkan Efektiftas
TUJUH BIDANG UNGGULAN SEBAGAI
PENCIRI
Jawa Barat TERMAJU DI INDONESIA
1. PENYELENGGARAAN Pemerintahan YANG
TAHUN 2025
Bermutu (Beyond the expectation), Akuntabel
dan BERBASIS Ilmu Pengetahuan.
2.
Masyarakat Yang Cerdas, Produktif dan
Berdaya Saing TINGGI.
3.
PENGELOLAAN Pertanian dan Kelautan.
4.
Energi Baru dan TERBAHARUKAN SERTA
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR.
5.
Industri Manufaktur, INDUSTRI JASA dan
INDUSTRI KREATIF.
6.
Infrastruktur Yang Handal dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup YANG BERIMBANG Untuk
Pembangunan Yang Berkelanjutan.
7.
Pengembangan Budaya Lokal dan Menjadi
Destinasi Wisata DUNIA.
1
KONDISI TERITORIAL PROVINSI JAWA BARAT
DAN RUANG LINGKUP NKRI
(HUBUNGAN ANTARA PUSAT DAN DAERAH)
GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT
(KONDISI 2011)
Perkembangan Jumlah Penduduk
44,3 Juta
Jiwa
Kabupaten/Kota
: 26
Luas
: 3.709.528,44 Ha
Kecamatan
:
625
Kelurahan
:
638
Desa
: 5.316
Penduduk 2011
Indonesia
: 241.037.751 Jiwa
Jawa Barat
: 44.286.519 Jiwa
Penduduk Miskin
: 10,57%
Pengangguran Terbuka : 9,83%
Penduduk Lanjut Usia (lebih 60
2
Th)
: 7,04 %
PDRB (2011) :
Inflasi (2011)
LPE (2011) :
IPM (2011)
RLS (2011) :
AKI (2007) :
AKB (2010) :
APK SD
APK SMP
APK SMA
APK PT
Kontribusi PDRB Jawa Barat
343,11 T
: 3,10% terhadap PDB Nasional : 14,33 %
(Thn. 2011)
6,48%
PDRB per Kapita (ahb/Thn. 2011) Rp.
: 72,82 19.645.670
Investasi (2010) : 46,6 T (PMA: 28 T,
8,20 th
PMDN: 18,6 T)
228 per 100.000
KelBeli
Hidup
(rev)635,10 ribu rupiah
Daya
(2011):
25 per 1.000 Kel Hidup (rev)
: 119,06 Rangking 5 (2009/2010)
: 94,03 Rangking 23 (2009/2010)
: 59,56 Rangking 31 (2009/2010)
: 11,11 Rangking 24 (2009/2010)
JUMLAH UNIT USAHA:
Usaha Mikro dan Kecil :
8,49 Juta
Usaha Menengah
:
IPM INDONESIA (2011)
dari 187 Negara
: 61,7 Rangking 124
IPM JAWA BARAT (2011) : 72,82
IPM JAWA BARAT (2010) : 72,08 Rangking 15
dari 33 Provinsi (DKI (1) : 77,03; Jateng (14);
Bali (16); Aceh (17) Jatim (18); Papua (33) )
SOSOK MASA DEPAN MANUSIA JAWA BARAT 2025
MANUSIA JAWA BARAT YANG AGAMIS DENGAN 7 (TUJUH) PENCIRI
UTAMA:
1. CERDAS DAN CERMAT
2. PRODUKTIF DAN BERDAYA SAING TINGGI
3. BERDAYA TAHAN TINGGI DALAM PERSAINGAN
4. MANDIRI DAN MENGATUR DIRI
5. PANDAI MEMBANGUN JEJARING DAN PERSAHABATAN GLOBAL
6. BERINTEGRITAS TINGGI
7. BERMARTABAT
Pel.Cirebon
Tol KanciPejagan
RANCABUAYA
TPI Pelabuhan Ratu
ILUSTRASI JAWA BARAT TAHUN 2025
JAWA BARAT GREEN PROVINCE
3
PANDANGAN TERHADAP PENYELENGGARAAN
OTONOMI DAERAH
(YANG TEREFLEKSI DALAM KONSEP DAN
IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN JAWA BARAT)
PERATURAN PERENCANAAN PEMERINTAHAN DESA:
1. PP Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, Pasal 63 bahwa “Desa WAJIB menyusun
Rencana Pembangunan Menengah Desa (RPJM-Desa) dan Rencana Kerja
Pembangunan Desa (RKP-Desa)”
2. Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa
4
MAKSUD PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH
Dasar Hukum :
Pasal 18 ayat 2 UUD 1945, 'Pemerintahan daerah Provinsi, daerah Kabupaten, dan Kota
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.'
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintah.
Maksud Penyelenggaraan Otonomi Daerah :
(UU 32/2004, Penjelasan Umum)
1.
2.
Mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat, melalui :
Peningkatan pelayanan,
Pemberdayaan dan peran serta masyarakat.
Meningkatkan daya saing daerah, dengan memperhatikan:
Prinsip demokrasi,
Pemerataan,
Keadilan,
Keistimewaan dan kekhususan, serta
Potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem NKRI
5
PRINSIP PEMBANGUNAN DAERAH
Regional Development
PRINSIP – PRINSIP : for People
(1)Pembangunan daerah untuk rakyat (Regional
Development for People) bukan pembangunan
berbasis rakyat (People Centered Development);
(2)Pemerintah memandu, memfasilitasi dan memberi
contoh agar rakyat dapat beraktiftas untuk menjadi
sejahtera;
PRA SYARAT:
(1) Untuk efektifnya Regional Development for
People dibutuhkan data kependudukan dan
permasalahan pembangunan yang akurat
secara spasial dan a-spasial berdasar fungsi
waktu
6
MODEL HYBRID PENGELOLAAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT
PENGEMBANGAN
METROPOLITAN
DI
JAWA
BARAT
PENGEMBANGAN
METROPOLITAN
DIDAN
JAWA
BARAT
MEMADUKAN PEMBANGUNAN
BERBASIS DAERAH OTONOM
METROPOLITAN
3
RENCANA PEMBANGUNAN
PELABUHAN LAUT CILAMAYA
Jakarta
Renc
a
5
6
Sentul
Metro
Bodebekkarpur
Sk.makmu
r
na K
aw a
san
Indu
stri
PELABUHAN LAUT
CIREBON
1
Aerocity
Kertajati
A
JAW
2
Cariu
I
KE
1. Pengembangan
metropolitan
sebagai penghela
percepatan
pembangunan
Jawa Barat.
2. Pengembangan
Koridor Ekonomi
Indonesia di Jawa
Barat bertumpu
pada
pengembangan 3
Metropolitan :
Bodebek Karpur,
Bandung Raya,
dan Cirebon Raya
Metro
Bandung Raya
4
PKNp
7
Metro
Cirebon
Raya
Pelabuh
Palabuhanratu
an Ratu
PELABUHAN LAUT
PALABUHAN RATU
Prov. Jaw
Tengah
Surade
Tegalbuleud
NO
JALAN TOL
1
Cikampek-Palimanan (116 km)
2
Bogor Ring Road (11 km)
3
Cikarang-Tj.Priok (34,5 km)
4
Ciawi-Sukabumi (54 km)
5
Cimanggis-Cibitung (25,4 km)
6
Depok-Antasari (21,7 km)
7
Cileunyi-Sumedang-Dawuan (60,1 km)
Cidaun
PKNp
Rancabuaya
PanganPangandaran
daran
Jalan Tol Eksisting
Rencana Jalan Tol
Jalan SNR
Kelapagenep
Rencana Jalan Alternatif Puncak
7
PROSES TEKNOKRATIK DAN POLITIK DALAM PENGANGGARAN TAHUNAN
PROSES TEKNOKRATIK DOMINAN
RKP
(PP
20/2004)
Rancangan
RKPD P/K/
K
Feb
KUA/PPAS
RKPD P/K/
K/Desa
Rancangan
Renja
SKPD
Jan
AN
KIN DOMIN
A
M
E
S
IK
IT
L
PROSES PO
Mrt
Apr
Mei
Renja
SKPD
Jun
Juli
RAPBD
APBD
RKA-SKPD
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
Musrenba
ng NAS
Musrenba
ng PROV
Musrenba
ng RKPD
K/K
Forum
SKPD
Musrenban
g
Kecamatan
Musrenban
g Desa/kel
Rancangan
Interim RKP
(PP
40/2006)
Pra
Musrenba
ng
Kewilayah
an
KETERANGAN:
Inovasi Jawa Barat berupa Pendekatan
Kewilayahan
11
Sumber : Permendagri No 54 Tahun 2010 8
PERAN POLITIK
DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
rencanaan sering dianggap
terpisah dari Politik
Peran
Politik
pada
pimpina
n
Teknokr
atik
Perencan
aan
20% alokasi dana fungsi pendidikan
10% alokasi dana fungsi kesehatan
Pembangunan 5 (lima) stadion
olahraga
BOS Provinsi
Pencetakan buku ajar
Pembangunan 6.000 RKB/tahun
Pembangunan 100-150 PONED/tahun
Kredit Cinta Rakyat (KCR)
Kemantapan Jalan
Penyediaan Air Bersih
Penanganan Sampah
Dampak :
a. Percepatan atau Perlambatan pembangunan
b. Sinergi atau Tidak Sinergi antara Pusat-ProvinsiKabupaten/Kota
c. Efektiftas Tinggi atau Kurang Efektif
d. Tepat Sasaran atau Kurang Tepat Sasaran
Peran
Politik
pada Level
Pembahas
an
DPRD
Perencan
aan
Hasil Perencanaan Fungsi Idealisme :
a. Jika pembahasan berjalan lancar maka hasil akan
maksimum
b. Jika pembahasan tidak lancar maka hasil tidak
optimum
Dalam kenyataannya
Perencanaan adalah bagian
dari proses politik
Oleh karena itu pentingnya kepemimpinan politik yang
berpihak kepada rakyat (for People)
9
ALIRAN PENDANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Pusat
Bidang A
APBN/
NON APBN
Provinsi
Bidang B
Bidang A
APBD/
NON APBD
Kab/Kota
Bidang B
Bidang A
APBD/
NON APBD
Bidang A
DESA
Bidang C
Bidang B
Bidang B
Bidang C
Bidang C
PERLU
KESAMAAN
TUJUAN DAN
BERBAGI PERAN
LINTAS
PEMERINTAHAN
UNTUK
PENCAPAIAN
VISI DAN MISI
PEMBANGUNAN
Bidang C
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN
10
SISRENBANGDA
JABAR
PERDA NO 6 TAHUN 2009
PERENCANAAN BERBASIS
EVALUASI DIRI DAN
PARTISIPATIF
SMART
Perencanaan
Program dan
Planning
Kegiatan, dengan
Kegiatan, dengan
Pendekatan SMART Planning, yaitu
:
Specifc (spesifk)
Measurable (terukur)
Achievable (dapat dicapai)
Resources availability
(ketersediaan sumberdaya)
Time (Time)
Shewhart Cycle
(Plan-Do–Check–Act)
MAKNA OPERASIONAL berbasis ISO 9001-2008:
1. TULIS APA YANG AKAN DIKERJAKAN
2. KERJAKAN APA YANG TELAH DITULIS
3. MONITORING, ASESMEN DAN EVALUASI (MAE).
4. PERTANGGUNGJAWABKAN APA YANG TELAH
DITULIS DAN DIKERJAKAN KEMUDIAN
TINDAKLANJUTI DENGAN UPAYA YANG TEPAT
UNTUK PERBAIKAN KINERJA.
OPD Jabar Ber –ISO dan
11
9
INTEGRASI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
DI PROVINSI
JAWA BARAT
10
8
PEMBANGUNAN
SINERGI : NASIONAL
PENGEMBANGA– PROVINSI
PENANGANAN
PERDESAAN– KABUPATEN/KOTA
N BUDAYA
LOKAL DAN
DESTINASI
WISATA
1
PENINGKATAN
KUALITAS
PENDIDIKAN
2
PENINGKATAN
KUALITAS
KESEHATAN
BENCANA DAN
PENGENDALIAN
LINGKUNGAH
HIDUP
10
COMMO
N
GOALS
3
PENINGKATAN
DAYA BELI
MASYARAKAT
4
KEMANDIRIAN
PANGAN
7
KEMANDIRIAN
ENERGI DAN
KECUKUPAN AIR
BAKU
6
PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR
WILAYAH
5
PENINGKATAN
KINERJA
APARATUR
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KEGIATAN TEMATIK SEKTORAL DAN
KEGIATAN TEMATIK KEWILAYAHAN
12
PENDEKATAN TEMATIK SEKTORAL
JAWA BARAT
Kegiatan untuk menangani masalah kronis dan meningkatkan performance
di
Jawa
Barat
CG6
PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR WILAYAH
CG 1 PENINGKATAN KUALITAS pembangunan
PENDIDIKAN
1.
2.
2.
3.
3.
4.
5.
6.
6.
1.
1.
Jabar bebas putus jenjang sekolah pendidikan fokus pendidikan 9 tahun di
kabupaten
kabupaten dan
dan 12
12 tahun
tahun untuk
untuk kota
kota
Peningkatan
Peningkatan pelayanan
pelayanan pendidikan
pendidikan non
non formal
formal plus
plus kewirausahaan
kewirausahaan dengan
dengan
sasaran usia 15 tahun ke atas dan pendidikan berbasis masyarakat
Pengembangan
Pengembangan pendidikan
pendidikan kejuruan
kejuruan dan
dan pendidikan
pendidikan bertaraf
bertaraf internasional
internasional
Pendidikan berkebutuhan khusus
Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi.
Pengembangan
Pengembangan Fasilitas
Fasilitas Pendidikan
Pendidikan Olahraga
Olahraga dan
dan Kepemudaan
Kepemudaan
CG 2 PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.
6.
6.
1.
1.
Peningkatan
Peningkatan pelayanan
pelayanan kesehatan
kesehatan dasar
dasar di
di Puskesmas,
Puskesmas, Puskesmas
Puskesmas PONED
PONED dan
dan pemenuhan
pemenuhan sumber
sumber
daya
daya kesehatan.
kesehatan.
Peningkatan
Peningkatan Program
Program Keluarga
Keluarga Berencana
Berencana
Pemenuhan
Pemenuhan pelayanan
pelayanan kesehatan
kesehatan dasar
dasar ibu
ibu dan
dan anak
anak (Gerakan
(Gerakan Penyelamatan
Penyelamatan Masa
Masa
Depan/Gemamapan
Depan/Gemamapan :: gizi
gizi buruk,
buruk, posyandu,
posyandu, jamkesnas
jamkesnas provinsi
provinsi dan
dan penyediaan
penyediaan fasilitas
fasilitas Rawat
Rawat Gakin
Gakin
pada
rumah
sakit
di
5
wilayah
pada rumah sakit di 5 wilayah
Peningkatan
Layanan
Rumah
Sakit
Rujukan
HIV/AIDS
,
TBC,
Flu
Burung
dan
Narkoba
Peningkatan Layanan Rumah Sakit Rujukan HIV/AIDS , TBC, Flu Burung dan Narkoba
Pemberantasan
Pemberantasan penyakit
penyakit menular
menular dan
dan penyakit
penyakit tidak
tidak menular
menular serta
serta peningkatan
peningkatan perilaku
perilaku hidup
hidup
bersih
bersih dan
dan sehat
sehat
Pengembangan
Pengembangan jaminan
jaminan pembiayaan
pembiayaan kesehatan
kesehatan masyarakat
masyarakat Provinsi
Provinsi Jawa
Jawa Barat
Barat
CG 3 PENINGKATAN DAYA BELI
MASYARAKAT
Peningkatan
Peningkatan budaya
budaya masyarakat
masyarakat bekerja,perluasan
bekerja,perluasan lapangan
lapangan kerja
kerja dan
dan
kesempatan berusaha UMKM serta Pengentasan Kemiskinan
Jawa
Jawa Barat
Barat sebagai
sebagai daerah
daerah tujuan
tujuan investasi
investasi
Pengembangan skema pembiayaan alternatif
Pengembangan agribisnis, forest bisnis, marine bisnis, agroindustri, dan
industri
industri manufaktur
manufaktur
5. Pengembangan
5.
Pengembangan Industri
Industri Kreatif
Kreatif dan
dan wirausahawan
wirausahawan muda
muda kreatif
kreatif
2.
2.
3.
4.
1.
1.
2.
3.
4.
4.
CG 4 KEMANDIRIAN PANGAN
Jabar
Jabar sebagai
sebagai Sentra
Sentra Produksi
Produksi Benih/Bibit
Benih/Bibit Nasional
Nasional tahun
tahun 2013
2013
Tercapainya 13 juta ton GKG dan swasembada protein hewani tahun 2013
Jawa Barat bebas rawan pangan (Ketahanan Pangan)
Meningkatnya
Meningkatnya dukungan
dukungan infrastruktur
infrastruktur (jalan,
(jalan, jembatan
jembatan &
& irigasi)
irigasi) di
di sentra
sentra
produksi pangan
CG 5 PENINGKATAN KINERJA APARATUR
1. Profesionalisme aparatur untuk mewujudkan pemerintah daerah yang bersih
dan
dan akuntabel
akuntabel
2.
2. Peningkatan
Peningkatan kualitas
kualitas komunikasi
komunikasi organisasi
organisasi dan
dan komunikasi
komunikasi publik
publik yang
yang
berkualitas
berkualitas berbasis
berbasis IT
IT melalui
melalui Jabar
Jabar Cyber
Cyber Province
Province
3. Penataan Sistem Hukum di Daerah & Penegakan hukum, Pengawalan
Implementasi
Implementasi Produk
Produk Hukum
Hukum serta
serta peningkatan
peningkatan peran
peran masyarakat
masyarakat dalam
dalam
penyusunan dan penerapan kebijakan
4. Kerjasama Pembangunan antar wilayah dan wilayah perbatasan
5.
5. Peningkatan
Peningkatan kualitas
kualitas perencanaan,
perencanaan, pengendalian
pengendalian dan
dan akuntabilitas
akuntabilitas
pembangunan
1.
Peningkatan Kemantapan
1. Peningkatan
Kemantapan Jalan
Jalan dan
dan Penanganan
Penanganan kemacetan
kemacetan lalu
lalu lintas
lintas di
di Pusat
Pusat
Kegiatan
Kegiatan Ekonomi
Ekonomi di
di Tanjung
Tanjung sari,
sari, Nagreg,
Nagreg, Padalarang,
Padalarang, Cicurug,
Cicurug, Cisarua
Cisarua –
–
Puncak dan Kota Bandung dan sekitarnya
2.
2. Pembangunan
Pembangunan Infrastruktur
Infrastruktur Strategis
Strategis di
di Koridor
Koridor Bandung-Cirebon,
Bandung-Cirebon, dan
dan Cianjur
Cianjur –
–
SukabumiSukabumi- Bogor,
Bogor, Jakarta
Jakarta –
– Cirebon,
Cirebon, Bandung
Bandung –
– Tasikmalaya
Tasikmalaya serta
serta Jabar
Jabar Selatan
Selatan
3.
3. Peningkatan
Peningkatan kondisi
kondisi infrastruktur
infrastruktur jalan
jalan dan
dan perhubungan
perhubungan di
di wilayah
wilayah perbatasan
perbatasan
antar
antar provinsi
provinsi dan
dan antar
antar Kab/kota
Kab/kota serta
serta penciptaan
penciptaan pusat-pusat
pusat-pusat pertumbuhan
pertumbuhan
baru
baru
4.
4. Pembangunan
Pembangunan infrastruktur
infrastruktur sumber
sumber daya
daya air
air dan
dan irigasi
irigasi strategis
strategis di
di Jawa
Jawa Barat.
Barat.
CG 7 KEMANDIRIAN ENERGI DAN KECUKUPAN AIR
BAKU
1. Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar
kebutuhan domestik
2. Infrastruktur Air Bersih Perkotaan dan Perdesaan di Jawa Barat
CG 8 PENANGANAN BENCANA DAN PENGENDALIAN
LINGKUNGAN HIDUP
1. Penanganan banjir lintas wilayah di Cekungan Bandung, Pantura
dan Bodebek
2. Konservasi dan rehabilitasi kawasan hulu DAS prioritas (Citarum,
Cimanuk, Ciliwung, Citanduy) dan Kawasan Pesisir serta pulau kecil
melalui Jabar Green Province
3. Pengendalian pencemaran limbah industri , limbah domestik dan
pengelolaan sampah regional
CG 9 PEMBANGUNAN PERDESAAN
1. Pembangunan perdesaan dengan menerapkan prinsip
desa mandiri
2. Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan desa
CG 10 PENGEMBANGAN BUDAYA LOKAL DAN
DESTINASI WISATA
1. Pelestarian seni budaya tradisional dan benda cagar budaya serta
kearifan lokal sebagai jati diri masyarakat Jawa Barat
2. Gelar Karya dan Kreativitas Seni Budaya Jawa Barat
3. Pengembangan Destinasi wisata dengan fokus ekowisata, wisata
budaya dan heritage serta wisata IPTEK yang terintegrasi dalam
rangka destinasi wisata Jawa-Bali
13
PENDEKATAN TEMATIK KEWILAYAHAN
2010-2013
(Kesepakatan Bersama antara Gubernur dengan Bupati/Walikota Nomor 912/05/Bapp/2010)
WKPP II (PURWAKARTA)
1.
2.
3.
4.
5.
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Industri
Karawang-Bekasi
Pengembangan industri manufaktur
Pengembangan industri perberasan
Pengembangan perikanan budidaya ikan air tawar dan air
payau serta mangrove
Pengembangan wisata sejarah dan wisata pilgrimage (ziarah)
WKPP I (BOGOR )
1.Integrasi sentra penggembalaan ternak
sapi potong dan domba di Kab. Cianjur
dan Kab./Kota Sukabumi
2.Pengembangan destinasi wisata Bogor,
Puncak, Sukabumi dan Cianjur
3.Pengembangan aktivitas ekonomi
berbasis agribisnis, bisnis kelautan dan
pertambangan dalam rangka perintisan
PKN Pelabuanratu
4.Pusat Pengembangan benih ikan air
tawar dan ikan hias untuk memenuhi
pasar regional dan internasional
5.Pengembangan sistem agribisnis beras
berkualitas (varietas pandan wangi)
WKPP III (CIREBON)
1. Pengembangan agribisnis mangga dan
industrialisasi perikanan
2. Pengembangan sistem perdagangan komoditi
beras dan palawija
3. Pengembangan destinasi wisata pilgrimage
(ziarah) dan cagar budaya
4. Pengembangan Taman Hutan Raya Ciremai
(Kebun Raya Kuningan)
5. Pengembangan batik, industri makanan dan
minuman olahan
WKPP IV (PRIANGAN)
1.Pengembangan Kawasan Pendidikan dan
Riset Terpadu di Jatinangor
2.Integrasi pengembangan agribisnis jagung
dan ternak unggas, budidaya ikan air tawar
di Kab. Ciamis dan Tasikmalaya serta
ternak sapi perah di Kab. Bandung, Kab.
Bandung Barat, Sumedang dan Garut,
domba Garut di Garut dan jejaringnya serta
pengembangan sentra produksi pakan
ternak di Kab. Garut
3.Pengembangan produksi sayuran dan
tanaman hias di Kab. Bandung dan
Bandung Barat
4.Pengembangan jasa perdagangan dan
industri kreatif di Kota Bandung, Kota
Cimahi, Kab. Bandung Barat dan Kota
14
Tasikmalaya
15
PROSES DAN JADWAL MUSRENBANG
2013
UNTUK PERENCANAAN 2014
2 – 31 Januari
2013
MUSRENBANG
DESA/
KELURAHAN
Januar
i
18-22 Maret
2013
MUSRENBA
NG
KECAMATA
N
1 – 28 Pebruari
2013
INOVASI MUSRENBANG
JABAR
15 Mei 2013
PRA
MUSRENBANG
KEWILAYAHAN
(BKPP)
PENETAPAN
PERATURAN
GUBERNUR
TENTANG
RKPD 2014
2013
FORUM OPD
PROVINSI
Februa
ri
RANGKAIAN MUSRENBANG
PROVINSI
25 Maret – 1 April
8-9 April 2013
Maret
MUSRENBA
NG
PROVINSI
April
Minggu ke-3 April
2013
MUSRENBANG
KABUPATEN/
KOTA
1 – 12 Maret
2013
PRA
MUSRENBA
NG
NASIONAL
Mei
Minggu ke-4 April
2013
MUSRENBA
NG
NASIONAL
PASCA
Minggu ke-2
MUSRENBANG
Mei 2013
NASIONAL
16
RANGKAIAN MUSRENBANG NASIONAL
PENYUSUNAN RENJA
12 Februari
2013
2014
PENYUSUNAN RKPD PROVINSI JAWA BARAT TAHUN
2014
1 - 11 Januari
2013
Penyampaian
Penyampaian Usulan
Usulan
Kegiatan
Kegiatan OPD/Biro
OPD/Biro
Tahun
2014
Tahun 2014
(melalui
(melalui Sistem
Sistem RKPD
RKPD
Jabar
Jabar OnLine)
OnLine)
3 Desember 2013-31
Januari 2012
1
Evaluasi
Evaluasi Kinerja
Kinerja
Pembangunan
Pembangunan
Tahun
Tahun 2012
2012
7 – 18 Januari
2013
Penyusunan
Penyusunan 2
Rancangan
Rancangan
Awal
Awal RKPD
RKPD
2014
2014
(Draft
(Draft Awal)
Awal)
Penyampaian Surat5
Edaran Gubernur
tentang Rancangan
Awal RKPD 2014
I
12–28 Februari 2013
4-6 Feb ruari 2013
Penyusunan
6
Rancangan Awal
Renja OPD/Biro 2013
7 – 11 Februari 2013
Pembahasan
Pembahasan
Rancangan
Rancangan Awal
Awal
RKPD
RKPD 2014/Forum
2014/Forum
Komunikasi
Komunikasi Publik
Publik
3
Rancangan
Rancangan
Awal
Awal RKPD
RKPD
2014
2014
(Draft
(Draft Akhir)
Akhir)
4
II
12– 5 April 2013
12
Penyusunan
Penyusunan
Rancangan
Rancangan
RKPD
RKPD 2014
2014
Finalisasi
Finalisasi 11
Rancangan
Rancangan Awal
Awal
RKPD
RKPD 2014
2014
(Hasil
(Hasil Pra
Pra
Musrenbang
Musrenbang dan
dan
Musrenbang
Musrenbang
Kab/Kota)
Kab/Kota)
1 – 12 Maret 2013
25 Maret – 1 April 2013
9
7
Musrenbang
Musrenbang
Kabupaten
Kabupaten
/Kota
/Kota
Pra
Pra Musrenbang
Musrenbang
Kewilayahan
Kewilayahan
Musrenbang
Musrenbang
Provinsi
Provinsi
13
Penyampaian
Penyampaian 7.b
Hasil
HasilMusrenbang
Musrenbang
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
(Formulir
(FormulirC-4)
C-4)
(melalui
(melaluisistem
sistem
RKPD
RKPDJabar
Jabar
OnLine)
OnLine)
III
Penyampaian
Penyampaian 7.a
Hasil
HasilMusrenbang
Musrenbang
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
(Formulir
(FormulirC-4)
C-4)
(melalui
(melaluisistem
sistem
RKPD
RKPDJabar
Jabar
OnLine)
OnLine)
15 April – 3 Mei 2013
Rancangan
Rancangan
Akhir
Akhir RKPD
RKPD
2014
2014
16
15 Mei 2013
Peraturan
Peraturan
Gubernur
Gubernur
RKPD
RKPD 2014
2014
V
VI
18
Kosultasi
KosultasiRancangan
Rancangan
Akhir
Akhir RKPD
RKPD 2013
2013
dengan
dengan Gubernur
Gubernur
dan
dan wakil
wakilGubernur
Gubernur
19
Permendagri , 54
Tahun 2010
3 - 5 April 2013
Verifkasi Renja OPD 14
oleh Bidang Bappeda
Penyusunan
15
Rancangan Akhir Renja
OPD
13 – 14 Mei 2013
Penyampaian
17
Rancangan Akhir Renja
OPD
21 – 23 Mei 2013
Usulan kegiatan OPD Provinsi dilengkapi :
8 Mei 2013
Penyampaian
10
Rancangan
Awal Renja Ke Bappeda
10 April – 1 Mei 2013
13 – 15 Maret 2013
13 – 15 Maret 2013
8 – 9 April 2013
Forum OPD/ Gabungan8
OPD
1 – 2 April 2013
IV
5 - 6 April 2013
18 – 20 Maret
2013
Renstr
Renstr
a
a OPD/
OPD/
Biro
Biro
Surat Pengantar Kepala OPD, Proposal,
Smart Planning dan Pra RKA
Usulan Kegiatan Kabupaten/Kota
dilengkapi : Surat Pengantar , Proposal,
Smart Planning dan CPCL
VII
Verifkasi Renja OPD 20
oleh Bidang Bappeda
27 Mei - 4 juni 2013
Penyempurnaan
21
Rancangan Akhir Renja
OPD
6 Juni 2013
22
Penetapan
Penetapan Renja
Renja OPD
OPD
/Biro
/Biro Tahun
Tahun 2014
2014 melalui
melalui
Peraturan
Peraturan Kepala
Kepala OPD
OPD
14 Juni 2013
23
Pengesahan Renja OPD/
Biro Tahun 2014 melalui
Peraturan Gubernur
17
TRANSFORMASI PARADIGMA PEMBANGUNAN JAWA BARAT
Dari Pelibatan 3 (Tiga) Aktor Penbangunan menjadi
4 (Empat) Aktor Utama Pembangunan dengan Kendali Satu
Simpul Kualitas dan Akuntabilitas yaitu Laws And Regulations
“JABAR MASAGI”
Strengthening Local ActorsB (Community)G
B
LR
A
A
G
A
B
G
C
LR
Sumber : Deny Juanda P., 2011
C
: Academician/akademisi
: Businessman/pelaku usa
: Government/pemerintah
: Community/komunitas
= Laws and Regulations
18
MARI KITA WUJUDKAN
SATU DATA
PEMBANGUNAN JAWA
BARAT
Mari Kelola Birokrasi Jawa Barat
Sebaik-baiknya, dan
Jangan Menyesal Setelah Tidak
Menjabat
SMS JABAR MEMBANGUN
0811 200 5500
Informasi lebih lanjut :
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
Jalan Diponegoro No.22 Bandung
Telp. (022) 4204483
Bappeda Provinsi Jawa Barat
Jalan. Ir H.Juanda No. 287
Telp. (022) 251 6061, Fax, (022) 2510731
Website : http//www.jabarprov.go.id,
www.bappeda.jabarprov.go.id
TERIMA
RKPDJabar
KASIH
-
ONLINE
KM-0 Pro Poor JABARONLINE
SMS SATU DATA JABAR
08778 200 5500
Contoh: RLS*JAWA
BARAT*2011#