Pembentukan tata surya Planet di tata surya
RESUME
Bumi dan Alam Semesta
DOSEN PENGAMPUH : Aidil Adhani, M.Pd
JUSTIKA FAUZAN L
NPM 1740606063
Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya
Alam semesta merupakan ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik
serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan
oleh manusia yang mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda
benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom. Sedang makrokosmos adalah benda
mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya planet.
Teori Pembentukan Alam Semesta
Pada awal Abad ke-21, melalui sejumlah besar pengamatan, telah mencapai kesimpulan bahwa
alam diciptakan dari ketiadaan dan dimulai oleh suatu ledakan besar atau teori Big Bang. Yang
menyatakan bahwa seluruh materi dan energi dalam alam semesta pernah bersatu membentuk sebuah
bola raksasa. Kemudian bola raksasa ini meledak sehingga seluruh materi mengembang karena
pengaruh energi ledakan yang sangat besar. Proses penciptaan alam dimulai dari penyatuan antara
ruang alam dan materi dari sesuatu yang padu (QS Al-Anbiya’ [21]:30) kemudian terjadi pemisahan
oleh Allah dengan mengalami proses transisi membentuk dukhan. Setelah itu ruang alam melebar,
meluas, dan memuai (QS Adz-Zariyat [51]:47). Proses penciptaan alam berlangsung selama enam
periode, empat periode penciptaan bumi dan dua periode penciptaan langit (QS Al-Fushilat [41]:9-12).
Penciptaan alam dalam sains modern bermula dari ruang kosong, kemudian inti atom padat meledak,
lalu menjadi galaksi, dan menjadi bintang-bintang dengan tata suryanya masing-masing.
Teori Pembentukan Tata Surya
Teori Kondensasi (Immanuel Kant 1755) mengatakan bahwa matahari dan planet-planet berasal dari
kabut pijar yang berpilin (berputar) di dalam jagat raya.
Teori Planettesimal (Forest Ray Moulton dan seorang ahli geologi T.C. Chamberlin 1900) yang berarti
planet kecil. Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak, Pada waktu
bintang itu menjauh sebagian, massa dari matahari itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan
sebagian lain berhamburan di sekeliling matahari. Inilah yang disebut dengan planetesimal yang kelak
kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dan mengelilingi matahari.
Teori Pasang (Sir James dan Sir Harold Jeffreys 1918). Teori ini berdasarkan ide benturan. Planet
langsung terbentuk dari massa gas asli yang ditarik dari matahari oleh bintang yang lewat.
Teori Bintang Kembar (R.A Lyttleton). Matahari berasal dari suatu bintang kembar dan kedua bintang
itu mengelilingi suatu pusat gravitasi. Sebuah bintang lewat mendekati salah satu matahari dan
mungkin telah hancur dan mengubah bentuknya menjadi massa gas besar yang berputar-putar. Bintang
yang bertahan akan menjadi matahari sedangkan yang berbenturan dalam selang waktu tertentu telah
berkembang menjadi planet-planet.
Anggota Tata Surya
Tata surya terdiri dari Matahari, 8 planet, satelit, komet, meteor, dan asteroid.
a. Matahari, terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, yaitu fotosfer, chromosfer, dan corona. Aktivitas
matahari diantaranya adalah sunspot (bintik matahari) merupakan bagian permukaan matahari yang
suhunya lebih rendah dari suhu sekitamya, prominensa merupakan semburan material matahari ke arah
luar kemudian jatuh kembali ke permukaan matahari, granula merupakan gumpalan-gumpalan di
permukaan matahari yang terjadi karena adanya perbedaan suhu yang sangat besar antara daerah panas
dengan daerah dingin di permukaan matahari, angin matahari merupakan aliran konstan dari partikelpartikel yang dikeluarkan bagian atas atmosfer matahari yang bergerak ke seluruh tata surya.
b. Planet, merupakan suatu benda langit yang berwarna gelap, tidak memiliki cahaya sendiri,
diantaranya adalah merkurius (tidak memiliki satelit) , venus (bersinar terang pada waktu sore atau pagi
hari) , bumi (memiliki atmosfer dan satu satelit yaitu bulan dan merupakan benda paling padat dalam
tata surya) , mars (warna merah, cuaca cerah pada malam hari, tidak terdapat oksigen), yupiter
(mengandung gas metana dan amoniak yang banyak serta mengandung gas hydrogen), saturnus
(berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak), Uranus (Arah gerak rotasi Uranus dari timur ke
barat), dan neptunus. Planet-planet Baru Ilmuwan dari Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat
(NASA) menemukan lebih dari 1.284 planet baru di luar tata surya kita.
c. Satelit merupakan benda angkasa kecil yang beredar mengelilingi matahari dengan arah
peredarannya sama dengan arah peredaran planetnya. Ada dua jenis satelit, yaitu satelit alami, satelit
yang sudah berada dalam tata surya dan bukan buatan manusia. Contohnya adalah bulan yang menjadi
satelit alami bumi. Satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu, seperti
mendapatkan informasi keadaan cuaca, merelai siaran radio dan televise, dan lain-lain.
d. Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari. Komet memiliki orbit garis edar sendiri yang
bentuknya sangat lonjong. Komet tersusun atas partikel-partikel es yang berwujud gas dan debu yang
membeku. Sewaktu komet bergerak mendekati matahari, lapisan gas di permukaan terdesak oleh sinar
matahari. Lapisan gas yang terdesak tersebut memanjang menyerupai ekor yang panjangnya ratusan
juta km. Ekor tersebut selalu membelakangi matahari. Itulah sebabnya komet sering disebut sebagai
bintang berekor.
e. Meteor adalah benda langit yang mengorbit dengan mengitari atau mengelilingi matahari dalam
lintasan yang tidak tetap. Meteor merupakan pecahan benda baik itu dari asteroid dan komet, meteor
dapat berupa serpihan batu atau besi.
f. Asteroid beberapa asteroid memiliki orbit kecil seperti Adonis, Apollo, dan Hermes. Tetapi ada satu
asteroid yang memiliki orbit besar adalah Hidalgo.
e. Teori Awan-Debu teori ini dikenalkan oleh astronom Amerika Serikat, Fred L.Whipple. Whipple
berpendapat bahwa calon sistem tata surya semua merupakan awan luas yang terdiri atas debu dan gas
kosmos yang diduga berbentuk piring. Ketidakteraturan awan menyebabkan terjadinya perputaran.
Debu dan gas yang berputar berkumpul menjadi satu dan awannya hilang. Partikel-partikel keras di
dalamnya saling berbenturan, melekat dan kemudian menjadi planet. Berbagai gas yang terdapat di
tengah awan kemudian berkembang menjadi matahari.
Bumi sebagai Planet
Umur Bumi
Para ahli menentukan umur Bumi melalui beberapa teori seperti sedimen, kadar garam, termal,
dan teori radioaktifitas.
a. Teori Sedimen Perhitungan usia Bumi berdasarkan teori ini adalah dengan melihat ketebalan lapisan
sedimen yang membentuk batuan. Dapat dihitung umur lapisan tertua kerak Bumi, yaitu diperkirakan
terbentuk 500 juta tahun yang lalu (Jasin, 2008).
b. Teori Kadar Garam, usia/umur Bumi dapat diduga berdasarkan kandungan garam di laut. Laut
semula airnya tawar, dengan adanya air yang mengalir lewat sungai dari darat masuk ke laut membawa
garam., maka Bumi diduga telah berumur 1.000 juta tahun.
c. Teori Termal, menggunakan dasar perhitungan suhu Bumi. Dengan mengetahui massa dan suhu
Bumi, maka ahli fisika bangsa Inggris (Elfin) menduga bahwa perubahan Bumi menjadi batuan yang
dingin seperti saat ini dari batuan yang sangat panas pada permulaannya membutuhkan waktu 20.000
juta tahun.
d. Teori Radioaktifitas usia Bumi dideteksi melalui waktu peluruhan unsur-unsur radioaktif. Waktu
paruh adalah waktu yang dibutuhkan unsur radioaktif untuk luruh atau mengurai sehingga massanya
tinggal separuh. Berdasarkan perbandingan kadar unsur radioaktif dengan kadar unsur hasil peluruhan
dalam suatu batuan dapat diperkirakan usia Bumi ± 5.000 – 7.000 juta.
Rotasi, Revolusi, Gravitasi Bumi
Rotasi Bumi adalah gerakan berputar pada sumbunya. Sekali putar butuh waktu 24 jam. Akibat dari
rotasi bumi adalah matahari terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat, pergantian siang
dan malam, bumi berbentuk bulat pepat di kedua kutubnya, serta perbedaan waktu di tempat-tempat
yang berbeda garis bujurnya.
Revolusi Bumi adalah gerakan planet Bumi mengelilingi matahari. Waktu untuk melakukan revolusi
adalah 365,25 hari. Akibat adanya revolusi bumi adalah terjadi empat musim (panas, dingin, semi, dan
gugur) pada wilayah yang terletak di sebelah utara garis balik Utara dan di sebelah selatan garis balik
Selatan, perbedaan lama waktu siang dan malam, rasi bintang yang berbeda setiap bulan.
Gravitasi bumi adalah gaya berat bumi. Akibat adanya gravitasi bumi, semakin ke arah kutub, berat
benda semakin berat. Menurut Newton berat benda harus dianggap sebagai gaya tarik yang terjadi
antara Bumi dan benda tersebut.
Pasang Surut
Merupakan suatu fenomena yang terjadi di laut karena adanya pergerakan naik atau turunnya
posisi permukaan perairan laut secara berkala yang disebabkan oleh gaya gravitasi atau gaya tarik
menarik benda astronomi oleh matahari. Tipe pasang-surut dalam satu hari menurut terjadinya
dibedakan menjadi pasang surut harian ganda, dalam satu hari akan terjadi dua kali air pasang dan dua
kali air surut dengan tinggi yang hampir sama. Pasang surut harian tunggal, dalam satu hari hanya
terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut. Pasang surut campuran condong ke harian ganda
dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi dan periodenya berbedabeda. Pasang surut campuran condong ke harian tunggal dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan
satu kali air surut, tetapi kadang sementara waktu akan terjadi dua kali pasang dan dua kali surut
dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda sekali.
Berdasarkan posisi matahari, bulan, dan bumi, pasang surut dibedakan menjadi pasang surut
purnama dan pasang surut perbani. Pasang surut purnama terjadi setiap tanggal 1 dan 15 (bulan muda
dan bulan purnama) posisi bumi-bulan-matahari berada pada satu garis lurus, sehingga gaya tarik bulan
dan matahari terhadap bumi saling memperkuat, di mana tinggi pasang surut sangat besar dibanding
pada hari-hari yang lain. Pasang surut perbani terjadi sekitar tanggal 7 dan 21 saat posisi bulan dan
matahari membentuk sudut siku-siku terhadap bumi, sehingga gaya tarik bulan terhadap bumi saling
mengurangi, di mana tinggi pasang-surut kecil dibanding dengan hari-hari lain.
Gerhana
Adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda angkasa bergerak ke dalam
bayangan sebuah benda angkasa lain. Gerhana yang terjadi adalah gerhana matahari dan gerhana bulan.
a. Gerhana matahari, terjadi bila bulan terletak antara bumi dan matahari pada saat bulan baru, dimana
bayangan bulan mengenai bumi. Gerhana matahari dibedakan menjadi gerhana matahari total, gerhana
matahari sebagian, gerhana matahari cincin, dan gerhana matahari hibrida.
b. Gerhana bulan, terjadi apabila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang
sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.Saat itu bidang
orbit bumi berimpit dengan bidang orbit bulan. Gerhana bulan hanya terjadi satu atau dua kali dalam
setahun yaitu pada malam purnama atau pada saat bulan bersinar utuh. Namun gerhana bulan tidak
terjadi pada setiap bulan purnama. Penyebabnya adalah bidang orbit bulan dan ekliptika bersilangan
sebesar 5° sehingga bulan tidak selalu berada di ekliptika. Ketika terjadi gerhana, bulan yang sedang
purnama memasuki area bayangan bumi yang disebut penumbra (bayangan kabur) atau umbra
(bayangan inti). Berdasarkan bagaimana bulan memasuki bayangan bumi tersebut, gerhana bulan
dibagi menjadi 3 macam yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, gerhana bulan penumbra.
Bumi dan Alam Semesta
DOSEN PENGAMPUH : Aidil Adhani, M.Pd
JUSTIKA FAUZAN L
NPM 1740606063
Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya
Alam semesta merupakan ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik
serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan
oleh manusia yang mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda
benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom. Sedang makrokosmos adalah benda
mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya planet.
Teori Pembentukan Alam Semesta
Pada awal Abad ke-21, melalui sejumlah besar pengamatan, telah mencapai kesimpulan bahwa
alam diciptakan dari ketiadaan dan dimulai oleh suatu ledakan besar atau teori Big Bang. Yang
menyatakan bahwa seluruh materi dan energi dalam alam semesta pernah bersatu membentuk sebuah
bola raksasa. Kemudian bola raksasa ini meledak sehingga seluruh materi mengembang karena
pengaruh energi ledakan yang sangat besar. Proses penciptaan alam dimulai dari penyatuan antara
ruang alam dan materi dari sesuatu yang padu (QS Al-Anbiya’ [21]:30) kemudian terjadi pemisahan
oleh Allah dengan mengalami proses transisi membentuk dukhan. Setelah itu ruang alam melebar,
meluas, dan memuai (QS Adz-Zariyat [51]:47). Proses penciptaan alam berlangsung selama enam
periode, empat periode penciptaan bumi dan dua periode penciptaan langit (QS Al-Fushilat [41]:9-12).
Penciptaan alam dalam sains modern bermula dari ruang kosong, kemudian inti atom padat meledak,
lalu menjadi galaksi, dan menjadi bintang-bintang dengan tata suryanya masing-masing.
Teori Pembentukan Tata Surya
Teori Kondensasi (Immanuel Kant 1755) mengatakan bahwa matahari dan planet-planet berasal dari
kabut pijar yang berpilin (berputar) di dalam jagat raya.
Teori Planettesimal (Forest Ray Moulton dan seorang ahli geologi T.C. Chamberlin 1900) yang berarti
planet kecil. Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak, Pada waktu
bintang itu menjauh sebagian, massa dari matahari itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan
sebagian lain berhamburan di sekeliling matahari. Inilah yang disebut dengan planetesimal yang kelak
kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dan mengelilingi matahari.
Teori Pasang (Sir James dan Sir Harold Jeffreys 1918). Teori ini berdasarkan ide benturan. Planet
langsung terbentuk dari massa gas asli yang ditarik dari matahari oleh bintang yang lewat.
Teori Bintang Kembar (R.A Lyttleton). Matahari berasal dari suatu bintang kembar dan kedua bintang
itu mengelilingi suatu pusat gravitasi. Sebuah bintang lewat mendekati salah satu matahari dan
mungkin telah hancur dan mengubah bentuknya menjadi massa gas besar yang berputar-putar. Bintang
yang bertahan akan menjadi matahari sedangkan yang berbenturan dalam selang waktu tertentu telah
berkembang menjadi planet-planet.
Anggota Tata Surya
Tata surya terdiri dari Matahari, 8 planet, satelit, komet, meteor, dan asteroid.
a. Matahari, terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, yaitu fotosfer, chromosfer, dan corona. Aktivitas
matahari diantaranya adalah sunspot (bintik matahari) merupakan bagian permukaan matahari yang
suhunya lebih rendah dari suhu sekitamya, prominensa merupakan semburan material matahari ke arah
luar kemudian jatuh kembali ke permukaan matahari, granula merupakan gumpalan-gumpalan di
permukaan matahari yang terjadi karena adanya perbedaan suhu yang sangat besar antara daerah panas
dengan daerah dingin di permukaan matahari, angin matahari merupakan aliran konstan dari partikelpartikel yang dikeluarkan bagian atas atmosfer matahari yang bergerak ke seluruh tata surya.
b. Planet, merupakan suatu benda langit yang berwarna gelap, tidak memiliki cahaya sendiri,
diantaranya adalah merkurius (tidak memiliki satelit) , venus (bersinar terang pada waktu sore atau pagi
hari) , bumi (memiliki atmosfer dan satu satelit yaitu bulan dan merupakan benda paling padat dalam
tata surya) , mars (warna merah, cuaca cerah pada malam hari, tidak terdapat oksigen), yupiter
(mengandung gas metana dan amoniak yang banyak serta mengandung gas hydrogen), saturnus
(berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak), Uranus (Arah gerak rotasi Uranus dari timur ke
barat), dan neptunus. Planet-planet Baru Ilmuwan dari Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat
(NASA) menemukan lebih dari 1.284 planet baru di luar tata surya kita.
c. Satelit merupakan benda angkasa kecil yang beredar mengelilingi matahari dengan arah
peredarannya sama dengan arah peredaran planetnya. Ada dua jenis satelit, yaitu satelit alami, satelit
yang sudah berada dalam tata surya dan bukan buatan manusia. Contohnya adalah bulan yang menjadi
satelit alami bumi. Satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu, seperti
mendapatkan informasi keadaan cuaca, merelai siaran radio dan televise, dan lain-lain.
d. Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari. Komet memiliki orbit garis edar sendiri yang
bentuknya sangat lonjong. Komet tersusun atas partikel-partikel es yang berwujud gas dan debu yang
membeku. Sewaktu komet bergerak mendekati matahari, lapisan gas di permukaan terdesak oleh sinar
matahari. Lapisan gas yang terdesak tersebut memanjang menyerupai ekor yang panjangnya ratusan
juta km. Ekor tersebut selalu membelakangi matahari. Itulah sebabnya komet sering disebut sebagai
bintang berekor.
e. Meteor adalah benda langit yang mengorbit dengan mengitari atau mengelilingi matahari dalam
lintasan yang tidak tetap. Meteor merupakan pecahan benda baik itu dari asteroid dan komet, meteor
dapat berupa serpihan batu atau besi.
f. Asteroid beberapa asteroid memiliki orbit kecil seperti Adonis, Apollo, dan Hermes. Tetapi ada satu
asteroid yang memiliki orbit besar adalah Hidalgo.
e. Teori Awan-Debu teori ini dikenalkan oleh astronom Amerika Serikat, Fred L.Whipple. Whipple
berpendapat bahwa calon sistem tata surya semua merupakan awan luas yang terdiri atas debu dan gas
kosmos yang diduga berbentuk piring. Ketidakteraturan awan menyebabkan terjadinya perputaran.
Debu dan gas yang berputar berkumpul menjadi satu dan awannya hilang. Partikel-partikel keras di
dalamnya saling berbenturan, melekat dan kemudian menjadi planet. Berbagai gas yang terdapat di
tengah awan kemudian berkembang menjadi matahari.
Bumi sebagai Planet
Umur Bumi
Para ahli menentukan umur Bumi melalui beberapa teori seperti sedimen, kadar garam, termal,
dan teori radioaktifitas.
a. Teori Sedimen Perhitungan usia Bumi berdasarkan teori ini adalah dengan melihat ketebalan lapisan
sedimen yang membentuk batuan. Dapat dihitung umur lapisan tertua kerak Bumi, yaitu diperkirakan
terbentuk 500 juta tahun yang lalu (Jasin, 2008).
b. Teori Kadar Garam, usia/umur Bumi dapat diduga berdasarkan kandungan garam di laut. Laut
semula airnya tawar, dengan adanya air yang mengalir lewat sungai dari darat masuk ke laut membawa
garam., maka Bumi diduga telah berumur 1.000 juta tahun.
c. Teori Termal, menggunakan dasar perhitungan suhu Bumi. Dengan mengetahui massa dan suhu
Bumi, maka ahli fisika bangsa Inggris (Elfin) menduga bahwa perubahan Bumi menjadi batuan yang
dingin seperti saat ini dari batuan yang sangat panas pada permulaannya membutuhkan waktu 20.000
juta tahun.
d. Teori Radioaktifitas usia Bumi dideteksi melalui waktu peluruhan unsur-unsur radioaktif. Waktu
paruh adalah waktu yang dibutuhkan unsur radioaktif untuk luruh atau mengurai sehingga massanya
tinggal separuh. Berdasarkan perbandingan kadar unsur radioaktif dengan kadar unsur hasil peluruhan
dalam suatu batuan dapat diperkirakan usia Bumi ± 5.000 – 7.000 juta.
Rotasi, Revolusi, Gravitasi Bumi
Rotasi Bumi adalah gerakan berputar pada sumbunya. Sekali putar butuh waktu 24 jam. Akibat dari
rotasi bumi adalah matahari terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat, pergantian siang
dan malam, bumi berbentuk bulat pepat di kedua kutubnya, serta perbedaan waktu di tempat-tempat
yang berbeda garis bujurnya.
Revolusi Bumi adalah gerakan planet Bumi mengelilingi matahari. Waktu untuk melakukan revolusi
adalah 365,25 hari. Akibat adanya revolusi bumi adalah terjadi empat musim (panas, dingin, semi, dan
gugur) pada wilayah yang terletak di sebelah utara garis balik Utara dan di sebelah selatan garis balik
Selatan, perbedaan lama waktu siang dan malam, rasi bintang yang berbeda setiap bulan.
Gravitasi bumi adalah gaya berat bumi. Akibat adanya gravitasi bumi, semakin ke arah kutub, berat
benda semakin berat. Menurut Newton berat benda harus dianggap sebagai gaya tarik yang terjadi
antara Bumi dan benda tersebut.
Pasang Surut
Merupakan suatu fenomena yang terjadi di laut karena adanya pergerakan naik atau turunnya
posisi permukaan perairan laut secara berkala yang disebabkan oleh gaya gravitasi atau gaya tarik
menarik benda astronomi oleh matahari. Tipe pasang-surut dalam satu hari menurut terjadinya
dibedakan menjadi pasang surut harian ganda, dalam satu hari akan terjadi dua kali air pasang dan dua
kali air surut dengan tinggi yang hampir sama. Pasang surut harian tunggal, dalam satu hari hanya
terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut. Pasang surut campuran condong ke harian ganda
dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi dan periodenya berbedabeda. Pasang surut campuran condong ke harian tunggal dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan
satu kali air surut, tetapi kadang sementara waktu akan terjadi dua kali pasang dan dua kali surut
dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda sekali.
Berdasarkan posisi matahari, bulan, dan bumi, pasang surut dibedakan menjadi pasang surut
purnama dan pasang surut perbani. Pasang surut purnama terjadi setiap tanggal 1 dan 15 (bulan muda
dan bulan purnama) posisi bumi-bulan-matahari berada pada satu garis lurus, sehingga gaya tarik bulan
dan matahari terhadap bumi saling memperkuat, di mana tinggi pasang surut sangat besar dibanding
pada hari-hari yang lain. Pasang surut perbani terjadi sekitar tanggal 7 dan 21 saat posisi bulan dan
matahari membentuk sudut siku-siku terhadap bumi, sehingga gaya tarik bulan terhadap bumi saling
mengurangi, di mana tinggi pasang-surut kecil dibanding dengan hari-hari lain.
Gerhana
Adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda angkasa bergerak ke dalam
bayangan sebuah benda angkasa lain. Gerhana yang terjadi adalah gerhana matahari dan gerhana bulan.
a. Gerhana matahari, terjadi bila bulan terletak antara bumi dan matahari pada saat bulan baru, dimana
bayangan bulan mengenai bumi. Gerhana matahari dibedakan menjadi gerhana matahari total, gerhana
matahari sebagian, gerhana matahari cincin, dan gerhana matahari hibrida.
b. Gerhana bulan, terjadi apabila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang
sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.Saat itu bidang
orbit bumi berimpit dengan bidang orbit bulan. Gerhana bulan hanya terjadi satu atau dua kali dalam
setahun yaitu pada malam purnama atau pada saat bulan bersinar utuh. Namun gerhana bulan tidak
terjadi pada setiap bulan purnama. Penyebabnya adalah bidang orbit bulan dan ekliptika bersilangan
sebesar 5° sehingga bulan tidak selalu berada di ekliptika. Ketika terjadi gerhana, bulan yang sedang
purnama memasuki area bayangan bumi yang disebut penumbra (bayangan kabur) atau umbra
(bayangan inti). Berdasarkan bagaimana bulan memasuki bayangan bumi tersebut, gerhana bulan
dibagi menjadi 3 macam yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, gerhana bulan penumbra.