Gejala sakit kepala pada anak

Vemale.com - Tahukah Anda bahwa anak-anak juga bisa menderita sakit kepala? Tahukah Anda
apa penyebabnya? Kebanyakan sakit kepala disebabkan oleh adanya perubahan syaraf atau aliran
darah. Perubahan ini terbawa hingga otak dan menyebabkan anak Anda merasa sakit di bagian
kepalanya.
Penyakit ini juga terkadang merupakan penyakit keturunan. Jadi, jika Anda sering sakit kepala,
tak menutup kemungkinan bahwa anak Anda akan mengalami hal yang serupa.
Seperti yang dilansir kidshealth.org, hal-hal yang memiliki potensi tinggi menyebabkan anak
sakit kepala adalah efek samping dari obat, kurang tidur atau pola tidur yang berubah, stress,
mencium bau yang menyengat seperti parfum atau asap, tidur dalam kendaraan, atau adanya luka
pada kepala anak saat terbentur.
Anak yang terlalu sering memainkan komputer atau menonton televisi dalam waktu yang cukup
lama juga bisa merasakan sakit kepala. hal tersebut dikarenakan mereka memiliki masalah
dengan pengelihatan mereka yang terlalu sering menatap monitor atau layar kaca.
Makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh anak pun juga bisa menyebabkan mereka
mengalami sakit kepala. Terlebih jika mereka mengkonsumsi makanan atau minuman yang
mengandung kafein seperti soda, kopi, teh dan cokelat. Makanan dan minuman lainnya seperti
alkohol, keju, kacang, pizza, es krim, gorengan, daging, yogurt, dan makanan lainnya yang
mengandung MSG pun juga memiliki potensi tinggi.
Pola makan yang tidak teratur pun juga dapat membuat anak Anda sakit kepala. terlebih jika ia
kurang minum air putih. Ia akan merasakan sakit kepala karena dehidrasi.
Jadi, yuk, cermati apa yang sering membuat anak Anda sakit kepala dan segera buat pencegahan

agar sakit kepala pada anak tidak berlanjut!
Oleh: Atik Ulinuha

Sakit Kepala
Posted in Kesehatan Anak, Sakit Kepala, Saraf | 0 comments

Sakit kepala merupakan salah satu keluhan tersering yang menyebabkan anak dibawa ke dokter.
Meskipun ada banyak sekali penyebab sakit kepala, tetapi kebanyakan sakit kepala pada anak
umumnya ringan saja dan berdampak serius. Memang ada beberapa penyebab sakit kepala yang
berat dan serius (seperti tumor otak), tetapi sangat jarang. Penyebab paling sering pada anak
adalah: stres karena sekolah, infeksi virus ringan, sinusitis, atau gangguan penglihatan.
Sakit kepala pada anak dapat dibedakan menjadi sakit kepala tension, migrain, atau
melayang/sempoyongan. Sakit kepala tension dirasakan sebagai sakit kepala hampir di seluruh
kepala dan kepala terasa berat. Sakit kepala migrain dirasakan hanya di satu sisi kepala saja dan
berdenyut. Sakit kepala melayang/sempoyongan umumnya disebabkan oleh infeksi virus seperti
misalnya ISPA. Permasalahan di sekolah seperti tahun ajaran baru, guru baru, teman baru,
banyaknya pekerjaan sekolah dapat menjadi sebab sakit kepala pada anak.
Pengobatan sakit kepala yang ringan sebenarnya tidak terlalu sulit. Berikan anak istirahat atau
tidur lebih lama dari biasanya, tanyakan adakah permasalahan yang dapat dibicarakan dengan
Anda (bila anak sudah lebih besar), dan juga berikan kasih sayang yang lebih terlihat seperti

memijit leher dan kepala anak. Bila sakit dirasakan cukup berat, dapat diberikan obat analgetik.
Untuk sakit kepala pada anak pemberian sirup parasetamol biasanya sudah cukup bermanfaat.
Bawalah anak ke dokter bila:





Sakit kepala tidak menunjukkan perbaikan dalam 24 jam, atau bahkan memburuk.
Sakit kepala disertai mual, muntah
Sakit kepala disertai kejang
Ataupun ada gangguan penglihatan (penglihatan blur atau double).

Obat Terbaik saat Anak Keluhkan Sakit
Kepala
Dwi Indah Nurcahyani - Okezone
Browser anda tidak mendukung iFrame Minggu, 10 November 2013 13:02 wib

Anak sakit kepala (Foto: Google)
ANCAMAN sakit kepala tak hanya menghantui orang dewasa semata tapi juga

anak-anak. Lantas, bagaimana cara terbaik mengatasinya?
Saat anak terserang sakit kepala, kekhawatiran orangtua tentu meningkat. Dan
tentunya mereka membutuhkan lebih dari sekadar pelukan dan ciuman untuk
menyingkirkan sakit kepala tersebut.
Ketika rasa nyeri di kepala menetap hal itu bisa menjadi pertanda dehidrasi
menjelang fu. Hanya saja, hal itu pernah menjadi tumor otak yang mematikan.
Tragisnya, itulah yang menyebabkan kematian dari Natasha Simmonds, Januari lalu.

Situasi seperti ini merupakan mimpi terburuk orangtua. Natasha menderita bentuk
sakit yang jarang dari kanker anak-anak dengan sakit kepala yang tak biasa.
Nah, bagaimana orangtua bisa mengetahui sakit kepala serius dan tidak
pada anaknya?
Perbedaan antara tumor dan sakit kepala dan yang sederhana bisa terlihat halus
dari gejalanya dimana biasanya tumor dapat melibatkan gejala lain. Tumor bisa
menyebabkan perubahan suasana hati, visi dan keseimbangan.
Pada akhirnya, setiap sakit kepala yang parah akan membuat orangtua membawa
anaknya memeriksakan diri ke dokter. Namun, bagaimana orangtua bisa

memastikan jika hal itu tidaklah parah?
Ini mungkin situasi yang sulit bagi dokter karena tumor otak langka, dan satusatunya cara pasti untuk mendiagnosanya melalui MRI. Mungkin tak adil melakukan

MRI pada tiap remaja yang memiliki migrain, apalagi migrain terjadi hingga lima
persen pada anak-anak. Para dokter harus memutuskan seberapa serius penyakit
itu dan seberapa cepat diperlukan perawatan.
Apa yang paling mungkin menjadi penyebab sakit kepala pada anak-anak
dan remaja?
Alasan umumnya ialah tak minum cukup dan menyebabkan dehidrasi atau tak
teratur makan sehingga membuat kadar gula darah rendah. Seperti halnya orang
dewasa, anak-anak juga menderita sakit kepala dikarenakan stres atau kecemasan
selama di sekolah atau di rumah.
Apa cara terbaik untuk mengelola migrain pada remaja?
Beristirahat di tempat yang gelap, tenang dan segera tidur bisa memercepat
pemulihan. Obat penghilang rasa sakit sederhana dapat bekerja dengan baik dan
separuh dari anak-anak mengonsumsi obat migrain tertentu untuk mengobatinya.
Menulis riwayat migrain dalam buku dapat mengidentifkasi pemicunya seperti
apakah disebabkan makanan tertentu yang mungkin perlu dihindari di waktu
mendatang, seperti dilansir Dailymail. (ind)

mati Sakit Kepala pada Bayi dan Balita

Image by : Dokumentasi Ayahbunda


Pusing atau sakit kepala bukan hanya dialami orang tua. Bayi dan balita pun dapat mengalami
pusing atau sakit kepala. Bedanya, saat orang tua pusing, keluhan bisa langsung saja
disampaikan dan tindakan untuk mengatasinya bisa segera dilakukan. Nah, pada bayi dan balita,
masalahnya justru pada masih sulit anak mengungkapkan bagaimana persisnya sakit kepala yang
mereka alami. Apabila Ayah atau Bunda tak jeli, maka tangisan atau kerewelannya hanya akan
ditangkap sebagai tanda bayi atau balita lapar, ingin menyusu, mengantuk atau sekadar minta
dipeluk. Padahal jika, segera dapat dikenali, pusingnya si bayi dan balita bisa segera diatasi
sesuai penyebab atau sumber sakit kepalanya.






Menangis atau rewel tanpa sebab (menunjukkan rasa tidak nyaman, gelisah).
Tidak semangat bermain atau beraktivitas.
Tidur kurang nyenyak, atau sulit tidur.
Dahi berkerut.
Meringis.








Memicingkan mata.
Menopang kepalanya.
Sering memegang kepala, dahi atau menarik-narik rambutnya sendiri sambil menangis.
Menolak dan rewel apabila berada di ruang yang terang-benderang.
Tiba-tiba rewel mendengar suara bising.

Pun ketika batita dan balita sudah mulai bicara, orang tua belum tentu dapat menangkap dengan
cepat keluhan pusing yang dirasakan anak. Apalagi balita masih sering keliru mengekspresikan
perasaan. Yang sakit bagian kepala, malah yang dipegang perut atau dada. Akhirnya, Ayah dan
Bunda "sibuk" menebak-nebak keluhan anak. Wah, repot juga ya?! Coba Anda cermati beberapa
“sinyal” atau tanda yang disampaikan bayi dan balita untuk memberitahu Anda bahwa ia
merasakan sakit atau nyeri di bagian kepala.
Berikut gejalanya:

Macam-macam penyebab pusing:
 Influensa
Gejala khas: pilek, demam
Solusi: Beri parasetamol sesuai usianya (dosis tertera pada kemasan atau konsultasikan dengan
dokter). Zat aktif ini membantu mengurangi pusing atau gejala sakit kepala serta menurunkan
demam atau temperatur tubuh yang tinggi. Tetap beri makanan dan minuman dalam jumlah
cukup dan bergizi. Usahakan agar anak dapat istirahat dengan nyaman dan cukup.
 Infeksi Telinga
Gejala khas: Anak menarik-narik telinga atau mengatakan telinganya sakit, keluar cairan dari
telinga, demam, nyeri telinga, pendengaran berkurang, kadang panas, rewel, muntah.
Solusi : Segera ke dokter THT (Telinga Hidung Tenggorokan)
 Sakit Gigi
Gejala khas: Anak memasukkan tangannya ke mulut, memegang pipi, tidak mau makan (sulit
mengunyah), pipi bengkak, mungkin ada demam.
Solusi: Segera ke dokter gigi
 Sinusitis
Gejala khas: Anak menggosok-gosok hidung atau mengeluh hidungnya sakit, demam, flu berat
dan berulang-ulang, bengkak dan nyeri di bawah mata.
Solusi: Segera ke dokter THT.
 Gangguan Mata

Gejala khas: Anak mengalami gangguan penglihatan, kurang jelas melihat (indikasinya, saat
melihat mata dipicingkan, kepala dijulurkan atau menonton TV terlalu dekat). Kemungkinan

juga mengalami rasa tidak nyaman di mata, misalnya kering atau perih. Sakit kepala biasanya
juga terjadi setelah melakukan sesuatu yang mengandalkan indera penglihatan seperti membaca,
menggambar, atau menonton televisi.
Solusi: Periksa ke dokter mata.
 Alergi
Gejala khas: Disertai hidung berair, mata berair, kerongkongan sakit. Gejala muncul, bisa
karena makanan tertentu atau hal lain yang menjadi pencetus alergi. Periksa apa yang dimakan
atau dilakukan anak beberapa jam sebelumnya.
Solusi: Pengobatan alergi yang biasa (jika Anda sudah tahu anak memiliki riwayat alergi). Jika
baru pertama kali terjadi, bawa anak ke dokter.
 Jatuh atau Terbentur Benda Keras
Gejala khas: Anak muntah spontan menyemprot, penurunan kesadaran, gangguan penglihatan,
tampak mengantuk (respon lambat meski sudah cukup tidur, bayi sulit dibangunkan). Gejala
parah adalah kejang, leher kaku, ada kelemahan anggota gerak, sampai koma.
Solusi: Cermati riwayat jatuh sebelumnya. Cek dengan seksama adanya memar, benjolan atau
luka berdarah di kepala dan sekitarnya. Apabila anak baru saja jatuh atau terbentur lalu
mengeluh pusing, muntah, atau lemas beberapa jam setelahnya, segera bawa ke dokter atau Unit

Gawat Darurat (UGD) rumah sakit untuk mendapat tindakan darurat. Dikhawatirkan ia
menderita gegar otak. Untuk memastikan diagnosis, biasanya dokter akan melakukan
pemeriksaan radiologis (rontgen, USG atau CT-Scan). Jika dokter tidak melihat adanya gegar
otak tapi anak terus mengeluh pusing, kemungkinan bayi atau balia disarankan untuk dirawat di
rumah sakit untuk observasi. Pusing, muntah, kejang serta hilang kesadaran bisa jadi tanda
perdarahan otak.

Gejala-Gejala Tumor Otak pada Anak







Written by Maureen M. Magdalena
Published in Tumor
Read 19066 times
font size decrease font size increase font size
Print

Email

Anak merupakan buah hati orang tua. Sangat menyedihkan tentunya jika seorang anak tiba-tiba
terdeteksi menderita penyakit tertentu sementara orang tua terlambat menyadarinya.
Oleh karena itu, orang tua perlu mengetahui gejala-gejala suatu penyakit agar bisa dideteksi
secepat mungkin agar masa depan anak bisa diselamatkan.
Artikel ini akan menjelaskan mengenai gejala tumor otak pada anak. Seperti halnya gejala tumor
otak pada orang dewasa, tumor otak pada anak juga memiliki gejala-gejala yang mirip.
Namun secara lebih spesifik, gejala tumor otak pada anak memiliki beberapa ciri khusus. Mari,
kita simak.

Gejala Tumor Otak pada Anak yang Harus Diketahui
Pertama, sering mengalami kejang. Mengalami kejang memang tak selalu berarti bahwa anak
terkena tumor otak. Namun gejala ini perlu diwaspadai. Mengingat sebagian anak yang
mengidap tumor otak biasanya mengalami gejala kejang ini.
Oleh karena itu, kalau seorang anak sering mengalami kondisi kejang, ada kemungkinan anak
tersebut mengalami tumor otak. Kedua, mudah sakit kepala. Gejala tumor otak pada anak lainnya
adalah gampang terkena sakit kepala.
Saat anak sering mengeluh sakit kepala, orang tua perlu memperhatikan hal ini. Kalau gejala
sakit kepala itu terjadi secara intens dan tak kunjung sembuh sekalipun sudah minum obat sakit

kepala, kemungkinan anak tersebut diserang tumor ini.
Indikasi lain sakit kepala yang bisa mengarah pada penyakit ini adalah ketika anak merubah
posisinya seperti dari duduk ke berbaring dan sakit di kepala terasa semakin menjadi-jadi.

Begitupun jika saat bersin, sakit di kepala terasa bertambah sakit, bisa jadi hal itu merupakan
gejala terkena tumor otak. Sesuai namanya, tumor otak memang beroperasi di kepala yang
menyebabkan penderitanya sering mengalami sakit pada kepala.
Ketiga, sulit mengingat. Jika seorang anak tiba-tiba sulit untuk mengingat sesuatu dan
frekuensinya berlangsung tak normal, bisa jadi ini menjadi salah satu gejala tumor anak pada
anak.
Cara untuk mendeteksinya adalah dari tugas sekolah anak. Misalnya, anak sulit untuk
mengerjakan tugas sekolah atau mudah lupa pada pelajaran sekolahnya, orang tua harus waspada
pada gejala ini sebab bukan tak mungkin anak sedang mengalami gejala tumor otak.
Keempat, perubahan fisik. Jika seorang anak mengalami perubahan kondisi fisik seperti waktu
berjalan tidak terlihat normal atau seimbang, atau saat menggerakkan sesuatu responnya lambat,
orang tua harus mewaspadai kondisi ini. Karena kondisi semacam ini mengarah pada gejala
tumor otak pada anak.

Apa yang Harus Dilakukan Orangtua ketika Anak Mengalami
Gejala Tumor Otak?
Jika seorang anak mengalami gejala-gejala tumor otak di atas, orang tua harus segera
memeriksakan anak ke dokter. Selain itu, segera mengupayakan langkah pengobatan seperti
dengan mengonsumsi Sarang Semut, obat herbal anti-tumor yang terbukti manjur mengobati
berbagai jenis penyakit tumor termasuk tumor otak

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22