Sekilas Tentang Radar Cuaca pdf

Resumed by @Japof_Meteorology

1|Sekilas Tentang Radar Cuaca

Resumed by @Japof_Meteorology

Kata Pengantar
Assalamualaikum wr. Wb
Halo teman-teman bagaimana kabarnya? Berikut ini kami ingin membuat
suatu tutorial mengenai “Sekilas tentang Radar Cuaca”. Apakah ada dari
teman-teman yang belum tahu mengenai Radar Cuaca? Radar Cuaca
merupakan suatu alat pengamatan atmosfer yang sangat canggih. Dia bisa
mendeteksi pertumbuhan awan dengan sangat baik dan memiliki banyak sekali
produk yang bisa dimanfaatkan untuk pertimbangan membuat prakiraan cuaca.
Pada materi kali ini, kita akan membahas mengenai aplikasi pengolahan radar
Rainbow 5. Aplikasi tersebut merupakan aplikasi bawaan dari radar cuaca
merk Gematronik seperti di Radar Cuaca Surabaya.
Saya ucapkan terima kasih kepada dosen kami yaitu “Pak Muhammad Arif
Munandar dan Pak Iddam” yang telah membimbing kami selama 1 semester
untuk mempelajari Teori dan Praktek Interpretasi Citra Radar. Selain itu juga
kepada “Pak Eko Wardoyo” karena sebagian besar rangkuman dari materi ini

berasal dari slide yang beliau buat.
Dalam pemanfaatan Rainbow 5 ini, data yang dibutuhkan adalah data mentah
radar cuaca dengan format .Vol. jika kita belum punya, maka harus minta
dahulu ke subbid Radar di BMKG Pusat.
Selamat Mencoba... :D
NOTE :
Seperti biasa dalam membuat Resume, kami berusaha menggunakan bahasa
yang sederhana untuk semua kalangan bukan hanya seorang Meteorologist.
Namun perlu diketahui juga bahwa rangkuman berikut “tidak pasti benar”
dan memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mohon maaf sebesarbesarnya jika ada kesalahan dalam penyampaian dan pengetikan. Kritik dan
saran sangat kami butuhkan dari para pembaca. Silakan jika ada masukan dan
saran kami tunggu melalui beberapa media seperti Email :
japof.meteorology@gmail.com atau via WhatApps (085735087587)
BestRegards
Author of This Book

2|Sekilas Tentang Radar Cuaca

Resumed by @Japof_Meteorology


Interpretasi Radar Cuaca Teori
Pertemuan 1
Resumed by @Japof_Meteorology

Istilah dai Radar cuaca merupakan singkatan dari RAdio Detecting And
Ranging yaitu merupakan sebuah sistem untuk Mendeteksi Target
dengan memancarkan gelombang elektromagnetik sehingga Posisi

dan Jarak Target dapat diketahui.
Terdapat beberapa informasi yang nantinya akan kita dapatkan
setelah radar cuaca melakukan scanning / observasi, diantarnya
o
o
o
o

Arah dan Posisi Objek : Berdasarkan waktu gelombang
kembali ke receiver
Intensitas Objek
: Berdasarkan nilai energi yang

kembali ke receiver
Jenis Objek
: Berdasarkan nilai intensitas objek
yang diamati
Arah Gerak Objek
: Berdasarkan arah pergerakan objek
apakah dia menjauh atau mendekat

3|Sekilas Tentang Radar Cuaca

Resumed by @Japof_Meteorology

Sebelum kita mempelajari radar lebih lanjut. Kita perlu mengetahui
bagaimana kisah radar cuaca bisa menjadi seperti saat ini.
Pengembangan radar untuk mengamati kondisi atmosfer dimulai
ketika tahun 1865. Pada saat itu Jonh Clerk Maxwell yaitu seorang
ahli fisika Inggris menemukan sebuah teori mengenai Gelombang

Elektromagnetik. Kemudian satu tahun selanjutnya yaitu tahun 1866,
Ilmuwan bernama Heinrich Rudolt Herzt membuktikan mengenai

teori gelombang.
Selanjutnya, tahun 1904, Christian Hulsmeyer melakukan suatu
percobaan untuk mendeteksi suatu benda dengan menggunakan
gelombang elektromagnetik. Saat itu, hulsmeyer mendeteksi Kapal
saat cuaca sedang berkabut tebal. Kemudian dia bisa mengetahui
berapa jarak kapal dari tempat dia berada. Kemudian pada tahun
1915 seorang ilmuwan bernama Robert Watson Watt dari
skotlandia melakukan penelitian cikal bakal radar.
Pada tahun 1920, Watt mengembangkan peralatan navigasi
pesawat dan membuat radar untuk mendeteksi keberadaan pesawat.
Setahun setelah itu, (1921) Albert Wallace Hull menemukan suatu
magnetron untuk berperan sebagai Transmitter. Selanjutnya
transmitter diletakkan di Kapal kayu dan Pesawat terbang tahun

1930.
Sebelum perang dunia II yaitu antara 1934 -1936 ilmuwan asal
Amerika, Jerman, Prancis dan Inggris mengembangkan sistem radar
untuk perang. Setelah perang dunia II sitem radar mulai berkembang
sangat pesat. Hingga saat ini sistem radar sudah digunakan untuk
4|Sekilas Tentang Radar Cuaca


Resumed by @Japof_Meteorology

keperluan lain seperti kendali lalu lintas udara (ATC), pemantauan
cuaca dan juga untuk perjalanan.

Manfaat dari Radar
Ada 4 macam hal yang dimanfaatkan dari kegunaan radar cuaca,
diantaranya:
1. Untuk Keperluan Militer

Mendeteksi kapal perang lawan dan penyerangan udara. Selain itu
radar juga bisa digunakan untuk pengendali peluru
2. Keperluan Kepolisian
Radar untuk kepolisian
biasa digunakan sebagai
alat
pendeteksi
kecepatan pengendara
motor di jalan.


5|Sekilas Tentang Radar Cuaca

Resumed by @Japof_Meteorology

3. Kepeperluan Penerbangan
Selain untuk dunia militer dan kepolisian,
pemanfaatan alat radar juga untuk aktivitas
penerbangan (Air Control Traffic). ATC bertugas
mengatur kelancaran lalulintas udara ketika pesawat
hendak lepas landas maupun landing dan juga saat
perjalanan di udara

4. Mengamati Kondisi Cuaca
Ini adalah kasus yang sesuai dengan bahasan kita.
Pemanfaatan radar yang paling berkaitan dengan
kondisi atmosfer adalah untuk mendeteksi objek
dan partikel di udara. Radar cuaca mampu
mendeteksi intensitas curah hujan dan juga
cuaca buruk.

Selain untuk mengetahui intensitas suatu
fenomena, radar cuaca juga bisa mampu
mendeteksi kecepatan dan arah angin.

Prinsip Dasar Pengamatan dengan Radar Cuaca
Radar pada umumnya beroperasi
dengan mengirimkan gelombang
elektromagnetik untuk menangkap
sinyal dari benda yang ada pada
wilayah jangkauan. Jarak benda
didapat dengan cara mengukur waktu
6|Sekilas Tentang Radar Cuaca

Resumed by @Japof_Meteorology

yang dibutuhkan gelombang elektromagnetik selama penjalarannya
mulai dari sensor ke target dan kembali lagi ke sensor.

1. Jumlah Antena


Jenis radar cuaca jika ditinjau dari jumlah antena dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu
MonoStatic Radar yaitu radar yang memiliki
transmitter dan receiver dalam satu antena. Sedangkan jenis radar
satunya adalah Bistatic Radar yaitu radar yang memiliki dua antena
yang berupa transmitter dan receiver.

2. Frekuensi dan Panjang Gelombang
Berdasarkan
panjang
gelombang
dan
frekuensi, radar dibagi
menjadi S Band, C Band,
dan X Band yaitu seperti
gambar disamping
7|Sekilas Tentang Radar Cuaca

Resumed by @Japof_Meteorology


Perkembangan Radar Cuaca sejak
tahun 1960 hingga sekarang. Pada
Zaman dahulu radar hanya bisa
mendeteksi nilai reflektivitas /
pemantulan energi dari objek saja.
Kemudian berkembang menjadi
radar Doppler yaitu mampu
mendeteksi Reflektivitas dan juga
velocity atau kecepatan yaitu berdasarkan hukum Doppler berupa gerak
menjauh dan mendekat. Untuk ke depannya diharapkan radar cuaca bisa
menjadi Polarisasi dimana akan jauh lebih baik pengamatan radar tersebut
untuk kondisi atmosfer karena memancarkan gelombang dalam arah
mendatar maupun vertikal.
Berikut ini adalah perbedaan radar Doppler dan Non Doppler

Saat ini BMKG memiliki titik pengamatan radar cuaca sebanyak 27 dan
memiliki planning menambah 21 titik radar hingga tahun 2019 dengan
jarak antar radar 150 km

8|Sekilas Tentang Radar Cuaca


Resumed by @Japof_Meteorology

9|Sekilas Tentang Radar Cuaca

Resumed by @Japof_Meteorology

Interpretasi Radar Cuaca Teori
Pertemuan 2, 3, dan 4
Resumed by @Japof_Meteorology

Setelah kita membahas mengenai dasar dasar pengetahuan tentang
radar, kali ini kita akan lebih fokus membahas mengenai Hardware
dari Radar Cuaca. Radar cuaca memiliki banyak sekali komponen yang
penting, diantaranya

10 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology


-

Radome : Untuk melindungi antena radar dari gangguan luar
Feed Support : Dipantulkan oleh reflektor berupa aliran
gelombang elektromagnetik
Lightning Protektor : Pelindung dari Petir
Elevation Box : Mengubah sudut elevasi pada antena radar
Counter Box : Penyeimbang dari Berat antena radar

Prinsip pengamatan radar

Master Clock mengatur ritme kerja dari radar secara keseluruhan.
Gelombang elektromagnetik yang akan dipancarkan disiapkan oleh
Modulator, lalu gelombang tersebut dipancarkan oleh transmitter
melalui waveguide hingga ke antenna untuk disebarkan ke atmosfir.
Sebagian gelombang akan kembali diterima radar setelah menabrak
benda yang ada di atmosfir, yang dikenal sebagai echo reply berupa
IQ data kemudian diterima oleh receiver lalu diproses oleh signal
processing guna menghasilkan data dasar dalam bentuk rawdata format
bergantung jenis radar yang digunakan dan jenis data yang diinginkan
pengguna untuk menghasilkan produk citra radar cuaca tergantung
kebutuhan pengguna (display). Duplexer merupakan persimpangan
yang berfungsi untuk mengatur system radar saat melakukan transmit
11 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

atau receive. Panjang gelombang dan frekuensi saling berhubungan
dimana: Speed (m/s) = Wavelength (m) x Frequency (1/s)
Sehingga, jika wavelength meningkat, frekuensi menurun.

Radar hardware :
1. Transmitter,

yaitu sumber pembangkit Gelombang
elektromagnetik yang dikirim ke antenna melalui waveguide ke
atmosfir. Komponen ini berfungsi sebagai pembangkit sinyal
gelombang berfrekuensi tinggi. Tiga jenis transmitter pada
sistem radar cuaca adalah Magnetron (ukuran kecil power
sangat besar), Klystron pwer lebih besar disbanding
magnetron) dan Solid State(power cukup besar, ekonomis, dan
efisien).
2. Modulator, menyiapkan gelombang elektromagnetik yang
tepat sesuai pulse transmisi yang akan ditransmit oleh
transmitter
3. Master Clock adalah komponen yang berfungsi untuk
mengatur ritme kerja dari radar secara keseluruhan, komponen
ini yang mengatur periode transmitter dan receive secara
simultan dan berkelanjutan. Sebagai penghubung antara
perintah yang dimasukkan oleh operator yang menentukan
bagaimana radar cuaca bekerja, seperti menentukan range
maksimal, jumlah elevasi dan tingkatan elevasi, banyaknya
sampling dan pulse yang digunakan serta seberapa sering radar
melakukan transmit dalam satuan waktu.
4. Waveguide adalah jalan atau jalur transportasi gelombang
elektro magnetik dari transmitter menuju Antenna dan
sebaliknya, merupakan jalur echo kembali yang di terima
antenna hingga diolah di receiver radar sistem.

12 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

5. Antena merupakan komponen yang berfungsi sebagai media
reflektan dari gelombang elektro magnetic yang dipancarkan
dari transmitter dan menerima echo kembali yang dipantulkan.
6. Transmitter
7. Receiver Switch
8. Receiver
9. Display
10. Signal processor
11. Dehydrator
12. Radome system adalah perangkat berbentuk bola yang terletak
dibagian luar dan teratas dari struk system radar dan gedung
operasional. Berfungsi untuk melindungi komponen system
Antenna dan Pedestal, dan seluruh system radar
Di BMKG, terdapat beberapa Merk Radar yang dioperasikan. Beberapa
tipe radar itu memiliki karakteristik masing-masing yang sesuai dengan
kondisi lokal dari wilayah yang diamati. Di setiap merk radar memiliki
Software aplikasi yang berbeda-beda namun secara konseptual masih
sama. Beriku ini merupakan beberapa contoh Merk radar yang ada di
Indonesia dan software bawaannya:

13 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Berikut ini adalah nama Radar dan juga Software bawaannya :
1.
2.
3.
4.

Radar Gematronik
Radar Baron
Radar Vaisala
Radar EEC

= Rainbow
= Frog
= IRIS
= Edge

14 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Prinsip Kerja Radar Cuaca







Mentransmisikan Gelombang Radio melalui Antena
Mengukur kekuatan Reflektifitas dari obyek hydrometeor
Jarak dari target diukur berdasarkan perhitungan waktu yang
ditempuh echo dari target.
Arah antena menyatakan arah dari target
Doppler Weather Radar tidak hanya mengukur reflektifitas
tetapi juga mengukur perubahan frekuensi dari pergerakan
objek/target. Perubahan frekuensi ini dinyatakan sebagai
kecepatan/Velocity yang digambarkan kedalam pergerakan
menjauhi dan mendekati radar (Doppler Principle)

Prinsip kerja radar dibagi berdasarkan bentuk gelombangnya, yaitu
-

-

Continuous Wave/CW (Gelombang Berkesinambungan),
merupakan radar yang menggunakan transmitter dan antena
penerima (receive antenna) secara terpisah, di mana radar ini
terus menerus memancarkan gelombang elektromagnetik.
Pulsed Radars/PR (Radar Berdenyut), merupakan radar yang
gelombang elektromagnetiknya diputus secara berirama.
Frekuensi denyut radar (Pulse Repetition Frequency/PRF)

Kemudian Bagaimanakah Radar Mampu Mendeteksi
Posisi Target ??

15 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Pertanyaan tersebut sebenarnya simple tapi juga sulit untuk
dipaparkan. Dalam proses scanning pada radar cuaca, ada beberapa
informasi yang didapatkan saat radar melakukan scanning, yaitu
1. Azimuth Angle
2. Elevation Angle
3. Jarak

: Sudut terhadap True North
: Sudut terhadap permukaan Bumi
: Dari waktu kembalinya gelombang

Ketika melakukan scanning, radar memiliki elevasi yang berubah-ubah
setelah selesai melakukan scaning pada satu elevasi. Setelah selesai
untuk elevasi pertama, elevasi radar akan naik dan melakukan
scanning kembali hingga selesai, kemudian elevasi akan naik lagi dan
begitu seterusnya hingga elevasi maksimum sekitar 19.5o.
Sedangkan dalam menentukan jarak objek dari radar, kita bisa
menggunakan rumus berikut:

16 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Maka : 2 D = c x t atau

D = c x t/2
c=3 x 10^8 m/s
Dengan melakukan perhitungan berdasarkan jarak,
Azimut Angle dan Elevasi Antena lokasi pasti dari
Target/echo berada dapat dipastikan

Radar Doppler mengukur nilai Pantulan Energi (Reflektivitas) dan
Velocity (kecepatan Partikel). Namun ketika radar melakukan
scanning, terdapat beberapa kelamahan saat beroprasi, diantaranya:
-

-

-

Bumi tidak datar sehingga semakin jauh jarak suatu objek
maka bagian yang terdeteksi radar hanyalah yang elevasinya
tinggi. Oleh karena itu radar kurang bagus ketika digunakan
pada jarak yang terlalu jauh
Radar tidak bisa melakukan scanning hingga elevasi 90o. Oleh
karena itu di semua radar pasti ada daerah di dekat radar yang
tidak bisa diamati (Cone of Silence). Itulah mengapa
pemasangan radar cuaca sebaiknya tidak berada tepat di
wilayah Bandara.
Kemudian radar juga tidak bisa mendeteksi objek yang
tertutup oleh gunung. Itulah mengapa penting untuk acuan
sebelum memasang radar, kita harus mengetahui bentuk
topografi di wilayah tersebut agar bisa terhindar dari faktor
ini.

17 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Perlu kita ketahui juga bahwa semakin jauh objek yang diamati radar,
maka ketinggian dari objek yang dapat diamati juga semakin tinggi.
Misalnya saja, dengan jarak 200 km dari radar, kita tidak bisa
mengamati fenomena alam yang terjadi pada ketinggian dibawah 1
km karena sifat dari transmit gelombang radar. Untuk lebih jelasnya,
mari kita perhatikan ilustrasi berikut ini:

Jarak (RANGE) yang mampu dijangkau radar bisa kita atur sesuai
kebutuhan. Namun yang perlu diketahui bahwa semakin jauh dari
radar, maka fenomena yang bisa diamati hanya yang berada di lapisan
tinggi saja. Seperti contoh pada jarak 100 km di elevasi 1.0o kita hanya
bisa mengamati fenomena di atas ketinggian 4 km. Sedangkan
18 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

fenomena dibawah itu tidak bisa diamati oleh radar. Begitu pula kasus
yang lainnya.

JENIS SCANNING PADA RADAR
Seperti yang telah kita bahas tadi, radar cuaca melakukan scanning
dalam 2 tipe yaitu Elevasional Scanning (atas – bawah) dan juga
Azimuthal Scanning (berputar 360o). Kombinasi dari kedua scanning
ini akan menghasilkan suatu data yang dinamakan Volume Scanning
yaitu merupakan data lengkap dari hasil seluruh scanning.

Selain melakukan 2 scanning diatas, radar juga bisa kita atur untuk
melakukan Sectoral Scanning yaitu berupa scanning hanya pada
wilayah tertentu saja. Seperti contoh ketika kita ingin fokus pada
kejadian gunung api yang meletus, kita arah kan radar hanya untuk
scanning area itu saja. Namun perlu diketahui, jika kita menggunakan
jenis scanning ini untuk operasional, maka akan sangat mengurangi
manfaat dari radar itu sendiri. Karena jika kita mengatur untuk sectoral
scanning, radar tidak akan melakukan scanning di wilayah yang
lainnya. Padahal kita tahu bahwa seluruh wilayah di sekitar kita perlu
diamati oleh radar agar analisa dan prakiraan cuaca menjadi lebih
cepat dan akurat.

19 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Selain itu, fakta yang
harus kita ketahui
bahwa
radar
memancarkan Beam
(Gelombang) tidak
dalam ukuran yang
sama
terus
menerus. Terdapat
suatu sudut dari
beam itu sehingga semakin jauh dari radar, ukuran beam akan semakin
besar. Berikut ini adalah ilustrasi mengenai berapa ukuran beam radar
yang dipengaruhi oleh besarnya jarak objek dengan radar cuaca

20 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Strategi Dalam Melakukan Scanning

Dalam melakukan jenis strategi scanning radar, kita harus mengatur
sesuai kebutuhan kita. Radar cuaca yang kita miliki ini bisa diatur
dalam masalah durasi, banyak elevasi, dan juga kecepatan scanning
sesuai yang kita perlukan. Namun dalam operasional yang ada,
terdapat 3 scanning yang paling populer digunakan, diantaranya:
1. VCP 11
2. VCP 21
3. VCP 31

: Digunakan ketika cuaca Buruk
: Bisa digunakan saat cuaca buruk atau cerah
: Digunakan ketika cuaca cerah / kemarau

Berikut ini adalah detail perbedaan dari setiap VCP yang biasa
digunakan dalam operasional:

21 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Berikut ini adalah ilustrasi dari Jumlah Elevasi setiap Scanning
Strategi

Jika kita menggunakan VCP11, maka saat itu kita lebih mengutamakan
KUANTITAS (banyaknya data) daripada kualitas dari data itu. Karena
dengan menggunakan mode ini, kita hanya membutuhkan waktu 5
menit untuk scanning 16 elevasi. Oleh karena itu mode ini sangat
cocok untuk kondisi cuaca yang sangat buruk karena kita akan
mengetahui secara cepat dan update kondisi awan konvektif dan
kondisi atmosfer lainnya.
Sedangkan untuk mode VCP31, maka kita lebih mengutamakan
KUALITAS daripada banyaknya data. Mode ini digunakan saat kondisi
atmosfer sangat cerah atau biasanya ketika musim kemarau. Saat
menggunakan mode ini, radar akan melakukan scanning dengan
sangat teliti dan hanya pada beberapa elevasi saja. Oleh karena itu,
22 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

output dari mode ini akan sangat bagus kualitasnya jika dibandingkan
scanning yang lainnnya.
Namun untuk mode VCP21, biasa digunakan ketika cuaca yang tidak
menentu. Mode ini sangat pas dari segi kuantitas dan kualitas
meskipun kuantitas tidak sebagus VCP11 dan kualitas tidak sebagus
VCP31. Mode ini melakukan scanning sebanyak 9 elevasi dalam waktu
6 menit.

#FAKTA DI LUAR SILDE MATERI
-

-

-

Untuk memperbaiki kualitas data radar, kita bisa
melakukannya dengan memperbesar PRF (Pulse Repetition
Frequentcy)
Ada radar baru yang tidak melakukan scanning dengan cara
berputar, melainkan diam dan memiliki banyak panel
transmiter. Radar tersebut adalah Phase Array Radar
Radar mengukur power yang dipancarkan menjadi nilai dari
Reflektivitas, Radial Velocity dan Spectral Witdh

Jenis VCP
VCP 11
VCP 21
VCP 31

Elevasi
14 angles
9 elevasi
5 elevasi

Sacning
16 scan
17 scan
7 scan

Waktu
5 menit
6 menit
10 menit

Mode
Severe weather
Precipitation
Clear air mode

Perbedaan Antara Short Pulse dan Long Pulse.
Inti dari Short Pulse --> karena pendek,
energinya sedikit, namun resolusi lebih baik
yaitu 250 meter. Membutuhkan jumlah PRF
yang lebih banyak. Namun Tidak bisa mencapai
jarak yang sangat jauh.

23 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Interpretasi Radar Cuaca Teori
Pertemuan 5 & 6
Resumed by @Japof_Meteorology

Setelah kita memahami apa saja komponen yang ada di dalam radar serta
teknik scanning dari radar cuaca, sekarang kita akan membahas mengenai
Pemanfaatan Radar Cuaca dalam kehidupan sehari-hari.
Radar mampu mendeteksi suatu fenomena atmosfer secara lebih detail jika
dibandingkan dengan pengamatan satelit cuaca. Seperti pada kejadian Squall
Lines yaitu merupakan barisan awan konvektif yang memanjang hingga
mencapai puluhan bahkan ratusan kilometer. Saat kita melihat dari
interpretasi citra satelit (kiri), kita tidak akan bisa mendeteksi kejadian squall
lines. Sedangkan saat ditinjau dari pengamatan radar (kanan), kita bisa
melihat dengan jelas bahwa saat itu fenomena squall line sedang terjadi.

24 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

PRODUK RADAR CUACA
Gambar
disamping
merupakan
bagian
radar yang terdiri dari
Radar Site (Hardware
di dalam radar) serta
Remote Site yaitu
tools yang digunakan
untuk
memproses
data radar.

Sedangkan tahapan dari proses menghasilkan produk data radar
diantaranya
1. Data Collection: Pengumpulan data radar dengan
menggunakan teknik scanning tertentu sesuai kebutuhan
25 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

2. Signal Processing: Berupa proses untuk membuat data
berdasarkan momennya yaitu reflektivity (Z), velocity (V) dan
spectral witdh (W)
3. Product Generation: Berupa proses untuk menghasilkan
output data radar sesuai yang dibutuhkan pengguna seperti
contoh output reflektivitas untuk mengetahui intensitas
hujan, radial velocity untuk mengetahui kecepatan partikel,
dan seterusnya.
Note : Task merupakan pengaturan dari suatu scan radar untuk
menghasilkan produk

Terdapat 3 parameter radar yang nantinya akan dihasilkan oleh hasil
scanning radar, diantaranya :

1. Reflektivitas
Menyatakan besaran energi yang kembali dari
obyek. Semakin kuat objek maka energinya
semakin besar/semakin besar dBZ.

Reflectivity Factor (dBZ)

65

55

45

35

25

15

5

Salah satu output dBz adalah untuk mengetahui fenomena atmosfer
berupa Angin puting beliung. Saat terjadi angin puting beliug maka
26 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

dalam output Reflektivitas akan terlihat adanya hook echo yang
mengindikasikan terdapat pusaran di daerah tersebut.
Salah satu pemanfaatan
produk
reflektivitas
adalah untuk mendeteksi
kejadian puting beliung.
Saat terjadi fenomena ini,
pola reflektivitas akan
membentuk pola kail yaitu
berupa hook echo yang
mengindikasikan adanya pusaran di daerah tersebut.
Selain itu, fenomena atmosfer
yang biasa diamati dengan
produk ini adalah Hujan Es
(Hail). Hujan es biasa terjadi
dengan
ditandai
nilai
reflektivitas sangat besar hingga
melebihi 55 dBz. Kondisi ini
terjadi karena objek yang diamati radar adalah bongkahan es yang
akan memantulkan energi transmisi gelombang elektromagnetik lebih
besar daripada partikel air.
Hal lain yang bisa dilakukan dengan produk reflektivitas adalah
menentukan intensitas hujan yang sedang terjadi. Berdasarkan
klasifikasi BMKG, kriteria hujan menurut reflektivitas adalah sebagai
berikut :

27 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Selain hanya menentukan intensitas hujan yang sedang terjadi, kita
juga bisa melakukan nilai estimasi curah hujan yang terjadi saat itu
berdasarkan data reflektivitas. Perhitungan itu mengikuti persamaan
berikut :

Z = aRb
Untuk nilai a dan B menyesuaikan letak posisi dan karakteristik lokal
masing-masing. Berikut ini adalah nilai konstansta a dan b ditinjau dari
posisi geografis bumi yaitu daerah tropis dan lintang menengah

28 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Namun perlu kita pahami bahwa pemanfaatan radar
untuk estimasi curah hujan memiliki banyak
kekurangan, yaitu

1.

2.

3.

Radar akan salah interpretasi hujan ketika terjadi angin kencang di
daerah tersebut. Akibatnya lokasi yang seharusnya terjadi hujan
akan terdeteksi tidak hujan karena posisi hujan berada tidak di
stasiun namun dari wilayah lain yang tertiup oleh angin
Dalam radar kita mengamati terjadi hujan, namun di permukaan
tidak ada hujan yang terukur. Hal ini biasanya terjadi ketika
fenomena VIRGA dimana butir air menguap sebelum sampai di
permukaan
Kelemahan ketiga adalah, ketika radar melakukan pengamatan di
elevasi yang cukup tinggi, nilai intensitas tidak terlalu tinggi karena
ukuran butir air yang kecil. Namun ketika butir air sampai di
permukaan tanah dan terukur di penakar hujan, butir air sudah
mengalami koalisi dan koalisensi sehingga ukurannya menjadi
besar.

29 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

2. RADIAL VELOCITY
Gerakan target menuju atau
menjauh dari radar. Digunakan
untuk menentukan kecepatan
angin. Gerak menuju radar
Doppler dinyatakan dalam nilai
negatif yang digambarkan dengan
warna biru dan gerak menjauh
dari radar Doppler dinyatakan dalam nilai-nilai positif yang
digambarkan dalam warna merah.
Perlu kita pahami dan ketahui bahwa radar cuaca tidak bisa
mendeteksi gerakan partikel yang memiliki arah Tegak Lurus dengan
radar. Jika kondisi ini terjadi, maka nilai kecepatan justru akan memiliki
nilai NOL. Daerah yang memiliki nilai kecepatan nol disebut dengan

Zero Velocity (ISODOP).
Garis yang menghubungkan wilayah yang memiliki kecepatan angin
berniali NOL di radar disebut dengan ZERO ISODOP.

30 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Height (kft)

24

12

0
180 225

270 315 360

Height (kft)

24

12

0
0

20 40 60
Wind speed (kt)

Wind Speed (knots)

80

-51

-37

-24

-10

3

17

-51

-37

-24

-10

3

17

30

44

Height (kft)

24

12

0
180 225

270 315 360

Height (kft)

24

12

Wind Speed (knots)

0
0

20 40 60
Wind speed (kt)

80

30

44

Pemanfaatan Produk Radial Velocity dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu
o
o

Skala Luas : Menggambarkan potensi shearline yang
mendukung terjadinya rotasi.
Skala Kecil : Menggambarkan apakah angin yang terjadi
konvergen, divergen atau justru berputar. Selain itu,
pemanfataan output radar ini juga berguna bagi terjadinya
downburst yaitu terlihat dari nilai divergensi di lapisan bawah
atmosfer.

31 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

3. SPECTRAL WIDTH (W)
Variasi dari kecepatan radial (V)
tiap target. Nilai width yang
rendah menunjukkan bahwa di
pulse-volume tidak terdapat
perbedaan kecepatan. Nilai width
yang tinggi mengindikasikan
terdapat perbedaan kecepatan
hidrometeor di dalam pulse-volume. Informasi ini memberi petunjuk
tentang kemungkinan adanya wind-shear, turbulence, mesocyclone.
Dengan mengetahui nilai spectral width, kita bisa melakukan analisa
tentang fenomena turbulensi. Dimana terdapat suatu katagori dalam
turbulensi berdasarkan hasil output spectral width

Hingga saat ini produk spectral width sangat jarang digunakan untuk
keperluan analisis. Oleh karena itu, kita harus lebih mengembangkan
riset yang memiliki data analisis berupa spectral width agar penelitian
mengenai topik ini bisa semakin banyak dan berkembang.
32 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Interpretasi Radar Cuaca Teori
Pertemuan 7
Resumed by @Japof_Meteorology

Untuk radar cuaca yang mengamati wilayah Jawa Timur adalah jenis C
– Band dengan vendor Gematronik. Untuk melakukan pengolahan data
radar Gematronik dapat dilakukan dengan aplikasi Rainbow 5. Di
dalam aplikasi tersebut, memiliki beberapa fitur produk yang bisa kita
manfaatkan, diantaranya:
1. Produk Standart, diantaranya:
a. PPI (Plan Position Indicator)
b. RHI (Range Height Indicator)
c. CAPPI (Constant Altitude PPI)
33 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

d. CMAX (Column Maximum)
e. VCUT (Vertical Cut)
f.

EHT (Echo Top Height)

2. Produk Extended, diantaranya:
a. HWIND (Horizontal Wind)
b. BAZEZ (Base Reflektivity)
c. VAD (Velocity Azimuth Display)
d. VVP (Vertical Velocity Processing)
3. Produk Hidrologi, diantaranya:
a. RIH (Rainfall Intensity Histogram)
b. PAC (Precipitation Accumulation)
c. SRI (Surface Rainfall Intensity)
d. VIL (Vertical Integrated Liquid)
4. Produk Shear, diantaranya:
a. SHEAR (Perhitungan Shear Angin)
b. HSHEAR (Perhitungan Horizontal Shear)
c. VSHEAR (Perhitungan Vertical Shear)
d. LTB (Layer Turbulence)
5. Produksi pendeteksi fenomena, diantaranya:
a. SSA (Storm Structure Analysis)
b. GF (Mendeteksi Gust Front)
c. SWI (Severe Weather Index)
d. MESO (Mesoscale Detection)
6. Produk prakiraan jangka pendek, diantaranya:
34 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

a. Track hujan/RTR (Rainfall Tracking)
b. CTR (Track Centroid Tracking)
7. Produk warning, diantarnya:
a. FD dan WARN (Future Detection and Warning)

PENGERTIAN TIAP PRODUK STANDART
1. PPI (Plan Position Indicator)
Produk ini adalah produk pertama
yang akan muncul ketika radar
melakukan Scanning. Produk ini
merupakan produk dari tiap elevasi
yang perbeda. Kita bisa tentukan
elevasi berapa yang akan digunakan
untuk analisa PPI ini. Produk ini jika
digambarkan sama seperti memotong atmosfer sesuai dengan
elevasinya masing-masing.

PPI

Citra produk PPI yang kita tampilkan nantinya.

Seperti yang kita perhatikan bersama, jika kita menggunakan produk PPI,
maka semakin jauh dari titik radar, nilai echo disana memilii ketinggian yang
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai echo yang berada di dekat radar. Oleh
karena itu kita harus jeli dan teliti ketika melakukan analisis menggunakan
produk PPI.

35 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

2. CAPPI (Constan Altitude Plan Position Indicator)
Seperti namanya, produk ini memiliki ketinggian yang konstan. Jika tadi PPI
memiliki elevasi 0.5, 1.0, 1.5 dan seterusnya, maka CAPPI memiliki ketinggian
yang sama untuk seluruh data. Seperti contoh CAPPI 1km berarti echo yang
ditampilkan di citra radar adalah HANYA yang memiliki ketinggian 1 km.
Sehingga tidak peduli apakah jaraknya jauh atau dekat dengan radar,
ketinggian yang ditampilkan akan sama.
Namun perlu kita ketahui, akibat dari bumi yang bulat, maka beam radar tidak
akan ditembakkan pada ketinggian yang sama (seperti ilustrasi dalam teori
sebelumnya) sehingga pada suatu jarak tertentu tidak memiliki data
ketinggian yang kita inginkan, misalnya ketinggian CAPPI 1km. Solusinya
adalah kita menggunaka produk Pseudo CAPPI yaitu mengambil data dari
elevasi atasnya untuk diasumsikan sebagai data ketinggian 1km.
Agar lebih paham, berikut ini ilutrasinya

CAPPI 1Km

Tidak ada data CAPPI 1Km
36 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

3. RHI (Range Height Indicator)
Produk ini sebenarnya sama dengan produk VCUT, yaitu melakukan
pemotongan terhadap objek yang diamati di atmosfer sehingga profil
secara vertikal dalam satu lokasi bisa diketahui. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan ilustrasi di bawah ini:

4. MAX (Maximum Display) dan CMAX (Colume Max)
Seperti namanya, produk ini akan menampilkan nilai maksimum dari
suatu data di suatu tempat. Seperti contoh ketika dalam suatu tempat
yang telah diamati secara keseluruhan (Volume Scanning) memiliki
beberapa nilai yang muncul, maka nilai yang akan ditampilkan
hanyalah nilai Maksimum dari data tersebut.

37 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Kekurangan dari produk ini, kita tidak akan tahu dimana posisi
ketinggian dari nilai maksimum tersebut, kita hanya akan mengetahui
nilai maksimumnya saja. Oleh karena itu ketika kita menggunakan
produk ini maka kita harus dibantu juga dengan produk lain untuk bisa
mengetahui nilai maksimumnya yaitu produk VCUT.

5. VCUT (Vertical CUT)
Produk ini sama halnya dengan produk RHI, yaitu berfungsi untuk
menampilkan hasil citra radar secara cross section. Tujuannya adalah
untuk melihat bagaimana profil data awan atau objek lain di atmosfer
secara vertikal.

6. EHT (Echo Height TOP)
Merupakan produk yang menunjukkan ketinggian dari pengukuran nilai suatu
echo yang masih berada diatas ambang batas yang kita tentukan.

38 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

PENGERTIAN TIAP PRODUK EXTENDED
Produk Extended merupakan produk turunan yang diperoleh dari hasil
produk standart. Ada beberapa jenis produk ini dalam aplikasi
Rainbow 5, diantaranya:

1. BASEZ (Base Reflektivity)
Produk ini merupakan sebuah
citra yang dihasilkan dari nilai
reflektivitas pada data elevasi
terendah ketika radar melakukan
scanning yang memiliki nilai
diatas ambang batas yang
ditentukan.

2. HWIND (Horizontal Wind)
Produk ini menunjukkan nilai dari arah
angin secara horizontal dalam tiap
lapisan sesuai yang kita inginkan.
Produk ini sangat membantu kita
dalam melakukan analisa radial
velocity karena untuk menganalisa
data radial velocity sangatlah sulit.

3. VAD (Velocity Azimuth Display)
Suatu produk yang menampilkan nilai
kecepatan radial dalam satu elevasi
yang tetap. Produk ini memiliki
keunggulan dari segi waktu yang cepat
diperoleh,
dan
kualitas
dari
kecepatannya yang bagus. Namun
39 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

untuk langkah interpretasinya akan sulit mengingat bahwa pada
elevasi yang sama akan memiliki ketinggian yang berbeda jika posisi
objek lebih jauh dari radar.

4. VVP (Volume Velocity Processing)
Merupakan produk angin dalam arah vertikal di atas lokasi radar pada
sumbu waktu. Selain kecepatan secara vertikal di atas radar, produk
VVP juga menyediakan kecepatan secara horizontal dengan ketinggian
yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya perhatikan ilustrasi berikut:

40 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

PENGERTIAN TIAP PRODUK HIDROLOGI
Produk hidrologi merupakan output dari turunan radar sehingga kita bisa
melakukan analisis terhadap jumlah air yang akan dihasilkan berdasarkan
pengamatan radar. Itulah mengapa produk ini bernama produk Hidrologi.
Produk ini biasa digunakan untuk melakukan analisa maupun prediksi dari
kejadian hujan lebat.

1. SRI (Surface Rainfall Intensity)
Produk ini dianggap sebagai hasil
intensitas curah hujan yang akan turun
ke permukaan dengan menggunakan
persamaan tertentu (sesuai keinginan
kita). SRI ini digunakan sebagai input
bagi hampir seluruh produk hidrologi
lainnya. Perlu diketahui bahwa produk
SRI ini juga mengikuti kontur dari
ketinggian lokasi yang diprakirakan
hujannya.

2. PAC (Precipitation Accumulation)
Produk ini berfungsi untuk menghitung nilai
akumulasi dari curah hujan hasil dari produk SRI
yang berurutan. Akumulasi hingga berapa lama
bisa kita tentukan sendiri sehingga sesuai dengan
kebutuhan analisis kita masing-masing.

3. VIL (Vertical Integrated Liquid)
Merupakan suatu produk Hidrologi yang
menunjukkan nilai dari kandungan uap air di
atmosfer. Dengan mengetahui nilai VIL yang tinggi,
maka potensi kejadian hujan lebat akan semakin
meningkat.

41 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

4. RIH (Rainfall Intensity Histogram)
Produk ini merupakan time series curah
hujan di suatu lokasi koordinat yang kita
tentukan. Sama seperti pias Hellman pada
Stasiun Meteorologi. Produk ini sangat
berguna jika kita ingin menguji seberapa
akurat nilai estimasi curah hujan dengan
menggunakan
radar
cuaca
yang
dibandingkan dengan intensitas sebenarnya
hasil pengamatan penakar hujan.

PENGERTIAN TIAP PRODUK FENOMENA
1. SSA (Storm Structure Analysis)
Merupakan produk yang digunakan untuk
mendeteksi struktur badai di suatu tempat.
Ketika keita membuat produk ini, maka
dengan cara meletakkan cursor di daerah
tersebut, maka kita akan mengetahui
informasi tentang badai tersebut (ilustrasi
disamping)

2. GF (Mendeteksi Gust Front)
3. SWI (Severe Weather Index)
4. MESO (Mesoscale Detection)

42 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Radar Stamet Juanda Surabaya

Sebelum kita melanjutkan materi
mengenai tutorial ini, kita harus tahu
dulu bahwa Rainbow adalah software
bawaan radar yang digunakan untuk
melakukan pengolahan data radar yang
memiliki Merk GemaTronik seperti
radar Cuaca di Surabaya. Di BMKG,
selain merk radar Gematronik, masih
ada radar dengan merk lain seperti EEC,
Baron dan Vaisala. Namun dalam
tutorial ini kami hanya menyediakan
untuk radar merk Gematronik saja yaitu
menggunakan aplikasi Rainbow.

Ketika kita membuka aplikasi Rainbow 5, maka akan ada banyak sub
pilihan program. Sampai detik ini kami hanya pernah menggunakan 2
hal, yaitu
-

RM = Untuk melakukan Setting pada Radar
DART = Untuk membuat produk Radar

43 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Melakukan
Setting di Radar

Membuat
Produk di Radar

Sebelum kita memutuskan untuk membuat Produk dari Radar,
alangkah baiknya kita belajar dahulu mengenai cara setting radar itu
sendiri. Meskipun kita nanti akan menjadi forecaster, namun kita juga
harus paham bagaimana melakukan pengaturan dari radar itu sendiri.
Karena radar sejatinya hanyalah ALAT yang kita manfaatkan. Jadi kita
harus bisa memanfaatkan alat tersebut.
Untuk melakukan Setting Awal Radar, maka pilih Configuration Box.
Tujuannya adalah agar Radar nantinya bisa melakukan scanning dan
44 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

otomatis menghasilkan produk sesuai keinginan kita. Ingat ya,
Manfaatkan radar semaksimal mungkin. Ini barang Mahal lho, rugi
kalau tidak kita manfaatkan :D ..
1. Pilih tools --> Configuration Box

Maka akan muncul tampilan berikut:
Ada beberapa konfigurasi yang bisa
kita lakukan, diantaranya
-

Product
Conversion
Scan
Task
Scheduler

Berikut ini penjelasan singkat mengenai konfigurasi tersebut:
1.
2.
3.
4.

5.

Product
Conversion
Scan

: Produk Apa saja yang ingin dibuat
: Melakukan Konversi dari format data tertentu
: Mengatur strategi scan yang diinginkan (VCP21,
VCP31, VCP11)
Task
: Melakukan pengaturan di Radar agar produkproduk tertentu langsung muncul setelah radar melakukan Scanning
yang diinginkan
Scheduler
: Membuat jadwal scanning Radar

45 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Baiklah, sebelum kita belajar membuat Produk di Radar Cuaca, seperti yang
kita pelajari bersama mengenai Strategi dalam Scanning Radar, mari kita
mencoba melakukan pengaturan Scanning Radar tersebut. Ada 3 scanning
Radar yang biasa kita pakai, yaitu:
-

VCP11 (Cuaca Buruk)
VCP21 (Bisa Cuaca Buruk maupun Cerah)
VCP31 (Cuaca Cerah)

Berikut ini adalah Tutorial pengaturan VCP11, VCP21 dan VCP31 di Radar
Management.
1.

Pilih “Scan --> Volume -->New”

2.

Kemudian kita pilih mana yang akan kita buat. Karena prinsip
pembuatan untuk ketiga Strategi ini sama kok :D.

46 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology



Setelah pilih New, akan keluar seperti diatas, untuk VCP 11 atur saja
sebagai berikut:

47 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology



Setelah pilih New, akan keluar seperti diatas, untuk VCP 11 atur saja
sebagai berikut:

48 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology



Setelah pilih New, akan keluar seperti diatas, untuk VCP 11 atur saja
sebagai berikut:

49 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

1.

Pilih DART (Display, Analysis, and Research Tools)

2.

Pilih “File --> Open Generator

Maka akan muncul sebagai berikut:

50 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

3.

Kemudian pilih
Radar : “Radar Mana yang akan kita Buat Produknya”,
Scan : “Tipe Scanning --> Biasanya VCP21.Vol”
Date : ”Pilih interval waktu yang akan kita pilih datanya”

Setelah sudah ditentukan semua, maka klik “SELECT”. Kemudian akan muncul
ketersediaan data di laptop kita, berikut ini contohnya:

51 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

4.

Pilih data yang ingin diinginkan, kemudian Pilih Produk yang ingin
kita buat dari data tersebut, misalkan PPI_0.5

DATA

Produk
Jenis Momen Data

Caranya adalah kita klik yang
... di sebelah PDF. Kami tidak tahu namanya,
namun agar teman-teman mengerti yang kami maksud, berikut ini
ilustrasinya:
*Note :: Jika kita memilih Task, maka
kita bisa secara sekaligus membuat
produk dalam jumlah yang banyak.
Jadi tidak perlu satu per satu membuat
produk yang dibutuhkan untuk analisa
suatu kejadian. Namun mohon
bersabar dahulu, di akhir tutorial ini
akan kami berikan contohnya agar
teman-teman semua mengerti. Mohon
bersabar ^_^

52 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Setelah kita klik tanda tersebut, maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

Jenis Produk yang
ingin kita hasilkan

Konfigurasi dari
Produk yang ingin
kita hasilkan

Baiklah untuk mempersingkat waktu, mari kita Create produk apa saja yang
biasa digunakan untuk melakukan suatu analisa kejadian cuaca ekstrem
dengan memanfaatkan data radar cuaca.

53 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

MEMBUAT PRODUK STANDART
1. PPI (Plan Position Indicator)
-

Pilih Produk Standart
Pilih PPI
Pilih new

Maka akan muncul kotak seperti dibawah
Selanjutnya atur konfigurasi sesuai kebutuhan kita





ini.

Range --> Jarak Scanning radar kita
Size --> Kualitas data gambar
Angle --> Sudut elevasi pengamatan radar kita
Setelah
selesai
melakukan
konfigurasi,
maka
simpan
pengaturan kita dengan nama
yang kita inginkan, misalkan
PPI_Coba1

Kemudian pilih Save. Maka
pengaturan kita akan muncul di
tampilan produk.

Note :: Selanjutnya lakukan hal yang sama untuk seluruh produk yang kita
ingin buat. Langkahnya sama persis seperti PPI

54 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Contoh Produk PPI

2. CAPPI (Constant Altitude Plan Position Indicator)
Radius pengamatan radar
Kualitas gambar
Ketinggian data radar

Hanya yang memiliki data
ketinggian 1 km saja yang
ditampilkan

Tidak anya yang memiliki data ketinggian 1 km saja yang
ditampilkan, namun secara keseluruhan. Dan jika TIDAK ADA
data 1km, maka akan menggunakan data di elevasi
setelahnya.

55 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Note:: Untuk persoalan CAPPI dan Pseudo CAPPI. Ingat teori dan gambar
dibawah ini

CAPPI 1Km

Tidak ada data CAPPI 1km

CAPPI 1km

Pseudo CAPPI 1km

3. RHI (Range Height Indicator)
Produk ini sebenarnya sama dengan produk VCUT, yaitu melakukan
pemotongan terhadap objek yang diamati di atmosfer sehingga profil
secara vertikal dalam satu lokasi bisa diketahui.

56 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Radius pengamatan radar

Kualitas gambar
Tinggi Maksimum
Tinggi Minimum

4. MAX (Maximum Display) dan CMAX (Colume Max)

Penjelasan hampir sama dengan produk sebelumnya. Intinya TOP dan
BOTTOM merupakan acuan ketinggian dimana nilai Reflektivitas maksimum
yang akan ditampilkan.

MAX

CMAX

57 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

5. VCUT (Vertical CUT)
Produk ini dibuat setelah kita menampilkan produk MAX, atau
CMAX. Caranya adalah dengan klik tombol
yang merupakan fitur
“Vertical Cut”.
Setelah itu, pilih daerah yang
ingin
kita
lihat
profil
vertikalnya. Kemudian Klik
Kanan --> Generate Vertical
Cut

Kemudian akan muncul tampilan Vertikal dari sel awan yang kita potong tadi

58 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

6. EHT (Echo Height TOP)
Merupakan produk yang menunjukkan ketinggian dari pengukuran nilai suatu
echo yang masih berada diatas ambang batas yang kita tentukan.
Radius maksimum
Kualitas gambar
Tinggi Maksimum
Tinggi Minimum
Ambang batas nilai
reflektivitas yang akan
ditampilkan

Ambang Batas 30 dBZ

Ambang Batas 10 dBz

59 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

MEMBUAT PRODUK EXTENDED
Produk Extended merupakan produk turunan yang diperoleh dari hasil
produk standart. Ada beberapa jenis produk ini dalam aplikasi Rainbow 5,
diantaranya

1. BASEZ (Base Reflektivity)
Radius maksimum
Kualitas gambar
Ketinggian Maksimum
Batas nilai Reflektivitas hinggi
ketinggian Maksimum

Reflektivitas minimum 10 dBZ

Reflektivitas minimum 30 dBZ

2. HWIND (Horizontal Wind)
Untuk menampilkan produk ini dalam citra radar sedikit
berbeda, yaitu dengan Drag ke produk lain yang telah dibuat.
60 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Radius maksimum
Jumlah Grid
Ketinggian Angin

Ingat Konsep Sebelumnya
tentang Pseudo

3. VAD (Velocity Azimuth Display)
Radius Minimum dilakukan pengamatan Kecepatan Azimuth

Interval Jarak Data

61 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Produk ini menampilkan nilai kecepatan radial dalam satu elevasi yang tetap.
Produk ini memiliki keunggulan dari segi waktu yang cepat diperoleh, dan
kualitas dari kecepatannya yang bagus. Namun untuk langkah interpretasinya
akan sulit mengingat bahwa pada elevasi yang sama akan memiliki ketinggian
yang berbeda jika posisi objek lebih jauh dari radar.
Note : Kami belum pernah menggunakan Produk ini sehingga masih sangat
asing. Oleh karena itu kami tidak akan membahas lebih detail mengenai VAD

4. VVP (Volume Velocity Processing)
Radius Minimum
Radius Maksimum
Ketinggian Maksimum
Ketinggian minimum
Interval ketinggian dari kecepatan

62 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Step 0.5km

Step 0.2km

MEMBUAT PRODUK HIDROLOGI
Produk hidrologi merupakan output dari turunan radar sehingga kita bisa
melakukan analisis terhadap jumlah air yang akan dihasilkan berdasarkan
pengamatan radar. Itulah mengapa produk ini bernama produk Hidrologi.
Produk ini biasa digunakan untuk melakukan analisa maupun prediksi dari
kejadian hujan lebat.

1. SRI (Surface Rainfall Intensity)
Merupakan Produk Hujan secara spasial menggunakan Persamaan Hubungan
Z-R tertentu. Berikut ini adalah tampilan konfigurasi dari SRI

Radius Maksimum pengamatan radar
Kualitas Gambar
Ketinggian minimum droplet dari Permukaan
Ketinggian maksimum droplet dari Permukaan

Persamaan Z-R yang digunakan
**Note: persamaan Z-R yang digunakan harus sesuai
karakteristik dari daerah tersebut. Semakin besar nilai Z
(reflektivitas), maka nilai hujan (R) akan semakin tinggi juga.

Ingat Konsep Sebelumnya
tentang Pseudo

63 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Contoh Produk SRI

2. PAC (Precipitation Accumulation)
PAC sedikit berbeda untuk membuat produknya. Kita buka bukan lewat Open
Generator seperti produk lainnya, melainkan kita harus buat dahulu produk
awalnya (misal : CMAX, CAPPI, atau PPI). Setelah itu kita buat PAC dengan
membuka “File --> Open from Pd-Generator”.

Kemudian pilih Offline

64 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Nama Radar kita
Jenis Produk awal yang akan dihitung
nilai PAC

Data yang tersedia dalam produk yang
kita pilih

Konfigurasi PAC

Durasi akumulasi hujan
Teknik akumulasi yang
dilakukan

Produk PAC dari CMAX dengan Interval 6 jam

65 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

3. VIL (Vertical Integrated Liquid)
Merupakan hubungan antara nilai reflektivitas dengan kandungan uap air
diatmosfer.
Radius maksimum radar
Kualitas gambar
Ketinggian maksimum dari permukaan
Ketinggian minimum dari permukaan

Persamaan antara reflektivitas dengan
kandungan uap air

Produk VIL di Jawa Timur

4. RIH (Rainfall Intensity Histogram)
RIH merupakan nilai curah hujan untuk satu titik saja. Jadi sedikit berbeda
dengan produk lainnya dimana mereka semua merupakan curah hujan secara
spasial, sedangkan RIH hampir mirip dengan penakar hujan tipe Hellman.

66 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Interval dari akumulasi hujan yang
ingin dibuat

**Note : jika ingin menambahkan lokasi,
caranya “Klik Kanan --> Add Location”
kemudian masukan
Lintang, Bujur, Nama Lokasi

Untuk membuat produk ini sama dengan membuat PAC, yaitu bukan dari
Open Generator, tapi dari Open from Pd Generator. Kemudian pilih Offline
dan produk input untuk RIH (misal : CMAX, CAPPI, PPI).

Contoh Produk RIH utuk intervak 9 jam 19 menit
sejak jam 00 UTC(07:00WIB)

**Note:: Untuk produk-produk yang lain, silakan coba sendiri yaa.
Intinya sama saja kok. Kalau jujur, kami pun juga tidak terlalu paham
untuk semua produk ^_^.
Setelah ini kami akan diskusikan tentang produk apa saja yang biasa
digunakan saat melakukan analisa suatu kondisi ekstrem dan cara-cara
melakukan analisanya. Mari kita diskusikan ^_^
67 | S e k i l a s T e n t a n g R a d a r C u a c a

Resumed by @Japof_Meteorology

Seperti yang telah kami janjikan tadi, berikut ini merupakan produk dari radar
cuaca yang biasa digunakan untuk melakukan analisa kondisi ekstrem di suatu
wilayah. Perlu kita ketahui lagi, bahwa disini kita membiacarakan tentang

Analisa

, sehingga merupakan informasi yang kita berikan berdasarkan
data radar. Bukan merupakan PRAKIRAAN dari suatu fenomena. Hingga saat
ini masih sangat sulit melakukan prakiraan suatu fenomena ekstrem seperti
Hujan Es, Angin Puting Beliung, Squall Lines, dan lain sebagainya.

1. HUJAN ES
Fenomena ini sangat jarang terjadi di
wilayah kita. Namun karena suatu
anomali dari lingkungan berupa
ketinggian freezing level yang sangat
rendah dan arus turun yang begitu
kuat, maka fenomena ini mungkin
terjadi di sekitar kita.
Untuk melakukan analisa kejadian hujan es ini, MINIMAL kita membutuhkan
2 jenis produk yang harus kita buat, yaitu:
-

-

CMAX/MAX
Produk ini menampilkan nilai echo maksimum y