sejarah Dunia adalah sejarah Sumeria

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap Negara pasti memiliki sejarah, begitu pula dengan Sumeria yang sekarang menjadi
Negara Irak, namun, tidak banyak orang yang mengetahui tentang sejarah tersebut bahkan
tidak sedikit pula orang yang tidak mengetahui sejarah bangsanya sendiri.
Sumeria merupakan bangsa yang pertama kali mendiami kawasan Mesopotamia, sehingga
bangsa sumeria pantas disebut sebagai penduduk asli mesopotamia, merupakan salah satu
peradaban kuno di Timur Tengah. Daerah Mesopotamia sendiri meliputi Negara Irak pada
masa sekarang, wilayah ini dibagi kedalam dua bagian yaitu Mesopotamia bagian atas dan
Mesopotamia bagian bawah atau Babilonia, secara geografis Mesopotamia merupakan
wilayah yang terletak antara dua sungai yaitu sungai Tigris dan Eufrat.
Daerah di sekitar kedua sungai itu tanahnya sangat subur dan bentuknya melengkung
seperti bulan sabit sehingga sejarawan dari Amerika yaitu Brested menyebutnya dengan
ungkapan “The Fertille Crescent Moon” ( daerah bulat sabit yang subur) sedangkan
sejarawan Yunani Kuno bernama Herodotu menyebut Mesopotamia sebagai “Tanah Surga
yang Cantik Jelita”.
Dalam makalah ini akan dibahas bagaiman peradaban bangsa sumeria dengam tujuh unsur
kebudayaan, yaitu dari segi bahasa, kepercayaan, sistem pemerintahan, perekonomian,
pengetahuan, seni, dan juga sistem sosial yang ada pada Bangsa Sumeria
B. Rumusan Masalah.

1. Bagaimana Awal Mula Peradaban Bangsa Sumeria?.
2. Bagaimana Kehidupan Sosial Bangsa Sumeria.?
3. Bagaimana Sistem Pemerintahan Bangsa Sumeria.?
4. Apa Bahasa yang Ada pada Bangsa Sumeria?
5. Bagaimana Kebudayaan Bangsa Sumeria?
6. Bagaimana Kehidupan Perekonomian Bangsa Sumeria?
7. Bagaimana Sistem Kepercayaan Bangsa Sumera?
8. Bagaimana Pengetahuan Bangsa Sumeria?
9. Apakah Penyebab Kehancuran Bangsa Sumeria?
10. Apa Sajakah Peninggalan Bangsa Sumeria?
C. Tujuan Pembahasan.
1. Menjelaskan Awal Mula Peradaban Bangsa Sumeria.
2. Menjelaskan Kehidupan Sosial Bangsa Sumeria.
3. Menjelaskan Sistem Pemerintahan Bangsa Sumeria.
1

4. Menjelaskan Bahasa yang Digunakan Bangsa Sumeria.
5. Menjelankan Kebudayaan Bangsa Sumeria.
6. Menjelaskan Kehidupan Perekonomian Bangsa Sumeria.
7. Menjelaskan Sistem Kepercayaan Bangsa Sumeria.

8. Menjelaskan Pengetahuan Bangsa Sumeria.
9. Menjelaskan Penyebab Kehancuran Bangsa Sumeria
10. Menjelaskan Peninggalan Bangsa Sumeria.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Awal Mula Peradaban Bangsa Sumeria.
Disebutkan sekitar pada 6000 atau 7000 SM sudah ada komunitas-komunitas semiberadab
hampir setingkat dengan peradaban Peru. Mereka terlihat di berbagai wilayah subur di Asia
dan di Lembah Sungai Nil. Pada masa itu Persia dan Turkistan (Turki) barat dan Arabia
2

selatan lebih subur daripada yang sekarang. Dan di wilayah ini pula terdapat jejak-jejak
komunitas-komunitas yang sangat awal. Akan tetapi, di wilayah Mesopotamia yang lebih
bawah serta di Mesir, di sanalah munculnya pertama kali kota-kota, kuil-kuil, irigasi
sistematis, dan bukti-bukti adanya organisasi sosial yang tinggi melampaui kota kecil desa
berbarik. Pada masa-masa itu, Eufrat dan Tigris mengalir dengan muara yang terpisah ke teluk
Persia. Di negeri yang berada di antara kedua sungai itulah orang-orang Sumeria membangun
kota-kota mereka yang pertama. Kira-kira pada waktu yang sama, karena kronologinya masih
kabur, sejarah mesir yang besar sedang dimulai.1

Jika kita kembali ke peta kita dan mengikuti gabungan Tigris dan Efrat dari Teluk Persia
ke tempat ini aliran bersejarah menyimpang (di Kurna modern), dan kemudian ikuti Efrat ke
arah barat, kita akan menemukan, utara dan selatan itu, kota-kota terkubur kuno Sumeria:
Eridu (sekarang Abu Shahrein), Ur (sekarang Mukayyar), Uruk (Erech Alkitab, sekarang
Warka), Larsa (Alkitab Elasar, sekarang Senkereh), Lagash (sekarang Shippurla), Nippur
(Niffer) dan Nisin. Dan jika kita ikuti Efrat barat laut ke Babel, setelah kota paling terkenal
dari Mesopotamia (tanah "antara sungai-sungai") mengamati, langsung timur dari Kish, situs
budaya tertua yang dikenal di wilayah ini kemudian melewati beberapa enam puluh mil lebih
jauh ke Efrat sampai Agade, modal, pada zaman dahulu, Kerajaan Akkad. Sejarah awal
Mesopotamia adalah salah satu aspek perjuangan orang-orang non-Semit Sumeria untuk
menjaga independensi mereka terhadap ekspansi dan terobosan dari Semit dari Kish dan
Agade dan pusat-pusat lainnya di utara. Di tengah perjuangan mereka saham ini bervariasi
secara tidak sadar, mungkin enggan bekerja sama untuk menghasilkan peradaban yang luas
pertama yang diketahui sejarah dan salah satu yang paling kreatif dan unik.
Meskipun banyak penelitian kita tidak bisa mengatakan dari mana asal Bangsa Sumeria
yang juga dengan rute apa rute mereka memasuki Sumeria. Mungkin mereka datang dari Asia
Tengah, atau Kaukasus, atau Armenia, dan bergerak melalui Mesopotamia utara menyusuri
Efrat dan Tigris sepanjang yang pada Ashur bukti budaya keberadaan mereka awal telah
ditemukan mungkin karena legenda mengatakan mereka berlayar di dari Teluk Persia dari
Mesir atau di tempat lain, dan perlahan-lahan membuat jalan mereka di atas sungai besar,

mungkin mereka datang dari Susa, antara yang relik adalah kepala aspal menanggung semua
karakteristik dari jenis Sumeria bahkan mungkin mereka remote asal Mongolia, karena ada
banyak bahasa mereka yang menyerupai pidato Mongol. Kami tidak tahu pasti, sekali lagi
1 H.G.Wells, Short History of The World, Sejarah Dunia Singkat,Jogjakarta,Indolestari,2013,hal 56.

3

sumber mengenai kronologi dari Bangsa Semeria masih kabur karena faktor waktu dan yang
lainnya.
Sisa-sisa menunjukkan mereka sebagai orang pendek dan gempal dengan tinggi lurus
hidung non-Semit, sedikit surut dahi dan mata miring ke bawah. Banyak memakai jenggot ada
yang dicukur bersih, sebagian besar dari mereka mencukur bibir atas. Mereka mengenakan
pakaian yang terbuat dari bulu dan tenun halus wol, perempuan terbungkus pakaian dari bahu
kiri

mengikatkan

di

pinggang


dan

meninggalkan

setengah

bagian

atas

tubuh

telanjang. Kemudian gaun pria merangkak naik menuju leher dengan kemajuan peradaban,
tetapi pelayan pria dan wanita sementara berada di dalam ruangan, terus pakaian telanjang
dari kepala sampai pinggang. Kepala biasanya ditutupi dengan topi, dan kaki yang bersepatu
dengan sandal, wanita memiliki sepatu dari kulit yang lembut smpai ke tumit dan dilengkapi
seperti gelang, kalung, cincin pada jari mereka dan anting-anting untuk wanita Sumeria.
Ketika peradaban mereka sudah sekitar 2300 SM para penyair dan sarjana dari Sumeria
mencoba untuk merekonstruksi sejarah kuno. Para penyair menulis legenda penciptaan, surga

primitif dan banjir yang mengerikan yang melanda dan menghancurkan, itu karena dosa raja
kuno. Banjir ini diturunkan ke tradisi Babel dan Ibrani, dan menjadi bagian dari keyakinan
Kristen. Pada tahun 1929 Profesor Woolley, menggali reruntuhan Ur, ditemukan pada
kedalaman yang cukup dalam lapisan delapan kaki lumpur dan tanah liat ini, jika kita ingin
percaya padanya diendapkan selama overflow bencana Efrat, yang berlama-lama dalam
memori kemudian sebagai air bah. Di bawah lapisan itu adalah sisa-sisa budaya prediluvian
yang kemudian akan digambarkan oleh penyair sebagai Golden Age2.
Pada awalnya, kota-kota yang ada pada Bangsa Sumeria tersebut merupakan kota-kota
yang berdiri sendiri, sehingga disebut negara kota. Kemudian terjadilah peperangan diantara
kota-kota tersebut dan yang kalah akan jadi bawahan kota yang menang yang lama kelamaan
memunculkan sistem pemerintahan kerajaan.
Sebenarnya, bangsa ini tidak disebut scara gamblang dalam Al-Qur’an sebagaimana kaum
Saba’ dan Tsamud. Namun, sepak terjangnya bisa disimak pada kisah Nabi Nuh AS dengan di
dukung penelitian para ahli tentang kehebatan bangsa yang dilanda banjir besar kala itu.

2 Will Durant 1942.. Story of Civilization:. Orient Our Heritage New York: Simon and Schuster. Hal.

118
4


Pada tahun 1922 sampai 1934, Leonard Woolley dari The British Museum, Inggris, dan
University of Pensylvania, Amerika, memimpin sebuah penggalian arkeologis di tengah
padang pasir antara Baghdad dan teluk Persia. Di tempat yang diperkirakan dulunya pernah
berdiri sebuah kota bernama Ur, mereka melakukan penggalian. Dari lapisan pertama kerak
bumi hingga lima meter ke bawah terdapat sebuah lapisan tanah yang berisi berbagai benda
yang terbuat dari perunggu dan perak. Ini benda-benda peninggalan bangsa Sumeria. Mereka
bangsa yang telah dapat membuat benda dari logam. Di bawah lapisan pertama itu mereka
menemukan sebuah lapisan kedua berisi deposit pasir dan tanah liat setebal 2,5 meter. Pada
lapisan itu masih terdapat sisa-sisa hewan laut berukuran kecil.
Yang mengejutkan, di bawah lapisan pasir dan tanah liat itu terdapat lapisn ketiga berisi
benda-benda rumah tangga yang terbuat dari tembikar. Tembikar itu di buat oleh tangan
manusia, tidak ditemukan benda logam satupun di lapisan itu. Diperkirakan, benda-benda
tersebut peninggalan masyarakat Sumeria Kuno yang hidup di Zaman Batu. Menurut
perkiraan para ahli, lapisan kedua itu adalah endapan lumpur akibat banjir yang terjadi pada
zaman Nabi Nuh.
Banjir itu telah menenggelamkan masyarakat Sumeria Kuno, yang kemungkinan besar
mereka adalah kaum Nabi Nuh. Lalu lumpur yang terbawa itu menimbun sisa peradaban
masyarakat tersebut. Berabad-abad, atau puluhan abad kemudian setelah banjir berlalu,
barulah hadir kembali masyarakat baru di atas lapisan kedua itu, yakni masyarakat Sumeria
baru, peradabannya jauh lebih maju daripada masyarakat Zaman Batu yang tertimbun lumpur

itu.
Peradaban bangsa ini terbagi dua, peradaban sebelum banjir besar, atau disebut juga
Sumeria Kuno, dan pascabanjir besar, Sumeria Baru. Bangsa Sumeria hidup di lembah
Mesopotamia. Mereka menggantungkan pola hidupnya dengan mengolah tanah-tanah
pertanian. Bangsa Sumeria adalah bangsa bangsa yang pertama kali membangun sebuah
peradaban besar di muka bumi ini.
Kota yang paling dikenal adalah Ur, Uruk, atau Uratu. Di samping kota Ur dikenal pula
kota-kota kuno lainnya yang dibangun bangsa Sumeria, seperti Erech, Shuruppak, dan Kish.
Bangsa inilah yang pertama kali memperkenalkan kuil-kuil atau candi yang dinamakan

5

ziggurat sebagai tempat ibadah dan persembahan kepada dewa-dewinya. Dewa-dewi itu
digambarkan dalam bentuk patung yang besar3.
B. Kehidupan Sosial.
Selama lima atau enam abad pertama dalam sejarah peradaban Sumeria, negara-negara
kota mucul berdampingan tanpa saling bersatu. Hal ini terjadi mengingat masih sangat
luasnya teritori rawa dan masih sedikitnya jumlah penduduk yang ada. Sehingga setiap
kelompok penduduk dapat mengolah dan menikmati kekayaan rawa dengan tidak terhingga4.
Kehidupan sehari-hari di kota pertama negeri-negeri dunia lama tentunya mirip, baik di

Mesir maupun Sumeria. Kecuali untuk keledai dan sapi yang ada di jalan-jalan, kehidupan
mereka berbeda dengan kehidupan di kota Maya di Amerika pada kurun waktu tiga atau
empat ribu tahun belakangan. Sebagian besar orang dalam sehari-hari berada di masa damai
yang sibuk dengan irigasi dan bercocok tanam, kecuali pada hari-hari perayaan keagamaan.
Mereka tidak punya uang dan tidak membutuhkanya. Mereka sesekali melakukan
perdagangan dengan cara barter. Hanya para pangeran dan penguasa yang mempunyai harta
milik yang lebih banyak, dimana menggunakan batangan emas, perak dan batu-batu mulia
untuk perdagangan. Kuil mendominasi kehidupan. Di Sumeria kuil adalah sebuah bangunan
besar yang menjulang tinggi dan dapat dinaiki sampai ke atapnya, disini lah tempat untuk
mengamati bintang-bintang. Sedangkan di Mesir, kuil adalah bangunan yang sangat besar
yang hanya mempunyai tingkat dasar. Di Sumeria penguasa imam adalah mahluk teragung
yang paling megah. Namun di Mesir, ada seorang yang lebih tinggi diatas kaum pendeta,
dianggap sebagai perwujudan yang hidup dari dewa utama negeri itu, sang Firaun, raja dewa.
Pada masa itu, hanya terjadi sedikit perubahan di dunia, hari-hari manusia cerah,
melelahkan dan konvesional. Hanya sedikit orang asing yang datang ke negeri itu dan mereka
pergi dengan tidak nyaman. Kaum imam mengarahkan kehidupan menurut aturan-aturan dari
zaman dahulu kala. Mereka mengamati bintang-bintang untuk mengetahui masa benih dan
menandai pertanda-pertanda penguburan, serta menafsirkan peringatan dari mimpi. Manusia
bekerja, bercinta dan mati, bukan tak bahagia, lupa akan masa silam biadab ras mereka tak
peduli pada masa depan5.

3 Arnold Toynbee,2004,Sejarah Umat Manusia;Uraian Analitis, Kronologis, Naratif dan

Komparatif.terj Agung Prihantoro dkk.Yogyakarta;Pustaka Pelajar.hal 93
4 Leonard Cottrel.1957.The Anvil of Civilization.Amerika.The New American Library.hal 83.
5 H.G.Wells Short History of The World, Sejarah Dunia Singkat,Jogjakarta,Indolestari,2013,hal 59.

6

Seiring perkembangan jumlah penduduk masalah pun mulai bermunculan. Momentum
politik penting terjadi ketika domain negara-negara kota lokal yang semakin luas
mengeliminasi zona-zona rawa yang mengisolasi dan menjadi saling bertetangga secara
langsung. Kesempurnaan kemenangan teknologi manusia atas alam di Sumeria pada
kenyataannya menimbulkan masalah politik dalam hubungan sesama manusia. Negara-negara
kota terus bertahan, setelah menjadi saling bertetangga, masing-masing mempertahankan
independensi kedaulatan lokalnya sendiri. Pada fase ini, produktifitas tanah genting Tigris
Eufrat begitu luar biasa, sehingga sebagian hasilnya dapat menghidupi anggota perusahaan
disebuah negara kota Sumeria scara mewah.
Sekitar paro milinium ketiga SM, ciri yang menonjol bukanlah terpeliharanya status
istimewa perusahaan di setiap negara kota, tetapi perseteruan antar negara kota. Dari relief
dasar yang menggambarkan Raja Eannatum di lagash sedang merayakan kemenangannya atas

tetangganya, Umma, menunukan bahwa sebelumnya peperangan antar negara di Sumeria
telah menjadi sangat terorganisir dan proposional. Pasukan Raja Eannatum tidak hanya
dilengkapi dengan helm-helm dari logam yang mahal dan tameng-tameng yang memadai,
tetapi mereka juga dilatih scara baik untuk menyerang musuh dalam formasi ruas jari.pangkal
pertikaian antara Lagash dan Umma pada masa Eannatum adalah kepemilikan sebuah kapal di
perbatasan antara dua negara tersebut, yang dapat menghasilkan tanah produktif di tengahnya
yang bergantung pada irigssi dan drainase dari kanal yang diperebutkan tersebut6.
Setelah Umma, Negara kota bangsa Sumeria yang berkuasa berikutnya adalah
Urukagania. Urukagania menguasai bukan hanya Lagash tapi juga seluruh negara kota
Sumeria. Selanjutnya ia meluaskan kerajaannya melampaui batas-batas Sumeria hingga
kerajaan ini membentang dari laut ke laut, yaitu dari ujung kepala teluk Persia sampai pantai
Mediterrania di Syiria bagian utara7.
C. Sistem Pemerintahan.
Sistem pemerintahan Bangsa Sumeria pada waktu itu adalah kerajaan, pada saat itu
Sumeria dikuasai oleh Akkadia dan kemudian Gutia, memang masing-masing kota, asalkan
bisa mempertahankan kemerdekaannya dan memanjakan diri pada seorang Raja. Itu
memanggilnya patesi, atau imam-raja, yang menunjukkan bahwa pemerintah terikat dengan
6 Will Durant 1942.. Story of Civilization:. Orient Our Heritage New York: Simon and Schuster. Hal.

119
7 H.G.Wells Short History of The World, Sejarah Dunia Singkat,Jogjakarta,Indolestari,2013,hal 57.

7

agama. Pada 2800 SM pertumbuhan perdagangan membuat separatisme kota seperti mustahil,
dan menghasilkan "kerajaan" di mana beberapa kepribadian mendominasi menundukkan kota
dan patesis mereka untuk kekuasaannya, dan menjadikan mereka ke dalam satu kesatuan
ekonomi dan politik. Lalim itu tinggal dalam suasana Renaissance kekerasan dan
ketakutan setiap saat ia mungkin dikirim oleh metode yang sama yang telah mengamankan
dirinya pada takhta. Dia diam di istana tidak dapat diakses, yang dua pintu masuk yang sangat
sempit untuk mengakui hanya satu orang pada satu waktu ke relung kanan dan kiri yang dari
mana penjaga rahasia bisa memeriksa setiap pengunjung, atau menerkam kepadanya dengan
belati. Candi Bahkan merupakan tempat pribadi raja, tersembunyi di istananya, sehingga ia
bisa melaksanakan kewajiban agamanya tanpa paparan, atau mengabaikan mereka menarik
perhatian.8
Setelah sempat dikuasai oleh Akkadia lalu Gutia, peradaban Sumeria bangkit kembali
dibawah pemerintahan Urnammu. Di bawah pemerintahannya, kota-kota sumeria disatukan,
tetapi, hal tersebut tidak dalam kejayaannya dan tidak bertahan lama atau hanya bertahan 100
tahun. Bangsa Elam menyerang dan menguasai kota-kota sumeria. Meskipun demikian,
bangsa yang menguasai kawasan itu tetap melanjutkan peradaban sumeria.
D. Bahasa.
Bahasa sumeria adalah bahasa yang digunakan di Mesopotamia selatan dari abab ke-4 SM.
Bahasa ini kemudian digantikan oleh bahasa Akkadia sebagai bahasa lisan pada awal abad ke2 SM, namun tetap digunakan dalam upacara keagamaan,tulisan dan ilmu pengetahuan
sampai abad ke-1 SM.
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, sebagian dari pemukiman bangsa sumeria yang
paling awal adalah Ur,Uruk, dan Eridu yang semuanya berada didaerah wilayah ujung barat
daya rawa besar yang bersebelahan dengan Jazirah Arab . walaupun daerah tersebut begitu
berdekatan dengan wilayah Jazirah Arab, Bangsa Sumeria itu sendiri bukanlah bangsa yang
berasal dari Jazirah Arab, karena bahasa aktivitas sehari-hari dari Bangsa Sumeria tidak
memiliki aktivitas dengan menggunakan bahasa-bahasa keluarga semetik. Bangsa Sumeria
berbeda dengan para pendatang berurutan yang berasal dari jazirah arab ke daerah-daerah asia
dan afrika yang semuanya berbahasa simetik9.

8 Will Durant 1942.. Story of Civilization:. Orient Our Heritage New York: Simon and Schuster. Hal.

120
8

Jadi bahasa yang digunakan oleh Bangsa Sumeria merupakan bahasa yang digunakan di
Mesopotamia kala itu kemudian Sumeria dikuasai oleh Akkadia sehingga basanya pun
terganti dengan bahasa Akkadia hingga abad 1 SM.
E. Kebudayaan.
Fakta mengejutkan pada sisa-sisa Bangsa Sumeria adalah menulis. Seni mengagumkan
tampaknya sudah cukup maju, cocok untuk mengekspresikan pemikiran yang kompleks
dalam perdagangan, puisi dan agama. Prasasti tertua yaitu batu, dan tanggal rupanya sejauh
3600 SM Menuju 3200 SM tanah liat tablet muncul, dan sejak saat itu bangsa Sumeria
tampaknya pada masa kejayaan dalam penemuan besar. Ini adalah keberuntungan kami bahwa
orang-orang dari Mesopotamia menulis bukan pada tempat yang rapuh, kertas singkat dan
mudah memudar tinta, tapi pada tanah liat lembab dengan baji seperti (runcing) tempat
stylus. Dengan bahan lunak ini juru tulis menyimpan catatan, dieksekusi kontrak, menyusun
dokumen resmi, properti dicatat, penilaian dan penjualan, dan menciptakan budaya di mana
stylus menjadi sebagai perkasa sebagai pedang. Setelah selesai menulis, juru tulis
memanggang tablet tanah liat dengan api panas atau di bawah sinar matahari, dan
membuatnya demikian naskah yang jauh lebih tahan lama dibandingkan kertas, dan tidak
lebih dari batu abadi. Perkembangan script runcing adalah kontribusi luar biasa dari Sumeria
ke peradaban umat manusia.10
Pada mulanya, tulisan hanyalah metode pencatatan berupa gambar yang dipersingkat.
Bahkan sebelum zaman Neolitik, manusia sudah mulai menulis. Gambar-gambar yang dibuat
manusia Azilia di atas batu, menunjukan permulaan proses itu. Banyak diantaranya mencatan
perburuan dan ekspedisi, dan sebagian besar menggambar tokoh-tokoh manusia scara
sederhana. Tetapi dalam beberapa catatan, pelukisannya tidak peduli dengan kepala dan
anggota badan, dia menandai manusia dengan coretan tegak dengan satu dengan satu atau dua
coretan melintang. Peralihan dari gambar ini ke tulisan gambar konvesional yang padat adalah
peralihan yang mudah. Di Sumeria tulisan dibuat diatas tanah liat dengan sebuah tongkat.
Colekan-colekan huruf segera sangat tak serupa dengan benda-benda yang diwakili. Tetapi di
Mesir, manusia digambarkan di dinding dan diatas carik buluh papyrus (kertas pertama), dan
9 Arnold Toynbee,2004,Sejarah Umat Manusia;Uraian Analitis, Kronologis, Naratif dan

Komparatif.terj Agung Prihantoro dkk.Yogyakarta;Pustaka Pelajar.hal
10 Will Durant 1942.. Story of Civilization:. Orient Our Heritage New York: Simon and Schuster.

Hal. 122
9

kemiripan dengan benda yang ditirukan masih ada. Dari fakta bahwa gaya-gaya kayu
digunakan di Sumeria membuat tanda-tada berbentuk baji, tulisan Sumeria disebut tulisan
berbentuk baji (gambar dala berbentuk baji) atau sering juga disebut tulisan paku karena
bentuknya menyerupai paku.
Satu langkah penting menuju tulisan dibuat ketika gambar digunakan untuk menunjukan
sesuatu yang bukan benda yang digambarkan, tetapi untuk menggambarkan benda yang
serupa. Di dalam teka-teki bergambar untuk anak-anak dengan usia yang sesuai, hal ini masih
dilakukan sampai sekarang. Kita menggambar sebuah kemah (camp) dengan tenda-tenda dan
sebuah lonceng (bell), dan sang anak menduga dengan gembira bahwa gambar ini nama
seorang Skotlandia yakni Campbell. Bahasa Sumeria adalah bahasa yang terbuat dari suku
kata-suku kata yang dikumpulkan, ketimbang seperti bahasa-bahasa Amerindian atau
sezamannya. Bahasa ini sangat siap mendukung metode penulisan suku kata yang
mengungkapkan ide-ide yang tidak dapat disampaikan oleh gambar-gambar scara langsung.
Penemuan tulisan sangat penting dalam perkembangan masyarakat dunia. Ia mencatat
persetujuan-persetujuan, hukum, serta titah-titah. Ia membuat pertumbuhan ke negara yang
besar daripada negara-negara kota kuno. Ia juga memungkinkan suatu kesadaran historis yang
berkesinambungan. Titah imam atau raja dan capnya, dapat pergi jauh melalui pandangan dan
suaranya, serta dapat lestari setelah kematiannya. Menarik untuk dicatat bahwa di Sumeria
kuno, penggunaan cap-cap ini sangat banyak. Seseorang seorang raja atau seorang bangsawan
maupun seorang saudagar, mempunyai cap yang sering diukir dengan seni yang tinggi. Cap
itu ditekan pada setiap dokumen lempung yang disahkannya. Hal ini menunjukan betapa
dekatnya peradaban dengan percetakan enam ribu tahun lalu. Kemudian lempung itu di
keringkan sampai keras dan menjadi permanen. Pembaca harus ingat, bahwa di negeri
Mesopotamia, selama tahun-tahun yang panjang, surat-surat, catatan-catatan dan laporanlaporan semuanya ditulis di atas ubin yang nyaris tak dapat dihancurkan. Berkat itulah kita
mendapat pengetahuan di masa lalu.11
Sistem tulisan ini selanjutnya dipakai oleh bangsa-bangsa yang menguasai kawasan
Mesopotamia. Tulisan ini memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. Kita dapat
menelusuri penciptaan tulisan yang dibuat dari piktograf-piktograf ( yakni, gambar-gambar
orang, benda, peristiwa dan tindakan) seperti yang telah dijelaskan di atas. Langkah kreatifnya
adalah penciptaan ideogram, lalu penciptaan fonem-fonem ( yakni tanda-tanda konvesional
11 H.G.Wells Short History of The World, Sejarah Dunia Singkat,Jogjakarta,Indolestari,2013,hal 58.

10

yang mewakili bunyi-bunyi yang digunakan sebagai bahasa tutur). Tulisan mereka merupakan
kombinasi ambigu dan arbiter antar fonem-fonem dan ideogram-ideogram. Kelemahan
ideogram adalah jumlah yang sangat banyak, kelebihannya dibanding fonem adalah bahwa
sebuah ide dan tanda dapat diasosiasikan scara permanen. Walau demikian, fonem-fonem
memiliki kelebihan dibanding ideogram dalam hal jumlahnya yang terbatas.12
Tulisan Bangsa Sumeria juga disebutkan bentuknya menyerupai paku, sehingga disebut
tulisan paku. Tulisan paku ini mirip dengan huruf China. Tulisan paku bangsa Sumeria itu
dipahat pada lempengan tanah liat yang dibakar atau dikeringkan. Tulisan paku menjadi dasar
tulisan latin yang kita pergunakan sekarang ini. Dalam ilmu pengetahuan, bangsa Sumeria
memberikan sumbangan yang tidak kecil terhadap peradaban dunia, meskipun tidak sebesar
bangsa Mesir kuno. Beberapa pengetahuan dapat diungkapkan di sini antara lain ialah tulisan
paku. Tulisan paku ialah tulisan yang berbentuk baji (irisan) yang tertulis di atas lempenganlempengan tanah kering dalam bentuk empat persegi. Pada awalnya tulisan ini menggunakan
sistem pictografi. Scara berangsur-angsur sistem sistem itu berubah menjadi lambang ujaran
(phoenitik signa) hingga menjadi 150 lambang ujaran (huruf).
Dari catatan tertulis dan gambar, inilah maka fase awal kehidupan peradaban Sumeria
menunjukan ciri-ciri yang sama dengan anggota lain dari kelompok masyarakat yang darinya
lahir peradaban yang dikenal paling tua. 13
Kemudian seni yang juga ada pada masa Bangsa Sumeria yaitu seni pahat. Seni pahat
bangsa Sumeria terdiri dari relief-relief yang digunakan untuk dekorasi dan isinya berupa
cerita-cerita yang berupa bentuk badan manusia ataupun binatang. Manusia yang kekar adalah
bentuk khas seni pahat yang paling digemari oleh bangsa Sumeria.
Kemudia Bangsa Sumeria juga memiliki tradisi yaitu tradisi kesusasteraan Epik
Gilgamesh, kisah Falsafah dan cara hidup masyarakat Mesopotamia. Tentang kepahlawanan
Gilgamesh, ada sifat dua pertiga tuhan, satu pertiga manusia. Wajah tampan, ada kekuatan dan
keberanian. Telah memerintah dan memberikan perlindungan kepada Kota Uruk. Diceritakan
juga merupakan kehidupan yang kekal dan kesaktian.

12 Arnold Toynbee,2004,Sejarah Umat Manusia;Uraian Analitis, Kronologis, Naratif dan

Komparatif.terj Agung Prihantoro dkk.Yogyakarta;Pustaka Pelajar.hal 89
13 Loc.cit.hal 89

11

Seni selanjutnya yaitu dalam bidang arsitektur, orang Sumeria membangun kotanya
menurut tata aturan kota yang terencana. Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah
liat. Juga memiliki kemampuan mengolah logam, dari pengolahan logam dihasilkan cermin,
tongkat-tongkat, kapak, dan perlengkapan senjata lainnya. Mereka juga pandai membuat
pakaian lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga, serta perhiasan dari emas.14
F. Kehidupan Perekonomian Bangsa.
Sebagian besar hidup mereka adalah sebagai petani, tetapi mereka tidak memiliki tanah
sendiri mereka mengerjakan tanah milik para pendeta, bangsawan dan raja. Ketiga kelompok
tersebut merupakan tuan tanah. Hal ini mengakibatkan para petani menggantungkan hidupnya
pada tuan-tuan tanah. Mereka juga sudah mengenal irigasi teratur. Pemupukan juga dilakukan
dengan baik, sehingga hasil pertaniannya baik. Hasil pertaniannya adalah gandum dan sayursayuran perdagangan juga berjalan lancar dan baik. Semula dengan sistem barter, kemudian
berkembang menjadi sistem penggunaan mata uang sebagai alat tukar. Uang yang digunakan
terbuat dari logam mulia. Hal ini menunjukan kemakmuran bangsa ini, barang-barang yang
diperdagangkan adalah wol, perak, sayur-sayuran, gandum, minyak, mutiara, dan domba
Tapi peradaban Sumeria tetap Sumer dan Akkad yang telah memproduksi pengrajin,
penyair, seniman, orang bijak dan orang-orang kudus, budaya kota-kota selatan melewati
utara di sepanjang Efrat dan Tigris ke Babel dan Asyur sebagai warisan awal peradaban
Mesopotamia. Pada dasar budaya ini adalah tanah subur yang dibuat oleh luapan tahunan
sungai bengkak dengan hujan musim dingin. Melimpah itu berbahaya serta berguna, Sumeria
belajar untuk menyalurkannya aman melalui mengairi kanal yang bergaris dan menyeberangi
tanah mereka, dan mereka memperingati bahaya tersebut awal oleh legenda yang
menceritakan banjir, dan bagaimana akhirnya tanah itu sudah dipisahkan dari air, dan manusia
telah diselamatkan. Sistem irigasi ini, berasal dari 4000 SM, adalah salah satu prestasi besar
dari peradaban Sumeria, dan tentu saja berdirinya. Dari bidang ini dengan hati-hati disiram
datang berlimpah tanaman jagung, barley, dieja, dan banyak sayuran. Bajak muncul di awal,
ditarik oleh sapi karena bahka sampai kemarin, dan sudah dilengkapi dengan benih-bor
tubular. Panen terkumpul ditumbuk dengan menggambar di atasnya kereta luncur besar kayu
dipersenjatai dengan gigi batu yang memotong jerami untuk ternak dan merilis gandum oleh
pria.
14 Will Durant 1942.. Story of Civilization:. Orient Our Heritage New York: Simon and Schuster.

Hal. 121
12

Dalam banyak hal budaya primitif. Bangsa Sumeria membuat beberapa penggunaan
tembaga dan timah, dan kadang-kadang dicampur oleh mereka untuk menghasilkan
perunggu sekarang dan kemudian mereka pergi sejauh untuk membuat alat besar dari
besi. Tapi barang seperti logam itu masih mewah dan langka. Kebanyakan alat yang
digunakan Bangsa Sumeria yaitu dibuat dengan batu api, beberapa diantaranya, seperti arit
untuk memotong jelai, yang dari tanah liat dan yang lebih halus tertentu, seperti jarum dan
awls, menggunakan gading dan tulang. Tenun dilakukan secara besar-besaran di bawah
pengawasan pengawas yang ditunjuk oleh raja, setelah fashion terbaru dari industri
governmentally dikendalikan. Rumah-rumah yang terbuat dari alang-alang, biasanya
ditempeli dengan campuran adobe tanah liat dan jerami dibasahi dengan air dan mengeras
oleh sinar matahari, tempat tinggal tersebut masih mudah untuk ditemukan di tempat yang
dulunya Sumeria. Pondok memiliki pintu kayu, bergulir pada soket engsel batu. Lantainya
biasanya dengan bumi dipukuli, atap yang melengkung dengan menekuk alang-alang bersama
di atas, atau dibuat datar dengan alang-alang lumpur yang tertutup membentang lebih dari
crossbeams kayu. Sapi, domba, kambing dan babi berkeliaran dekat tempat tinggal di
perkawanan purba dengan manusia. Dan air untuk minum mereka ambil dari sumur.
Sangat mudah bagi Bangsa Sumeria untuk mendapatkan air, karena Bangsa sumeria
berada di sekitar Teluk atau bawah sungai, dan utuk mendapatkan barang-barang atau
memasarkannya mereka kirim melalua transportasi air dan kemudian melalui berbagai kanal
untuk dermaga kota. Tapi transportasi darat juga berkembang di Kish Oxford Bidang
Ekspedisi menggali beberapa kendaraan roda tertua, Di sana-sini di reruntuhan segel bisnis
bantalan indikasi lalu lintas dengan Mesir dan India dan tidak ditemukan mata uang karena
mungkin perdagangan masih dilakukan dengan barter, tapi emas dan perak yang sudah
digunakan sebagai standar nilai, dan sering diterima dalam pertukaran barang kadang-kadang
dalam bentuk ingot dan cincin yang pasti layak, tetapi umumnya dalam jumlah diukur dengan
berat dalam setiap transaksi.
Banyak tablet tanah liat yang telah diturunkan dengan fragmen tulisan Sumeria adalah
merupakan dokumen bisnis, mengungkapkan kehidupan komersial yang sibuk. Satu tablet
berbicara, dengan kelelahan fin-de-siecle, dari kota, dan di mana kekacauan manusia adalah.
Kontrak harus dikonfirmasikan secara tertulis dan telah saksikan. Sebuah sistem kredit ada
dimana barang, emas atau perak mungkin dipinjam, bunga yang harus dibayar dalam bahan
yang sama seperti pinjaman, dan berkisar antara 15-33% per annum. Sejak stabilitas
13

masyarakat dapat secara sebagian diukur dengan hubungan terbalik dengan tingkat bunga,
kita dapat menduga bahwa bisnis Sumeria seperti kita, tinggal dalam suasana ketidakpastian
ekonomi dan politik dan keraguan15.
Emas dan perak telah ditemukan berlimpah di dalam kuburan, tidak hanya sebagai
perhiasan, tetapi sebagai kapal, senjata, ornamen, bahkan sebagai alat. Kaya dan miskin
dikelompokkan ke dalam berbagai kelas dan gradasi, perbudakan sangat berkembang, dan hak
milik yang sudah suci. Antara kaya dan miskin kelas menengah mengambil bentuk, terdiri
dari usaha kecil laki-laki sarjana, dokter dan imam. Kedokteran berkembang, dan memiliki
spesifik untuk setiap penyakit, tapi itu masih terikat dengan teologi, dan mengakui bahwa
penyakit yang karena kepemilikan oleh roh-roh jahat, tidak akan pernah bisa disembuhkan
tanpa mengusir setan tersebut. Sebuah kalender usia pasti dan asal dibagi tahun menjadi bulan
lunar, menambahkan satu bulan setiap tiga atau empat tahun untuk mendamaikan kalender
dengan musim dan matahari. Setiap kota memberi nama sendiri untuk bulan-bulan16.
Pada waktu memuncaknya bangsa Sumeria, perdagangan antara Sumeria dan lautan
tengah sudah ramai dan menurut letaknya Sumeria di tepi lautan India, Sumeria telah lama
dalam sejarah mengadakan hubungan mohenjo-Daro dan Harappa di lembah sungai sindhu17.
G. Sistem Kepercayaan.
Kepercayaan bangsa Sumeria bersifat polytheisme. Mereka percaya dan menyenbah
banyak dewa. Salah satu dewa utama adalah marduk. Dewa-dewa Bangsa Sumeria pada masa
yang paling awal erat kaitannya dengan fenomena alam. Bahkan dewa-dewa dikonsepsikan
dalam bentuk manusia dan diorganisasikan dalam satu negara-kosmik yag menggambarkan
bentuk-bentuk sosial dari Sumeria.
Dunia para dewa merupakan makro-kosmos dari Bangsa Sumeria, sementara kuil-kuil
duniawi adalah sebagai tempat tinggal para dewa. Majlis dewa-dewa antara lain melibatkan
empat dewa utama yaitu Anu (dewa langit tua yang berperan sebagai kepala majlis dewa),
Enlil (dewa halilntar muda), Ninkhursag atau Ninmakh (sebagai ibu besar, personifikasi dewa
15 Ibid.10.hal 121
16 Will Durant 1942.. Story of Civilization:. Orient Our Heritage New York: Simon and Schuster.

Hal. 125
17 Arnold Toynbee,2004,Sejarah Umat Manusia;Uraian Analitis, Kronologis, Naratif dan

Komparatif.terj Agung Prihantoro dkk.Yogyakarta;Pustaka Pelajar.hal 88
14

kesuburan), dan Enki (dewa air bawah tanah, sumber kekuatan pencipta bumi). tiga dewa
penting lainnya adalah Nanna (bulan), Utu (matahari) ,Inanna (venus). Dan pada perayaan
keagamaan yang menggambarkan peperangan kosmogonik (asal-usul terjadinya alam) yang
dimainkan pada perayaan tahun baru, menempatkan Enlil kemudian Marduk dalam tradisi
babilonia, sebagai penumpas kekacauan dan mengambil alih kedudukan raja.
Keberadaan Dewa-dewa bagi Bangsa Sumeria merupakan ide untuk mengkontrol setiap
aspek kehidupan, khususnya kekuatan-kekuatan alam. Orang-orang Sumeria pecaya bahwa
dewa-dewa dan dewi-dewi berperilaku layaknya manusia. Mereka makan, minum ,menikah,
dan keluarga yang terkumpul. Disamping para dwa berperilku adil dan benar, mereka juga
bertanggung jawab terhadap kekejaman dan penderitaan.
Sebagian besar dewa tinggal di kuil-kuil, dimana mereka disediakan dengan setia
dengan pendapatan, makanan dan istri. Tablet dari Gudea, berikut daftar benda yang disukai
para dewa: lembu, kambing, domba, merpati, ayam, bebek, ikan, tanggal, buah ara,
mentimun, mentega, minyak dan kue. Kita dapat menilai dari daftar ini bahwa Bangsa
Sumeria menikmati masakan berlimpah. Awalnya, tampaknya, para dewa pilihan daging
manusia; tetapi sebagai moralitas manusia ditingkatkan mereka harus puas dengan hewan.
Sebuah tablet liturgi ditemukan di reruntuhan Sumeria mengatakan, dengan firasat aneh
teologis. Anak domba adalah pengganti bagi kemanusiaan, ia telah memberikan sebuah
domba untuk hidupnya. Diperkaya dengan kebaikan tersebut, para imam menjadi terkaya dan
terkuat kelas di kota-kota Sumeria. Dalam kebanyakan hal mereka pemerintah sulit untuk
membuat keluar sampai sejauh mana patesi adalah seorang imam, dan sampai sejauh mana
seorang raja. Kemudian Urukagina naik seperti Luther terhadap pemerasan dari para ulama,
mengecam mereka karena kerakusan mereka, menuduh mereka menerima suap dalam
administrasi mereka hukum, dan menuduh bahwa mereka memungut pajak-pajak tersebut
pada petani dan nelayan untuk merampok mereka dari buah jerih payah mereka. Dia menyapu
pengadilan yang jelas untuk waktu pejabat korup ini, dan hukum yang ditetapkan yang
mengatur pajak dan biaya yang dibayarkan kepada kuil, melindungi berdaya melawan
pemerasan, dan memberikan melawan keterasingan kekerasan dana atau properti18.
Dari dokumen-dokumen orang Sumeria ini dapat dijumpai sebuah kuil untuk dewadewa Sumeria dan dapat diketahui dewa-dewa yang mereka puja, yaitu:
18 Will Durant 1942.. Story of Civilization:. Orient Our Heritage New York: Simon and Schuster.

Hal. 128
15

a. Anu atau Uruk sebagai Dewa Langit atau juga Dewa Surga.
b. Enki atau Ea atau Eridu sebagai Dewa Kebaikan yang menguasai Air yang ada
di bumi dan sebagai Dewa penyembuh dan pembimbing sekaligus dianggap
sebagai Dewa pemberi ilmu pengetahuan dan Seni.
c. Enlil atau Hipper sebagai Dewa yang menguasai Tanah dan Bumi. Roh Baik
d.
e.
f.
g.
h.
i.

dan Jahat dianggap taat dan patuh akan segala perintah dari Dewa ini.
Inanna sebagai Dewa Venus dan sebagai penguasa Barat dan Timu.
Istar Dewa perang dan Asmara
Samash sebagai Dewa Matahari.
Sin sebagai Dewa Bulan.
Tammuz sebagai Dewa Tumbuh-tumbuhan.
Marduk adalah dewa yang berhubungan dalam penciptaan alam semesta19.

Bagi bangsa Sumeria, kewajiban yang tertinggi yaitu melanggengkan kesenangan para
manusia dan dengan demikian bangsa tersebut harus selalu menjaga keselamatan negara kota
mereka. Masing-masing negara kota telah mempunyai dewa dan dewi tersendiri yang telah
mereka sembah dengan mengorbankan hewan-hewan, padi, dan anggur. Masyarakat Sumeria
telah banyak merayakan di hari-hari besar dengan upacara serta arak-arakan. Acara yang
terpenting terjadi pada saat pergantian tahun, yaitu ketika sang Raja mencari dan
menginginkan hadiah dari dewi Inanna, yang telah memberikannya kehidupan dan cinta. Sang
Raja telah berpartisipasi dalam acara pernikahan secara simbolik dengan para dewi. Bangsa
Sumeria meyakini bahwa ritual yang dilakukan sang Raja ini akan membuat tahun baru
menjadi bermanfaat dan makmur20.
H. Pengetahuan Bangsa Sumeria
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa Bangsa Sumeria pada masa itu merupakan
bangsa yang memiliki peradaban yang maju begitu pula dalam hal pengetahuan. Bangsa
sumeria memberikan sumbangan yang penting bagi dunia dalam bidang matematika. Mereka
mengembangkan hitungan dengan dasar 60 atau sering disebut sixagesimal. Penemuan
mereka tentang hitunga lingkaran adalah 360ᵒ, satu jam adalah 60menit, 1 menit adalah 60
detik, masih kita gunakan sampai sekarang. Pengetahuan diatas menjadi dasar untuk
perhitungan waktu untuk satu hari adalah 24 jam, satu bulan adalah 30 hari, dan satu tahun
adalah 12 bulan, perhitungan waktu disebut dengan sistem penanggalan yang nantinya
19 Arnold Toynbee,2004,Sejarah Umat Manusia;Uraian Analitis, Kronologis, Naratif dan

Komparatif.terj Agung Prihantoro dkk.Yogyakarta;Pustaka Pelajar.hal 89.
20 Will Durant 1942.. Story of Civilization:. Orient Our Heritage New York: Simon and Schuster.

Hal. 130
16

dikembangkan oleh Bangsa Babilonia. penghitungan kalender Babilonia berdasarkan pada
peredaran bulan atau sering disebut sistem lunar atau kalender komariah21.
Disamping itu orang-orang Sumeria juga sudah mengembangkan sastra. Syair orang-orang
Sumeria yang berbentuk cerita, yang sering disebut dengan The Epic of Gilgamesh, adalah
satu karya yang tertua dari bentuk sastra didunia ini. Syair kepahlawanan ini adalah koleksi
cerita tentang seorang pahlawan yang disebut Gilgamesh. Satu dari pekerjaan Gilgamesh di
dunia adalah mencari keabadian hidup. Dalam perjalanannya, dia menemukan satu orang
yang selamat dari banjir yang besar yang merusak dunia. Dalam akhir cerita, Gilgamesh telah
belajar kebenaran yang terbesar tentang keseluruhannya, bahwa pahlawan pasti mati karena
pertempuran, dan perlu peranakan keledai untuk membawa barang-barang.
Sementara itu imam-sejarawan berusaha untuk menciptakan cukup luas masa lalu untuk
pengembangan semua keajaiban peradaban Sumeria. Mereka merumuskan daftar raja-raja
kuno mereka, memperpanjang dinasti sebelum Banjir untuk 432.000 tahun-, dan bercerita
mengesankan seperti dua penguasa tersebut, Tammuz dan Gilgamesh, bahwa yang terakhir
menjadi pahlawan puisi terbesar dalam sastra Babilonia, dan Tammuz diturunkan ke dalam
jajaran Babel dan menjadi Adonis dari Yunani. Mungkin imam dibesar-besarkan sedikit
kekunoan peradaban mereka. Kita mungkin samar-samar menilai usia budaya Sumeria dengan
mengamati bahwa reruntuhan Nippur ditemukan hingga kedalaman enam puluh enam meter,
yang hampir sama banyak kaki memperpanjang bawah sisa-sisa Sargon dari Akkad sebagai
Kenaikan di atas ke lapisan paling atas, atas dasar ini Nippur akan kembali ke 5262 SM
dinasti Tenacious kota-raja tampaknya telah berkembang di Kish pada 4500 SM, dan pada
3500 SM Ur Dalam kompetisi dari dua pusat ini, kita memiliki bentuk pertama bahwa oposisi
antara Semit dan non-Semit yang menjadi salah satu tema berdarah dekat sejarah Timur dari
kekuasaan Semit Kish dan penaklukan dari raja-raja Semit Sargon I dan Hammurabi, melalui
penangkapan Babel oleh Arya jenderal Cyrus dan Alexander pada abad keenam dan keempat
sebelum Kristus, dan konflik Tentara Salib dan Saracen untuk Makam Suci dan honorarium
perdagangan, sampai ke upaya Pemerintah Inggris untuk mendominasi dan menenangkan
Semit dibagi di Timur Dekat hari ini22.
I. Penyebab Kehancuran.
21.Ibid.12.hal 130
22 Will Durant 1942.. Story of Civilization:. Orient Our Heritage New York: Simon and Schuster.

Hal. 131
17

Dalam sebuah peradaban, semaju apapun peradan tersebut, kemajuan itu pastilah ada
akhirnya ini sudah menjadi hukum alam, ada kalanya bangsa itu berada di atas dalam
puncaknya tapi semua itu pasti ada akhirnya, istilah yang sering kita gunakan roda pasti
berputar, begitu juga dengan Bangsa Sumeria, kemajuan Bangsa Sumeria yang bahkan
mengejutkan kita, pada peradaban kuno bahkan merupakan awal dari peradaban manusia
telah menemukan berbagai pengetahuan juga seni, dan bahkan jika kita pikirkan dibanding
masa sekarang Bangsa Sumeria lebih cerdas dari kita, bagaimana mungkin dengan teknologi
yang belum pesat seperti masa sekarang mereka telah menciptakan banyak pengetahuan, tapi
inilah hukum alam, kejayaan itu tinggal sejarah yang banyak memberikan ibrah kepada kita
semua.
Seperti bangsa pendahulunya yaitu ‘Aad bangsa tsamud (sumer,sumeria) juga mengalami
kehancuran dan terkubur bersama penduduknya dibawah timbunan pasir gurun tanpa
diketahui secara pasti apa faktor penyebab kehancurannya. Lagi-lagi para sejarawan dengan
tergesa-gesa, kembali menuduh gerombolan Gut ( istilah bernuansa negatif yang diberikan
kepada pengikut Nabi Hud oleh para orientalis ) telah menyerang dan menghancurkan
Sumeria seperti yang dialami oleh bangsa pendahulunya. Padahal, sekali lagi sangat musthil
apabila gerombolan Nabi Hud menghancurkan Sumeria dengan pertimbangan yang amat
banyak seperti apa tujuannya menyerang Sumeria? Mungkinkah dengan jumlah anggota kecil,
gerombolan Nabi Hud mampu menghancurkan Sumeria yang memiliki tentara dan teknologi
lebih canggih
Sementara para sejarawan mengetahui pasti bahwa penduduk, kekayaan (emas, perak,
lazuardi, dan lainnya) dan bangunan Bangsa Sumeria terkubur dalam tumpukan pasir secara
utuh. Sehingga analisi yang kira-kira mendekati kebenaran yaitu bahwa bangsa Sumeria yang
tidak lain adalah bangsa Tsamud hancur akibat bencana yang sangat dahsyat karena mereka
telah mengeksploitasi alam secara tidak seimbang, dapat kita cermati pada QS Fshshilat ayat
17. Sementara keadaan alam saat itu masih rawan petaka karena sedang melakukan proses
penstabilan akibat bencana banjir yang melanda seluruh permukaan bumi (era Nabi Nuh, kirakira 4000 SM).23
Sesua dengan aturan kosmos, suatu yang tidak alami, natur, suci, fitrah seperti misalnya
kepercayaan yang bersifat delusif atau mitos, pasti akan dilibas habis oleh perputaran alam.
Dimana dalam alQur’an disebutkan Innal bathila kaana zahuqo sesungguhnya yang tidak
23 .Loc.cit.hal 132

18

benar adalah sesuatu yang pasti lenyap, maka ketika bangsa Sumeria terjebak dalam berbagai
kenakalan hidup munculah shulih (shulig, shulgi)
Baginda Urnamu menemui ajalnya di dalam petaka yang menimpa Sumeria. Sementara
ada orang-orang sumeria yang tidak mengalami petaka itu, karena sudah melakukan evakuasi
di bawah koordinator shulih, yang menurut prasasti sezamannya bernama shulig atau shulgi.
Merekalah orang-orang penganut monoteisme (Islam) yang amat dimusuhi rezim Urnamu.
Shulgi sendiri oleh mereka dikenal sebagai guru karena kecerdasanya, diplomat(rasul),
pelindung seni, pendiri masjid dan penyelenggara segala kebaikan bagi negeri dan rakyatnya.
J. Peninggalan Bangsa Sumeria
Bangsa sumeria termasuk rumpun Semit. sekitar tahun 3.000 SM, mereka telah memiliki
kebudayaan yang tinggi. Pemukiman mereka disekitar teluk persia. Mereka mendirikan
daerah perkotaan. Kota-kota yang terkenal yaitu: Larsa(larsam),Lagasy(lagash) dan kota
UR.kota UR merupakan pusat kegiatan bangsa sumeria. Peninggalan peradaban bangsa
sumeria dapat diketahui melalui peninggalan budayanya sebagai berikut:
1) Seni kerajinan
Hasil-hasil kerajinan antara lain, kain lena,tongkat tembaga,cermin dan tembikar, batu
candi dari tanah liat.
Untuk batu candi diimpor, dan dihiasi dengan entablatures tembaga dan jalur hias
dengan bahan semi. Bait Nannar di Ur menetapkan fashion untuk semua Mesopotamia dengan
ubin enamel biru pucat, sementara bagian dalamnya yang ditutupi dengan kayu hutan langka
seperti pohon aras dan cemara, hias marmer kecerdasan, alabaster, onyx, batu akik dan
emas. Biasanya kuil yang paling penting di kota itu tidak hanya dibangun di atas ketinggian,
tapi atasnya dengan ziggurat sebuah menara dari tiga, empat atau tujuh cerita, dikelilingi
dengan tangga berkelok-kelok eksternal, dan mengatur kembali pada setiap tahap. Di sini, di
ketinggian yang paling mulia dari dewa kota tidak dapat tinggal, dan di sini pemerintah
mungkin menemukan benteng spiritual dan fisik terakhir melawan invasi atau
pemberontakan24.

24 . Arnold Toynbee,2004,Sejarah Umat Manusia;Uraian Analitis, Kronologis, Naratif dan

Komparatif.terj Agung Prihantoro dkk.Yogyakarta;Pustaka Pelajar.hal 90
19

Tembikar yang mungkin tidak berbicara begitu leniently. Mungkin waktu menyesatkan
penilaian kami dengan memiliki diawetkan terburuk mungkin ada banyak potongan-potongan
serta diukir dengan kapal alabaster ditemukan di Eridu, tetapi untuk tembikar Sumeria
sebagian besar, meskipun menyalakan roda, adalah hanya gerabah, dan tidak dapat
dibandingkan dengan vas Elam. Pekerjaan yang lebih baik dilakukan oleh tukang emas. Kapal
emas, gurih dalam desain dan halus di akhir, telah ditemukan di kuburan awal di Ur, beberapa
setua 4000 SM vas perak Entemenu, sekarang di Louvre, adalah sebagai kekar seperti Gudea,
tapi dihiasi dengan kekayaan citra hewan halus terukir. Terbaik dari semua adalah sarung
emas dan lapis lazuli-belati digali di Ur, di sini, jika seseorang dapat menilai dari foto-foto,
bentuk hampir menyentuh kesempurnaan. Reruntuhan telah memberi kita sejumlah besar
segel silinder, sebagian besar terbuat dari logam mulia atau batu, dengan relief hati-hati diukir
di atas atau dua inci persegi dari permukaan; ini tampaknya telah melayani Sumeria di tempat
tanda tangan, dan menunjukkan perbaikan kehidupan dan tata krama mengganggu konsepsi
naif kita kemajuan sebagai kenaikan terus menerus manusia melalui budaya malang masa lalu
untuk puncak yang tak tertandingi hari ini.
1) Arsitektur
Pada masa ini arsitektur bangunan telah berkembang seperti dalam pembangunan kuil-kuil
dan rumah-rumah masyarakat, Bangsa Sumeria mempunyai cara tersendiri dalam membangun
kuil. Secara bertahap mereka memperbarui kuil sesuai dengan tingkat kemakmuran kota. Saat
memperbarui, mereka membangun kuil baru di atas kuil yang lama. Begitu seterusnya
sehingga kuil semakin tinggidan berundak-undak disebut Ziggurat. Model bangunan kuil
seperti itu terus dilanjutkan oleh bangsa-bangsa lain yang menduduki kawasan Mesopotamia.
Kuil-kuil kadang-kadang dihiasi dengan patung-patung hewan, pahlawan dan dewadewa; angka polos, tumpul dan kuat, tapi sangat kurang dalam menyelesaikan patung dan
rahmat. Sebagian besar patung yang masih ada dari Raja Gudea, dieksekusi tegas tapi kasar di
diorit tahan. Dalam reruntuhan Tell-Cl- Ubaid, dari periode Sumeria awal, patung tembaga
banteng ditemukan, banyak disalahgunakan oleh berabad-abad, tapi masih penuh kehidupan
dan puas sapi.Sebuah kepala sapi di perak dari makam Ratu Shub-iklan di Ur adalah sebuah
karya yang menunjukkan seni maju terlalu banyak despoiled oleh waktu untuk
memungkinkan kami memberikan haknya. Hal ini hampir dibuktikan dengan bas-relief yang
bertahan. The "Stele of Vultures" yang didirikan oleh Raja Eannatum Lagash, silinder porfiri
dari Ibnishar, karikatur lucu (karena tentu mereka harus) dari Ur-nina, M dan di atas semua
20

"Victory Prasasti" saham Naram-sin kekasaran patung Sumeria, tetapi memiliki di dalamnya
vitalitas lusty gambar dan karakteristik aksi seni muda dan berkembang25.
Peninggalan Bangsa Sumeria yang antara lain berupa lukisan - lukisan para penguasa yang
terlukis dalam peta, kuil-kuil maupun dalam gundukan-gundukan tanah yang tertutup oleh
benda-benda yang tidak berharga. Dan mereka berhasil mengungkapkan karateristik
kebudayaan bangsa Sumeria dalam bidang arsitektur Sumeria terletak pada tingkat
kerumitannya yang khas. Sebagai contoh ialah istana para raja (3500 SM ) dibangun
berdasarkan perencaan yang rumit. Bangunan terdiri dari tangga yang besar dan temboktemboknya dihiasi dengan relief-relief dengan bentuk binatang dan manusia. Sebenarnya
orang-orang Sumeria lebih familiar dengan bangunan-bangunan yang berbentuk kubah. Akan
tetapi karna tidak adanya batu besar di Mesopotamia membuat bangunan-bangunan seperti itu
kurang berkembang26.
2) Hasil Kebudayaan dari Bangsa Sumeria dalam Segi Teknologi.
Peradaban Sumeria dapat diringkas dalam kontras antara tembikar kasar dan perhiasan
sempurna, itu adalah sintesis dari awal kasar dan sesekali tapi brilian penguasaan. Di sini,
dalam batas-batas pengetahuan kita sekarang, adalah negara pertama dan kerajaan, irigasi
pertama, penggunaan pertama dari emas dan perak sebagai standar nilai, kontrak bisnis yang
pertama, sistem kredit pertama, kode pertama hukum, pengembangan yang luas pertama
menulis, cerita pertama dari Penciptaan dan Air Bah, perpustakaan pertama dan sekolah,
literatur pertama dan puisi, kosmetik pertama dan perhiasan, patung pertama dan relief, istana
dan kuil-kuil pertama, yang pertama logam hias dan tema dekoratif, pertama lengkungan,
kolom, lemari besi dan kubah. Di sini, untuk kali pertama dikenal dalam skala besar, muncul
beberapa

dosa

peradaban

perbudakan,

despotisme,

ecclesiasticism,

dan

perang

imperialistik. Itu kehidupan dibedakan dan halus, berlimpah dan kompleks. Sudah
ketimpangan alam manusia memproduksi tingkat baru kenyamanan dan kemewahan untuk
kuat, dan rutinitas baru kerja keras dan disiplin untuk sisanya. Tema dipukul pada sejarah
yang akan memetik variasi segudang27
Berikut diantaranya hasil kebudayaan Bangsa Sumeria:
25 H.G.Wells Short History of The World, Sejarah Dunia Singkat,Jog