FTLP templete Tata Letak Pabrik – alfathrudie

PERENCANAAN ALIRAN BAHAN
DAN TATA LETAK PABRIK

Perencanaan Aliran Bahan dan Tata
Letak Pabrik
Banyak cara yang digunakan di dalam
proses perencanaan aliran bahan, beberapa
diantaranya
khusus
digunakan
untuk
perencanaan Tata Letak Pabrik, ada pula
berkenaan dengan material handling dan
beberapa diantaranya diambil dalam bidang
motion economy & work simplification.

Meskipun sebagian besar dari teknik yang ada pada
dasarnya digunakan untuk tujuan analitis, tetapi dapat
juga digunakan untuk perencanaan dan teknik-teknik
yang biasa digunakan dalam perencanaan layout dan
material handling adalah :


1.Assembly Chart
2.Operation Process Chart
3.Process Chart
4.Flow Process Chart
5.Multi-Product Process Chart
6.Flow Diagram
7.From To Chart
8.Activity Relationship Chart
9.Activity Relationship Diagram
10.Area Allocating Diagram

ASSEMBLY
CHART
CONTOH

CONTOH OPERATION
PRODUK KASUR

PROCESS CHART


PRODUK SAUS APEL

Analyst: TLR

Process: Apple Sauce
Description
of
process

1

Unload apples from truck

2

Move to inspection station

3


Weigh, inspect, sort

4

Move to storage

5

Wait until needed

6

Move to peeler

Time
(min)

Location: Graves Mountain

Operation

Transport
Inspect
Delay
Storage

Date: 9-30-00

20
100

15

8

Soak in water until needed

20

10


Move to mixing area

11

Weigh, inspect, sort
Page 1 0f 3

Total

50

ft

20

ft

20

ft


360

Apples peeled and cored
Place in conveyor

ft

30

7
9

Distance
(feet)

PROCESS CHART

Step


CONTOH

5
30
480 190

ft

Contoh MPPC (Multi Product Process Chart)

Contoh FPC (Flow Process Chart) Perakitan Pagar Besi

Simbol-simbol yang Digunakan pada FPC

1. Operation
Terjadi bila :
- Suatu objek yang dengan sengaja diubah, baik karakter fisik
maupun kimianya
- Dirakit (di-assembly) atau dibongkar (di-disassembly)
- Diatur untuk operasi lain


2. Transportation
Terjadi bila : suatu objek digerakkan dari satu tempat ke tempat lain
Kecuali
: perpindahan tersebut bagian dari operasi atau
disebabkan
oleh operator yang sedang bekerja atau suatu inspeksi.

3. Inspection
Terjadi bila : suatu objek diuji identifikasinya atau ditentukan kualitas
atau
kuantitasnya.

Simbol-simbol yang Digunakan (lanjutan)

4. Delay
Terjadi bila : kondisi objek tidak mengizinkan untuk segera
dilakukan
pekerjaan berikutnya (menunggu).


5. Storage
Terjadi bila : suatu objek disimpan.

6. Operation and Inspection
Terjadi bila : suatu objek mengalami operasi sambil diperiksa
kualitas atau
kuantitasnya pada waktu yang bersamaan.

CONTOH FLOW CHART

CONTOH FLOW DIAGRAMS

From To Chart
From To Chart merupakan suatu teknik yang digunakan dalam
perencanaan layout. Chart ini sangat menolong, khususnya pada
problem dimana banyak item (part) yang melintasi daerah kerja.
Chart ini juga sangat berguna sebagai alat untuk merencanakan
hubungan yang optimum dari daerah-daerah kerja.

Keuntungan Chart ini adalah :

1. Menganalisis bahan
2. Merencanakan model aliran
3. Menetapkan lokasi-lokasi dari departemen
4. Mengukur efisiensi model aliran
5. Mempersingkat siklus pengolahan
6. Menggambarkan gerakan bahan
7. Menunjukkan ketergantungan 1 area yang lain
8. Menunjukkan jumlah gerakan melalui area
9. Menunjukkan antar-hubungan dari lintasan produksi

Contoh From To Chart

CONTOH PERHITUNGAN FROM TO
CHART

Flow yang baik adalah apabila jumlah mesin
yang dilangkahi sekecil mungkin.
Angka-angka di dalam kolom menggambarkan
jumlah part yang diangkut dan jaraknya
terhadap

diagonal
merupakan
ukuran
kesulitan.
Dari aliran part di atas dapat dilihat jumlah
mesin-mesin
yang
dilangkahi
apabila
diperlukan suatu jumlah mesin yang tertentu.
Diusahakan agar angka-angka dalam tabel
mendekati diagonal.

Faktor kesulitan 1 :

1

2

Faktor kesulitan 2 :

1

2

Faktor kesulitan 3 :

1

2

3

3

4

Angka Kesulitan
Maju :

1 x (2+1+4+1)
2 x (8+2+1) = 22
3 x (2+6)
= 24
4 x (1+1+1) = 12
5 x (1+1)
= 10
6 x (4+1+5) = 60
7 x (3)
= 21
8 x (2+1)
= 24
+
= 181

Mundur : 1 x (2+1) =
3
2 x (1+1) =
4
3 x (2+1) =
9
6 x (2)
= 12
= 28

+

Grand Total = 181 + 28 = 209

=

8

Untuk mendapatkan susunan yang baik,
diusahakan agar Grand Total sekecil
mungkin.
Untuk mendapatkan ini, dilakukan coba-coba
secara berulang-ulang untuk bermacammacam susunan.
Coba-coba ini dilakukan dengan mengubah
letak / susunan pada tiap-tiap percobaan.

Uji Coba II

Angka Kesulitan
Maju : 1
2
3
4
5
6
9
Mundur :

x
x
x
x
x
x
x

(8+4+1+1+6)
(2+2+1)
(2+1+5+1)
(4+3)
(1+1)
(2+1)
(1)
1
2
3
4
5
7

x
x
x
x
x
x

(2)
(1+2)
(1)
(1)
(2+1)
(1)

= 20
= 10
=
=
=
=

27
28
10
18
+

=

6

=
9
= 122
=
=
=

2
3
4

= 15
=
7
+
= 37

Grand Total = 122 + 37 = 159

Angka Kesulitan
Maju :

1 x (3)
=
3
3 x (18)
= 54
5 x (6)
= 30
+
= 87

Mundur :

1 x (2)=
2
2 x (5)= 10
3 x (9)= 27
= 39

+

Grand Total = 87 + 39 = 126

Untuk Uji Coba II, dilakukan dengan cara sebagai berikut.
8
1–4
3

6

5
1–6
2–5

4
4–2
5–2

2
3–6
6–3

3–4

1
2–1
2–
4

–3
Maka :
6–1
1–4
6–1–4
4–2
6–1–4–2
2–5
6–1–4–2–5
3–6
3–6–1–4–2–5

Angka Kesulitan
Maju :

Mundur :

1 x (23)
3 x (2)
=
6
= 29
1
2
3
4

x
x
x
x

(15)
(1)
(1)
(1)

= 23
+

= 15
=
2
=
3
=
4
= 24

Grand Total = 29 + 24 = 53

+

Teknik-teknik Analisa dan Perencanaan
Aliran
Teknik-teknik yang biasanya digunakan dalam
perencanaan dan analisa aliran, sebagai
pembantu untuk mendapatkan hubunganhubungan di antara daerah kerja yang terdapat
dalam pabrik tersebut adalah sebagai berikut.
1. Peta Proses Pengerjaan (Operation Process
Chart)
Peta proses pengerjaan adalah suatu peta
yang memperlihatkan secara grafis pengolahan
mulai dari bahan baku sampai menjadi produk
yang siap dipasarkan.

2. Peta Hubungan Aktivitas (Activity Relationship
Chart)
Peta ini merupakan suatu teknik untuk
merencanakan antara hubungan satu aktivitas
dengan aktivitas lainnya. Pada chart ini dilakukan
analisa terhadap tingkat hubungan antara satu
aktivitas dengan aktivitas lainnya dalam bentuk
simbol-simbol, serta alasan-alasan bagi pertimbangan
pentingnya tingkat hubungan tersebut.
Tahapan
pembuatan
ARC
dimulai
dengan
mengidentifikasi
segala
peralatan
yang
ada,
kemudian membuat daftar segala kegiatan yang ada
pada suatu chart, lalu menetapkan rating (tingkat
hubungannya).

Contoh Operation Processs Chart

Secara umum alasan tingkat hubungan
dalam ARC dibagi dalam tiga macam, yaitu :
1. Keterkaitan produksi
a. Urutan aliran kerja
b. Mempergunakan peralatan yang sama
c. Menggunakan catatan yang sama
d. Menggunakan ruangan yang sama
e. Bising, debu, getaran, bau dan lain-lain
2. Keterkaitan pegawai
a. Menggunakan pegawai yang sama
b. Pentingnya berhubungan
c. Derajat hubungan kepegawaian
d. Jalur perjalanan normal

e. Kemudahan pengawasan
f . Melaksanakan pekerjaan serupa
g. Disenangi pegawai
h. Perpindahan pegawai
i. Gangguan pegawai
3. Aliran informasi
a. Menggunakan catatan/berkas yang sama
b. Derajat hubungan kertas kerja
c. Menggunakan alat komunikasi yang sama

Contoh ARC (Activity Relationship Chart)

3. Work Sheet
Sheet ini disusun berdasarkan activity relationship chart, terdiri
dari baris-baris dan kolom-kolom. Pada work sheet ini dituliskan
nomor dan jenis kegiatan pada kolom sebelah kiri dan tingkat
hubungan dari tiap-tiap kegiatan dituliskan pada kolom sebelah
kanan.

Contoh Pengisian WS

4. Block Template
Template ini disusun berdasarkan work sheet, dimana masingmasing aktivitas serta tingkat hubungan terhadap aktivitasaktivitas lain, dibuat dalam suatu bujur sangkar ( block). Nomor
kode tiap aktivitas-aktivitas ditulis di tengah dari tiap block,
sedang tingkat hubungan ditulis pada tepi block template
tersebut.

5. Activity Relationship Diagram
Diagram ini merupakan penyusunan block-block template yang
sesuai dengan tingkat hubungan antara satu sama lainnya.

Contoh Pengisian ARD

6. Production Space Requirement Sheet
Sheet ini merupakan alat untuk menganalisis luas lantai
yang dibutuhkan khusus untuk kegiatan yang langsung
terhadap produksi.

Perhitungan allowance :
Luas mesin
Luas alat bantu
Operator space
Material space
+
Subtotal
Allowance = Luas Total – Subtotal
Luas Total

x

100%

Jarak Antar Mesin
Untuk menyediakan daerah kerja yang cukup baik bagi
operator, seluruh mesin dan peralatan yang digunakan
disusun sedemikian rupa sehingga susunannya tidak
mengganggu kegiatan produksi dan memiliki tempat
yang sekecil mungkin.
Penentuan luas daerah kerja operasi dilakukan dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Tempat untuk meletakkan mesin
b. Tempat penumpukan bahan baku dan barang jadi
c. Tempat material handling
d. Tempat mengeluarkan dan memasukkan part
maupun
bahan baku ke dan dari mesin
e. Hal-hal lain yang dianggap perlu untuk diberi area

Untuk itu digunakan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut.
a. Untuk mesin yang dipakai ujung ke ujung (end to
end) dibuat jarak 1 feet
b. Untuk mesin yang dipasang bertolak belakang (back
to back) dengan satu operator di antaranya dibuat
jarak 1 feet
c. Untuk mesin yang dipasang bertolak belakang (back
to back) dengan dua operator di antaranya dibuat
jarak 5 feet
d. Untuk mesin yang dipasang muka ke muka (front to
front) dengan satu operator di antaranya dibuat
jarak 3 feet
e. Untuk mesin yang dipasang muka ke belakang (front

Contoh Pengisian
PSRS

7. Perhitungan Luas Lantai Service (Plant Service Area Planning
Sheet)
Luas lantai untuk service yang dibutuhkan ditunjukkan dalam
Plant Service Area Planning Sheet.

Contoh Pengisian PSAPS

8. Total Service Requirement Work Sheet
Total service requirement work sheet ini adalah tabel yang
menunjukkan luas lantai masing-masing aktivitas dan jumlah
modul serta ukuran template (area template).

Contoh Pengisian TSRWS

9. Area Allocating Diagram
Merupakan diagram yang disusun berdasarkan area template
dan activity relationship diagram. Ukuran tiap block disesuaikan
dengan luas lantai yang dibutuhkan tiap-tiap aktivitas. Contoh
Area Template :

10. Final Layout
Pada tata letak pabrik ini telah disusun menurut skalanya,
serta letaknya menurut area allocating diagram dan dengan
mempertimbangkan lorong-lorong yang diperlukan bagi jalan
karyawan, aliran bahan danperalatan. Letak antara satu daerah
kerja demgan daerah kerja lainnya diberi jarak yang dianggap
perlu, baik karena alasan tertentu maupun untuk kemungkinan
perkembangan pabrik di masa yang akan datang.

Contoh Final
Layout

Contoh Layout 2D :
27
29

26

24

25

Lantai Produksi
Pabrik Produk Beton

28
23

22

D

(PT. Wijaya Karya
Medan)

21

20

17
18

K E TE R A N G A N

16
14

13

1. Pos Satpam
2. Tempa t Parkir Roda 2
3. Kantor
4. Musholla
5. Kantin
6. Work Shop Tulanga n
7. J alur I
8. J a lur II
9. J alur III
10. Ruang G enset
11. Ruang Boiler
12. Ruang Peralatan
13. G udang
14. Lokasi Test TL
15. Tempa t C etakan
16. Work Shop C etakan
17. Lokasi Test TP & BJ R
18. Ruang Distribusi
19. Ruang Arsip
20. Work Shop Tulanga n
21. Tempa t Stoc k Material
22. J alur IV
23. Ruang Boiler
24. Lapangan Tennis
25. Ruang Penga was J alur IV
26. Work Shop Tulanga n
27. Tempa t Stoc k Material
28. Bak C uci Split
29. Pos Satpam

15

12

10

7

6

A

19

11

9

8

B C

5

Luas Area Total =
48.745 M2

C A TA T A N

2

A. J a lur I Produksi TP & TL
B. J a lur II Produksi TP,TL
C . J a lur III Produksi BJ R , SP & Pa nel
D. J a lur IV Produksi G irder & SP

3

1
4
Ke Meda n
J l. Binjai - Medan KM. 15,5

Ke Binjai

Contoh Layout 3D :

Lantai Produksi Pabrik Biodiesel (PT. Ganesha Energy
77)
Menggunakan Existing Building PTPN IV Pamina
Adolina

Layout with operating
platform

Layout with steel
structure from existing
building