INTERAKSI SOSIAL GEMPA BUMI dan

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmatNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Pengetahuan Sosial ini.
Adapun makalah Ilmu Pengetahuan Sosial ini telah kami usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses
pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Ilmu Pengetahuan Sosial
mengenai Interaksi Sosial saat Terjadinya Bencana Alam dapat diambil manfaatnya sehingga
dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari Anda kami
tunggu untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Bogor, Agustus 2016

Penyusun

1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... 1

BAB I...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN................................................................................................... 3
I.I LATAR BELAKANG....................................................................................... 3
I.II RUMUSAN MASALAH..................................................................................3
I.III TUJUAN..................................................................................................... 3
BAB II..................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN..................................................................................................... 4
II.I TEORI INTERAKSI SOSIAL..........................................................................4
II.II PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL..............................................................4
II.III BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL......................................................4
II.III CIRI-CIRI INTERAKSI SOSIAL...................................................................5
II.IV GEMPA BUMI............................................................................................ 5
II.V KRONOLOGI TERJADINYA GEMPA.............................................................6
II.VI INTERAKSI SOSIAL YANG TERJADI...........................................................8
BAB III.................................................................................................................... 9
PENUTUP............................................................................................................ 9
III.I Saran.......................................................................................................... 9
III.II Simpulan................................................................................................... 9
III.III Daftar Pustaka........................................................................................... 9


2

BAB I
PENDAHULUAN
I.I LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan daerah pertemuan tiga lempeng tektonik yang sangat besar,
yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasific. Masing-masing lempeng ini
bergerak sesuai dengan arahnya masing-masing selama jutaan tahun. Misalnya lempeng IndoAustralia menabrak lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusatenggara, dan
dengan bagian Pasific di utara Irian dan Maluku utara. Di sekitar lokasi pertemuan lempeng
ini umumnya terjadi akumulasi energi tabrakan yang dapat terkumpul sehingga pada suatu
saat lapisan bumi yang di tabrak tidak sanggup lagi menahannya, patah atau terlepas yang
berakibat kepada terjadinya gempa bumi. Pelepasan energi sesaat ini menimbulkan berbagai
dampak terhadap bangunan karena percepatan gelombang seismik, tsunami, longsor, dan
liquefaction. Besarnya dampak gempa bumi terhadap bangunan bergantung pada beberapa
hal; diantaranya adalah skala gempa, jarak episentrum, mekanisme sumber, jenis
lapisan tanah dilokasi bangunan dan kualitas bangunan.
Peristiwa seperti ini juga pada suatu saat yang tidak ditentukan juga akan menimpa kawasan
Provinsi Sumatera Barat. Karena kawasan ini berada di atas bagian lempeng yang dimaksud.
yaitu pertemuan Lempeng Australia di selatan, Lempeng Euro-Asia di bagian barat dan
Lempeng Samudra Pasifik di bagian timur.

Gempa bumi merupakan gelombang yang dipancarkan dari suatu sumber elastik yang
dilepaskan secara mendadak. Energi elastik tersebut terakumulasi secara bertahap di lokasi
sumber gempa dengan kecepatan yang tidak terlalu sama besarnya. Hingga saat ini belum ada
ahli yang bisa menetapkan kapan terjadinya suatu gempa.
(BMG Amerika) yang mengguncang daerah Padang-Pariaman. Sedikitnya 1.100 orang tewas
dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan dan ribuan bangunan hancur.
I.II RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apakah yang dimaksud dengan interaksi sosial?
Apa saja ciri-ciri interaksi sosial?
Apa itu gempa bumi?
Bagaimana kronologi terjadinya gempa bumi di Padang?
Apa akibat dari terjadinya gempa bumi?
Bentuk interaksi sosial apa yang terjadi di daerah bencana alam tersebut?


I.III TUJUAN
1. Mengetahui teori-teori tentang interaksi social.
2. Mengetahui jenis & ciri dari interaksi social.
3. Memahami apa itu gempa bumi.
4. Mengetahui kronologi terjadinya gempa bumi di Padang.
5. Mengetahui interaksi social apa yang terjadi di daerah bencana alam tersebut.

3

BAB II
PEMBAHASAN
II.I TEORI INTERAKSI SOSIAL
A. SOERJONO SOEKANTO
Interaksi sosial merupakan dasar proses sosial yang terjadi karena adanya hubunganhubungan sosial yang dinamis mencakup hubungan antarindividu, antarkelompok, atau antara
individu dan kelompok
B. KIMBALL YOUNG & RAYMOND W. MACK
Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antar
individu, antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok
lainnya

C. BONNER
Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih yang saling
mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya.
II.II PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dan individu, antara
individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok dalam berbagai bentuk
seperti kerjasama, persaingan ataupun pertikaian.
II.III BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Berikut ini beberapa jenis interaksi social:
1. Interaksi antara individu dengan individu

Adalah individu yang satu memberikan pengaruh,
rangsangan/stimulus kepada individu lainnya dan
sebaliknya, individu yang terkena pengaruh itu akan
memberikan reaksi, tanggapan atau respon.

2. Interaksi antara individu dengan kelompok

Secara konkret bentuk interaksi sosial antara
individu dengan kelompok bisa digambarkan seperti

seorang guru yang sedang berhadapan dan
mengajari siswa-siswinya didalam kelas/seorang
penceramah yang sedang berpidato didepan orang
banyak. Bentuk interaksi semacam ini juga
menunjukkan bahwa kepentingan seseorang
individu berhadapan/bisa ada saling keterkaitan dengan kepentingan kelompok.
4

3. Interaksi antar kelompok dengan kelompok

Bentuk interaksi antara kelompok dengan kelompok
saling berhadapan dalam kepentingan, namun bisa juga
ada kepentingan individu disitu dan kepentingan dalam
kelompok merupakan satu kesatuan, berhubungan
dengan kepentingan individu dalam kelompok lain.

II.III CIRI-CIRI INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat pada hakikatnya
mempunyai ciri-ciri berikut ini.
a. Jumlah pelaku lebih dari satu orang, artinya dalam sebuah interaksi sosial, setidaknya ada

dua orang yang sedang bertemu dan mengadakan hubungan.
b. Ada komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol, artinya dalam sebuah
interaksi sosial di dalamnya terdapat proses tukar menukar informasi atau biasa disebut
dengan proses komunikasi dengan menggunakan isyarat atau tanda yang dimaknai dengan
simbol-simbol yang hendak diungkapkan dalam komunikasi itu.
c. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa mendatang) yang menentukan sifat
aksi yang sedang berlangsung, artinya dalam proses interaksi dibatasi oleh dimensi waktu
sehingga dapat menentukan sifat aksi yang sedang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat
dalam interaksi.
d. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang
diperkirakan oleh pengamat, artinya dalam sebuah interaksi sosial, orang-orang yang terlibat
di dalamnya memiliki tujuan yang diinginkan oleh mereka. Apakah untuk menggali
informasi, atau sekedar beramah-tamah atau yang lainnya.

II.IV GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah pergerakan (bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari
dasar atau dari bawah permukaan bumi. Atau definisi gempa bumi yang lebih langkapnya
yaitu getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan (bergesernya) lapisan batu bumi
yang berasal dari dasar atau dari bawah permukaan bumi dan bisa juga disebabkan adanya
letusan gunung api.

Akibat yang ditimbulkan gempa bumi, diantaranya seperti:
Dampak fisik :
1. Bangunan banyak yang hancur atau
roboh.

4. permukaan tanah menjadi merekat,
retak dan jalan menjadi putus.

2. Tanah longor akibat goncangan.

5. Banjir karena rusaknya tanggul.

3. Jatuhnya korban jiwa.

6. Gempa
dasar
laut
menyebabkan tsunami.
5


dapat

Dampak sosial:
1. Menimbulkan kemiskinan.

4. Bila pada sekala yang besar ( dapat
menimbulkan tsunami yang besar),
bisa melumpuhkan politik, system
ekonomi dan lain-lain.

2. Kelaparan.
3. Menimbulkan penyakit.

5. Dan sebagainya.

II.V KRONOLOGI TERJADINYA GEMPA
Terjadi gempa bumi pada tanggal 30 September 2009 pukul 17:16:09 WIB dengan
kekuatan 7.6 SR di sekitar 57 km arah Barat Daya Kabupaten Pariaman – Sumatera Barat
pada kedalaman 71 Km. Gempa tersebut dirasakan dengan kekuatan VI-VII MMI di Padang;
IV MMI di Sibolga dan Gunung Sitoli; III-IV MMI di Bengkulu, Bukit Tinggi, Tapanuli

Selatan, Muko-Muko dan Liwa; II-III MMI di Duri – Riau dan Pekan Baru sedangkan di
Jakarta tercatat sebesar II MMI. Diikuti gempa susulan dengan kekuatan 6,2 SR. Berikut
pengertian skala MMI dilihat dari perkiraan populasi (jumlah penduduk) yang merasakan
getaran gempa:
Korban tewas akibat gempa dahsyat yang mengguncang sebagian besar wilayah Sumatera
sudah mencapai 464 orang. Adapun 500 orang luka. Data terbaru ini diungkapkan Tugiyo
Bisri, juru bicara Pusat Krisis Departemen Sosial kepada CNN, Kamis (1/10).
Menurut Tugiyo, daerah paling parah akibat gempa adalah Kota Padang, Sumatera Barat,
tempat sedikitnya 376 orang terkubur. Korban diperkirakan terus bertambah karena masih
banyak korban tertimbun reruntuhan.
Tim evakuasi korban gempa kesulitan memberikan informasi tentang korban tewas dan
hilang. Laporan-laporan tidak resmi menyebut korban tewas bisa mencapai ribuan orang.
Rustam Pakaya, kepala Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan mengatakan
ribuan orang kemungkinan besar masih terjebak di reruntuhan gedung dan rumah.
Diperkirakan korban tewas akibat gempa di Sumatera sebesar korban tewas dalam musibah
gempa Yogyakarta 2006 lalu yang menewaskan sekitar 5.000 orang.
Selain korban sejumlah besar gedung bertingkat di Kota Padang mengalami rusak berat
hingga ambruk diantaranya :








Dinas Kelautan Perikanan Provinsi
Sumatera Barat (ambruk)
Gedung Suzuki Sawahan (ambruk)
5 unit ruko Sawahan (ambruk)
Hyundai Sawahan (ambruk)
LB LIA Padang (ambruk)
Dinas
Pengelolaan
Keuangan
Daerah Prov Sumbar (ambruk)








6

Hotel Ambacang (ambruk)
Toko Makanan Shirley (ambruk)
SD AGNES di Jalan Gereja
(ambruk)
SDN 30 (ambruk)
Dealer Kapela Medan (ambruk)
Kantor CTA (ambruk)
PT. AGD Bypass (ambruk)













Gedung Kuantum (ambruk)
Kantor Adira Finance (ambruk)
Gedung Bunda Jaya, Ulak Karang
(ambruk)
Mulya Elektronik (ambruk)
6 unit ruko di simpang haru
(ambruk)
4 unit ruko di wilayah bypass
(ambruk)
Gedung proton (ambruk)
Gedung LP3I (ambruk)
Pengadilan Negeri Siteba (ambruk)
Balai Kota Padang (rusak berat)
Matahari Dept. Store (rusak berat)













7

Plaza Andalas (rusak berat)
Sentral Pasar Raya Padang (rusak
berat)
Bank Indonesia (rusak berat)
Bappeda Provinsi Sumbar (rusak
berat)
Hotel Ina Muara (rusak berat)
DPRD Kota Padang (rusak berat)
DPRD Prov Sumbar (rusak berat)
PJKA (rusak berat)
Rumah makan lamun ombak (rusak
berat)
Pasar Simpang haru (rusak berat)
Mesjid Muhammadiyah Simpang
Haru (rusak berat)

Sebagian besar gedung kantor di lingkungan Kantor Gubernur Sumatera Barat
termasuk Badang Kesbangpol dan linmas Provinsi Sumatera Barat dan gedung
Pusdalops Penanggulangan Bencana (Crisis Center) Sumatera Barat mengalami
rusak berat.
Ratusan rumah warga di Kota Padang juga mengalami kerusakan dari rusak
sedang hingga rusak berat. Jumlah kerusakan rumah penduduk yang telah terdata
sebanyak 32 unit yaitu 20 unit rusak berat dan 5 unit ambruk di tunggul hitam, 3
unit ambruk di Komplek Bumi Minang Korong Gadang dan 4 unit ambruk di
Komplek Taruko I.
Jalan juga mengalami kerusakan di sejumlah titik di Kota Padang diantaranya di
Bungus Teluk Kabung, dan terjadi pula kebakaran di sejumlah titik di Kota
Padang, diantaranya di arah Pasar Raya Padang.
Kemudian terjadi gempa bumi lagi pada tanggal 1 Oktober 2009 pukul
08.52.29 WIB dengan kekuatan 7,0 SR dengan kedalaman 10 km. Pusat gempa
berada di darat (46 km Tenggara Sungaipenuh – Jambi, 54 km TimurLaut
Mukomuko – Bengkulu, 86 km BaratDaya Bangko – Jambi, 101 km BaratLaut
Muaraaman – Bengkulu, 121 km BaratDaya Muarabungo – Jambi).
Satu orang, warga Desa Sungai Hangat, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten
Kerinci, 410 km dari Kota Jambi, meninggal dunia karena terkena serangan
jantung akibat terkejut pada gempa berkekuatan 7,0 SR yang melanda kabupaten
tersebut, Kamis (1/10) pagi pukul 08.52.
Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Kerinci Amirsyam, ketika dihubungi,
Kamis, mengatakan, perkembangan terakhir jumlah korban akibat gempa tersebut,
yaitu 12 orang luka berat dan mengalami patah tulang, dan puluhan orang lainnya
mengalami luka ringan.
Jumlah rumah rusak tercatat 600 rumah rusak berat dan 500 rumah rusak ringan.
Sebanyak 21 sekolah juga rusak, 16 sekolah di antaranya adalah SD, dua SMP,
dan tiga SMA. Tempat ibadah atau masjid yang rusak juga bertambah, tercatat 16
buah. Sejumlah 4 masjid di antaranya rusak berat dan tidak bisa digunakan sama
sekali.
Rumah, tempat ibadah, dan sekolah yang rusak itu sebagian besar berada di 16
desa di dua kecamatan, yakni Gunung Raya dan Lempur. Adapun satu rumah
roboh terjadi di Desa Siulak Mukaia Mudik, Kecamatan Gunung Kerinci.
Menurut Prof. Dr. Sri Widiantoro, pakar seismologi Insititut Teknologi
Bandung gempa susulan hanya terjadi pada sistem lempengan yang sama.
Penyebab gempa di Samudera Hindia pada kedalaman 70-110 kilometer kemarin,
disebabkan oleh tumbukan dua lempeng Indo Australia dari sebelah kiri dan
Eurasia di sebelah kanan Sumatera. ”Tumbukan intraplate itu pecah di dalam
sehingga menimbulkan gempa,” katanya. Akibatnya, daerah guncangan gempa

berskala 6-7 skala richter itu meluas hingga 150 kilometer. ”Padang dan Pariaman
jadi parah,” katanya.
II.VI INTERAKSI SOSIAL YANG TERJADI
Simpati
Rasa simpati merupakan interaksi sosial yang didasari oleh foktor rasa tertarik
atau iba pada orang lain. Contohnya mendoakan korban gempa bumi.
Empati
Berempati merupakan interaksi sosial yang didasari oleh faktor dapat merasakan
apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati. Contohnya TNI yang terjun
langsung ke kawasan bencana gempa bumi untuk mengevakuasi korban bencana
gempa bumi.
Ada pula bentuk interaksi sosial berupa kerjasama (cooperative).
Contohnya, warga yang tolong menolong membersihkan sisa runtuhan dan
sampah yang ada di sekitar pemukiman ataupun tempat-tempat umum pasca
terjadinya gempa bumi. Bentuk kerjasama lain dapat dilihat dari para tim SAR
yang bekerjasama mengevakuasi korban bencana gempa bumi. Tim SAR yang
dibagi dalam sub-tim yang memiliki tugas masing-masing saling berkoordinasi
dalam melakukan evakuasi.
Partisipasi seluruh elemen masyarakat harus dilakukan secara terorganisasi
dan terkoordinasi agar dapat terlaksana secara efektif. Sebuah organisasi
masyarakat sebaiknya dibentuk untuk mengambil tindakan-tindakan awal dan
mengatur peran serta masyarakat dalam membenahi penyebab gempa bumi.

BAB III
PENUTUP
III.I Saran
Dalam kehidupan masyarakat di dunia, kita haruslah menyadari bahwa
manusia sebagai makhluk sosial tidak mungkin bisa hidup sendirian.Manusia
perlu berhubungan atau berinteraksi satu sama lain untuk memenuhi
kebutuhannya. Maka dari itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik
dengan berinteraksi antar individu, individu dengan suatu kelompok, maupun
antar kelompok agar terjalin hubungan yang damai serta mewujudkan rasa
persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat.

III.II Simpulan
Berdasarkan materi yang telah dijelaskan, dengan berinteraksi sosial
dengan baik dan benar dimanapun berada terutama di kawasan dampak bencana
alam maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Kita dapat mempererat tali persaudaraan satu sama lain.
2. Menciptakan hubungan kekeluargaan.
3. Mewujudkan kesejahteraan dan perdamaian dalam kehidupan
bermasyarakat.
4. Meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama.
5. Mewujudkan komunikasi yang baik dan benar demi menjadi
pribadi yang baik dari sebelumnya.
III.III Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi
http://www.artikelsiana.com/2015/08/interaksi-sosial-pengertian-bentuk-ciri.html
https://www.google.co.id/?
gws_rd=cr,ssl&ei=Ayy0V4a4CojpvgS2yqioBw#q=penyebab+gempa+bumi

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24