Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan Inkuiri terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDN Noborejo 02 Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2010) mengemukakan bahwa metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan control untuk perbandingan.
3.1.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Noborejo 02 dan SDN Noborejo 01 tepatnya di Desa Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono: 2010).
3.2.1 Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono: 2010). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan inkuiri.
3.2.2 Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono: 2010). Variabel dalam penelitian ini adalah: hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS yang dikenai model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan inkuiri.
3.3 Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua kelas yaitu kelas V di SD yang berbeda dalam satu gugus dan akan digolongkan sebagai kelompok eksperimen dan yang lain sebagai kelompok kontrol. SD tersebut adalah siswa kelas V SD Negeri Noborejo 02 Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 25 anak sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas V SD Negeri Noborejo 01 Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 24 anak sebagai kelas kontrol. Kemudian terdapat kelas uji coba yaitu SDN Cebongan 01, dimana dikelas tersebut peneliti melakukan uji coba instrumen. Instrumen yang valid dan reliabel nantinya digunakan sebagai instrumen pada pretest dan
postes t kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3.4 Desain Eksperimen
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pretest-postest control group design. Dalam desain ini terdapat dua
kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3.1 Desain EksperimenPretest-Postest Control Group Design
1
X O R O
2 R O
4
3 O
Keterangan : R : Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih secara random. O
1 : Pretest untuk kelompok eksperimen
O
2 : Postest untuk kelompok eksperimen
O
3 : Pretest untuk kelompok kontrol
4 O : Postest untuk kelompok kontrol
X : Perlakuan (treatment) untuk kelompok eksperimen yaitu pada SD Negeri Noborejo 02 Salatiga menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan inkuiri.
(Sugiyono: 2010)
Tahap-tahap Eksperimen 1.
Menentukan subjek penelitian yaitu SDN Noborejo 02 Salatiga dan SDN Noborejo 01 Salatiga.
2. Menentukan kelompok eksperimen (kelompok yang diberi perlakuan) yaitu SDN Noborejo 02 Salatiga dan kelompok kontrol (kelompok yang tidak diberi perlakuan) yaitu SDN Noborejo 01 Salatiga.
3. Menyusun kisi-kisi instrumen.
4. Mengujicobakan soal kepada kelas uji coba yaitu SDN Cebongan 01 Salatiga.
5. Menganalisis data hasil tes dari kelas uji coba apakah instrumen yang diuji cobakan valid (kesahihan) dan reliabel (keandalan).
6. Memberikan pretes kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal apakah ada perbedaan.
7. Menganalisis hasil pretes dari kedua kelompok tersebut.
8. Menerapkan model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan inkuiri pada kelompok eksperimen yaitu SDN Negeri Noborejo 02 Salatiga dan pembelajaran seperti biasa (metode ceramah) pada kelompok kontrol yaitu SDN Noborejo 01 Salatiga.
9. Memberikan tes yang sama (pos tes) pada kedua kelompok pada akhir pembelajaran.
10. Menganalisis hasil postes dari kedua kelompok tersebut.
11. Menghitung dan membandingkan perbedaan antara hasil pretes dan postes pada kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
12. Data-data yang diperoleh dianalisis dengan statistik yang sesuai.
Pada kondisi awal diharapkan keadaan sama, tidak ada perbedaan. Hal ini dilihat dari pemberian tes awal (pretes). Setelah kondisi awal sama, maka dilanjutkan dengan pembagian dua kelompok yaitu kelompok eksperimen adalah siswa kelas V SDN Noborejo 02 dan kelompok kontrol adalah siswa kelas V SDN Noborejo 01. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan inkuiri dan kelompok kontrol diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan metode ceramah. Setelah diberikan perlakuan, diberikan tes formatif (postes) pada kedua kelompok untuk melihat perkembangan hasil belajarnya. Untuk kelompok eksperimen menggunakan hasil tes formatif dan penilaian proses, sedangkan kelompok kontrol menggunakan hasil tes formatif. Secara sederhana rancangan penelitian dapat digambarkan pada gambar 3.1:
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Eksperimen Pengaruh Penggunaan InkuiriKelompok Perlakuan Kontrol metode ceramah
Hasil Kondisi awal
Belajar Perlakuan
IPS Kelompok menggunakan
Eksperimen inkuiri
3.5 Teknik dan instrumenPengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan teknik- teknik sebagai berikut :
1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihatnya dalam dokumentasi yang telah ada. dokumentasi merupakan suatu metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan melihat buku, arsip/catatan yang berhubungan dengan orang yang akan diteliti. Dokumen digunakan untuk memperoleh data sekolah dan data identitas siswa, antara lain seperti nama siswa dengan melihat dokumen yang ada di sekolah.
2. Metode Tes Menurut Suharmi Arikunto (2010) metode test adalah serentetan pertanyaan latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, dan kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Evaluasi dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 3.2 Kisi- – Kisi Tes Formatif Mata Pelajaran IPS
Item Soal Standar Kompetensi Indikator No Kompetensi Dasar Jumlah Item
Menghargai Menghargai jasa Mengidentifikasi 1,2,3,4,
13 peranan tokoh dan peranan beberapa usaha 5,6,7,8, pejuang dan tokoh dalam rangka 9,10,11 masyarakat dalam perjuangan mempersiapkan ,12,13 mempersiapkan dalam kemerdekaan. dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Mengidentifikasi usaha perumusan dasar negara Indonesia merdeka.
14,15, 16,17, 18,19
6 Mengidentifikasi peranan beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.
20,21, 22,23, 24,25
6 3.
Non Tes Teknik non tes adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa tanpa menggunakan tes.
Penelitian ini menggunakan teknik observasi yaitu sebuah teknik pengukuran untuk mengamati secara langsung dengan teliti, cermat dan hati-hati terhadap fenomena dalam pembelajaran IPS. Kegiatan observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perilaku tindakan belajar siswa yaitu peningkatan kualitas pembelajaran dalam pembelajaran IPS. Observasi dilakukan untuk 2 hal yaitu: implementasi RPP dan kegiatan siswa.
a.
Implementasi RPP Implementasi RPP digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar dalam pemberian
treatment di dalam kelas, sehingga di dalam pelaksanaan
pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. Implementasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan penggunaan inkuiri. Untuk melakukan implementasi tersebut maka dibuat instrumen implementasi. Sebelum instrumen implementasi dibuat, maka dibuat dulu kisi
- – kisi implementasi. Konsep dasar penyusunan implementasi dalam hal ini adalah teori dan prosedur pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penggunaan inkuiri dalam kegiatan pembelajaran. Secara lebih jelas kisi-kisi implementasi RPP IPS dalam pembelajaran disajikan pada tabel berikut ini:
Kegiatan Aspek Rumusan Pembelajaran
Pra
a. materi,
a. materi dengan Menyiapkan Kesesuaian pembelajaran menyiapkan instrumen tujuan pembelajaran. dalam format RPP dan b.
Kesesuaian instrumen penilaian menyiapkan intrumen dengan tujuan pembelajaran. untuk mengukur
c. instrumen untuk Kesiapan kemampuan kemampuan mengukur kemampuan awal awal siswa. siswa.
b.
a. Menyiapkan kelas dan Guru bersama siswa merapikan mempersiapkan alat tempat duduk. peraga, b.
Guru menyipakan alat peraga. Kegiatan awal Memotivasi siswa Guru memberikan apersepsi
Menyampaikan tujuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pelajaran yang akan dicapai. Kegiatan inti Menjelaskan materi Guru menjelaskan materi pembelajaran pembelajaran kepada siswa.
Membagi siswa dalam a.
Guru membagi siswa dalam kelompok , menjelaskan beberapa kelompok. langkah-langkah b.
Guru menjelaskan langkah- pembelajaran inkuiri, dan langkah dalam pembelajaran membagikan lembar kerja inkuiri. kelompok.
c.
Guru membagikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok. Menyampaikan rumusan a.
Guru menyampaikan rumusan masalah masalah kepada siswa.
b.
Guru mengamati siswa dalam melaksanakan langkah-langkah inkuiri. Melakukan bimbingan a.
Guru membimbing jalannya diskusi.
b.
Guru memberikan peringatan kepada siswa yang melakukan kegiatan lain di luar proses pembelajaran. Siswa membacakan hasil Siswa membacakan hasil kerja kerja kelompok. kelompok di depan kelas.
Penyimpulan dari hasil Guru membimbing siswa kegiatan. menyimpulkan dari kegiatan yang dilakukan. Kegiatan akhir Refleksi Guru memastikan bahwa siswa dapat mempelajari materi pelajaran dengan baik. Evaluasi Guru memberikan evaluasi terhadap siswa.
b.
Observasi Aktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPS Observasi ini dilakukan pada kelompok eksperimen yaitu kelas V SDN Noborejo 02 Salatiga. Sebelum dibuat pembelajaran, maka terlebih dahulu dibuat kisi-kisinya. Kisi-kisi observasi keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran secara lebih jelas disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Observasi Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPS Indikator Aspek yang diamati Pra Pembelajaran 1.Siswa menempati tempat duduknya masing-masing.
2. Kesiapan menerima pembelajaran
Kegiatan Pembuka 1.
Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi/ motivasi.
2. Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai.
3. Menyimak dengan seksama saat guru menyampaikan perumusan masalah
Kegiatan Inti A. Diskusi Kelompok 1.
Siswa melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan (inkuiri)
2. Terjadi kerjasama yang positif antar siswa 3.
Siswa menuliskan hasil pengamatan dalam lemnbar pengamatan yang telah tersedia
4. Siswa mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas 5.
Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan tidak merasa tertekan
B. Pemanfaatan Sumber Belajar 1.
Adanya interaksi positif antara siswa dan alat peraga 2. Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan alat peraga
3. Siswa tampak tekun mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru
C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1.
Peserta didik merasa terbimbing 2. Peserta didik mampu menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Penutup 1.
Peserta didik secara aktif memberi kesimpulan 2. Peserta didik menerima tugas tindak lanjut/ evaluasi dengan senang,
Langkah berikutnya jika kisi-kisi telah selesai dibuat yaitu membuat instrumen observasi keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Instrumen observasi dan rekap hasil observasi keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran pada lampiran 10.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data 1.
Materi dan Bentuk Tes Materi tes berupa soal-soal yang terdapat pada materi dengan pokok bahasan “Perjuangan Mempersiapkan
Kemerdekaan Indonesia”. Bentuk tes yang diberikan adalah berupa tes obyektif . Tes obyektif adalah tes yang dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara obyektif. Dalam penelitian ini tes obyektif yang digunakan berupa tes pilihan ganda.
Adapun kebaikan-kebaikan tes obyektif adalah:
a. Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih representatif mewakili isi dan luas bahan, lebih obyektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur subyektif baik dari segi siswa maupun segi guru IPS. b. Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat kemajuan teknologi.
a.
Pemeriksaannya dapat diserahkan orang lain.
d.
Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subyektif yang mempengaruhi. (Arikunto:2010) 2. Penyusunan Perangkat Tes
Penyusunan perangkat tes dilakukan dengan langkah sebagai berikut: a.
Melakukan pembatasan materi yang diujikan.
b.
Menentukan tipe soal.
c.
Menentukan jumlah butir soal.
d.
Menentukan waktu mengerjakan soal.
e.
Membuat kisi-kisi soal.
f.
Menuliskan petunjuk mengerjakan soal, kunci jawaban, dan penentuan skor.
g.
Menulis butir soal.
h.
Mengujicobakan instrumen. i.
Menganalisis hasil uji coba dalam hal taraf kesukaran, validitas dan reliabilitas. j.
Memilih item soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah dilakukan.
3. Pelaksanaan Tes Uji Coba Setelah perangkat tes tersusun, kemudian diujicobakan pada kelas yang bukan merupakan subyek penelitian, melainkan kelompok lain/kelas uji coba yaitu kelas V SD Negeri Cebongan 01 Salatiga yang berjumlah 32 siswa. Tes uji coba dilakukan untuk menguji apakah butir-butir soal tersebut memenuhi kualifikasi soal yang layak digunakan, yaitu butir soal valid (kesahihan) dan perangkat tes tersebut reliabel (keandalan) sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.
4. Analisis Butir Soal a.
Taraf kesukaran Teknik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah menghitung persen testee yang menjawab benar untuk tiap-tiap item.
Untuk menginterpolasikan nilai taraf kesukaran soal pilihan ganda dan isian singkat digunakan tolok ukur sebagai berikut : 0 < : sukar
P ≤ 0,30 : sedang
0,30 < P ≤ 0,70 : mudah
0,70 < P ≤ 1,00 Adapun rumus yang untuk menghitung taraf kesukaran soal bentuk pilihan ganda dan isian singkat adalah :
= Keterangan : P : indeks kesukaran B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes (Arikunto: 2010)
Dari hasil uji coba soal pretes dan postes dapat dilihat pada tabel (lampiran 2), 25 butir soal yang termasuk kategori :
1) Mudah adalah soal nomor 1, 3, 5,7, 9, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24.
2) Sedang adalah soal nomor 6, 8, 12, 14. 3) Sukar adalah soal nomor 2, 4, 10,11, 25.
b.
Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang valid. Sebuah intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur/diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti (Sugiyono: 2010).
Untuk mengetahui validitas, validitas merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen tes. Untuk mencari besar koefesien validitas dalam dalam penelitian ini menggunakan SPSS.
Cara pengolahan data uji validitas dari SPSS adalah
Analyze Scale Reliability Analysis
Kriteria untuk menentukan validitas dengan menggunakan pedoman dari Ali (dalam pedoman penulisan skripsi PGSD) dengan koefisien korelasi sebagai berikut : 0,00 – 0,20 : dianggap tidak ada validitas. 0,21
- – 0,40 : validitas rendah 0,41
- – 0,60 : validitas sedang 0,61
- – 0,80 : validitas tinggi 0,81
- – 1,00 : validitas sempurna
Hasil uji validitas variabel pos tes dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.5
Hasil Validitas Soal
VAR00010 17.5938 36.120 .789 .931 valid
VAR00024 17.8125 36.867 .396 .937 valid
VAR00023 17.5938 37.088 .542 .934 valid
VAR00022 17.6250 36.242 .684 .932 valid
VAR00021 17.7188 36.725 .469 .935 valid
VAR00020 17.7188 35.241 .763 .931 valid
VAR00019 17.6250 37.210 .461 .935 valid
VAR00018 17.6563 37.459 .371 .936 valid
VAR00017 17.6875 36.738 .492 .935 valid
VAR00016 17.7188 34.983 .815 .930 valid
VAR00015 18.3125 38.867 .090 .940 Tidak Valid
VAR00014 17.5938 35.991 .822 .931 valid
VAR00013 17.6563 35.007 .907 .929 valid
VAR00012 17.5313 37.096 .755 .933 valid
VAR00011 17.7188 35.112 .789 .930 valid
VAR00009 17.5938 35.991 .822 .931 valid
S u m b e r d a t a : d i copy langsung dari SPSS 0.20 for windows
VAR00008 17.7500 36.710 .452 .936 valid
VAR00007 18.3438 39.330 -.006 .940 Tidak valid
VAR00006 17.8438 35.555 .617 .933 valid
VAR00005 17.5313 37.096 .755 .933 valid
VAR00004 17.6250 35.984 .745 .931 valid
VAR00003 17.7500 35.355 .710 .931 valid
VAR00002 17.8125 35.770 .592 .933 valid
VAR00001 17.6875 36.738 .492 .935 valid
Item Deleted Cronbach's Alpha if Item Deleted
Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if
Scale Variance if Item Deleted Corrected
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted(besarnya nilai r) ≥ 0,2, dengan demikian dikatakan bahwa terdapat soal yang tidak valid yaitu soal nomor 7 dan 15 dan ada 23 item soal yang valid. Sehingga untuk penelitian selanjutnya hanya 23 item yang dapat digunakan untuk postes kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Dari tabel tersebut terlihat bahwa dari 25 soal yang telah diuji dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh corrected item to total correlation
VAR00025 17.7500 35.355 .710 .931 valid c.
Uji Reliablitias Instrumen Reliabilitas adalah intrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karna intrumen tersebut sudah dianggap baik. Intrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya dapat tetap sama (konsisten). Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas ( r tt ).
Cara pengolahan data uji reliabilitas dari SPSS sama seperti uji validitas instrumen yaitu dengan cara :
Analyze Scale Reliability Analysis
(Sugiyono: 2010)
tt
Untuk menentukan tingkat reliabilitas dengan r = α yaitu menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh
George dan Mallery (dalam Pedoman Penulisan Skripsi PGSD) sebagai berikut :
: tidak dapat diterima α ≤ 0,7 0,7 < α < 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reabilitas bagus
: reabilitas memuaskan α > 0,9
Uji reliabilitas ditentukan dari besarnya
Cronbranch’s Alpha dari tabel berikut :
Tabel 3.6 Hasil Uji Coba Reliabilitas Soal Postes Reliability StatisticsCronbach's N of Alpha Items
.936
25 Sumber data: dicopy langsung dari SPSS 0.20 for windows Pada tabel 3.6 di atas terlihat bahwa hasil uji reliabilitas besarnya Alpha 0, 936 maka, dapat dikatakan bahwa hasil uji reliabilitas soal postes pada kelas uji coba memuaskan sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan inkuiri terhadap hasil belajar. Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengaruh antara model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan inkuiri terhadap hasil belajar siswa dilakukan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 0.20.
3.6.1 Uji Prasyarat Analisis
Uji Normalitas Untuk menguji apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak, maka digunakan uji normalitas.
Dengan SPSS
Masukkan data
- – Klik Analyze – Nonparametric Test – 1-Semple K-S
- – masukkan variabel ke test variabel list - ok Hipotesis H = sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
3.6.2 Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Uji t yang digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh utama penelitian eksperimen yaitu pengaruh penggunaan model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan inkuiri terhadap hasil belajar. Penghitungan dengan menggunakan SPSS :
Analyze
- –compare means – independent sample t test – masukkan
nilai akhir (postes) kekotak test variable dan kode di kotak
grouping variabel - – klik define groups dan masukkan group 1
dengan group 1 (nilai pretesdengan pretes) dan group 2 dengan
group 2 (postes dengan postes) – continue – ok.
Cara interpretasi hasil yaitu sebagai berikut: Lihat dari interpretasi hasil signifikasinya Sig antara 0,000 s/d 0,010 maka masih sangat signifikan.
Sig antara 0,011 s/d 0,050 maka signifikan Sig di atas 0,050 maka tidak signifikan Hipotesis : H = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan hasil belajar siswa antara siswa yang diberi model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan inkuiri dan metode konvensional. H
1 = Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan hasil belajar
siswa antara siswa yang diberi model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan inkuiri dan metode konvensional. Kriteria Pengujian berdasarkan probabilitas atau signifikan. H ditolak jika Sig > 0,05