BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Make A Match terhadap Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negri Kesongoii Kec.Tuntang Kab.Semarang Tahun Aj
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kesongo II di Desa kesongo Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah kelas IV SD N Kesongo II dengan jmlah 30 siswa yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok A terdiri dari 15 siswa sebagai kelompok eksperimen dengan mengunakan metode Make A Match dan kelompok B terdiri 15 siswa sebagai kelompok kontrol yang menggunakan metode ceramah.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2015 di SD Negri Kesongo II di Desa Kesongo kecamatan Tuntang. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menyusun instrumen dan menyusun RPP untuk diimplementasikan di SD N Kesongo II.
Penyusunan instrumen dan RPP dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Setelah penyusunan Instrumen dan RPP disetujui oleh dosen pembimbing, instrumen di uji cobakan di kelas IV SD N Kesongo II .Hasil ujicoba diolah untuk mengetahui kevalidan soal yang telah disusun.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2015. Penelitian dilakukan sesuai dengan tahap-tahap perencanaan pembelajaran seperti yang telah di desain sesuai dengan RPP. Penelitian menggunakan metode Make A Match pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional menggunakan metode ceramah pada kelas kontrol.
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan menggunakan model Make A Match pada pelajaran IPA dengan materi Sumber Daya Alam. Sebelum mengajar guru mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembelajaraan. Langkah pertama yaitu mengajak siswa betanya jawab tentang pengertian Sumber Daya Alam. Setelah siswa menjawab guru memberikan kesimpulan mengenai pengertian dari pembelajaran Sumber Daya Alam. Langkah kedua guru menerangkan tentang pembelajaran Sumber Daya Alam. Langkah ketiga yaitu siswa diberikan kartu soal dan kartu jawaban untuk di jodohkan dipapan jawaban. Langkah keempat yaitu mencocokan kartu yang dipasang dipapan jawaban untuk mengetahui benar atau salah jawaban yang dipasang. Langkah kelima siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari masing-masng 3 siswa untuk membuat kesimpulan dari pembelajaran Sumber Daya Alam dan dipresentasikan didepan kelas.
Sedangkan penelitian menggunakan metode ceramah dibantu oleh guru kelas yang mengajar klompok B sebagai klas kontorol yang pembelajarannya dilakukan didalam kelas. Setelah semua pembelajaran selesai seluruh siswa kelas IV digabung kembali dan diberi test yang sama.
4.3 Analisis Data
4.3.1 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berikut ini dikemukakan data hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas control setelah dilakukan perlakuan penelitian dengan menggunakan postest. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata
(mean) antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara signifikan. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H : rata-rata nilai kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelomok kontrol. Artinya bahwa tidek ada pengaruh rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model Make A Match dengan siswa yang menggunakan pembelajaran ceramah. H
1 : rata-rata nilai kelompok eksperimen > Rata-rata nilai kelomok kontrol.
Artinya bahwa ada pengaruh signifikan terhadap rerata hasil belajar siswa yang menggunakan Make A Match dengan siswa yang menggunakan pembelajaran ceramah. Tabel 4.1 Perbandingan hasil belajar siswa Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Siswa kelas IV SD N Kesongo II Tuntang Group Statistics
Grup N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai 1 15 90.4000 10.04845 2.594502 15 72.6667 16.46063 4.25012 Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa penelitian yang dilakukan menggunakan model pembelajaran Make A Match berhasil. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan rata-rata/ mean pada kelompok eksperimen lebih unggul dari kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mendapatkan rata-rata 90.40 , sedangkan kelompok kontrol memiliki rata-rata 72.66 dibulatkan menjadi 7,3
4.3. Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk mempengaruhi keputusan apakah naik dan menurunya variabel dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak. Dalam analisis regresi maka memerlukan uji normalitas dan uji regresi linier sederhana. Uji normalitas yang sudah dilakukan pada awal sebelum melakukan penelitian guna mengetahui variabel terikat dan variabel bebas keduannya mempunyai distribusi memiliki distribusi yang normal yaitu lebih dari 0,005. Karena model regresi yang baik yaitu memiliki distribusi normal atau mendekati normal.
4.3.1 Uji Regresi Linier Sederhana Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara segnifkan. Analisis pengujian data menggunakan uji linieritas dengan uji ANOVA.
Tabel 4.2 Uji linier ANOVA b
ANOVA Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. a
1 Regression 2.638 1 2.638 15.196 .001 Residual 4.862 28 .174 Total 7.500
29
a. Predictors: (Constant), nilai postes
b. Dependent Variable: Grup
Pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah 15,196 dengan segnifikansi 0,001. Oleh karena itu probabilitas (0,001) jauh lebih kecil dari 0,005, maka model pembelajaran Think-Pair-Shaer (TPS). Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model Think-Pair-Shaer (TPS) terdapat hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD N Kesongo II Kecamaatan Tuntang Salatiga Kab.Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Regresi Sederhana Nilai dan KelasModel Summary Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate a 1 .593 .352 .329 .417
a. Predictors: (Constant), nilai postes
2 R square (R ) adalah kuadrat R menunjukan koefisien determinasi. Angka
akan diubah ke bentuk presen, yang akhirnya presentase sumbangan pengaruh variable independen (kelas) terhadap variable Dependen (Nilai). Dari perhitungan menggunakan SPSS 16 yang dilakukan R square sebesar 0,352 yang artinya presentase sumbangan pengaruh variable model pembelajaran terhadap hasil belajar
IPA sebesar 35,2% sedangkan 64,8% dipengaruhi variable lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Uji Hipotesis Pengujian yang bertujuan untuk mempengaruhii apakah kesimpulan pada sampel dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan). Dari output didapat f hitung 15,196 dan segnifikansi 0,001. F tabel dilihat pada tabel statistic pada signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan df=n-2 atau 44-2=42. Sehingga dapat diperoleh t table sebesar 3,898. Karena F hitung (15.169)>f tabel 3,898 dan segnifikansi 0,001 < 0,005 maka H ditolak. Atrinya ada pengaruh secara segnifikan
o antara nilai dan kelas penelitian.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Analisis data akhir dilakukan dengan menganalisis nilai posttest setelah diberi perlakuan. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model Make
A Match dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran model ceramah. Waktu
mengajar disamakan pada pukul 09.00-10.30 agar tidak terjadi permasalahaan yang belajar mengajar dilakukan di luar ruangan kelas, sedangkan pada kelas kontrol pelaksanaan belajar mengajar dilakukan didalam kelas sehingga pembelajaran. Setelah diberi perlakuan pembelajaran siswa diberikan posttest yang sama untuk mendapatkan hasil belajar siswa. Rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen 90.40 sedangkan nilai rata-rata posttest kelompok kontrol 72.66 Untuk hasil uji beda nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, pada tabel Independent Samples
Test pada t-test for Equality of Means nilai sig. (2-tailed) 0,001. Nilai sig. (2-tailed)
0,001 > 0,05, berarti sangat signifikan. Pada pernyataan ini dapat disimpulkan, H ditolak dan H
1 diterima.
Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa model Make A Match memberikan pengaruh positif terhadap siswa. Model Make A Match dalam sintaksnya lebih banyak melibatkan siswa dalam pembelajarannya. Dengan menggunakan Make
A Match seluruh siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran dan berantusias untuk
melakukan percobaan. Selain itu dengan menggunakan Make A Match konsep yang ada dalam materi lebih konkrit sehingga siswa dapat menemukan sendiri pemecahan masalah dengan menggunakan kartu dan kelompok. Semua siswa aktif berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan pada kartu yang diberikan guru. Siswa lebih percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok didalam kelas. Dan siswa lebih tenang saat mengerjakan soal posttest yang diberikan guru tanpa bertanya kepada temannya. Dan hasil yang didapatkan juga sudah mencapai KKM yang telah ditentukan di SDN Kesongo II kecamatan Tuntang Salatiga. Sedangkan pada pembelajaran yang menggunakan metode ceramah terlihat banyak fator pemicu kebosanaan siswa. siswa terlihat lebih sering diam dan berbicara sendiri daripada memperhatikan guru yang menerangkan didepan kelas. Sehingga pada saat mengerjakan soal tes yang diberikan siswa cenderung masih tidak percaya diri untuk mengisi jawabannya sendiri.
Hal ini didukung dengan teori Metode belajar mengajar mencari pasangan (make a match) dikembangkan oleh Lorna Current (dalam Lie, 2007:55) dimana siswa mampu aktif berkembang dengan pembelajaran sambil bermain sehingga tidak terasa bosan.
Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa penerapan Make A
Match memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada materi
Kecamatan Tuntang Kabupatan Semarang. Sehingga pada penilaiannya kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata (90,40) sedangkan kelas kontrol memperoleh (72,66)
Hal ini sesuai dengan penemuan yang diperoleh peneliti Milya Angreranti(2012) di SDN 01 Kabupaten Grobogan pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012 yang menyatakan bahwa pengaruh pembelajaran koopratif menggunakan model Make A Match berhasil diteliti dengan perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen (83.00) dan kelas kontrol (59,00).