Hubungan Fraktur Maksilofasial dan Kelainan Intrakranial pada Ct-Scan Kepala di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik pada Tahun 2011-2013
HUBUNGAN FRAKTUR MAKSILOFASIAL DAN KELAINAN
INTRAKRANIAL PADA CT-SCAN KEPALA DI RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT HAJI ADAM MALIK PADA TAHUN 2011-2013
Oleh :
WILLIAM OMAR
110 100 321
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
HUBUNGAN FRAKTUR MAKSILOFASIAL DAN KELAINAN
INTRAKRANIAL PADA CT-SCAN KEPALA DI RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT HAJI ADAM MALIK PADA TAHUN 2011-2013
KARYA TULIS ILMIAH
“ Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
kelulusan Sarjana Kedokteran ”
Oleh :
WILLIAM OMAR
110 100 321
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
LEMBARAN PENGESAHAN
Hubungan Fraktur Maksilofasial dan Kelainan Intrakranial pada Ct-Scan Kepala di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik pada Tahun 2011-2013 NAMA : WILLIAM OMAR NIM : 110100321 Dosen Penguji I Dosen Pembimbing (dr. Mahrani Lubis, M.Ked(Ped), Sp.A) (Dr. dr. RR. Suzy Indharti, M.Kes, Sp.BS)
NIP. 19801117 200812 2 001 NIP. 19730220 200501 2 001 Dosen Penguji II (dr. H. T. Ibnu Alferraly, Sp.PA) NIP. 19620212 198911 1 001
Medan, 19 Januari 2015
Dekan
Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
(Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH)
NIP. 19540220 198011 1 001
ABSTRAK
Pendahuluan: Pasien dengan fraktur maksilofasial memiliki hubungan dengan
cedera intrakranial, pulmonal, intraabdomen, atau ekstremitas yang menyertai. Cedera kranial merupakan cedera yang paling umum menyertai trauma maksilofasial. Cedera ini meliputi trauma kepala, perdarahan intrakranial, trauma kepala tertutup seperti kontusio otak atau laserasi, atau fraktur tengkorak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan fraktur maksilofasial dengan kelainan intrakranial pada ct-scan kepala.
Metode: Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif analitik. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional. Pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah pendekatan retrospekti. Data yang di ambil merupakan data sekunder (rekam medis) dengan formula taro yamane dan didapatkan sebanyak 194 orang.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan dari 194 orang, 103 orang (53.1%) mederita
fraktur maksilofasial dengan kelainan intrakranial, 24 orang (12.3%) menderita fraktur maksilofasial tanpa kelainan intrakranial, 44 orang (22.6%) menderita fraktur non-maksilofasial dengan kelainan intrakranial dan 23 orang (11.8%) menderita fraktur non-maksilofasial tanpa kelainan intrakranial. Hubungan kejadian fraktur maksilofasial dengan kelainan intrakranial didapatkan nilai p sebesar 0.017 (p<0.05).
Kesimpulan: Dari penelitian ini ditemukan bahwa ada hubungan antara fraktur
maksilofasial dan kelainan intrakranial. Angka kejadian fraktur maksilofasial hampir setengah dari semua data dari penelitian ini. Angka kejadian jenis-jenis fraktur maksilofasial yang paling banyak terjadi pada penelitian ini adalah fraktur frontal.
Kata Kunci: hubungan, fraktur maksilofasial, kelainan intrakranial
ABSTRACT
Introduction: Patients with maxillofacial fracture have connection with injury such
as intracranial, pulmonal, intra abdomen or with extremity injury. Intracranial injury
was an injury mostly with maxillofacial trauma. This injury includes head trauma,
intracranial hemorrhage, closed head trauma like contusion or laceration, or skull
fracture. The objective of this research is to know the correlation between
maxillofacial fracture and intracranial injury at head ct-scan.
Methods: Type of this research was descriptive analytic study. The design of this
research was cross-sectional with retrospective approach means the data was data
that already have before. The data was secondary data(medical record) with taro
Yamane formula and got 194 people.
Results: This experiment shows from 194 people, 103 people (53.1%) suffer
maxillofacial fracture with intracranial disorder, 24 people (12.3%) suffer
maxillofacial fracture without intracranial disorder, 44 people (22.6%) suffer
unmaxillofacial fracture with intracranial disorder and 23 people (11.8%) suffer
unmaxillofacial fracture without intracranial disorder. correlation between
maxillofacial fracture with intracranial disorder acquired p value 0.017 (p<0.05).
Conclusion: From this experiment, found that was a correlation between
maxillofacial fracture and intracranial disorder. The incident of maxillofacial
fracture was almost half of this experiment data. The most incident of maxillofacial
fracture types in this experiment was frontal.Keywords: correlation, maxillofacial fracture, intracranial fracture
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis hasil penelitian ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memaparkan landasan pemikiran dan segala konsep menyangkut penelitian yang akan dilaksanakan. Penelitian yang akan dilaksanakan ini berjudul ”Hubungan Fraktur Maksilofasial dan Kelainan Intrakranial pada Ct-Scan Kepala di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik pada Tahun 2011-2013”.
Dalam penyelesaian karya tulis hasil penelitian ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM), Sp.A(K), selaku rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. dr. RR. Suzy Indharti, M.Kes, Sp.BS, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberi banyak arahan dan masukan kepada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Ibu dr. Mahrani Lubis, M.Ked(Ped), Sp.A, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan petunjuk-petunjuk serta nasihat-nasihat dalam penyempurnaan penulisan karya tulis ilmiah ini.
5. Bapak dr. Juliandi Harahap, MA, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan petunjuk-petunjuk serta nasihat-nasihat dalam penyempurnaan penulisan karya tulis ilmiah ini.
6. Bapak dr. H. T. Ibnu Alferraly, Sp.PA, selaku Dosen Penguji III yang telah memberikan petunjuk-petunjuk serta nasihat-nasihat dalam penyempurnaan penulisan karya tulis ilmiah ini.
7. Bapak dr. Ruly Hidayat, Sp.M, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing selama menempuh pendidikan.
8. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara atas bimbingan selama perkuliahan.
9. Orang tua penulis yaitu ayahanda, Drs. Susanto Omar dan ibunda, Dra. Linda Giman, yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang dan tiada bosan-bosannya mendoakan serta memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis dan pendidikan. Dan saudara kandung yaitu abang, Wisely Omar, BSc(Hons) yang selalu mendukung.
10. Rekan satu tim bimbingan penelitian Brata Tama Unsandy yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, saran, kritik, dukungan materi dan moril dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
11. Rekan-rekan mahasiswa FK USU stambuk 2011 yang telah memberi saran, kritik, dukungan moral dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis hasil penelitian ini masih belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan karya tulis hasil penelitian ini.
Medan, 12 Desember 2014 Penulis
William Omar
DAFTAR ISI
2.1.3.1. Fraktur Nasoorbitoethmoid (NOE) ...................... 5
2.3.1.4. Perdarahan Subaraknoid ...................................... 19
2.3.1.3. Perdarahan Subdural ............................................ 18
2.3.1.2. Perdarahan Epidural ............................................. 17
2.3.1.1. Fraktur .................................................................. 14
2.3.1. Kelainan Intrakranial pada CT-Scan Kepala ...................... 14
2.3. Computed Tonography Scanning (CT-Scan) Kepala .................... 13
2.2. X-Ray ............................................................................................ 12
2.1.3.5. Fraktur Mandibula ............................................... 12
2.1.3.4. Fraktur Maksila dan Lefort .................................. 10
2.1.3.3. Fraktur Nasal ........................................................ 8
2.1.3.2. Fraktur Zygomatikomaksila ................................. 7
2.1.3. Klasifikasi Fraktur Maksilofasial ........................................ 5
Halaman
2.1.2. Etiologi Fraktur Maksilofasial ............................................ 5
2.1.1. Epidemiologi Fraktur Maksilofasial ................................... 4
2.1. Fraktur Maksilofasial .................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 3
1.3.2. Tujuan Khusus .................................................................... 3
1.3.1. Tujuan Umum ..................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
Lembar Pengesahan ....................................................................................... i Abstrak ............................................................................................................ ii Abstract ........................................................................................................... iii Kata Pengantar .............................................................................................. iv Daftar Isi ......................................................................................................... vi Daftar Gambar ............................................................................................... viii Daftar Tabel ................................................................................................... ix Daftar Lampiran ........................................................................................... xi
2.3.1.5. Perdarahan Intraserebral ...................................... 20
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL .......... 22
4.5. Pengelohan dan Analisa Data .......................................................... 27
6.2. Saran ................................................................................................ 35
6.1. Kesimpulan ...................................................................................... 35
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 35
5.2. Pembahasan ..................................................................................... 33
5.1.3. Hasil Analisa Data ................................................................. 32
5.1.2. Karakteristik Sampel ............................................................. 28
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................... 28
5.1. Hasil Penelitian ................................................................................ 28
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 28
4.4. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 26
3.1. Kerangka Teori Penelitian ............................................................. 22
4.3.2.2. Kriteria Eksklusi ................................................... 26
4.3.2.1. Kriteria Inklusi ...................................................... 25
4.3.2. Sampel Penelitian .................................................................. 25
4.3.1. Populasi Penelitian ................................................................ 25
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 25
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 25
4.1. Jenis Penelitian ................................................................................ 25
BAB 4 METODE PENELITIAN .................................................................. 25
3.3. Defenisi Operasional ..................................................................... 23
3.2. Kerangka Konsep Penelitian ......................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 36
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar16
3.2 Kerangka Konsep Penelitian
22
3.1 Kerangka Teori Penelitian
21
2.11 Pendarahan Intraserebral (A) dengan Pendarahan Subarakhnoid (B)
20
2.10 Pendarahan Subarakhnoid
19
2.9 Pendarahan Subdural Akut
18
2.8 Pendarahan Epidural
2.7 Fraktur Kranial Terdepresi
Halaman
16
2.6 Fraktur Linear
12
2.5 Lokasi Fraktur Mandibula
11
2.4 Klasifikasi Lefort
9
2.3 Klasifikasi Fraktur Nasal
7
2.2 Klasifikasi Markowitz-Manson
6
2.1 Klasifikasi Markowitz-Manson
23
DAFTAR TABEL
Tabel31
5.9 Analisa Hubungan Fraktur Maksilofasial dan Kelainan Intrakranial
32
5.8 Karakteristik Sampel Berdasarkan Pemakaian Helm dari Kasus KLL
32
5.7 Karakteristik Sampel Berdasarkan Kecelakaan Lalu Lintas
31
5.6 Karakteristik Sampel Berdasarkan Operasi
5.5 Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Kelainan Intrkranial
Halaman
30
5.4 Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Fraktur
29
5.3 Karakteristik Sampel Berdasarkan GCS
29
5.2 Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
29
5.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan Usia
32
DAFTAR SINGKATAN
CT-Scan Computerized Tomography Scanner EDH EpiDural Hemorrhage FZ FrontoZygomatic GCS Glosgow Coma Scale
ICH IntraCerebral Hemorrhage MCT
Medial Canthal Tendon
NOE NasoOrbitoEthmoid SDH SubDural Hemorrhage SAH SubArachnoid Hemorrhage TMJ TemporoMandibular Joint ZMC ZygomaticoMaxillary Complex