Jl. Raya Bogor Km 31 No.28 Kec. Cimanggis, Kota Depok BAB I PENDAHULUAN - II Memandikan Bayi

  Cara Memandikan Bayi Disusun Oleh Alfira Dwi Verdiana S (30716576) Friskilia G Oktafianus (32716925) Indriyanti (33716519) Muthia suci Triani (35716178) Rahma Kartika (35716894)

Program Studi DIII Kebidanan Universitas Gunadarma

Jl. Raya Bogor Km 31 No.28 Kec. Cimanggis, Kota

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kedokteran semakin hari semakin berkembang, demikian juga dengan

  penemuan tentang cara memandikan bayi baru lahir. Dahulu bayi yang baru lahir biasanya langsung dimandikan, baik itu oleh bidan maupun dukun beranak. Saat itu memandikan bayi yang baru lahir secara langsung merupakan prosedur dalam bidang kedokteran. Tujuannya karena bayi yang berlumuran darah, lendir, mekonium atau kotoran bayi yang warnanya hitam kental, air ketuban, dan lemak berwarna putih yang kelihatan sangat menjijikkan. Saat ini sudah berubah, sekarang bayi baru lahir baru dimandikan enam jam dari waktu kelahirannya atau setelah suhu tubuhnya stabil.

  Bayi yang baru lahir sebaiknya tidak dimandikan walaupun dengan air hangat, karena belum bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Jika bayi dibasahi dengan air maka panas yang ada dalam tubuhnya akan terambil sehingga suhu tubuhnya akan turun drastis. Jika bayi yang baru lahir kehilangan suhu tubuh, darah yang mengalir dalam tubuh yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuhnya akan berkurang. Dengan demikian beberapa organ tubuh akan membiru, misalnya tangan, wajah, kaki dan kulit. Bukan hanya itu, akibat kekurangan oksigen tersebut maka beberapa sel-sel tubuh akan mengalami kerusakan, terutama sel-sel di daerah otak yang sensitif. Bagaimana jika sel-sel disekitar otak mengalami kerusakan, apa yang akan terjadi pada bayi kita kelak?.

  Mandi untuk bayi bukan hanya untuk membersihkan tubuh tetapi mandi merupakan hal yang sangat menyenangkan bayi. Untuk orang tua mandi merupakan alat komunikasi antara orang tua dengan bayi, karena saat mandi orang tua biasanya melakukan sentuhan, usapan dan berbicara langsung walaupun bayi tidak mengerti arti ucapan tersebut.

  Memandikan bayi bagi ibu nifas merupakan pekerjaan yang berat dan membingungkan karena kondisi tali pusat bayi yang masih basah, di tambah lagi jika ibu bersalin post sesio secara atau post vakum. Namun jika mereka mengetahui pedoman memandikan bayi karena sebelumnya sudah pernah memiliki anak maka hal itu bukanlah pekerjaan yang berat terkadang ibu nifas menyerahkan anaknya pada baby sitter, pembantu atau kepada orang tanya untuk memandikan sang bayi, bahkan terkadang orang tua ditahan tinggal di rumahnya sampai berbulan-bulan agar ada yang memandikan sang buah hati. Padahal jika ada kemauan, memandikan bayi ini bukan merupakan hal yang sulit (Dr. Bona

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Bayi Menurut Soetjiningsih (1998) menyatakan bahwa masa bayi antara 0-1 tahun. Bayi adalah merupakan mahluk yang masih sangat peka dan halus (Depkes RI,

  1992)

a. Pengertian Mandi

  Mandi adalah membersihkan tubuh dengan air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dalam minggu-minggu pertama bayi cukup mandi satu kali sehari di pagi hari. Jika perlu sore hari cukup dibersihkan dari kulit yang basah atau keringat. Usahakan tidak langsung memandikan bayi setelah menyusui, sedang lapar, atau mengantuk untuk menghindarkan bayi muntah, kedinginan atau kaget. Tujuan mandi adalah membersihkan tubuh bayi (Huliana, 2003).

  Memandikan bayi adalah kegiatan yang amat mengasikkan, apalagi jika dilakukan bersama pasangan, misalnya ayah yang memandikan, sang ibu yang menemani sambil siap dengan handuk di kecil. Begitu ayah selesai memandikan, sang ibu siap mendekap bayi dengan handuk sambil mengeringkan tubuhnya sebelum diolesi minyak talon atau penghangat, bedak tabur dan dipakaikan pakaian lengkap, baju, popok, sarung tangan, sarung kaki bisa ditambah tetapi jika diperlukan (tergantung cuaca) (Enny, M., 2007).

  Dalam hal memandikan bayi keamanan dan keselamatan bayi perlu diperhatikan. Pada saat memasukkan air kebaskom mandi, awali dengan air dingin agar bagian bawah bak tidak terlalu panas. Hal ini juga mengurangi resiko luka bakar pada anak lainnya yang ingin bermain dengan air pada saat bak tersebut diisi. Bayi tidak boleh dibiarkan tanpa pengawasan dan harus selalu dipegang dengan baik agar kepala selalu berada diatas permukaan air.

  Pada saat akan menempatkan bayi di dalam baskom mandi, sanggah kepala dan leher bayi dengan lengan bawah dan pergelangan tangan nondominan, dominan memegang pergelang kaki untuk mengangkat bayi pada saat masuk dan keluar bak. Dudukkan bayi dengan tegak untuk membasuh punggung, topang kepala bayi dengan pergelangan tangan atau lengan bawah dari tangan dominan, kemudian kembalikan keposisi semula dengan hati-hati(Jonhson & Taylor, 2004, hlm.109).

b. Menyiapkan Keperluan Mandi

  Menurut Azhari (2007) sebelum memandikan bayi, periksalah keadaan perlu tutuplah jendela. Setelah itu siapkan keperluan mandi serta pakaian bayi.

  Pada umumnya bayi dimandikan pagi hari, akan tetapi bila dirasa perlu, tidak ada salahnya memandikan bayi juga pada sore hari. Untuk memudahkan, sebaiknya semua keperluan untuk mandi bayi diletakkan di suatu tempat tertentu misalnya di atas sebuah baki atau dalam sebuah keranjang, anda juga dapat meletakkannya di atas sebuah baki beroda dan menutupnya dengan sehelai kain bersih agar tidak kena debu .

  Berikut ini daftar lengkap keperluan untuk memandikan bayi:  Sabun bayi.  Bedak bayi.  Krim bayi (baby cream).  Minyak bayi (baby oil).  Sampo bayi  Peniti bayi  Mangkok berisi air matang untuk membersihkan mata bayi  Mangkok kecil untuk membuang kapas bekas  Bak mand  Handuk kecil  Popok bersih  Baju bersih  Handuk khusus untuk membersihkan pantat bayi  Kapas pembersih bertangkai (cotton bud)  Lap muka bayi

   Sisir rambut bayi  Termos berisi air panas.

c. Tahap-tahap Memandikan Bayi

  Walaupun bayi belum bisa bicara, tetapi anda harus berbicara padanya agar bayi merasa tenang. Pada tahap ini membuka baju bayi harus dengan hati-hati jangan sampai tangan dan anggota badannya terkilir, lalu bungkus rapat dengan handuk yang lembut. Sebaiknya popok bayi belum dibuka agar dia tetap nyaman

  1) Tuangkan air dingin ke dalam bak mandi dan campur dengan air panas, kemudian ukur panasnya dengan siku anda sebab siku merupakan pengukuran yang paling peka, apakah sudah mencukupi ukuran yang tepat untuk panas air mandi bayi adalah 29 derajat celsius untuk bayi berusia 2 bulan sedangkan bayi yang lebih besar bisa lebih rendah dari 29 derajat celcius (Prinsiple point 1). 2) Bayi masih tetap dibungkus dengan handuk lalu ambil kapas yang telah dibasahi dengan air hangat dan jangan terlalu basah, kemudian usaplah mata bayi dengan air hangat dan jangan terlalu basah. Kemudian usaplah mata bayi dari sudut dalam mengarah keluar dan lakukan kedua dengan cara yang sama, tetapi harus diingat setiap mata, kapas yang digunakan harus diganti (Prinsiple point 2). 3) Untuk membersihkan daerah-daerah yang sulit dibersihkan seperti daun telinga, lubang telinga atau lubang hidung sebaiknya tetap memegang ujung kapasnya (jika menggunakan cotton bud) agar jangan sampai tertinggal di dalam. Dilarang membersihkan telinga bayi sampai kedalam, sebab gendang telinga sangat sensitif. Bersihkan di daerah-daerah yang hanya dapat dilihat mata saja. Jangan sekali-kali membersihkan rongga hidung atau rongga telinga. 4) Saat mengeringkan muka dan telinga bayi, pastikan bahwa seluruh bagian lipatan-lipatan sudah kering, pergunakan handuk yang sangat lembut sebab kulit bayi anda sangat lunak dan lembut.

  d. Membersihkan Rambut

  1) Dalam tahap ketiga ini bayi anda masih tetap memakai popok dan handuk seperti tahap pertama dan kedua. Di sini peganglah bayi anda di atas bak mandi. Sanggalah tengkuknya dengan tangan sekaligus badannya ditopang dengan lengan, serta peganglah kepalanya dengan tangan. Jika anda melakukan seperti ini maka bayi akan aman dan nyaman (Prinsiple point 3). berikan shampo yang telah dikhususkan untuk bayi agar mata bayi anda tidak perih. Saat memberikan shampoo cobalah sedikit membersihkan rambut dengan memberikan sedikit pijatan yang halus. Hati-hati ubun- ubun bayi anda bayi anda sangat sensitive (Prinsiple point 4)

  3) Dalam membilas rambut bayi harus hati-hati dan teliti. Pastikan semua sisa shampo yang dipergunakan telah betul-betul bersih, sebab jika ada yang tertingal bisa membuat kulit bayi gatal. 4) Tahap terakhir dalam bagian ini adalah letakkan bayi dan keringkan kepala dan rambutnya dengan ujung handuk dengan hati-hati dan penuh perasaan.

  e. Perawatan Tali pusar saat Memandikan

  Dalam tahap merawat tali pusat saat memandikan bayi harus dilakukan untuk mencegah infeksi seperti menggosoh\knya dengan sabun dan membilasnya dengan bersih (Principle point 5).

  f. Memandikan Badan

  1) Dalam tahap keempat ini bukalah popok dan handuk yang masih dipakai sejak tahap pertama, dan terlebih dahulu periksa popok bayi, jika ada kotoran bayi dibersihkan dahulu. Jika bayi terlihat kedinginan kepalanya bisa ditutupi dengan ujung handuk. 2) Jika meletakkan bayi dalam bak mandi, anda bisa melepaskan kakinya sementara punggung tetap ditopang lengan dan tangan kita siap memegang lengannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 3) Dalam membersihkan badan bayi sebaiknya pergunakan kain penyeka yang bersih dan hangat lembut serta berikan perhatian khusus pada

  4) Setelah itu bersihkan badan bayi sampai bersih dengan air hangat yang tadi dipisahkan untuk membilasnya. Kalau bayinya tidak kedinginan berikan kesempatan pada bayi untuk sebentar berendam pada bak mandi dengan catatan lengan bayi tetap dalam pegangan anda. Saat merendam dalam bak mandi anda bisa memperhatikan bayi bahwa dia sangat menikmatinya karena merasakan seolah-olah masih dalam rahim ibunya. 5) Setelah selesai mandi pada saat meningkat bayi dari dalam bak, yang itu harus mempergunakan cara memegang bayi dengan aman. Angkat bayi dengan tangan memegang leher dan lengan menopang badan dan bungkus secepatnya dengan handuk. 6) Khusus bagi orang tua yang mempunyai bayi perempuan saat memandikan pada waktu membersihkan kemaluan harus dari arah depan ke arah belakang agar kemaluan tetap bersih. Sedangkan bagi orang tua yang mempunyai anak laki-laki yang tidak disunat, bersihkan penisnya dengan hati-hati dan lembut dan jangan sekali-kali menarik katupnya. Keringkan penisnya dengan benar (Principle point 6).

  g. Perawatan Kulit Bayi

  Setelah badan bayi kering, jangan lupa memberikan minyak angin bayi ke daerah tertentu pada tubuh bayi, misalnya pada perut, dada, punggung, telapak kaki dan daerah lainnya. Demikian juga oleskan baby oil untuk merawat kulit, serta taburkan bedak pada badan agar bayi anda wangi dan kulitnya terjaga selalu lembut, halus dan bayinya dalam keadaan yang nyaman. Perhatikan dalam menaburkan bedak tersebut tidak terhirup oleh bayi. Jika bedak bubuk sampai terhirup oleh bayi maka bisa mengganggu alat pernafasannya. Taburkanlah bedak tersebut pada tangan lalu ratakan, setelah itu baru oleskan ke seluruh tubuh bayi.

  h. Perawatan Tali Pusar Bayi

  Dalam merawat tali pusar bayi jangan khawatir dan ragu-ragu. Memang bagi orang yang tidak pernah merawat tali pusar akan takut dan kebingungan. Jangan takut, perhatikan tahapan-tahapan di bawah ini. Pertama-tama ambil kapas yang telah dibasahi obat atau zat pengering seperti betadin atau alkohol. pusarya dan bungkus menggunakan kasa steril. Jika tali pusar semakin mengering, maka semakin cepat tali pusar itu putus. Jika menggunakan popok jangan sampai tali pusar ikut terbungkus, tali pusar harus dijaga agar tetap kering, jika terbungkus bisa menjadi lembab sehingga menjadi infeksi.

i. Mengenakan Pakaian Bayi

  Kenakan popok bayi. Jika menggunakan pakaian harus hati-hati, apabila mengenakan baju berlengan, masukan satu per satu lengan pada tangan dan harus sangat perhatian jangan sampai tangan atau anggota tubuh lainnya ada yang terkilir, kemudian bungkus tubuh bayi dengan selimut yang bahannya bisa menyerap agar tubuh bayi tetap hangat dan nyaman.

  j. Menyisir Rambut Bayi

  Hati-hati dalam menyisir rambut bayi. Pergunakanlah sisir yang sikatnya lembut yang memang diperuntukkan bagi bayi, karena ubun-ubun bayi masih sangat lunak (Pasaribu, 2007).

  k. Waktu Memandikan Bayi

  Memandikan bayi itu mudah. Tidak ada alasan mengapa anda harus terburu-buru di pagi hari. Meskipun semua orang menyukai bayi yang bersih, bayi tidak perlu dimandikan setiap hari selama beberapa bulan pertama. Namun penting untuk melakukan apa yang disebut dengan “membersihkan bagian tertentu” atau mandi dengn spons setiap hari. Ini biasanya dilakukan hanya setelah bayi diberi makan atau setelah ganti popok. Memandikan bayi dianjurkan dua atau tiga hari sekali untuk bayi yang belum merangkak atau yang lingkungannya tidak kotor.

  Jadwal mandi bayi tidak sebanyak orang dewasa. Jika telah dilakukan pembersihan yang baik di tempat-tempat tertentu saat mengganti popok atau menyusui, sebenarnya bayi tidak perlu dimandikan setiap hari. Anda hanya perlu selalu membersihkan wajah, leher, dan bokong dengan handuk atau busa basah. Jika memungkinkan, anda boleh memandikan bayi setiap hari,terutama jika cuaca panas

  Tidak ada waktu yang tepat kapan bayi harus dimandikan. Namun, memandikan bayi sebelum tidur dapat membuatnay rileks sehingga memudahkannya tidur. Hindrai memandikan bayi sebelum atau sesudah makan karena perut yang tertekan akan membuatnya mumtah. Sebenarnya hanya dua hal yaitu: 1) Sebelum menyusui biasanya lebih baik daripada sesudahnya.

  2) Mandi diikuti menyusui membantu bayi tidur nyenyak.

BAB III PENUTUP A. Tips dan Peringatan

  1) Simpan semua perlengkapan mandi bayi dalam satu kotak untuk mempermudah persiapan.

  2) Banyak bayi yang tidak suka dibersihkan wajahnya, jadi anda boleh membersihkan wajahnya dalam waktu terpisah/ tidak pada saat mandi.

  3) Jika bayi sudah bertambah besar dan sudah bisa didudukkan di bak mandinya, anda boleh memasukkan mainan-mainan kecil ke dalam bak mandinya supaya bayi dapat menikmati saat-saat mandinya. 4) Usahakan untuk tidak memandikan bayi ketika dia baru selesai makan/minum susu karena dia bisa memuntahkan kembali makanannya. 5) Jangan pernah melepaskan tangan anda dari bayi selama mandi karena bayi bisa tergelincir dan terbenam walaupun airnya Cuma 5 cm. 6) Selalu yakinkan temperature air mandi supaya cukup hangat, tidak panas. 7) Jangan sekali-sekali menggunakan produk orang dewasa untuk bayi anda karena kulit bayi sangat sensitive. 8) Sebenarnya lebih baik mulai memandikan bayi dalam bak mandi jika tali pusarnya sudah lepas untuk menghindari infeksi, tetapi selama kebersihan dan kekeringan perban pembalutnya dijaga (yaitu dengan segera mengganti perban jika basah dan mengolesi alkohol di bagian penjepitnya) saya rasa tidak apa-apa.

B. Kesimpulan

  Mandi untuk bayi bukan hanya untuk membersihkan tubuh tetapi mandi merupakan hal yang sangat menyenangkan bayi. Untuk orang tua mandi merupakan alat komunikasi antara orang tua dengan bayi, karena saat mandi orang tua biasanya melakukan sentuhan, usapan dan berbicara langsung walaupun bayi tidak mengerti arti ucapan tersebut.

  Memandikan bayi bagi ibu nifas merupakan pekerjaan yang berat dan membingungkan karena kondisi tali pusat bayi yang masih basah, di tambah lagi dengan kondisi ibu setelah proses persalinan yang melelahkan dan bertambah sulit jika ibu bersalin post sesio secara atau post vakum. Namun jika mereka mengetahui pedoman memandikan bayi karena sebelumnya sudah pernah memiliki anak maka hal itu bukanlah pekerjaan yang berat terkadang ibu nifas menyerahkan anaknya pada baby sitter, pembantu atau kepada orang tanya untuk memandikan sang bayi, bahkan terkadang orang tua ditahan tinggal di rumahnya sampai berbulan-bulan agar ada yang memandikan sang buah hati.

  

DAFTAR PUSTAKA

Enkin, M., Keirse, MJNC, Neilson, J. Crowther, C, Duley, L., Hodnett, E., dkk.

  (2000) Sebuah panduan untuk perawatan efektif dalam kehamilan dan persalinan. Jakarta: Oxford University Press.